Anda di halaman 1dari 2

Hal utama yang perlu disiapkan adalah niat.

Kalau niat kita baik dan lurus, Tuhan akan


memudahkannya dan yang kedua kita harus konsisten akan tujuan.

Lailiyatul Rizky Fitri Azima, mahasiswi Daegu University study program Major of Food and
Nutrition. Setelah lulus SMK, dia berambisius untuk mendaftar perguruan tinggi negeri. Ia telah
mengikuti ujian mandiri tapi gagal karena dia tidak mempunyai persiapan seperti mengikuti
bimbingan belajar (Bimbel) atau les privat. Ambisinya membuatnya tidak memiliki keinginan
untuk masuk universitas swasta di Indonesia dan akhirnya dia diterima di universitas Wahid
Hasyim. Saat semester 3 orangtuanya mengalami kesulitan financial hal ini mendorongnya untuk
mengikuti program beasiswa KGSP (Korean Government Schoolarship). Ia mendaftar pada
bulan September 2019 lalu dan akhirnya lolos pada tiap tahap seleksi kemudian berangkat ke
Korea pada Februari 2020.

Saat ini dia tinggal di daerah Ahsan, sebuah pedesaan yang mayoritas penduduknya lanjut usia.
Biaya hidup di Korea terjangkau namun untuk membeli pakaian cukup mahal. Ia mendapatkan
uang tunjangan bulanan dari beasiswa untuk membayar sewa bulanan, membeli makan, pakaian,
dan kebutuhan sehari-hari sekaligus untuk ditabung. Banyak sekali hal yang tidak bisa
didapatkan di Indonesia tapi dengan mudah didapatkan di Korea, salah satu nya internet. Di
setiap tempat pasti tersambung oleh wifi seperti di mall, café bahkan di jalan. Dengan internet
pelayanan menjadi baik, cepat, dan tepat.

Saat pandemic keluarga selalu memberikan respon positif. Naiknya kasus covid 19 di korea
membuatnya tidak berani keluar asrama. Pihak kampus menegaskan untuk tidak keluar dari
asrama. Jika ketahuan tidak menggunakan masker, dikeluarkan secara paksa dari asrama. Saya
tetap prevent dengan memakai masker, cuci tangan, dan berjaga jarak. Saat ini perkuliahan masih
online tetapi di berikan jadwal dari Universitas untuk melaksanakan perkuliahan offline
seminggu 2 kali. Di Korea saat ini dia masih belajar bahasa 1 tahun, setelah itu baru memasuki
perkuliahan.
“Hal utama yang perlu disiapkan adalah niat. Kalau niat kita baik dan lurus, Tuhan akan
memudahkannya dan yang kedua kita harus konsisten akan tujuan”.

Lailiyatul Rizky Fitri Azima, a student of Daegu University majoring in the Food and Nutrition
study program. After graduating from vocational high school of pharmacy, she was ambitious to
get in state universities. She has taken the independent exam but failed because she did not have
any preparation such as taking private lessons. Her ambition made her have no desire to take
private universities in Indonesia and then she was finally accepted into Wahid Hasyim
University. During the 3rd semester her parents had financial problems which encouraged her to
apply Korean Government Scholarship program. She registered in September 2019 and finally
passed each selection stage then left for Korea in February 2020.

Lailiyatul lives in Ahsan, a rural area where most of the people is elderly. In Korea, the living
cost is affordable but for buying clothes is quite expensive. She must manage the allowance from
scholarships to pay rent, buy food, and daily necessity as well as saving. There are so many
things that cannot be found in Indonesia, one of which is the internet. In every place has been
connected by Wi-Fi such as in malls, cafes and even on the road. The services become good,
fast, and precise with internet.

The increase of Covid-19 cases in Korea makes her not to come out. She keeps on preventing by
wearing a mask, washing hands, and keeping distance. Her Indonesian family always gives a
positive support. The campus defines the students not to leave the dormitory. If they are caught
not wearing a mask, they will be taken out forcibly. At this time she must learn Korean for 1 year
before starting the lecture. The classes are carried out by online and every 2 times a week by
offline based on the schedule from the university.

Anda mungkin juga menyukai