Anda di halaman 1dari 11

JOURNAL READING

“Ivabradine in Children With Dilated Cardiomyopathy and


Symptomatic Chronic Heart Failure”

Disusun oleh:
Sandi Rizki Ardianto
1102012260

Pembimbing:
Dr. Sri Wahyu Herlinawati, Sp.A, M.Kes

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 2 NOVEMBER – 28 NOVEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
Skenario
Seorang pasien anak laki-laki berusia 1 tahun didiagnosis dilated cardiomyopathy,
selama ini pasien telah menjalani pengobatan salah satunya dengan menggunakan
beta blocker, beberapa minggu lalu, ibu pasien membaca artikel tentang
penggunaan Ivabradine sebagai terapi pasien anak dengan DCM, Ibu pasien
menanyakan efektivitas dan keamanan terapi tersebut.

Fore ground question


Apakah ivabradine secara aman mampu menurunkan nadi pasien anak dengan
cardiomyopathy dan gagal jantung ?

PICO
P : Pasien berusia 6 bulan-18tahun yang didiagnosa dilated cardiomyopathy
dengan gagal jantung derajat 2-4 (dalam klasifikasi NYHA)

I : Pemberian Ivabradine
C : Pemberian Plasebo
O : Ivabradine secara aman mampu menurunkan nadi pasien anak dengan
cardiomyopathy dan gagal jantung dibanding dengan plasebo

Type of Question : Terapi

Searching for Scientific Evidence


Keywords : Pediatrics AND Cardiology AND Therapy

Limitasi : Full Text AND 2016-2020

Alamat Website: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28859790/

Jumlah Artikel : 66
Artikel yang dipilih:
“Ivabradine in Children With Dilated Cardiomyopathy and Symptomatic Chronic
Heart Failure”
CRITICAL APPRAISAL
Validity
1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dan teknik randomisasi
yang digunakan?

2. Menentukan ada tidaknya pertimbangan dan pernyataan semua


pasien dalam membuat kesimpulan?
a. Mengidentifikasi ada lengkap tidaknya follow up

Follow up dilakukan sampai 12 bulan setelah dilakukan titrasi selama


2-8 minggu
b. Mengidentifikasi ada tidaknya analisis pasien pada kelompok
randomisasi semula
Kriteria inklusi:

1.Anak dengan DCM dengan riwayat gagal jantung kelas 2-4 menurut NYHA
Functional Class.

2. Anak berusia 6bulan-18 tahun

3. Gagal jantung functional class stabil selama setidaknya 4 minggu sebelum seleksi.

4.Pasien dengan nadi sinus rythm dan dalam batas normal.


3. Mengidentifikasi ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi dan
peneliti terhadap terapi?
Penelitian ini menggunakan sistem double blind

4. Menentukan ada atau tidaknya persamaan kedua kelompok pada


awal penelitian?
Terdapat kesamaan pada kedua kelompok baik kelompok dengan terapi
ivabradine maupun plasebo yaitu sama-sama pasien dengan dilated
cardiomyopathy dengan rentang usia 6 bulan sampai 18 tahun.
5. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan kedua kelompok
(selain perlakuan eksperimen)?

Importance
6. Menentukan besar efek terapi (CER, EER, ARR, ARI, NNT)
Outcome Outcome Jumlah
(+) (-)
Ivabradine 61 (a) 13 (b) 74 (a+b)
Placebo 28 (c) 14 (d) 42 (c+d)
Jumlah 89 (a+c) 27 (b+d) 116 (a+b+c+d)
a. CER (Control Event Rate)
Proporsi outcome pada kelompok kontrol
c 28
CER= = = 0.66 atau 66%
c +d 42
Sebanyak 66% pasien yang diberi dengan plasebo menunjukkan
perbaikan.
b. EER (Experimental Event Rate)
Proporsi outcome pada kelompok eksperimen
a 61
EER= = = 0.82 atau 82%
a+b 74
Sebanyak 82% pasien yang diobati dengan Ivabradine menunjukkan
perbaikan.
c. RR (Relative Risk)
Perbandingan perbaikan antara kelompok Ivabradine dan kelompok
Plasebo
EER 0.82
RR= = = 1.24
CER 0.66
Perbandingan perbaikan antara kelompok Ivabradine dan kelompok
Plasebo adalah 1.24.
d. RRR (Relatiive Risk Reduction)
Berapa pasien terapi yang diuji memberikan perbaikan dibanding
kontrol.
RRR = |1−𝑅𝑅|
= |1−1.24| = 0.24 atau 24%
Besar persentase terapi Ivabradine menunjukkan perbaikan yang
berbeda antara terapi menggunakan Plasebo sebesar 24%
e. ARR (Absolute Risk Reduction)
Beda proporsi kesembuhan atau kegagalan antara terapi eksperimen
dan kontrol.
ARR = |CER – EER|
= |0.66 – 0.82| = 0.16 atau 16%
Terdapat perbedaan perbaikan kelompok Ivabradine dan kelompok
Plasebo sebesar 16%.
f. NNT (Number Needed to Treat)
Pengukuran dampak obat atau terapi dengan memperkirakan jumlah
pasien yang harus diberi perlakuan agar berdampak pada satu orang.
1 1
NNT = = = 6.25
ARR 0.16
7. Menentukan presisi estimassi efek terapi (95% CI)
95% confidence interval (CI) on an NNT
CERx(1−CER) EER x (1−EER)
=+¿−1,96
√ ¿ of control pts ¿ of exper . pts

Atau Standard error of ARR (SE )=


ARR

{[(CER)(1-CER)/n ]+[(EER)(1-EER)/n ]}
2 1

0 ,66 x (1−0 , 66 ) 0 , 82 x (1−0,82) 0 , 66 x 0,34 0 , 82 x 0,18


¿
√ 42
+
74
=
√ 42
+
74
=√ 0,005342+0,00 1994=√ 0

Upper limit of 95% CI for ARR (UARR)

UARR = ARR + 1,96 SEARR

= 0,16 + 1,96 x 0,16

= 0,473

Lower limit of 95% CI for ARR (LARR)

LARR = ARR – 1,96 SEARR

= 0,16 – 1,96 x 0,16

= -0,153
Applicability
8. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (sprektum pasien
dan setting)

9. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien


Keuntungan :

Kerugian :

Anda mungkin juga menyukai