Antara :
Melawan :
Dengan Hormat
Bersama ini, kuasa hukum TERGUGAT INTERVENSI (Suci Pertiwi), berdasarkan surat
kuasa tanggal 08 Oktober 2022, mengajukan DUPLIK INTERVENSI atas REPLIK nomor
03/G./2022/PTUN JAYAPURA:
Dalam hal ini menyampaikan duplik atas replik sebagai berikut, pada prinsip Tergugat
Intervensi tetap pada jawaban yang telah disampaikan :
DALAM EKSEPSI :
1. Eksepsi Penggugat Tidak Mempunyai Kedudukan Hukum (Legal Standing)
1.1 Bahwa tergugat tetap pada dalil-dalil eksepsi dan jawaban pertama dan menolak
tegas gugatan penggugat maupun replik, kecuali diakui kebenarannya oleh tergugat
intervensi.
1.2 Tergugat tetap dalam jawabannya bahwa penggugat tidak mempunyai kedudukan
hukum,karena penggugat tidak mempunyai kualitas untuk mengajukan gugatan
terkait dengan pengatian jabatan oleh Suci Pertiwi sebagai Ketua Yayasan Ponpes
As Salwa nomor AHU.02.2020, menggingat bahwa penggugat mengambil
keputusan sepihak tanpa persetujuan dari Tergugat Intervensi Suci Pertiwi selaku
Wakil Ketua Yayasan Ponpes As Salwa.
1.3 Bahwa penggugat dalam menggangkat Indra Mizzatul Aliyah yang menjadi Rektor
Universitas As Salwa tanpa persetujuan Tergugat Intervensi Suci Pertiwi sebagai
wakil Ketua Yayasan Ponpes As Salwa serta pengurus lainnya.
1.4 Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Penggugat tidak mempunyai kedudukan
hukum (legal standing) dalam perkara ini.
2.1 Bahwa dari replik penggugat tidak adanya kepastian hukum, seharusanya dalam
penggangkatan rektor baru harus dimusyawarahkan dan harus ada pesetujuan dari
Tergugat Intervensi Suci Pertiwi sebagai Wakil Ketua Yayasan Ponpes As Salwa
serta pengurus lainnya.
2.2 Bahwa perkara ini adalah persoalan pengangakatan rektor, dimana keberatan atas
putusan sepihak tanpa persetujuan wakil Ketua Yayasan Ponpes dan penggurus
lainnya.
2.3 Bahwa maksud dari eksepsi dan jawaban tergugat adalah menginformasikan bahwa
Tergugat tidak menerima permohonan dikarenakan Tergugat yakin bahwa
menyetujui Tegugat Intervensi dalam pendaftaran perubahan Susunan
Kepengurusan yang baru pasti telah melalui sejumlah pertimbangan yang sangat
matang dan tidak diputuskan dengan tiba-tiba.
2.4 Bahwa berdasarkan dalil – dalil tersebut diatas sudah jelas bahwa Penggugat telah
salah Kaprah dalam mengajukan gugatan ini ke Pengadilan Tata Usaha Negara
3. Eksepsi Error In Person: Gugatan Salah Pihak
3.1 Bahwa penggugat dalam gugatannya salah pihak karena hal ini merupakan
masalah internal dalam keputusan kepungurusan dan penggangkatan rektor yang
dilakukan oleh keputusan sepihak.
3.2 Bahwa penggugat tidak mempunyai kepentingan untuk menggugat Tergugat
Intervensi, dalam perkara ini kami berpendapat bahwa sejatinya perkara ini adalah
perselisihan internal didalam keputusan kepungurusan dan penggakatan rektor
tanpa persetujuan Wakil Yayasan Ponpes As Salwa serta pengurus lainnya dengan
surat 02/As Salwa/2020 pada tanggal 1 Juli 2020 tentang susunan kepengurusan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini untuk memberikan putusan sebagai
berikut :
1. Menerima Eksepsi Jawaban gugatan Tergugat Intervensi untuk seluruhnya.
2. Menolak gugatan Penggugat untyuk seluruhnya.
3. Menghukum penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara ini.
Namun demikian ,apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat
lain, dengan ini tergugat mengajukan DUPLIK dalam pokok perkara atas gugatan
penggugat dibawah ini.
DALAM EKSEPSI
Atau
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(Ex Aequo Et Bono)
Hormat Kami
Kuasa Hukum Tergugat Intervensi