Anda di halaman 1dari 9

EVIDENCE BASED MEDICINE

COMPARATIVE CLINICAL TRIAL OF MEBENDAZOLE AND


METRONIDAZOLE IN TREATMENT OF HUMAN GIARDIASIS

KELOMPOK 5
Disusun Oleh:
Eka Syafnita
1102014083

PEMBIMBING:
dr. Dini Widianti, MKK, DipIDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 24 DESEMBER 2018 – 25 JANUARI 2019
SKENARIO

Seorang perempuan berusia 33 tahun datang ke Puskemas Kecamatan Menteng dengan


keluhan BAB dengan konsistensi cair dengan frekuensi lebih dari 5 kali sehari sejak 2 hari yang
lalu. Dari anamnesis diketahui BAB berwarna kuning, berbau busuk, terdapat busa dan sedikit
ampas, tidak disertai dengan lendir dan darah. Keluhan disertai rasa mual tanpa disertai muntah,
nyeri perut dan kram perut. Pasien juga mengeluhkan pusing dan tidak terdapat demam.

Dokter menduga pasien mengalami diare akut yang disebabkan oleh Giardia Lambdia.
Oleh karena itu, dokter mencoba memberikan pasien antibiotik Metronidazole untuk mengobati
keluhan pasien. Ketika ditanya apakah pasien sudah mencoba mengobati penyakitnya, pasien
mengatakan ia telah meminum obat mebendazol yang diberikan oleh tetangga nya. Menurut
keterangan pasien saat tetangga nya diare, ia diberi obat tersebut oleh dokter. Pasien bertanya
kepada dokter apakah obat tersebut sama-sama dapat digunakan untuk mengobati penyakitnya.
Dokter pun mencari tahu apakah mebendazole lebih baik dibandingkan metronidazole untuk
mengobati diare akut yang disebabkan oleh giardiasis.

Pertanyaan (Foreground Question)

Bagaimana respon mebendazole dibandingkan dengan metronidazole untuk terapi pada pasien
diare akut suspek giardiasis

PICO

Population (P) : Pasien dengan diare akut suspek giardiasis

Intervention (I) : Mebendazole

Comparison (C) : Metronidazole

Outcomes (O) : Responsivitas obat dalam terapi diare akut suspek giardiasis

Pencarian bukti ilmiah:

Alamat website : https://www.researchgate.net

Kata kunci : Metronidazole AND Mebendazole AND Giardiasis


Limitasi : Januari 2013 – Desember 2018 (5 tahun)

Hasil pencarian : 10

Dipilih artikel berjudul :

Comparative Clinical Trial of Mebendazole, Praziquantel and Metronidazole in Treatment of


Human Giardiasis
CRITICAL APPRAISAL

VALIDITY

1. Apakah penempatan pasien ke dalam kelompok terapi dirandomisasi?


Ya terdapat randomisasi dalam penelitian ini. Sembilan puluh pasien yang terbukti positif
giardiasis dibagi secara acak menjadi 3 kelompok yang masing-masing akan diberikan
terapi yang berbeda.

2. Menentukan ada tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien dalam pembuatan
kesimpulan
a. Apakah follow-up lengkap?
Ya, dilakukan pemeriksaan feses pada hari ke-7, ke-10, dan ke-14 setelah terapi
selesai diberikan.

b. Apakah pasien dianalisis pada kelompok randomisasi semula?


Ya, pasien dianalisis sesuai dengan kelompok randomisasi semula
3. Apakah pasien, klinisi dan staf peneliti dibutakan terhadap terapi?
Pasien, klinisi, dan staf peneliti tidak dibutakan terhadap terapi dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pasien memahami penelitian yang akan dilakukan
dan telah memberikan informed consent terhadap terapi yang diberikan.

4. Apakah kedua kelompok sama pada awal penelitian?


Ya, kelompok pada penelitian ini ditentukan dengan kriteria pasien dengan usia 2-30
tahun dan mengalami keluhan bab cair, mual, muntah, dan nyeri perut.
5. Selain perlakuan eksperimen, apakah kedua kelompok mendapat perlakuan yang sama?
Pada penelitian tidak dijelaskan adanya perlakuan yang sama selain perlakuan
eksperimen.

IMPORTANCE
6. Berapa besar efek terapi?
SEMBUH TIDAK JUMLAH (Ʃ)
SEMBUH
Mebendazole 15 15 30

Metronidazole 28 2 30

JUMLAH 43 17 60

a. EER (Experimental Event Rate)


Proporsi outcome pada kelompok eksperimental.
𝑎 15
Rumus : = = 0.5 = 50%
𝑎+𝑏 30
Artinya, risiko pasien diare akut suspek giardiasis sembuh dengan terapi
Mebendazole adalah sebesar 50%

b. CER (Control Event Rate)


Proporsi outcome pada kelompok kontrol.
𝑐 28
Rumus : = = 0,93 = 93%
𝑐+𝑑 30
Artinya, risiko pasien diare akut suspek giardiasis sembuh dengan terapi
Metronidazole adalah sebesar 93%

c. RR (Relative Risk)
Perbandingan antara insiden penyakit yang muncul dalam kelompok terpapar
dengan insiden penyakit yang muncul dalam kelompok tidak terpapar.
𝐸𝐸𝑅 0,5
Rumus : = = 0.53
𝐶𝐸𝑅 0,93
Artinya, perbandingan diare akut suspek giardiasis sembuh dengan menggunakan
terapi Metronidazole dan Mebendazol adalah 0.53 (53%). Berarti
perbandingannya tidak sama dan tidak akan memberikan hasil yang sama pada
penderita diare akut suspek giardiasis

d. RRR (Relative Risk Reduction)


Berapa persen terapi yang diuji memberikan perbaikan dibanding kontrol.
Rumus : 1 – RR
= 1 – 0,53 = 0,47
= 47%

Artinya, persentase terapi Mebendazole dapat menurunkan angka terjadinya


penderita diare akut suspek giardiasis adalah sebesar 47%.

e. ARR (Absolute Risk Reduction)


Beda proporsi kesembuhan atau kegagalan antara terapi eksperimen dan kontrol.
Rumus : CER – EER
= 0,93 - 0,5 = 0,43
Artinya, terdapat perbedaan proporsi kesembuhan antara pemberian Mebendazole
dan Metronidazole sebesar 0,43 (43%). Karena perbedaan kesembuhan cukup
besar maka mebendazole tidak terlalu dianjurkan untuk terapi diare akut suspek
giardiasis.

f. NNT (Number Needed to Treat)


Berapa jumlah pasien yang harus diterapi dengan obat eksperimental untuk
memperoleh tambahan satu kesembuhan atau menghindari kegagalan.
Rumus : 1/ARR
= 1/0,43
= 2.32
Artinya, sebanyak 2 pasien harus diterapi dengan Mebendazole untuk
mendapatkan satu kesembuhan dari diare akut giardiasis.
7. Bagaimana presisi estimasi efek terapi?
95% confidence interval (CI) on an NNT =

+/−1,96 𝐶𝐸𝑅 𝑥 (1 − 𝐶𝐸𝑅) 𝐸𝐸𝑅 𝑥 (1 − 𝐸𝐸𝑅)



#𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑝𝑡𝑠 #𝑜𝑓 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑟. 𝑝𝑡𝑠

Atau Standard error of ARR (SEARR) = {[(CER)(1-CER)/n2]+[(EER)(1-EER)/n1]}

0,93 𝑥 (1 − 0,93 ) 0,5 𝑥 (1 − 0,5)


= √ +
30 30

0,93 𝑥 0,07 0,5 𝑥 0,5


=√ +
271 123

= √0,002 + 0,008

= √0,01

= 0,1

Upper limit of 95% CI for ARR (UARR) = ARR + 1,96 SEARR

= 0,43 + 1,96 x 0,1

= 0,43 + 0,196

= 0,626

Lower limit of 95% CI for ARR (LARR) = ARR – 1,96 SEARR

= 0,43 – 1,96 x 0,01

= 0,43 – 0,196

= 0.234
Upper limit of 95% CI for NNT (UNNT) = 1/LARR= 1/0,626 = 1.59

Lower limit of 95% CI for NNT (LNNT) = 1/UARR = 1/0.234 = 4.27

Confidence Interval 95% = 1.59 – 4.27

Artinya, CI pada penelitian ini memiliki range yang tidak terlalu lebar sehingga hasil
penelitian cukup presisi.

APPLICABILITY

8. Apakah hasil ini dapat diterapkan kepada pasien saya?


Ya, hasil penelitian ini dapat diterapkan kepada pasien saya karena pasien memiliki
kriteria yang sama dengan penelitian pada jurnal, yaitu merupakan pasien diare akut
suspek giardiasis yang sesuai dengan kriteria sampel pada penelitian di jurnal yang
membandingkan respon terapi metronidazole dan mebendazole.

9. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien.


Metronidazole selama ini menjadi obat pilihan pertama untuk mengobati diare akibat
giardiasis. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini, dimana metronidazole memiliki
efektivitas sebesar 93% dibandingkan mebendazol yang hanya sebesar 50% yang berarti
metronidazole lebih baik untuk mengobati diare yang dialami pasien dibandingkan obat
mebendazol. Keuntungan : jika menggunakan mebendazol pasien tetap mendapatkan
respon terapi yang mirip dengan metronidazole. Kerugian: efektivitas mebendazole tidak
sebaik metronidazole dalam menyembuhkan diare akut yang disebabkan giardiasis.

Anda mungkin juga menyukai