Faktor penyebab :
• Keterlambatan diagnosa
• Tidak sempurnanya pelaksanaan terapi
• Perawatan penunjang kurang optimal toksisitas
• Kondisi co-morbid
Pendahuluan …
Retrospektif
Rekam Medik pasien LLA
Kombinasi
Cross-sectional :
kuesioner semistruktur thd
HCP secara mandiri
STUDI REKAM MEDIK
Penilaian & dokumentasi hasil BMA
Penetapan klasifikasi resiko & protokol terapi
Kepatuhan terhadap protokol
Fase – fase
Induksi, 7 minggu
1999) 6 minggu
WK-ALL-99 pilot protocol Reinduksi,
(1999-2000) 5 minggu
(high risk)
WK-ALL-2000 (s/d
Maintenance,
( 2000-2002) 99 minggu.
Studi RM…
129 RM
45 RM(35%) 84 RM
Penghitungan Limfoblas h-8, (penghitungan Limfoblas h-8
data (-) data (+)
51 RM (61%) 10 RM (12%) 23 RM
(tidak sesungguhnya (data pasti penetapan tidak (data pasti)
dilaksanakan pada hari ke 8) diberikan)
STUDI RM
164 RM
76 RM (46%) 88 RM (54%)
LLA-SR LLA-HR
28 perawat 2 psikolog
1 pengatur
EKSLUSI data
2 tehnisi hematologi
Tabel 2. Perbandingan Klasifikasi Resiko LLA : Rekam
Medik dengan Pengetahuan HCP
Rekam Pengetahuan HCP (%)b
Klasifikasi Risiko LLA Medik
n=164 (%)a Dokter Perawat P
(N=69) (N=28)
Tidak ada
korelasi
Tabel 4. Perbandingan Kepercayaan dan Sikap terhadap
Penjelasan dan Pengawasan Kepatuhan Pelaksanaan Protokol
pada Orang Tua Pasien oleh Dokter dan Perawat
Di Indonesia
Kekurangan 6MP
Tidak terdaftar dalam daftar obat esensial
Terdaftar dalam daftar obat esensial WHO
KESIMPULAN
Diperlukan perbaikan pengetahuan protokol LLA
anak di lingkungan layanan kesehatan
Disertakannya check list klasifikasi resiko pada RM
Jarangnya pengawasan ke orang tua px oleh HCP
mengenai pelaksanaan protokol adalah suatu
kondisi non-compliance & merupakan fenomena yg
tidak terdeteksi
Keterbatasan
Handling Cytotoxic
Unit Produksi
Instalasi Farmasi
RSUD Dr.Soetomo Surabaya
43
Angka Kematian LLA di Irna Anak
RSDS
2007 7 % urutan ke-8
2008 28 % urutan ke-1
Penelitian Epidemiologi
Observasional
Studi
Deskriptif Kohort
Studi
Analitik Case Control
(Etiologi)
Cross Sectional
STUDI DESKRIPTIF
Menjelaskan pola penyakit dalam segi :
Orang
Angka Faktor
kejadiannya Tempat
resiko
Waktu
prevalensi
1. Prospektif
2. Retrospektif
Gambar 3. STUDI KOHORT RETROSPEKTIF
Sample
KOHORT
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Memastikan urutan Sering sampel besar
kejadian Tidak layak untuk
Mempelajari beberapa keluaran yang jarang
keluaran
Menghindari bias
Prediktor
Survival
Menghasilkan insiden,
resiko relatif
CROSS SECTIONAL
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Memantau seleksi Tidak dapat menentukan
subyek urutan kejadian
Mempelajari beberapa Potensial bias
keluaran Tidak layak untuk
Relatif singkat & praktis
keadaan yang jarang
Langpah awal yang baik
untuk kohort
Menghasilkan prevalensi
Classification of acute leukemia
ALL (L1-L3) AML (M0-M7)
Terutama pd anak-anak Terutama pada dewasa
M>F M>F
Dapat diobati pd 70% anak
Blas tidak memperlihatkan Tanda diferensiasi ke arah
adanya diferensiasi granulosit, monosit pad
blas
51
Causes of acute leukemias :
idiopathic (most)
chemicals, drugs
ionizing radiation
viruses (HTLV I)
hereditary/genetic conditions
Infiltration of tissues/organs:
• enlargement of liver, spleen, lymph nodes
• gum hypertrophy
• bone pain
• other organs: CNS, skin, testis, any organ
52
53
French-American-British
Classifications of ALL
54
L2: Sel limfoblast lebih besar, ukuran bervariasi,
kromatin lebih kasar dengan ≥ 1 anak inti
55
L3: Sel limfoblast besar, kromatin berbercak,
homogen, anak inti tampak, sitoplasma basofilik
dan bervakuolisasi.
56
Kriteria Remisi
Hb > 12 g/dl
Lekosit > 3000
Granulosit > 2000
Diff. count normal
Pemeriksaan fisis
Anemis dan tanda perdarahan : mukosa anemis, perdarahan, ulsera, angina Ludwig
Pembesaran kelenjar limfe general
Splenomegali, kadang hepatomegali.
Pada jantung terjadi gejala akibat anemia.
Infeksi pada kulit, paru, tulang.
Pemeriksaan penunjang
Anemia normositik normokromik, kadang kadang dijumpai normoblas.
Pada hitung jenis terdapat limfoblas. Jumlah limfoblas dapat mencampai 100%.
Trombositopeni, uji tourniquet positif dan waktu perdarahan memanjang.
Retikulositopenia.
Kepastian diagnostik : pungsi sumsum tulang, terdapat pendesakan eritropoiesis,
trombopoesis, dan granulopoesis. Sumsum tulang di dominasi oleh limfoblas.
Rontgen foto toraks AP dan lateral untuk melihat infiltrasi? mediastinal.
Lumbal pungsi : untuk mengetahui ada infiltrasi ke cairan serebrospinal.?