1
DAFTAR SINGKATAN
AAP : American Academy of Pediatrics
CSS : cairan serebrospinal
CI : confidence interval
KDS : kejang demam sederhana
LP : lumbar puncture
IRD : Instalasi Rawat Darurat
2
Pendahuluan
3
Pada usia < 18 bulan,
Kejang sering pada meningitis bakteri
Gejala subtle assesment sulit
Kemampuan & pengalaman klinis dokter
Rekomendasi AAP,
1996
4
TUJUAN
Mengevaluasi rasio meningitis bakterial pada
anak 6-18 bulan KDS
Mengukur rasio pelaksanaan rekomendasi AAP
dlm hal LP & kecenderungan pelaksanaannya
5
Metode
6
Rancang studi
Kohort retrospektif
Identifikasi kasus
Computer-assisted screening tool
7
Metode…
Analisa data
Kalkulasi pleositosis & rasio meningitis dg
Bayesian credible intervals berdasar Jeffreys’
prior.
Model linear regression digunakan untuk rasio
pelaksanaan LP (SAS 9.1 [SAS, Cary, NC]).
Kriteria inklusi
Px anak (6-18 bulan) dg KDS, kondisi baik Yg
datang di IRD dlm 12 jam pasca kejang
8
Metode…
Kriteria ekslusi
sindrom dg kejang
Adanya underlying disease
VP-shunt
Keadaan menyerupai kejang
Riwayat penyakit dengan kejang
Kejang tanpa demam
Kejang demam komplikata
KDS berulang
Riwayat trauma
KDS > 12 jam sebelum datang di IRD
KU jelek & gx meningitis nyata
9
Metode…
KDS
Episode pertama kejang yg berhubungan dg demam
berupa kejang demam primer, lamanya ≤ 15 menit,
tidak berulang dlm 24 jam, tanpa adanya
kemungkinan infeksi SSP / penyakit lain
Rekomendasi AAP 1996
Pleiositosis CSS
Sel darah putih > 7/mm3
Rekomendasi AAP 1996
10
Metode…
Meningitis bakteri
Kultur CSS (+) dlm 1 minggu pasca kejang
Pleiositosis CSS + kultur darah (+)
12
702 px KDS
45,7%♀, 50,3% ♂
188 px 516 px
Usia < 12 bulan Usia 12-18 bulan
131 px LP 129 LP
260
Jumla kasus
h
kasus
Jumla
h
kasus
Usia (bulan)
15
Gambar. Penurunan jumlah pelaksanaan LP seiring waktu.
A. anak usia < 12 bulan; B. anak usia 12-18
bulan
Jumlah
kasus
Jumlah
kasus
Tahun Tahun
(P <0.001)
16
DISKUSI
17
Diskusi…
18
Diskusi…
Nigrovic dkk
CSS pleiositosis petanda meningitis bakteri
Kejang petanda klinis yg penting
Green dkk
115 px meningitis bakteri
Tanda klinis + (kejang fokal, berulang, kaku kuduk, ptechial-
rash)
23% dg kejang, 91% (105) dg sopor & koma, 9% (10)
kesadaran normal
19
Diskusi…
Trainor dkk
135 px usia 6-60 bulan dg KDS di Chicago
Kultur CSS negatif
20
Diskusi…
Hampers dkk
455 px usia 6-60 bulan dg KDS
Meningitis bakteri (-)
21
Diskusi…
22
Kesimpulan
23
Resiko meningitis bakterial pada KDS anak 6-18
bulan sangat rendah.
Rasio pelaksanaan LP pd kasus KDS rendah &
cenderung menurun.
Rekomendasi AAP tentang LP untuk KDS pd
kelompok usia 6-18 bulan perlu dipertimbangkan
kembali
24
Problem
704 px KDS (6-18 bulan)
188 px < 12 bulan
Intervention
LP
Comparison intervention
Tidak dilakukan LP
Outcome
kegunaan LP pada KDS
25
Apakah studi ini valid ?
Apakah awal penelitian didefinisikan dengan jelas dan taat azas ?
ya
Apakah follow-up dilakukan secara memadai ?
ya
Apakah out-come dinilai dengan kriteria obyektif, bila mungkin
tersamar ?
ya
Apakah dindentifikasikan kelompok dengan prognosis yang
berbeda ?
ya
Apakah hasil sudah divalidasi pada kelompok subyek yang lain ?
ya
26
Apakah studi ini penting ?
Berapa besar kemungkinan terjadi outcome
dari waktu ke waktu
Tidak dijelaskan
Berapa tepatkah estimasi terjadinya outcome
yang diteliti?
Rentang Kepercayaan 95%
27
Kemamputerapan
Apakah pasien kita mirip dengan subyek
penelitian ? ya
Apakah simpulan kita terhadap hasil studi
bermanfaat apabila disampaikan kepada pasien
dalam tatalaksana secara kseluruhan ? ya
28
Pungsi Lumbal
Untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan
meningitis (Risiko meningitis bakterialis 0,6%-6,7%)
Rekomendasi untuk melakukan Pungsi Lumbal:
SANGAT DIANJURKAN: Bayi < 12 bulan
DIANJURKAN: Bayi 12 - 18 bulan
TIDAK RUTIN: Bayi > 18 bulan
Klinis: Yakin bukan meningitis Tidak perlu pungsi
lumbal
29
30
Kontraindikasi absolut LP :
32
... Epidemiologi
33
PATOGENESIS
34
35
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi meningitis bakteri menurut Llorenz (1990):
BACTERIAL COMPONENTS
Endothelial Cells CNS-macrophage
cells
IL-1 TNF & IL-1
Endothelium-Leukocyte
Interaction
PGE2 PAF
Endothelial Coagulation
BBBP injury cascade thrombosis
36
Patologi
Adanya komponen bakteri & mediator inflamasi
menimbulkan perubahan fisiologis otak berupa :
- TIK meningkat
- Penurunan aliran darah otak
- Terjadi SIADH
37
Peradangan meningen
menyebabkan rangsangan saraf
sensoris dengan akibat :
38
Gejala dan Tanda klinis
39
Pada kelompok usia Neonatus :
- Diawali sepsis
- Panas
- Lemah, malas minum, muntah
- Penurunan kesadaran,
- UUB tegang & cembung
- pernafasan ireguler,
- ikterus
40
Usia 3bl – 2 tahun :
- Panas
- muntah
- Gelisah, UUB cembung
- Kejang berulang, high pit cry
42
Faktor Host
- Jenis kelamin : Laki-laki > perempuan
- BBLR & Prematuritas
- KPP, partus lama, manipulasi persalinan,
- infeksi ibu hamil pada akhir kehamilan
- Kurangnya aktivitas bakterisidal lekosit,
- defisiensi komplemen serum, IgM, IgA
- Defisiensi kongenital 3 imunoglobulin
- Penyakit keganasan
- Terapi anti metabolik, radiasi, imunosupresan
- Malnutrisi
43
Faktor Mikroorganisme
Faktor Lingkungan
Kepadatan penduduk & hygiene sanitasi
Pendidikan & sosioekonomi
Vektor penularan : anjing, tikus, burung
44
Penelitian Epidemiologi
Observasional
Studi
Deskriptif Kohort
Studi
Analitik Case Control
(Etiologi)
Cross Sectional
45
STUDI DESKRIPTIF
Menjelaskan pola penyakit dalam segi :
Orang
Angka Faktor
kejadiannya Tempat
resiko
Waktu
prevalensi
1. Prospektif
2. Retrospektif
47
Gambar 3. STUDI KOHORT RETROSPEKTIF
Sample
48
KOHORT
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Memastikan urutan Sering sampel besar
kejadian Tidak layak untuk
Mempelajari beberapa keluaran yang jarang
keluaran
Menghindari bias
Prediktor
Survival
Menghasilkan insiden,
resiko relatif
49