Proposal Ternak Ayam Petelur 2020
Proposal Ternak Ayam Petelur 2020
BAB I
1. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proyek ……………………………………………………………………………… 1
1.2 Deskripsi Organisasi Studi Kasus …………………………………………………… 2
1.3 Stakeholder …………………………………………………………………………………….. 4
BAB II
2. Proses Bisnis
2.1 Identifikasi Proses Bisnis …………………………………………………………………… 5
2.1.1 Identifikasi Proses Bisnis …………………………………………………………….. 5
2.1.2 Analisisi Proses Bisnis ………………………………………………………………….. 5
2.2 Model Proses Bisnis …………………………………………………………………………… 9
BAB III
3. Penerapan Konsep ERP
3.1 Sales and Distribution ………………………………………………………………………. 14
3.2 Production Planning ………………………………………………………………………….. 17
3.3 Material Management ……………………………………………………………………….. 30
3.4 Manufacturing ……………………………………………………………………………………. 32
3.5 Final Accounting ……………………………………………………………………………….. 42
BAB IV
4. Simulasi ERP
4.1 Sales and Distribution ………………………………………………………………………. 59
4.2 Production Planning ………………………………………………………………………….. 65
4.3 Material Management ……………………………………………………………………….. 69
4.4 Manufacturing ……………………………………………………………………………………. 74
4.5 Final Accounting ………………………………………………………………………………… 82
BAB V
5. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………. 110
BAB I
PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proyek
Dalam pembuatan ERP peternakan ayam dibagi menjadi beberapa bagian sebagai
berikut, yang kemudian akan dibahas secara rinci pada bab selanjutnya:
1. Pemesanan
3. Procurement
Gambar 1.2 siklus Procurement pada ERP
Pembuatan ERP peternakan ayam dalam laporan ini dilakukan dalam microsoft excel
beserta simulasi-simulasi perhitungan dari awal peternakan ayam mulai didirikan.
Dan data yang ditampilkan berupa tabel-tabel dan grafik dalam perhituangan per
bulannya. Tujuan tersebut dimaksudkan agar peternak ayam dapat mengetahui
secara jelas laporan bulanannya dan meminimalisir kerugian dengan penggunaan
pakan jadi tanpa harus menyalahi kontrak pembelian ayam petelur dengan pabrik.
Pengerjaan proyek ini dilakukan secara bertahap dimulai dari proses wawancara
kepada narasumber secara langsung, pendataan, hingga pembuatan ERP dalam
microsoft excel.
Bagian
Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian
Produksi
Pengadaan Administrasi Sekretasris Distribusi Pemasaran Akuntansi
Nama Deksripsi
Pimpinan - memimpin produksi usaha
peternakan petelur
- memegang kendali atas kinerja
SDM pada perusahaan
- bertanggungjawab pada
kesuksesan bisnis
1.3 Stakeholder
Stakeholder Positif
Pedagang sembako dan penjual kecilan
Mendapatkan harga telur yang lebih murah untuk kebutuhan
dagangnya
Pangusaha Pupuk
Dapat mengambil kotoran ayam yang di hasilkan peternakan untuk
diolah kemudian dijadikan pupuk untuk dijual
Stakeholder negatif
Tetangga Peternakan
Udara di sekitar peternakan akan tercemar oleh bau kotoran ayam, dan
warga sekitar akan mencium bau yang tidak enak.
BAB II
ANALISIS PROSES BISNIS
BAB 2.1
Menganalisis setiap proses bisnis dengan mendeskripsikan lebih detil setiap proses bisnis yang sudah teridentifikasi.
Dokumen yang
Siapa saja yang Di mana proses Kapan proses Bagaimana proses bisnis
Nama proses bisnis terkait dengan
terlibat bisnis terjadi bisnis terjadi dijalankan
proses bisnis
Sales and Costumer, Bagian Tempat Masa permintaan Bagian Pemasaran Nota Pemesanan
Distribution Pemasaran, Bagian peternakan ayam barang oleh menyediakan barang Dokumen
(Penjualan dan Gudang petelur costumer yang akan di jual ke Pengiriman (Surat
Penyaluran) costumer Jalan)
Costumer menulis jumlah Dokumen Tagihan
pemesanan barang (BON)
(Nota) serta Bagian
Pemasaran mencatat
identitas costumer
Bagian Gudang
mengecek ketersediaan
dari barang yang dipesan
Bagian Gudang
mengambil barang yang
dibutuhkan oleh
Costumer
Bagian Gudang
mengemasi barang yang
telah di ambil
Bagian Pemasaran
mengirim barang dengan
sebuah sopir dan
kendaraan serta
membawa dokumen
pengiriman (surat jalan)
Costumer menerima
Dokumen Tagihan (BON)
dari Bagian Pemasaran
Costumer melakukan
pembayaran dengan
bukti Dokumen Tagihan
yang telah diberikan
Procurement Supplier, Bagian Tempat Saat Bagian Membuat list permintaan Nota Permintaan
(Pengadaan) Pengadaan peternakan ayam Pengadaan kebutuhan material yang Barang
membutuhkan dibutuhkan Kwitansi
Bagian Pengadaan Pembayaran
barang
Mengkualifikasi Supplier
(mencari supplier yang
memenuhi standar)
Bagian Pengadaan
melakukan pemesanan
barang yang akan di beli
pada Supplier
Supplier mengkonfirmasi
ketersediaan barang
yang dibutuhkan bagian
pengadaan
Supplier mengirimkan
barang serta
memberikan Kwitansi
Pembayaran yang harus
di bayar oleh bagian
pengadaan
Bagian pengadaan
melakukan pembayaran
dengan bukti Kwitansi
Pembayaran
Production Planning Bagian Pengadaan Perusahaan Saat akan Mendaftar kebutuhan Daftar kebutuhan
(Rencana Produksi) Peternak Ayam melakukan proses infrastruktur dan infrastruktur
Petelur produksi kebutuhan material Daftar kebutuhan
Melakukan perencanaan material
produksi peternakan
ayam petelur meliputi :
Perencanaan
infrastruktur jangka
panjang dan jangka
pendek, perencanaan
material, perencanaan
sumber daya manusia
Melakukan perencanaan
produksi sesuai kapasitas
jumlah ayam petelur
yang akan diternak
meliputi : Jumlah
kebutuhan infrastruktur
jangka panjang dan
jangka pendek, jumlah
material, jumlah sumber
daya manusia
Manufacturing Bagian Produksi Perusahaan Ketika Memenuhi kebutuhan pra Dokumen Hasil
Execution (Eksekusi Peternakan membutuhkan hasil – produksi sesuai dengan Produksi
Manufaktur) Ayam Petelur produksi berupa rencana produksi
Melaksanakan proses
telur
pembibitan
Mendokumentasikan
hasil produksi meliputi :
telur, ayam afkir,
kotoran
Mempersiapkan proses
manufacturing
berikutnya
Final Accounting Bagian Keuangan Perusahaan Ketika ada Membuat kode akun Dokumen Jurnal
(Akuntansi Akhir) Peternakan transaksi Membuat jurnal transaksi Dokumen Buku
Ayam Petelur tiap periode Besar
Membuat buku besar Dokumen Neraca
yang berisikan laporan laporan keuangan
transaksi per kode akun Dokumen laporan
Membuat Neraca laporan rugi dan laba
keuangan
Membuat laporan rugi
laba
BAB 2.2
Mengambil barang
yang dipesan
Melakukan Pembayaran
b. Procurement (Pengadaan)
Bagian Pengadaan Supplier
Kualifikasi
Supplier
Mengecek
Ketersediaan Barang
Pengiriman
Barang
Kwitansi
Pembayaran Kwitansi
Pembayaran
Proses Pembayaran
c. Production Planning (Rencana Produksi)
Bagian Pengadaan
Mendaftar kebutuhan
Infrastruktur dan Material
Bagian Pengadaan
Memenuhi kebutuhan
Pra - produksi
Melaksanakan proses
pembibitan
Mendokumentasikan
Hasil Produksi
Mempersiapkan
manufacturing selanjutnya
e. Final Accounting (Akuntansi Akhir)
Bagian Keuangan
Membuat
kode akun
Membuat Jurnal
Membuat
Buku Besar
Membuat Neraca
Laporan Keuangan
Membuat Laporan
Didalam proses Sales and Distribution ini terdapat beberapa tahapan, diantaranya :
Pre-Sales Activities
Sales Order Entry
Check Availibility
Pick material
Pack Material
Post Goods Issue
Invoice customer
Receipt of customer payment
Dari tahap tahap tersebut diatas memberikan data transaksi pada buku besar dan
pelaporan ( general ledger & reporting systems) untuk pencatatan dan komunikasi
yang berhubungan dan penyiapan laporan keuangan dan laporan manterial
lainnya.Proses pertama adalah.
Usaha peternakan ayam petelur saat ini berkembang sangat pesat, baik dari segi skala
usaha maupun dari jumlah peternakan yang ada. Beberapa alasan peternak untuk terus
menjalankan usaha peternakan ayam petelur dikarenakan jumlah permintaan telur ayam
yang terus meningkat, perputaran modal yang cepat, akses mendapatkan input produksi
yang mudah dengan skala kecil maupun besar merupakan daya tarik tersendiri bagi para
pelaku usaha untuk menekuni usaha peternakan ayam petelur ini.
Untuk Pengusaha Peternakan, dapat menerima bimbingan dan pengawasan dari
pemerintah. Hal tersebut dapat ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 16 Tahun 1977 tentang usaha peternakan. Peraturan pemerintah ini
menjelaskan bahwa Menteri bertanggung jawab dalam bidang peternakan atau pejabat
yang ditunjuk olehnya berkewajiban melakukan bimbingan dan pengawasan atas
pelaksanaan perusahaa- perusahaan peternakan.
Agribisnis khususnya peternakan dapat dilihat dari tiga sub system agribisnis
peternakan yaitu hulu, hilir dan penunjang. Sub sistem agribisnis hulu meliputi seluruh
proses produksi sapronak (sarana produksi ternak) seperti DOC, pakan, obat-obatan serta
peralatan-peralatan peternakan. Sub sitem budidaya ternak berkaitan dengan proses
produksi ternak dengan menggunakan input yang dihasilkan oleh sub sistem hulu untuk
menghasilkan output yang siap diolah dan dipasarkan. Sub sistem hilir meliputi kegiatan
pengolahan produk yang dihasilkan oleh sub sistem budidaya ternak menjadi produk
olahan dan produk akhir. Sedangkan sub sistem penunjang adalah sub sistem yang
menunjang keberhasilan ketiga sub system di atas. Sub sistem penunjang ini dapat berupa
lembaga keuangan bank maupun non bank, lembaga penelitian dan pengembangan,
lembaga pendidikan dan pelatihan, transportasi, komunikasi, dan kebijakan-kebijakan
pemerintah.
Setiap peternakan hendaknya perlu dibuat Standard Operasional Procedure (SOP) biosekuriti
yang baku. Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah :
1. Lokasi peternakan
Jarak antar lokasi peternakan merupakan tolok ukur yang digunakan sebagai
parameter. Dengan jarak yang cukup akan dapat mencegah penularan enyakit
dari udara, pengawasan pakan lebih ketat, pengangkutan telur dan lalulintas
karyawan dapat diawasi.
2. Perkandangan
Fokus yang dilakukan adalah pembersihan, desinfeksi dan istirahat kandang
sehingga tidak ada agen infeksius yang tersisa.
3. Peralatan
Sebaiknya tidak menggunakan peralatan yang sama untuk unit peternakan yang
beda, investasi terhadap peternakan perlu dilakukan. Pembersihan peralatan
dengan desnfeksi sebaiknya rutin dilakukan.
4. Air
Penggunaan air tanah dalam sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas peternakan. Air yang tidak mengandung koliform danjumlah bakteri
yang rendah serta tidak mengandung logam berat sangat diperlukan sebagai
salah satu aspek yang mempengaruhi kesehatan ayam.
5. Litter
Penggunaan serutan kayu merupakan piihan terbaik selain karena daya serap
tinggi juga untuk mengurangi pencemaran salmonella. Selain serutan kayu,
bahan lain yang sering digunakan adalah jerami dan sekam. Litter yang dipakai
sebaiknya telah diberi desinfektan untuk mengurangi infeksi bakterial dan
mengurangi infeksi parasit seperti koksidia.
6. Penetasan dan bibit
Status kesehatan ayam induk mempengaruhi kinerja penetasan maka akan
lebih baik seluruh sumber telur berasal dari ayam induk sendiri yang status
kesehatannya diketahui. Sebaiknya tidak ada infeksi salmonella pada DOC atau
lingkngan penetasan dan rendahnya pencemaran jamur dan angka kematian
rendah pada 7 hari pertama pemeliharaan.
Kebutuhan Infrastruktur
No Jangka Panjang Fungsi
Sebagai tempat berdirinya
1 Lahan Kandang Petelur kandang ayam petelur
Sebagai tempat ayam
2 Kandang Petelur berproduksi
Sebagai tempat berdirinya
3 Lahan Kandang Bibit kandang bibit
Sebagai tempat memelihara
4 kandang bibit bibit ayam
5 Lampu gas untuk menerangi bibit ayam
menutupi area samping kandang
6 Terpal bibit
7 Litter Jerami Sebagai alas kandang bibit
8 Pipa Paralon mengatur akses ketersediaan air
menampung vaksin dan air
9 Tangki Semprot kandang sebagai pembersih kandang
10 Ember menampung makanan
11 Sekrup membersihkan kotoran
memindahkan kotoran yang
12 Gerobak Kotoran sudah dibersihkan
13 Timbangan Gantung menimbang takaran pakan
14 Timbangan Duduk menimbang telur
mengangkut hasil produksi /
15 Mobil Pickup ayam afkir untuk didistribusikan
menampung ayam afkir untuk
16 Kotak Ayam didistribusikan
mencegah ayam stress dan
17 Radio Tape Recorder galau
Lahan Gudang Hasil Sebagai tempat berdirinya
18 Produksi gudang hasil produksi
Lahan Gudang Sebagai tempat berdirinya
19 Infrastruktur gudang infrastruktur
Sebagai tempat berdirinya
20 Lahan Gudang Material gudang material
Peralatan
o Litter
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak
ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau
angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai
campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir
secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm
untuk pengganti kulit padi/sekam.
o Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur
dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35
x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan
dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger,
penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga
telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat
bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar
sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari
besar telur pada dasar sarang.
o Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat
dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah
dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin
dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
o Tempat pakan dan tempat minum
Tempat pakan dan tempat minum yang digunakan pada
peternakan ayam petelur terbuat dari pipa paralon, penggunaan
pipa paralon dimaksud agar tempat pakan tahan lama, tidak bocor
dan tidak berkarat.
3 Vaksin IB Bulanan
4 Bibit Ayam 4 Bulan
5 Vaksin Kekebalan Bulanan
Tabel 3.2.3 Perencanaan Material
Dalam pembahasan perencanaan SDA ini, kita sudah mempunyai 2 jenis tabel
:
Tabel Identitas
id_karyawan nama_karyawan tempat_lahir tanggal_lahir alamat jabatan telepon
Jl. Jalanan, 0896776
KAR_01 Subadar Ciamis 12/12/1972 Kab. Ciamis JAB_05 5
Jl. Jalanan, 8976556776
KAR_02 Supali Ciamis 12/12/1983 Kab. Ciamis JAB_06 5
Jl. Jalanan, 085765567
KAR_03 Supeno Ciamis 12/12/1974 Kab. Ciamis JAB_07 5
Tabel Jabatan
gaji
id jenis_jabatan fungsi pokok tunjangan lp
memimpin produksi usaha
JAB_01 pimpinan peternakan petelur 3000000 20000/hari
bagian mengontrol ketersediaan
JAB_02 pengadaan material 1800000 10000/hari
mengontrol pemeliharaan bibit
JAB_03 Bagian produksi dan ayam petelur 2000000 10000/hari
Bagian
JAB_04 administrasi Mengatur keuangan peternakan 2200000 10000/hari
Bagian Mendokumentasikan aktifitas
JAB_05 Sekertaris peternakan 2200000 10000/hari
Mendistribusikan telur yang siap
JAB_06 Bagian Distribusi dijual 1500000 10000/hari
Bagian
JAB_07 Pengemasan Bagian pengemasan 1000000 10000/hari
Dalam manufacturing ini, kita memiliki target telur yang akan diproduksi, yakni kita akan
memproduksi telur sebanyak 4 ton. Oleh karenanya, kita membutuhkan berbagai persiapan
dan kesiapan tempat serta SDM yang di butuhkan. Adapun persiapan tempat tersebut
adalah :
4. Kandang bibit
Seperti yang telah dipaparkan di atas, kandang ini berukuran 3 x 4 meter, yang
berisikan 1000 ekor bibit ayam petelur. Berarti untuk satu generasi memerlukan 5714
ekor bibit. Jadi jumlah kandangnya ada 6 kandang. 1 kandang memerlukan lampu, litter,
terpal, bamboo, paku dll. Dan harga untuk litter, terpal, lampu sudah terperinci di table.
Semen Krikil
Genteng Batu besar untuk pondasi
Batu bata Kawat
Pasir Dll
Tabel 3.4.1 kebutuhan pembangunan kandang
Tentunya kebutuhan diatas memerlukan biaya yang sangat banyak. Seperti conthnya
yaitu semen, semen memiliki harga Rp 65.000 per zak, semen tersebut dibutuhkan sangat
banyak. Untuk gudang berukuran 7 x 4 dan tinggi sekitar 4,5m, tentunya memerlukan ± 70
karung semen. Berarti untuk semen saja memerlukan dana sebesar 4.200.000. untuk pasir
bekisaran harga 600.000 per mobil pickup. Kalau truk sekitar 1.950.000 rupiah.
9. Gudang Infrastruktur
Gudang ini memiliki ukuran yang sangat luas. Yaitu 10m x 5m. gudang ini
diperuntukkan untuk penyimpanan alat alat renofasi kandang dan gudang kalo ada
kerusakan yang terjadi. Selain untuk penyimpanan tersebut, digudang ini juga
diperuntukkan untuk penyimpanan mobil pickup (garasi mobil). Tinggi gudang ini sama
dengan sebelumnya, sekitar 4.5m. Jadi memerlukan dana yang lebih banyak disbanding
dengan dana yang harus dikeluarkan untuk pembuatan gudang penyimpanan telur.
Bagian Keterangan
Didalam peternakan ayam petelur, kami tidak menggunakan ayam siap telur
secara langsung. Disini kita enggunakan bibit ayam petelur sebagai tahap awal
mulanya. Untuk memproduksi 4 ton telur perharinya, maka kita memerlukan
setidaknya 5200 bibit ayam. Kenapa jumlah disini kitabuat melebihi dari kuota ayam
yang diperlukan? Ini dilakukan karena prosentase kematian bagi anak ayam petelur
lumayan tinggi. Jadi apabila ada anak ayam yang mati, kuota masih cukup atau
masih ada lebihannya.
Ciri – ciri bibit ayam petelur yang baik adalah Bibit ayam petelur (DOC) lincah
dan tidak cacat fisik, serta berasal dari induk yang sehat. Bulu tampak halus dan
penuh serta baik pertumbuhannya. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. Serta tidak ada
letakan/sisa tinja di duburnya.
Ayam petelur memiliki dua tipe, yaitu :
Dibawah ini adalah daftar jenis jenis ayam petelur beserta spesifikasinya:
Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum
1,82 kg/dosin telur.
Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280,
ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89
gram/dosin telur.
H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-
1,9 kg/dosin telur.
Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum
1,8-1,86 kg/dosin telur.
Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9
kg/dosin telur.
Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-
1,9 kg/dosin telur.
Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275,
ransum 1,9 kg/dosin telur.
Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum
1,98 kg/dosin telur.
Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)
260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum
2,0 kg/dosin telur.
Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265,
ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280,
ransum 2,04 kg/dosin telur.
Untuk harga bibit ayam sendiri berfariansi. Mulai dari 3000 rupiah sampai 8000
rupiah per ekornya. Untuk memilih manakah jenis terbaik dari ayam yang akan kita
produksikan, maka kita perlu menimbang konversi ransum juga.
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam
dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per
kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur
yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam
itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi
ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih,
nilai konversi ini dikemukakan pada jenis jenis ayam yang ada di atas tadi.
Setelah kita menentukan bibit ayam petelur yang akan kita besarkan, maka
selanjutnya kami menuju ke pembesaran bibit ayam. Bibit ayam itu dibesarkan selama 3
bulan, dan tentunya harus memerlukan perhatian ekstra. Ada 4 aspek yang harus
diperhatikan dalam pembesaran ayam petelur ini, yaitu :
2. Pemberian Pakan
Dalam pemberian pakan terhadap bibit maupun ayam yang sudah dewasa tidak
boleh asal asalan. Pemberian makananpun memiliki aturan dan kadar tertentu.
Pemberian pakan ayam ini memiliki 4 fase. Diantaranya adalah
Pre-Starter
Pakan Ternak untuk Pre-Starter Merupakan pakan ternak yang diberikan kepada
ayam petelur berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu. Kwalitas atau
kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%,
Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal. Kwantitas pakan
terbagi/digolongkan menjadi 5 (lima) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 10
gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 20 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur
15-21 hari) 30 gram/hari/ekor; minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 40 gram/hari/ekor dan
minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 50 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan
tiap ekor sampai pada umur 5 minggu sebesar 150 gram.
Starter
Pakan Ternak untuk Starter diberikan kepada ayam petelur berumur 6 minggu
hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu. Kwalitas atau kandungan zat gizi
pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%;
Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal. Kwantitas pakan
terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-6 = 60
gram/hari/ekor; minggu ke-7 = 70 gram/hari/ekor; minggu ke-8 = 80 gram/hari/ekor;
minggu ke-9 =90 gram/hari/ekor dan minggu ke-10 = 100 gram/hari/ekor. Jadi total
jumlah pakan per ekor pada umur 6 - 10 minggu adalah 400 gram.
Grower
Pakan Ternak untuk Grower, pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur
berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.
Laying Phase
Pada peternakan ini, kita menggunakan pakan yang langsung jadi. Yang
diproduksi oleh pabrik pakan ayam. Kita membutuhkan 550 gram pakan per ekor ayam
selama pembibitan sampai usia 10 minggu. Total kita memerlukan pakan sebanyak
2.860.000 gram pakan untuk enghidupi ayam sebanyak 5200 ekor. Jadi perbulan kita
memerlukan pakan 953.334 gram = 0.954 ton per bulan Maka dana yang kita butuhkan
untuk membeli pakan perbulannya adalah 954 kg * 2500. Kita asumsikan harga pakan
ayam 2500 rupiah. Maka dana yang kita butuhkan untuk proses pembibitan perbulannya
sebanyak Rp. 2.385.000,-
Kebutuhan Total
Pakan Jadi Rp. 2.500,- / kg
Kebutuhan Pakan Selama 3 bulan 2.860 kg = 2,86 ton
Kebutuhan Pakan Tiap bulan 954 kg = 0,954 ton
Pengeluaran Tiap Bulan Pembibitan Rp. 2.385.000,-
Pengeluaran Pakan Selama Pembibitan Rp. 7.150.000,-
Table 3.4.4 kebutuhan dana pembibitan
Setelah 24 bulan, maka ayam memasuki masa afkir. Dalam masa afkir ini,
ayam masih bisa bertelur, tapi dalam julah yang jauh dibawah minimal serta sudah
jarang jarang ayam betelur lagi.
Untuk pakan yang diperlukan adalah 100 gram/hari/ekor. Jadi selama 24
bulan, ayam produktif membutuhkan pakan sebanyak 3000 gram/ekor/bulan. Jumlah
ayam sebanyak 5200 ekor, maka memerlukan pakan sebanyak 15.600.000 gram.
Atau 15,6 ton per bulannya. Untuk dana yang diperlukan sejumlah 15.600kg *
Rp.2.500 = Rp. 39.000.000,- per bulannya.
Untung rugi suatu usaha, termasuk dalam hal ini adalah beternak ayam petelur hanya
bisa diketahui apabila seluruh biaya produksi yang telah dikeluarkan maupun pemasukan
telah dicatat dalam buku pembukuan. Untuk itulah setiap ada transaksi keluar masuk harus
dicatat, termasuk penggunaan atau keperluan dana tersebut. Secara sederhana, peternak
akan mendapatkan pemasukan dari penjualan telur dari ayam yang diternakkannya.
Pemasukkan akan masih ditambah dari hasil sampingan seperti penjualan daging ayam afkir
dan penjudalan kotoran ayam.
Sedangkan total pengeluaran atau biaya produksi merupakan total dana yang telah
dikeluarkan untuk proses pemeliharaan ayam, mulai dari persiapan membuka peternakan,
membuat kandang, mendatangkan DOC, pakan, pengobatan, hingga pemanenan. Bila
peternak juga memasarkan telur ayam dalam kemasan siap dimasak, maka biaya proses
pengolahannya juga dihitung sebagai biaya produksi. Dari catatan total pemasukkan dan
pengeluaran tersebut bisa ditentukan keuntungan penjualan telur, daging afkir, dan kotoran
ayam, yaitu dari hasil pemasukkan atau penerimaan dikurangi biaya produksi yang telah
dikeluarkan selama proses pemeliharaan. Bila keuntungan kotor dikurangi lagi dengan pajak
dan lain-lain, maka akan didapatkan keuntungan bersih.
Pembukuan dan pencatatan untung rugi harus dilakuan dengan tujuan agar peternak
bisa menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan maupun tata laksana
produksi yang selama ini telah dijalankan, apakah sudah sehat dan memenuhi target yang
diinginkan ataukah justru merugi. Penghitungan untung rugi dilakukan per tahun dan
mencatat seluruh pemasukan maupun pengeluaran selama kurun waktu tersebut. Dari
penghitungan untung rugi per tahun tersebut nantinya bisa dilakukan penghitungan pada
tahun ke berapa akan balik modal dan pada tahun ke barapa peternak sudah bisa
mendapatkan keuntungan bersih. Selain itu, hasil evaluasi terhadap kondisi keuangan bisa
dijadikan patokan bagi peternak untuk melakukan perbaikan ataupun penataan ulang
terhadap tata laksana pengelolaan peternakan ayam broiler yang selama ini dijalankan.
Gambar 3.5.1 Gambaran alur keuangan pembukuan usaha peternakan ayam secara
umum
A. Akun harta
Harta atau aktiva merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk
melaksanakan kegiatan usaha sekarang dan akan datang. Harta dapat dibedakan
sebagai berikut:
1. Harta lancar, adalah harta yang memiliki tingkat likuiditas tinggi dan umur
pemakaiannya kurang dari satu tahun. Misalnya kas, surat-surat berharga, piutang
usaha, wesel tagih, persediaan, perlengkapan, dan beban dibayar di muka.
2. Harta tetap, adalah harta yang berwujud dan memiliki umur ekonomis lebih dari
satu tahun. Misalnya tanah, peralatan, gedung, mesin, dan alat transportasi.
3. Harta tidak berwujud, adalah harta yang secara kasatmata tidak bisa dilihat,
tetapi memiliki nilai ekonomi. Misalnya, hak paten, hak cipta, merek, franchise, dan
goodwill.
4. Investasi jangka panjang, adalah harta perusahaan yang berupa surat-surat
berharga. Misalnya saham dan deposito.
B. Akun utang
Utang atau kewajiban merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan
usaha perusahaan. Utang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Utang lancar, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun. Misalnya wesel bayar, utang usaha, beban masih harus
dibayar, dan pendapatan diterima di muka.
2. Utang jangka panjang, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya, utang bank, hipotek, dan obligasi.
C. Akun modal
Modal merupakan kekayaan dari pemilik atas sebagian harta perusahaan. Pencatatan
modal pada akuntansi diikuti dengan nama pemilik modal.
D. Akun pendapatan
Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan atas kegiatan usahanya.
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha.
Pendapatan usaha adalah pendapatan yang diperoleh berkaitan dengan kegiatan
usaha. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang diperoleh atas kegiatan di
luar usaha. Misalnya, pendapatan bunga, sewa, dan komisi.
E. Akun beban
Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan karena menjalankan kegiatan
usaha. Beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban di luar usaha. Beban usaha
adalah biaya yang dikeluarkan akibat menyelenggarakan kegiatan usaha. Biaya di
luar usaha adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena melakukan kegiatan di
luar usaha. Misalnya beban bunga dan sewa.
Akun (perkiraan) yang Anda ketahui sebuah laporan / daftar yang dapat
membantu Anda dalam mengetahui posisi saldo sebuah akun dari pencatatan
transaksi yang terjadi. Akun disini dikelompokan yang sejenis dalam suatu nama
kelompok yang biasa kita sebut Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi.
Akun akan sangat mempermudah Anda dalam pencatatan, pengelompokan,
penyimpanan dan pengambilan data transaksi dalam buku besar. Hal ini untuk
mengatur kondisi keuangan dan untuk memisahkan pengeluaran, pendapatan, aset
dan kewajiban untuk memberikan pihak yang bertugas lebih mudah memahami
tentang kondisi keuangan saat itu
1.AKUN AKTIVA
01.AKTIVA
0111.1 KAS
PUSAT
Gambar 3.5.2 Akun AKtiva
2.AKUN PIUTANG
112.PIUTANG
112.01 MITRA
112.02 KONSUMEN
112.03 PRODUSEN
PAKAN
112.04 PRODUSEN
VAKSIN
112.05 PIUTANG
BIBIT
12 AKTIVA TETAP
121 HARGA
PEROLEHAN
121.01 TANAH
121.02 BANGUNAN
KANDANG
121.03 BANGUNAN
GUDANG
121.04 PERALATAN
KANDANG
121.05
KENDARAAN
121.06 SUMUR
2 KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
21 KEWAJIBAN
211 KEWAJIBAN
LANCAR
211.01 HUTANG
USAHA
212 KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
212.01 HUTANG
BANK
6.EKUITAS
7. AKUN PENERIMAAN
4 PENERIMAAN
8.AKUN BELANJA
511.01 GAJI KARYAWAN 511.02 TUNJANGAN 511.03KONSUMSI 511.04 uang lembur 511.05 biaya sumur
512 belanja
barang dan jasa
512.1 alat
512.2 listrik
keperluan
512.3 telepon
10 Akun pemeliharaan
A. NERACA
I. Harta
Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang digunakan
usaha maupun tidak (belum) digunakan yang berasal dari pemilik perusahaan
maupun dari pihak luar, Pengertian harta disini sangat luas,maka diperlukan adanya
pengelompokkan lagi
Harta lancar = Aktiva lancar
Adalah kekayaan milik perusahaan yang jangka waktu perputarannya kurang
dari satu tahun. Harta jenis ini sebelum satu tahun umumnya sudah habis dan
berganti dengan yang baru, sering pula disebut dengan modal kerja :
b. Bank
Apabila uang yang ada di perusahaan dipisahkan dengan yang ada di Bank,
maka timbul dua rekening (pos) yaitu “kas” untuk uang yang ada
diperusahaan dan “Bank” untuk uang yang disimpan di bank.
c. Piutang dagang (tagihan),dan piutang wesel
Merupakan tagihan pada pihak lain yang disebabkan karena adanya penjualan
barang secara kredit. Sesuai dengan kriteria harta lancar,maka tagihan ini
terdapat batas waktu (umur) tidak boleh lebih dari satu tahun.pos piutang
dapat dicantumkan dalam neraca dengan dikurangi “cadangan kerugian
piutang “yaitu sua jumlah tertentu dari piutang dagang yang di perkirakan
tidak dapat ditagih
I. Hutang
Kewajiban dari perusahaan untuk dibayar pada pihak lain pada waktu tertentu.
1.Hutang lancar
Kewajiban jangka yang waktunya kurang dari satu tahun (jangka pendek) dan pada
umumnya dilunasi dengan aktiva lancar
a. Hutang dagang
Adalah kewajiban jangka pendek yang timbul dari transaksi pembelian barang/jasa
secara kredit.
II. Modal
Adalah hak yang dimiliki para pemilik perusahaan terhadap kekayaan yang jumlahnya
sama dengan total harga dikurangi dengan total hutang.bentuk dari kekayaan yang
menjadi milik para pemilik perusahaan ,tidak dapat di identifikasi,jadi yang jelas dari
total kekayaan yang ada,sebagian adalah milik orang lain yang disebut hutang dan
sebagian lagi adalah miliki perusahaan yang disebut modal
a) Biaya Produksi
Biaya produksi /ekor dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode
2014 adalah Rp 21.798.000,-. Biaya produksi yang tinggi menyebabkan total biaya
pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh peternak plasma untuk menjalankan usaha
budidaya ayam petelur tiap periode produksinya menjadi besar. Sehingga total
keuntungan yang diperoleh peternak tiap periodenya menjadi rendah. Biaya pakan
merupakan biaya produksi tertinggi dibandingkan dengan biaya produksi yang lain.
Soekartawi (2002) menyatakan bahwa total biaya produksi merupakan
sejumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha budidaya ayam pedaging. Biaya
ini terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap atau biaya variabel. Biaya tetap
merupakan biaya yang di keluarkan untuk sarana poduksi dan berkali-kali dapat
dipergunakan.
b) Penerimaan
Penerimaan dari hasil pene-litian meunjukkan bahwa pada strata periode 2014
adalah (Rp 15.000.000,-).
Medion (2010) menyatakan bahwa salah satu parameter utama yang sering
dipergunakan untuk mengukur keberhasilan peternakan yaitu indeks performance
atau indeks performan (IP). Nilai IP digunakan untuk menentukan nilai insentif/ bonus
bagi peternak (bagi kemitraan) maupun pekerja kandang. Bagi peternak plasma IP
dapat berguna sebagai bahan evaluasi dalam mengetahui sistem manajemen yang
diterapkan di peternakan tersebut.
IV. JURNAL
Fungsi jurnal
Fungsi jurnal umum sebagaiberikut :
a. Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang
mengakibatkan perubahan posisi harta,utang dan modal.
b. Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut
waktu/kronologis
c. Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian terhadap posisi harta, utang
dan modal sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang
d. Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolong-
golongkan)
e. Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa ekonomi yang
terjadi, pengaruhnya terhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau
kreditur dan sebagainya.
2 3 4 5 6 7
Keterangan :
1. Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
2. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis
terjadinya transaksi.
3. Diisi uraian atau keterangan.
4. Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan
diposting ke buku besar.
5. Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya
ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya
baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.
6. (6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di
kredit.
7. Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan
analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola
pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan
Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit
menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel
sebagai berikut :
Bertambah Berkurang
2. Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro
artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit.
Contoh buku besar skontro :
Bentuk ini hamper sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya
perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit,
contohnya di bawah ini :
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
1 Februari Saldo 111.01 478.795.430 - 478.795.430 -
10 Pembayaran 51 - 75.000 478.720.430 -
Februari beban
telpon
Tabel 3.5.12 Buku Besar bentuk staffle saldo rangkap
Keterangan:
1. Diisi tanggal transaksi secara kronologis
2. Diisi penjelasan transaksi
3. Diisi sumbsumber posting dan halaman jurnal
4. Diisi jumlah uang yang didebet
5. Diisi jumlah uang yang dikredit
6. Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit
BAB 4.1
PROSES SALES AND DISTRIBUTION
Didalam proses Sales and Distribution ini terdapat beberapa tahapan, diantaranya:
Pre-Sales Activities -> meyediakan barang yang akan dijual ke pasar / atau
pelanggan.
Sales Order Entry -> suatu kegiatan utama pendapatan dimana perusahaan akan
mendapatkan (pendapatan) atau revenue dari pelanggan / konsumen dari aktivitas
penjualan.
Check Availibility -> proses untuk memeriksa ketersediaan barang yang dibeli oleh
pelanggan.
Pick material -> proses selanjutnya dalam memenuhi pesanan pelanggan yaitu proses
pengambilan barang dari gudang sesuai dengan jumlah barang yang dipesan
pelanggan tersebut.
Pack Material -> proses pengepakan/proses pemaketan barang yang dipesan tersebut
kedalam boks telur/ pendistribusian barang dari produsen ke konsumen yang sudah
diatur dengan perjanjian yang sudah disepakati antara kedua belah pihak.
Post Goods Issue -> proses memenuhi pesanan pelanggan dan melakukan
pengiriman barang yang dipesan tersebut ke customer (pelanggan).
Invoice customer dan Receipt of customer payment -> proses ini merupakan proses
penyerahan barang ke customer (pelanggan) harus sesuai dengan barang yang
dipesan serta jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan tersebut,lalu Proses yang
START
1. BARANG
2. CUSTOME
R
TRANSAKSI BARANG
BARANG TIDAK
TERSEDI
A?
YA
PEMESANAN
PENGIRIMAN
TAGIHAN
TRANSAKSI
TAGIHAN
FINISH
1. Input ID Customer
2. Input ID Barang
3. Input Harga
Barang
4. Banyaknya
Pemesanan
Cek isi
tabel
TIDAK YA
Bangkitkan
data
Buka tabel
basis data
Dalam proses flowcart diatas terlebih dahulu harus mengecek data-data yang
diperlukan yakni data permintaan barang yaitu telur.
Desain proses simulasi ini ingin menunjukkan kejadian-kejadian dimana user harus
order barang yang diinputkan oleh admin. Suatu barang harus order ketika barang yang
terdapat dalam inventori kurang dari minimum stok pada proses inisialisasi. Dan untuk
waktu barang datang atau tiba, didapat dari waktu pemesanan ditambah dengan lama
pengiriman.
4.1.1 Barang
Barang dalam system ini adalah jenis barang yang dijual oleh peternak ayam
yaitu berupa Telur, Ayam Afkir, Kotoran. Dimana barang – barang tersebut sudah
mempunyai harga – harga tersendiri. Form barang digunakan
untuk menambah/mengubah data barang terdapat dalam basis data. Data yang harus
diisi adalah [Id_barang], [Nama_Barang],[Harga_Barang], [Stok], [Satuan], dan
dalam transaksi stock barangnya adalah seperti [Id_Barang], [Nama_Barang],
[Tanggal],[Debet]. [Kredit] [Saldo] digunakan untuk menghitung kemungkinan
jumlah stok yang ada dan berapa yang tersisa. [Id_Barang] digunakan untuk
Tabel Barang
id_barang(*) nama_barang harga_barang Stok Satuan
(int 10) (varchar 10) (int 10)
BAR_01 Telur 28000 2500 Tray
BAR_02 ayam afkir 30000 200 Kg
BAR_03 kotoran 10000 10 Karung
4.1.2 Pemesanan
Dalam pemesanan ini digunakan untuk memesan barang seperti Telur, Ayam
Afkir, Kotoran dimana nanti customer bisa membeli barang tersebut yang sudah
disediakan dalam database. Dari admin akan memasukkan barang yang dinginkan
customer dalam database dan akan disimpan dalam sebuah table yang bernama
Tabel Pemesanan. Didalam tabel pemesanan ini terdapat field - field seperti
[id_pesan], [Id_Barang],[Id_Customer], [Tgl_Pesan], [jml_Brg(Tray)], [Status
Available], [Status_Pengiriman],[Status Pembayaran]. [Id_Barang] ini adalah field
dimana data sudah tersedia di tabel barang sebelumnya. [Status Available ] adalah
dimana status barang tersebut masih tersedia dan mencukupi. [Status Pembayaran]
adalah dimana user akan memilih pembayaran tunai atau kredit. Dan biasanya
customer akan membayar tunai atau membayar setelah barang dikirim dan pihak
perusahaan akan menagih uang tagihan di tempat.
Tabel Pemesanan
Id_pesa Id_baran id_cust tgl_pe jml_brg Status_Av
Status status
n(*) g(**) omer san (tray) ailable
pengiriman pembayaran
(int 10) (int 10) (date) (int 10)
12-
Dec- Terkirim
PES_01 BAR_01 cus_03 14 1000 Tersedia Lunas
Belum Belum Belum
Tersedia Pesan Pesan
Belum Belum Belum
Dalam transaksi ini adalah proses akhir sales dan distribution. Disini nanti
admin akan memasukkan data transaksi yang sudah dilakukan dan disimpan kedalam
sebuah tabel yang bernama Tabel Transaksi. Didalam tabel ini terdapat field – field
seperti [id_transaksi], [id_pemesanan], [tanggal_trans], [jenis_transaksi],
[status_pembayaran]. Tabel ini terintregrasi dari tabel lain yaitu dari [id_pemesanan]
yang sudah dilakukan. [jenis_transaksi] adalah dimana user akan memilih
pembayaran tunai atau kredit. Jika [jenis_transaksi] ini tunai maka
[status_pembayaran] lunas. Field [status_pembayaran] ini akan terintregrasi dengan
tabel pemesanan di atas yang mana dalam status pembayarannya akan berubah
lunas jika transaksi ini lunas.
Tabel Transaksi
Id_transaksi(*) id_pemesanan(**) tanggal_trans jenis_transaksi status pembayaran
(varchar 10)
TRAN_01 PES_01 12/12/2014 Tunai Lunas
KWITANSI PEMBAYARAN
No. 0
Telah diterima dari 0
Total Harga 0
Tanda
A/N Terima
0 pes_01
4.1.4 Pengiriman
Tabel Pengiriman
id_pemesanan(**) jumlah_barang tanggal_pengiriman unit
PES_01 1000 12-Des-14 AB 4 NG
4.1.5 Tagihan
Tabel Tagihan
id_pesan total_harga
pes_03 28.000.000
A. Pendahuluan
Dalam peternakan ayam petelur, yang menjadi hasil produksi utama tentu
saja adalah telur, dan peternakan ayam petelur pasti memiliki target produksi dalam
suatu kurun waktu atau sesuai dengan pesanan konsumen. Untuk mencapai traget
produksi maka perlu adanya suatu perencanaan produksi.
b. Jangka Pendek
BAB 4.3
Pada table supplier ini, terdapat beberapa supplier yang nantinya akan kita pilih
salah satu untuk menjadi pelaku transaksi permintaan barang.
Setelah yakin dengan vendor/supplier yang dipilih, proses bisa dilanjutkan ke tahap
selanjutnya yaitu Purchase Order.
Proses yang terjadi dalam Purchase Order meliputi bidding untuk pemilihan supplier
termasuk didalamnya tentang detil kontrak, namun dalam proses ini belum sampai pada
penandatangan surat perjanjian antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses ini.
Dari proses ini masih diperlukan adanya konfirmasi dari pihak customer untuk
memastikan barang yang sudah dipesan. Untuk tahap selanjutnya bisa disebut sebagai
Notify Vendor.
Proses yang terjadi dalam tahapan ini adalah, pihak perusahaan memberikan
informasi kepada pihak vendor bahwa barang yang dipesan dalam proses PO memang sudah
dibutuhkan dan disetujui oleh semua pihak perusahaan kemudian pihak vendor akan
melanjutkan perjanjian dengan penandatanganan surat-surat sebagai bukti pembelian
barang perusahaan terhadap vendor serta detil kontrak dan barang bisa segera dikirimkan
kepada perusahaan
Proses yang dilakukan dalam tahap ini yaitu pihak vendor mengemasi barang sesuai
PO yang disetujui oleh pihak perusahaan dan diangkut ke dalam mobil pengiriman oleh pihak
vendor bagian pengemasan dan pengiriman. Setelah barang yang dipesan perusahaan siap,
maka proses selanjutnya akan berurusan dengan pihak perusahaan yaitu dalam proses
Goods receipt.
Proses yag terjadi adalah mencocokkan antara Invoice dengan Purchase order dan
Good receipt pencatatan A/P (pengakuan hutang) ke dalam sistem.
BAB 4.4
4. 4.1 Deskripsi
Pada manufacturing pembibitan ini tebagi lagi menjadi tiga pembahasan yakni
kebutuhan material, kebutuhan infrastruktur dan kebutuhan sumber daya manusia.
Dalam kebutuhan material yang dibahas adalah masalah pakan. Disini ada tiga poin
pembahasan yakni kebutuhan pakan berdasarkan usia bibit, biaya kebutuhan pakan
berdasarkan usia bibit, dan biaya kebutuhan pakan berdasarkan usia bibit.
Ternak ayam memerlukan kurang lebih 12 minggu dari awal pembibitan sampai
afkir. Dan tentunya dalam masa itu bibit ayam memerlukan asupan pakan yang
berbeda setiap minggunya. Diasumsikan bibit ayam diberikan pakan dua kali dalam
sehari dan peningkatan pakan 5 gr per minggu maka untuk merumuskan kebutuhan
pakan per minggunya yakni dengan mengkalikan jumlah bibit ayam dengan jumlah
makan sehari, kemudian dikalikan dengan bobot gram tiap jenis pakan dan terakhir
dikalikan 7, karena untuk perhitungan seminggu. Bobot pakan sendiri diasumsikan
berbeda-beda tiap jenis pakan. Seperti jenis pakan bekatul diasumsikan berbobot 15
gr, pakan jenis jagung diasumsikan berbobot 10 gr, pakan jenis bubuk minerral
diasumsikan berbobot 5 gr, dan pakan jenis konsentrat diasumsikan berbobot 15 gr.
Berikut ini adalah tabelnya dengan asumsi bibit ayam 1000 ekor.
Setelah mengetahui berapa kisaran jumlah pakan yang dibutuhkan dalam satu
periode pembibitan, sekarang untuk biayanya. Biaya pakan per minggu dapat
dirumuskan dengan mengkalikan jumlah pakan tiap minggu dengan harga jenis
pakan. Jumlah pakan tiap minggu didapat dari tabel kebutuhan pakan berdasarkan
usia bibit. Berikut ini tabelnya :
Dari tabel biaya kebutuhan sudah dapat diketahui berapa jumlah biaya pakan
per minggunya. Sekarang untuk total biaya keseluruhan dapat diketahui dengan tabel
berikut :
Jadi dalam manufacturing pakan ini dapat disimpulkan dengan asumsi awal
bibit 1000 ekor, maka total biaya yang dibutuhkan ialah Rp. 125.790.000,-
Dibawah ini adalah kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia, tetapi dimulai
dari bulan ke- empat pada saat ayam mulai berproduksi.
Untuk lebih jelas pemahaman tentang table kebutuhan pakan, bias dilihat di
grafik berikut ini :
Setelah mengetahui berapa kisaran jumlah pakan yang dibutuhkan dalam satu
periode, sekarang untuk biayanya. Biaya pakan per Bulan dapat dirumuskan dengan
mengkalikan jumlah pakan tiap bulan dengan harga jenis pakan. Jumlah pakan tiap
bulan didapat dari tabel kebutuhan pakan berdasarkan usia ayam pada masa
produksi. Berikut ini tabelnya :
Ayam memiliki beberapa masa dimana mereka aktif berproduksi dan masa
dimana produksi ayamnya mulai turun yang kemudian akhirnya masuk pada masa
afkir. Berikut table produktifitas telur ayam :
Setelah melalui tahap tahap berternak ayam yang dimulai dari pembibitan
sampai dengan penjualan ayam, akhirnya dapat diketahui laba yang diperoleh dari
usaha ternak ayam ini, berikut table laba penjualan telur ayam :
BAB 4.5
Perusahaan yang akan didirikan ini merupakan salah satu macam perusahaan yang
bergerak di bidang peternakan . Peternakan ini dimulai dari awal dengan membangun
kandang serta mulai untuk beternak ayam petelur yang merupakan salah satu penghasil
komoditi utama yang akan dijual yakni telur dan mempunyai hasil sampingan berupa ayam
afkir dan kotoran. Penjualan hasil produksi pada perusahaan ini dimulai ketika ada
pemesanan dari konsumen pada telur. Pemesanan ini terjadi pada bulan ke-5 saat
perkembangbiakan ayam,sehingga pada bulan ke 1 sampai bulan 4 ayam masih harus
dihidupi oleh peternak yang menyebabkan adanya rugi pada bulan pertama pendirian
peternak ayam.
Dalam proses pencatatan transaksi dilakukan tiap hari,setiap ada transaksi seharusnya
dilengkapi dengan bukti (misalnya kwitansi,faktur,nota). Berdasarkan bukti-bukti tersebut
kemudian dijadikan pencatatn ke dalam buku jurnal tiap hari atau tiap minggu namun pada
pembukuan jurnal kali ini kami menggunakan periode waktu selama sebulan.
Pada akhir bulan, buku jurnal direkap, dan berdasarkan buku jurnal tersebut diadakan
pencatatn ke dalam Buku Besar (buku posting) dan terjadilah proses penggolongan-
ggolongan, sebab jenis pos yang sejenis ditampung dalam satu buku besar. Untuk buku
besar yang memerlukan buku pembantu misalnya Piutang Dagang, Hutang Dagang,
Persediaan yang dapat diambilkan dari tembusan transaksi yang dicatatkan setiap harinya
dan dari buku jurnal yang dicatatkan tiap periode 1 bulan. Pada akhir periode (Bulan
Juni),dibuat laporan keuangan yang menunjukkan satu siklus ayam dimana sudah dapat
untuk memenuhi pesanan telur dari pelanggan sehingga hanya dibuat laporan sampai bulan
ke-5 perkembangan ayam namun masih dapat diteruskan untuk menangani transaksi-
transaksi selanjutnya. Laporan ini berbentuk neraca dan laporan rugi laba. Dengan adanya
laporan keuangan dapat dilihat berkembangnya usaha, di samping itu laporan keuangan
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban bagi pimpinan.
A. Kode Akun
Pencatatan transaksi akuntansi pada peternakan ayam dimulai dengan pembuatan kode
akun, kode akun penting dibuat untuk membuat rincian dari setiap aktivitas yang ada pada
112 PIUTANG
112.01 Piutang mitra
112.02 Piutang konsumen
112.03 Piutang produsen pakan
112.04 Piutang produsen vaksin
112.05 Piutang bibit
12 AKTIVA TETAP
121 Harga perolehan
121.01 Tanah
121.02 Bangunan kandang
121.03 Bangunan gudang
121.04 Peralatan kandang
121.05 Kendaraan
121.06 Sumur
3 EKUITAS
31 Modal disetor
32 Laba ditahan (penyisihan laba untuk
siklus produksi)
4 PENERIMAAN
41 Penerimaan bahan produksi
5 BELANJA
51 Belanja rutin
511 Belanja pegawai
511.01 Gaji karyawan
511.01.01 Gaji karyawan pekerja kandang
511.01.02 Gaji sopir
511.01.03 Gaji sekretaris
511.02 Tunjangan
511.02.01 Tunjangan karyawan
511.02.02 Tunjangan sopir
51.02.03 Tunjangan sekretaris
511.03 Konsumsi
511.03.01 Pengiriman telur
512.03 Listrik
512.04 Telepon
513 PEMELIHARAAN
513.01 Kendaraan
B. Pencatatan Transaksi
Setelah adanya kode akun pada peternakan ayam maka selanjutnya adalah
pembuatan transaksi. Transaksi dilakukan pencatatn setiap harinya sehingga setiap
adanya aktivitas terkait siklus keuangan dapat terekam dengan rinci
Tanggal Transaksi
01-Des-14 Menambah modal dengan menyetorkan uang tunai sebsar
februari
10-Feb-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .75.000,-
25-Feb-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Feb-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Feb-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-
28-Feb-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-
maret
10-Mar-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .100.000,-
25-Mar-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Mar-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Mar-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-
29-Mar-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-
30-Mar-14 Merekrut Fuad sebagai sopir pickup dengan kesepakatan
gaji sebesar Rp.1.500.000,-
april
10-Apr-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .120.000,-
25-Apr-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Apr-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Apr-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-
26-Apr-14 Membayar gaji Fuad Rp.1.500.000,-
29-Apr-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-
mei
10-Mei-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .100.000,-
25-Mei-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
juni
10-Jun-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .80.000,-
25-Jun-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga
Rp.29.000,-
25-Jun-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 342,84 kg seharga
Rp.1.714.200,- x 30 hari
26-Jun-14 Membayar gaji Hasan dan Fuad Rp.3.000.000,-
29-Jun-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-
29-Jun-14 Menerima pemesanan pengiriman telur sebanyak 1 ton
telur pada Toko Barokah
29-Jun-14 Menerima pembayaran pemesanan telur sebesar
Rp.8.000.000,- dan sisanya Rp.7.000.000,- akan dibayar
setelah selesai dikirim
29-Jun-14 Mengirim telur pesanan kepada Toko Barokah dan
menerima sisa pembayaran Rp.7.000.000,-
29-Jun-14 Membeli bahan bakar pickup Rp.200.000,0 dan membeli
konsumsi sebesar Rp.50.000,-
29-Jun-14 Merekrut Sita sebagai sekretaris pencatatan transaksi
peternakan ayam sebesar Rp.2.200.000,-
29-Jun-14 Memperbarui litter jerami sebagai alas kandang seharga
Rp.30.000,-
Tabel 4.5.3.Transaksi
C. JURNAL
Adalah suatu bentuk catatan yang kronologis (urut tanggal kejadian) dari transaksi
keuangan perusahaan dengan mendenit pos-pos tertentu dan mengkreditkan pada pos-pos
tertentu disertai penjelasannya.
Yang harus diperhatikan dengan adanya jurnal ini setiap saat persamaan dasar akuntansi itu
tetap seimbang yaitu :
Pendapatan
Pada peternakan ayam ini digunakan jurnal umum karena jumlah pos-pos yang ada masih
sedikit dan volume transaksi masih rendah yang dapat digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi yang terjadi.
- Jurnal Desember
- Jurnal Januari
- Jurnal Februari
- Jurnal Maret
- Jurnal April
- Jurnal Mei
- Jurnal Juni
JURNAL UMUM
Periode : Juni
NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT
2014
1 10-Jun Beban telepon 512.04 Telepon 80.000
Kas 111.01 Kas Pusat 80.000
2 25-Jun Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000
Kas 111.01 Kas Pusat 29.000
3 25-Jun Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000
Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000
Gaji Karyawan
4 511.01.01
26-Jun Beban gaji Pekerja Kandang 1.500.000
Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000
D. BUKU BESAR
Adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat / mengklasifikasikan pos-pos sejenis. Jadi
semua pos/rekening yang ada dalam neraca dan laporan rugi laba semuanya di tampung
dalam buku besar secara terpisah satu sama lain.
Buku besar ini bisa berbentuk sebuah buku dimana 1 halaman untuk mencatat kas,halaman
2 untuk piutang dagang dan sebagainya.
Kolom jumlah dalam buku besar pada umumnya terdiri dari 3 buah ; yaitu Debit, Kredit dan
Saldo,angka-angkanya diambillkan dari buku Jurnal.
Pemindahan angka-angka dari buku jurnal ke buku besar biasanya dilakukan pada akhir tiap
bulan,yaitu dari rekapitulasi buku jurnal.
Di dalam kolom saldo tidak disebutkan apakah saldo debit atau kredit,hal ini sesuai dengan
persamaan dasar akuntansi bahwa sisi kiri (Debit) terdiri atas harta / kekayaan dan biaya
dan sisi kanan (kredit) terdiri atas hutang,modal dan pendapatan
NO AKUN : 113
NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 121 02
NAMA AKUN : Bangunan Kandang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 121 03
NAMA AKUN : Bangunan Gudang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 121.04
NAMA AKUN : Peralatan
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 212.01
NAMA AKUN : Hutang Bank
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 51
NAMA AKUN : 51
Belanja rutin
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 511.01
NAMA AKUN : Gaji Karyawan
NO AKUN : 511.05
NAMA AKUN : Biaya pembangunan sumur
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 121.05
NAMA AKUN : Kendaraan
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN :
NAMA AKUN : Beban Gaji
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN :
NAMA AKUN : Beban Gaji
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 511.01.01
NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 511.01.02
NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 111.01
NAMA AKUN : Kas Pusat
315.155.430
NO AKUN : 51
NAMA AKUN : Belanja Rutin
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 511.01.01
NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 511.01.02
NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 111.01
NAMA AKUN : Kas Pusat
260.100.430
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 511.01.01
NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 111.01
NAMA AKUN : Kas Pusat
SALDO
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT AKHIR
01-Jun Saldo 260.100.430 260.100.430
Pembayaran beban
10-Jun telpon 100.000 260.000.430
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.03
NAMA AKUN : Listrik
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 512.04
NAMA AKUN : Telepon
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 511.01.01
NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
NO AKUN : 511.01.02
NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
SALDO
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT AKHIR
26-Jun Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000
NO AKUN : 511.01.03
NAMA AKUN : Beban Gaji Sekretaris
SALDO
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT AKHIR
24-Jun Pembayaran gaji 2.200.000 2.200.000
NO AKUN : 113
NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
SALDO
TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT AKHIR
29-Jun Perlengkapan Kandang 30.000 30.000
NO AKUN : 113
NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang
SALDO AWAL :
SALDO AKHIR :
Neraca adalah suatu bentuk laporam yang sistematis :mengenai harta,hutang dan
modal suatu perusahaan tertentu pada suatu saat (tanggal tertentu). Jadi neraca merupakan
laporan dan yang dilaporkan adalah Harta,Hutang dan Modal pada saat tertentu
PETERNAKAN AYAM
Harta Hutang
Modal
Apabila digambarkan
PETERNAKAN AYAM
Di dalam usahanya peternakan akan memperoleh pendapatan dari penjualan telur, ayam
afkir dan kotoran nya dan untuk mendapatkan pendapatan tersebut dibutuhkan biaya
selama pemenuhan perkembangan ayam.Akhirnya di tiap periode dapat dilihat hasilnya
apakah menderita kerugian(biaya lebih besar dari pendapatan) atau mendapat
kekuntungan/laba (pendapatan lebih besar dari biaya). Secara logika bila kita mendapatkan
keuntungan maka usaha yang kita jalankan dapat berkembang.
Suatu contoh :
a. Pada tanggal 1-Desember-2014 Pak Ashar mendirikan peternakan ayam . Sebagai modal
Pak Ashar menyetorkan uang berjumlah Rp.450.000.000,- kepada Bank. Dari transaksi
tersebut dapat dimasukkan pada persamaan akuntansinya :
Rp.450.000.000,- = 0 + Rp.450.000.000,-
Rp.450.000.000,- = Rp.450.000.000,-
I. Harta
Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang digunakan usaha maupun
tidak (belum) digunakan yang berasal dari pemilik perusahaan maupun dari pihak luar,
Pengertian harta disini sangat luas,maka diperlukan adanya pengelompokkan lagi
Adalah kekayaan milik perusahaan yang jangka waktu perputarannya kurang dari satu
tahun. Harta jenis ini sebelum satu tahun umumnya sudah habis dan berganti dengan yang
baru, sering pula disebut dengan modal kerja :
a.Kas
Adalah uang yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk membiayai usaha
perusahaan pada umumnya.
Kekayaan yang dapat dicatat sebagai kas adalah cek tunai, wesel dan simpanan di bank
yang dapat diambil setiap sataa yaitu giro.
b.Bank
Apabila uang yang ada di perusahaan dipisahkan dengan yang ada di Bank, maka timbul dua
rekening (pos) yaitu “kas” untuk uang yang ada diperusahaan dan “Bank” untuk uang yang
disimpan di bank.
c.Piutang
Merupakan tagihan pada pihak lain yang disebabkan karena adanya penjualan barang secara
kredit. Sesuai dengan kriteria harta lancar,maka tagihan ini terdapat batas waktu (umur)
tidak boleh lebih dari satu tahun
Istilah lain yakni sama halnya dengan porskot atau uang muka yaitu pos-pos yang dibayar di
muka tetapi manfaat/barangya belum diterima
II. Hutang
Kewajiban dari perusahaan untuk dibayar pada pihak lain pada waktu tertentu.
1.Hutang lancar
Kewajiban jangka yang waktunya kurang dari satu tahun (jangka pendek) dan pada
umumnya dilunasi dengan aktiva lancar
a.Hutang dagang
Adalah kewajiban jangka pendek yang timbul dari transaksi pembelian barang/jasa secara
kredit.
b.Hutang biaya
Yaitu bagian dari hutang jangka panjang yang akan dilunasi periode tersebut : hutang bank
jangka pendek
Kewajiban yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Perusahaan dalam usahanya perlu
untuk mengembangkan usahanya,dapat mengambil pinjaman jangka panjang pada Bank
III. Modal
Adalah hak yang dimiliki para pemilik perusahaan terhadap kekayaan yang jumlahnya sama
dengan total harga dikurangi dengan total hutang
Jadi laporan ini berisikan pendapatan dan biaya selama periode tertentu. Bila
pendapatan lebih besar dari biaya diperoleh kuntungan dan bila pendapatan lebih
kecil dari biaya akan menderita kerugian.
1. Pendapatan
a.Penjualan
Hasil yang diperoleh dari menjual barang baik tunai / kredit . Besarnya penjualan
yang dicantumkan dari laporan rugi laba adaln penjualan bersih yaitu penjualan
kotor dikurangi dengan potongan penjualan dan pengembalian penjualan.
b.Pendapatan lain-lain dan Pendapatan luar usaha
Merupakan keuntungan yang diperoleh dari penjualan selain baranng dagangan
utama.
2. Biaya
a.Harga pokok penjualan
b.Biaya Usaha
Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha pokok perusahaan yang terdiri
dari biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran / penjualan.
-Biaya Administrasi dan Umum
-Biaya Pemasaran/Penjualan
PERUSAHAAN AYAM PETELUR
LAPORAN LABA-RUGI
Nomor Periode 2014
Nama Akun
Akun Laba Rugi Panen 1 (Desember-Juni) Laba Rugi Panen 1 (Juli-Desember)
A INFLOW
41 Penerimaan Pembayaran Telur Rp 15.000.000
ERP peternakan ayam adalah sebuah sistem informasi perusahaan peternakan ayam
petelur yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan
aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis peternakan ayam secara lengkap dan
menyeluruh.
Kelima gagasan pokok tersebut telah diimplementasikan seluruhnya dalam sebuah aplikasi
ERP untuk peternakan ayam petelur yang disimulasikan dalam Ms. Excel. Tentunya, aplikasi
ERP peternakan ayam haruslah dibandingkan dengan bagaimana proses peternakan ayam
petelur dalam kehidupan nyata karena ERP Peternakan ayam sesungguhnya adalah konsep
yang harus dapat dipraktikkan secara realistis. Berikut ini kami paparkan hasil perbandingan
ERP Peternakan Ayam dengan konsep real peternakan ayam petelur yang masih memiliki
perbedaan, berdasarkan urutan lima gagasan SAP ERP.
Proses SAP ERP Proses dalam ERP Peternakan Proses dalam Realita
Ayam Peternakan Ayam
Sales and Distribution Customer hanya dapat Realita nyata
membayar tunai pada memungkinkan customer
setiap transaksi untuk melakukan
pembelian (n) tray telur pembayaran transaksi
secara tunai maupun
non-tunai
Production Planning Perencanaan Infrastruktur Realita nyata, dalam
jangka panjang belum perencanaan
memiliki batasan usia infrastruktur,
kadaluwarsa setiap mempertimbangkan pula
infrastruktur batasan umur maksimal
Belum memiliki dari setiap infrastruktur,
perhitungan jumlah mitra contohnya kandang.
yang sesuai untuk Mempertimbangkan
menangai jumlah mengajak kerjasama
kebutuhan pemesanan suatu mitra untuk
yang melampuai menutupi kekurangan
kapasitas produksi produksi telur
Material Manajemen Pakan dibuat dalam satu Pakan sebagai bahan
jenis kategori pakan, utama peternakan
yaitu pakan jadi kebanyakan memiliki
variasi tertentu, seperti
campuran bekatul,
jagung dll, dengan kadar
yang telah ditetapkan
Manufacturing Prosentase produktivitas Prosentase produktifitas