Anda di halaman 1dari 112

PROPOSAL

PETERNAKAN AYAM PETELUR

TRIDAYA ADI POULTRY

PT. TRIDAYA ADI POULTRY


DESA KALIJAYA KECAMATAN BANJARANYAR
KABUPATEN CIAMIS
DAFTAR ISI

BAB I
1. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proyek ……………………………………………………………………………… 1
1.2 Deskripsi Organisasi Studi Kasus …………………………………………………… 2
1.3 Stakeholder …………………………………………………………………………………….. 4

BAB II
2. Proses Bisnis
2.1 Identifikasi Proses Bisnis …………………………………………………………………… 5
2.1.1 Identifikasi Proses Bisnis …………………………………………………………….. 5
2.1.2 Analisisi Proses Bisnis ………………………………………………………………….. 5
2.2 Model Proses Bisnis …………………………………………………………………………… 9

BAB III
3. Penerapan Konsep ERP
3.1 Sales and Distribution ………………………………………………………………………. 14
3.2 Production Planning ………………………………………………………………………….. 17
3.3 Material Management ……………………………………………………………………….. 30
3.4 Manufacturing ……………………………………………………………………………………. 32
3.5 Final Accounting ……………………………………………………………………………….. 42

BAB IV
4. Simulasi ERP
4.1 Sales and Distribution ………………………………………………………………………. 59
4.2 Production Planning ………………………………………………………………………….. 65
4.3 Material Management ……………………………………………………………………….. 69
4.4 Manufacturing ……………………………………………………………………………………. 74
4.5 Final Accounting ………………………………………………………………………………… 82

BAB V
5. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………. 110
BAB I
PENDAHULUAN
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proyek

ERP (Enterprise Resource Planning) peternakan ayam adalah pembuatan


konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya yang ada di dalam
peternakan ayam meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan
kapasitas yang berpengaruh luas mulai dari manajemen paling atas hingga
operasional di sebuah peternakan ayam agar dapat dimanfaatkan secara optimal
untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stake
holder) atas peternakan ayam tersebut dan mengetahui seberapa banyak peternak
ayam tersebut mengalami kerugian ketika menggunakan pakan jadi.

ERP berfungsi untuk mengintegrasikan proses-proses penciptaan produk atau


jasa perusahaan, mulai dari pemesanan bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi
sampai dengan terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan
(Indrajit, Djokopranoto, 2002). Selain itu ERP juga membantu mengintegrasikan
data-data di dalam organisasi di dalam sebuah platform yang umum (ERP Wire,
2006).

Dalam pembuatan ERP peternakan ayam dibagi menjadi beberapa bagian sebagai
berikut, yang kemudian akan dibahas secara rinci pada bab selanjutnya:

1. Pemesanan

Gambar 1.1 Siklus Sales and Distribution pada ERP

Berikut adalah penjelasan singkat dari pemesan:


Pembeli melakukan pemesanan-penerima melakukan pengecekan stok-
pengambilan stok pesanan-pengepakan-pengiriman pesanan-pemberi tahuan
tagihan kepada pembeli-pembayaran tagihan oleh pembeli.
2. Perencanaan
Pada bagian ini akan dibahas tentang perencanaan produksi mulai dari
infrastruktur, material yang digunakan, sumber daya manusia, dan hitung
kebutuhan ternak beserta simulasinya.

3. Procurement
Gambar 1.2 siklus Procurement pada ERP

Bagian ini akan menjelaskan seperti pada gambar. Berikut penjelasan


singkatnya:
Pembuatan list permintaan-pemilahan barang produksi oleh penjual-
pemesanan barang-konfirmasi penjual-pengiriman barang dari penjual-
kwitansi barang-tagihan-pembayaran.
4. Manufaktur
Pada proses manufaktur ini akan menjelaskan tentang manufaktur pembibitan
ayam.
5. Akutansi
Bagian ini akan menjelaskan tentang perhitungan akutansi peternakan ayam,
tersebut dalam simulasi.

Pembuatan ERP peternakan ayam dalam laporan ini dilakukan dalam microsoft excel
beserta simulasi-simulasi perhitungan dari awal peternakan ayam mulai didirikan.
Dan data yang ditampilkan berupa tabel-tabel dan grafik dalam perhituangan per
bulannya. Tujuan tersebut dimaksudkan agar peternak ayam dapat mengetahui
secara jelas laporan bulanannya dan meminimalisir kerugian dengan penggunaan
pakan jadi tanpa harus menyalahi kontrak pembelian ayam petelur dengan pabrik.
Pengerjaan proyek ini dilakukan secara bertahap dimulai dari proses wawancara
kepada narasumber secara langsung, pendataan, hingga pembuatan ERP dalam
microsoft excel.

1.2 Dekripsi Organisasi Studi Kasus

Deskripsi Organisasi Studi Kasus, menjelaskan mengenai bagaimana struktur


organisasi yang ada dalam peternakan ayam peterlur dan menjelaskan menjelaskan
satu persatu bagaimana peran, fungsi, dan kegiatan masing-masing pihak peternakan
ayam peterlur yang berwenang dalam tugas masing-masing.

Sebelum mendeskripsikan masing-masing organisasi dalam peternakan ayam


petelur, perlu kiranya untuk menstrukturkan susunan organisasi yang terdapat dalam
peternakan ayam agar lebih mudah ditelaah. Susunan organisasi peternakan ayam
peterlur adalah sebagai berikut :
Pimpinan

Bagian
Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian
Produksi
Pengadaan Administrasi Sekretasris Distribusi Pemasaran Akuntansi

Gambar 1.3 Susunan Organisasi Peternakan Ayam Petelur

Berikut ini adalah deskripsi masing-masing bagian dalam peternakan ayam :

Nama Deksripsi
Pimpinan - memimpin produksi usaha
peternakan petelur
- memegang kendali atas kinerja
SDM pada perusahaan
- bertanggungjawab pada
kesuksesan bisnis

bagian pengadaan - mengontrol ketersediaan


material
- bertanggungjawab kepada
pimpinan

Bagian produksi - mengontrol pemeliharaan bibit


dan ayam petelur
- memegang kendali produksi telur
- bertanggungjawab kepada
pimpinan

Bagian administrasi - Mengatur keuangan peternakan


- Menangani segala hal mengenai
kebutuhan operasional
peternakan
- Bertanggungjawab kepada
pimpinan

Bagian Sekertaris - Mendokumentasikan aktifitas


peternakan
- Menangani surat-
menyurat peternakan
- Mengatur sirkulasi surat
peteranakan
- Bertanggungjawab
kepada pimpinan

Bagian Distribusi - Menangani distribusi telur yang


siap dijual
- Bertanggungjawab kepada
pimpinan
Bagian Pengemasan - menangani pengemasan produk
yang akan didistrubusikan
- bertanggungjawab kepada
pimpinan

Bagian akuntansi - mengelola keuangan, mencatat


transaksi, membuat jurnal tiap
periode dan buku besar
- bertanggungjawab atas sirkulasi
keuangan perternakan
- bertanggungjaab kepada
pimpinan
Tabel 1.1 Deskripsi Job pada peternakan ayam

1.3 Stakeholder
 Stakeholder Positif
Pedagang sembako dan penjual kecilan
Mendapatkan harga telur yang lebih murah untuk kebutuhan
dagangnya
Pangusaha Pupuk
Dapat mengambil kotoran ayam yang di hasilkan peternakan untuk
diolah kemudian dijadikan pupuk untuk dijual

 Stakeholder negatif

Tetangga Peternakan
Udara di sekitar peternakan akan tercemar oleh bau kotoran ayam, dan
warga sekitar akan mencium bau yang tidak enak.
BAB II
ANALISIS PROSES BISNIS
BAB 2.1

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PROSES BISNIS

Nama Proyek : Usaha Peternakan Ayam Petelur

Nama Perusahaan : PT. TRIDAYA ADI POULTRY

Tanggal dibuat : Agustus 2019

2.1.1 Identifikasi proses bisnis

 Sales and Distribution (Penjualan dan Penyaluran)


 Procurement (Pembelian)
 Production Planning (Rencana Produksi)
 Manufacturing Execution (Eksekusi Manufaktur)
 Final Accounting (Akuntansi Akhir)

2.1.2 Analisis proses bisnis

Menganalisis setiap proses bisnis dengan mendeskripsikan lebih detil setiap proses bisnis yang sudah teridentifikasi.

Dokumen yang
Siapa saja yang Di mana proses Kapan proses Bagaimana proses bisnis
Nama proses bisnis terkait dengan
terlibat bisnis terjadi bisnis terjadi dijalankan
proses bisnis

Sales and Costumer, Bagian Tempat Masa permintaan  Bagian Pemasaran  Nota Pemesanan
Distribution Pemasaran, Bagian peternakan ayam barang oleh menyediakan barang  Dokumen
(Penjualan dan Gudang petelur costumer yang akan di jual ke Pengiriman (Surat
Penyaluran) costumer Jalan)
 Costumer menulis jumlah  Dokumen Tagihan
pemesanan barang (BON)
(Nota) serta Bagian
Pemasaran mencatat
identitas costumer
 Bagian Gudang
mengecek ketersediaan
dari barang yang dipesan
 Bagian Gudang
mengambil barang yang
dibutuhkan oleh
Costumer
 Bagian Gudang
mengemasi barang yang
telah di ambil
 Bagian Pemasaran
mengirim barang dengan
sebuah sopir dan
kendaraan serta
membawa dokumen
pengiriman (surat jalan)
 Costumer menerima
Dokumen Tagihan (BON)
dari Bagian Pemasaran
 Costumer melakukan
pembayaran dengan
bukti Dokumen Tagihan
yang telah diberikan
Procurement Supplier, Bagian Tempat Saat Bagian  Membuat list permintaan  Nota Permintaan
(Pengadaan) Pengadaan peternakan ayam Pengadaan kebutuhan material yang Barang
membutuhkan dibutuhkan  Kwitansi
 Bagian Pengadaan Pembayaran
barang
Mengkualifikasi Supplier
(mencari supplier yang
memenuhi standar)
 Bagian Pengadaan
melakukan pemesanan
barang yang akan di beli
pada Supplier
 Supplier mengkonfirmasi
ketersediaan barang
yang dibutuhkan bagian
pengadaan
 Supplier mengirimkan
barang serta
memberikan Kwitansi
Pembayaran yang harus
di bayar oleh bagian
pengadaan
 Bagian pengadaan
melakukan pembayaran
dengan bukti Kwitansi
Pembayaran
Production Planning Bagian Pengadaan Perusahaan Saat akan  Mendaftar kebutuhan  Daftar kebutuhan
(Rencana Produksi) Peternak Ayam melakukan proses infrastruktur dan infrastruktur
Petelur produksi kebutuhan material  Daftar kebutuhan
 Melakukan perencanaan material
produksi peternakan
ayam petelur meliputi :
Perencanaan
infrastruktur jangka
panjang dan jangka
pendek, perencanaan
material, perencanaan
sumber daya manusia

 Melakukan perencanaan
produksi sesuai kapasitas
jumlah ayam petelur
yang akan diternak
meliputi : Jumlah
kebutuhan infrastruktur
jangka panjang dan
jangka pendek, jumlah
material, jumlah sumber
daya manusia
Manufacturing Bagian Produksi Perusahaan Ketika  Memenuhi kebutuhan pra  Dokumen Hasil
Execution (Eksekusi Peternakan membutuhkan hasil – produksi sesuai dengan Produksi
Manufaktur) Ayam Petelur produksi berupa rencana produksi
 Melaksanakan proses
telur
pembibitan
 Mendokumentasikan
hasil produksi meliputi :
telur, ayam afkir,
kotoran
 Mempersiapkan proses
manufacturing
berikutnya
Final Accounting Bagian Keuangan Perusahaan Ketika ada  Membuat kode akun  Dokumen Jurnal
(Akuntansi Akhir) Peternakan transaksi  Membuat jurnal transaksi  Dokumen Buku
Ayam Petelur tiap periode Besar
 Membuat buku besar  Dokumen Neraca
yang berisikan laporan laporan keuangan
transaksi per kode akun  Dokumen laporan
 Membuat Neraca laporan rugi dan laba
keuangan
 Membuat laporan rugi
laba
BAB 2.2

MODEL PROSES BISNIS

2.2.1 Pemodelan proses bisnis

a. Sales dan Distribution (Penjualan dan Penyaluran)


Costumer Bagian Pemasaran Bagian Gudang

Melakukan Nota Pemesanan Nota Pemesanan


Pembayaran

Mengambil barang

yang dipesan

Pengiriman barang Mengemasi barang


yang telah diambil

Surat Jalan dan Tagihan Surat Jalan dan Tagihan

Melakukan Pembayaran
b. Procurement (Pengadaan)
Bagian Pengadaan Supplier

Kualifikasi

Supplier

Nota Permintaan Nota Permintaan


Barang Barang

Mengecek
Ketersediaan Barang

Pengiriman

Barang

Kwitansi

Pembayaran Kwitansi
Pembayaran

Proses Pembayaran
c. Production Planning (Rencana Produksi)
Bagian Pengadaan

Mendaftar kebutuhan
Infrastruktur dan Material

Jangka panjang dan


jangka pendek
d. Manufacturing Execution (Eksekusi Manufaktur)

Bagian Pengadaan

Memenuhi kebutuhan

Pra - produksi

Melaksanakan proses

pembibitan

Mendokumentasikan

Hasil Produksi

Mempersiapkan
manufacturing selanjutnya
e. Final Accounting (Akuntansi Akhir)

Bagian Keuangan

Membuat

kode akun

Membuat Jurnal

Transaksi tiap Periode

Membuat

Buku Besar

Membuat Neraca

Laporan Keuangan

Membuat Laporan

Rugi dan Laba


BAB III
PENERAPAN KONSEP ERP

ERP Peternakan Ayam Halaman 17


BAB 3.1
Sales and Distribution

Bagian SD (Sales and Distribution) merupakan divisi penting dalam sebuah


perusahaan apapun. Ujung tombak perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa
terletak di divisi ini. Secara umum, gugus tugas divisi sales adalah menciptakan sales
sejak kontak pertama kali dilakukan hingga sesudah sales support dan mencatatkannya
secara prosedural ke dalam sistem. Sedangkan bagian distribusi mengatur inventory di
semua warehouse dan lokasi, memastikan distribusi ke semua outlet yang ada dengan
jenis barang yang lengkap, dan melakukan tracking serta recording terhadap
pergerakannya. Memelihara hubungan baik dengan semua pihak tentu menjadi salah
satu faktor pendorong tercapainya sales/penjualan yang baik. Mengembangkan dan
melaksanakan strategi-strategi penjualan untuk mendukung pencapaian volume
penjualan dapat dicapai secara optimal jika proses bisnis dilakukan dengan data dan
informasi yang mendukung percepatan pengambilan keputusan.

Didalam proses Sales and Distribution ini terdapat beberapa tahapan, diantaranya :
 Pre-Sales Activities
 Sales Order Entry
 Check Availibility
 Pick material
 Pack Material
 Post Goods Issue
 Invoice customer
 Receipt of customer payment
Dari tahap tahap tersebut diatas memberikan data transaksi pada buku besar dan
pelaporan ( general ledger & reporting systems) untuk pencatatan dan komunikasi
yang berhubungan dan penyiapan laporan keuangan dan laporan manterial
lainnya.Proses pertama adalah.

3.1.1 Pre-Sales Activities


Proses pertama adalah meyediakan barang yang akan dijual ke pasar /
atau pelanggan. Di dalam perusahan apapun pasti akan menata betul proses ini
karena disinilah awal barang itu disediakan. Didalam proses aktivitas pra order
ini terdapat kegiatan dalam penyediaan barang yang akan dijual ke pelanggan.
Barang apa saja yang tersedia dan akan dijual ke pelanggan dan didalam table
barang yang tersedia tersebut terdapat id barang yang akan dijual, nama
barang tersebut, harga barang dan satuan barangnya, dan stok barang yang
tersedia.

3.1.2 Sales Order Entry


Adalah suatu kegiatan utama pendapatan dimana perusahaan akan
mendapatkan (pendapatan) atau revenue dari pelanggan / konsumen dari
aktivitas penjualan. Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry) Siklus
pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departemen
bagian pesanan penjualan, melakukan proses memasukkan pesanan penjualan.
Dokumen yang dibuat dalam proses memasukkan pesanan penjualan (sales
order).Departemen bagian pemesanan mencatat data pelanggan yang telah
memesan barang tersebut dan hal yang harus dicatat diantaranya adalah data
dari customer, dari mulai nama customer,alamat lengkap customer,nomor hp
customer tersebut. Dan didalam table pemesanan yang harus
diperhatikan/dicatat adalah id pemesan,lalu apa saja yang dipesan (id
barang),pembeli (id customer), kemudian dicatat juga tanggal pemesanannya,
serta jumlah barang yang dipesan tersebut,ketersediaan barang (apakah barang
tersebut tersedia/tidak),lalu dibutuhkan juga status pengiriman yaitu untuk
mengetahui/mendata barang yang dipesan terkirim,serta nomor hp pelanggan
yang bisa dihubungi dan yang trakhir status pembayaran. Proses ini bisa
dikatakan merupakan formulir yang berfungsi untuk mencatat pesanan yang

ERP Peternakan Ayam Halaman 18


diterima dari cutomer (pelanggan), jadi dengan formulir ini dapat mencatat PO
yang diterima dari customer (pelanggan).

3.1.3 Check Availibility


Ditahap ini merupakan proses untuk memeriksa ketersediaan barang yang
dibeli oleh pelanggan. Fungsionalitas ini memeriksa apakah barang yang diminta
pelanggan dapat dipenuhi pada tanggal yang diinginkan pelanggan. Jika tidak,
fungsionalitas ini akan memberikan alternatif tanggal yang dapat dipenuhi
berdasarkan faktor-faktor tertentu dan kesepakatan yang telah dikonfigurasi
sesuai kebutuhan.
Jika barang yang dipesan oleh pelanggan tersebut belum bisa terpenuhi /
stok di gudang masih kurang maka pembeli harus menunggu konfirmasi
ketersediaan barang sampai barang yang dipesan tersebut ada/tersedia di
bagian produksi planning,dan melakukan managemen hingga proses
manufacturing sehingga dari proses manufacturing ini diperoleh produksi barang
/ produksi telur yang sesuai dengan jumlah yang dipesan oleh konsumen. Dan
jika barang yang dipesan oleh customer stoknya sudah tersedia digudang, maka
akan diproses ke proses selanjutnya yaitu pick material.

3.1.4 Pick material


Yaitu proses selanjutnya dalam memenuhi pesanan pelanggan yaitu
proses pengambilan barang dari gudang sesuai dengan jumlah barang yang
dipesan pelanggan tersebut.Jadi proses Pick material ini untuk pengambilan
barang yang terdapat di gudang sesuai jumlah yang sudah disepakati antar
kedua pihak..

3.1.5 Pack Material


Setelah barang yang dipesan diambil dari gudang, tahap selanjutnya
adalah proses pengepakan/proses pemaketan barang yang dipesan tersebut
kedalam boks telur/ pendistribusian barang dari produsen ke konsumen yang
sudah diatur dengan perjanjian yang sudah disepakati antara kedua belah
pihak.

3.1.6 Post Goods Issue


Proses setelah pengepakan barang adalah proses memenuhi pesanan
pelanggan dan melakukan pengiriman barang yang dipesan tersebut ke customer
(pelanggan), dan untuk mempermudah dan agar tidak terjadi kesalahan dalam
proses ini diberi table pengiriman yang berisi id pemesanan, jumlah barang yang
dipesan, tanggal berapa barang tersebut dikirim dan berapa unit,selain berapa
banyaknya unit tersebut, diperhitungakan juga jenis unit yang digunakan untuk
mengirim barang/ jenis kendaraan dan nama sopir yang melakukan pengiriman
ke customer tersebut serta dilengkapi dengan dokumen pengiriman (Surat Jalan).

3.1.7 Invoice customer dan Receipt of customer payment


Proses ini merupakan proses penyerahan barang ke customer
(pelanggan) harus sesuai dengan barang yang dipesan serta jumlah barang yang
dipesan oleh pelanggan tersebut,lalu Proses yang selanjutnya kita sebut invoice
adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar
oleh customer. Dalam bentuk sederhana dikenal dengan nama BON.
Pada transaksi yang nominalnya relatif kecil, invoice digunakan langsung sebagai
dokumen tagihan sedangkan pada perusahaan yang nominal
transaksinya besar, biasanya dilengkapi dengan surat tagihan atau kwitansi. Di
dalam proses ini yang diperhatikan adalah id barang dan total harga yang harus
dibayar oleh customer. Dan di dalam transaksi yang harus diperhatikan adalah id
transaksi tersebut,lalu id orang yang memesan,tanggal transaksi,jenis transaksi
yang dilakukan yaitu melalui tunai/transfer, dan juga status pembayaran. Setelah
penyesuaian tagihan beres, konsumen akan membayar pada perusahaan. Bagian
keuangan perusahaan yang akan mengelola pembayaran ini.

ERP Peternakan Ayam Halaman 19


BAB 3.2
Production Planning

Usaha peternakan ayam petelur saat ini berkembang sangat pesat, baik dari segi skala
usaha maupun dari jumlah peternakan yang ada. Beberapa alasan peternak untuk terus
menjalankan usaha peternakan ayam petelur dikarenakan jumlah permintaan telur ayam
yang terus meningkat, perputaran modal yang cepat, akses mendapatkan input produksi
yang mudah dengan skala kecil maupun besar merupakan daya tarik tersendiri bagi para
pelaku usaha untuk menekuni usaha peternakan ayam petelur ini.
Untuk Pengusaha Peternakan, dapat menerima bimbingan dan pengawasan dari
pemerintah. Hal tersebut dapat ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 16 Tahun 1977 tentang usaha peternakan. Peraturan pemerintah ini
menjelaskan bahwa Menteri bertanggung jawab dalam bidang peternakan atau pejabat
yang ditunjuk olehnya berkewajiban melakukan bimbingan dan pengawasan atas
pelaksanaan perusahaa- perusahaan peternakan.
Agribisnis khususnya peternakan dapat dilihat dari tiga sub system agribisnis
peternakan yaitu hulu, hilir dan penunjang. Sub sistem agribisnis hulu meliputi seluruh
proses produksi sapronak (sarana produksi ternak) seperti DOC, pakan, obat-obatan serta
peralatan-peralatan peternakan. Sub sitem budidaya ternak berkaitan dengan proses
produksi ternak dengan menggunakan input yang dihasilkan oleh sub sistem hulu untuk
menghasilkan output yang siap diolah dan dipasarkan. Sub sistem hilir meliputi kegiatan
pengolahan produk yang dihasilkan oleh sub sistem budidaya ternak menjadi produk
olahan dan produk akhir. Sedangkan sub sistem penunjang adalah sub sistem yang
menunjang keberhasilan ketiga sub system di atas. Sub sistem penunjang ini dapat berupa
lembaga keuangan bank maupun non bank, lembaga penelitian dan pengembangan,
lembaga pendidikan dan pelatihan, transportasi, komunikasi, dan kebijakan-kebijakan
pemerintah.

Setiap peternakan hendaknya perlu dibuat Standard Operasional Procedure (SOP) biosekuriti
yang baku. Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah :
1. Lokasi peternakan
Jarak antar lokasi peternakan merupakan tolok ukur yang digunakan sebagai
parameter. Dengan jarak yang cukup akan dapat mencegah penularan enyakit
dari udara, pengawasan pakan lebih ketat, pengangkutan telur dan lalulintas
karyawan dapat diawasi.
2. Perkandangan
Fokus yang dilakukan adalah pembersihan, desinfeksi dan istirahat kandang
sehingga tidak ada agen infeksius yang tersisa.
3. Peralatan
Sebaiknya tidak menggunakan peralatan yang sama untuk unit peternakan yang
beda, investasi terhadap peternakan perlu dilakukan. Pembersihan peralatan
dengan desnfeksi sebaiknya rutin dilakukan.
4. Air
Penggunaan air tanah dalam sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas peternakan. Air yang tidak mengandung koliform danjumlah bakteri
yang rendah serta tidak mengandung logam berat sangat diperlukan sebagai
salah satu aspek yang mempengaruhi kesehatan ayam.
5. Litter
Penggunaan serutan kayu merupakan piihan terbaik selain karena daya serap
tinggi juga untuk mengurangi pencemaran salmonella. Selain serutan kayu,
bahan lain yang sering digunakan adalah jerami dan sekam. Litter yang dipakai
sebaiknya telah diberi desinfektan untuk mengurangi infeksi bakterial dan
mengurangi infeksi parasit seperti koksidia.
6. Penetasan dan bibit
Status kesehatan ayam induk mempengaruhi kinerja penetasan maka akan
lebih baik seluruh sumber telur berasal dari ayam induk sendiri yang status
kesehatannya diketahui. Sebaiknya tidak ada infeksi salmonella pada DOC atau
lingkngan penetasan dan rendahnya pencemaran jamur dan angka kematian
rendah pada 7 hari pertama pemeliharaan.

ERP Peternakan Ayam Halaman 20


7. Karyawan Peternakan
Lalu lintas karyawan merupakan sumber potensial pembawa agen infeksius ke
dalam area peternakan. Staf karyawan yang rutin kontak dengan ayam
dipeternakan tidak diperkenankan memiliki ayam peliharaan di rumah selain itu,
protokoler kunjngan ke areal peternakan harus selalu dimonitor untuk
menghindari penularan horizontal.
3.2.1 Perencanaan Produksi
Sub sistem input dan sarana produksi merupakan sub sistem pertama dari
sistem agribisnis, sub sistem ini sangat penting terhadap kelangsungan sub sistem
produksi dan pengolahan. Dalam usaha ternak ayam petelur input dan saran yang harus
diperhatikan adalah pakan, kandang, peralatan dan perlengkapannya. Pakan yang
diperlukan untuk budidaya ayam petelur adalah ransum, konsentrat dan pellet.
Peralatan yang digunakan untuk budidaya ayam petelur adalah kandang yang
terdiri atas tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat
obatobatan dan sistem alat penerangan, Litter atau alas lantai setinggi 10 cm, bahan
litter dari kulit padi atau sekam dengan sedikit kapur. Dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan pengorganisasian, maka dilakukan tiga langkah perencanaan berikut:

3.2.1.1 Perencanaan Infrastruktur


Perencanaan infrastruktur dibagi menjadi 2, yaitu:
3.2.1.1.1 Perencanaan Kebutuhan Infrastruktur Jangka Panjang

Kebutuhan Infrastruktur
No Jangka Panjang Fungsi
Sebagai tempat berdirinya
1 Lahan Kandang Petelur kandang ayam petelur
Sebagai tempat ayam
2 Kandang Petelur berproduksi
Sebagai tempat berdirinya
3 Lahan Kandang Bibit kandang bibit
Sebagai tempat memelihara
4 kandang bibit bibit ayam
5 Lampu gas untuk menerangi bibit ayam
menutupi area samping kandang
6 Terpal bibit
7 Litter Jerami Sebagai alas kandang bibit
8 Pipa Paralon mengatur akses ketersediaan air
menampung vaksin dan air
9 Tangki Semprot kandang sebagai pembersih kandang
10 Ember menampung makanan
11 Sekrup membersihkan kotoran
memindahkan kotoran yang
12 Gerobak Kotoran sudah dibersihkan
13 Timbangan Gantung menimbang takaran pakan
14 Timbangan Duduk menimbang telur
mengangkut hasil produksi /
15 Mobil Pickup ayam afkir untuk didistribusikan
menampung ayam afkir untuk
16 Kotak Ayam didistribusikan
mencegah ayam stress dan
17 Radio Tape Recorder galau
Lahan Gudang Hasil Sebagai tempat berdirinya
18 Produksi gudang hasil produksi
Lahan Gudang Sebagai tempat berdirinya
19 Infrastruktur gudang infrastruktur
Sebagai tempat berdirinya
20 Lahan Gudang Material gudang material

ERP Peternakan Ayam Halaman 21


menyimpan hasil produksi
21 Gudang Hasil Produksi peternakan
menyimpan peralatan
22 Gudang Infrastruktur infrastruktur
23 Gudang Material menyimpan kebutuhan material
menampung air minum untuk
24 Tempat minum bibit bibit ayam
menampung pakan untuk bibit
25 Tempat pakan bibit ayam
26 Sumur Sumber kebutuhan air
27 Sanyo Penyedot air dari sumur
mengalirkan air dari sumur
untuk dialirkan sesuai
28 Selang air kebutuhan
Sebagai tempat penampung
29 Kotak Telur telur
Tabel 3.2.1 Infrastruktur Jangka Panjang

Kebutuhan infrastruktur jangka panjang merupakan


kebutuhan yang permanen, lebih tepanya adalah kebutuhan yang
fungsinya, penggunaan dan pengadaannya berjangka panjang.
Sedikit penjabaran kebutuhannya:
 Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam
petelur meliputi persyaratan 22nergy22ture berkisar antara 32,2–
35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan
pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak
kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan
arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik. Jangan
membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena
menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan
bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka
agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam
kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang
mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Kandang dengan
lantai kolong berlubang yang didalamnya terdapat kandang batterai,
lantai untuk sistem ini terdiri dari 22nergy atau kayu kaso
dengan lubang-lubang diantaranya yang nantinya untuk
membuang feses ayam yang langsung ke tempat
penampungan. Kandang untuk periode laying mengunakan kandang
batterai. Keunggulan kandang batterai diantaranya sintem ventilasi
yang sangat baik karena udara leluasa masuk kedalam setiap
sangkar, kemungkinan terjadinya sifat kanibalisme atau saling
mematuk pada ayam dapat dicegah, pencatatan dan pengontrolan
terhadap produksi dan pakan yang habis mudah dilakukan tidak
mudah kehilangan 22nergy.
Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan
selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air,
tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi
dua:
1. Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang
terdiri dari ribuan ekor ayam petelur.
2. Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan
sebutan cage.
Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang
tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu
ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam
peternakan ayam petelur komersial.

ERP Peternakan Ayam Halaman 22


Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga
macam yaitu:
1. kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai
yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini
umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni.
2. kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem
ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang
diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan
langsung ke tempat penampungan.
3. kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong
berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang
untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang
(terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri)

 Peralatan
o Litter
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak
ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau
angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai
campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir
secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm
untuk pengganti kulit padi/sekam.

o Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur
dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35
x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan
dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger,
penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga
telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat
bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar
sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari
besar telur pada dasar sarang.
o Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat
dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah
dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin
dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
o Tempat pakan dan tempat minum
Tempat pakan dan tempat minum yang digunakan pada
peternakan ayam petelur terbuat dari pipa paralon, penggunaan
pipa paralon dimaksud agar tempat pakan tahan lama, tidak bocor
dan tidak berkarat.

3.2.1.1.2 Perencanaan Kebutuhan Infrastruktur Jangka Pendek

Kebutuhan infrastruktur jangka pendek merupakan


kebutuhan yang sering diulang pengadaannya sesuai kebutuhannya.
Kebutuhan
Infrastruktur
No Berjangka Fungsi Jangka Waktu Ideal
Alat menyuntikkan
1 Suntik Vaksin IB vaksin pada ayam 1 Bulan 588 Ayam
2 Egg Tray Pengemasan Telur per hari 250 telur
menampung 1 kandang
3 Karung Kotoran kotoran ayam 1 bulan petelur
Tabel 3.2.2 Infrastruktur Jangka Pendek

ERP Peternakan Ayam Halaman 23


3.2.1.2 Perencanaan Material
Kebutuhan material merupakan perencanaan kebutuhan untuk
produksi, berikut tabel kebutuhannya:
No. Kebutuhan Material Jangka Waktu
1 Air Harian
2 Pakan Jadi Harian

3 Vaksin IB Bulanan
4 Bibit Ayam 4 Bulan
5 Vaksin Kekebalan Bulanan
Tabel 3.2.3 Perencanaan Material

Sedikit penjabaran kebutuhan material, sebagai berikut:


- Penyiapan Bibit
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)
/ayam umur sehari:
 Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
 Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
 Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
 Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
 Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
 Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini
tergantung sebagai berikut:
 Konversi Ransum.
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang
dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering
disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan
sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar
daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu
banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi
ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu
dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai
bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering
dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit
ayamnya.
 Produksi Telur.
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat
memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab
ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak
menguntungkan.

Pengadaan bibit dapat dilakukan melalui beberapa alternative sebagai


berikut :
1. Memelihara induk ayam
Melalui cara ini, induk dipelihara untuk memproduksi telur tetas.
Masalahnya, dibutuhkan lahan dan biaya awal yang cukup besar. Pada
tahap awal dieperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan
ayam dedara. Selain itu, diperlukan penguasaan cara memelihara induk
ayam dan penetasan telurnya. Keuntunggannya, bisa diketahui mengenai
proses pembudidayaan ayam kampung secara keseluruhan dan tidak
tergantung pada kelangkaan ayam dedara di pasar.
2. Membeli telur tetas
Cara ini membutuhkan waktu yang terlalu lama. Namun, masalahnya
adalah, apakah ada peternak yang memproduksi telur tetas? Selain itu,
jika kebetulan ada, apakah harganya relative murah dan mudah

ERP Peternakan Ayam Halaman 24


menguasai cara penetesan dan pembesarannya? Karena tanpa
pengetahuan tersebut, upaya ini mengandung resiko yang cukup besar.
3. Membeli DOC (day old chick)
Cara ini masih jarang di lakukan karena belum banyak pengusaha yang
khusus memproduksi atau menjual DOC ayam kampung petelur. Berbeda
dengan ayam ras yang banyak dijual dalam bentuk DOC. Namun,
sekarang banyak pengusaha yang tertarik, apalagi tingkat
permintaannya terus meningkat.
4. Membeli bibit ayam dedara
Bibit ayam dedara bisa diperoleh dari pasar atau dari peternak ayam
kampung yang khusus memproduksi bibit. Membeli dedara di pasar
selain terbentur masalah ketersediaan modal, juga ketersediaan ayam
dipasaran, sebab tidak selalu tersedia ayam dedara yang siap bertelur
selain itu, ayam yang dibeli dari pasar perlu proses adaptasi didalam
kandang baterai selama satu bulan.

- Vaksinasi, obat dan vitamin


Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang
menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara
teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2
macam yaitu: Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup.
Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif.
Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah
dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu
membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek,
keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit. Macam-macam
vaksin:

 Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna


 Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
 Vaksin NCD HB-1/Pestos.
 Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
 Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:

 Ayam yang divaksinasi harus sehat


 Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
 Sterilisasi alat-alat.

3.2.1.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia


Perencanaan sumber daya manusia ini meliputi orang-orang yang
berperan dalam peternakan, berikut tabel SDM:

Jenis Jabatan Fungsi


memimpin produksi usaha peternakan
pimpinan petelur
bagian pengadaan mengontrol ketersediaan material
mengontrol pemeliharaan bibit dan ayam
Bagian produksi petelur
Bagian administrasi Mengatur keuangan peternakan
Bagian Sekertaris Mendokumentasikan aktifitas peternakan
Bagian Distribusi Mendistribusikan telur yang siap dijual
Bagian Pengemasan Bagian pengemasan
Tabel 3.2.4 Perencanaan Sumber Daya Manusia

ERP Peternakan Ayam Halaman 25


3.2.2 Perencanaan Kapasitas
3.2.2.1 Perencanaan Infrastruktur
3.2.2.1.1 Perencanaan Infrastruktur Jangka Panjang
Dalam perencanaan infrastruktur jangka panjang ada 29
macam kebutuhan infrastruktur yaitu:
 Lahan kandang petelur : berfungsi sebagai tempat berdirinya
kandang ayam petelur, yang mempunyai kurang lebih 660 meter
persegi sehingga menghasikan jumlah 2500 ayam petelur. Total harga
lahan kandang tersebut berkisar Rp 350.000.000,00
 Kandang petelur : sebagai tempat ayam berproduksi, yang
mempunyai kurang lebih 380 meter persegi , 1 meter2 untuk 3 ayam
sehingga total harga menjadi Rp 68.000.000
 Lahan kandang Bibit : sebagai tempat berdirinya kandang bibit,
sehingga menghasilkan volume 35 m2. Untuk 1 kandang bibit
mempunyai total harga Rp 9.200.000,00
 Kandang bibit : sebagai tempat memelihara bibit ayam, sehingga
mempunyai volume sebesar 28 m2 , untuk 700 bibit ayam
menjadikan total harga berkisar Rp 35.000.000,00
 Lampu gas : berfungsi sebagai penerangan bibit ayam , harga 1
lampu gas adalah Rp 90.000,00
 Terpal : untuk menutupi area samping kandang bibit, harga 1 selimut
kandang tersebut Rp 400.000,00
 Litter jerami : sebagai alas kandang bibit, harga satuan 15000
sehingga untuk 2500 ayam maka total harga menjadi 3.750.000,00
 Pipa paralon : untuk mengatur akses ketersediaan air, total harga
berdasarkan panjang untuk akses sampai ke ayam yaitu Rp
5.580.000,00
 Tangki semprot kandang : untuk menampung vaksin dn air sebagai
pembersih kandang, untuk volume yaitu hanya 1 tangki semprot
kandang dan menghasilkan harga total sebesar Rp 420.000,00
 Ember : untuk menampung makanan, hal ini dibutuhkan 50 ember
untuk semua ketersediaan ayam. Dan menghasilkan harga total Rp
1.250.000,00
 Sekop : untuk membersihkan kotoran, hal ini dibutuhkan 9 sekop
sehingga menghasilkan harga total bernilai Rp 1.800.000,00
 Gerobak kotoran : sebagai alat untuk memindahkan kotoran yang
telah dibersihkan , sehingga menghasilkan harga total yang bernilai
Rp 600.000,00
 Timbangan gantung : sebagai alat penimbang telur ,
membutuhkan dua buah timbangan per kandang nya dan harga
timbangan tersebut adalah Rp 600.000,00
 Kendaraan Mobil pick up : untuk mengangkut hasil produksi, ataupun
juga ayam yang sudah afkir untuk pendistribusian, membutuhkan
1 mobil dan 2 motor yang mempunyai harga total Rp 220.000.000,00
 Kotak ayam : untuk menampung ayam afkir untuk didistribusikan,
membutuhkan 1 untuk 100 ayam sehingga total harga yaitu Rp
2.500.000,00
 Radio tape recorder : untuk mencegah ayam menjadi stress.
Membutuhkan 1 radio dalam 1 area kandang dan harga 1 tape
recorder berkisar Rp 350.000,00
 Lahan gudang hasil produksi : sebagai tempat berdirinya gudang
hasil produksi dan membutuhkan 60 m2 dan mempunyai harga total
lahan sebesar 24.600.000,00 rupiah
 Lahan gudang infrastruktur : sebagai tempat berdirinya gudang
penyimpanan peralatan infrastruktur, dibutuhkan 50 m2 untuk
membangunnya sehingga harga total lahan nya yaitu `20.000.000
rupiah

ERP Peternakan Ayam Halaman 26


 Lahan gudang material : sebagai tempat berdirinya gudang material,
dibutuhkan 36 m2 untuk membangunnya sehingga harga total lahan
tersebut berkisar 14.000.000 rupiah
 Gudang hasil produksi : sebagai tempat untuk menyimpan hasil
produksi peternakan telur. Untuk membangunnya dibutuhkan harga
total yakni 65.600.000 rupiah
 Gudang infrastruktur : sebagai tempat untuk penyimpanan peralatan
infrastruktur, untuk membangunnya dibutuhkan harga total sebesar
120.000.000 rupiah
 Gudang material : sebagai tempat untuk penyimpanan kebutuha
material , untuk membangunnya dibutukan harga total sebesar
13.200.000 rupiah
 Tempat minum bibit : sebagai tempat untuk menampung air minum
bibit ayam, ukuran lahan 3 m2 dan dipeoleh jumlah harga total
pembangunan tempat yakni, 500.000 rupiah.
 Tempat pakan bibit. : tempat penampungan pakan untuk bibit ayam,
sama ukurannya dengan tempat minum yakni 3 m2, sehinggah
diperoleh harga total pembangungan 500.000 rupiah pula.
 Sumur : sebagai sumber kebutuhan air, total pembangungan
25.000.000 rupiah
 Sanyo : untuk penyedot air sumur dengan harga 900.000 rupiah
 Selang air : mengalirkan air dari sumur untuk dialirkan sesuai
kebutuhan dengan harga total 4.500.000 rupiah
 Kotak telur : untuk tempat penampungan telur, yang mempunyai
lahan 10 m2 sehingga diperoleh harga pembuatannya yaitu
.5.000.000 rupiah
- Mess karyawan sebanyak 2 ruang dengan ukuran 4 x 6 m dengan prakiraan
biaya Rp. 50.000.000,00

- Pengerasan jalan produksi dengan volume sepanjang 200 m dengan biaya


Rp. 120.000.000,00

Diperoleh harga dari kebutuhan perencanaan infrastruktur jangka panjang


adalah sebesar Rp. 994.240.000 ditambah mess karyawan Rp. 50.000.000
dan bangunan kantor Rp. 250.000.000,- dan pengerasan jalan Rp 120.000.000,-
Sehingga Total biaya tang dibutuhkan sebesar Rp. 1.414.200.000.
Berikut adalah hasil tabel yang kita buat berdasarkan fungsinya :

ERP Peternakan Ayam Halaman 27


Kebutuhan infrastruktur jangka Asumsi Harga
NO. Fungsi Volume Ideal Harga Satuan
panjang Satuan
1 Lahan Kandang Petelur Sebagai Tempat berdirinya kandang ayam petelur 660 2500 ayam petelur 350.000.000
2 Kandang Petelur Sebagai tempat ayam berproduksi 380 1m2 untuk 3 ayam 179.000 68.000.000
3 Lahan Kandang Bibit Sebagai tempat berdirinya kandang bibit 35 1 kandang bibit 262.800 9.200.000
4 Kandang Bibit Sebagai tempat memelihara bibit ayam 28 700 bibit ayam 50.000 35.000.000
5 Lampu Gas Untuk menerangi bibit ayam 1 700 bibit ayam 90.000 90.000
6 Terpal Menutupi area samping kandang bibit 2 Selimut kandang 400.000 800.000
7 Litter Jerami Sebagai alas kandang bibit 20 700 bibit ayam 187.500 3.750.000
8 Pipa Paralon Mengatur akses ketersediaan air 300 2500 ayam petelur 18.600 5.580.000
Menampung vaksin dan air sebagai pembersih
9 Tangki Semprot Kandang 1 420.000 420.000
kandang
10 Ember Menampung makanan 50 25.000 1.250.000
11 Sekop Membersihkan kotoran 9 200.000 1.800.000
12 Gerobak Kotoran Memindahkan kotoran yang telah dibersihkan 2 300.000 600.000
13 Timbangan Gantung Menimbang takaran pakan 2 300.000 600.000
14 Timbangan Duduk Menimbang telur 2 250.000 500.000
Mengangkut hasil produksi/ayam afkir untuk
15 Kendaraan (Mobil Pick Up + motor) 3 170 jt + 50 jt 220.000.000
didistribusikan
16 Kotak Ayam Menampung ayam afkir untuk didistribusikan 10 100 ayam 250.000 2.500.000
17 Radio Tape Recorder Mencegah ayam stress dan galau 1 1 area kandang 350.000 350.000
18 Lahan Gudang Hasil Produksi Sebagai tempat berdirinya gudang hasil produksi 60 24.600.000
19 Lahan Gudang Infrastruktur Sebagai tempat berdirinya gudang infrastruktur 50 20.000.000
20 Lahan Gudang Material Sebagai tempat berdirinya gudang material 36 14.000.000
21 Gudang Hasil Produksi Menyimpan hasil produksi 50 65.600.000
22 Gudang Infrastruktur Menyimpan peralatan infrastruktur 80 120.000.000
23 Gudang Material Menyimpan kebutuhan material 25 13.200.000
24 Tempat Minum Bibit Menampung air minum untuk bibit ayam 10 50.000 500.000
25 Tempat Pakan Bibit Menampung pakan untuk bibit ayam 10 50.000 500.000
26 Sumur Sumber kebutuhan air 1 25.000.000 25.000.000
27 Sanyo Penyedot air dari sumur 1 900.000 900.000
Mengalirkan air dari sumur untuk dialirkan sesuai
28 Selang Air 150 30.000 4.500.000
kebutuhan
29 Kotak Telur Sebagai tempat penampung telur 50 100.000 5.000.000
Total 994.240.000

Tabel 3.2.5 Perhitungan Perkiraan Infrastruktur Jangka Panjang

ERP Peternakan Ayam Halaman 28


3.2.2.1.2 Perencanaan Infrastruktur Jangka Pendek
Kemudian kebutuhan infrastruktur yang kedua yaitu
infrastruktur jangka pendek, ada sedikitnya 3 kebutuhan
yang harus dibangun untuk infrastruktur jangka pendek ini,
yakni :
 Suntik vaksin : yaitu berfungsi sebagai alat untuk
penyuntikkan vaksin kepada ayam. Dalam hal ini
dibutuhkan 10 suntik, yang juga hanya 1 bulan sekali
dalam penggunaannya untuk 2500 ayam. Asumsi harga
satuan suntik vaksin tersebut adalah 5000 rupiah,
sehingga harga total keseluruhan suntik tersebut adalah
1.250.000 rupiah
 Yang kedua yaitu Egg tray : alat untuk pengemasan telur,
dalam hal ini untuk packing nya. Membutuhkan 5 perhari
untuk 5000 telur dan juga diasumsi kan harga satuan
egg tray ini adalah 10.000 sehingga total harga menjdai
500.000 rupiah perharinya
 Yang terakhir yaitu karung kotoran : yaitu berfungsi untuk
menampung kotoran yang telah dibersihkan dari kandang
ayam. Membutuhkan 30 karung dalam sebulan, dan
diasumsikan harga satuan karung yaitu sekitar 5000
rupiah sehingga dalam sebulan membutuhkan harga total
untuk karung tersebut sebesar 150.000 rupiah.

Sehingga total harga yang didapat dalam kebutuhan


ini yakni 1.900.000 rupiah.
Untuk tabel yang kita buat untuk perencanaan
Infrastruktru jangka pendek ini sebagai berikut :
Kebutuhan Asumsi
Infrastruktur Jangka Harga Total
No Berjangka Fungsi Volume Waktu Ideal Satuan Harga
Alat
menyuntikkan
vaksin pada
1 Suntik Vaksin IB ayam 10 1 Bulan 2500 Ayam 5000 1.25000
per
2 Egg Tray Pengemasan 5 hari 5000 telur 10.000 50000
Telur
3 Karung Kotoran menampung 1 kandang
kotoran ayam 30 1 bulan petelur 5.000 150.000
Tabel 3.2.6 Perhitungan Infrastruktur Jangka Pendek

3.2.2.2 Perencanaan Material


 Bibit
Bibit yang digunakan pada peternakan ayam petelur
dibeli pada pabrik yang menyiapkan bibitnya. Diasumsikan
membeli bibit DOC ayam petelur jenis Hyline yang harganya
sekitar Rp 8.500,00/ekor. Pembelian bibit ini, memiliki
keunggulan maupun kekurangan. Keunggulannya adalah bibit
DOC jenis Hyline memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Kekurangannya adalah mahalnya biaya akomodasi dalam
pengiriman bibit yang dikarenakan jauhnya jarak antara
Magelang dengan Banyumas, selain itu memungkinkan adanya
DOC yang mati akibat perjalanan yang jauh tersebut.
Untuk ayam sendiri, membutuhkan ketersediaan jumlah ayam
sebesar 8571 ayam, dan pada jumlah tersebut secara keseluruhan
membutuhkan kebutuhan material berupa air yang dibutuhkan oleh

ERP Peternakan Ayam Halaman 29


ayam itu sendiri setiap harinya, kemudian pakan jadi yang dikonsumsi
setiap harinya yang hasil satuan nya yakni diasumsikan dengan harga
Rp 5000 per gram, diperoleh sebesar 342,84 kg untuk ayam yang
berumur 40 bulan dan 171,42 kg untuk ayam yang berumur 20 bulan,
sehingga harga total yang diperoleh untuk menghasilkan pakan untuk
ayam yang berumur 40 bulan yakni Rp 1.714.200,00 sedangkan untuk
yang berumur 20 bulan Rp 857.100,00. Untuk kebutuhan material
Vaksin IB itu membutuhkan konsumsi dalam jangka waktu per bulan
dengan asumsi harga satuan yaitu 10000, sehingga didapat Rp
28.570,00 perharinya. Kemudian untuk kebutuhan material bibit ayam
yang diperlukan dalam jangka waktu setiap 4 bulan sekali untuk proses
pembelian bibit nya sehingga diperoleh Rp 71.425,00 perharinya
dengan asumsi harga satuan yaitu 1000. Material yang terakhir yaitu
vaksin kekebalan yang dikonsumsi setiap bulannya , asumsi harga
satuan nya Rp 10.000,00 sehingga jika dikalikan dengan jumlah ayam
yang tersedia kemudian diagi dengan 30 untuk asumsi jumlah hari
dalam satu bulan maka didapat Rp 28.570,00 per harinya.
Sehingga total keseluruhan harga dari perencanaan jumlah
kebutuhan material yang didapat yaitu berjumlah Rp 985.665,00.
 Vaksinasi, obat dan vitamin
Pemberian vaksin dilakukan seminggu pertama setelah
DOC masuk kandang (air minum, tetes mata dan suntikan).
Pemberian vitamin dilakukan tiga hari pertama setelah DOC
divaksin dan pemberian obat dilakukan hanya pada saat terserang
penyakit.

3.2.2.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Dalam pembahasan perencanaan SDA ini, kita sudah mempunyai 2 jenis tabel
:

1. Untuk tabel yang pertama yaitu tabel identitas :

Tabel Identitas
id_karyawan nama_karyawan tempat_lahir tanggal_lahir alamat jabatan telepon
Jl. Jalanan, 0896776
KAR_01 Subadar Ciamis 12/12/1972 Kab. Ciamis JAB_05 5
Jl. Jalanan, 8976556776
KAR_02 Supali Ciamis 12/12/1983 Kab. Ciamis JAB_06 5
Jl. Jalanan, 085765567
KAR_03 Supeno Ciamis 12/12/1974 Kab. Ciamis JAB_07 5

Tabel 3.2.7 Identitas Sumber Daya Manusia

Pada tabel identitas, berisi profil setiap karyawan, sehingga dalam


memanajemen profil maka akan berhuungan dengan tabel identitas ini.
Profil-profil tersebut yaitu : id_karyawan : id karyawan berfungsi sebagai id
tetap yang tidak akan sama dengan id yang dimiliki oleh karyawan lain
atau yang disebut sebagai primery key pada database table, nama kolom
yang kedua yaitu nama_karyawan : yaitu berisi nama masing-masing
karyawan yang sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk, kolom yang ketiga
yaitu tempat_lahir : berisi keterangan tempat lahir yang ada pada KTP,
begitu juga dengan kolom tanggal_lahir yang berisi tentang tanggal bulan
tahun lahir masing-masing karyawan, kolom yang kelima berisi alamat :
alamat yang ditinggali karyawan semasa mereka bekerja, kolom jabatan
berisi tentang penempatan mereka sewaktu bekerja pada posisi
mana(pada tabel ini berisi tentang foreign key yang dihasilkan pada tabel

ERP Peternakan Ayam Halaman 30


jabatan), yang terakhir yaitu telepon : nomor telepon karyawan yang bisa
dihubungi.
2. Untuk tabel yang kedua yaitu tabel jabatan :

Tabel Jabatan
gaji
id jenis_jabatan fungsi pokok tunjangan lp
memimpin produksi usaha
JAB_01 pimpinan peternakan petelur 3000000 20000/hari
bagian mengontrol ketersediaan
JAB_02 pengadaan material 1800000 10000/hari
mengontrol pemeliharaan bibit
JAB_03 Bagian produksi dan ayam petelur 2000000 10000/hari
Bagian
JAB_04 administrasi Mengatur keuangan peternakan 2200000 10000/hari
Bagian Mendokumentasikan aktifitas
JAB_05 Sekertaris peternakan 2200000 10000/hari
Mendistribusikan telur yang siap
JAB_06 Bagian Distribusi dijual 1500000 10000/hari
Bagian
JAB_07 Pengemasan Bagian pengemasan 1000000 10000/hari

Tabel 3.2.8 Jabatan Sumber Daya Manusia

Tabel jabatan ini adalah tabel yang difungsikan untuk memanajemen


jabatan karyawan, dalam tabel jabatan ini berisi id, jenis_jabatan, fungsi,
gaji pokok, tunjangan lp.
- Untuk tabel id pada tabel jabatan : adalah sebagai id tetap jabatan
sehingga pada nama kolom ini ditetapkan sebagai primery key tabel yang
akan diteruskan ke dalam nama jenis jabatan, fungsi serta gaji pokok
karyawan.
- Untuk tabel jenis_jabatan : adalah posisi jabatan yang sudah ditetapkan
untuk memanajemen perusahaan. Pada tabel ini ada 7 jenis jabatan yaitu :
pimpinan, bagian pengadaan, bbagian produksi, bagian administrasi,
bagian sekretaris, bagian distribusi, bagian pengemasan.
- Untuk tabel fungsi : berisi tentang tugas yang sudah ditentukan
berdasarkan nama jenis jabatan.
o Pimpinan : memimping produksi usaha peternakan petelur.
o Bagian pengadaan : mengontrol ketersediaan material
o Bagian produksi : mengontrol pemeliharaan bibit dan ayam petelur
o Bagian administrasi : Mengatur keuangan peternakan
o Bagian Sekretaris : Mendokumentasikan aktifitas peternakan
o Bagian Distribusi : mendistribusikan telur yang siap jual
o Bagian pengemasan : untuk pengemasan produksi
- Tabel gaji pokok : berisi tentang gaji pokok pada tiap jabatan.
Tunjangan lp : berisi tunjangan pada setiap jabatan perharinya.

ERP Peternakan Ayam Halaman 31


BAB 2.3
Proses Procurement (Material Management)

Procerement merupakan bagian ERP (Enterprice Resource Planning) setelah proses


Sales and Distribution yang memiliki arti pengadaan atau pembelian barang pra-produksi.
Proses procurement ini tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga
meliputi negosiasi-negosiasi barang dan pengambilan keputusan atas kontrak dengan
pemasok barang yang dibutuhkan selama berjalannya proses produksi. Proses produksi tidak
akan berjalan tanpa adanya pemasok barang. Sehingga proses procurement ini sangat
mempengaruhi keberlangsungan proses bisnis yang akan dikerjakan.
Tugas-tugas utama yang berhubungan dengan proses procurement ini adalah tugas
operasi dan tugas strategi, untuk tugas yang berhubungan dengan strategi pembelian ini
meliputi manajement kontrak kepada pemasok kontrak lama maupun baru serta penciptaan
struktur pasar baru dengan secara aktif mengkonsolidasikan sisi pemasokan/suplai barang.
Sedangkan tugas operasi berhubungan dengan interaksi perusahaan pemasok barang
kebutuhan yang dibutuhkan selama proses produksi.

Dalam pembahasan ERP (Enterprice Resource Planning), tahapan dalam proses


procurement dibagi menjadi delapan, yaitu :

2.3.1 Purchase Requisition


Purchase requisition (PR) atau pendataan pembelian daftar permintaan
merupakan tahapan awal dalam proses besar dalam ERP yaitu procurement. Purchase
requisition memiliki pengertian permohonan persetujuan untuk pembelian barang
atau service. Permohonan ini biasanya berhubungan dengan persetujuan pembelian
tentang nilai dari barang yang akan dibeli meliputi jumlah barang dan harga barang,
speifikasi dari barang, maupun pengaturan cash yaitu kapan barang akan dibeli.
Setelah Purchase Requisition disetujui, proses akan berlanjut ke tahap vendor
selection dan purchase order.

2.3.2 Vendor Selection


Setelah tahap purchase requisition dikerjakan, tahap selanjutnya dalam
Procurement adalah Vendor selection. Dimana pada tahap ini digunakan untuk
memilih satu vendor yang tepat dari beberapa vendor atau perusahaan supplier yang
sesuai dengan barang dan harga yang diinginkan. Setelah yakin dengan vendor yang
dipilih, proses bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu Purchase Order.

2.3.3 Purchase Order


Purchase order (PO) sebagai tahapan ketiga setelah Vendor Selection memiliki
pengertian sebagai proses pembelian barang atau jasa berdasarkan purchase
requisition yang sudah disetujui dan vendor yang diinginkan.
Proses yang terjadi dalam Purchase Order meliputi bidding untuk pemilihan
supplier termasuk didalamnya tentang detil kontrak, namun dalam proses ini belum
sampai pada penandatangan surat perjanjian antara kedua belah pihak yang terlibat
dalam proses ini. Sehingga dari proses ini masih diperlukan adanya konfirmasi dari
pihak customer untuk memastikan barang yang sudah dipesan. Untuk tahap
selanjutnya bisa disebut sebagai Notify Vendor.

2.3.4 Notify Vendor


Setelah pembelian dilakukan oleh customer, tahap keempat dari proses
procurement adalah Notify Vendor, dimana notify vendor memiliki pengertian sebagai
suatu proses pengkonfirmasian barang yang akan dibeli kepada pihak vendor agar
barang yang sudah order bisa segera dikirim dengan mlalui tahapan yang ada dalam
procurement.
Proses yang terjadi dalam tahapan ini adalah, pihak customer memberikan
informasi kepada pihak vendor bahwa barang yang dipesan dalam proses PO memang
sudah dibutuhkan dan disetujui oleh semua pihak customer kemudian pihak vendor
akan melanjutkan perjanjian dengan penandatanganan surat-surat sebagai bukti

ERP Peternakan Ayam Halaman 32


pembelian barang customer terhadap vendor serta detil kontrak dan barang bisa
segera dikirimkan kepada customer.

2.3.5 Vendor Shipment


Vendor shipment sebagai tahapan kelima dari tahapan proses procurement
memiliki pengertian pengiriman barang dari vendor penyedia barang produksi yang
dibutuhkan oleh customer dimana kondisi barang sudah siap didalam mobil
pengangkut.
Proses yang dilakukan dalam tahap ini yaitu pihak vendor mngemasi barang
sesuai PO yang disetujui oleh pihak customer dan diangkut ke dalam mobil
pengiriman oleh pihak vendor bagian pengemasan dan pengiriman. Setelah barang
yang dipesan customer siap, maka proses selanjutnya akan berurusan dengan pihak
customer yaitu dalam proses Goods receipt.

2.3.6 Goods Receipt


Good receipt/ service receipt sebagai tahapan keenam dari proses
procurement memiliki pengertian sebagai proses penerimaan barang atau
penyelesaian pekerjaan jasa berdasarkan PO yang sudah disetujui oleh pihak
pemesan(customer) maupun oleh pihak supplier/vendor penyedia barang produksi
yang dibutuhkan.
Proses detil dalam good receipt/ service receipt adalah penerbitan surat tanda
terima barang produksi oleh bagian store/warehouse kepada vendor penyedia barang
produksi, persetujuan barang diterima oleh pemohon, pengakuan invntory ke dalam
sistem.

2.3.7 Invoice Receipt


Setelah proses penerimaan barang dari vendor penyupply barang produksi,
proses dilanjutkan pada Invoice receipt, dimana invoic receipt ini merupakan proses
penerimaan Invoice yang diterbitkan oleh supplier atau vendor sesuai dengan tanda
terima barang atau jasa (Receiving).
Proses yag terjadi adalah mencocokkan antara Invoice dengan Purchase order
dan Good receipt pencatatan A/P (pengakuan hutang) ke dalam sistem.

2.3.8 Payment to Vendor


Setelah melewati banyak proses diatas, proses terakhir dalam proses
procurement adalah Payment to Vendor. Dimana proses ini pembayaran A/P oleh
customer kepada pihak vendor penyedia barang produksi yang diperlukan.
Proses yang terjadi adalah persetujuan pembayaran oleh management dan
dilanjutkan dengan proses pembayaran bisa berupa penerbitan check/Giro atau
melalui Cash/Transfer.
Dengan selesainya proses pembayaran kepada vendor penyedia barang yang
dibutuhkan selama produksi, maka berakhirlah proses procurement dalam ERP.
Sehingga bisa dilanjutkan pada tahap Production Planning.

ERP Peternakan Ayam Halaman 33


BAB 3.4
MANUFACTURING

Dalam manufacturing ini, kita memiliki target telur yang akan diproduksi, yakni kita akan
memproduksi telur sebanyak 4 ton. Oleh karenanya, kita membutuhkan berbagai persiapan
dan kesiapan tempat serta SDM yang di butuhkan. Adapun persiapan tempat tersebut
adalah :

1. Lahan Kandang Petelur


Sebelum kita membuat kandang, kita pasti memerlukan lahan. Lahan yang kita
butuhkan adalah seluas 700 m2 diperuntukkan untuk 1 kandang. Harga tanah per m2
diasumsikan adalah 500.000 rupiah. Jadi sepetak lahan kandang memerlukan uang
sebanyak Rp. 350.000.000,00
Untuk memenuhi jumlah telur yang di target, maka ayam yang harus di ternak
ada 5.714 ekor. Dengan demikian kita memerlukan lahan sebanyak  5.714 / 588 =
9,72. Kita bulatkan menjadi 10 kandang. Otomatis lahan yang di perlukan ada 10 petak.
Total harga / uang yang harus di keluarkan adalah sebanyak Rp. 1.122.000.000,00

2. Kandang Ayam Petelur


Kandang ayam petelur ini berisikan 588 ayam petelur, yang memiliki luas sebesar
333m2. Untuk bisa memproduksi telur sebanyak 4 ton, maka kita memerlukan ayam
petelur sebanyak 5.714 ekor ayam. Kita bisa mengetahui berapa ayam yang kita
butuhkan untuk memproduksi telur sebanyak itu dengan cara : 70% * jumlah telur.
70% kita dapatkan dari prosentase telur yang dihasilkan ayam setiap harinya. Karena
tidak mungkin semua ayam bertelur setiap harinya. Ada yang 2 hari sekali atau kapan
pun dia mau.
Untuk ayam petelur, tidak di campur semuanya jadi satu. Mereka
dipisahkan sendiri sendiri. Kandang kecil tersebut berukuran P = 30 L = 30 T =
40. Kandang tersebut terbuat dari bambu yang di anyam sedemikian rupa hingga
membentuk seperti jeruji penjara. Adapun harga dari bamboo tersebut satu lonjornya
berkisaran 20 ribu rupiah. Dengan panjang mencapai ±7m. dan diperkirakan 1
kandang membutuhkan ± 50 lonjor bambu. Berarti harus mengeluarkan uang
sebanyak 20.000 x 50 = Rp 1.000.000,00 per kandang. Biaya tersebut belum terasuk
pembelian paku, tukang dll.
3. Lahan Kandang Bibit
Lahan yang diperlukan untuk kandang pembibitan ayam petelur ini adalah 16 m2,
dengan ukuran 4 m x 4 m. lahan ini akan dibuat kandang di atasnya dengan ukuran 3 m
x 4 m. harga tanah untuk lahan ini sama dengan harga tanah untuk lahan kandang
ayam petelur, yaitu 500.000,-. Oleh Karenna itu, kita membutuhkan 8.000.000 rupiah
untuk membeli sebidang tanah pembibitan. Karena jumlah yang dibutuhkan aa 5.714
bibit, oleh karenanya kita membutuhkan 6 petak lahan pebibitan dengan harga 6 *
8.000.000 = 48.000.000 rupiah.

4. Kandang bibit
Seperti yang telah dipaparkan di atas, kandang ini berukuran 3 x 4 meter, yang
berisikan 1000 ekor bibit ayam petelur. Berarti untuk satu generasi memerlukan 5714
ekor bibit. Jadi jumlah kandangnya ada 6 kandang. 1 kandang memerlukan lampu, litter,
terpal, bamboo, paku dll. Dan harga untuk litter, terpal, lampu sudah terperinci di table.

5. Lahan Gudang Hasil Produksi


Yah, seperti kita ketahui, dimana ada produk, pasti ada tempat untuk
penyimpanan produk tersebut. Di dalam peternakan ayam petelur ini, manager
menginginkan pembuatan gudang seluas 28 m2. Untuk membuat gudang seluas itu,
maka kita membutuhkan lahan setidaknya berukuran 4m x 8m. dengan harga tanah
sama, yaitu Rp. 500.000, maka kita memerlukan dana sebesar 32 m2 x 500.000 =
16.000.000.

ERP Peternakan Ayam Halaman 34


6. Lahan Gudang Infrastruktur
Selain membangun gudang hasil produksi, manager juga menginginkan
membangun gudang infrastruktur. Kegunaannya adalah untuk menyimpan peralatan dan
perlengkapan dalam memperbarui bangunan serta peralatan untuk melakukan kegiatan
petani telur dalam mengambil, memberi makan, sebagai garasi mobil, dll. Lahan Gudang
ini berukuran 11m x 5m. ukuran yang lumayan besar. Oleh karenanya, manager
memerlukan dana kurang lebih bekisar 55m2 x 500.000 = 27.500.000 rupiah.

7. Lahan Gudang Material


Selain ke dua gudang tersebut, tentunya ada satu lagi gudang yang harus di
buat, yaitu gudang material. Gudang ini berisikan bahan pakan ayam. Ukuranna sendiri
tidaklah besar. Luasnya hanya 24m2. Dana yang dibutuhkan adalah 13.200.000. rupiah.

8. Gudang Hasil Produksi


Gudang hasil produksi merupakan gudang penyimpanan telur setelah di ambil
dari kandang. Disini telur akan di kemas dan akan ditata dengan rapi serta disimpan di
dalamnya sebelum dikim ke toko, pengepul, maupun penjual biasa. Gudang ini
berukuran 4m x 7m. Untuk membangun gudang ini, jelas memerlukan banyak dana.
Adapun keperluan keperluan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

 Semen  Krikil
 Genteng  Batu besar untuk pondasi
 Batu bata  Kawat
 Pasir  Dll
Tabel 3.4.1 kebutuhan pembangunan kandang

Tentunya kebutuhan diatas memerlukan biaya yang sangat banyak. Seperti conthnya
yaitu semen, semen memiliki harga Rp 65.000 per zak, semen tersebut dibutuhkan sangat
banyak. Untuk gudang berukuran 7 x 4 dan tinggi sekitar 4,5m, tentunya memerlukan ± 70
karung semen. Berarti untuk semen saja memerlukan dana sebesar 4.200.000. untuk pasir
bekisaran harga 600.000 per mobil pickup. Kalau truk sekitar 1.950.000 rupiah.

9. Gudang Infrastruktur
Gudang ini memiliki ukuran yang sangat luas. Yaitu 10m x 5m. gudang ini
diperuntukkan untuk penyimpanan alat alat renofasi kandang dan gudang kalo ada
kerusakan yang terjadi. Selain untuk penyimpanan tersebut, digudang ini juga
diperuntukkan untuk penyimpanan mobil pickup (garasi mobil). Tinggi gudang ini sama
dengan sebelumnya, sekitar 4.5m. Jadi memerlukan dana yang lebih banyak disbanding
dengan dana yang harus dikeluarkan untuk pembuatan gudang penyimpanan telur.

10. Gudang Material


Gudang material ini, juga merupakan gudang pokok yang harus dimiliki oleh
peternakan telur. Karena merupakan tempat penyimpanan pakan, vitamin, obat, vaksin,
dll. Ukuran gudang ini adalah 5m x 4m dengan tinggi 4.5 m. didalam gudang ini, dibuat
sekat sekat untuk memisahkan antara pakan, vitamin, dan faksin. Karena ketiga item ini
memiliki perlakuan yang berbeda di dalamnya. Pakan tidak boleh di tempat yang
lembab, karena akan menjadikan pakan tersebut berjamur. Vaksin dan vitamin tidak
boleh di taruh di tempat yang panas. Jadi ya normal normal aja suhu udara untuk vaksin
dan obat ini.
Setelah semua persiapan manufacture selesai, maka yang dibutuhkan
selanjutnya adalah persiapan kebutuhan SDM. Kita memerlukan SDM yang bertanggung
jawab, ulet, dan mau bekerja keras. Harus memeiliki ketelatenan tinggi untuk merawat
ayam ayam tersebut. Setidaknya dalam hal ini kita memerlukan SDM di bidang berikut
ini :

Bagian Keterangan

ERP Peternakan Ayam Halaman 35


Bagian Pemberi pakan, pengambil telur, Untuk bagian ini, kita membutuhkan
serta membersihkan kadang karyawan laki laki, karena pekerjaannya
cukup berat dan lama. Paling tidak dalam
satu area kandang memerlukan 2 orang
pekerja. Jadi untuk 10 kandang ayam
petelur, membutuhkan 20 pekerja.
Bagian pengemasan telur Pada bagian pengemasan, kita memerlukan
karyawati cewek. Setidaknya untuk
mengemas 4 ton telur setiap harinya,
memerlukan karyawati sedikitnya 10 orang
karyawati. Lebih banyak lebih baik
tentunya. 
Bagian distributor telur Bagian distributor memerlukan karyawan
cowok. Dan harus memiliki SIM A ataupun
SIM B. karena dalam peternakan ini, untuk
mendistributorkan telur kita menggunakan
mobil pickup dan juga menggunakan truck
yang tersedia disini. Untuk melayani
pesanan diberbagai wilayah, tentunya kami
memiliki truck dan pickup lebih dari 3 buah
truk dan pickup. Setidaknya membutuhkan
6 sopir dan 6 kernet.
Dokter hewan Dokter hewan sangat penting disini. Tapi ini
tergolong tidak wajib. Karena bisa
mendatangkan sendiri. Gunanya untuk
mengadakan dokter hewan yaitu untuk
selalu mengecek ayam ada yang sakit atau
tidak. Setidaknya memerlukan 1 orang
dokter hewan.
Tabel 3.4.2 kebutuhan SDM

3.4.1 BIBIT AYAM PETELUR

Didalam peternakan ayam petelur, kami tidak menggunakan ayam siap telur
secara langsung. Disini kita enggunakan bibit ayam petelur sebagai tahap awal
mulanya. Untuk memproduksi 4 ton telur perharinya, maka kita memerlukan
setidaknya 5200 bibit ayam. Kenapa jumlah disini kitabuat melebihi dari kuota ayam
yang diperlukan? Ini dilakukan karena prosentase kematian bagi anak ayam petelur
lumayan tinggi. Jadi apabila ada anak ayam yang mati, kuota masih cukup atau
masih ada lebihannya.
Ciri – ciri bibit ayam petelur yang baik adalah Bibit ayam petelur (DOC) lincah
dan tidak cacat fisik, serta berasal dari induk yang sehat. Bulu tampak halus dan
penuh serta baik pertumbuhannya. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. Serta tidak ada
letakan/sisa tinja di duburnya.
Ayam petelur memiliki dua tipe, yaitu :

 Tipe Ayam Petelur Ringan.


Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini
mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya
berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white
leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual
di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti
memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini.
Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house.
Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua
kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya
sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan

ERP Peternakan Ayam Halaman 36


ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu
juga bila kepanasan.

 Tipe Ayam Petelur Medium.


Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di
antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut
tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak
terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang
banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang
cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya
mempunyai warna bulu yang cokelat juga.
Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih,
kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang
putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah
harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini
dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur
cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium
akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.

Dibawah ini adalah daftar jenis jenis ayam petelur beserta spesifikasinya:
 Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum
1,82 kg/dosin telur.
 Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280,
ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
 Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89
gram/dosin telur.
 H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-
1,9 kg/dosin telur.
 Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum
1,8-1,86 kg/dosin telur.
 Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9
kg/dosin telur.
 Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-
1,9 kg/dosin telur.
 Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275,
ransum 1,9 kg/dosin telur.
 Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum
1,98 kg/dosin telur.
 Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)
260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
 Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum
2,0 kg/dosin telur.
 Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265,
ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
 Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280,
ransum 2,04 kg/dosin telur.

Untuk harga bibit ayam sendiri berfariansi. Mulai dari 3000 rupiah sampai 8000
rupiah per ekornya. Untuk memilih manakah jenis terbaik dari ayam yang akan kita
produksikan, maka kita perlu menimbang konversi ransum juga.
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam
dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per
kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur
yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam
itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi
ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih,
nilai konversi ini dikemukakan pada jenis jenis ayam yang ada di atas tadi.

ERP Peternakan Ayam Halaman 37


Untuk peternakan kami, kami mengansumsikan bibit yang kita ambil seharga
5000 rupiah per ekor. Sementara kita membutuhkan membutuhkan 5200 ekor. Oleh
karenanya, maka dana yang dibutuhkan sebanyak 26.000.000 rupiah.

3.4.2 PEMELIHARAAN BIBIT AYAM PETELUR

Setelah kita menentukan bibit ayam petelur yang akan kita besarkan, maka
selanjutnya kami menuju ke pembesaran bibit ayam. Bibit ayam itu dibesarkan selama 3
bulan, dan tentunya harus memerlukan perhatian ekstra. Ada 4 aspek yang harus
diperhatikan dalam pembesaran ayam petelur ini, yaitu :

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif


Kebersihan kandang adalah suatu unsur yang paling penting, karena factor
lingkunganlah yang menjadi prioritas terbesar bibit ayam tersebut terserang pnyakit
atau tidak. Olehkarena itu, dibutuhkanlah pekerja yang ulet dan telaten untuk selalu
membersihkan kandang bibit ayam ini. jika tidak demikian maka akan berpengaruh
dalam kesehatan bibit ayam yang sangat renta terhadap berbagai penyakit.
Selain unsur lingkungan, apabila ditemukan satu ekor saja ayam yang kedapatan
sakit, maka harus segera dipisahkan. Karena jika tidak demikian, maka yang terjadi
adalah penyakit tersebut menyebar pada teman temannya. Hal ini sering terjadi pada
peternak ayam, jika ada ayam yang kedapatan sakit tidak segera dipisahkan.
Tindakan preventif untuk mencegah dan mengurangi resiko terkenanya penyakit
adalah pemberian faksin dan vitamin terhadap bibit ayam tersebut. Tentunya dengan
takaran dan dosis yang pas sesuai table yang ada (aturan yang ada). Selain itu, kami
memeilih vaksin dan vitamin yang memang memiliki kwalitas yang tinggi.
Untuk pembersihan kandang sendiri, kita membutuhkan berbagai peralatan
seperti sapu, scrup, selang, dll. Dan diperkiraka untuk membeli kebutuhan tersebut
sebanyak 1.250.000. karena julah kandang yang banyak, maka diperlukan peralatan
yang lumayan banyak.

2. Pemberian Pakan
Dalam pemberian pakan terhadap bibit maupun ayam yang sudah dewasa tidak
boleh asal asalan. Pemberian makananpun memiliki aturan dan kadar tertentu.
Pemberian pakan ayam ini memiliki 4 fase. Diantaranya adalah
 Pre-Starter
Pakan Ternak untuk Pre-Starter Merupakan pakan ternak yang diberikan kepada
ayam petelur berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu. Kwalitas atau
kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%,
Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal. Kwantitas pakan
terbagi/digolongkan menjadi 5 (lima) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 10
gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 20 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur
15-21 hari) 30 gram/hari/ekor; minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 40 gram/hari/ekor dan
minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 50 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan
tiap ekor sampai pada umur 5 minggu sebesar 150 gram.
 Starter
Pakan Ternak untuk Starter diberikan kepada ayam petelur berumur 6 minggu
hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu. Kwalitas atau kandungan zat gizi
pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%;
Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal. Kwantitas pakan
terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-6 = 60
gram/hari/ekor; minggu ke-7 = 70 gram/hari/ekor; minggu ke-8 = 80 gram/hari/ekor;
minggu ke-9 =90 gram/hari/ekor dan minggu ke-10 = 100 gram/hari/ekor. Jadi total
jumlah pakan per ekor pada umur 6 - 10 minggu adalah 400 gram.
 Grower
Pakan Ternak untuk Grower, pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur
berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.

 Laying Phase

ERP Peternakan Ayam Halaman 38


Pakan Ternak untuk Laying Phase yaitu makanan diberikan kepada ayam petelur
pada periode peneluran hingga afkir.

Pada peternakan ini, kita menggunakan pakan yang langsung jadi. Yang
diproduksi oleh pabrik pakan ayam. Kita membutuhkan 550 gram pakan per ekor ayam
selama pembibitan sampai usia 10 minggu. Total kita memerlukan pakan sebanyak
2.860.000 gram pakan untuk enghidupi ayam sebanyak 5200 ekor. Jadi perbulan kita
memerlukan pakan 953.334 gram = 0.954 ton per bulan Maka dana yang kita butuhkan
untuk membeli pakan perbulannya adalah 954 kg * 2500. Kita asumsikan harga pakan
ayam 2500 rupiah. Maka dana yang kita butuhkan untuk proses pembibitan perbulannya
sebanyak Rp. 2.385.000,-

Minggu Kebutuhan per ekor ayam


Minggu 1 70 gram/ekor
Minggu 2 140 gram/ekor
Minggu 3 210 gram/ekor
Minggu 4 280 gram/ekor
Minggu 5 350 gram/ekor
Minggu 6 420 gram/ekor
Minggu 7 490 gram/ekor
Minggu 8 560 gram/ekor
Minggu 9 630 gram/ekor
Minggu 10 700 gram/ekor
Total 3.850 gram/ekor
Table 3.4.3 kebutuhan pakan ayam

Kebutuhan Total
Pakan Jadi Rp. 2.500,- / kg
Kebutuhan Pakan Selama 3 bulan 2.860 kg = 2,86 ton
Kebutuhan Pakan Tiap bulan 954 kg = 0,954 ton
Pengeluaran Tiap Bulan Pembibitan Rp. 2.385.000,-
Pengeluaran Pakan Selama Pembibitan Rp. 7.150.000,-
Table 3.4.4 kebutuhan dana pembibitan

3. Pemberian vaksin dan obat


Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang
menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat
penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
 Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan
lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif.
 Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah
dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk
zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada
ayam yang diduga sakit.
Macam-macam vaksin:
 Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
 Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
 Vaksin NCD HB-1/Pestos.
 Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
 Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.
Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
1. Ayam yang divaksinasi harus sehat.
2. Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
3. Sterilisasi alat-alat.
4. Pemeliharaan kandang
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang
perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila
ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian

ERP Peternakan Ayam Halaman 39


daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak
yang dipelihara.

3.4.4 PRODUKSI TELUR AYAM


Setelah proses pembibitan, sekarang menuju ke produksi telur ayam. Untuk
menjaga agar kwalitas telur ayam yang di produksi, maka harus diperhatikan dengan
benar makanan yang diberikan untuk ayam tersebut. Selain makanan, pemberian
suplai vitamin juga harus tetap diperhatikan. Pemberian aksin juga harus dilakukan
agar ayam terhindar dari penyakit dan tetap sehat.
Dalam peternakan ini, kita menggunakan pakan jadi, yang biasa kita temukan
di toko toko pakan hewan. Untuk mmenghemat ongkos pakan, maka kita akan
mengambil pakan dari pabriknya langsung. Seelain mendapat harga yang lebih mrah,
tentunya kita mendapatkan bonus dari pabrik tersebut. Biaya yang dikeluarkan untuk
pakan ayam ini juga berbeda dan tentunya lebih mahal.
Ayam bisa mulai bertelur paling tidak pada bulan ke 4 dari proses pembesaran
pembibitan. Adapun prosentase ke evektivitasan bertelur adalah pada table berikut ini

TINGKAT PRODUKTIVITAS AYAM


USIA PROSENTASE
Bulan 4 30
Bulan 5 40
Bulan 6 50
Bulan 7 60
Bulan 8 70
Bulan 9 80
Bulan 10 90
Bulan 11 90
Bulan 12 90
Bulan 13 90
Bulan 14 90
Bulan 15 90
Bulan 16 90
Bulan 17 90
Bulan 18 90
Bulan 19 80
Bulan 20 70
Bulan 21 60
Bulan 22 50
Bulan 23 40
Bulan 24 30
Tabel 3.4.5 table prosentase telur tiap bulan

Di asumsikan pada peternakan ini masa produktifitasan ayam sampai 24


bulan. Untuk menjaga kesetabilan jumlah telur yang di produksi, maka pada saat
bulan ke 17, bibit ayam yang baru harus sudah ada dan di besarkan. Ketika ayam
produktif berada pada bulan ke 20, maka ayam yang bibit tadi sudah mulai bertelur
dan menutupi kekurangan telur yang di hasilkan oleh ayam produktif yang
sebelumnya.
Setiap harinya telur di ambil dari kandang. Pengambilan dilakukan oleh
petugas yang berwenang, yang sudah di rancang di atas tadi. Setelah telur terkumpul

ERP Peternakan Ayam Halaman 40


di ambil oleh petugas, lalu dibawalah telur itu ke gudang produksi. Dan didalamnya
dilakukan pembersihan dan pengemasan telur ke try egg.
Adapun telur yang dihasilkan setiap bulannya adalah sebagai berikut :

USIA PROSENTASE Jumlah Telur


Bulan 4 30 ± 1200 kg
Bulan 5 40 ± 1600 kg
Bulan 6 50 ± 2000 kg
Bulan 7 60 ± 2400 kg
Bulan 8 70 ± 2800 kg
Bulan 9 80 ± 3200 kg
Bulan 10 90 ± 3600 kg
Bulan 11 90 ± 3600 kg
Bulan 12 90 ± 3600 kg
Bulan 13 90 ± 3600 kg
Bulan 14 90 ± 3600 kg
Bulan 15 90 ± 3600 kg
Bulan 16 90 ± 3600 kg
Bulan 17 90 ± 3600 kg
Bulan 18 90 ± 3600 kg
Bulan 19 80 ± 3200 kg
Bulan 20 70 ± 2800 kg
Bulan 21 60 ± 2400 kg
Bulan 22 50 ± 2000 kg
Bulan 23 40 ± 1600 kg
Bulan 24 30 ± 1200 kg
Tabel 3.4.6 table jumlah telur tiap bulan

Setelah 24 bulan, maka ayam memasuki masa afkir. Dalam masa afkir ini,
ayam masih bisa bertelur, tapi dalam julah yang jauh dibawah minimal serta sudah
jarang jarang ayam betelur lagi.
Untuk pakan yang diperlukan adalah 100 gram/hari/ekor. Jadi selama 24
bulan, ayam produktif membutuhkan pakan sebanyak 3000 gram/ekor/bulan. Jumlah
ayam sebanyak 5200 ekor, maka memerlukan pakan sebanyak 15.600.000 gram.
Atau 15,6 ton per bulannya. Untuk dana yang diperlukan sejumlah 15.600kg *
Rp.2.500 = Rp. 39.000.000,- per bulannya.

USIA JUMLAH TELUR HARGA TELUR PENDAPATAN


Bulan 4 ± 1200 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 18.000.000
Bulan 5 ± 1600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 24.000.000
Bulan 6 ± 2000 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 30.000.000
Bulan 7 ± 2400 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 36.000.000
Bulan 8 ± 2800 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 42.000.000
Bulan 9 ± 3200 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 10 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 11 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 12 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 13 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 14 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 41


Bulan 15 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 16 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 17 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 18 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000
Bulan 19 ± 3200 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 48.000.000
Bulan 20 ± 2800 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 42.000.000
Bulan 21 ± 2400 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 36.000.000
Bulan 22 ± 2000 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 30.000.000
Bulan 23 ± 1600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 24.000.000
Bulan 24 ± 1200 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 18.000.000
Tabel 3.4.7 pendapatan telur tiap bulan

PENGHASILAN BERSIH PERBULAN

BULAN PENDAPATAN PENGELUARAN LABA


TELUR PAKAN
Bulan 4 Rp. 18.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 21.000.000
Bulan 5 Rp. 24.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 15.000.000
Bulan 6 Rp. 30.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 9.000.000
Bulan 7 Rp. 36.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 3.000.000
Bulan 8 Rp. 42.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 3.000.000
Bulan 9 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 10 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 11 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 12 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 13 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 14 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 15 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 16 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 17 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 18 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 19 Rp. 48.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000
Bulan 20 Rp. 42.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 3.000.000
Bulan 21 Rp. 36.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 3.000.000
Bulan 22 Rp. 30.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 9.000.000
Bulan 23 Rp. 24.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 15.000.000
Bulan 24 Rp. 18.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 21.000.000
TOTAL Rp. + 75.000.000
Tabel 3.4.8 pendapatan telur tiap bulan

ERP Peternakan Ayam Halaman 42


BAB 3.5
Penerapan Konsep Financial Accounting

Untung rugi suatu usaha, termasuk dalam hal ini adalah beternak ayam petelur hanya
bisa diketahui apabila seluruh biaya produksi yang telah dikeluarkan maupun pemasukan
telah dicatat dalam buku pembukuan. Untuk itulah setiap ada transaksi keluar masuk harus
dicatat, termasuk penggunaan atau keperluan dana tersebut. Secara sederhana, peternak
akan mendapatkan pemasukan dari penjualan telur dari ayam yang diternakkannya.
Pemasukkan akan masih ditambah dari hasil sampingan seperti penjualan daging ayam afkir
dan penjudalan kotoran ayam.
Sedangkan total pengeluaran atau biaya produksi merupakan total dana yang telah
dikeluarkan untuk proses pemeliharaan ayam, mulai dari persiapan membuka peternakan,
membuat kandang, mendatangkan DOC, pakan, pengobatan, hingga pemanenan. Bila
peternak juga memasarkan telur ayam dalam kemasan siap dimasak, maka biaya proses
pengolahannya juga dihitung sebagai biaya produksi. Dari catatan total pemasukkan dan
pengeluaran tersebut bisa ditentukan keuntungan penjualan telur, daging afkir, dan kotoran
ayam, yaitu dari hasil pemasukkan atau penerimaan dikurangi biaya produksi yang telah
dikeluarkan selama proses pemeliharaan. Bila keuntungan kotor dikurangi lagi dengan pajak
dan lain-lain, maka akan didapatkan keuntungan bersih.
Pembukuan dan pencatatan untung rugi harus dilakuan dengan tujuan agar peternak
bisa menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan maupun tata laksana
produksi yang selama ini telah dijalankan, apakah sudah sehat dan memenuhi target yang
diinginkan ataukah justru merugi. Penghitungan untung rugi dilakukan per tahun dan
mencatat seluruh pemasukan maupun pengeluaran selama kurun waktu tersebut. Dari
penghitungan untung rugi per tahun tersebut nantinya bisa dilakukan penghitungan pada
tahun ke berapa akan balik modal dan pada tahun ke barapa peternak sudah bisa
mendapatkan keuntungan bersih. Selain itu, hasil evaluasi terhadap kondisi keuangan bisa
dijadikan patokan bagi peternak untuk melakukan perbaikan ataupun penataan ulang
terhadap tata laksana pengelolaan peternakan ayam broiler yang selama ini dijalankan.

Gambar 3.5.1 Gambaran alur keuangan pembukuan usaha peternakan ayam secara
umum

3.5.1 Pengertian akun dan penggolongan akun dalam akuntansi


Akun merupakan tempat mencatat transaksi keuangan yang memengaruhi
keseimbangan harta, utang, dan modal. Akun dibedakan menjadi dua, yaitu akun riil
dan akun nominal. Akun riil merupakan jenis akun yang tercatat di neraca, seperti

ERP Peternakan Ayam Halaman 43


harta, utang, dan modal. Akun nominal merupakan akun yang tercatat di laporan
laba/rugi, seperti pendapatan dan beban.

A. Akun harta
Harta atau aktiva merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan usaha sekarang dan akan datang. Harta dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Harta lancar, adalah harta yang memiliki tingkat likuiditas tinggi dan umur
pemakaiannya kurang dari satu tahun. Misalnya kas, surat-surat berharga, piutang
usaha, wesel tagih, persediaan, perlengkapan, dan beban dibayar di muka.
2. Harta tetap, adalah harta yang berwujud dan memiliki umur ekonomis lebih dari
satu tahun. Misalnya tanah, peralatan, gedung, mesin, dan alat transportasi.
3. Harta tidak berwujud, adalah harta yang secara kasatmata tidak bisa dilihat,
tetapi memiliki nilai ekonomi. Misalnya, hak paten, hak cipta, merek, franchise, dan
goodwill.
4. Investasi jangka panjang, adalah harta perusahaan yang berupa surat-surat
berharga. Misalnya saham dan deposito.

B. Akun utang
Utang atau kewajiban merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan
usaha perusahaan. Utang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Utang lancar, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun. Misalnya wesel bayar, utang usaha, beban masih harus
dibayar, dan pendapatan diterima di muka.
2. Utang jangka panjang, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya, utang bank, hipotek, dan obligasi.

C. Akun modal
Modal merupakan kekayaan dari pemilik atas sebagian harta perusahaan. Pencatatan
modal pada akuntansi diikuti dengan nama pemilik modal.

D. Akun pendapatan
Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan atas kegiatan usahanya.
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.
Pendapatan usaha adalah pendapatan yang diperoleh berkaitan dengan kegiatan
usaha. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang diperoleh atas kegiatan di
luar usaha. Misalnya, pendapatan bunga, sewa, dan komisi.

E. Akun beban
Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan karena menjalankan kegiatan
usaha. Beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban di luar usaha. Beban usaha
adalah biaya yang dikeluarkan akibat menyelenggarakan kegiatan usaha. Biaya di
luar usaha adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena melakukan kegiatan di
luar usaha. Misalnya beban bunga dan sewa.

3.5.2 PENTINGNYA AKUN AKUNTASI PETERNAKAN AYAM PETELUR

Akun (perkiraan) yang Anda ketahui sebuah laporan / daftar yang dapat
membantu Anda dalam mengetahui posisi saldo sebuah akun dari pencatatan
transaksi yang terjadi. Akun disini dikelompokan yang sejenis dalam suatu nama
kelompok yang biasa kita sebut Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi.
Akun akan sangat mempermudah Anda dalam pencatatan, pengelompokan,
penyimpanan dan pengambilan data transaksi dalam buku besar. Hal ini untuk
mengatur kondisi keuangan dan untuk memisahkan pengeluaran, pendapatan, aset
dan kewajiban untuk memberikan pihak yang bertugas lebih mudah memahami
tentang kondisi keuangan saat itu

ERP Peternakan Ayam Halaman 44


Berikut adalah akun-akun yang digunakan pada laporan keuangan suatu bisnis
peternakan ayam.

1.AKUN AKTIVA

01.AKTIVA

011.AKTIVA 0111.KAS DAN


LANCAR BANK

0111.1 KAS
PUSAT
Gambar 3.5.2 Akun AKtiva

2.AKUN PIUTANG

112.PIUTANG

112.01 MITRA

112.02 KONSUMEN

112.03 PRODUSEN
PAKAN

112.04 PRODUSEN
VAKSIN

112.05 PIUTANG
BIBIT

ERP Peternakan Ayam Halaman 45


Gambar 3.5.3 Akun Piutang

3.AKUN AKTIVA TETAP

12 AKTIVA TETAP

121 HARGA
PEROLEHAN

121.01 TANAH

121.02 BANGUNAN
KANDANG

121.03 BANGUNAN
GUDANG

121.04 PERALATAN
KANDANG

121.05
KENDARAAN

121.06 SUMUR

Gambar 3.5.4 Akun Aktiva Tetap

5.AKUN KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2 KEWAJIBAN DAN
EKUITAS

21 KEWAJIBAN

211 KEWAJIBAN
LANCAR

211.01 HUTANG
USAHA

212 KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG

212.01 HUTANG
BANK

Gambar 3.5.5 Akun Kewajiban dan Ekuitas

6.EKUITAS

ERP Peternakan Ayam Halaman 46


3. EKUITAS

31.MODAL 32. LABA


DISETOR DITAHAN
Gambar 3.5.6 Akun Ekuitas

7. AKUN PENERIMAAN

4 PENERIMAAN

41 PENERIMAAN PEMBAYARAN 42 PENERIMAAN TIDAK RUTIN

421.01 PENERIMAAN BUNGA BANK 421.02 PENERIMAN PIUTANG MITRA

421.03 PIUTANG KONSUMEN 421.04 PIUTANG PRODUSEN PAKAN

421.05 PIUTANG PRODUSEN VAKSIN


PIUTANG BIBIT

Gambar 3.5.7 Akun Penerimaan

8.AKUN BELANJA

ERP Peternakan Ayam Halaman 47


5.BELANJA

51.BELANJA RUTIN 511.BELANJA PEGAWAI

511.01 GAJI KARYAWAN 511.02 TUNJANGAN 511.03KONSUMSI 511.04 uang lembur 511.05 biaya sumur

511.01.01 GAJI 512.02.1 TUNJANGAN 511.03.1PENGIRIMAN 511.04.1 lembur pekerja


KARYAWAN KANDANG KARYAWAN TELUR kandang

512.02.2 TUNJANGAN 511.04.02 lembur


511.01.02 GAJI SOPIR
SOPIR perlengkapan

511.01.01 GAJI 512.02.3 TUNJANGAN


SEKRETARIS SEKRETARIS

Gambar 3.5.8 Akun Belanja

9. Akun belanja barang dan jasa

512 belanja
barang dan jasa

512.1 alat
512.2 listrik
keperluan

512.3 telepon

512.1.1 kandang 512.1.2 gudang

Gambar 3.5.9 Akun Belanja Barang dan Jasa

10 Akun pemeliharaan

ERP Peternakan Ayam Halaman 48


513.pemeliharaan

513.01 kendaraan 513.02 bangunan 513.03 gudang

Gambar 3.5.10 Akun Pemeliharaan

A. NERACA

Neraca adalah suatu bentuk laporam yang sistematis :mengenai harta,hutang


dan modal suatu perusahaan tertentu pada suatu saat (tanggal tertentu). Jadi neraca
merupakan laporan dan yang dilaporkan adalah Harta,Hutang dan Modal pada saat
tertentu.contoh neraca akuntansi suatu perusahaan.

ERP Peternakan Ayam Halaman 49


Gambar 3.5.11 Contoh Data Neraca

I. Harta

Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang digunakan
usaha maupun tidak (belum) digunakan yang berasal dari pemilik perusahaan
maupun dari pihak luar, Pengertian harta disini sangat luas,maka diperlukan adanya
pengelompokkan lagi
 Harta lancar = Aktiva lancar
Adalah kekayaan milik perusahaan yang jangka waktu perputarannya kurang
dari satu tahun. Harta jenis ini sebelum satu tahun umumnya sudah habis dan
berganti dengan yang baru, sering pula disebut dengan modal kerja :

ERP Peternakan Ayam Halaman 50


a. Kas
Adalah uang yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk membiayai
usaha perusahaan pada umumnya.
Kekayaan yang dapat dicatat sebagai kas adalah cek tunai, wesel dan
simpanan di bank yang dapat diambil setiap sataa yaitu giro.

b. Bank
Apabila uang yang ada di perusahaan dipisahkan dengan yang ada di Bank,
maka timbul dua rekening (pos) yaitu “kas” untuk uang yang ada
diperusahaan dan “Bank” untuk uang yang disimpan di bank.
c. Piutang dagang (tagihan),dan piutang wesel
Merupakan tagihan pada pihak lain yang disebabkan karena adanya penjualan
barang secara kredit. Sesuai dengan kriteria harta lancar,maka tagihan ini
terdapat batas waktu (umur) tidak boleh lebih dari satu tahun.pos piutang
dapat dicantumkan dalam neraca dengan dikurangi “cadangan kerugian
piutang “yaitu sua jumlah tertentu dari piutang dagang yang di perkirakan
tidak dapat ditagih

d.Persediaan barang dagangan


Adalah barang yag dimiliki perusahaan dengan maksuf untk dijual dalam
periode (tahun)tersebut.

e.Pos-pos yang dibayar dimuka


Istilah lain yakni sama halnya dengan porskot atau uang muka yaitu pos-pos
yang dibayar di muka tetapi manfaat/barangya belum diterima.

f.hak pendapatan yang belum diterima


adalah hak pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi uang
pelunasannya belum di terima.pada umumnnya sering disebut piutang lain-
lain.

1. Investasi Jangka Panjang


Adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan biasanya berbentuk saham atau obliasi
dari perusahaan lain. Dengan tujuan untuk untuk memperoleh pendapatan tetap.

2. Harta tetap = Aktiva tetap = Aktiva tak bergerak


Adalah kekayaaan milik perusahaan yanng dapat digunaka untuk usaha dengan
waktu yang lebih dari satu thun dan tujuannya untuk tidak diperjualbelikan. Jadi
kekayaan ini tidak akan habis dalam sekali pemakaian tetappi dapat digunakan
secara berulang.
a.Tanah
Yaitu tempat didirikan bangunan untuk melaksanakan usaha
b.Bangunan
Misalnya kandang,gudang. Pos-pos ini didalan neraca dikurangi dengan “Akumulasi
Penyusutan” yaitu nilai daripada aktiva tetap yang telah disusut
c.Kendaraan
Alat angkut yang dimiliki perusahaan.
d.alat-alat kantor atau gudang
misalkan semua bentuk perlengkapan yang ada di dalam kantor maupun gudang

I. Hutang

Kewajiban dari perusahaan untuk dibayar pada pihak lain pada waktu tertentu.
1.Hutang lancar
Kewajiban jangka yang waktunya kurang dari satu tahun (jangka pendek) dan pada
umumnya dilunasi dengan aktiva lancar
a. Hutang dagang
Adalah kewajiban jangka pendek yang timbul dari transaksi pembelian barang/jasa
secara kredit.

ERP Peternakan Ayam Halaman 51


b. Hutang biaya
Misalnya hutang gaji,hutang sewa,hutang biaya listrik
c. Hutang jangka pendek
Yaitu bagian dari hutang jangka panjang yang akan dilunasi periode tersebut : hutang
bank jangka pendek
d. Hutang Jangka Panjang
Kewajiban yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Perusahaan dalam usahanya
perlu untuk mengembangkan usahanya,dapat mengambil pinjaman jangka panjang
pada Bank

II. Modal
Adalah hak yang dimiliki para pemilik perusahaan terhadap kekayaan yang jumlahnya
sama dengan total harga dikurangi dengan total hutang.bentuk dari kekayaan yang
menjadi milik para pemilik perusahaan ,tidak dapat di identifikasi,jadi yang jelas dari
total kekayaan yang ada,sebagian adalah milik orang lain yang disebut hutang dan
sebagian lagi adalah miliki perusahaan yang disebut modal

III. Laporan laba rugi

Dalam analisis rugi-laba adapun faktor yang mempengaruhi adalah pene-


rimaan dan biaya produksi yang terdiri dari: biaya tetap dan biaya tidak tetap.

a) Biaya Produksi
Biaya produksi /ekor dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode
2014 adalah Rp 21.798.000,-. Biaya produksi yang tinggi menyebabkan total biaya
pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh peternak plasma untuk menjalankan usaha
budidaya ayam petelur tiap periode produksinya menjadi besar. Sehingga total
keuntungan yang diperoleh peternak tiap periodenya menjadi rendah. Biaya pakan
merupakan biaya produksi tertinggi dibandingkan dengan biaya produksi yang lain.
Soekartawi (2002) menyatakan bahwa total biaya produksi merupakan
sejumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha budidaya ayam pedaging. Biaya
ini terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap atau biaya variabel. Biaya tetap
merupakan biaya yang di keluarkan untuk sarana poduksi dan berkali-kali dapat
dipergunakan.

b) Penerimaan
Penerimaan dari hasil pene-litian meunjukkan bahwa pada strata periode 2014
adalah (Rp 15.000.000,-).

Laporan Laba/Rugi periode 2014

ERP Peternakan Ayam Halaman 52


c) Keuntungan
Keuntungan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode 2014
adalah sebesar 0%. Meskipun total penerimaan yang diperoleh peternak pada periode
2014 tinggi akan tetapi biaya produksi yang harus dikeluarkan juga tinggi sehingga
total keuntungan yang didapat tidak maksimal.
Hoddi, dkk (2011) menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh peternak
ayam pedaging merupakan hasil dari penjualan ternak dikurangi dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan selama masaproduksi. Hasil itu harus dikurangi dengan biaya-biaya
yang dikeluarkannya. Setelah semua biaya tersebut dikurangkan barulah peternak
memperoleh keuntungan bersih.
ada penelitian usaha budidaya ayam pola kemitraan ini dibagi menjadi 3
macam analisis, yaitu BEPharga, BEPproduk dan BEPekor. Ketiga analisis tersebut
nantinya akan digunakan untuk mengetahui harga minimum, jumlah bobot telur
ayam petelur minimum serta jumlah ekor minimum ayam afkir yang harus dipanen.
Syukur (2008) menyatakan bahwa analisis BEP merupakan suatu cara atau
suatu teknik yang digunakan oleh seorang petugas atau manajer perusahaan untuk
mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah
perusahaan tersebut tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba.
Syamsudin (2000) menyatakan bahwa keberhasilan suatu usaha dapat diukur
dengan R/C Ratio. Nilai tersebut merupakan imbangan antara penerimaan dengan
biaya yang digunakan untuk usaha. Suatu usaha dikatakan layak apabila nilai R/C
ratio lebih dari satu. Semakin besar R/C ratio maka semakin besar pula tingkat
efisiensinya.
Ibrahim (2009) menyatakan bahwa ratio rentabilitas adalah tolak ukur
keberhasilan suatu perusahaan dalam mempertahankan kebijaksanaan yang meng-
untungkan dan mampu menunjukkan kenaikan modal yang stabil dalam waktu
bersamaan, dengan kata lain ratio rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan
untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Medion (2010) menyatakan bahwa salah satu parameter utama yang sering
dipergunakan untuk mengukur keberhasilan peternakan yaitu indeks performance
atau indeks performan (IP). Nilai IP digunakan untuk menentukan nilai insentif/ bonus
bagi peternak (bagi kemitraan) maupun pekerja kandang. Bagi peternak plasma IP
dapat berguna sebagai bahan evaluasi dalam mengetahui sistem manajemen yang
diterapkan di peternakan tersebut.

IV. JURNAL

ERP Peternakan Ayam Halaman 53


Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi dalam perusahaan dengan menyebutkan akun yang akan
didebet atau dikredit disertai jumlahnya masing-masing dan referensinya. Untuk
Jurnal yang digunakan dalam peternakan ayam ini adalah Jurnal Umum.

Fungsi jurnal
Fungsi jurnal umum sebagaiberikut :
a. Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang
mengakibatkan perubahan posisi harta,utang dan modal.
b. Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut
waktu/kronologis
c. Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian terhadap posisi harta, utang
dan modal sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang
d. Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolong-
golongkan)
e. Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa ekonomi yang
terjadi, pengaruhnya terhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau
kreditur dan sebagainya.

Bentuk jurnal umum adalah :

TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT

2 3 4 5 6 7

Tabel 3.5.1 Bentuk Jurnal Umum

Keterangan :
1. Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
2. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis
terjadinya transaksi.
3. Diisi uraian atau keterangan.
4. Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan
diposting ke buku besar.
5. Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya
ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya
baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
6. (6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di
kredit.
7. Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan
analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola
pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan
Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit
menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel
sebagai berikut :

Bertambah Berkurang

Harta Debet Kredit

Utang Kredit Debet

Modal Kredit Debet

Pendapatan Kredit Debet

Beban Debet Kredit

Tabel 3.5.2 Mekanisme Debet dan Kredit

ERP Peternakan Ayam Halaman 54


\
Contoh :

Bulan Januari 2014


 Transaksi 1 : 10 Januari 2014
Dibayar beban telepon dari peternakan ayam sebesar Rp 100.000,-
Analisis transaksi :
 Beban perusahaan dalam bentuk Telepon bertambah Rp 100.000,- (Debet)
 Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 100.000,- (Kredit)

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit Tabel


10-01-2014 Telepon - 100.000 3.5.3
Kas 100.000 Transaksi
(membayar beban telepon) Januari 1

Transaksi 2 : 25 Januari 2014


Dibeli vaksin sebesar Rp 29.000,-
Analisis transaksi :
 Harta perusahaan dalam bentuk vaksin bertambah Rp 29.000,- (Debet)
 Harta peternakan dalam bentuk Kas berkurang Rp 29.000,- (Kredit)

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit Tabel


25-01-2014 Belanja Rutin - 29.000 3.5.4
Kas 29.000 Transaksi
(Pembelian Vaksin) Januari II

Transaksi 3 : 25 Januari 2014


Dibeli Pakan untuk Peternakan Ayam sebesar Rp 51.426.000,-
Analisis transaksi :
 Harta peternakan ayam dalam bentuk Pakan Ayam bertambah Rp 51.426.000,-
(Debet)
 Harta peternakan ayam dalam bentuk Kas berkurang Rp 51.426.000,- (Kredit)

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit


25-01-2014 Belanja Rutin - 51.426.000
Kas 51.426.000
(Pembelian Pakan)
Tabel 3.5.5 Transaksi Januari III
 Transaksi 4 : 26 Januari 2014
Dibayar gaji karyawan pekerja kandang sebesar Rp 1.500.000,-
Analisis transaksi :
 Harta peternakan ayam dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.500.000,- (Kredit)
 Beban Gaji bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit Tab
26-01-2014 Gaji karyawan Pekerja - 1.500.000 el 3.5.6
kandang 1.500.000 Transaksi
Kas Januari IV
(Pembayaran Gaji karyawan
pekerja kandang)
Transaksi 5 : 29 Januari 2014
Dibayar Beban listrik dari Peternakan Ayam sebesar Rp 500.000,-
Analisis transaksi :
 Beban peternakan ayam dalam bentuk listrik bertambah Rp 500.000,- (Debet)
 Harta peternakan ayam dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit

ERP Peternakan Ayam Halaman 55


No Kelompok Akun Pengaruh Debit/Kredit
(Bertambah/Berku
rang)
1 Belanja Barang Telepon Bertambah Debit Rp. 100.000,-
dan Jasa Kas Pusat Berkurang Kredit Rp. 100.000,-
Aktiva
2 Belanja Belanja Rutin Bertambah Debit Rp. 29.000,-

29-01-2014 Listrik - 500.000


Kas 500.000
(membayar beban listrik)
Tabel 3.5.7 Transaksi Januari V

MAKA JURNAL SECARA UTUH TANGGAL 31 DESEMBER:


“PETERNAKAN AYAM PETELUR”
JURNAL UMUM
Bulan Januari 2014
Halaman : 01

NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT


2014
Beban telepon 512.04 Telepon 100,000 -
1
10-Jan
Kas 111.01 Kas Pusat - 100,000
Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29,000 -
2
25-Jan
Kas 111.01 Kas Pusat - 29,000
Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51,426,000 -
3
25-Jan
Kas 111.01 Kas Pusat - 51,426,000
Beban gaji 511.01.01 Gaji karyawan 1,500,000 -
4 pekerja kandang
26-Jan
Kas 111.01 Kas Pusat - 1,500,000
512.03 Listrik 500,000 -
5
29-Jan Beban listrik
Kas 111.01 Kas Pusat - 500,000
Tabel 3.5.8 Jurnal Umum

Analisis Transaksi dalam bentuk Tabel :

ERP Peternakan Ayam Halaman 56


Aktiva Kas Pusat Berkurang Kredit Rp. 29.000,-
3 Belanja Belanja Rutin Bertambah Debit Rp. 51.426.000,-
Aktiva Kas Pusat Berkurang Kredit Rp. 51.426.000,-
4 Belanja Gaji Karyawan Bertambah Debit Rp. 1.500.000,-
Pekerja
Aktiva Kandang Berkurang Kredit Rp. 1.500.000,-
Kas Pusat
5 Belanja Barang Listrik Bertambah Debit Rp. 500.000,-
dan Jasa Kas Pusat Berkurang Kredit Rp. 500.000,-
Aktiva
Tabel 3.5.9 Analisis Transaksi
BUKU BESAR
Buku besar / Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas
transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan
terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah
dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal.
Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti
rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang
dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang
dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar
pembantu (subsidiary ledger). Dengan demikian ada buku besar pembantu utang, buku
besar pembantu piutang dan buku besar pembantu barang dagang.

Bentuk Buku Besar


Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah :
1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya
berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah
kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun
diletakan di kanan atas. Contoh buku besar bentuk T :

Nama Akun : Kas Kode : 1 1 1


Debet Kredit
532.250.430
100.000
Tabel 3.5.10 Buku Besar bentuk T

2. Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro
artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit.
Contoh buku besar skontro :

Nama Akun : Belanja


Rutin Kode : 51
Tanggal : 25 Maret 2014
Keterangan : Pembelian Vaksin
Ref : 51
Debet : Rp 29.000,-
Tanggal : 25 Maret 2014
Keterangan : Kas Pusat
Ref : 111.01
Kredit : Rp 29.000,-

3. Bentuk staffle (berkolom saldo tunggal)


Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif
banyak. contohnya dibawah ini :

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D/K Saldo


1 Februari Saldo 111.01 478.795.43 - D 478.795.43

ERP Peternakan Ayam Halaman 57


0 0
10 Februari Pembayaran 51 - 75.000 D 478.720.43
beban telpon 0
25 Februari Pembelian Vaksin 51 - 29.000 K 478.691.43
0
Tabel 3.5.11 Buku Besar bentuk staffle

4. Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap

Bentuk ini hamper sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya
perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit,
contohnya di bawah ini :
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Februari Saldo 111.01 478.795.430 - 478.795.430 -
10 Pembayaran 51 - 75.000 478.720.430 -
Februari beban
telpon
Tabel 3.5.12 Buku Besar bentuk staffle saldo rangkap

Keterangan:
1. Diisi tanggal transaksi secara kronologis
2. Diisi penjelasan transaksi
3. Diisi sumbsumber posting dan halaman jurnal
4. Diisi jumlah uang yang didebet
5. Diisi jumlah uang yang dikredit
6. Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit

Posting ke buku besar


Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum
periode bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet
dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal
terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal
rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan keterangan yang diambilkan dari
keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang
bersangkutan. Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang
bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang
bersangkutan. Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku
besar yang bersangkutan Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening
buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya
dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut.
Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan
pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.

ERP Peternakan Ayam Halaman 58


BAB IV
SIMULASI ERP

BAB 4.1
PROSES SALES AND DISTRIBUTION

ERP Peternakan Ayam Halaman 59


Gambar 4.1.1 Proses Sales and Distribution

Bagian SD (Sales and Distribution) merupakan divisi penting dalam sebuah


perusahaan apapun. Ujung tombak perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa terletak
di divisi ini. Secara umum, gugus tugas divisi sales adalah menciptakan sales sejak kontak
pertama kali dilakukan hingga sesudah sales support dan mencatatkannya secara prosedural
ke dalam sistem. Sedangkan bagian distribusi mengatur inventory di semua warehouse dan
lokasi, memastikan distribusi ke semua outlet yang ada dengan jenis barang yang lengkap,
dan melakukan tracking serta recording terhadap pergerakannya.

Didalam proses Sales and Distribution ini terdapat beberapa tahapan, diantaranya:

 Pre-Sales Activities -> meyediakan barang yang akan dijual ke pasar / atau
pelanggan.
 Sales Order Entry -> suatu kegiatan utama pendapatan dimana perusahaan akan
mendapatkan (pendapatan) atau revenue dari pelanggan / konsumen dari aktivitas
penjualan.
 Check Availibility -> proses untuk memeriksa ketersediaan barang yang dibeli oleh
pelanggan.
 Pick material -> proses selanjutnya dalam memenuhi pesanan pelanggan yaitu proses
pengambilan barang dari gudang sesuai dengan jumlah barang yang dipesan
pelanggan tersebut.
 Pack Material -> proses pengepakan/proses pemaketan barang yang dipesan tersebut
kedalam boks telur/ pendistribusian barang dari produsen ke konsumen yang sudah
diatur dengan perjanjian yang sudah disepakati antara kedua belah pihak.
 Post Goods Issue -> proses memenuhi pesanan pelanggan dan melakukan
pengiriman barang yang dipesan tersebut ke customer (pelanggan).
 Invoice customer dan Receipt of customer payment -> proses ini merupakan proses
penyerahan barang ke customer (pelanggan) harus sesuai dengan barang yang
dipesan serta jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan tersebut,lalu Proses yang

ERP Peternakan Ayam Halaman 60


selanjutnya kita sebut invoice adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan
tagihan yang harus dibayar oleh customer. Dalam bentuk sederhana dikenal dengan
nama BON.

START

1. BARANG
2. CUSTOME
R

TRANSAKSI BARANG

BARANG TIDAK

TERSEDI
A?

YA

PEMESANAN

PENGIRIMAN

TAGIHAN

TRANSAKSI
TAGIHAN

FINISH

Gambar 4.1.2 Flowcart ERP Peternakan


Ayam

ERP Peternakan Ayam Halaman 61


START

1. Input ID Customer
2. Input ID Barang
3. Input Harga
Barang
4. Banyaknya
Pemesanan

Cek isi
tabel

TIDAK YA

Bangkitkan
data

Buka tabel
basis data

Cek isi Permintaan Barang


Finish

Gambar 4.1.3 Flowcart Pemesanan


Barang

Dalam proses flowcart diatas terlebih dahulu harus mengecek data-data yang
diperlukan yakni data permintaan barang yaitu telur.

Desain proses simulasi ini ingin menunjukkan kejadian-kejadian dimana user harus
order barang yang diinputkan oleh admin. Suatu barang harus order ketika barang yang
terdapat dalam inventori kurang dari minimum stok pada proses inisialisasi. Dan untuk
waktu barang datang atau tiba, didapat dari waktu pemesanan ditambah dengan lama
pengiriman.

4.1.1 Barang

Barang dalam system ini adalah jenis barang yang dijual oleh peternak ayam
yaitu berupa Telur, Ayam Afkir, Kotoran. Dimana barang – barang tersebut sudah
mempunyai harga – harga tersendiri. Form barang digunakan
untuk menambah/mengubah data barang terdapat dalam basis data. Data yang harus
diisi adalah [Id_barang], [Nama_Barang],[Harga_Barang], [Stok], [Satuan], dan
dalam transaksi stock barangnya adalah seperti [Id_Barang], [Nama_Barang],
[Tanggal],[Debet]. [Kredit] [Saldo] digunakan untuk menghitung kemungkinan
jumlah stok yang ada dan berapa yang tersisa. [Id_Barang] digunakan untuk

ERP Peternakan Ayam Halaman 62


menggabungkan barang ini ke table lainnya dimana yang nantinya saling ke
terintegrasi.

Tabel Barang
id_barang(*) nama_barang harga_barang Stok Satuan
(int 10) (varchar 10) (int 10)
BAR_01 Telur 28000 2500 Tray
BAR_02 ayam afkir 30000 200 Kg
BAR_03 kotoran 10000 10 Karung

Tabel 4.1.1 Tabel Barang

transaksi stok barang


id_barang nama_barang tanggal debet kredit saldo
BAR_01 TELUR 3-Dec-14 2500 0 2500
BAR_01 TELUR 12-Dec-14 0 1000 1500

Tabel 4.1.2 Tabel Transaksi Stok Barang

4.1.2 Pemesanan

Dalam pemesanan ini digunakan untuk memesan barang seperti Telur, Ayam
Afkir, Kotoran dimana nanti customer bisa membeli barang tersebut yang sudah
disediakan dalam database. Dari admin akan memasukkan barang yang dinginkan
customer dalam database dan akan disimpan dalam sebuah table yang bernama
Tabel Pemesanan. Didalam tabel pemesanan ini terdapat field - field seperti
[id_pesan], [Id_Barang],[Id_Customer], [Tgl_Pesan], [jml_Brg(Tray)], [Status
Available], [Status_Pengiriman],[Status Pembayaran]. [Id_Barang] ini adalah field
dimana data sudah tersedia di tabel barang sebelumnya. [Status Available ] adalah
dimana status barang tersebut masih tersedia dan mencukupi. [Status Pembayaran]
adalah dimana user akan memilih pembayaran tunai atau kredit. Dan biasanya
customer akan membayar tunai atau membayar setelah barang dikirim dan pihak
perusahaan akan menagih uang tagihan di tempat.

Tabel Pemesanan
Id_pesa Id_baran id_cust tgl_pe jml_brg Status_Av
Status status
n(*) g(**) omer san (tray) ailable
pengiriman pembayaran
(int 10) (int 10) (date) (int 10)
12-
Dec- Terkirim
PES_01 BAR_01 cus_03 14 1000 Tersedia Lunas
Belum Belum Belum
Tersedia Pesan Pesan
Belum Belum Belum

ERP Peternakan Ayam Halaman 63


Tersedia Pesan Pesan
Belum Belum Belum
Tersedia Pesan Pesan
Belum Belum Belum
Tersedia Pesan Pesan
Belum Belum Belum
Tersedia Pesan Pesan

Tabel 4.1.3 Tabel Pemesanan


4.1.3 Transaksi

Dalam transaksi ini adalah proses akhir sales dan distribution. Disini nanti
admin akan memasukkan data transaksi yang sudah dilakukan dan disimpan kedalam
sebuah tabel yang bernama Tabel Transaksi. Didalam tabel ini terdapat field – field
seperti [id_transaksi], [id_pemesanan], [tanggal_trans], [jenis_transaksi],
[status_pembayaran]. Tabel ini terintregrasi dari tabel lain yaitu dari [id_pemesanan]
yang sudah dilakukan. [jenis_transaksi] adalah dimana user akan memilih
pembayaran tunai atau kredit. Jika [jenis_transaksi] ini tunai maka
[status_pembayaran] lunas. Field [status_pembayaran] ini akan terintregrasi dengan
tabel pemesanan di atas yang mana dalam status pembayarannya akan berubah
lunas jika transaksi ini lunas.

Tabel Transaksi
Id_transaksi(*) id_pemesanan(**) tanggal_trans jenis_transaksi status pembayaran
(varchar 10)
TRAN_01 PES_01 12/12/2014 Tunai Lunas

Tabel 4.1.4 Tabel Transaksi

KWITANSI PEMBAYARAN

No. 0
Telah diterima dari 0
Total Harga 0

Tanda
A/N Terima

0 pes_01

Gambar 4.1.4 Kwitansi Pembayaran

4.1.4 Pengiriman

ERP Peternakan Ayam Halaman 64


Dalam tabel pengiriman ini kami dapat melihat pengiriman barang tersebut
menggunakan mobil apa dan dengan nomor plat berapa yang mengirim barang
tersebut. Kami juga bisa mengecek berapa jumlah barang yang dikirim oleh
perusahaan dan tanggal pengirimannya. Di tabel yang satunya kami dapat mengecek
berapa mobil angkut yang keluar untuk mengantarkan barang. Kami juga dapat
mengecek siapa yang bertanggung jawab atas pengiriman dan mobil angkut yang
mengirim barang tersebut ke cutomer.

Tabel Pengiriman
id_pemesanan(**) jumlah_barang tanggal_pengiriman unit
PES_01 1000 12-Des-14 AB 4 NG

Tabel 4.1.5 Tabel Pengiriman


Di tabel ini kami hanya mendata truk yang
kami miliki beserta sopir dan juga no polisinya. Agar kami dengan mudah mengecek berapa
banyak daya angkut yang dapat kami keluarkan atau kami setorkan ke pelanggan.

Id_UNIT Jenis Sopir


AB 4 NG Truk Ramelan
N 451 P Pick Up Saolan

Tabel 4.1.6 Tabel Kendaraan

4.1.5 Tagihan

Setelah pengiriman selesai tinggal kami menagih hasil pembayaran yang


kurang dari pembeli, dengan melihat id_pesan nan yang telah diinginkan oleh
pembeli. Dan menjumlah semua total harga yang harus di bayar mulai barang dan
pengirimannya.

Tabel Tagihan
id_pesan total_harga
pes_03 28.000.000

Tabel 4.1.7 Tabel Tagihan

ERP Peternakan Ayam Halaman 65


BAB 4.2
PERENCANAAN PRODUKSI

A. Pendahuluan
Dalam peternakan ayam petelur, yang menjadi hasil produksi utama tentu
saja adalah telur, dan peternakan ayam petelur pasti memiliki target produksi dalam
suatu kurun waktu atau sesuai dengan pesanan konsumen. Untuk mencapai traget
produksi maka perlu adanya suatu perencanaan produksi.

Perencanaan Produksi dalam peternakan ayam petelur ini meliputi:


1. Perencanaan Insfrastruktur Peternakan
a. Jangka Panjang

Tabel 4.2.1 jangka panjang

b. Jangka Pendek

Tabel 4.2.2 jangka pendek

2. Perencanaan Material Peternakan

ERP Peternakan Ayam Halaman 66


Tabel 4.2.3 Perencanaan Kebutuhan Material

3. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Tabel 4.2.4 Identitas

4. Perencanaan Jumlah Ayam

Table 4.2.6 Perhitungan Jumlah ayam berdasar target produksi


telur

ERP Peternakan Ayam Halaman 67


Perhitungan Perencanaan Produksi
1. Perhitungan Infrastruktur Jangka Panjang

Tabel 4.2.7 Kebutuhan Infrastruktur Jangka Panjang

2. Perhitungan Infrastruktur Jangka Pendek

Tabel 4.2.8 Perencanaan Kebutuhan Infrastruktur Jangka Pendek

1. Perencanaan Material Peternakan.

Tabel 4.2.9 Perencanaan Material Peternakan

ERP Peternakan Ayam Halaman 68


2. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Tabel 4.2.10 Identitas

Tabel 4.2.11 Jabatan


3. Perencanaan Jumlah Ayam.

Table 4.2.12 Perhitungan Jumlah ayam berdasar target produksi telur

BAB 4.3

ERP Peternakan Ayam Halaman 69


SIMULASI ERP

4.3.1 Material Management (Procurement)

Dalam pembahasan ERP (Enterprice Resource Planning), tahapan dalam


proses procurement dibagi menjadi delapan 4 tahapan, pada masing tahapan ini
akan disimulasikan proses procurement pada peternakan ayam.

Gambar 4.3.1 Siklus Procurement Proses

4.3.2 Purcashe Requestion

Purchase requestion memiliki pengertian permohonan persetujuan untuk


pembelian barang atau service.
Permohonan ini biasanya berhubungan dengan persetujuan pembelian tentang
nilai dari barang yang akan dibeli meliputi jumlah barang dan harga barang, speifikasi
dari barang, maupun pengaturan cash yaitu kapan barang akan dibeli.

Gambar 4.3.2 Tabel Pemesanan Barang

Tabel pemesanan barang berisi id pemesanan, id permintaan dan id supplier


yang dijadikan sebagai foreign key. Semua data terelasi dengan table yang bersangkutan.

ERP Peternakan Ayam Halaman 70


Gambar 4.3.2 Tabel Permintaan

Pada tahap pemilihan barang, barang disesuaikan dengan kebutuhan dari


perusahaan. Pada table permintaan, barang yang di inputkan harus sesuai dengan data-data
yang ada pada table barang.

Gambar 4.3.2 Tabel Persediaan Material

Setelah Purchase Requisition disetujui, proses akan berlanjut ke tahap vendor


selection dan purchase order.

4.3.3 Vendor Selection

Setelah tahap purchase requisition dikerjakan, tahap selanjutnya dalam


Procurement adalah Vendor selection. Dimana pada tahap ini digunakan untuk memilih satu
vendor yang tepat dari beberapa vendor atau perusahaan supplier yang sesuai dengan
barang dan harga yang diinginkan.

Gambar 4.3.2 Tabel Suplier

Pada table supplier ini, terdapat beberapa supplier yang nantinya akan kita pilih
salah satu untuk menjadi pelaku transaksi permintaan barang.

Setelah yakin dengan vendor/supplier yang dipilih, proses bisa dilanjutkan ke tahap
selanjutnya yaitu Purchase Order.

4.3.4 Purchase Order

Proses yang terjadi dalam Purchase Order meliputi bidding untuk pemilihan supplier
termasuk didalamnya tentang detil kontrak, namun dalam proses ini belum sampai pada
penandatangan surat perjanjian antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses ini.

ERP Peternakan Ayam Halaman 71


Gambar 4.3.2 Tabel Pemesanan Barang

Dari proses ini masih diperlukan adanya konfirmasi dari pihak customer untuk
memastikan barang yang sudah dipesan. Untuk tahap selanjutnya bisa disebut sebagai
Notify Vendor.

4.3.5 Notify Vendor


Setelah pembelian dilakukan, tahap keempat dari proses procurement adalah Notify
Vendor, dimana notify vendor memiliki pengertian sebagai suatu proses pengkonfirmasian
barang yang akan dibeli kepada pihak vendor agar barang yang sudah order bisa segera
dikirim dengan melalui tahapan yang ada dalam procurement.

Gambar 4.3.2 Tabel Pemesanan

Proses yang terjadi dalam tahapan ini adalah, pihak perusahaan memberikan
informasi kepada pihak vendor bahwa barang yang dipesan dalam proses PO memang sudah
dibutuhkan dan disetujui oleh semua pihak perusahaan kemudian pihak vendor akan
melanjutkan perjanjian dengan penandatanganan surat-surat sebagai bukti pembelian
barang perusahaan terhadap vendor serta detil kontrak dan barang bisa segera dikirimkan
kepada perusahaan

.4.3.6 Vendor Shipment

Proses yang dilakukan dalam tahap ini yaitu pihak vendor mengemasi barang sesuai
PO yang disetujui oleh pihak perusahaan dan diangkut ke dalam mobil pengiriman oleh pihak
vendor bagian pengemasan dan pengiriman. Setelah barang yang dipesan perusahaan siap,
maka proses selanjutnya akan berurusan dengan pihak perusahaan yaitu dalam proses
Goods receipt.

Gambar 4.3.2 Tabel Pengiriman Vendor

4.3.7 Goods Receipt

ERP Peternakan Ayam Halaman 72


Proses detil dalam good receipt/ service receipt adalah penerbitan surat tanda terima
barang produksi oleh bagian store/warehouse kepada vendor penyedia barang produksi,
persetujuan barang diterima oleh pemohon, pengakuan inventory ke dalam sistem.

Gambar 4.3.2 Tabel Kwitansi Pembayaran

4.3.8 Invoice Receipt


Setelah proses penerimaan barang dari vendor penyupply barang produksi, proses
dilanjutkan pada Invoice receipt, dimana invoic receipt ini merupakan proses penerimaan
Invoice yang diterbitkan oleh supplier atau vendor sesuai dengan tanda terima barang atau
jasa (Receiving).

Gambar 4.3.2 Tabel Transaksi Stok Barang

Proses yag terjadi adalah mencocokkan antara Invoice dengan Purchase order dan
Good receipt pencatatan A/P (pengakuan hutang) ke dalam sistem.

4.3.9 Payment to Vendor


Proses yang terjadi adalah persetujuan pembayaran oleh management dan
dilanjutkan dengan proses pembayaran bisa berupa penerbitan check/Giro atau melalui
Cash/Transfer.
Dengan selesainya proses pembayaran kepada vendor penyedia barang yang
dibutuhkan selama produksi, maka berakhirlah proses procurement dalam ERP. Sehingga
bisa dilanjutkan pada tahap Production Planning.

BAB 4.4

ERP Peternakan Ayam Halaman 73


MANUFACTURING

4. 4.1 Deskripsi

Dalam manufacturing terbagi menjadi tiga pembahasan sebenarnya yakni


manufacturing pembibitan, manufacturing produksi ayam petelur dan manufacturing
sales and distributor.Manufacturing pembibitan nantinya akan menjelaskan apa saja
yang dibutuhkan dalam pembibitan seperti kebutuhan material, kebutuhan
infrastruktur dan kebutuhan sumber daya manusia. Begitu pula untuk manufacturing
produksi ayam petelur dan manufacturing sales and distributor.Namun sementara ini
yang dibahas sebatas manufacturing pembibitan, karena pada bagian inilah nantinya
pokok permasalahan penting seperti berapa jumlah pakan serta biayanya untuk sekali
periode pembibitan akan terjawab.

Pada manufacturing pembibitan ini tebagi lagi menjadi tiga pembahasan yakni
kebutuhan material, kebutuhan infrastruktur dan kebutuhan sumber daya manusia.
Dalam kebutuhan material yang dibahas adalah masalah pakan. Disini ada tiga poin
pembahasan yakni kebutuhan pakan berdasarkan usia bibit, biaya kebutuhan pakan
berdasarkan usia bibit, dan biaya kebutuhan pakan berdasarkan usia bibit.

4. 4.2 Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit

Ternak ayam memerlukan kurang lebih 12 minggu dari awal pembibitan sampai
afkir. Dan tentunya dalam masa itu bibit ayam memerlukan asupan pakan yang
berbeda setiap minggunya. Diasumsikan bibit ayam diberikan pakan dua kali dalam
sehari dan peningkatan pakan 5 gr per minggu maka untuk merumuskan kebutuhan
pakan per minggunya yakni dengan mengkalikan jumlah bibit ayam dengan jumlah
makan sehari, kemudian dikalikan dengan bobot gram tiap jenis pakan dan terakhir
dikalikan 7, karena untuk perhitungan seminggu. Bobot pakan sendiri diasumsikan
berbeda-beda tiap jenis pakan. Seperti jenis pakan bekatul diasumsikan berbobot 15
gr, pakan jenis jagung diasumsikan berbobot 10 gr, pakan jenis bubuk minerral
diasumsikan berbobot 5 gr, dan pakan jenis konsentrat diasumsikan berbobot 15 gr.
Berikut ini adalah tabelnya dengan asumsi bibit ayam 1000 ekor.

Tabel 4.4.1 Tabel Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit

Tabel 4.4.2 Tabel Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit Lanjutan

Berikut ini tampilan grafiknya :

ERP Peternakan Ayam Halaman 74


Gambar 4.4.1. Grafik Peningkatan Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit

4. 4.3 Biaya Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit

Setelah mengetahui berapa kisaran jumlah pakan yang dibutuhkan dalam satu
periode pembibitan, sekarang untuk biayanya. Biaya pakan per minggu dapat
dirumuskan dengan mengkalikan jumlah pakan tiap minggu dengan harga jenis
pakan. Jumlah pakan tiap minggu didapat dari tabel kebutuhan pakan berdasarkan
usia bibit. Berikut ini tabelnya :

Tabel 4.4.3. Tabel Biaya Kebutuhan Pakan

Dan berikut ini tabel harga jenis pakannya :

ERP Peternakan Ayam Halaman 75


Tabel 4.4.4. Tabel Harga Jenis Pakan

Dan Berikut ini tampilan secara grafiknya :

Gambar 4.4.2. GrafikBiaya Kebutuhan Pakan

4. 4.4 Perhitungan Total Biaya Kebutuhan Pakan

Dari tabel biaya kebutuhan sudah dapat diketahui berapa jumlah biaya pakan
per minggunya. Sekarang untuk total biaya keseluruhan dapat diketahui dengan tabel
berikut :

Tabel 4.4.5. Tabel Total Biaya Pakan

Jadi dalam manufacturing pakan ini dapat disimpulkan dengan asumsi awal
bibit 1000 ekor, maka total biaya yang dibutuhkan ialah Rp. 125.790.000,-

ERP Peternakan Ayam Halaman 76


Dan berikut ini tampilan secara grafiknya :

Grafikl 4.4.3. Grafik Total Biaya Kebutuhan Pakan

4. 4.5 Kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia masa produksi

Dibawah ini adalah kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia, tetapi dimulai
dari bulan ke- empat pada saat ayam mulai berproduksi.

Tabel 4.4.6. Tabel kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia

Tabel 4.4.7. Tabel kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia lanjutan

Untuk lebih jelas pemahaman tentang table kebutuhan pakan, bias dilihat di
grafik berikut ini :

ERP Peternakan Ayam Halaman 77


Gambar 4..4.4. Grafik kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia

4. 4.6 Biaya kebutuhan pakan ayam masa produksi

Setelah mengetahui berapa kisaran jumlah pakan yang dibutuhkan dalam satu
periode, sekarang untuk biayanya. Biaya pakan per Bulan dapat dirumuskan dengan
mengkalikan jumlah pakan tiap bulan dengan harga jenis pakan. Jumlah pakan tiap
bulan didapat dari tabel kebutuhan pakan berdasarkan usia ayam pada masa
produksi. Berikut ini tabelnya :

Table 4.4.8. Tabel biaya kebutuhan pakan ayam masa produksi

Tabel harga jenis pakanya

Tabel 4.4.9. Tabel harga jenis pakan

ERP Peternakan Ayam Halaman 78


Untuk lebih jelasnya bias dilihat grafiknya dibawah ini :

Gambar 4.4.5. Grafik Biaya Pakan

4. 4.7 Tabel Produktifitas telur berdasarkan usia

Ayam memiliki beberapa masa dimana mereka aktif berproduksi dan masa
dimana produksi ayamnya mulai turun yang kemudian akhirnya masuk pada masa
afkir. Berikut table produktifitas telur ayam :

Tabel 4.4.10. Total Biaya Kebutuhan Pakan

Tabel 4.4.11. Total Biaya Kebutuhan Pakan

Gambar 4.4.6. Grafik Jumlah Produksi

ERP Peternakan Ayam Halaman 79


4. 4.8 Table tingkat produktifitas ayam

Tabel 4.4.12. Tingkat Produktifitas Ayam

Gambar 4.4.7. Prosentase Tingkat Produktifitas Ayam

4. 4.9 Tabel laba penjualan telur

Setelah melalui tahap tahap berternak ayam yang dimulai dari pembibitan
sampai dengan penjualan ayam, akhirnya dapat diketahui laba yang diperoleh dari
usaha ternak ayam ini, berikut table laba penjualan telur ayam :

ERP Peternakan Ayam Halaman 80


Tabel 4.4.13. Laba Penjualan Telur

Harga telur ayam :

Tabel 4.4.14. Harga Telur Ayam

BAB 4.5

ERP Peternakan Ayam Halaman 81


FINANCIAL ACCOUNTING

Perusahaan yang akan didirikan ini merupakan salah satu macam perusahaan yang
bergerak di bidang peternakan . Peternakan ini dimulai dari awal dengan membangun
kandang serta mulai untuk beternak ayam petelur yang merupakan salah satu penghasil
komoditi utama yang akan dijual yakni telur dan mempunyai hasil sampingan berupa ayam
afkir dan kotoran. Penjualan hasil produksi pada perusahaan ini dimulai ketika ada
pemesanan dari konsumen pada telur. Pemesanan ini terjadi pada bulan ke-5 saat
perkembangbiakan ayam,sehingga pada bulan ke 1 sampai bulan 4 ayam masih harus
dihidupi oleh peternak yang menyebabkan adanya rugi pada bulan pertama pendirian
peternak ayam.

Akuntansi adalah salah satu pencatatan,penggolongan (klasifikasi), penyajian serta


analisa dari transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan.

Jadi di dalam akuntansi terjadi proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan, setelah


dicatat kemudian digolongkan dan pada akhir tiap periode data tresebut disajikkan dalam
bentuk neraca dan laporan rugi laba. Laporan keuangan tersebut disajikan untuk dapat
dianalisa oleh pihak yang berwenang sehingga dalam pemsukan data transaksi harus tepat
dan akurat.

Gambar 4.5.1. Siklus Akuntansi

Dalam proses pencatatan transaksi dilakukan tiap hari,setiap ada transaksi seharusnya
dilengkapi dengan bukti (misalnya kwitansi,faktur,nota). Berdasarkan bukti-bukti tersebut
kemudian dijadikan pencatatn ke dalam buku jurnal tiap hari atau tiap minggu namun pada
pembukuan jurnal kali ini kami menggunakan periode waktu selama sebulan.

Pada akhir bulan, buku jurnal direkap, dan berdasarkan buku jurnal tersebut diadakan
pencatatn ke dalam Buku Besar (buku posting) dan terjadilah proses penggolongan-
ggolongan, sebab jenis pos yang sejenis ditampung dalam satu buku besar. Untuk buku
besar yang memerlukan buku pembantu misalnya Piutang Dagang, Hutang Dagang,
Persediaan yang dapat diambilkan dari tembusan transaksi yang dicatatkan setiap harinya
dan dari buku jurnal yang dicatatkan tiap periode 1 bulan. Pada akhir periode (Bulan
Juni),dibuat laporan keuangan yang menunjukkan satu siklus ayam dimana sudah dapat
untuk memenuhi pesanan telur dari pelanggan sehingga hanya dibuat laporan sampai bulan
ke-5 perkembangan ayam namun masih dapat diteruskan untuk menangani transaksi-
transaksi selanjutnya. Laporan ini berbentuk neraca dan laporan rugi laba. Dengan adanya
laporan keuangan dapat dilihat berkembangnya usaha, di samping itu laporan keuangan
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban bagi pimpinan.

A. Kode Akun

Pencatatan transaksi akuntansi pada peternakan ayam dimulai dengan pembuatan kode
akun, kode akun penting dibuat untuk membuat rincian dari setiap aktivitas yang ada pada

ERP Peternakan Ayam Halaman 82


peternakan ayam. Akun dibuat sebagai patokan untuk pencatatan setiap transaksi. Akun
disusun sesuai dengan jenis nya

Daftar Akun peternakan ayam

Kode Akun Nama Akun


1 AKTIVA
11 Aktiva Lancar
111 Kas dan Bank
111.01 Kas Pusat

112 PIUTANG
112.01 Piutang mitra
112.02 Piutang konsumen
112.03 Piutang produsen pakan
112.04 Piutang produsen vaksin
112.05 Piutang bibit

113 PERLENGKAPAN KANDANG

12 AKTIVA TETAP
121 Harga perolehan
121.01 Tanah
121.02 Bangunan kandang
121.03 Bangunan gudang
121.04 Peralatan kandang
121.05 Kendaraan
121.06 Sumur

2 KEWAJIBAN DAN EKUITAS


21 Kewajiban
211 Kewajiban lancar
211.01 Hutang usaha

212 Kewajiban jangka panjang


212.01 Hutang bank

3 EKUITAS
31 Modal disetor
32 Laba ditahan (penyisihan laba untuk
siklus produksi)

4 PENERIMAAN
41 Penerimaan bahan produksi

42 Penerimaan tidak rutin


421.01 Penerimaan bunga bank
421.02 Penerimaan piutang mitra

ERP Peternakan Ayam Halaman 83


421.03 Piutang konsumen
421.04 Piutang produsen pakan
421.05 Piutang produsen vaksin
421.06 Piutang bibit

5 BELANJA
51 Belanja rutin
511 Belanja pegawai
511.01 Gaji karyawan
511.01.01 Gaji karyawan pekerja kandang
511.01.02 Gaji sopir
511.01.03 Gaji sekretaris

511.02 Tunjangan
511.02.01 Tunjangan karyawan
511.02.02 Tunjangan sopir
51.02.03 Tunjangan sekretaris

511.03 Konsumsi
511.03.01 Pengiriman telur

511.12 Uang lembur


511.12.01 Lembur pekerja kandang
511.12.02 Lembur perlengkapan

512 BELANJA BARANG DAN JASA


512.01 Alat keperluan
512.01.01 Alat keperluan kandang
512.01.02 Alat keperluan gudang

512.03 Listrik
512.04 Telepon

513 PEMELIHARAAN
513.01 Kendaraan

513.02 Perbaikan dan pemeliharaan bangunan


513.03.01 Perbaikan dan pemeliharaan kandang
513.03.02 Perbaikan dan pemeliharaan gudang
Tabel 4.5.2.Kode Akun

B. Pencatatan Transaksi
Setelah adanya kode akun pada peternakan ayam maka selanjutnya adalah
pembuatan transaksi. Transaksi dilakukan pencatatn setiap harinya sehingga setiap
adanya aktivitas terkait siklus keuangan dapat terekam dengan rinci

Tanggal Transaksi
01-Des-14 Menambah modal dengan menyetorkan uang tunai sebsar

ERP Peternakan Ayam Halaman 84


Rp.450.000.000,- ke rekening bank di BNI
01-Des-14 Membeli lahan untuk kandang petelur seluas 330 m2
seharga Rp.66.000.000,-
01-Des-14 Membeli lahan untuk kandang bibit seluas 16 m2 seharga
Rp.3.200.000,-
01-Des-14 Membeli lahan untuk gudang hasil produksi seluas 32 m2
seharga Rp.6.400.000,-
01-Des-14 Membeli lahan untuk gudang infrastruktur seluas 50 m2
seharga Rp.10.000.000,-
01-Des-14 Membeli lahan untuk gudang material seluas 20 m2
seharga Rp.4.000.000,-
02-Des-14 Membangun kandang ayam petelur seukuran 196 m2
seharga Rp.9.800.000,-
02-Des-14 Membangun kandang bibit ayam seukuran 12 m2 seharga
Rp.6.000.000,-
02-Des-14 Membangun gudang sebagai penampung hasil produksi
seukuran 28 m2 seharga Rp.5.750.000,-
02-Des-14 Membangun gudang infrastruktur untuk kebutuhan
peternakan seukuran 45 m2 seharga Rp.9.000.000,-
02-Des-14 Membangun gudang material sebagai persediaan pada
peternakan seukuran 16 m2 seharga Rp.3.200.000,-
02-Des-14 Membangun sumur untuk persediaan air sebanyak 1 buah
seharga Rp.15.000.000,-
03-Des-14 Membeli lampu gas sebanyak 1 buah seharga Rp.5.000,-
03-Des-14 Membeli terpal sebanyak 1 buah seharga Rp.250.000,-
03-Des-14 Membeli pipa paralon sepanjang 196 m seharga
Rp.1.960.000,-
03-Des-14 Membeli tangki semprot kandang sebanyak 1 buah
seharga Rp.250.000,-
03-Des-14 Membeli sanyo sebanyak 1 buah seharga Rp.50.000,-
03-Des-14 Membeli selang air sebanyak 50 m seharga Rp.750.000,-
03-Des-14 Membeli sekrup sebanyak 2 buah seharga Rp.100.000,-
03-Des-14 Membeli timbangan gantung sebanyak 1 buah seharga
Rp.100.000,-
03-Des-14 Membeli timbangan duduk sebanyak 1 buah seharga
Rp.100.000,-
04-Des-14 Membeli radio tape recorder sebanyak 1 buah seharga
Rp.50.000,-
04-Des-14 Membeli tempat minum bibit sebanyak 3 buah seharga
Rp.75.000,-
04-Des-14 Membeli ember sebanyak 10 buah seharga Rp.200.000,-
07-Des-14 Membayar 20 pekerja bangunan @Rp.50.000,- selama 7
hari
08-Des-14 Membeli kotak telur (egg tray) sebanyak 10 buah seharga
Rp.250.000,-
08-Des-14 Membeli karung kotoran sebanyak 3 buah seharga
Rp.75.000,-
09-Des-14 Membeli gerobak kotoran sebanyak 1 buah seharga
Rp.100.000,-
10-Des-14 Membeli kotak ayam sebanyak 1 buah seharga
Rp.250.000,-
27-Des-14 Membayar 20 pekerja bangunan @Rp.50.000,- selama 20
hari
27-Des-14 Membeli litter jerami seharga Rp.40.000,-
28-Des-14 Membeli bibit ayam sebanyak 1500 ekor @Rp.10.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 85


28-Des-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
28-Des-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
28-Des-14 Menambah modal dengan meminjam dari Bank BNI
sebesar Rp.500.000.000,-
29-Des-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-
30-Des-14 Membeli mobil sebanyak 1 buah seharga Rp.35.000.000,-
januari
10-Jan-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .100.000,-
25-Jan-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Jan-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Jan-14 Merekrut Hasan sebagai pekerja kandang denga gaji yang
disepakati adalah Rp.1.500.000 tiap bulan
29-Jan-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

februari
10-Feb-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .75.000,-
25-Feb-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Feb-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Feb-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-
28-Feb-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

maret
10-Mar-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .100.000,-
25-Mar-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Mar-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Mar-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-
29-Mar-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-
30-Mar-14 Merekrut Fuad sebagai sopir pickup dengan kesepakatan
gaji sebesar Rp.1.500.000,-

april
10-Apr-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .120.000,-
25-Apr-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Apr-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Apr-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-
26-Apr-14 Membayar gaji Fuad Rp.1.500.000,-
29-Apr-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

mei
10-Mei-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .100.000,-
25-Mei-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-

ERP Peternakan Ayam Halaman 86


25-Mei-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Mei-14 Membayar gaji Hasan dan Fuad Rp.3.000.000,-
29-Mei-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

juni
10-Jun-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .80.000,-
25-Jun-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Jun-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 342,84 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Jun-14 Membayar gaji Hasan dan Fuad Rp.3.000.000,-
29-Jun-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-
29-Jun-14 Menerima pemesanan pengiriman telur sebanyak 1 ton
telur pada Toko Barokah
29-Jun-14 Menerima pembayaran pemesanan telur sebesar
Rp.8.000.000,- dan sisanya Rp.7.000.000,- akan dibayar
setelah selesai dikirim
29-Jun-14 Mengirim telur pesanan kepada Toko Barokah dan
menerima sisa pembayaran Rp.7.000.000,-
29-Jun-14 Membeli bahan bakar pickup Rp.200.000,0 dan membeli
konsumsi sebesar Rp.50.000,-
29-Jun-14 Merekrut Sita sebagai sekretaris pencatatan transaksi
peternakan ayam sebesar Rp.2.200.000,-
29-Jun-14 Memperbarui litter jerami sebagai alas kandang seharga
Rp.30.000,-
Tabel 4.5.3.Transaksi

C. JURNAL

Adalah suatu bentuk catatan yang kronologis (urut tanggal kejadian) dari transaksi
keuangan perusahaan dengan mendenit pos-pos tertentu dan mengkreditkan pada pos-pos
tertentu disertai penjelasannya.

Yang harus diperhatikan dengan adanya jurnal ini setiap saat persamaan dasar akuntansi itu
tetap seimbang yaitu :

Harta + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

Pedoman yang diapaki dalam pembuatan jurnal adalah :

Harta Apabila bertambah di Debit

Biaya Apabila berkurang di Kredit

Hutang Apabila bertambah di Kredit

Modal Apabila berkurang di Debit

Pendapatan

Pada peternakan ayam ini digunakan jurnal umum karena jumlah pos-pos yang ada masih
sedikit dan volume transaksi masih rendah yang dapat digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi yang terjadi.

ERP Peternakan Ayam Halaman 87


Pencatatan transaksi ke jurnal dilakukan tiap bulan mulai dari bulan Desember-Juni

- Jurnal Desember

PERUSAHAAN AYAM PETELUR


JURNAL UMUM
Periode : Desember
NO
NO TANGGAL URAIAN AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT
2014
1 01-Des Kas di BNI 111 Kas dan Bank 450.000.000
31
Modal Ashar Modal disetor 450.000.000
2 01-Des Tanah 121.01 Tanah 66.000.000
111
Kas Kas dan Bank 66.000.000
3 01-Des Tanah 121.01 Tanah 3.200.000
111
Kas Kas dan Bank 3.200.000
4 01-Des Tanah 121.01 Tanah 6.400.000
111
Kas Kas dan Bank 6.400.000
5 01-Des Tanah 121.01 Tanah 10.000.000
111
Kas Kas dan Bank 10.000.000
6 01-Des Tanah 121.01 Tanah 4.000.000
111
Kas Kas dan Bank 4.000.000
7 02-Des Bangunan 121.02 Bangunan Kandang 9.800.000
111
Kas Kas dan Bank 9.800.000
8 02-Des Bangunan 121.02 Bangunan Kandang 6.000.000
111
Kas Kas dan Bank 6.000.000
9 02-Des Bangunan 121.03 Bangunan Gudang 5.600.000
111
Kas Kas dan Bank 5.600.000
10 02-Des Bangunan 121.03 Bangunan Gudang 9.000.000
111
Kas Kas dan Bank 9.000.000
11 02-Des Bangunan 121.03 Bangunan Gudang 3.200.000
111
Kas Kas dan Bank 3.200.000
Biaya
pembangunan 121.03
12 02-Des sumur Bangunan Gudang 15.000.000
111
Kas Kas dan Bank 15.000.000
13 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 5.000
111
Kas Kas dan Bank 5.000
14 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 250.000
111
Kas Kas dan Bank 250.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 88


15 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 1.960.000
111
Kas Kas dan Bank 1.960.000
16 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 250.000
111
Kas Kas dan Bank 250.000
17 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 50.000
111
Kas Kas dan Bank 50.000
18 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 750.000
111
Kas Kas dan Bank 750.000
19 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 100.000
111
Kas Kas dan Bank 100.000
20 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 100.000
111
Kas Kas dan Bank 100.000
21 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 100.000
111
Kas Kas dan Bank 100.000
22 04-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 50.000
111
Kas Kas dan Bank 50.000
23 04-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 75.000
111
Kas Kas dan Bank 75.000
24 04-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 200.000
111
Kas Kas dan Bank 200.000
25 07-Des Beban Gaji 511.01 Gaji Karyawan 7.000.000
111
Kas Kas dan Bank 7.000.000
26 08-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 250.000
111
Kas Kas dan Bank 250.000
Perlengkapan
113
27 08-Des Perlengkapan Kandang 75.000
111
Kas Kas dan Bank 75.000
28 09-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 100.000
111
Kas Kas dan Bank 100.000
29 10-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 250.000
111
Kas Kas dan Bank 250.000
30 27-Des Beban Gaji 511.01 Gaji Karyawan 20.000.000
111
Kas Kas dan Bank 20.000.000
31 27-Des Perlengkapan 121.04 Peralatan Kandang 40.000
111
Kas Kas dan Bank 40.000
Pembelian
51
32 28-Des bibit Belanja rutin 15.000.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 89


111
Kas Kas dan Bank 15.000.000
Pembelian
51
33 28-Des vaksin Belanja rutin 29.000
111
Kas Kas dan Bank 29.000
Pembelian
51
34 28-Des pakan Belanja rutin 51.426.000
111
Kas Kas dan Bank 51.426.000
35 28-Des Kas 111 Kas dan Bank 500.000.000
212.01
Hutang Bank Hutang Bank 500.000.000
36 29-Des Beban listrik 512.03 Listrik 500.000
111
Kas Kas dan Bank 500.000
37 30-Des Kendaraan 121.05 Kendaraan 40.000.000
111
Kas Kas dan Bank 40.000.000
Tabel 4.5.4.Jurnal Desember

- Jurnal Januari

PERUSAHAAN AYAM PETELUR


JURNAL UMUM
Periode : Januari
NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT
2014
1 10-Jan Beban telepon 512.04 Telepon 100.000
Kas 111.01 Kas Pusat 100.000
2 25-Jan Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000
Kas 111.01 Kas Pusat 29.000
3 25-Jan Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000
Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000
Gaji karyawan
4 511.01.01
26-Jan Beban gaji pekerja kandang 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
5 29-Jan Beban listrik 512.03 Listrik 500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 500.000
Tabel 4.5.5.Jurnal Januari

- Jurnal Februari

PERUSAHAAN AYAM PETELUR


Period
:Februari
NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT
2014

ERP Peternakan Ayam Halaman 90


1 10-Feb Beban telepon 512.04 Telepon 75.000
Kas 111.01 Kas Pusat 75.000
Pembelian
2 51
25-Feb vaksin Belanja Rutin 29.000
Kas 111.01 Kas Pusat 29.000
Pembelian
3 51
25-Feb pakan Belanja Rutin 51.426.000
Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000
Gaji karyawan
4 511.01.01
26-Feb Beban gaji pekerja kandang 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
5 29-Feb Beban listrik 512.03 Listrik 500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 500.000
Tabel 4.5.6.Jurnal Februari

- Jurnal Maret

PERUSAHAAN AYAM PETELUR


JURNAL UMUM
Periode : Maret
NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT
2014
1 10-Mar Beban telepon 512.04 Telepon 100.000
Kas 111.01 Kas Pusat 100.000
2 25-Mar Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000
Kas 111.01 Kas Pusat 29.000
3 25-Mar Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000
Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000
Gaji Karyawan
4 511.01.01
26-Mar Beban gaji Pekerja Kandang 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
5 29-Mar Beban listrik 512.03 Listrik 500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 500.000
6 30-Mar Beban gaji 511.01.02 Gaji Sopir 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
Tabel 4.5.7.Jurnal Maret

- Jurnal April

PERUSAHAAN AYAM PETELUR


JURNAL UMUM
Periode : April
NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT
2014
1 10-Apr Beban telepon 512.04 Telepon 120.000
Kas 111.01 Kas Pusat 120.000
2 25-Apr Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 91


Kas 111.01 Kas Pusat 29.000
3 25-Apr Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000
Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000
Gaji Karyawan
4 511.01.01
26-Apr Beban gaji Pekerja Kandang 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
4 26-Apr Beban gaji 511.01.02 Gaji Sopir 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
5 29-Apr Beban listrik 512.03 Listrik 500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 500.000
Tabel 4.5.8.Jurnal April

- Jurnal Mei

PERUSAHAAN AYAM PETELUR


JURNAL UMUM
Periode : Mei
NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT
2014
1 10-Mei Beban telepon 512.04 Telepon 100.000
Kas 111.01 Kas Pusat 100.000
2 25-Mei Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000
Kas 111.01 Kas Pusat 29.000
3 25-Mei Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000
Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000
Gaji Karyawan
4 511.01.01
26-Mei Beban gaji Pekerja Kandang 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
4 26-Mei Beban gaji 511.01.02 Gaji Sopir 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
5 29-Mei Beban listrik 512.03 Listrik 500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 500.000
Tabel 4.5.9.Jurnal Mei

- Jurnal Juni

JURNAL UMUM
Periode : Juni
NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT
2014
1 10-Jun Beban telepon 512.04 Telepon 80.000
Kas 111.01 Kas Pusat 80.000
2 25-Jun Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000
Kas 111.01 Kas Pusat 29.000
3 25-Jun Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000
Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000
Gaji Karyawan
4 511.01.01
26-Jun Beban gaji Pekerja Kandang 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 92


4 26-Jun Beban gaji 511.01.02 Gaji Sopir 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
5 29-Jun Beban listrik 512.03 Listrik 500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 500.000
Penerimaan
6 41
29-Jun Pembayaran telur pembayaran telur 15.000.000
Kas 111.01 Kas Pusat 15.000.000
7 29-Jun Ongkos kirim 511.03.01 Pengiriman Telur 250.000
Kas 111.01 Kas Pusat 250.000
8 29-Jun Beban Gaji 511.01.03 Gaji Sekretaris 2.200.000
Kas 111.01 Kas Pusat 2.200.000
Perlengkapan Perlengkapan
9 113
29-Jun Kandang Kandang 30.000
Kas 111.01 Kas Pusat 30.000
Tabel 4.5.10.Jurnal Juni

D. BUKU BESAR

Adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat / mengklasifikasikan pos-pos sejenis. Jadi
semua pos/rekening yang ada dalam neraca dan laporan rugi laba semuanya di tampung
dalam buku besar secara terpisah satu sama lain.

Buku besar ini bisa berbentuk sebuah buku dimana 1 halaman untuk mencatat kas,halaman
2 untuk piutang dagang dan sebagainya.

Kolom jumlah dalam buku besar pada umumnya terdiri dari 3 buah ; yaitu Debit, Kredit dan
Saldo,angka-angkanya diambillkan dari buku Jurnal.

Pemindahan angka-angka dari buku jurnal ke buku besar biasanya dilakukan pada akhir tiap
bulan,yaitu dari rekapitulasi buku jurnal.

Di dalam kolom saldo tidak disebutkan apakah saldo debit atau kredit,hal ini sesuai dengan
persamaan dasar akuntansi bahwa sisi kiri (Debit) terdiri atas harta / kekayaan dan biaya
dan sisi kanan (kredit) terdiri atas hutang,modal dan pendapatan

-Buku Besar Desember

ERP Peternakan Ayam Halaman 93


NO AKUN : 111
NAMA AKUN : Kas dan Bank

SALDO AWAL : 450.000.000


SALDO AKHIR : 532.250.430

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


01-Des Saldo awal 450.000.000 450.000.000

01-Des Pembelian lahan kandang petelur 66.000.000 384.000.000

01-Des Pembelian lahan kandang bibit 3.200.000 380.800.000

01-Des Pembelian lahan gudang hasil produksi 6.400.000 374.400.000

01-Des Pembelian lahan gudang infrastruktur 10.000.000 364.400.000

02-Des Pembangunan kandang ayam petelur 9.800.000 354.600.000

02-Des Pembangunan kandang ayam bibit 6.000.000 348.600.000

02-Des Pembangunan gudang hasil produksi 5.600.000 343.000.000

02-Des Pembangunan gudang infrastuktur 9.000.000 334.000.000

02-Des Pembangunan gudang material 3.200.000 330.800.000

02-Des Pembangunan sumur 10.000.000 320.800.000

03-Des Pembelian lampu gas 5.000 320.795.000

03-Des Pembelian terpal 250.000 320.545.000

03-Des Pembelian pipa paralon 1.960.000 318.585.000

03-Des Pembelian tangki semprot kandang 250.000 318.335.000

03-Des Pembelian sanyo 50.000 318.285.000

03-Des Pembelian selang air 750.000 317.535.000

03-Des Pembelian sekrup 100.000 317.435.000

03-Des Pembelian timbangan gantung 100.000 317.335.000

03-Des Pembelian timbangan duduk 100.000 317.235.000

04-Des Pembelian tape recorder 50.000 317.185.000

04-Des Pembelian tempat minum bibit 75.000 317.110.000

04-Des Pembelian ember 200.000 316.910.000

07-Des Pembayaran gaji 7.000.000 309.910.000

08-Des Pembelian kotak telur 250.000 309.660.000

08-Des Pembelian karung kotoran 75.000 309.585.000

09-Des Pembelian gerobak kotoran 100.000 309.485.000

10-Des Pembelian kotak ayam 250.000 309.235.000

27-Des Pembayaran gaji 20.000.000 289.235.000

27-Des Pembelian litter jerami 30.000 289.205.000

28-Des Pembelian bibit ayam 15.000.000 274.205.000

28-Des Pembelian vaksin 28.570 274.176.430

28-Des Pembelian pakan jadi 51.426.000 222.750.430

28-Des Peminjaman bank BNI 350.000.000 572.750.430

29-Des Pembayaran beban listrik 500.000 572.250.430

30-Des Pembelian mobil pickup 40.000.000 532.250.430

NO AKUN : 113
NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


08-Des Pembelian karung kotoran 75.000 75.000

27-Des Pembelian litter jerami 40.000 115.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 94


NO AKUN : 121 01
NAMA AKUN : Tanah

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


01-Des Pembelian lahan kandang petelur 66.000.000 66.000.000

01-Des Pembelian lahan kandang bibit 3.200.000 69.200.000

01-Des Pembelian lahan gudang hasil produksi 6.400.000 75.600.000

01-Des Pembelian lahan gudang infrastruktur 10.000.000 85.600.000

NO AKUN : 121 02
NAMA AKUN : Bangunan Kandang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


02-Des Pembangunan kandang ayam petelur 9.800.000 9.800.000

02-Des Pembangunan kandang ayam bibit 6.000.000 15.800.000

NO AKUN : 121 03
NAMA AKUN : Bangunan Gudang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


02-Des Pembangunan gudang hasil produksi 5.750.000 #REF!

02-Des Pembangunan gudang infrastuktur 9.000.000 #REF!

02-Des Pembangunan gudang material 3.200.000 #REF!

NO AKUN : 121.04
NAMA AKUN : Peralatan

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


03-Des Pembelian lampu gas 5.000 5.000

03-Des Pembelian terpal 250.000 255.000

03-Des Pembelian pipa paralon 1.960.000 2.215.000

03-Des Pembelian tangki semprot kandang 250.000 2.465.000

03-Des Pembelian sanyo 50.000 2.515.000

03-Des Pembelian selang air 750.000 3.265.000

03-Des Pembelian sekrup 100.000 3.365.000

03-Des Pembelian timbangan gantung 100.000 3.465.000

03-Des Pembelian timbangan duduk 100.000 3.565.000

04-Des Pembelian tape recorder 50.000 3.615.000

04-Des Pembelian tempat minum bibit 75.000 3.690.000

04-Des Pembelian ember 200.000 3.890.000

08-Des Pembelian kotak telur 250.000 4.140.000

09-Des Pembelian gerobak kotoran 100.000 4.240.000

10-Des Pembelian kotak ayam 250.000 4.490.000

NO AKUN : 212.01
NAMA AKUN : Hutang Bank

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


28-Des Peminjaman bank BNI 500.000.000 500.000.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 95


NO AKUN : 31
NAMA AKUN : Modal disetor

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


01-Des Modal 450.000.000 450.000.000

NO AKUN : 51
NAMA AKUN : 51
Belanja rutin

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


28-Des Pembelian bibit ayam 15.000.000 15.000.000

28-Des Pembelian vaksin 29.000 15.029.000

28-Des Pembelian pakan jadi 51.426.000 66.455.000

NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


29-Des Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 511.01
NAMA AKUN : Gaji Karyawan

SALDO AWAL : 450.000.000


SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


07-Des Pembayaran gaji 7.000.000 7.000.000

27-Des Pembayaran gaji 20.000.000 27.000.000

NO AKUN : 511.05
NAMA AKUN : Biaya pembangunan sumur

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


02-Des Pembangunan sumur 15.000.000 10.000.000

NO AKUN : 121.05
NAMA AKUN : Kendaraan

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


30-Des Pembelian mobil 35.000.000 35.000.000

Tabel 4.5.11.Buku Besar Desember

-Buku Besar Januari

ERP Peternakan Ayam Halaman 96


NO AKUN : 111
NAMA AKUN : Kas dan Bank

SALDO AWAL : 532.250.430


SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


01-Jan Saldo 532.250.430 532.250.430

10-Jan Pembayaran beban telpon 100.000 532.250.430

25-Jan Pembelian vaksin 29.000 532.221.430

25-Jan Pembelian pakan 51.426.000 480.795.430

26-Jan Pembayaran beban gaji 1.500.000 479.295.430

29-Jan Pembayaran listrik 500.000 478.795.430

NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


25-Jan Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Jan Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


29-Jan Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


10-Jan Pembayaran beban telpon 100.000 100.000

NO AKUN :
NAMA AKUN : Beban Gaji

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Jan Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Tabel 4.5.12.Buku Besar Januari

ERP Peternakan Ayam Halaman 97


- Buku Besar Februari
NO AKUN : 111.01
NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 478.795.430


SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


01-Feb Saldo 478.795.430 478.795.430

10-Feb Pembayaran beban telpon 75.000 478.720.430

25-Feb Pembelian vaksin 29.000 478.691.430

25-Feb Pembelian pakan 51.426.000 427.265.430

26-Feb Pembayaran beban gaji 1.500.000 425.765.430

29-Feb Pembayaran listrik 500.000 425.265.430

NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


25-Feb Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Feb Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


29/02/2014 Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


10-Feb Pembayaran beban telpon 75.000 75.000

NO AKUN :
NAMA AKUN : Beban Gaji

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Feb Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Tabel 4.5.13.Buku Besar Februari

ERP Peternakan Ayam Halaman 98


-Buku Besar Maret
NO AKUN : 111.01
NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 425.265.430


SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


01-Mar Saldo 425.265.430 425.265.430

10-Mar Pembayaran beban telpon 100.000 425.165.430

25-Mar Pembelian vaksin 29.000 425.136.430

25-Mar Pembelian pakan 51.426.000 373.710.430

26-Mar Pembayaran beban gaji 1.500.000 372.210.430

29-Mar Pembayaran listrik 500.000 371.710.430

30-Mar Pembayaran beban gaji 1.500.000 370.210.430

NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


25-Mar Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Mar Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


29-Mar Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


10-Mar Pembayaran beban telpon 100.000 100.000

NO AKUN : 511.01.01
NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Mar Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

NO AKUN : 511.01.02
NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Mar Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 99


Tabel 4.5.14.Buku Besar Maret

-Buku Besar April

NO AKUN : 111.01
NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 370.210.430


SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


01-Apr Saldo 370.210.430 370.210.430

10-Apr Pembayaran beban telpon 100.000 370.110.430

25-Apr Pembelian vaksin 29.000 370.081.430

25-Apr Pembelian pakan 51.426.000 318.655.430

26-Apr Pembayaran beban gaji 3.000.000 315.655.430

29-Apr Pembayaran listrik 500.000 315.155.430

315.155.430

NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


25-Apr Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Apr Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


29-Apr Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 100


NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


10-Apr Pembayaran beban telpon 120.000 120.000

NO AKUN : 511.01.01
NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Apr Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

NO AKUN : 511.01.02
NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Apr Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Tabel 4.5.15.Buku Besar April

ERP Peternakan Ayam Halaman 101


-Buku Besar Mei

NO AKUN : 111.01
NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 315.155.430


SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


01-Mei Saldo 315.155.430 315.155.430

10-Mei Pembayaran beban telpon 100.000 315.055.430

25-Mei Pembelian vaksin 29.000 315.026.430

25-Mei Pembelian pakan 51.426.000 263.600.430

26-Mei Pembayaran beban gaji 3.000.000 260.600.430

29-Mei Pembayaran listrik 500.000 260.100.430

260.100.430

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


25-Mei Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Mei Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


29-Mei Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


10-Mei Pembayaran beban telpon 100.000 100.000

NO AKUN : 511.01.01
NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Mei Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

ERP Peternakan Ayam Halaman 102


NO AKUN : 511.01.02
NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Mei Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Tabel 4.5.1.Buku Besar Mei

-Buku Besar Juni

NO AKUN : 111.01
NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 260.100.430


SALDO AKHIR :

SALDO
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT AKHIR
01-Jun Saldo 260.100.430 260.100.430

Pembayaran beban
10-Jun telpon 100.000 260.000.430

25-Jun Pembelian vaksin 29.000 259.971.430

25-Jun Pembelian pakan 51.426.000 208.545.430

26-Jun Pembayaran beban gaji 3.000.000 205.545.430

29-Jun Pembayaran listrik 500.000 205.045.430

29-Jun Pembayaran telur 15.000.000 220.045.430

29-Jun Ongkos kirim 250.000 219.795.430

29-Jun Beban gaji 2.200.000 217.595.430

29-Jun Perlengkapan Kandang 30.000 217.565.430

ERP Peternakan Ayam Halaman 103


NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


25-Jun Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Jun Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


29-Jun Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


10-Jun Pembayaran beban telpon 100.000 100.000

NO AKUN : 511.01.01
NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


26-Jun Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

NO AKUN : 511.01.02
NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

SALDO
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT AKHIR
26-Jun Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

NO AKUN : 511.01.03
NAMA AKUN : Beban Gaji Sekretaris

ERP Peternakan Ayam Halaman 104


SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

SALDO
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT AKHIR
24-Jun Pembayaran gaji 2.200.000 2.200.000

NO AKUN : 113
NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

SALDO
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT AKHIR
29-Jun Perlengkapan Kandang 30.000 30.000

NO AKUN : 113
NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang

SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR


29-Jun Perlengkapan Kandang 30.000 30.000

Tabel 4.5.17.Buku Besar Juni

ERP Peternakan Ayam Halaman 105


A.NERACA

Neraca adalah suatu bentuk laporam yang sistematis :mengenai harta,hutang dan
modal suatu perusahaan tertentu pada suatu saat (tanggal tertentu). Jadi neraca merupakan
laporan dan yang dilaporkan adalah Harta,Hutang dan Modal pada saat tertentu

PETERNAKAN AYAM

Neraca per 31-Juni-2014

Harta Hutang

Modal

Gambar Struktur Dasar Neraca

Dalam penyusunan laporan keuangan,terdapat persamaan dasar yaitu :

Harta ( = Kekayaan = Aktiva) = Hutang + Modal

Apabila digambarkan

PETERNAKAN AYAM

Neraca per 31-Juni-2014

Aset Lancar Liabilitas lancar


Kas di BNI 450.000.000 Utang usaha 500.000.000
115.000 Pembelian 66.455.000
Perlengkapan
Beban listrik 500.000
Total Aset 450.115.000 Beban gaji 27.000.000
Lancar
Biaya sumur 15.000.000
Aset Tetap Total Liabilitas lancar 608.955.000
4.490.000
Peralatan
Tanah 85.600.000
33.750.000 EKUITAS
Bangunan
35.000.000
Kendaraan
Total Aset 158.840.000 Total Ekuitas 0
Tetap
Total Aset 608.955.000 Total Liabilitas dan 608.955.000
Ekuitas
Tabel 4.5.18. Neraca per 31-Juni-2014

ERP Peternakan Ayam Halaman 106


Arti dari persamaan dasar diatas , adalah bahwa kekayaan/harta yang dimiliki oleh suatu
perusahaan mempunyai sumber dari dua yaitu, dari pihak luar yang disebut liabilitas
(termasuk hutang) dan dari pemilik yang disebut modal.

Di dalam usahanya peternakan akan memperoleh pendapatan dari penjualan telur, ayam
afkir dan kotoran nya dan untuk mendapatkan pendapatan tersebut dibutuhkan biaya
selama pemenuhan perkembangan ayam.Akhirnya di tiap periode dapat dilihat hasilnya
apakah menderita kerugian(biaya lebih besar dari pendapatan) atau mendapat
kekuntungan/laba (pendapatan lebih besar dari biaya). Secara logika bila kita mendapatkan
keuntungan maka usaha yang kita jalankan dapat berkembang.

Persamaan dasar akuntansi setelah adanya pendapatan dan biaya menjadi :

1. Harta + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan


2. Harta = Hutang + Modal + (Pendapatan – Biaya)
3. Harta = Hutang + (Modal + Laba-Rugi)

Suatu contoh :

a. Pada tanggal 1-Desember-2014 Pak Ashar mendirikan peternakan ayam . Sebagai modal
Pak Ashar menyetorkan uang berjumlah Rp.450.000.000,- kepada Bank. Dari transaksi
tersebut dapat dimasukkan pada persamaan akuntansinya :

Harta = Hutang + Modal

Rp.450.000.000,- = 0 + Rp.450.000.000,-

Rp.450.000.000,- = Rp.450.000.000,-

I. Harta

Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang digunakan usaha maupun
tidak (belum) digunakan yang berasal dari pemilik perusahaan maupun dari pihak luar,
Pengertian harta disini sangat luas,maka diperlukan adanya pengelompokkan lagi

 Harta lancar = Aktiva lancar

Adalah kekayaan milik perusahaan yang jangka waktu perputarannya kurang dari satu
tahun. Harta jenis ini sebelum satu tahun umumnya sudah habis dan berganti dengan yang
baru, sering pula disebut dengan modal kerja :

a.Kas

Adalah uang yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk membiayai usaha
perusahaan pada umumnya.

Kekayaan yang dapat dicatat sebagai kas adalah cek tunai, wesel dan simpanan di bank
yang dapat diambil setiap sataa yaitu giro.

b.Bank

Apabila uang yang ada di perusahaan dipisahkan dengan yang ada di Bank, maka timbul dua
rekening (pos) yaitu “kas” untuk uang yang ada diperusahaan dan “Bank” untuk uang yang
disimpan di bank.

c.Piutang

Merupakan tagihan pada pihak lain yang disebabkan karena adanya penjualan barang secara
kredit. Sesuai dengan kriteria harta lancar,maka tagihan ini terdapat batas waktu (umur)
tidak boleh lebih dari satu tahun

d.Persediaan barang dagangan

ERP Peternakan Ayam Halaman 107


Adalah barang yag dimiliki perusahaan dengan maksuf untk dijual dalam periode
(tahun)tersebut.

e.Pos-pos yang dibayar dimuka

Istilah lain yakni sama halnya dengan porskot atau uang muka yaitu pos-pos yang dibayar di
muka tetapi manfaat/barangya belum diterima

3. Investasi Jangka Panjang


Adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan biasanya berbentuk saham atau obliasi
dari perusahaan lain
4. Harta tetap = Aktiva tetap = Aktiva tak bergerak
Adalah kekayaaan milik perusahaan yanng dapat digunaka untuk usaha dengan
waktu yang lebih dari satu thun dan tujuannya untuk tidak diperjualbelikan. Jadi
kekayaan ini tidak akan habis dalam sekali pemakaian tetappi dapat digunakan
secara berulang.
a.Tanah
Yaitu tempat didirikan bangunan untuk melaksanakan usaha
b.Bangunan
Misalnya kandang,gudang. Pos-pos ini didalan neraca dikurangi dengan “Akumulasi
Penyusutan” yaitu nilai daripada aktiva tetap yang telah disusut
c.Kendaraan
Alat angkut yang dimiliki perusahaan

II. Hutang

Kewajiban dari perusahaan untuk dibayar pada pihak lain pada waktu tertentu.

1.Hutang lancar

Kewajiban jangka yang waktunya kurang dari satu tahun (jangka pendek) dan pada
umumnya dilunasi dengan aktiva lancar

a.Hutang dagang

Adalah kewajiban jangka pendek yang timbul dari transaksi pembelian barang/jasa secara
kredit.

b.Hutang biaya

Misalnya hutang gaji,hutang sewa,hutang biaya listrik

c. Hutang jangka pendek

Yaitu bagian dari hutang jangka panjang yang akan dilunasi periode tersebut : hutang bank
jangka pendek

2.Hutang Jangka Panjang

Kewajiban yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Perusahaan dalam usahanya perlu
untuk mengembangkan usahanya,dapat mengambil pinjaman jangka panjang pada Bank

III. Modal

Adalah hak yang dimiliki para pemilik perusahaan terhadap kekayaan yang jumlahnya sama
dengan total harga dikurangi dengan total hutang

ERP Peternakan Ayam Halaman 108


B. LAPORAN RUGI-LABA

Adalah bentuk laporan yang sistemaris mengenai pendapatan-pendapatan dan biaya-


biaya yang diperoleh atau terjadi pada suatu periode tertentu dari suatu perusahaan.

Jadi laporan ini berisikan pendapatan dan biaya selama periode tertentu. Bila
pendapatan lebih besar dari biaya diperoleh kuntungan dan bila pendapatan lebih
kecil dari biaya akan menderita kerugian.

1. Pendapatan
a.Penjualan
Hasil yang diperoleh dari menjual barang baik tunai / kredit . Besarnya penjualan
yang dicantumkan dari laporan rugi laba adaln penjualan bersih yaitu penjualan
kotor dikurangi dengan potongan penjualan dan pengembalian penjualan.
b.Pendapatan lain-lain dan Pendapatan luar usaha
Merupakan keuntungan yang diperoleh dari penjualan selain baranng dagangan
utama.
2. Biaya
a.Harga pokok penjualan
b.Biaya Usaha
Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha pokok perusahaan yang terdiri
dari biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran / penjualan.
-Biaya Administrasi dan Umum
-Biaya Pemasaran/Penjualan
PERUSAHAAN AYAM PETELUR
LAPORAN LABA-RUGI
Nomor Periode 2014
Nama Akun
Akun Laba Rugi Panen 1 (Desember-Juni) Laba Rugi Panen 1 (Juli-Desember)
A INFLOW
41 Penerimaan Pembayaran Telur Rp 15.000.000

TOTAL INFLOW Rp 15.000.000 Rp -


B OUTFLOW
512.04 Telepon Rp 575.000
512.03 Listrik Rp 3.500.000
511.01 Gaji Karyawan Rp 17.200.000
51 Belanja Rutin Rp 203.000
113 Perlengkapan Kandang Rp 70.000
511.03.01 Pengiriman Telur Rp 250.000

TOTAL OUTFLOW Rp 21.798.000 Rp -

Total Laba- Rugi -Rp6.798.000,00 Rp0,00

Tabel 4.5.19. Laporan laba Rugi

ERP Peternakan Ayam Halaman 109


BAB V
KESIMPULAN

ERP Peternakan Ayam Halaman 110


BAB V
KESIMPULAN

ERP peternakan ayam adalah sebuah sistem informasi perusahaan peternakan ayam
petelur yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan
aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis peternakan ayam secara lengkap dan
menyeluruh.

Berdasarkan buku “introduction SAP ERP”, dasar-dasar untuk membangun aplikasi


ERP adalah lima gagasan pokok berikut :

Sales and Distribution


Production Planning
Material Manajemen
Manufacturing
Final Accounting

Kelima gagasan pokok tersebut telah diimplementasikan seluruhnya dalam sebuah aplikasi
ERP untuk peternakan ayam petelur yang disimulasikan dalam Ms. Excel. Tentunya, aplikasi
ERP peternakan ayam haruslah dibandingkan dengan bagaimana proses peternakan ayam
petelur dalam kehidupan nyata karena ERP Peternakan ayam sesungguhnya adalah konsep
yang harus dapat dipraktikkan secara realistis. Berikut ini kami paparkan hasil perbandingan
ERP Peternakan Ayam dengan konsep real peternakan ayam petelur yang masih memiliki
perbedaan, berdasarkan urutan lima gagasan SAP ERP.

Proses SAP ERP Proses dalam ERP Peternakan Proses dalam Realita
Ayam Peternakan Ayam
Sales and Distribution Customer hanya dapat Realita nyata
membayar tunai pada memungkinkan customer
setiap transaksi untuk melakukan
pembelian (n) tray telur pembayaran transaksi
secara tunai maupun
non-tunai
Production Planning Perencanaan Infrastruktur Realita nyata, dalam
jangka panjang belum perencanaan
memiliki batasan usia infrastruktur,
kadaluwarsa setiap mempertimbangkan pula
infrastruktur batasan umur maksimal
Belum memiliki dari setiap infrastruktur,
perhitungan jumlah mitra contohnya kandang.
yang sesuai untuk Mempertimbangkan
menangai jumlah mengajak kerjasama
kebutuhan pemesanan suatu mitra untuk
yang melampuai menutupi kekurangan
kapasitas produksi produksi telur
Material Manajemen Pakan dibuat dalam satu Pakan sebagai bahan
jenis kategori pakan, utama peternakan
yaitu pakan jadi kebanyakan memiliki
variasi tertentu, seperti
campuran bekatul,
jagung dll, dengan kadar
yang telah ditetapkan
Manufacturing Prosentase produktivitas Prosentase produktifitas

ERP Peternakan Ayam Halaman 111

Anda mungkin juga menyukai