0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan3 halaman
Bab 3 menjelaskan metode pengumpulan data selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda Tangerang selama dua minggu. Data primer diperoleh melalui observasi dan pengukuran, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen rumah sakit. Alat ukur yang digunakan antara lain checklist, sound level meter, lux meter, dan higrometer. Hasil pengamatan dievaluasi berdasarkan peraturan kesehatan lingkungan rumah s
Bab 3 menjelaskan metode pengumpulan data selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda Tangerang selama dua minggu. Data primer diperoleh melalui observasi dan pengukuran, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen rumah sakit. Alat ukur yang digunakan antara lain checklist, sound level meter, lux meter, dan higrometer. Hasil pengamatan dievaluasi berdasarkan peraturan kesehatan lingkungan rumah s
Bab 3 menjelaskan metode pengumpulan data selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda Tangerang selama dua minggu. Data primer diperoleh melalui observasi dan pengukuran, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen rumah sakit. Alat ukur yang digunakan antara lain checklist, sound level meter, lux meter, dan higrometer. Hasil pengamatan dievaluasi berdasarkan peraturan kesehatan lingkungan rumah s
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 3, Ciledug, Tangerang.
3.1.2 Waktu Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di RSIA Mutiara Bunda dilakukan selama dua minggu mulai tanggal 19 Oktober – 29 November 2020. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB s.d. 13.00 WIB.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di RSIA MUtiara Bunda Tangerang, pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut :
3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data atau informasi yang diperoleh secara langsung dilapangan antara lain : 1. Observasi / pengamatan langsung dengan menggunakan checklist di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi: a. Pengamatan Terhadap Kesehatan Air Rumah Sakit. b. Pengamatan Terhadap Kesehatan Udara Rumah Sakit. c. Pengamatan Terhadap Kesehatan Pangan Siap Saji Rumah Sakit. d. Pengamatan Terhadap Kesehatan Sarana dan Bangunan. e. Pengamatan Terhadap Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit. f. Pengamatan Terhadap Pengamanan Limbah. g. Pengamatan Terhadap Pengamanan Radiasi. h. Pengamatan Terhadap Penyelenggaraan Linen. i. Pengamatan Terhadap Manajemen Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. j. Pengukuran kebisingan komponen fisik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda k. Pengukuran pencahayaan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda l. Pengukuran kelembaban di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda
3.2.2 Data Sekunder
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, didapatkan data sekunder sebagai berikut : 1. Profil Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda 2. Hasil pemantauan kualitas air bersih di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda 3. Hasil pemantauan kualitas air limbah di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda 4. Hasil pemantauan kualitas udara ambien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda
3.3 Alat Ukur Yang Digunakan
Alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengamatan pada lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda yakni: a. Checklist yang berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit; b. Pengukuran kebisingan dengan menggunakan Sound Level Meter; c. Pengukuran pencahayaan menggunakan Lux Meter, d. Pengukuran suhu dan kelembaban menggunakan Hygrometer. 3.4 Penilaian Data Adapun untuk penilaian checklist dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit yang mana petunjuk pengisian formulir IKL rumah sakit, sebagai berikut : 1. Komponen yang dinilai (kolom 4) Apabila kenyataan yang ada tidak memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum pada komponen yang dinilai, maka nilainya adalah 0 (nol), sebaliknya apabila memenuhi persyaratan maka nilainya adalah sebesar nilai yang tercantum pada kolom 5. 2. Skore (kolom 6) Skore adalah perkalian antara bobot (kolom 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom 5) 3. Variabel upaya yang diserahkan/dilaksanakan pihak luar Bagi rumah sakit yang menyerahkan sebagian komponen yang dinilai (kolom 4) yang tercantum pada variabel upaya (kolom 2) kepada pihak luar dan dikerjakan di luar lingkungan rumah sakit, maka untuk variabel upaya tersebut tidak termasuk dalam penilaian ini, sehingga skore maksimal (10.000) harus dikurangi dengan skore sebagian kegiatan pada variabel upaya yang diserahkan kepada pihak luar tersebut. 4. Variabel upaya tidak dilakukan pemeriksaan Untuk komponen yang dinilai (kolom 4) pada variabel upaya (kolom 2) yang tidak dilakukan pemeriksaan atau penilaian dalam inspeksi sanitasi rumah sakit. Ini disebabkan karena tidak tersedia alat yang memadai atau petugas yang tidak mampu untuk melaksanakan pemeriksaan atau karena sebab- sebab lainnya, maka untuk komponen yang dinilai tersebut tidak termasuk dalam penilaian, sehingga skore maksimal (10.000) dikurangi dengan skore maksimal komponen yang dinilai tersebut. 5. Kesimpulan kategori penilaian adalah: a. Kategori Sangat Baik, dengan skor 8.000 – 10.000 b. Kategori Baik, dengan skor 6.500 – 8.500 c. Kategori Kurang, dengan skor <6.500