id
Oleh :
LINA WAHYU SUSANTI
R1110013
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Pemberian imunisasi sangat penting bagi bayi karena dapat mencegah beberapa
penyakit seperti Tubercolusis, Dipteri, Pertusis, Hepatitis dan Poliomyelitis atau
biasa disebut dengan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Di
Indonesia kematian akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi adalah 25
per 1.000 Angka Kelahiran Hidup. Kader Posyandu merupakan salah satu orang
yang sangat berperan dalam program imunisasi yang bertujuan untuk menurunkan
angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran kader Posyandu dengan
kelengkapan imunisasi dasar di desa Kwarasan, Sukoharjo.
Hasil dari penelitian yang menggunakan perhitungan Chi Square dengan bantuan
SPSS version 13 for windows didapatkan X² hitung (73,456) > X² tabel (3,841),
dengan nilai P yaitu 0.00 dan nilai korelasi contingensi (C) sebesar 0,658 yang
berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Kader .................................................................................... 5
2. Posyandu ............................................................................... 7
3. Peran...................................................................................... 9
commit to user
4. Peran Kader Posyandu........................................................... 11
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Imunisasi ............................................................................... 12
C. Hipotesis.........................................................................................16
A. Gambaran Umum........................................................................... 24
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 32
B. Saran ........................................................................................... 32
LAMPIRAN
commit to user
vii
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
vii
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
vii
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 12-14 : Data Skor Penilaian Responden terhadap Peran Kader Posyandu
Imunisasi Dasar
commit to user
vii
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(AKB) tertinggi di negara ASEAN. Kendati Angka Kematian bayi dari tahun ke
rendah, gizi buruk serta kurangnya pengetahuan orang tua tentang pencegahan
Program ini menekankan upaya promotif seperti promosi memberikan Air Susu
Ibu (ASI) kepada bayi, pemenuhan nutrisi, kebersihan diri dan lingkungan serta
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
Kematian Bayi (Zulkifli, 2003). Salah satu upaya menurunkan Angka Kematian
Bayi yang dilakukan dalam Posyandu adalah pemberian imunisasi dasar pada
Poliomyelitis atau biasa disebut dengan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
yang bisa dicegah dengan imunisasi adalah 25 per 1.000 Angka Kelahiran Hidup
(Noor, 2010).
bulan yang sudah mendapat lima imunisasi dasar lengkap (Albertina, 2008).
dipengaruhi oleh kader Posyandu. Kader Posyandu merupakan salah satu orang
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
kader Posyandu, dari keseluruhan Posyandu terdapat 560 balita yang aktif dalam
adalah 135 balita yang seharusnya sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
tetapi sebesar 21,5% balita yang berusia lebih dari 12 bulan belum mendapat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sukoharjo.
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
a) Profesi
b) Kader
c) Masyarakat
d) Ibu balita
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kader
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan
Kader yang bertugas di posyandu lanjut usia (lansia) dengan kegiatan rutin
pasien lansia.
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
tempat tinggalnya.
puskesmas
masyarakat
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
(Purwandari, 2010)
2. Posyandu
masyarakat, oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk
2010)
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
f. Pembinaan.
1) Belum mantap.
3) Kader terbatas.
1) Kegiatan teratur.
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
3. Peran
Peran adalah bagian dari tugas utama yang harus dijalankan (Kamus
menurut Soekanto (2007) peran adalah segala sesuatu oleh seseorang atau
dimilikinya.
Menurut Sudarma (2009) ada beberapa asosiasi yang berkaitan dengan istilah
“peranan”, yaitu :
a. Peranan selalu diartikan sebagai sesuatu hal yang tersedia bagi orang
b. Hal yang tersedia itu dapat dirumuskan sebagai sejumlah sikap, gerak,
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
e. Dari segi si pemain tidak ada peranan atu pesona dramatis yang bersifat
kata lain, orang dapat menghafalkan dan memainkan lebih dari satu
peranan.
Dari beberapa pemikiran tersebut, peran dimaknai sebagai atu pola tingkah
laku, kepercayaan, nilai, sikap, yang diharapkan oleh masyarakat muncul dan
(Sudarma, 2009).
kehidupan bermasyarakat.
b. Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu
Berdasarkan ketiga hal diatas, maka dalam peran perlu adanya fasilitas -
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
(Torik, 2005). Posyandu pada umumnya dan kader Posyandu pada khususnya
dipengaruhi oleh sikap petugas, dalam hal ini adalah kader Posyandu
(Notoadmojdo,2003).
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
memberikan informasi yang dibutuhkan ibu balita sertas selalu datang dalam
5. Imunisasi
dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
reaksi yang ditimbulkan oleh imunisasi ini setelah 4-6 minggu di tempat
bekas suntikan akan timbul bisul kecilyang akan pecah tetapi ini adalah
NaCL 0,9 %. Setelah dilarutkan harus segera dipakai dalam waktu 3 jam,
Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran utara yang
ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang
adalah demam, nyeri pada daerah bekas suntikan. Penyuntikan vaksin ini
dibagian paha kiri bagian atas secara sub cutan atau intra muscular
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
c. Hepatitis B
virus hepatitis B yang berakibat pada hat. Penyakit ini menular melalui
darah atau cairan tubuh yang lain dari orang yang terinfeksi, vaksin ini
diberikan 3 kali pada usia 3-6 bulan. Dewasa ini, pemberian vaksin
disebut DPT Hb combo. Vaksin ini juga diberikan pada bayi baru lahir,
Penyuntikan imunisasi ini sama dengan imunisasi DPT, dengan dosis dan
d. Polio
layuh.Vaksin polio ada 2 jenis, yakni vaccine polio inactivated (IPV) dan
adalah vaksin jenis OPV yang diberikan secara oral. Vaksin Polio
e. Campak
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
menderita demam.
telinga, radang pada syaraf, radang pada sendi, dan radang pada otak
vaksin campak diberikan di lengan kiri bagian atas dengan cara sub
(Marimbi, 2010).
imunisasi dengan vaksin BCG pada usia 0-2 bulan, vaksin DPT, Hepatitis
B dan Polio pada usia 2-6 bulan serta vaksin Campak pada usia 9-12 bulan
(Marimbi, 2010).
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
B. Kerangka Konsep
Posyandu
1. Berperan :
- Penyuluhan
- Memotivasi
- Memberi Informasi
- Mengajak ibu balita
- Disiplin
2. Sikap
- Dorongan dari diri sendiri
- Dorongan dari luar
3. Tindakan
Keterangan :
: yang diteliti
C. Hipotesis
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI
A. Desain Penelitian
bebas dengan kelengkapan imunisasi dasar sebagai variabel terikat, yang dilihat
dan diukur hanya sekali pada saat yang sama (Taufiqurrohman, 2008).
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah ibu balita di Posyandu balita yang
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu balita di Posyandu balita desa
Kwarasan yang mempunyai bayi usia 9 - 12 bulan sebanyak 135 ibu balita.
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
絀
n=
ẘ 絀
ẘ勘=
ẘ ẘ勘= 鮸,鮸=
ẘ勘=
ẘ,勘勘Ė=
96
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
(Notoadmojdo, 2005)
D. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
2. Kriteria Eksklusi
Sukoharjo
E. Definisi Operasional
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
1. Pengolahan data
adalah kuesioner tentang peran kader Posyandu yang akan diujikan pada
ibu balita yang mempunyai balita usia 9-12 bulan dengan jumlah 30 soal.
Kuesioner disusun dengan dua alternatif jawaban yaitu “ya” dan “tidak”
pernyataan negatif yaitu no 2, 8, 9, 11, 16, 18, 24, 27, dan 28 sedangkan
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
valid dan reliabel. Untuk itu, kuesioner harus diuji validitas dan reliabilitas
terlebih dahulu.
a. Validitas
besar dari r tabel maka dikatakan butir soal valid (Sugiyono, 2006). Validitas
bulan sebagai responden yang menjawab item pertanyaan yang ada dalam
kuesioner.
Hasil dari pengujian validitas dari 38 item soal terdapat 8 item yang
tidak valid (soal no 7, 16, 17, 18, 35, 36, 37 dan 38) dan 30 item yang valid.
Item soal yang tidak valid kemudian dibuang, sedangkan 30 item soal
commit to user
tersebut dinyatakan valid setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
tersebut mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel maka 30 item soal
instrumen tersebut valid dengan rentang nilai r hitung dari 0,372 sampai
0,588
b. Reliabilitas
syarat reliabel apabila angka tersebut memiliki kestabilan baik bila digunakan
untuk responden lain atau digunakan pada waktu yang berlainan. Instrumen
dikatakan reliabel apabila ada nilai 1-0, semakin mendekati angka 1, maka
> 0,6.
0,873 yang berarti nilai α > 0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
tersebut reliabel.
2. Analisis Data
a. Penyunting (editing)
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
b. Pengkodean (coding)
menggunakan computer.
c. Tabulating (tabulating)
d. Analisis Data
Untuk mencari hubungan antar variabel nilai X² hitung harus lebih besar
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum
satu desa yang mempunyai Posyandu sebagai sarana untuk meningkatkan derajat
kesehatan terutama ibu dan anak. Jumlah Posyandu di Desa Kwarasan adalah
tujuh Posyandu yang di pantau langsung oleh bidan desa. Posyandu Desa
Kwarasan dijalankan oleh kader Posyandu yang dipilih oleh bidan desa, setiap
Posyandu, tidak semua kader berperan aktif. Terdapat beberapa kader yang tidak
aktif, misalnya jarang atau bahkan tidak pernah datang dalam Posyandu.
khususnya tentang imunisasi sehingga ibu balita belum begitu paham tentang
manfaat imunisasi.
dasar.
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
Tidak
Berperan
29,2%
Berperan
70,8%
kader posyandu dapat dikategorikan berperan (68 ibu balita atau 70,8%).
Sebagian kecil saja yang menilai bahwa kader posyandu dikategorikan tidak
Tidak
Lengkap
24,0%
Lengkap
76,0%
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
imunisasi dasar kepada anaknya secara lengkap (73 ibu balita atau 76,0%).
Sebagian kecil saja yang memberikan imunisasi dasar kepada anaknya secara
dasar kepada anaknya secara lengkap (70,8%). Responden yang menilai bahwa
gambaran secara deskriptif bahwa ibu yang menilai bahwa kader posyandu
lengkap.
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Tabel 4.2 menyajikan hasil perhitungan uji statistik chi square. Apabila
dibandingkan terlihat bahwa c2hitung > c2tabel (73,456 > 3,841) atau p < 0,05
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran kader
semakin kuat.
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
yang menjawab kuesioner dengan nilai lebih dari 15 (kader Posyandu berperan) dan
status imunisasi bayi lengkap. Responden yang menjawab kuesioner dengan nilai
kurang dari 15 sebanyak 23 responden (24,0 %), yang berarti kader Posyandu tidak
berperan dalam kelengkapan imunisasi dasar dan status imunisasi bayi tidak lengkap.
Sedangkan responden yang menjawab kuesioner dengan nilai kurang dari 15 tetapi
status imunisasi bayinya lengkap sebanyak 5 responden (5,2 %). Hal ini
dasar.
pertama adalah keberhasilan Posyandu dengan jumlah 11 item soal. Dari soal
tersebut, item soal yang mempunyai skor paling tinggi adalah soal nomor 5 yaitu
Indikator kedua adalah keaktifan kader Posyandu dengan jumlah 16 item soal.
Dari soal tersebut, item soal yang mempunyai “skor paling tinggi” adalah soal nomor
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
yang dilakukan oleh kader. Hal ini menjelaskan bahwa sikap petugas sangat
benar.
Indikator ketiga adalah kehadiran kader Posyandu dengan jumlah 3 item soal.
Dari soal tersebut yang mempunyai skor paling tinggi adalah soal nomor 28 yaitu
kader Posyandu selalu datang terlambat (unfavourable), dengan 59 ibu balita yang
motivasi kepada ibu balita, memberikan informasi yang dibutuhkan ibu balita serta
umumnya dan kader Posyandu pada khususnya mempunyai peran penting dalam
sebagai faktor predisposisi juga dipengaruhi oleh sikap petugas, dalam hal ini adalah
bayi. Dengan penyuluhan imunisasi yang dilakukan oleh kader Posyandu, maka ibu
balita akan senantiasa mengingat pentingnya imunisasi dasar pada bayi (Torik,
commit to user
2003).
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
posyandu dengan kelengkapan imunisasi dasar yang diteliti yaitu ada tidaknya
hubungan yang signifikan, kekuatan hubungan dan bentuk atau arah hubungan.
tabel untuk pengujian dari chi square adalah sebesar 3,841 pengambilan kesimpulan
signifikan antara peran kader posyandu dengan kelengkapan imunisasi dasar“ dan Ha
adalah ” terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader posyandu dengan
(73,456) > X² tabel (3,841) dengan n = 96 maka Ha diterima dan Ho di tolak dan nilai
antara peran kader posyandu dengan kelengkapan imunisasi dasar diukur dengan
termasuk kuat
Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui bahwa ibu balita yang menjawab
bahwa kader berperan dan balitanya sudah di imunisasi lengkap sebanyak 68 orang
commitbahwa
(70,8 %). Ibu balita yang menjawab to userkader tidak berperan dan imunisasi
balitanya tidak lengkap sebanyak 23 orang (24,0 %), sedangkan ibu balita yang
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
menjawab bahwa kader tidak berperan tetapi status imunisasi balitanya lengkap
mengatakan bentuk atau arah hubungan yaitu semakin besar peran kader maka
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
dari X² tabel (3,841) dan koefisien kontingensi sebesar 0,658 pada taraf
B. Saran
sering tidak hadir dalam kegiatan Posyandu, serta melakukan kerjasama yang
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
commit to user
33