PENDAHULUAN
dalam negeri. Berdasarkan data dari Asosiasi Gula Indonesia tahun 2020 produksi
gula tahun 2020 diperkirakan hanya mencapai 2,1 juta ton. Jika ditambah sisa stok
2019 yang menjadi stok awal 2020 sebanyak 1,08 juta ton sehingga total
ketersediaan gula tahun ini sebanyak 3,13 juta ton. Sementara kebutuhan gula
konsumsi tahun 2020 mencapai 3,16 juta ton sehingga terdapat defisit sekitar 29
ribu ton. Tingginya permintaan gula itu nampak jelas dari beberapa fakta,
diantaranya tingkat konsumsi gula perkapita yang masih rendah, laju pertumbuhan
diperkirakan bahwa kesenjangan antara produksi dan konsumsi gula dalam negeri
Daerah Sulawesi Selatan merupakan salah satu diantara produsen gula yang
turut memenuhi stok kebutuhan gula nasional melalui PTPN XIV yang memiliki
tiga pabrik yaitu Takalar, Camming dan Bone-Arasoe. Namun produksi dari tiga
pabrik gula yang dimiliki PTPN XIV juga masih belum mampu memenuhi
Tebu Seluas 5.000 Hektar dan Pembangunan Pabrik Gula Afiat di Kabupaten
1
Bone untuk mendukung produksi gula sehingga dapat memenuhi kebutuhan gula
nasional.
Tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib memiliki Analisis
b. Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak
terbarukan;
negara; dan/atau
2
i. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
termasuk usaha yang wajib amdal karena sesuai dengan ketentuan pada Pasal 3
Kegiatan produksi yang dilakukan oleh Pabrik Gula Afiat tentunya akan
menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan berbentuk padat, cair dan gas dan
bentuk asap dan debu merugikan masyarakat dalam segi kesehatan, Limbah
pabrik gula dalam bentuk padatan dibagi menjadi dua yaitu abu tebu dan blotong.
Abu tebu merugikan masyarakat dalam segi pertanian. Hal ini dapat dilihat dari
keberadaan abu tebu yang menurunkan tingkat kesuburan tanah. Limbah lainnya
yaitu blotong. Blotong adalah limbah padat hasil dari proses produksi pembuatan
gula. Blotong ini cenderung dihasilkan cukup besar dalam setiap produksi
aliran air hujan yang masuk ke sungai di sekitar pabrik. Pencemaran air sungai
dapat berupa bau yang menusuk dan pengurangan oksigen dalam air, sedang
blotong yang ditumpuk dalam keadaan basah dapat menimbulkan bau yang
3
Kegiatan pembangunan ini juga termasuk pada kegiatan yang akan
menggunakan bahan hayati berupa tanaman tebu. Selain itu, keberadaan industri
gula akan mengubah penggunaan lahan yang ada, sehingga jika tidak
semakin padat dan terjadi perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
fungsinya. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 Ayat (2) poin (a), (b) dan (g).
dan Pembangunan Pabrik Gula Afiat di Kabupaten Bone adalah sebagai berikut :
Gula Afiat di Kabupaten Bone yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
4
BAB II
Provinsi Sulawesi Selatan dan bagian Barat Teluk Bone dengan potensi
memiliki luas wilayah yang relatif luas. Kabupaten Bone secara astronomis
terletak 04O13’ sampai 05O06’ Lintang Selatan (LS) dan 119 O42’ sampai 120O40’
Bujur Timur (BT), yang berada di pantai Timur Provinsi Sulawesi Selatan dengan
pembangunan.
5
Gambar 1. Lokasi Kegiatan
2.2 Dampak Penting Hipotetik
6
pembukaan lahan.
Biota Air
Konstruksi Pembukaan lahan - Pembukaan lahan dapat
berdampak terhadap
peningkatan debit aliran
permukaan dan erosi yang
pada akhirnya akan masuk ke
badan sungai dan
mempengaruhi kehidupan
biota perairan.
Pembangunan Pabrik Hilangnya vegetasi penutup
Gula karena pembangunan pabrik
akan meningkatkan debit
aliran permukaan yang pada
akhirnya akan masuk ke badan
sungai dan mempengaruhi
kehidupan biota perairan.
Tahap Operasi Pemeliharaan - Dalam pemeliharaan tebu
Tanaman Tebu berupa penggunaan pupuk dan
pestisida apabila dapat sampai
di badan air berupa sungai
dapat mempengaruhi
kehidupan biota perairan
Kegiatan produksi - Kegiatan produksi pabrik
pabrik menghasilkan limbah berupa
limbah cair yang apabila tidak
diolah dengan baik sebelum
dibuang ke lingkungan dapat
sampai di badan air dan
mempengaruhi biota air.
BAB III
7
3.1 Komponen Lingkungan Biologi
untuk flora dan fauna. Ditetapkan di dalam area proyek dan disekitar proyek
gambaran awal rona lingkungan. Selain itu, daerah tersebut merupakan area
yang ada flora dan fauna daratnya dan akan terkena dampak oleh kegiatan
konstruksinya.
ekologis dan kelimpahan jenis serta keanekaragaman. Analisis jenis ini dilakukan
untuk mengetahui keberadaan jenis tanaman dan fauna yang bersifat ekonomis,
8
data
1. Flora Keanekaragaman Populasi Pengamatan Tabulasi dan
Jenis lapangan atau deskripsi
Manfaat dan data primer
fungsi
2. Fauna Keanekaragaman Sebaran jenis Pengamatan Tabulasi dan
Populasi jenis lapangan atau deskripsi
Intensitas data primer
kasus
DAFTAR PUSTAKA
Fatikawati, Y. Nur dan Muktiali, M., 2015. Pengaruh Keberadaan Industri Gula
Blora Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan, Sosial Ekonomi dan
Lingkungan di Desa Tinapan dan Desa Kedungwungu. Jurnal Teknik
PWK. Vol. 4 (3): 345-360.
9
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
P.38/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2019 Tentang Jenis Rencana Usaha
Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
Rofifah, Y., 2019. Dampak Limbah Pabrik Gula Madukismo Terhadap Kesehatan
Masyarakat di Desa Tirtonirmolo. Universitas Negeri Yogyakarta.
Permen LHK No.26 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian
serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan Berusaha Secara Elektronik (Sistem OSS).
10