Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

STUDI KASUS SIKLUS PENDAPATAN ALFAMART

Rachmadi Kusentyo Putro (125020301111016)

Auditya Dwi P (125020301111023)

Muhlis Isnanto (125020301111026)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2013
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan
1989
Berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan keluarga yang
kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember 1989.
1994
Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% PT HM Sampoerna Tbk dan 30% PT Sigmantara
Alfindo (keluarga Djoko Susanto).
1999
Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten.
2003
Alfa Minimart’ menjadi ‘Alfamart’.
2005
Jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam enam tahun. Semua
toko berada di pulau Jawa.
2006
PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT
Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima (40%). Mendapat Sertifikat ISO
9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”.
2007
Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO
9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu. Jumlah gerai mencapai 2000 toko. Memasuki
Pasar Lampung.
Menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia. Jumlah
gerai mencapai 3000 toko.

Visi, Misi dan Budaya


VISI
“Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi
kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta
mampu bersaing secara global”
MISI
 Memberikan kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan berfokus pada produk
dan pelayanan yang berkualitas unggul.
 Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan
tingkah laku / etika bisnis yang tertinggi.
 Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan jiwa
wiraswasta dan kemitraan usaha.
 Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan
bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat
pada umumnya.
BUDAYA
 Integritas yang tinggi.
 Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
 Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
 Kerjasama Team.
 Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang tertinggi

BISNIS PROSES DALAM SIKLUS PENDAPATAN


Pemesanan barang dagang, dilakukan dengan dua cara :

1. Barang DC biasanya dilakukan dari hasil transaksi penjualan yang dilakukan dalam,
satu hari melalui kiriman database dari toko ke gudang DC (distribution center) via e-
mail. Data ini ditampilkan secara otomatis pada formulir pemesanan barang.
2. Barang BKL ( barang kirim langsung ) barang yang datang langsung ke toko seperti
supplier yakult, dan camping, biasanya pemesanan barang dilakukan dengan membuat
PO ( purchasing order ) ke supplier dengan mencetak dokumen tiga rangkap. 1
rangkap asli untuk DC, 1 rangkap untuk toko, dan 1 rangkap untuk supplier sebagai
bukti tertulis tentang pemesanan barang.

Pengiriman Barang ke Toko Alfamart

1. Barang yang tersedia di mini market alfamart di kirim langsung dari pusat oleh
masing-masing DC karena semua barang-barang yang baru datang dari supplier harus
di cek terlebih dahulu, sebelum dikemasi ke dalam box / container. Setelah proses
packing (pengepakan) barang-barang yang sudah siap untuk dikirim ditujukan ke
cabang-cabang alfamart, sesuai letak area masing-masing toko, yang diantar melalui
mobil-mobil truck dan dikendarai oleh driver (supir).
2. Sesampainya di toko Alfamart supir memberikan berkas atau kertas faktur kepada
pejabat toko, dan menurunkan barang-barang yang berada dalam truck untuk dibawa
masuk ke dalam toko Alfamart agar di cek ulang, berdasarkan nama merk, jumlah
barang yang sesuai dengan faktur pengiriman barang, jika terjadi kelebihan
pengiriman barang yang sesuai dengan faktur pengiriman, maka pihak toko atau
pejabat yang bertugas harus melaporkan ke pusat agar segera di kirim kembali ke DC
dam membuat nota pengembalian barang ( file NPB ).
3. Kemudian pejabat toko mengambil kotak peluru ( brancas ) merupakan tempat untuk
menaruh uang sales ( hasil penjualan ) bersamaan dengan bukti setoran tunai, yang
siap disetorkan ke pusat alfamart. Uang hasil penjualan dikirim bersamaan dengan
datangnya pendistribusian barang ke cabang-cabang alfamart yang dilakukan sekali
dalam sehari.
4. Kemudian setelah melakukan pengecekan barang, dan uang sales, pramuniaga, kasir,
serta pejabat toko bertugas mendisplay barang-barang tersebut ketempatnya masing-
masing sesuai dengan rak yang telah ditentukan berdasarkan jenis barang food atau
non food, ukuran barang dan merknya. Jika ada barang yang kosong namun stock
telah habis, maka harus dilakukan passing out yaitu meletakkan barang-barang
lainnya yang sejenis ketempat rak barang yang kosong. Apabila terjadi sepert itu
maka label price pada barang yang kosong harus dibalik dengan tulisan “maaf
persediaan habis” agar konsumen tidak salah melihat harga.

Proses transaksi alfamart, yaitu konsumen menghampiri kasir. Lalu, kasir akan
menginput/memasukkan barang yang dibei dengan cara menscanner barcode, barang
tersebut. Apabila tidak dapat di scan maka kasir akan memasukkan nomor-nomor yang ada
pada barcode atau dengan cara lain yaitu dengan menekan F2, lalu kursor ke kanan dengan
mengetikkan nama barang lalu sesuaikan dengan merk dan ukuran barang yang dibeli. Jika
sudah yakin tekan F12, maka barang yang dibeli konsumen telah masuk datanya di komputer
dan nominalnya akan dibayar oleh konsumen.
DIAGRAM ALIR SISTEM

DOKUMEN YANG DIGUNAKAN

Dokumen Masukan adalah bentuk dokumen-dokumen yang masuk atau diterima saat proses.
Di bawah ini adalah uraian bentuk dokumen masukan yang ada dalam sistem persediaan
barang di alfamart.

Nama Dokumen : Tanda Terima Barang


Fungsi : Untuk pemesanan barang
Sumber : Supplier
Tujuan : Kepala Toko
Frekuensi : Setiap kali pemesanan barang
Jumlah : 1 lembar
Dokumen Keluaran adalah bentuk dokumen-dokumen yang keluar atau dikeluarkan saat
proses.
Nama Dokumen : Struk
Fungsi : Untuk bukti pembelian
Sumber : Kasir
Tujuan : Customer
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap kali pembelian
Jumlah : 1 lembar

ASPEK PENGENDALIAN YANG DITERAPKAN DALAM SIKLUS PENDAPATAN


Dalam sistem penjualan dengan menggunakan barcode, akan mendapat informasi yang
sangat detil dan mutakhir dari banyak aspek usaha yang kita geluti, memungkinkah kita
dalam proses pengambilan keputusan dilakukan dengan percaya diri dan tepat, misalnya :

- Proses penjualan yang cepat sehingga dapat mengidentifikasi secara cepat dan
tepat serta melakukan pemesanan kembali (re-order) barang dari supplier
dengan cepat dan mampu mengimbangi tingkat permintaan barang oleh
konsumen.
- Mampu mengetahui barang yang lakunya lambat (slow moving) sehingga
mencegah pemesanan barang yang tidak bergerak dan menguntungkan bagi
aliran dana (cash flow) perusahaan.
- Pergerakan penjualan produk dapat di monitor dari kecepatan perputarannya
serta tingkat profitabilitasnya dan memungkinkan untuk produk tersebut
mendapat ruang yang bagus untuk di pajang.
- Catatan data penjualan secara periodik dapat digunakan untuk memprediksi
loncatan penjualan musiman.
- Informasi mengenai item produk dapat diketahui di rak bila ada harga promo
maupun kenaikan harga.

Sistem barcode juga banyak bermanfaat di bidang jasa pengiriman barang / pengiriman
barang, dan penelusuran pencatatan barang (trucking). Ketika proses pengemasan dan
pengepakan produk yang selesai diproduksi maka akan diberikan identifikasi berupa nomer
identifikasi barang tersebut. Database yang ada dapat dihubungkan (link) dengan nomer
identifikasi tadi sehingga memungkinkan untuk mempermudah mendapatkan informasi
tentang barang tadi baik meliputi nomor order, isi, jumlah, tujuan pengiriman akhir, dll.

Mesin Kasir / Cash Register adalah suatu peralatan mekanik maupun elektronik untuk
menghitung dan mencatat transaksi penjualan yang biasanya terintegrasi secara model dengan
laci (cash drawer) untuk menyimpan sejumlah mata uang. Cash register juga mengeluarkan
print dari struk penjualan (receipt) untuk pelanggan

Kamera CCTV juga dipasang untuk meminimalkan kerugian akibat kehilangan barang-
barang yang ada di toko.

KESIMPULAN
Alfamart berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk pada 1989 oleh Djoko Susanto dan
keluarga yang mempunyai visi menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki
oleh masyarakat luas. Dalam pelaksanaan bisnisnya, Alfamart memiliki bisnis proses yang
prosedurnya tepat dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang sesuai serta diawasi oleh
pengendalian internal yang baik. Pengendalian internal ini meliputi proses penjualan yang
cepat, catatan data secara periodik maupun adanya sistem barcode. Dengan demikian maka
rangkaian kegiatan operasional perusahaan harus berjalan secara efektif, efisien dan
ekonomis sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai