Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL APPRRAISAL

Perbedaan Pengaruh Akupunktur dan Vitamin B6 terhadap Penurunan Intensitas


Mual Muntah pada Emesis Gravidarum Berat

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evidance Base Midwivery

Dosen Pengampu : Triwik Sri Mulati, M. Mid

OLEH:

AULIA ABRIANTY RIAWANTO

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
PROFESI KEBIDANAN
TAHUN 2017
CRITICAL APPRRAISAL

Perbedaan Pengaruh Akupunktur dan Vitamin B6 terhadap Penurunan Intensitas


Mual Muntah pada Emesis Gravidarum Berat

1. Apakah hasil penelitian valid?


a. Apakah pasien pada penelitian dirandomisasi?
Ya,
Subjek penelitian ini dialokasikan ke dalam kelompok akupunktur (34
responden) dan kelompok vitamin B6 (32 responden) dengan randomisasi.

b. Apakah cara melakukan randomisasi dirahasiakan?


Tidak,
Proses pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri, diukur menggunakan
panduan observasi dan wawancara sebelum dan sesudah diberikan intervensi
c. Apakah follow-up kepada pasien cukup panjang dan lengkap?
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari–Maret
2015.
Sample yang diambil adalah ibu hamil usia kehamilan ≤12 minggu, mengalami
mual muntah berat berdasarkan skor PUQE (≥13), dan tinggal di wilayah Kota
Bandung.
Subjek penelitian ini dialokasikan ke dalam kelompok akupunktur (34
responden) dan kelompok vitamin B6 (32 responden) dengan
randomisasi.Kelompok akupunktur diberikan perlakuan pendidikan kesehatan
tentang nutrisi ibu hamil trimester 1 dan akupunktur pada titik pericardium 6.
Kelompok Vitamin B6 diberikan perlakuan yang sama tentang vitamin B6
diberikan dengan dosis 3×10 mg. Penilaian intensitas mual muntah dilakukan
setelah 24 jam setelah tindakan akupunktur dan pemberian vitamin B6,
kemudian dicatat perkembangannya.
d. Apakah pasien dianalisis di dalam grup di mana mereka dirandomisasi?
Ya
Dimana hasil penelitian menunjukkan dari 34 responden kelompok
akupunktur yang mengalami mual muntah kategori berat berdasarkan skor
PUQE dan mengalami penurunan menjadi mual muntah ringan adalah 64,7%,
serta sudah tidak ada yang mengalami mual muntah berat, sedangkan dari 32
responden kelompok vitamin B6 yang mengalami penurunan menjadi mual
muntah ringan sebesar 40,6% dan masih terdapat 5 responden (15,6%) yang
mengalami mual muntah berat.
e. Apakah pasien, klinisi, dan peneliti blind terhadap terapi?
Tidak,
Karena data yang diambil oleh peneliti dilakukan observasi secara langsung
dan klien mengetahui tindakan yang akan dimbil, baik resiko maupun
keuntungannya.
.
f. Apakah grup pasien diperlakukan sama, selain dari terapi yang diberikan?
Tidak,
Subjek penelitian ini hanya dialokasikan ke dalam kelompok akupunktur (34
responden) dan kelompok vitamin B6 (32 responden) dengan randomisasi..
g. Apakah karakteristik grup pasien sama pada awal penelitian, selain dari terapi
yang diberikan?
Ya ,
Berdasarkan tabel 1 di atas, karakteristik subjek penelitian tidak menunjukkan
perbedaan secara bermakna (p>0,05) dalam; umur, pendidikan, pekerjaan, dan
paritas sehingga secara statistik kedua kelompok homogen dan dapat
diperbandingkan (p<0,05).
2. Apakah hasil penelitian penting?
a. Seberapa penting hasil penelitian ini?
Penting
Karena dapat menunjukkan hasil penelitian yang bisa digunakan sebagai bahan
informasi
Dari hasil penelitian didapatkan perbedaan intensitas mual muntah pada ibu
hamil dengan emesis gravidarum yang dikelola dengan akupunktur dan yang
dikelola dengan vitamin B6. Akupunktur dapat dipercaya menggantikan
vitamin B6 yang selama ini digunakan sebagai terapi pertama pada ibu hamil
dengan emesis gravidarum. Ibu hamil dengan mual muntah dan merasa tidak
dapat minum obat dapat menggunakan akupunktur sebagai pilihan terapi
emesis gravidarum.

b. Seberapa tepat estimasi dari efek terapi?


Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui nilai p perubahan intensitas mual
muntah antara ibu hamil kelompok akupuntur dengan ibu hamil kelompok
vitamin B6 adalah sebesar 0,025. Intensitas mual muntah pada ibu hamil
dengan emesis gravidarum berat yang dikelola dengan akupunktur lebih baik
dibandingkan dengan yang dikelola dengan vitamin B6 (p <0,05).

Akupuntur Vitamin B6
Positif 34 (a) 27(c)
Negatif 0 (b) 5 (d)
Jumlah 34 32

Control event rate (CER) = c/ c+d


Experimental event rate (EER) = a/ a+b
Relative Risk Absolute Risk Number Needed to
Reduction (RRR) Reduction (ARR) Treat (NNT)
CER EER CER-EER/ CER CER-EER 1/ARR
27/32 = 0,84 34/ 34=1 0,84-1 / 0,84 = 0,19 0,84 – 1 = 0,16 6
95% CI

95% CI = +/- 1,96 √[CER x (1-CER)/ #pasien kontrol + EER x (1-EER)/ # pasien
eksperimen]
95% CI = +/- 1,96 √[0,84 x (1-0,84) / 32 + 1 x (1- 1) / 34
95% CI = +/- 1.96 √[0,84 x 0,16 / 32 + 1 x 0 / 34
95% CI = +/- 1.96 √[0,84 x 0.005
95% CI = +/- 1.96 √0,0042
95% CI = +/- 1.96 x 0.065
95% CI = +/- 0,1274

3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?
a. Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?
Ya
Ibu hamil dengan mual muntah dan merasa tidak dapat minum obat dapat
menggunakan akupunktur sebagai pilihan terapi emesis gravidarum.
Akupuntur tetap dapat diandalkan karena tidak adanya efek samping

b. Apakah karakteristik pasien kita sangat berbeda dibandingkan pasien pada


penelitian sehingga hasilnya tidak dapat diterapkan?
Tidak
Secara klinis hasil akhir penelitian dapat diterapkan karena karakteristik pasien
kita sebagian besar hampir sama dengan pasien penelitian
c. Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di tempat kerja kita?
Ya,
Berdasarkan simpulan dari penelitian terdapat perbedaan pengaruh akupunktur
dan vitamin B6 terhadap penurunan intensitas mual muntah pada emesis
gravidarum berat. Akupunktur lebih efektif dibandingkan vitamin B6 untuk
mengatasi mual muntah pada ibu hamil dengan emesis gravidarum

d. Apa kemungkinan benefit dan harm dari terapi tersebut?


Akupunktur masih jarang digunakan untuk mengobati mual muntah dalam
kehamilan, sekarang dapat dipercaya menggantikan vitamin B6 yang selama
ini digunakan sebagai terapi pertama pada ibu hamil dengan emesis
gravidarum. Ibu hamil dengan mual muntah dan merasa tidak dapat minum
obat dapat menggunakan akupunktur sebagai pilihan terapi emesis gravidarum.
Akupunktur tetap dapat diandalkan karena tidak adanya efek samping,
walaupun dalam penelitian ini juga tidak ditemukan efek samping pada
pemberian vitamin B6.

e. Metode I: f
Risiko terhadap pasien kita, relatif terhadap pasien pada penelitian
Diekspresikan dalam bentuk desimal: _____
NNT/f = 6 / 2 = 3
(NNT bagi pasien kita)
f. Metode II: 1/ (PEERxRRR)
PEER (patient’s expected event rate) adalah event rate dari pasien kita bila
mereka menerima kontrol pada penelitian tersebut = _____
1/ (PEERxRRR) = 1/ 0.84 x 0,16 = 7,44
(NNT bagi pasien kita)

g. Apakah value dan preferensi pasien dipenuhi dengan terapi ini?

h. Apakah kita dan pasien kita mempunyai penilaian yang jelas dan tepat akan
value dan preferensi pasien kita?
Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui nilai p perubahan intensitas mual
muntah antara ibu hamil kelompok akupuntur dengan ibu hamil kelompok
vitamin B6 adalah sebesar 0,025. Intensitas mual muntah pada ibu hamil
dengan emesis gravidarum berat yang dikelola dengan akupunktur lebih baik
dibandingkan dengan yang dikelola dengan vitamin B6 (p <0,05).

Anda mungkin juga menyukai