Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS MANFAAT BIAYA / COST

BENEFIT-ANALYSIS (CBA)

KELOMPOK 3

1. EKO SUSI HARIANI (18344085)


2. APRIZKA SARI (18344121)
3. OOM KOMARIAH (18344109)
4. ASEP SAEFULLAH (18344126)
DEFINISI

Analisis Manfaat Biaya (AMB - Cost Benefit-


analysis/CBA) adalah suatu teknik analisis yang
diturunkan dari teori ekonomi yang menghitung dan
membandingkan surplus biaya suatu
intervensi kesehatan terhadap manfaatnya
Cost-Benefit Analysis (CBA) Analisis Cost-Benefit
adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan
manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran
moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan
kesehatan.
PRINSIP

Suatu program kesehatan selalu diperbandingkan


dengan beberapa alternatif, baik dengan
program/intervensi kesehatan lainnya maupun dengan
tidak memberikan program/ intervensi.
Nilai manfaat dari suatu program/intervensi adalah
meningkatnya hasil pengobatan (outcome) bila
dibandingkan dengan hasil serupa dari program /
intervensi lain.
Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara
manfaat dan biaya mudah dikonversi kedalam bentuk
rupiah (Orion, 1997).
OUTCOME CBA

Meningkatnya hasil pengobatan (outcome) bila


dibandingkan dengan hasil serupa dari program /
intervensi lain.
Outcome dapat berupa:
₋ Kesembuhan, pulihnya abilitas fisik, dll
₋ Nilai pilihan (manfaat keberadaan
program/intervensi saat dibutuhkan)
₋ Nilai altruistik (manfaat peningkatan kesehatan
orang lainnya.
PARAMETER OUTCOME CBA

Diukur dengan satuan moneter (mata uang), umumnya dengan


Kemauan untuk Membayar.
Menghitung surplus biaya program/intervensi, biaya dari
program / intervensi dan hal-hal terkaitnya (misal. obat, dokter,
rumah sakit, home care, biaya pasien dan keluarga, biaya
kehilangan produktivitas, biaya lain karena hilangnya waktu, dll)
dikurangi biaya yang serupa dari program/intervensi lainnya.
Kriteria dasar dari AMB adalah surplus manfaat, yaitu manfaat
yang diperoleh dikurangi dengan surplus biaya. Bila surplus
manfaat suatu intervensi/program bernilai positif, maka
umumnya intervensi/program tersebut dapat diterima untuk
dilaksanakan.
Pertanyaan yang harus dijawab dalam cost-benefit
analysis adalah alternatif mana yang harus dipilih
diantara alternatif-alternatif yang dapat memberikan
manfaat atau benefit yang paling besar
KEUNTUNGAN

1. AMB memungkinkan adanya perbandingan antara


program/intervensi dengan outcome yang sangat
berbeda (misal. program klinik antikoagulan atau
program klinik antidiabetes), sehingga memungkinkan
perbandingan dengan nilai moneter antar
program/intervensi yang sama sekali tidak berkaitan
2. Satu-satunya teknik yang dapat digunakan untuk
membandingkan internal satu program/intervensi.
Bila surplus manfaatnya bernilai positif, maka
program/intervensi tersebut harus
dipilih/didanai/dilakukan.
KENDALA CBA

Melakukan konversi/menerjemahkan kondisi klinis non-


moneter dan outcome kualitas hidup (misal. tahun hidup
terselamatkan) menjadi nilai moneter. Sehingga mengundang
perdebatan etika karena condong kepada preferensi kekayaan.
AMB umumnya dilakukan berdasarkan model dan
menggunakan asumsi-asumsi yang signifikan. Oleh karenanya,
perlu dilakukan analisa sensitivitas untuk memvalidasi model
dan asumsi yang digunakan serta untuk menilai kekuatan dari
hasil analisisnya
Kesulitan CBA adalah melakukan konversi/menerjemahkan
kondisi klinis non-moneter dan outcome kualitas hidup
(misal. tahun hidup terselamatkan) menjadi nilai moneter.
STUDI LITERATUR TERKAIT CBA

 Judul Literatur
Diagnosis and Treatment of Renovascular Hypertension: A Cost-Benefit Analysis

 Latar Belakang
 Hypertensi mempengaruhi 10-30% populasi orang dewasa, menjadi faktor
risiko utama untuk penyakit aterosklerotik koroner, stroke, dan insufisiensi
jantung dan ginjal. Prevalensi Morbiditas hipertensi tinggi menyebabkan biaya
besar untuk sistem perawatan kesehatan di Amerika Serikat: $ 23,7 miliar
 Angioplasti ginjal, menurut sebagian besar penelitian, menyembuhkan
hipertensi sekitar 5-10% pasien atau mempengaruhi nilai tekanan darah sekitar
40-60%.
 Oleh karena itu, penting untuk menemukan tes skrining yang noninvasif dan
mencerminkan hasil terapi setelah angioplasti dengan biaya serendah mungkin.
 Membandingkan manfaat-biaya dari skrining pasien angioplasti
ginjal dengan sonografi Doppler, skintigrafi ginjal yang ditingkatkan
captopril, angiografi MR, dan angiografi kateter.
METODE

DESAIN
Prospektif
POPULASI
139 dugaan stenosis arteri ginjal
SAMPEL
74 (39 wanita, 35 pria) dengan lama hipertensi rata2 11 tahun
OBJEKTIF
Mengevaluasi dan membandingkan relatif biaya-manfaat dari
sonografi Doppler, angiografi MR, dan skintigrafi ginjal yang
ditingkatkan captopril sebagai teknik untuk memprediksi respons
klinis pasien terhadap angioplasti ginjal.
WAKTU PENELITIAN
3-4 bulan
PARAMETER OUTCOME
Perhitungan biaya

Biaya untuk setiap screening dan treatment dihitung


dalam dolar Kanada.
Biaya untuk setiap prosedur diagnostik: penggunaan
peralatan diagnostik, persediaan, waktu teknisi, dan
biaya dokter.
TINJAUAN PERSPEKTIF

Komponen Biaya PERSPEKTIF


Biaya untuk setiap prosedur diagnostik: Perspektif individu: menyangkut biaya
penggunaan peralatan diagnostik, perawatan kesehatan
persediaan, waktu teknisi, dan biaya
dokter. Perspektif sosial (masyarakat)
mencakup seluruh biaya dan manfaat
yng relevan
RESULT
• Dignostic Performance of Screening Test for
Detecting Renal Artery Stenosis
Screening Test Sensitivitas % Spesifisitas %
Angiography 100 100
Doppler Sonography 80,1 88,9
MR Angiography 96,4 92,2
Captopril-Enchanced renal 80,8 78,0
Scintigraphy
MR angiography combined with 77,2 99,1
Doppler
MR angiography combined with 77,9 98,3
captopril-enchanced renal scintigraphy
COST OF SCREENING TEST AND TREATMENT IN
CANADIAN DOLLARS

Tekhnik Cost ($ Canada)


Doppler Sonography 223.50
Renal scintigraphy 544,00
MR angiography 855,00
Angiography 1.107,00
Angiohraphy and angioplasty 3.372,50
alone
Angiography and angioplasty 5.126
and stenting
KESIMPULAN

Doppler Sonografi lebih hemat biaya tetapi kurang


sensitif dibandingkan Angiografi MR untuk
mengidentifikasi pasien dengan hipertensi
renovaskular.
MR angiografi harus dipilih pasien hipertensi yang
resisten terhadap terapi medis untuk menghindari
kesalahan pemeriksaan. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai