Anda di halaman 1dari 5

Ambarita & Partner .

Advocat dan Konsultan Hukum

Jalan Seha No. 16 Permata Hijau,Keb.Lama


Jakarta-sel/12220. telp. 082 8279 2626

Jakarta, 26 Desember 2019.


Nomor : 007/A & P/SK/XII/2019
Lampiran : 1 (satu) surat kuasa,,

Perihal : SOMASI (“TEGURAN HUKUM”)


Kepada :
Direktur PT.JAKARTA PROPERTI atau
Direktur Utama PT.ASIANA JAKARTA PROPERTI
YTH, Ibu. Loemongga Haoemasan.
Jl.Sunan Ngampel No.133-C, Melawai/Keb.baru,
Jakarta-Selatan/12160..
Dengan Hormat,
Untuk dan Atas,nama Eddy Riyanto (“KLIEN”) berdasarkan Surat Kuasa No.003/SK/A&P/ XII/2019, tertanggal 17/12/2019
(terlampir), dalam hal ini memilih domisili hukum, di kantor hukum AMBARITA & PARTNERS, beralamat Jalan SEHA
no.16, RT.007/RW.010, permata hijau / kebyrn lama, Jkt-Selatan/12220.

Dengan ini menyatakan sebagai berikut :


1. Bahwa telah disepakati bersama Akte; PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (“PPJB”), antara Tuan EDDY RIYANTO
setelah persetujuan istri, dengan Direktur PT.JAKARTA PROPERTI dikuasakan oleh Tuan INDRA RAMDHANI
Legal Manager dari Perseroan Terbatas, disampaikan Para Pihak bersedia dan mengikatkan diri untuk melaksanakan
perjanjian bersyarat tersebut, Pihak Penjual memberikan dokumen-dokumen pendukung penjualan hak atas tanah dan
bangunan, sedangkan Pihak Pembeli/Pengembang PT.JAKARTA PROPERTI melaksanakan pembayaran/termin
pertama sebesar 30 (tiga puluh) persen dari harga jual, kekurangan pembayaran sebesar 70 (tujuh puluh) persen,
diselesaikan setelah dilaksanakan pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Jakarta selatan selambat-lambatnya 2(dua)
bulan sejak Akta PPJB No ; 170 ditandatangani dan dilaksanakan Para Pihak pada tanggal 26 juni 2013 dihadapan
NOTARIS JAKARTA, ARYANTI ARTISARI, SH, M.Kn.
2. Bahwa PPJB atau perjanjian bersyarat ini mengatur Hak dan Kewajiban Para Pihak yang dibuat dan disepakati bersama,
Ironisnya Pengembang-PT.JAKARTA PROPERTI yang paling berkepentingan malah tidak melaksanakan atau
melanggar Perjanjian tersebut, kekurangan bayar 70 (tujuh puluh) persen sampai awal desember 2019 belum
terlaksana, sebaliknya kami sebagai Penjual yang baik , Kooperative, yang sejak awal bersedia tanah bangunannya
dibebaskan tanpa berbelit-belit, sudah memperhitungkan apabila uang diterima akan segera memastikan rumah
pengganti yang lebih layak dan sisanya ditabung, dibandingkan puluhan Kepala Keluarga lain yang bertahan harga tinggi
memang ada peningkatan harga, sedangkan Klien/Eddy Riyanto sepakat harga bawah sebesar Rp.8 juta/m, dijanjikan
dilunasi 2 (dua) bulan kedepan; bulan Juli ke Agustus 2013 sudah bisa menerima 100% (seratus persen), setelah
menunggu dan melewati masa pelunasan malah berkepanjangan faktanya sudah 6 (enam) tahun belum terbayar,
secara terus menerus klien kami menanyakan ke Pihak Pengembang PT.JAKARTA PROPERTI, selalu dijawab tidak
ada Dana, Namun ditahun 2016, Pihak Menejemen mencicil 3 (tiga) kali pembayaran tapi terbilang kecil tentu klien
tetap menerima, karerna alasan sudah berinvestasi perlu pembayaran kredit, kami tetap konsisten menyampaikan secara
verbal kepada Pihak Pengembang agar kekurangannya segera dibayar Untuk itu harus dipastikan dulu perubahan harga
permeter-nya disesuaikan dengan harga pasar, alasan sangat mendasar nilai harga proprety di tahun 2013 tentunya
berbeda dengan pasar property di tahun 2019, menurunnya nilai rupiah bisa karena devaluasi dan inflasi kenaikan
barang terus menerus, khususnya material bahan bangunan sangat mempengaruhi kenaikan harga pada bidang
property.

1
3. Bahwa setelah menunggu tidak ada kepastian pembayaran, diakhir tahun 2019, orang-orang Pihak
Perusahaan bergerilya mencoba menawarkan kembali, masing-masing dengan cara dan harga yang variatif,
issue perubahan menejemen, issue calo, issue segera membangun, menawarkan bernada menekan ke-Istri
Klien Nyonya Maria Margaretha dengan berbagai cara dan yang terakhir mencoba menegosiasi harga bisa
langsung diajukan kepimpinan Perusahaan 17,5(tujuh belas koma lima) juta/m, sambil menanyakan
no.rekening Bank (bukti pesan electronic), ternyata hanya tipu daya, karena esoknya tanggal 19 desember
2019 kami menerima surat dari PT.ASIANA JAKARTA PROPERTI bukan PT. JAKARTA PROPERTI sebagai
2 (dua) badan hukum yang berbeda dari Pengembang yang membuat PPJB, dikatakan ;
“bahwa mereka transfer kekurangannya sesuai hak dan
kewenangan berdasarkan maka kami akan melakukan tindakan-tindakan untuk
mendapatkan tanah tersebut”
Pembeli yang baik harusnya menyelesaikan kewajibannya terlebih dahulu, selanjutnya haknya, bukan
kewenangan yang semena-mena pada hal sudah dugaan jelas wanprestasi sangat TIDAK ADIL..!
mangkir pembayaran.., melakukan tekanan.., penuh intrik., ada niat jahat (mens rea)., melegalkan segala
cara.., merupakan CARA-CARA PREMANSISME..
Bahwa sebelumnya Kami Kuasa hukum Eddy Riyanto advice legal-nya, secara keperdataan dugaan cacat
hukum pada PPJB tersebut yang ditandatangani kuasa direksi ke legal manager, harusnya ke-direksi lain atau
perlu dilihat Anggaran Dasar PT.Jakarta Property, syarat sahnya suatu perjanjian, wanprestasi atau Ingkar
Janji (pasal 1238 dan 1243 KUHPer) dan dugaan Perbuatan Melawan Hukum (pasal 1365 KUHPer), melebar
menjadi Hukum Pidana dugaan Penipuan (pasal 378) dan Dugaan Tindak Pidana Korporasi (PERMA No.13
tahun 2016) terkait atas pelanggaran atau kelalaian dan/atau pembiaran, serta dugaan Perintah dari Pimpinan
Perusahaan/ korporasi terhadap para pekerjanya.
Kami melakukan SOMASI (Teguran Hukum) dengan harapan meredam sekaligus mengingatkan Pimpinan
Perusahaan untuk tidak lalai atau tidak lagi melepas staff di lapangan dengan cara-cara melanggar hukum.,
utamanya pada Klien Kami Eddy Riyanto, kami berharap upaya hukum persuasive ini berespon baik, tapi
apabila diabaikan terlebih cara-cara repressive dengan ancaman kewenangan, tetap dilakukan SOMASI ke-2,
ke-3. dengan tembusan lebih kepada Instansi terkait. Terus meningkat kamipun melakukan Tindakan Hukum
yang tegas, penguasaan objek perkara, termasuk rekan-rekan media-berita penyeimbang karena zolim..
4. Bahwa Prinsipnya kami menghormati Pimpinan Perusahaan Ibu Loemongga Kartasasmita sebagai pengusaha
property yang telah mendapatkan pengakuan dan diakui terpilih sebagi “Most inspiring women” dan “Busines
women of the year”, dengan demikian kami yakin dan percaya cara-cara seperti di point.(3) tidak akan terjadi
lagi, somasi kami lebih kami tujukan ke internal perusahaansebagai koreksi,Mohon dipahami meski Klien
sebagai tokoh/ warga lama, tapi tidak ikut-ikutan mempermasalahkan tambahan bunga bank, memperhitungkan
kelebihan tanah khususnya Fasilitas Umum, akan dibangun wilayah komersial premium TBS terintegrasi,
Namun kami tetap bersikap proporsional Tetapi dengan pertimbangan harga disesuaikan harga pasar,
akan dibangun wilayah komersial premium terintegrasi, didasari point-point tersebut, Kami menggunakan
himbauan Presiden RI, Joko Widodo “Jual Untung”.(konsep Presiden RI. Joko Widodo dalam sertifikat masal)
mendekati harga pasar, Untuk itu Klien/Eddy Riyanto dan Keluarga setelah berdiskusi bersepakat pengajuan
perubahan harga menjadi sebesar Rp.25.000.000,- /m (dua puluh lima juta rupiah permeter) artinya
penambahan 17 juta dari 8 juta dengan kekurangan 70%, setengah harga dari minimal harga pasar, tentu
dengan harapan Pimpinan Perusahaan Ibu Loemongga menyetujui dan segera merealisasikan. Namun apabila
di tolak kiranya demi kepastian hukum Gugatan hukum atau Laporan Polisi dan Tekhnis pengembalain uang
terakhir sebaiknya dititipkan/ konsinyasi, di instansi terkait.
2
5. Bahwa kami tetap mengedepankan upaya persuasive, apabila tidak direspon tetap melanjutkan SOMASI
berikutnya, dengan mencoba berdiskusi atau surat tembusan Pihak-pihak terkait, aduan masyarakat yang
tercederai, terzolimi, pada akhirnya opini publiklah sebagai juri yang benar untuk menilai sebelum melakukan
Tindakan Hukum atau Upaya hukum secara Pidana dan Perdata, itupun kami laksanakan meski menghindari
tapi demi kepastian hukum akan dilakukan, karena penyelesaian masalah akan lebih baik daripada mengumbar
cara-cara yang tidak benar. Bahwa Pembicaraan dan Permintaan Klien perubahan harga sebesar hingga 25
juta/m itu pun masih wajar dengan konsep JUAL UNTUNG, karena itupun masih setengah harga pasar, kami
tidak meminta kelebihan tanah/jalan, kami tidak mengclime suku bunga bank atas tunggakan, kami hanya mau
berdamai dan penyesuaian harga yang kami ajukan diterima:
Demikian SURAT SOMASI ini kami sampaikan, kiranya dapat dipahami
Hormat kami,
Ambarita & Partners

( MANGASI AMBARITA, SH )

Tembusan :
1.Legal Manager Perusahaan Terbuka, INDRA RAMDHANI.
2. Divisi Pengelola dan pengembangan Aset.BRAHMASTAGI
3.Klien/EDDY RIYANTO
4.fILE

3
Ambarita &
rekan
.

Tembusan :

Direktur Keuangan, SDM dan Umum PT. Perikanan


Nusantara Bapak.Hendtra Tri Retnadi.

Deputi bidang Usaha Industri, Agro dan Farmasi


kementrian BUMN-RI-Bapak.Wahyu Kuncoro.

4
Komisaris Utama PT. Perikanan Nusantara-
Bapak M.Zulfikar Mochtar

Komisaris PT.Perikanan Nusantara


Bapak Nilanto Perbowo

5.Principle/file.

Anda mungkin juga menyukai