Anda di halaman 1dari 2

Peran perempuan di Desa Pakisajajar selalu dianggap sebagai pekerja domestik, seperti menjadi

buruh pabrik, petani, berjualan di toko dan pasar, serta menjadi ibu rumah tangga yang dinilai
tidak dapat berkontribusi secara aktif di luar rumah sehingga perannya tidak lebih dari sekadar
aktivitas dalam rumah.
Sementara itu peran laki-laki mencari nafkah saja, seperti bekerja di sektor publik menjadi
perangkat desa dan pegawai negeri sipil. Keterlibatan peran laki-laki dalam kegiatan domestik
masih sangat jarang sekali.
Di masyarakat pedesaan peran perempuan dalam ranah domestik sangat penting namun tidak ada
jaminan serta penghargaan dalam bentuk materi. Perempuan memberikan kesempatan yang lebih
kepada laki-laki dalam melakukan kegiatan ekonomi. Laki-laki menjadi satu-satunya tempat
perempuan bergantung secara finansial.
Perbedaan gander yang terjadi di dalam masyarakat diakibatkan oleh proses sosialisasi. Salah
satunya adalah sosialisasi dalam kelompok primer yaitu keluarga. Keluarga merupakan tempat
dimana tahap awal atau pertama kali sosialisasi nilai dilakukan terhadap anak. Anak akan
menerima dan mengadopsi nilai yang telah disampaikan orang tua mereka.
Untuk membangun kesadaran terhadap kesetaraan gender. mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Universitas Negeri Malang mengadakan program sosialisasi dengan tema "Pendidikan
Sadar Gender di Desa Pakisjajar".
Terdapat tiga topik utama dalam sosialisasi ini, antara lain pentingnya pemahaman perempuan
terhadap pendidikan berprespektif gender, pembagian peran antara laki-laki dan perempuan, dan
cara memperlakukan anak laki-laki dan perempuan sesuai dengan perspektif gender.
Kesetaraan gender tidak terjadi secara ilmiah, terutama di daerah yang memiliki budaya dan pola
pikir yang kuat. Mengubah pola pikir masyarakat tentunya harus didasarkan pada pengetahuan
masyarakat di daerah itu sendiri. Sehingga pengetahuan masyarakat dapat dijadikan landasan
bagaimana dan apa tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya untuk menjadikan masyarakat
tersebut lebih paham dan peduli pada isu kesetaraan gender
Kata gender mungkin sangat awam bagi penduduk pedesaan yang masih memegang teguh adat
istiadat atau kebudayaan. Pengetahuan gender di sekitar masyarakat pedesaan merupakan hal
yang tidak biasa atau mungkin pandangan mereka terhadap kesetaraan gender malah hal yang
baru bagi mereka.
Perlu adanya pemahaman masyarakat akan kesetaraan gender untuk mengikis ketimpangan.
Apabila terjadi ketimpangan gender yang tinggi, salah satu dampaknya yaitu adanya kekerasan
seksual pada perempuan.
Memperjuangkan kesetaraan gender bukan berarti menuntut perempuan untuk menjadi sama
dengan lelaki, tetapi mendukung perempuan dan lelaki agar mendapat kesempatan untuk ada
dalam posisi yang sejajar.
https://www.liputan6.com/
https://core.ac.uk/
https://www.researchgate.net/

Anda mungkin juga menyukai