Anda di halaman 1dari 50

contoh skenario persidangan wanprestasi

SKENARIO SIDANG I

AGENDA SIDANG : PERDAMAIAN

Panitera (Cut Rina) :

Sidang gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan registrasi


perkaraNo.532/Pdt.G/2014/MS.BNAantaraNila Vonna Rahmi binti Anwarselaku Penggugat melawan Cut
Riska Gustiyani Aja binti Idris selaku Tergugat pada hari Sabtu Tanggal 9 Januari 2016Akan segera
dimulai. Kepada majelis hakim dimohon memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua (Wadi):

(menanyakan kesiapan pelaksanaan sidang kepada hakim anggota 1dan 2, panitera)

Persidangan Mahkamah Syariah Banda Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara nomor No.
532/Pdt.G/2014/MS.BNAantaraNila Vonna Rahmi binti anwarselaku Pengugat melawanCut Riska
Gustiyani Aja binti Idrisselaku Tergugatpada hariSabtu Tanggal 9 Januari 2016dibuka dan diyatakan
terbuka untuk umum. (ketok 3x) (kepada panitera diperintahkan untuk memanggil para pihak yang
berperkara).

Panitera (Cut Rina) :

atas perintah ketua majelis hakim kami panggil penggugat Nila Vonna Rahmi binti
Anwarmelawan tergugatCut Riska Gustiyani Aja binti Idrisuntuk memasuki ruangan persidangan.

Hakim Ketua (Wadi):

menayankan kepada penggugat(siapakah nama saudari, umurnya berapa, agamanya apa,


beralamat dimana, )

Penggugat (Nila):

Nila Vonna Rahmi binti Anwar, umur 30, agama saya islam, alamat saya di Sabang.

Hakim Ketua (Wadi):

menanyakan kepada tergugat (siapakah nama saudari, umurnya berapa, agamanya apa,
beralamat dimana)

Tergugat (Riska):
Cut Riska Gustiyani Aja binti Idris, umur 30, saya beragama islam, saya beralamat diJl.
Lingkar kampus UIN ar-Raniry, Banda Aceh.

Hakim Ketua (Wadi):

Baiklah, Agenda persidangan hari ini adalah upaya perdamaian.Bagaimana saudari


penggugat,apakahsebaiknya anda mempertimbangkan kembali penyelesaian masalah ini dengan jalan
mediasi bersama tergugat mengingat bahwa yang namanya perselisihan itu tidak baik.selain akan
menimbulkan permusuhan juga tidak enak jk berita ini semakin meluas di kalangan masyarakat.

Penggugat (Nila):

kami sudah mencoba berkali-kali menempuh jalan musyawarah tetapi sampaisekarang


masih belum dapat dicapai kesepakatan.

Hakim Ketua (Wadi):

Bagaimana saudariTergugat, Apakah tidak sebaiknya diselesaikan dengan jalan damai


saja?

Tergugat (Riska):

Iya hakim ketua, kami terus berupaya untuk melakukan perdamaian, tetapi mohon
dengan segala hormat agar sidang tetap dilanjutkan.

Hakim Ketua (Wadi):

Baik, dikarenakan usaha perdamaian oleh kami tidak berhasil, maka sebelum perkara ini
diperiksa lebih lanjut oleh pengadilan, saudara akan saya beri kesempatan untuk melakukan upaya
perdamaian dengan jalan mediasi. Untuk itupenggugat dan tergugat saya beri kesempatan selama 14
hari untuk menyelesaikan perkara ini secara damai, Bagaimana penggugat?

Penggugat (Nila):saya setuju hakim ketua.

Hakim Ketua (Wadi):Bagaimana saudari tergugat?

PH Tergugat (Zaza):saya juga setuju hakim ketua

Hakim Ketua (Wadi):

Baik, untuk memberikan kesempatan kepada penggugat dan tergugat melakukan


mediasi,dengan ini saya menunjuk saudara Andi saputra sebagai mediator dalam perkara ini.untuk itu
sidang ditunda selama 14 hari dan akan dilanjutkan kembali pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2016
dengan agenda pembacaan gugatan, kepada para pihak diperintahkan untuk menghadap sidang pada
hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa surat panggilan dari pengadilan. Pengumuman ini adalah
panggilan resmi.Sidang dinyatakan ditunda. (ketok 1x)Dengan mengucapkan alhamdulillah sidang pada
hari ini ditutup. (ketok3x)

SKENARIO SIDANG II

AGENDA SIDANG PEMBACAAN GUGATAN

SIDANG II

Hakim Ketua (Wadi):

Persidangan Mahkamah Syariah Banda Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara nomor No.
532/Pdt.G/2014/MS.BNAantaraNila Vonna Rahmi binti Anwar selaku Pengugat melawanCut Riska
Gustiyani Aja binti Idris selaku Tergugatpada hari Sabtu Tanggal 23 Januari 2016 dibuka dan diyatakan
terbuka untuk umum. (ketok 3x).

Hakim Ketua (Wadi):

Bagaimana penggugat apakah selama 14 hari ini sudah tercapai perdamaian?

Penggugat (Nila):

Belum ada hakim ketua, kami mohom sidang tetap dilanjutkan

Hakim Ketua (Wadi):

Bagaimana dengan saudara tergugat?

Tergugat (Riska):

Belumada juga ketua.

Hakim Ketua (Wadi):

Baiklah, dikarenakan mediasi tidak berhasil maka siding dilanjutkan dengan agenda
pembacaan surat gugatan dari Penggugat. apakah penggugat sudah siap dengan gugatannya?

Penggugat (Nila):

Siap hakim ketua.

Hakim Ketua (Wadi):

tergugat apakah sudah menerima salinan gugatannya?


Tergugat (Riska):

sudah, hakim ketua

Hakim Ketua (Wadi):

Baiklah kalau begitu, Penggugat Silakan dibacakan

Penggugat (Nila):

Terimakasih hakim ketua(membaca surat gugatan)

Hakim Ketua (Wadi):

Baik, saudari tergugat apakah saudari mengerti akan surat gugatan dari saudari
penggugat?

Tergugat (Riska):

saya sudah mengerti.

Hakim Ketua (Wadi):

Apakah saudari Tergugat sudah siap akan jawaban gugatan dari penggugat?

Tergugat (Riska):

Saya sudah mempersiapkan jawaban dari gugatan Penggugat Majelis Hakim.

Hakim Ketua (Wadi):

Baik saudari tergugat silahkan membacakan jawabannya.

Tergugat (Riska):

Terimakasih ketua(membaca suratjawaban, setelah dibacakan salinan jawaban


diberikan terhadap hakim dan penggugat).

Hakim Ketua(wadi):

Baik, saudari penggugat, apakah saudari mengerti akan jawaban gugatan saudari
tergugat?

Penggugat (Nila):

saya sudah mengerti ketua

Hakim Ketua (Wadi):


Apakah saudari penggugat akan mengajukan replik atas jawaban gugatan yang telah
disampaikan oleh tergugat?

Penggugat (Nila):

ya, hakim ketua. Namun bolehkah sayaakan menjawab secara lisan?

Hakim Ketua (Wadi):

Ya dipersilahkan kepada saudara penggugat.

Penggugat (Nila): membaca replik.

Hakim Ketua (Wadi):

Bagaimana dengan saudari tergugat, apakah anda akan mengajukan duplik terhadap
penggugat?

Tergugat (riska) :

Tidak ketua.

Hakim Ketua (wadi):

baik jika dari pihak tergugat tidak mengajukan duplik maka sidang pada hari ini akan di
tunda selama 7 hari,dan akan di lanjutkan pada tanggal 6 Februari 2016 dengan agenda pembuktian dan
saksi. kepada para pihak diperintah untuk menghadap sidang pada hari dan tanggal yang telah
ditetapkan tanpa surat panggilan dari pengadilan. Pengumuman ini adalah panggilan resmi. Sidang
dinyatakan ditunda. (ketok 1x) Dengan mengucapkan alhamdulillah sidang pada hari ini ditutup.
(ketok3x).

SKENARIO SIDANG III

AGENDA SIDANG : PEMBUKTIAN

Hakim Ketua (Wadi):

Persidangan Mahkamah Syariah Banda Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara nomor No.
532/Pdt.G/2014/MS.BNAantaraNila Vonna Rahmi binti Anwar selaku Pengugat melawanCut Riska
Gustiyani Aja binti Idris selaku Tergugatpada hari Sabtu Tanggal 6Februari 2016 dibuka dan diyatakan
terbuka untuk umum. (ketok 3x).

Hakim Ketua(wadi):

Bagaimana penggugat apakah selama 7 hari ini ada perubahan pikiran untuk
bermusyawarah dengan tergugat?
Penggugat (Nila):

Belum ketua, untuk itu kami mohon sidang tetap dilanjutkan

Hakim Ketua (Wadi):

Bagaimanatergugat apakah selama 7 hariada perubahan pikiran untuk bermusyawarah


dengan tergugat?

Tergugat (Riska):

Tidak ketua, kami juga mohon agar sidang tetap dilanjutkan.

Hakim Ketua (Wadi):

Baik, Agenda persidangan hari ini adalah pengajuan bukti-bukti dan saksi dari pihak
penggugat.Apakah saudari Penggugat sudah siap dengan bukti dan saksinya?

Penggugat (Nila):

Siap ketua. Pada hari ini kami akan mengajukan bukti-bukti tertulis. Bukti-bukti tertulis
yang akan kami ajukan pada persidangan ini berupa : sertifikat tanah, kwitansi pembelian tanah, dan
juga denah tanah tersebut.(menyerahkan bukti pada hakim)

Hakim Ketua (Wadi):

apakah penggugat akan mengajukan saksi guna menguatkan dalil-dalil saudara pada hari
ini?

Penggugat (Nila):

Disini saya akan menghadirkan dua orang saksi yaitu saudara Badrul Akmal dan saudari
Vika

Hakim Ketua (Wadi):

Panitera tolong panggil para saksi dari pihak penggugat.

Panitera (Cut Rina):

atas perintah dari hakim ketua, Kepada saksi penggugat, saudara badrulakmal dan
saudari Vika dipersilakan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua (Wadi):

Kepadapara saksi, apakah saudara bisa berbahasa Indonesia?


SAKSI (akmal dan vika) :

Bisa, Majelis Hakim.

Hakim Ketua (Wadi):

sebelumnya kami ingatkan kepada saksi agar menjawab apa yang hanya diketahui saja, jika
tidak tahu jawab saja tidak tahu. Jangan bertanya kepada penggugat dan penggugat juga jangan
memberi tahu informasi apapun kepada para saksi . Sekali lagi saya tekankan agar saudara tidak
bertanya kepada penggugat dan tidak membuat persaksian yang palsu.

Hakim Ketua (Wadi):

Apakah saudara siap mengikuti persidangan?

SAKSI (akmal) :

siap, Majelis Hakim

HA II (Irfandi) :

apakah para saksi siap untuk untuk memberikan keterangan yang sebenarnya? Dan apakah
siap untuk di sumpah?

Saksi I dan II:

siap hakim ketua.

HA II(Irfandi) :

silahkan para saksi untuk berdiri (BERSUMPAH), (saksi di persilahkan untuk duduk)

HA II (irfandi):

sebelum mendengarkan informasi dari saksi pertama, maka diharapkan saksi kedua dimohon
untuk tunggu diluar.

HA II (Irfandi):

baiklah sebelum memberikan informasi, kami akan memeriksa identitas saudara. siapa nama
saudara?

SAKSI (akmal): badrul akmal

HA II (Irfandi): agama?
SAKSI (akmal):Islam

HA II (Irfandi):Tempat tinggal?

SAKSI (akmal):jl. Lingkar kampus, area UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

HA II (Irfandi): pekerjaan saudara?

SAKSI (akmal):pekerjaan saya Pegawai Negeri

HA II (irfandi) : apa hubungan saudara dengan penggugat?

SAKSI (AKMAL) :

saya adalah salah satu warga yang dulunya menempati tanah bu nila, hingga pada akhirnya saya telah
membeli sepetak tanah tersebut yang diatasnya ada rumah saya.

HA I(agus) : Apakah saudara tahu tentang riwayat tanah tersebut ?

SAKSI (AKMAL) :

Yg saya tahu, tanahnya milik Bu Nila Vonna rahmi (Penggugat)sedangkan bangunanrumah milik bu riska
(Tergugat). Awalnya tanah tersebut berupa tanah kosong. Kemudianpada tahun 1995 beberapa warga
termasuk saya meminta kepadaibu Nila agar tanah tersebut disewakan kepada mereka dan akan
digunakan oleh mereka untuk membangun tempat kediaman sementara untuk mereka, dengan syarat
warga harus membayar biaya sewa setiap tahunnya. Kemudian awal bulan November 2015 ibu nila
datang ke warga yang menyewa tanahnya tersebut, dengan memberitahukan bahwa tanah tersebut
akan dijual, dan menawarkan kepada warga apakah mereka mau membeli tanah tersebut, jika warga
tidak mau maka warga harus mengosongkan tanah tersebut, karena akan dijual kepada orang lain, hal
ini dilakukan karena bu nila akan meninggalkan Indonesia disebabkan oleh dipindahtugaskan ke
Istanbul, Turki. Beberapa warga mau membeli tanah tersebut, namun ada satu orang warga yaitu bu
riska yang tidak mau membeli tanah yang ditempatinya tersebut, dikarenakan kesepakatan awal kami
dulunya hanya sebatas sewa menyewa, bukan jual beli.

HA II(irfandi) : Dari mana saudara tahu kalau tanah tersebut milik Bu nila ?

SAKSI (AKMAL) :karena pada awal kesepakatan awal saat warga ingin menyewa ia pernah
memperlihatkan sertifikat tanah tersebut dan atas nama Bu nila.

HA II(Irfandi) : Apakah saudara tahu batas tanah milik Bu nila Tersebut?

SAKSI (AKMAL) :ya, saya tahu, sebelah utara : rumah milik pak firman, sebelah selatan : rumah
milik pak feri, sebelah barat : benkel milik pak amin, sebelah timur : rumah bapak Abdullah.

HA II (Irfandi):Saudara tahu kapan rumah rumah bu Riska itu dibangun?


SAKSI (AKMAL) :Seingat saya dibangun tahun 1995 dibangun rumah semi permanen,
sedangkan pada tahun 2009 dibangun rumah permanen.

HA II (Irfandi) : Apakah semua warga sudah membayar ganti rugi tanah ke Bu nila ?

SAKSI (AKMAL) : menanyakan kepada tergugat(apakah sudah semua bu?)

HA I(agus): maaf saudara saksi, kami ingatkan kembali bahwa tidak boleh bertanya kepada pihak
penggugat. Jawab saja apa yang anda ketahui.

HA II (Irfandi) : saya ulang kembali pertanyaannya. Apakah semua warga sudah membayar ganti
rugi tanah ke Bu nila ?

SAKSI (AKMAL): saya kurang tahu hakim ketua

HAKIM KETUA (WADI) : baik, dari hakim anggota I apakah ada pertanyaan ?

HA I (AGUS) : Tidak ada ketua.

HAKIM KETUA (WADI) : baik, terima kasih atas informasinya, saksi pertama di persilahkan tunggu
diluar.

Panitera (rina) : kepada saksi kedua yaitu Vika agar masuk ke ruang sidang.

HA I (Agus):Kepadasaudara saksi, apakah saudara bisa berbahasa Indonesia?

SAKSI (vika) :Bisa, Majelis Hakim.

HA I (Agus) : nama saudara?

SAKSI II (Vika):Vika

HA I (Agus):Tempat tinggal?

SAKSI II (Vika):jl. Lingkar kampus, area UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

HA I (Irfandi):Agama dan pekerjaan saudara?

SAKSI (Vika):Islam, pekerjaan saya Pegawai Negeri

HA I (Vika):Apakah saudara bersedia menjadi saksi penggugat?

SAKSI (Vika): Ya, saya bersedia

HA I (Agus):Apakah saudara ada hubungan dengan kedua pihak yang berperkara tersebut?

SAKSI (Vika):Saya tidak ada hubungan keluarga dengan penggugat

HA I (Agus):apa hubungan saudara dengan penggugat?


SAKSI (Vika): Saya adalalah teman penggugat

HA I (Agus): Sejak kapan saudara mengenal penggugat?

SAKSI (Vika): Saya kenal dengan (penggugat) sejak tahun 1988.

HA I (Agus):tolong ceritakan secara singkat bagaimana awal mula saudara kenal dengan penggugat

SAKSI (Vika): Pada awalnya saya kenal denganIbu nila karenateman sekolah beliau. Dan
beliaumerupakan pemilik tanah yang saya tempati, dan pada saat beliau baru membeli tanah yang saya
tempati beliau minta tolong saya untuk mencarikan notaris dan mengurus legalitas kepemilikan tanah
tersebut.

HA I (Agus) : kenapa harus anda yang mengurus semua itu?

Saksi (Vika) : Dikarenakan kesibukan beliau, jadi beliau meminta saya untuk mengurusnya.

HA I (Agus) :apakah saat ibu nila membeli tanah tersebut sudah ada bangunan diatas tanah tersebut?

Saksi (Vika): Tidak ada pak.

HA I (agus): apakah dalam menyampaikan keterangan saat ini saudara ditekan atau dipengarui oleh
orang lain dalam bentuk apapun

Saksi (Vika): Tidak pak.

HA I (agus) : keterangan dari saksi saya rasa sudah cukup, apabila dalam sidang berikutnya
keterangan saudara masih diperlukan saudara akan dipanggil kembali, silahkan saudara meninggalkan
ruangan sidang.

Hakim Ketua (wadi) : Baik, selanjutnya apakah tergugat mempunyai bukti atau saksi?

Tergugat (riska) : ada ketua, (menyerahkan Sertifikat Rumah, Denah runah, dan kwitansi pembayaran
sewa tanah). Saya jua memiliki saksi satu orang yaitu saudara Iqbal.

Panitra Pengganti (Rina) : kepada saksi dari tergugat yaitu Iqbal Di persilahkan Masuk.

Hakim ketua (wadi) : apa bisa bahasa Indonesia?

Saksi (iqbal) : Bisa ketua.

Hakim ketua (wadi): siapa nama, umur, agama, alamat, pekerjaan.

Saksi (iqbal) : Muhammad Iqbal, 35, Islam, Jl. Lingkar kampus, area UIN Ar-raniry, Wira swasta.

Hakim ketua (wadi): apa hubungan anda dengan tergugat?

Saksi (iqbal) : saya salah satu tetangga beliau, dan pada saat pembangunan rumah beliau saya ikut
membantu dalam hal mencari bahan-bahan bangunan.
Hakim ketua (wadi) :apakah anda tahu kepemilikan rumah tersebut atas nama siapa?

Saksi (iqbal) :beliau pernah memperlihatkan sertifikat rumah tersebut kepada saya, pada saat beliau
hendak merenovasi rumah yang sebelunya semi permanen menjadi permanen.

Hakim ketua (wadi) :apakah anda tahu apa penyebab ibu riska tidak mau membeli tanah yang
ditempati?

Saksi (iqbal) : setahu saya penyebab utamanya yaitu factor ekonomi, dikarenakan ia telah mengeluarkan
banyak biaya untuk pembangunan rumah tersebut, dan lagi pula ibu nila memberi kabar akan menjual
tanahnya dengan tiba-tiba, jadi kemungkinan besar ibu riska tidak mempunyai uang saat itu juga.

Hakim ketua (wadi) :kenapa anda tahu bahwa ibu riska memiliki masalah dengan ekonomi?

Saksi (iqbal) : karena, saya melihat dalam pembangunan rumah tersebut yang awalnya dari tahun 2009
dan hingga 2015 baru terselesaikan, disini terlihat bahwa ibu riska mengalami kesulitan dalam
membangun rumahnya, dan pernah beberapa kali ibu riska meminjam uang kepada saya untuk membeli
bahan-bahan pembangunan rumahnya.

Hakim ketua (wadi): berapa banyak uang yang beliau pinjam kepada anda?

Saksi (iqbal) :seingat saya pada pinjaman pertama sejumah 7 juta, dan yang kedua 5 juta.

Hakim ketua (wadi) :baiklah, terimakasih kepada saksi telah memberi keterangan yng sangat membantu
kami dalam menentukan keputusan yang akan kami ambil nantinya.

Hakim ketua (wadi) :tiba saatnya untuk pengambilan kesimpulan oleh kedua pihak. Yang pertama kami
persilahkan kepada penggugat.

Penggugat (nila) :berdasarkan bukti dan saksi yang telah saya ajukan terlihat jelas bahwa semua itu
mendukung dalil-dalil gugatan dari saya, dengan begitu saya berharap hakim ketua memutuskan secara
adil.

Hakim ketua (wadi) :bagaimana kesimpulam menurut saudari targugat.

Tergugat (riska) : dengan segala bukti dan saksi saya menginginkan tetap menempati rumah tersebut,
dan tetap tidak mau membeli tanah ibu yang, karena jelas pada awalnya kesepakatan dari kami hanya
sebatas sewa menyewa tanah tersebut.

Hakim ketua(wadi) : Baiklah, jika tidak ada yang ingin disampaikan lagi maka untuk memutuskan
perkara ini, kami dari majelis hakim akan melakuka perundingan dan sidang ditunda sampai 7 hari
kedepan yaitu pada tanggal 27 Febuari 2016. Diperintahkan kepada para pihak untuk hadir pada
hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa dipanggil kembali. Pengumuman ini adalah panggilan
resmi. Sidang dinyatakan ditunda. (ketok 1x) Dengan mengucapkan alhamdulillah sidang pada hari ini
ditutup. (ketok3x).
SKENARIO SIDANG IV

AGENDA SIDANG PEMBACAAN PUTUSAN

Hakim Ketua :Persidangan Mahkamah Syariah Banda Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara
nomor No. 532/Pdt.G/2014/MS.BNAantaraNila Vonna Rahmi binti Anwar selaku Pengugat melawanCut
Riska Gustiyani Aja binti Idris selaku Tergugatpada hari Sabtu Tanggal 27Februari 2016 dibuka dan
diyatakan terbuka untuk umum. (ketok 3x).

Hakim Ketua : Bagaimana penggugat dan tergugat apakah ada perubahan pikiran sebelum perkara ini
diputuskan oleh pihak hakim?

terggugat (riska): ada ketua, kami telah sepakat dan bermusyawarah, bahwa saya akan membeli tanah
tersebut apabila harga tanah tersebut dikurangi, dan dalam musyawarah tersebut ibu nila setuju dengan
apa yang saya ajukan.

Hakim Ketua : apa benar begitu saudari penggugat?

Penggugat (nila) : benar ketua, saya telah menyetujui apa yang diajukan oleh ibu riska dan dengan
adanya perdamaian diantara kami, maka kami memutuskan untuk mengakhiri sengketa diantara kami.

Hakim Ketua : Baik, jika itu keputusan dari para pihak, maka majelis sepakat untuk mengskors sidang
ini dalam 5 menit, agar majelis hakim dapat berunding atau bermusyawarah. Dengan ini sidang di skors
(ketuk 1x)

Para hakim bermusyawarah (saling bertanya)

Hakim Ketua : untuk melanjutkan pembacaan keputusan maka dengan ini skors di cabut, (ketuk 1x).

Hakim ketua : dengan adanya keputusan perdamaian dari kedua belah pihak, maka dengan ini kami
menganjurkan agar penggugat dan tergugat segera membuat permohonan akta perdamaian. Dan
Dengan adanya perdamaian dari kedua pihak, maka perkara No.532/Pdt.G/2014/MS.BNA dinyatakan
berakhir (ketok 1x). Dengan mengucapkan Alhamdulillah sidang pada sabtu 27 Febuari 2016 dinyatakan
selesai dan di tutup. (Ketok 3x).
ditutup (ketuk palu 3x)

SIDANG 7

HK : Pengadilan semu FH UNS yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada
tingkat pertama dengan nomor register perkara 100 / Pdt. G / 2012 / PS.FH.UNS, antara pihak-pihak
PENGGUGAT NORMAN BLANTIK SAPI melawan TERGUGAT ALEHANDRO RA RAGAT, hari ini kamis, 19
APRIL 2012 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.(ketuk palu 3x)

HK : Agenda persidangan hari ini adalah pembacaan bukti-bukti dan mendengarkan kesaksian
saksi. Saudara KHP, apakah saudara sudah siap dengan bukti-bukti saudara?

KHP : Siap saat ini juga Majelis, Bukti tertulis yang kami ajukan berupa ......................

( baca di berkas ) Selesai membacakan KHP menyerahkan bukti2 kepada majelis HK)

HK : Saudara KHT, silahkan maju untuk melihat bukti-bukti tertulis ini.

( KHT maju melihat bukti-bukti tertulis dari KHP )

HK : Saudara KHP, apakah saudara juga akan mengajukan saksi-saksi?

KHP : Iya Majelis, kami akan mengajukan beberapa saksi.

HK : Apakah saksi-saksi yang saudara ajukan siap dihadirkan saat ini?

kHP : Siap Majelis, saksi kami yang pertama adalah ARUMBIA ASHELOLE, beliau adalah seorang
akuntan publik.

HK : kepada petugas diperintahkan memanggil saksi PENGGUGAT ARUMBIA ASHELOLE ke dalam


ruang persidangan.

Petugas : Siap! Kepada SAKSI PENGGUGAT ARUMBIA ASHELOLE diperintahkan memasuki ruang
persidangan!

HK : saudara saksi, sebelum memberikan kesaksian MH minta saudara untuk maju menyerahkan
Kartu identitas saudara... Silahkan

SAKSI MAJU MENYERAHKAN KTP.

HK : selanjutnya MH ingin mengetahui identitas saudara: nama, umur, pekerjaan, alamat, agama,

SAKSI : Arumbia Asholole, 35 tahun, Akuntan Publik, Jalan Tikungan Lebar no 19, Ngoresan Jebres
Surakarta. katolik.

HK : saudara saksi apakah saudara ada hubungan keluarga dan pekerjaan dengan PENGGUGAT?
SAKSI : tidak majelis.

HK : dengan TERGUGAT?

SAKSI : juga tidak majelis.

HK : saudara saksi sebelum memberikan kesaksian, apakah saudara bersedia diangkat janji
menurut agama dan kepercayaan saudara?

SAKSI : iya majelis

HA : kepada petugas diperintahkan menempatkan diri

HK : saudara saksi, silahkan berdiri, letakkan tangan kiri saudara diatas kitab suci, lalu angkat
ketiga jari tangan kanan saudara seperti yang saya lakukan, kemudian ikuti lafaz janji yang saya ucapkan
”DEMI TUHAN SAYA BERJANJI, UNTUK MENJADI SAKSI DI MUKA SIDANG UNTUK MEMBERIKAN
KESAKSIAN YANG SEBENARNYA, DAN TIADA LAIN DARI YANG SEBENARNYA, SEMOGA TUHAN
MENOLONG SAYA” baik terimakasih. Silahkan saksi duduk kembali.

HK : Saudara saksi, MH ingatkan bahwa saudara telah diangkat janji menurut agama dan
kepercayan saudara, untuk itu saudara harus memberikan kesaksian dengan sejujurnya, apakah saudara
mengerti?

SAKSI : iya majelis.

HK : Saksi, Mengertikah saudara mengapa saudara diperiksa dalam persidangan ini?

SAKSI : Ya, saya mengerti, saya diperiksa karena menjadi saksi sehubungan dengan perkara
wanprestasi.

HK : HK anggota… ada pertanyaan?

HA1 : Saudara saksi sebagai akuntan publik apakah saudara "Bersertifikat Akuntan Publik" dan
menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia ?

SAKSI : Ya majelis

HA1 : Saudara saksi diperintahkan untuk memperlihatkan Bersertifikat Akuntan Publik

( Saksi Maju menyerahkan sertifikat Akuntan Publik )

( HA1 meriksa memperlihatkan kepada HK dan HA2 )

HA1 : saudara saksi dimana wilayah kerja saudara sebagai akuntan publik?

SAKSI : wilayah kerja saya di kota surakarta, saya memberikan pelayanan jasa audit keuangan
perusahaan-perusahaan sedang maupun besar yang berada di wilayah surakarta dan sekitarnya.
HA1 : Cukup Majelis.

HK : HA2 ada pertanyaan?

HA2 : Iya Majelis.

HA2 : Saudara saksi memberikan pelayanan jasa audit keuangan perusahaan- besar yang berada di
wilayah surakarta dan sekitarnya. Apakah termasuk didalamnya perusahaan PENGGUGAT?

SAKSI : ya majelis.

HA2 : Sudah berapa lama saudara menjalin kerjasama dengan Perusahaan PENGGUGAT?

SAKSI : sejak perusahaan tersebut berdiri majelis, kira2 8 atau 10 tahun yang lalu.

HA2 : Saudara saksi,apakah jasa akunting apa saja yang saudara berikan pada perusahaan
PENGGUGAT?

SAKSI : secara garis besar saya memberikan beberapa jenis jasa antara lain Jasa atestasi, termasuk di
dalamnya adalah audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif,
pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa
audit serta atestasi lainnya.Serta Jasa non-atestasi, yang mencakup jasa yang berkaitan dengan
akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi.

HA2 : Cukup Majelis.

HK : KHT apakah ada pertanyaan untuk saksi ?

KHT : Iya Majelis.

KHT : Saksi, terkait dengan kewenangan saudara sebagai akuntan publik pada perusahaan
PENGGUGAT, apakah saudara mengetahui mengenai hubungan antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT?

SAKSI : yang saya tahu bahwa pak alehandro itu temannya TERGUGAT.

KHT : didalam arus keuangan perusahaan TERGUGAT, apakah saudara melihat ada pula arus
keuangan dari dan/atau ke perusahaan TERGUGAT?

SAKSI : wah… saya pernah melihat namun sudah lama sekali, saya juga tidak ingat betul karena
banyak hal yang saya audit, tapi saya pernah lihat ada buu…

KHT : apakah saudara menemukan suatu kejanggalan ketika mengaudit keuangan perusahaan
PENGGUGAT ?
SAKSI : ya, terkait dengan piutang PENGGUGAT, dalam laporan keuangan pernah terlapor adanya
suatu piutang yang tiba-tiba muncul bukan diakibatkan oleh hasil produksi perusahaan yang masih
terutang. Hal ini aneh mengingat perusahaan PENGGUGAT Bukanlah lembaga pembiayaan namun
peternakan. Juga mengenai pendapatan berupa bunga yang juga bukan berasal dari bank, melainkan
dari perorangan.

KHT : cukup majelis.

HK : KHP ada pertanyaan?

KHP : ada majelis.

HK : silahkan.

KHP : terkait dengan piutang yang bukan disebabkan oleh hasil produksi perusahaan yang masih
terutang dan bunga yang muncul tiba-tiba dari perorangan, kapan terakhir kali saudara melihat hal
tersebut?

SAKSI : sudah sangat lama pak,

KHP : selama apa, setahun lalu, ada?

SAKSI : sepertinya lebih dari setahun yang lalu, entah kenapa tiba-tiba tidak muncul lagi.

KHP : lalu, ketidakmunculan itu kemudian berakibat apa bagi perusahaan PENGGUGAT?

SAKSI : yaaa…. Neracanya jadi tidak imbang pak.

KHP : saudara saksi, kemudian bagaimana dengan pendapatan Pribadi PENGGUGAT seperti
transfer dari rekening dimana hal tersebut merupakan hal yang diluar pendapatan dari perusahaan
dapatkah untuk tidak dibukukan dalam laporan keuangan perusahaan?

SAKSI : bisa saja buu…. Karena itu merupakan uang pribadi yang secara konteks harus terpisah
dengan harta perusahaan.

KHP : baik, pertanyaan kami cukup majelis.

HK : saudara saksi untuk sementara kesaksian saudara dianggap cukup, namun apabila
persidangan masih memerlukan kesaksian saudara apakah saudara bersedia hadir kembali dalam
persidangan ?

SAKSI : ya majelis.

HK : silahkan saudara saksi mengambil kartu identitas di meja Panitera. Silahkan

(saksi berdiri dan menuju meja panitera. Saksi kemudian duduk/ meninggalkan tempat sidang)

HK : saudara KHP apakah akan mengajukan saksi lain?


KHP : ya majelis, saksi kami yang kedua adalah SRI RODO TELO.

HK : kepada petugas diperintahkan memanggil saksi PENGGUGAT SRI RODO TELO ke dalam ruang
persidangan.

Petugas : Siap! Kepada SAKSI PENGGUGAT SRI RODO TELO diperintahkan memasuki ruang sidang!

HK : saudara saksi, sebelum memberikan kesaksian MH minta saudara untuk maju menyerahkan
Kartu identitas saudara... Silahkan

SAKSI MAJU MENYERAHKAN KTP.

HK : selanjutnya MH ingin mengetahui identitas saudara: nama, umur, pekerjaan, alamat, agama,

SAKSI : Sri Rodo Telo, 30 tahun, Buruh/ Pembantu Rumah Tangga, Jalan Gandul Dhuwur No.30 RT
03 RW 03 Golek-golek Pracimantoro Wonogiri. islam dari lahir.

HK : saudara saksi apakah saudara ada hubungan keluarga dan pekerjaan dengan PENGGUGAT?

SAKSI : tidak pak.

HK : dengan TERGUGAT?

SAKSI : juga tidak pak.

HK : Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudara bersedia bersumpah menurut agama dan
kepercayaan saudara?

SAKSI : iya pak

HK : Namun apakah saat ini saudara sedang berhalangan?

SAKSI : Tidak pak.

HA2 : kepada petugas diperintahkan menempatkan diri

HA2 : saudara saksi, silahkan berdiri lalu tirukan lafaz sumpah yang saya ucapkan ”WALLAHI, DEMI
ALLAH SAYA BERSUMPAH, UNTUK MENJADI SAKSI DI MUKA SIDANG UNTUK MEMBERIKAN KESAKSIAN
YANG SEBENARNYA, DAN TIADA LAIN DARI YANG SEBENARNYA”. Terima kasih silahkan saudara saksi
duduk kembali.

HK : Saudara saksi,MH ingatkan bahwa saudara telah disumpahnya menurut agama dan
kepercayaan saudara, sehingga saudara harus memberikan kesaksian dengan sejujurnya, apakah
saudara mengerti?

SAKSI : iya majelis.

HK : Mengertikah saudara mengapa saudara diperiksa sekarang ini?


SAKSI : Iya pak, Saya di minta datang ke persidangan ini untuk memberikan kesaksian mengenai PAK
ALEHANDRO.

HK : Apakah saudara mengenal TERGUGAT?

SAKSI : TERGUGAT tu apa to pak?

HK : Maksud saya Alehandro? Saudara mengenalnya?

SAKSI : Ya, pak saya mengenal, dulu saya pernah bekerja disana.

HK : HA ada pertanyaan?

HA1 : Iya Majelis.

HA1 : saudara bilang pernah bekerja disana, pekerjaan apa itu?

SAKSI : jadi Pegawai Urusan rumah tangga, sekarang sudah tidak lagi, sekarang saya bekerja di
tetangga sebelah rumah.

HA1 : Pegawai Urusan Rumah Tangga? Pembantu Rumah Tangga maksud saudara?

SAKSI : Bedaaa buu,.... saya itu kerjanya ngurusi urusan dapur, kebersihan lan keamanan... beda
sama pembantu. Huuuh !!!!

HA1 : cukup majelis.

HK : HA2 ada pertanyaan?

HA2 : Iya Majelis.

HA2 : Saudara pernah bekerja dengan TERGUGAT, lalu Apakah sudara mengetahui tahu perihal
hubungan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT?

SAKSI : nah, PENGGUGAT ini siapa lagi?

HA2 : Maksudnya Norman Belantik Sapi.

SAKSI : Ooooo... taulah buuu,, mereka itu berteman baik.

HA2 : apakah saudara juga tahu bahwa diantara PENGGUGAT dan TERGUGAT ada hubungan
hutang piutang?

SAKSI : ya tahu. Itu sudah rahasia umum. Semua orang juga tahu.

HK : darimana saudara tahu?


SAKSI : lah pak norman dulu pernah datang teriak-teriak kayak orang gila bawa massa dan spanduk
bertulis “Alehandro kembalikan hutang NORMAN, itu uang saya!!” sekampung guuugeeerrr gayeng. Gak
percaya tanya aja langsung ke para tetangganya pak Alehandro.

HA2 : Cukup Majelis.

HK : KHT ada pertanyaan?

KHT : iya majelis.

HK : silahkan

KHT : saudara saksi, saudara dulu pernah bekerja di tempat TERGUGAT, dan saudara kemudian
berhenti. Karena dipecat atau mengundurkan diri?

SAKSI : yaaa... saya dipecat buu... tapi saya juga sebenernya pengen berhenti, baru pikir2 eh duluan
dipecat. Lah kerja kok ditipu katanya gajinya 5jt per bulan gak taunya pembayarannya ditunda terus.

KHT : bila memang saudara saksi dipecat, ada kemungkinan saudara saksi dendam terhadap
TERGUGAT sehingga memepengaruhi kesaksian saudara, meskipun saudara tidak mempunyai hubungan
pekerjaan lagi?

KHP : keberatan majelis, pertanyaan KHT terlalu memojokkan saksi kami.

KHT : namun majelis, saya juga membutuhkan kepastian akan hal tersebut? Bukankah pertanyaan
saya cukup logis?

( MH berunding )

HK : Dikarenakan pertanyaan terlalu memojokkan saksi,keberatan KHP diterima,kepada KHT


dipersilahkan mengganti pertanyaan.

KHT : Iya, majelis. masih terkait dengan pemecatan saudara, atas sebab apa dan kapan saudara
dipecat ?

SAKSI : wahhh buuuu itu sudah lamaaa.... yang penting saya tidak dendamlah. Tapi kalo pas PAK
NORMAN dateng bawa spanduk2 itu pas hari Kamis, soalnya setelah gegeran kampung itu besoknya kan
Jumat Wage, itu wetonnya bapak Alehandro. Tiap jumat wage suka bikin bancakan bbuuu.

KHT : saudara tadi juga berkata bahwa tugas saudara ketika masih bekerja pada TERGUGAT adalah
mengenai urusan dapur, kebersihan dan keamanan, saudara sama sekali tidak mengurusi keuangan?

SAKSI : yo ndak to buuu…. Duite diurus bapak sendiri, saya kan bukan bendahara je.

KHT : jadi saudara tidak tahu apapun tentang keuangan TERGUGAT?

SAKSI : ya nggak tahu detail, Cuma sebagian.


KHT : saudara selain tahu ada hutang piutang tersebut dari spanduk PENGGUGAT, dari mana lagi?
Atau hanya itu saja? Bukankah PENGGUGAT bisa saja mengada-ada membayar sejumlah massa hanya
untuk sebuah olok-olokan ringan?

KHP : Keberatan Majelis!! Lagi-lagi pertanyaan KHT menyudutkan saksi kami.

KHT : namun majelis, pertanyaan saya menyangkut pokok maalah sehingga hal ini penting untuk
mengungkap fakta.

( MH berunding )

HK : keberatan KHP ditolak, silahkan saudara saksi untuk menjawab pertanyaan saudara kuasa
hukum Tetgugta.

SAKSI : ( diam ) pak lupa, tadi pertanyaannya apa ya?

HK : KHT Mohon ulangi pertanyaan saudara.

KHT : (ulangi pertanyaan)

SAKSI : ohhhh yaaa... saya ya cuma denger dari percakapan bapak sama temen akrabnya pak jiwo itu
buu ketika menghidangkan teh sisri susu kesukaan mereka, saya suka curi2 dengar percakapan belaiu-
beliau.

KHT : Pertanyaan kami cukup majelis, dan kami menanggapi bahwa saksi hanya menduga-duga,
tidak pernah dapat mengingat dengan detail pernyataan2 yang diungkapkan saksi. Mengenai kasus ini
pernyataan saksi hanyalah asumsi pribadi yang tidak layak dijadikan alat bukti sehingga saksi tidak
bekompeten untk bersaksi dimuka sidang. mohon kesaksian saksi untuk dikesampingkan Majelis.

HK : Panitera silahkan dicatat ya…

Panitera : Iya Majelis.

HK : KHP Ada pertanyaan?

KHP : iya majelis

KHP : ya… ketika saudara dulu bekerja kepada TERGUGAT, apakah ada suatu sikap dari TERGUGAT
kepada PENGGUGAT yang aneh?

SAKSI : gimana to pak? Aneh… aneh..gimana?

KHP : ya…semisal TERGUGAT selalu menghindari PENGGUGAT?

SAKSI : eemmm… (mengingat-ingat) oh iya pak, sering. Di rumah pak alehandro kan ada CCTV ya pak
di pagar depan, jadi tahu siapa-siapa yang akan bertamu. Bapak tu suka pilih-pilih. Kalo pak Norman
yang dateng beliau suruh saya bukaan pintu dan bilang kalo bapak sdang tidak ada dirumah. Lah saya
kan tidak bias bohong, saya juga takut dosa kalo bohong jadi ya saya suruh bapak buat smbunyi
ksaudarang dulu. Kan kalo gitu saya gak bohong sama pak Norman pak, orang bapak bener-bener gak
ada dirumah tapi diksaudarang ayam.

KHP : apakah saudara tahu alasan TERGUGAT bertindak demikian?

SAKSI : gak pernah bilang sih paakk…. Mungkin karena pak alehandro gak segera melunasi hutangnya
itu… soalnya pak Norman kalo pas bertamu dan kecele gitu suka titip pesan, agar bapak diminta
melunasi pembayaran hutangnya yang sampai ratusan juta lebihnya banyak banget, belum termasuk
denda, belum termasuk bunga dan lain-lain, lah terakhir tuuu malahan bawa poster… berarti kan yo
masalah hutang gak bayar itu

KHT : keberatan majelis kesaksian saksi hanya berdasarkan pemikirannya semata.sehingga tidak
bisa disebut sebagai kesaksian.

KHP : Namun majelis HK kesaksian saksi sudah memenuhi pasal 1907 KUPerdata, bahwa kesaksian
saksi kami disertai dengan alasan-alasan bagaimana saksi mengetahui hal-hal yang diterangkan, mohon
majelis HK mempertimbangkan hal ini.

( MH berunding )

HK : dikarenakan kesaksian disertai dengan alasan-alasan. Maka keberatan KHT ditolak, KHP
silahkan melanjutkan pertanyan.

KHP : pertanyaan kami Cukup majelis HK.

HK : saudara saksi untuk sementara kesaksian saudara dianggap cukup apabila persidangan
masih memerlukan kesaksian saudara apakah saudara bersedia untuk hadir kembali dalam persidangan?

SAKSI : ya pak.

HK : silahkan saudara saksi mengambil kartu identitas di meja Panitera. Silahkan.

(saksi berdiri dan menuju meja panitera. Saksi kemudian duduk/ meninggalkan tempat sidang )

HK : saudara KHP, adakah saksi lain yang ingin dihadirkan?

KHP : tidak majelis.

HK : (menoleh ke KHT) saudara KHT apakah saudara kan mengajukan bukti-bukti?

KHt : ya,majelis.

HK : Apakah saudara juga akan mengajukan saksi-saksi?

KHT : ya majelis.

HK : untuk bukti saksi akan dibawa sendiri atau dipanggil pengadilan?


KHT : dibawa sendiri majelis.

HK : Baik, kapan saudara siap dengan bukti-bukti saudara?

kHT : kami siap satu bulan lagi majelis HK

HK : Bagaimana saudara KHP?

KHP : keberatan majelis. Waktu 1 bulan terlalu lama, kami pikir 2 minggu cukup majelis.

KHT : waktu dua minggu terlalu singkat majelis

( MH berunding )

HK : baiklah.... MH berpendapat bahwa waktu 3 minggu dirasa cukup untuk KHP menyiapkan
bukti-bukti, dengan demikian sidang ditunda selama 3 minggu, dan akan dilanjutkan pada kamis depan,
pada tanggal berapa panitera?

Panitera : 10 Mei 2012 majelis.

HK : apakah ada jadwal persidangan lain pada hari itu?

Panitera : tidak ada majelis.

HK : Dengan demikian sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada Kamis 10 Mei 2012, kepada para
pihak diperintahkan untuk hadir di persidangan tanpa surat panggilan dari pengadilan. Sidang hari ini
ditutup .(ketuk palu 3x)

SIDANG 8

HK : Pengadilan semu FH UNS yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada
tingkat pertama dengan nomor register perkara 100 / Pdt. G / 2012 / PS.FH.UNS, antara pihak-pihak
PENGGUGAT NORMAN BLANTIK SAPI melawan TERGUGAT ALEHANDRO RA RAGAT, hari ini kamis, 10
mei 2012 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.(ketuk palu 3x)

HK : Agenda persidangan hari ini, adalah pembacaan bukti-bukti dan mendengarkan kesaksian
saksi. Saudara KHT, apakah saudara sudah siap dengan bukti-bukti saudara?

KHP : Siap Majelis, Bukti tertulis yang kami ajukan berupa,......................

( baca di berkas …. Selesai membacakan KHT menyerahakan bukti2 kepada majelis HK )

HK : Saudara KHP, silahkan maju untuk melihat bukti-bukti tertulis ini.

( KHP melihat bukti-bukti tertulis dari KHP )

HK : Saudara KHP, apakah saudara akan mengajukan saksi-saksi?


KHP : Iya Majelis, kami akan mengajukan beberapa saksi.

HK : Apakah saksi-saksi yang saudara ajukan siap dihadirkan saat ini?

KHP : Siap Majelis, saksi kami yang pertama adalah SYAHRAI GEDHEK

HK : kepada petugas diperintahkan memanggil saksi TERGUGAT SYAHRAI GEDHEK ke dalam


ruang persidangan.

Petugas : Siap! Kepada SAKSI TERGUGAT SYAHRAI GEDHEK diperintahkan memasuki ruang sidang!

HK : saudara saksi, sebelum meberikan kesaksian MH minta untuk maju menyerahkan Kartu
Identitas saudara... Silahkan

SAKSI MAJU MENYERAHKAN KTP.

HK : selanjutnya MH ingin mengetahui identitas saudara: nama, umur, pekerjaan, alamat, agama,

SAKSI : SYAHRAI GEDHEK ,35 Tahun, swasta, Jl. BUBU SI RAJA SELANGOR No.1 Surakarta,
alhamdulillah Islam

HK : Apakah saudara memiliki hubungan keluarga dengan PENGGUGAT ? TERGUGAT ?

SAKSI : tidak juga tuh

HK : Apakah saudara memiliki hubungan pekerjaan dengan PENGGUGAT ?

SAKSI : tidak

HK : Dengan TERGUGAT ?

SAKSI : iya

HK : Apakah saudara dalam keadaan sehat ?

SAKSI : alhamdulillah yah sehat wal afiat

HK : Sebelum memberikan kesaksian Apakah saudara bersedia untuk disumpah menurut agama
dan kepercayaan saudara ?

SAKSI : insyaallah yah saya siap.

HA2 : Kepada Petugas diperintahkan untuk menempatkan diri.

HA2 : Silahkan saudara berdiri, silahkan mengikuti lafal yang saya ucapkan “WALLAHI, DEMI ALLAH
SAYA BERSUMPAH UNTUK MENJADI SAKSI DIMUKA SIDANG BAHWA SAYA AKAN MENERANGKAN
DENGAN SEBENARNYA DAN TIDAK LAIN DARIPADA YANG SEBENARNYA “

Terima kasih silahkan saksi duduk kembali.


HK : Saudara saksi, MH ingatkan bahwa saudara telah disumpah menurut Agama dan
kepercayaan saudara,untuk itu saudara harus memberikan kesaksian dengan sejujur-jujurnya, apakah
saudara mengerti?

SAKSI : Bersedia,

HK : Saudara saksi, apakah saudara mengetahui mengapa dipanggil di persidangan ini?

SAKSI : Ya pak, Saya di minta datang ke persidangan ini untuk memberikan kesaksian mengenai PAK
ALEHANDRO

HK : HA ada pertanyaan?

HA1 : Iya Majelis.

HA1 : Saudara saksi,apa hubungan saudara dengan TERGUGAT?

SAKSI : aduuh jadi ga enak ni,giman ya pak..hubungannya sih baik-baik aja lumayan mesra
malahan,jangan dibahas disini donk.

HA1 : maksud kami apa hubungan kerja antara saudara dengan TERGUGAT

SAKSI : oooh,,kirain..sesuatu bgt ya pak,begini..pak alehandro itu adalah pemasok ayam di rumah
makan fast food saya kami juga mengembangkan usaha bersama berupa franchise restoran ayam bakar
ayam ketawa.

HA1 : apakah saudara mengetahui bahwa perusahaan TERGUGAT pernah koleps?

SAKSI : tau buu,.. alehandro pernah cerita ke saya..tapi alehandro snaggup bangkit lagi dg cepat.

HA1 : Cukup Majelis.

HK : HA2 ada pertanyaan?

HA2 : Iya majelis.

HA2 : apakah saudara mengetahui apabila TERGUGAT memiliki sejumlah hutang kepada
PENGGUGAT?

SAKSI : tau buu,dalam dunia bisnis berhutang kan jadi suatu yang wajar..tidak Cuma pada pak
norman kok,alehandro juga punya utang ke beberapa debitur termasuk juga saya..

HA2 : apakah diantara kreditur tersebut saudara mengetahui ada kredit pada TERGUGAT yang
bermasalah?

SAKSI : kayanya sih engga ya buuu,Cuma ya saya kan bakal jadi istri mudanya alehandro. Jadi ya ngga
masalah lah ya..hahaha
HA2 : pertanyaan kami cukup majelis

HK : KHT apakah ada pertanyaan untuk saksi?

KHT : Ada Majelis, selamat pagi saksi,apakah selama saudara berhubungan bisnis dengan saudara
alehandro,saudara pernah mengalami sengketa atau permasalahan kerja lainnya?

SAKSI : tidak pak,pak alehandro adalah seorang businessman yang baik,beliau jujur,loyal dan royal
pada rekan2 bisnisnyra

KHT : apakah saudara mengetahui pembayaran hutang sekaligus pelunasan hutang terakhir yang
dilakukan oleh alehandro pada PENGGUGAT

SAKSI : ya,pada tanggal ............. alehandro meminjam uang pada saya sejumlah................yang
katanya sih ya bakal dipakai untuk melunasi hutangnya pada PENGGUGAT. Kemudian pagi itu juga saya
menelfon sekretaris saya untuk membutakan cek sejumlah......kemudian saya memberiakn cek itu pada
alehandro pada siang harinya pukul..

KHT : ( majelis mohon ijin untuk menujukkan bukti dengan kode....berupa cek dan nota kliting bank
tertanggal ..... )

MENUNJUKAN BUKTI

KHT : Pertanyaan kami cukup majelis

MH : KHP apakah ada pertanyaan untuk saksi?

KHP : ya majelis, saksi..apakah saudara bersama dengan TERGUGAT ketika menyerahkan uang
tersebut kepada PENGGUGAT?

SAKSI : tidak pak, saat itu pak alehandro Cuma bilang mau bayar utangnya pada pak noorman,tapi
saya tidak melihat dia menyerahkan uang karena waktu itu saya buru-buru mau berangkat ke hongkong
buat beli krim malam.

KHP : jadi ada kemungkinan apabila TERGUGAT hanya mencairkan cek yang saudara berikan tapi
tidak sungguh2 membayarkannya sebagai pelunasan hUtang pada PENGGUGAT?

KHT : keberatan majelis HK,pertanyaan terebut terlalu memojokkan saksi kami dan merupakan
suatu asumsi KHP semata!!!!!

KHP : namun majelis,pertanyaan ini penting untuk mengungkap fakta di persidangan

( MH berunding )

MH : dikarenakan penting untuk mengungkap fakta di persidangan, maka keberatan KHT


ditolak,kepada saksi silahkan menjawab pertanyaan KHP..
SAKSI : ya buat apa sih pak kalo tidak dibayarkan ke pak noorman,lagian mana mungkin alehandro
nipu saya..buat dia uang seitu tu Cuma uang receh.

KHP : pertanyaan kami Cukup majelis.

HK : Saudara saksi, untuk sementara kesaksian saudara kami anggap cukup, apabila persidangan
masih memerlukan kesaksian saudara, apakah saudara bersedia untuk hadir kembali dalam
persidangan?

SAKSI : Saya sangat bersedia…

HK : silahkan Saudara mengambil kartu identitas saudara di meja panitera.

(saksi berdiri dan menuju meja panitera. Saksi kemudian duduk/ meninggalkan tempat sidang )

HK : KHT apakah ada saksi lain?

KHT : Iya Majelis, Saksi kami yang kedua adalah Dr Jiwo Rodo-Rodo.

HK : Kepada petugas diperintahkan untuk memanggil saksi TERGUGAT DR JIWO RODO-RODO


untuk masuk keruang persidangan.

Petugas : Siap! Kepada SAKSI TERGUGAT DR JIWO RODO-RODO diperintahkan memasuki ruang
sidang!

HK : saudara saksi, sebelum meberikan kesaksian MH minta untuk maju menyerahkan Kartu
Identitas saudara... Silahkan

SAKSI MAJU MENYERAHKAN KTP.

HK : selanjutnya MH ingin mengetahui identitas saudara: nama, umur, pekerjaan, alamat, agama,

SAKSI : .......................................

HK : Apakah saudara memiliki hubungan keluarga dengan PENGGUGAT ?

SAKSI : tidak pak.

HK : dengan TERGUGAT ?

SAKSI : tidak juga.

HK : Apakah saudara memiliki hubungan pekerjaan dengan PENGGUGAT ?

SAKSI : juga tidak.

HK : Dengan TERGUGAT ?

SAKSI : tidak juga.


HK : Apakah saudara dalam keadaan sehat ?

SAKSI : sehat. Segar Bugar.

HK : Sebelum memberikan kesaksian Apakah saudara bersedia untuk disumpah menurut agama
dan kepercayaan saudara ?

SAKSI : Tidak, tetapi karena saya penganut kepercayaan ........................................... Maka saya akan
bersumpah menurut ajaran dan kepercayaan saya sendiri.

Apakah boleh pak Hakim?

( MH berunding )

HK : ............................................

( SAKSI BERGOYANG ) Sudah Pak.

HK : Saudara saksi, apakah saudara mengetahui mengapa dipanggil di persidangan ini?

SAKSI : Ya pak, Saya di minta datang ke persidangan ini untuk memberikan kesaksian mengenai PAK
ALEHANDRO

HK : HA ada pertanyaan?

HA1 : Iya Majelis.

HA1 : anda bekerja sebagai dokter hewan spesialis ayam kalkun, apa benar TERGUGAT pernah
kehilangan ribuan ekor ayam karena virus flu burung?

SAKSI : (nada serius dan sok tahu) hai iya majelis. Waktu itu saya langsung ambil tindakan untuk
penanganan gawat darurat tapi sayang, seribu ekor ayam tersebut tak tertolong. Kemudian ribuan ekor
ayam mati tersebut saya bakar dalam ruang khusus kremasi ayam, supaya, virusnya tak nular kemana-
mana.

HA1 : selain sebagai dokter peternakan, saudara juga sahabat dekat TERGUGAT, apa yang saudara
lihat pada TERGUGAT ketika menghadapi situasi yang demikian?

SAKSI : Sebenarnya saya itu bukan dokter pak hakim, saya itu sebenarnya adalah mantri hewan ,
sekaligus merangkap sebagai dukun pak. Setelah saya melihat kondisi Ale Handro yang begitu
meemprihantinkan dan kebingungan saya menyarankan untuk mencari pendanaan untuk
menyelamatkan usahanya.

HA1 : Anda bilang dukun??!!!

SAKSI : Saya ini juga sekolah dokter, tapi gagal buka klinik hewan ya saya terus jadi mantri hewan,
begitu orang desa sebut saya. Itu hanya redaksional saja pak hakim. Gak penting-penting amat pak.
HA1 : Cukup Majelis.

HK : HA2 ada pertanyaan?

HA2 : Tidak Majelis

HK : KHP ada pertanyaan utuk saksi?

KHP : Apakah saudara mengetahui tentang hubungan hutang-piutang antara TERGUGAT


dengan PENGGUGAT bahwasanya hutang tersebut belumlah lunas?

SAKSI : wah setahu saya hutang tersebut malah sudah lunas.

KHP : Oh ya? Anda yakin?

SAKSI : yaaa yakinlaaahh.

KHP : Mengapa saudara bisa seyakin itu? Apakah TERGUGAT memberitahukan hal itu
kepada saudara?

SAKSI : saya beberapa kali mengantarkan asisten Alehandro, si Monalinda Aya Mburas untuk
mengantarkan uang kepada Penggugat untuk pelunasan hutang tersebut.

KHP : kapan itu?

SAKSI : saya coba terawang dulu pak hakim (memejamkan mata) tidak begitu jelas ... hanya
terlihat bulannya ..... bulan November 2009.

HK : Saksi, Majelis Hakim ingatka bahwa saudara harus memberikan kesaksian dengan
sebenar-benarnya. Bukan berdasarkan pemikiran saudara sendiri. Saudara mengerti?

SAKSI : Iya pak,

KHP : Kami lanjutkan Majelis. Saudara saksi, lalu bagimana mengenai pelunasan tersebut?

SAKSI : waahhh sebenarnya saya tidak tahu tu pak.

KHP : Saksi....Terkait mengenai penyerahan hutang tadi, apakah saudara benar – benar
melihat Monalinda Aya Mburas menyerahkan uang tersebut kepada Norman Blantik Sapi?

SAKSI : Ya, tentu saja tidak pak, emangnya saya suaminya apa!!! Kemana2 harus lengket sama istri.

KHT : La, Saudara mengantarkan sampai mana?

SAKSI : Ya, saya hanya mengantarkan sampai gang yang menuju rumah dari Norman Blantik Sapi??

KHT : Berarti Saudara tidak tahu kalau uang tersebut sudah diserahkan atau tidak??

SAKSI : Loh, bapak meremehkan saya, saya itu orang sakti pak
KHP : Pertanyaan kami cukup majelis, dan kami menanggapi bahwa saksi hanya
menduga-duga, tidak pernah dapat mengingat dengan detail pernyataan2 yang diungkapkan saksi.
Mengenai kasus ini pernyataan saksi hanyalah asumsi pribadi yang tidak layak dijadikan alat bukti
sehingga saksi tidak bekompeten untk bersaksi dimuka sidang. mohon kesaksian saksi untuk
dikesampingkan Majelis.

HK : Panitera silahkan dicatat ya…

Panitera : Iya Majelis.

HK : KHT ada pertanyaan untuk saksi?

KHT : Ada Majelis, Terkait dengan musibah yang dialami oleh TERGUGAT, mengingat anda kan
teman dekatnya.Tindakan apa yang saudara lakukan/

SAKSI : saya yah usaha hibur dia, tapi tak gampang, saya bahkan sudah menyiapkan ritual-ritual tapi
gagal.. Agaknya itu benar-benar pukulan yang berat untuk dia. Saya sarankan hal logis seperti kredit di
bank, katanya tak mau, prosedurnya berbelit dan takut tak dapat melunasi nanti jaminannya tersita.
Saya kemudian ingat pada teman TK kami, si Norman Blantik Sapi yang kaya raya, kemudian saya
sarankan saja untuk meminjam uang padanya. Namun Alehandro mau pikir masak-masak dulu katanya.
Dia bilang sungkan karena yang dia butuhkan benar-benar banyak.

KHT : Pada akhirnya? TERGUGAT meminjam atau tidak?

SAKSI : ya pinjam dong…. Norman orang yang ndak pelit, apalagi dengan teman akrabnya.

KHT : Saksi berapa banyak TERGUGAT meminjam uang kepada PENGGUGAT?

SAKSI : 840Jt pak hakim.

KHT : dari mana saudara tahu.

SAKSI : saya yang memilihkan angka cantik tersebut.

HK : Saksi, Majelis Hakim ingatkan bahwa saudara harus memberikan kesaksian dengan
sebenar-benarnya.Bukan berdasarkan pemipikiran saudara sendiri. Saudara mengerti?

KHT : Saya ulang lagi pertanyaannya, dari mana saudara tahu bahwa TERGUGAT meminjam uang
sebesar 840jt kepada PEGGUGAT

SAKSI : Saya yang menyarankan hal itu buu,..

KHT : uang tersebut cukup banyak, anda tahu untuk apa uang tersebut digunakan?

SAKSI : tentulah, untuk beli bibit baru dan pembangunan sanitasi yang lebih baik sesuai dengan
standart WHO. Kami ingin menciptakan produk yang organic dan higyenis sesuai dengan tren pasar
dunia.
KHT : Selain dari Penggugat apakah TERGUGAT juga meminjam uang kepada pihak lain?

SAKSI : oh.. ada… pada saya, kami usaha patungan untuk pengembangan peternakan kalkun
tersebut. Istilahnya semacam saya bekerja disana namun juga punya saham disana. Dan selama ini
kerjasama tersebut salaing menguntungkan. Saya diuntungkan dengan praktek lapangan yang mumpuni
dan beliau diuntungkan dengan keberhasilan rekasayasa sel ayam kalkun yang makin meningkatkan nilai
jual.

KHT : Cukup Majelis.

HK : Saudara saksi, untuk sementara kesaksian saudara kami anggap cukup, apabila persidangan
masih memerlukan kesaksian saudara, apakah saudara bersedia untuk hadir kembali dalam
persidangan?

SAKSI : Saya bersedia pak…

HK : silahkan Saudara mengambil kartu identitas saudaradi meja panitera.

(saksi berdiri dan menuju meja panitera. Saksi kemudian duduk/ meninggalkan tempat sidang )

HK : KHT apakah ada saksi lain?

KHT : Saksi kami cukup Majelis.

HK : Baik, dikarenakan pemeriksaan barang bukti dan saksi telah selesai, maka agenda
persidangan selanjutnya adalah pengajuan Kesimpulan.

Apakah KHP akan mengajukan kesimpulan?

KHP : kami tidak akan mengajukan kesimpulan Majelis.

HK : Bagaimana dengan KHT?

KHT : Kami juga tidak mengajukan kesimpulan Majelis.

HK : Baik dikarenakan KHP dan KHT tidak mengajukan kesimpulan. Maka agenda persidangan
selanjutnya adalah Pembacaan Putusan oleh MH.

HK : guna memberikan kesempatan bagi HK untuk menyusun putusan maka sidang ditunda dan
akan dilanjutkan 1 bulan sejak hari ini,pada hari kamis tanggal berapa panitera?

Panitera : 8 Juni 2012 Majelis

HK : Dengan demikian sidang ditunda dan akan dilanjutkan pada Kamis 8 Juni 2012, kepada para
pihak diperintahkan untuk hadir di persidangan tanpa surat panggilan dari pengadilan. Sidang hari ini
ditutup .(ketuk palu 3x)
SIDANG 9

HK : Pengadilan semu FH UNS yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada
tingkat pertama dengan nomor register perkara 100 / Pdt. G / 2012 / PS.FH.UNS, antara pihak-pihak
PENGGUGAT NORMAN BLANTIK SAPI melawan TERGUGAT ALEHANDRO RA RAGAT, hari ini kamis, 8 Juni
2012 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.(ketuk palu 3x)

HK : Agenda persidangan hari ini, adalah pembacaan Putusan oleh MH, kepada KHP dan KHT
dimohon untuk memperhatikan dengan seksama.

( MH membaca PUTUSAN )

HK : KHT mengerti isi dan maksud PUTUSAN yang telah dibacakan oleh MH?

KHT : Mengerti Majelis.

HK : Saudara memiliki hak untuk menerima, pikir-pikir atau mengajukan upaya hukum banding.
Hak mana yang saudara pilih?

KHT : Kami memilih mengajukan upaya hukum banding Majelis.

HK : Bagaimana KHP?

KHP : Kami ikut Banding Majelis.

HK : Baik dengan demikian persidangan antara pihak PENGGUGAT NORMAN BLANTIK SAPI
melawan TERGUGAT ALEHANDRO RA RAGAT, hari ini kamis, 8 Juni 2012. Dinyatakan ditutup. ( ketok
palu 3x )

Panitera : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, Hadirin dimohon untuk berdiri.

( Majelis Hakim keluar )

Panitera : Hadirin dipersilahkan untuk duduk kembali.


t : Islam

Hakim Anggota I : Pekerjaan?

Saksi Penggugat : Swasta

Hakim Anggota I : Alamat?

Saksi Penggugat : BTN Bumi Roviga Tondo, Palu

Hakim Ketua : apakah saudara saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi Penggugat : bersedia Pak Hakim,

Hakim ketua : Silahkan Bu..

Hakim Anggota I : baik, terima kasih. Silahkan saudara saksi maju kedepan.

ikuti kata-kata saya ya..

Hakim Anggota I : “Bissmilahirohmanirohim, Demi Allah Saya Bersumpah, bahwa saya akan
menerangkan hal yang sebenarnya, dan tidak lain dari pada yang sebenarnya”. Terima kasih silahkan
duduk kembali.

Hakim anggota I : Baik, perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar, dan alami sendiri. Jika tidak saudara dapat dikenakan sanksi pidana
berupa pemberian sumpah palsu. Saudara bisa mengerti?

Saksi Penggugat : Mengerti bu..

Hakim Ketua : Kepada Saksi dari pihak Penggugat, silahkan saudara menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim anggota 1: Saudara saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi Penggugat : Siap, Bu hakim..

Hakim anggota 1: Apakah benar saudara pernah diminta oleh Penggugat untuk menemui Pemerintah
Kabupaten Donggala?

Saksi Penggugat : Benar Bu hakim.

Hakim anggota 1: tepatnya dalam urusan apa saudara menemui Pemerintah Kabupaten Donggala?
Saksi Penggugat : Saya diminta menemui Pemerintah Kabupaten Donggala guna memediasi persoalan
tanah, Bu hakim.

Hakim anggota 1: Pada saat saudara di kantor Pemerintah Kabupaten Donggala, saudara menemui
siapa untuk mengurus persoalan tanah tersebut ?

Saksi Penggugat : Saya menemui Bapak Yusuf, selaku Kabag Tapem saat itu, untuk menyampaikan
masalah tanah tersebut

Hakim anggota 1: Apakah Pak Yusuf bersedia untuk membantu mengurus persoalan tanah tersebut ?

Saksi Penggugat : Pak Yusuf mengatakan kalau tidak tahu persoalan tanah dan Pak Yusuf menyuruh
saya untuk menanyakan langsung ke BPN Donggala.

Hakim anggota 1 : sudah cukup pak.

Hakim Ketua : Apakah ibu ada pertanyaan ?

Hakim anggota 2 : Tidak ada Pak..

Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada pertanyaan ?

KHP : Ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik, Silahkan

KHP : Terimakasih Yang Mulia, apa benar saudara saksi ke BPN Donggala dengan membawa
sertifikat hak milik Johny Wongso ?

Saksi Penggugat : Benar, pak. Saya ke BPN Donggala dengan membawa sertifikat milik Johny Wongso

KHP : Apakah saudara saksi, berhasil mendapatkan jalan keluar setelah menemui pihak BPN
Donggala ?

Saksi Penggugat : Tidak, bapak. Setalah saya menemui pihak BPN Donggala lalu saya kembali menemui
Bapak Yusuf dan menyampaikan apa yang telah disampaikan BPN, tetapi Bapak Yusuf tetap saja
menjawab tidak tahu. Kemudian setelah kita berunding bersama, bapak Yusuf bersedia untuk
menanyakan langsung ke pihak BPN dan jika sudah mendapatkan informasi, beliau mengatakan akan
menghubungi saya kembali.

KHP : Apakah ada pihak lain yang bapak temui selain Pemerintah Kabupaten Donggala dan
BPN Donggala ?

Saksi Penggugat : Saya juga ke DPR Donggala untuk menanyakan masalah tanah tersebut, tetapi dari
pihak DPR menyarankan saya untuk menghubungi pihak Pemerintah Kabupaten Donggala saja.

KHP : Apakah saudara saksi pernah melihat sertifikat milik Penggugat ?


Saksi Penggugat : Iya, saya pernah melihatnya, pak.

KHP : Cukup, Yang Mulia

Hakim Ketua : Bagaimana kuasa hukum Tergugat apakah ada pertanyaan yang ingin diajukan kepada
saksi?

KHT : ada yang mulia

Hakim Ketua : baik, saya persilahkan.

KHT : Terima kasih yang mulia, baik saudara saksi, apakah saudara mengetahui bahwa tanah
yang ditunjukkan oleh BPN tersebut berbatasan dengan apa saja?

Saksi Penggugat : Iya, Bu saya tahu. Sebelah utara itu, berbatasan dengan jalan poros atau jalan jati.
Sebelah timur, berbatasan dengan tebing. Sebelah selatan, berbatasan dengan tanah ke arah Kantor
Camat Banawa. Sebelah barat, berbatasan dengan jalan jalur dua.

KHT : Apakah saudara tahu tanah yang dimiliki oleh Penggugat didapatkan darimana ?

Saksi Penggugat : Setahu saya, tanah tersebut dibeli oleh bapak Johny Wongso.

KHT : Apakah saudara mengetahui bahwa Penggugat memiliki sertifikat tanah dan apakah
saudara saksi tahu mengenai asal usul tanah tersebut ?

Saksi Penggugat : Saya tahu kalau Bapak Johny memiliki sertifikat tersebut, tetapi saya tidak tahu asal
usul dari tanah itu.

KHT : Sudah cukup, Yang Mulia

Hakim ketua : baik, kepada saudara saksi, apakah saudara bersedia dipanggil kembali untuk
memberikan keterangan apabila dibutuhkan?

Saksi Penggugat : bersedia Pak Hakim.

Hakim ketua : baik terimakasih saudara saksi atas keterangannya, silahkan saudara maju kemeja
majelis untuk mengambil kartu identitas saudara dan silahkan meninggalkan ruang sidang.

(Saksi Penggugat Maju untuk Mengambil identitas, lalu langsung keluar dari ruang
sidang).

Baik, Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara Penggugat hanya dapat menghadirkan 1
orang saksi ?

KHP : Iya, Yang Mulia. Dikarenakan saksi ke dua tidak berkenan untuk bersaksi di hadapan
sidang, maka Penggugat hanya bisa menghadirkan satu orang saksi.

Hakim ketua : baiklah, apakah saudara Kuasa Hukum Tergugat menerima keterangan saudara saksi?
KHT : kami menerima dan tidak keberatan dengan keterangan saksi yang mulia.

Hakim Ketua : apakah saudara juga sudah siap untuk mengajukan bukti-bukti dan menghadirkan
saksi-saksi?

KHT : Belum yang mulia, untuk itu kami mohon agar diberikan waktu selama 7 hari untuk
menyiapkan bukti-bukti dan saksi-saksi tersebut.

Hakim ketua dan hakim anggota berunding dulu

Hakim anggota 1: 7 hari dari sekarang, tanggal berapa panitera?

Panitera : tanggal 9 April 2013 Yang Mulia.

Hakim Anggota 1: Apakah ada jadwal persidangan lain pada hari itu?

Panitera : Tidak Ada. Majelis Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, untuk itu sidang hari ini ditunda dan sidang akan dilanjutkan kembali pada
hari Selasa 9 April 2013 jam 09.00 WITA di tempat yang sama, yaitu Pengadilan Negeri Donggala, dengan
agenda sidang Pengajuan bukti-bukti oleh pihak tergugat, dan kepada para pihak diperintahkan agar
datang menghadap sidang tanpa dipanggil kembali. Sidang dinyatakan ditutup (ketuk 1X).

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

PRE MEMORI

SIDANG VII : Selasa, 9 April 2013

Panitera : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pada hari ini, Selasa 7 April 2013, sidang perkara perdata No.02/Pdt.G/2013/PN
Donggala akan segera dimulai, Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri…....
(prememori)

hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sidang perkara perdata No.02/Pdt.G/2013/PN Donggala tentang perkara gugatan


perbuatan melawan hukum antara JOHNY WONGSO sebagai PENGGUGAT dan PEMERINTAH
KABUPATEN DONGGALA sebagai TERGUGAT dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketok 3X)
………

Hakim Ketua : Apakah Kuasa Hukum Penggugat sudah siap untuk melanjutkan persidangan?
KHP : Siap Majelis hakim.

Hakim Ketua :Apakah Kuasa Hukum Tergugat sudah siap untuk melanjutkan persidangan?

KHT : Siap majelis Hakim.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang akan dilanjutkan dengan agenda pengajuan bukti-bukti dari pihak
Tergugat. Apakah saudara Kuasa Hukum Tergugat sudah siap dengan Bukti-buktinya?

KHT : Siap yang mulia

Hakim Ketua : Kepada Kuasa Hukum Tergugat dipersilahkan untuk menunjukkan bukti-bukti surat dan
saksi.

KHT : Baik yang mulia (maju ke depan menyerahkan bukti-bukti surat kepada hakim, 2
rangkap, 1 asli dan 1 fotocopy segel. Yang asli di bawa lagi sama PH)

Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat silahkan maju dan memeriksannya.

KHP : Baik yang mulia.

Hakim Ketua : Bagaimana saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara juga sudah siap untuk
mengajukan saksi-saksi?

KHT : Siap yang mulia.

Hakim Ketua : Berapa orang saksi yang akan saudara ajukan ke persidangan?

KHT : 3 orang saksi yang mulia.

Hakim Ketua : Baik, kepada panitera mohon agar para saksi dipersilakan masuk ke ruang sidang.

Panitera : kepada para saksi mohon memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Kepada para saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

Saksi I : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Saksi II : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Saksi III : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

Hakim ketua : saudara sebagai saksi 1, saksi 2 dan saksi 3. Mohon maju ke meja majelis untuk
menyerahkan identitas saudara?

(Para saksi maju dan menyerahkan kartu identitas) (Hakim anggota mohon dibantu
memeriksa.)
Hakim Ketua : Kepada saksi 2 dan saksi 3, silahkan meninggalkan ruangan sidang terlebih dahulu dan
menunggu di ruang yang disediakan.

(Saksi 2 dan saksi 3 keluar)

Hakim Ketua : apakah saudara saksi mempunyai hubungan keluarga dengan tergugat?

Saksi tergugat I : tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : dengan penggugat ?

Saksi tergugat I : juga tidak Yang Mulia

Hakim ketua : Baik, untuk pemeriksaan saksi tergugat 1 selanjutnya saya serahkan pada hakim
anggota 2. Silahkan hakim anggota 2

Hakim anggota 2 :(Bertanya kepada Saksi) Siapa Nama Saudara ?

Saksi Tergugat I : Emilia Dewi

Hakim Anggota 2 : Umur?

Saksi Tergugat I : 40 Tahun

Hakim Anggota 2 : Tempat Tanggal lahir?

Saksi Tergugat I : Donggala, 11 Nopember 1972

Hakim Anggota 2 : Kewarganegaraan?

Saksi Tergugat I : Indonesia

Hakim Anggota 2 : Agama?

Saksi Tergugat 1 : Islam

Hakim Anggota 2: Pekerjaan?

Saksi Tergugat 1 : Swasta

Hakim Anggota 2: Alamat?

Saksi Tergugat 1 : Jalan Lanta RT 5 RW 1 Kel. Gunung Bale Kec. Banawa Kab. Donggala

Hakim ketua : apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi Tergugat 1: bersedia pak hakim

Hakim ketua : Silahkan Bu..


Hakim Anggota II : baik, terima kasih. Silahkan saudara saksi maju kedepan.

ikuti kata-kata saya ya..

Hakim Anggota II : “Bissmilahirohmanirohim, Demi Allah Saya Bersumpah, bahwa saya akan
menerangkan hal yang sebenarnya, dan tidak lain dari pada yang sebenarnya”. Terima kasih silahkan
duduk kembali.

Hakim anggota II : Baik, perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar, dan alami sendiri. Jika tidak saudara dapat dikenakan sanksi pidana
berupa pemberian sumpah palsu. Saudara bisa mengerti?

Saksi Tergugat 1 : Mengerti bu..

Hakim Ketua : Kepada Saksi dari pihak Penggugat, silahkan saudara menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim anggota II: Saudari saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi Tergugat 1 : Siap, bu hakim

Hakim anggota II : Apakah saudari saksi mengetahui masalah tanah antara Penggugat dan Tergugat ?

Saksi Tergugat 1 : Iya, bu hakim

Hakim anggota II : Apakah benar letak lokasi tanah Alm. Sido Randa tersebut berada di Jalan Jati ?

Saksi Tergugat 1 : Setahu saya, bu. Tanah Alm. Sido Randa itu letaknya di Toa bukan di Jalan Jati.

Hakim anggota II : Sudah berapa lama saudari saksi tinggal di Donggala ?

Saksi Tergugat 1 : Saya sudah tinggal di Donggala sejak kecil, bu hakim

Hakim anggota II : Apakah saudari saksi mengetahui keberadaan tempat tinggal Alm. Sido Randa ?

Saksi Tergugat 1 : Setahu saya, Alm. Sido Randa awalnya tinggal di Lanta masuk lingkup Gunung Bale
dan setelah tua ia tinggal di dekat rumah bupati.

Hakim anggota II : Sudah cukup Pak.

Hakim Ketua : Baiklah Apakah ibu ada pertanyaan ?

Hakim anggota 1 : Tidak ada, Pak.

Hakim Ketua : Baiklah, apakah kuasa hukum tergugat ada pertanyaan ?

KHT : Ada Yang Mulia

Hakim Ketua : Baik, silahkan


KHT : Terimakasih, Yang Mulia. Apakah saudari saksi mengetahui batas-batas mengenai
tanah milik Alm. Sido Randa ?

Saksi Tergugat 1 : Iya, bu. Waktu itu Almarhum sendiri yang becerita kepada saya mengenai batas-
batas tanah itu. Tapi saya hanya mengetahui batas utara, barat dan selatan saja. Yang batas utara
berbatasan dengan tanah milik Rusdi, yang selatan berbatasan dengan tanah milik Idris, kalau yang
sebelah barat berbatasan dengan jalan setapak.

KHT : Apakah saudari saksi pernah melihat sendiri keberadaan tanah Alm. Sido Randa ?

Saksi Tergugat 1 : Iya, sewaktu saya menjabat sebagai kepala desa tahun 1983 s/d 1993, Almarhum
Sido Randa sendiri yang menunjukkan kepada saya keberadaan tanah itu.

KHT : Apakah saudari saksi mengetahui pemilik tanah terdahulu yang sekarang tanah itu di
tempati Kantor Badan Kepegawaian Daerah ?

Saksi Tergugat 1 : Iya, bu. Tanah itu sebelumnya dimiliki oleh Ahmali Lanone sejak zaman Jepang yang
selanjutnya diatas tanah tersebut ada beberapa rumah dan sebagian tanahnya adalah milik Hi. Siara.

KHT : Sudah cukup, Yang Mulia.

Hakim Ketua : Apakah dari Kuasa Hukum Penggugat ada pertanyaan ?

KHP : Ada Yang Mulia..

Hakim Ketua : Baik, Silahkan..

KHP : Apakah saudari saksi tahu saat tanah tersebut akan dijual ?

Saksi Tergugat 1: Iya, saya tahu. Pada waktu itu tanah itu akan dijual oleh Alm. Sido Randa kepada Ardin
Nyabo. Alm. Sido Randa sendiri yang memberitahukan kepada saya.

KHP : Apakah saudari saksi mengetahui bagian tanah mana yang dijual ?

Saksi Tergugat 1: Iya, yang saya ketahui tanah yang dijual oleh Alm. Sido Randa adalah tanah yang
berbatasan dengan Rusdi dan Idris.

KHP : Apakah saudari saksi tahu bahwa Ahmali Lanone masih memiliki hubungan keluarga
dengan Alm. Sido Randa ?

Saksi Tergugat 1: Iya, saya tahu bahwa Ahmali Lanone masih ipar dari Alm. Sido Randa

KHP : Sudah cukup, Yang Mulia

Hakim ketua : Baik, kepada saudari saksi, apakah saudari bersedia dipanggil kembali untuk
memberikan keterangan apabila dibutuhkan?

Saksi tergugat 1 : Bersedia yang mulia.


Hakim ketua : Baik terimakasih saudari saksi atas keterangannya, silahkan saudari maju kemeja
majelis untuk mengambil kartu identitas saudari dan silahkan meninggalkan ruang sidang.

(Saksi Maju mengambil identitas dan Keluar dari Ruang Sidang)

Panitera silahkan memanggil saksi Tergugat yang kedua.

Panitera : Kepada saksi Tergugat 2, saudari Rositi silahkan memasuki ruang sidang.

Hakim ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

Saksi tergugat 2 : Iya Yang Mulia, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani

Hakim Ketua : apakah saudara saksi mempunyai hubungan keluarga dengan tergugat?

Saksi tergugat 2 : tidak ada Yang Mulia.

Hakim Ketua : dengan penggugat ?

Saksi tergugat 2 : Tidak Yang Mulia

Hakim Ketua : Pemeriksaan saksi selanjutnya saya serahkan pada ibu. Silahkan bu..

Hakim anggota 1 : baik terimakasih pak.

Hakim anggota 1 : Siapa Nama Saudara ?

Saksi Tergugat 2 : Rositi

Hakim Anggota 1 : Umur?

Saksi Tergugat 2 : 32 Tahun

Hakim Anggota 1 : Tempat Tanggal lahir?

Saksi Tergugat 2 : Donggala, 29 Juli 1980

Hakim Anggota 1 : Kewarganegaraan?

Saksi Tergugat 2 : Indonesia

Hakim Anggota 1 : Agama?

Saksi Tergugat 2 : Kristen

Hakim Anggota 1: Pekerjaan?

Saksi Tergugat 2 : Buruh Tani

Hakim Anggota 1: Alamat?


Saksi Tergugat 2 : Jalan Gunung Bale Kec. Banawa Kab. Donggala

Hakim ketua : apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi Tergugat 2: bersedia pak hakim

Hakim ketua : Silahkan Bu..

Hakim anggota 1: baik, terima kasih, Silahkan saudari saksi berdiri dan letakkan tangan kiri saudara
diatas kitab suci, lalu angkat ketiga jari tangan kanan saudara seperti yang saya lakukan, kemudian ikuti
lafaz janji yang saya ucapkan :

”DEMI TUHAN SAYA BERJANJI, UNTUK MENJADI SAKSI DI MUKA SIDANG, UNTUK
MEMBERIKAN KESAKSIAN YANG SEBENARNYA, DAN TIADA LAIN DARI YANG SEBENARNYA, SEMOGA
TUHAN MENOLONG SAYA” baik terimakasih. Silahkan saksi duduk kembali.

Hakim anggota I : Baik, perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar, dan alami sendiri. Jika tidak saudara dapat dikenakan sanksi pidana
berupa pemberian sumpah palsu. Saudara bisa mengerti?

Saksi Tergugat 2 : Mengerti bu..

Hakim Ketua : Kepada Saksi dari pihak Tergugat, silahkan saudara menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim anggota 1: Saudari saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi Tergugat 2 : Siap Bu hakim.

Hakim anggota 1: Apakah saudari saksi mengetahui pemilik terdahulu, tanah yang sekarang diatasnya
telah didirikan Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kab. Donggala dan Kantor Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Kab. Donggala serta Kantor Pelayanan Terpadu Kab. Donggala ?

Saksi Tergugat 2 : Saya tahu, bu. Dahulu tanah tersebut dimiliki oleh bapak Ahmali Lanone, tetapi tanah
bagian atas adalah tanah milik Hi. Siara, lalu tanah bagian belakang BKD kab. Donggala itu adalah tanah
milik Imran.

Hakim anggota 1: Apakah saudara Idris juga memiliki tanah dilokasi tersebut ?

Saksi Tergugat 2: Setahu saya tidak bu, bapak Idris tidak memiliki tanah dilokasi itu.

Hakim anggota 1: Cukup, Pak ..

Hakim Ketua : Baiklah Apakah Ibu ada pertanyaan ?

Hakim anggota 2 : Tidak ada Pak,

Hakim Ketua : Baik, apakah kuasa hukum Tergugat ada pertanyaan ?


KHT : Ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : baik, silahkan..

KHT : Terimakasih, Yang Mulia. Ibu Rositi, darimana ibu tahu pastinya tanah tersebut beserta
pemilik terdahulu tanah itu ?

Saksi Tergugat 2: Begini, saya sudah tinggal lama di gunung bale tepatnya di depan Kantor BKD
Donggala. Yah, berseberangan jalanlah dengan Kantor itu. Begitu bu.

KHT : Apakah Ibu tahu pemilik dari tanah yang sekarang diatasnya didirikan Kantor Tenaga
Kerja dan Transmigrasi ?

Saksi Tergugat 2: Oh iya saya tahu bu. Itu tanah milik Bapak Abdul Malik

KHT : Apakah ibu tahu Pemerintah Kab. Donggala pernah menangani permasalahan tentang
tanah tersebut ?

Saksi Tergugat 2: Waduh, kalau masalah itu saya tidak tahu bu. Mungkin pada saat itu saya masih
berada di Toli-Toli, saya kembali lagi ke Donggala baru pada tahun 1999, setahu saya saat itu sudah
selesai pembayaran ganti rugi.

KHT : Apakah Ibu pernah melihat Alm. Sido Randa, Arlin Yabo dan Alm. Rusli Zubair mengelola
tanah itu ?

Saksi Tergugat 2: Saya tidak pernah melihat mereka mengelola tanah itu, bu.

KHT : Baik, saya rasa pertanyaan saya sudah cukup, Yang Mulia

Hakim Ketua : Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada pertanyaan ?

KHP : Ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan..

KHP : Terimakasih, Yang Mulia. Apakah tanah milik Ahmali Lanone tersebut pernah dialihkan
kepada orang lain ?

Saksi Tergugat 2: Tanah itu tidak pernah dialihkan kepada orang lain kecuali kepada Pemerintah
Kabupaten Donggala, Pak.

KHP : Apakah ibu pernah melihat saudara Ahmali Lanone mengelolah tanah tersebut ?

Saksi Tergugat 2: Iya, Pak. Tanah itu dikelola bapak Ahmal dengan ditanami jagung dan kelapa.

KHP : Apakah Ibu tahu darimana saudara Ahmali Lanone memperoleh tanah tersebut ?

Saksi Tergugat 2: Iya Pak. Pak Ahmal dapat tanah itu dari orang tuanya, Bapak Lamori.
KHP : Apakah Ibu tahu pemilik dari tanah yang berbatasan dengan tanah milik saudara Rusli
dan Idris ?

Saksi Tergugat 2: Saya tidak tahu, Pak.

KHP : Pertanyaan saya sudah cukup, Yang Mulia.

Hakim Ketua : bagaimana bu (Hakim anggota 2), apakah ada pertanyaan ?

Hakim anggota 2: Sudah cukup Pak.

Hakim Ketua : Baik, kepada saudari saksi, apakah saudari bersedia dipanggil kembali untuk
memberikan keterangan apabila dibutuhkan?

Saksi tergugat 2 : Bersedia yang mulia.

Hakim ketua : Baik terimakasih saudari saksi atas keterangannya, silahkan saudari maju kemeja
majelis untuk mengambil kartu identitas saudari dan silahkan meninggalkan ruang sidang. Panitera
silahkan memanggil saksi Tergugat yang ketiga

Panitera : Kepada saksi tergugat 3, saudari Devika silahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua : Apakah saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani?

Saksi tergugat 3 : Iya pak hakim, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani

Hakim Ketua : apakah saudara saksi mempunyai hubungan keluarga dengan tergugat?

Saksi tergugat 3 : tidak ada pak hakim.

Hakim Ketua : dengan penggugat ?

Saksi tergugat 3 : juga tidak Yang Mulia

Hakim Ketua : Pemeriksaan saksi tergugat selanjutnya saya serahkan pada ibu (hakim anggota 2)

Hakim anggota 2 :(Bertanya kepada Saksi) Siapa Nama Saudara ?

Saksi Tergugat 3 : Devika Beliani

Hakim Anggota 2 : Umur?

Saksi Tergugat 3 : 35 Tahun

Hakim Anggota 2 : Tempat Tanggal lahir?

Saksi Tergugat 3 : Donggala, 8 September 1977

Hakim Anggota 2 : Kewarganegaraan?


Saksi Tergugat 3 : Indonesia

Hakim Anggota 2 : Agama?

Saksi Tergugat 3 : Islam

Hakim Anggota 2: Pekerjaan?

Saksi Tergugat 3 : PNS, BPN Donggala

Hakim Anggota 2: Alamat?

Saksi Tergugat 3 : Jl. Zebra II No. 46 Palu

Hakim ketua : Apakah saudari saksi bersedia untuk diambil sumpah ?

Saksi Tergugat 3: Bersedia pak hakim

Hakim ketua : Silahkan Bu..

Hakim Anggota II : baik, terima kasih. Silahkan saudara saksi maju kedepan.

ikuti kata-kata saya ya..

Hakim Anggota II : “Bissmilahirohmanirohim, Demi Allah Saya Bersumpah, bahwa saya akan
menerangkan hal yang sebenarnya, dan tidak lain dari pada yang sebenarnya”. Terima kasih silahkan
duduk kembali.

Hakim anggota II : Baik, perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar, dan alami sendiri. Jika tidak saudara dapat dikenakan sanksi pidana
berupa pemberian sumpah palsu. Saudara bisa mengerti?

Saksi Tergugat 1 : Mengerti bu..

Hakim Ketua : Kepada Saksi dari pihak Penggugat, silahkan saudara menempati tempat yang telah
disediakan.

Hakim anggota 2: Saudari saksi, apakah sudah siap untuk diperiksa ?

Saksi Tergugat 3 : Siap, ibu hakim

Hakim anggota 2 : Apakah saudari saksi tahu tentang tanah yang menjadi objek sengketa di gunung
bale tersebut ?

Saksi Tergugat 3 : Iya, Bu. Saya tahu berdasarkan hasil pemetaan atau konsilidasi tanah pada tahun
1999-2000

Hakim anggota 2 : Apakah letak bangunan kantor PEMDA Kab. Donggala telah sesuai dengan konsilidasi
yang saudari maksud ?
Saksi Tergugat 3 : Iya, Bu. Bangunan kantor PEMDA Kab. Donggala telah sesuai dengan peta konsilidasi
awal. Pemerintah daerah juga telah memberikan ganti rugi kepada pemilik dari tanah-tanah tersebut.

Hakim anggota 2 : Bagaimana cara saudari mengetahui kepemilikan tanah tersebut dalam proses
konsilidasi ?

Saksi Tergugat 3 : Jadi sewaktu saya dilapangan dan melihat sendiri lokasi dari tanah itu, saya bertanya
siapa yang mempunyai tanah tersebut dan jika sekiranya benar orang itu yang memiliki tanah yang
bersangkutan maka orang itu harus memperlihatkan bukti-bukti kepemilikan tanah.

Hakim anggota 2 : Saya rasa pertanyaan saya sudah cukup, pak (hakim ketua)

Hakim Ketua : Baiklah Apakah ibu (hakim anggota 1) ada pertanyaan ?

Hakim anggota 1 : Tidak ada pak, (hakim ketua)

Hakim ketua : Baik, apakah dari kuasa hukum tergugat ada pertanyaan ?

KHT : Ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan.

KHT : Terimakasih, Yang Mulia. Terkait tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 201 yang
dimiliki oleh saudara Johny Wongso apakah sudah ada pemetaannya pada saat itu?

Saksi Tergugat 3 : Pada waktu itu, tanah tersebut belum ada pemetaannya yang ada hanya gambar
situasinya saja.

KHT : Apakah pada saat saudari saksi melakukan pengecekan langsung dilapangan, adakah
tanah dilokasi itu yang dimiliki oleh saudara Johny Wongso ?

Saksi Tergugat 3 : Sewaktu saya melakukan pengecekan dilapangan tidak ada nama Johny Wongso
selaku pemilik tanah, hal ini juga berdasarkan dari data pengecekan dalam hal penerbitan sertifikat.

KHT : Apakah saudara Ahmali Lanone mempunyai sertifikat hak milik atas tanah tersebut ?

Saksi Tergugat 3: Iya, Bu. Ahmali Lanone mempunyai sertifikat tanah tersebut sebagai alas hak

KHT : Apakah sewaktu dilakukan pemetaan perkantoran di gunung bale, telah ditemukan
lokasi tanah seperti yang tercantum di sertifikat milik saudara Johny Wongso?

Saksi Tergugat 3: Tidak, sewaktu dilakukan pemetaan lokasi perkantoran di gunung bale, sertifikat yang
ada pada saudara Johny Wongso tidak didapatkan lokasinya. Hal ini juga berdasarkan data dalam
dokumen yang didalamnya tercantum nomor identifikasi, nomor persil pendataan awal dan nomor
induk bidang di peta pendaftaran.

KHT : Cukup Yang Mulia


Hakim Ketua : Baik, dari kuasa hukum penggugat apakah ada pertanyaan untuk saksi ?

KHP : Ada, Yang Mulia

Hakim Ketua : Silahkan

KHP : Terimakasih Yang Mulia. Saudari saksi, apakah saudari mengetahui siapa yang membuat
gambar situasi tanah tersebut ?

Saksi Tergugat 3: Gambar situasi tersebut dibuat oleh petugas pengukur dari BPN Donggala sendiri. Jadi
peta tersebut tidak langsung ada sendiri, harus ada gambar situasi yang dibuat oleh petugas pengukur
dari BPN. Jika mau di plot diatas peta harus ada peta pendaftaran terlebih dahulu.

KHP : Apakah tanah milik saudara Johny Wongso sudah dapat diidentifikasi ?

Saksi Tergugat 3: Tanah yang diklaim oleh saudara Johny Wongso belum dapat diidentifikasi karena
belum ada nomor pendaftaran disertai dengan peta pendaftarannya. Jika dua hal telah terpenuhi maka
tanah tersebut akan dapat diketahui.

KHP : Jika begitu, apakah tanah dalam sertifikat tahun 1991 atas nama pemohon Arlin Yabo
juga belum ada identifikasi ?

Saksi Tergugat 3: Iya, betul tanah itu juga belum ada identifikasinya

KHP : Terkait dengan masalah sertifikat, saya akan bertanya pada saudari saksi. Apakah
sertifikat tanah nomor 201 atas nama Johny Wongso adalah sertifikat yang sah sesuai dengan batas-
batas yang ada dalam gambar situasi ?

Saksi Tergugat 3: Iya, sertifikat itu sah sesuai dengan batas-batas yang ada dalam gambar situasi

KHP : Cukup, Yang Mulia

Hakim Ketua : Apakah ibu ada pertanyaan ?

Hakim anggota 1: Cukup, pak (hakim ketua)

Hakim Ketua : Baik, kepada saudari saksi, apakah saudari bersedia dipanggil kembali untuk
memberikan keterangan apabila dibutuhkan?

Saksi tergugat 3 : Bersedia yang mulia.

Hakim ketua : Baik terimakasih saudari saksi atas keterangannya, silahkan saudari maju kemeja
majelis untuk mengambil kartu identitas saudari dan silahkan meninggalkan ruang sidang.

(saksi meninggalkan ruang sidang)

Hakim Ketua : baiklah, dikarenakan pemerikasaan barang bukti dan saksi telah selesai. Agenda
selanjutnya adalah pembacaan kesimpulan dari para pihak. Majelis Hakim akan memberikan waktu
selama 7 hari kepada Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat untuk menyiapkan
kesimpulan.

Hakim anggota 1: sidang akan dilanjutkan kembali 7 hari dari sekarang, tanggal berapa panitera?

Panitera : tanggal 16 April 2013 Yang Mulia.

Hakim Ketua : Baiklah, untuk itu sidang hari ini ditunda dan sidang akan dilanjutkan kembali pada hari
selasa tanggal 16 April 2013 jam 09.00 WIB di tempat yang sama, yaitu Pengadilan Negeri Malang,
dengan agenda sidang pembacaan kesimpulan dari Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat
dan kepada para pihak diperintahkan agar datang menghadap sidang tanpa dipanggil kembali. Sidang
dinyatakan ditutup (ketuk 1X).

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

PREMEMORI
SIDANG VIII : Selasa, 16 April 2013

Panitera : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pada hari ini, Selasa 16 April 2013, sidang perkara perdata No.02/Pdt.G/2013/PN
Donggala akan segera dimulai, Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri………

PREMEMORI

hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sidang perkara perdata No.02/Pdt.G/2013/PN Donggala tentang perkara gugatan


perbuatan melawan hukum antara JOHNY WONGSO sebagai PENGGUGAT dan PEMERINTAH
KABUPATEN DONGGALA sebagai TERGUGAT dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketok 3X)
………

Hakim Ketua : Apakah pihak penggugat atau yang mewakilinya sudah siap untuk melanjutkan
persidangan?

KHP : Siap yang mulia. Untuk sidang kali ini penggugat tetap saya wakilkan.

Hakim Ketua : Apakah pihak tergugat atau yang mewakilinya sudah siap untuk melanjutkan
persidangan?

KHT : Siap yang mulia. Sesuai dengan kesepakatan surat kuasa jadi pihak tergugat diwakilkan
oleh saya selaku kuasa hukumnya.

Hakim Ketua : Sebelum persidangan ini dilanjutkan, Majelis Hakim ingin bertanya kepada para pihak,
apakah upaya perdamaian telah dilakukan? Dan apakah sudah mendapat kesepakatan untuk berdamai?
Bagaiamana Kuasa Hukum Penggugat?

KHP : Upaya perdamaian sudah kami lakukan, namun tidak berhasil. Untuk itu kami mohon
agar sidang tetap dilanjutkan, dan kami akan tetap mengusahakan perdamaian dengan pihak Tergugat.

Hakim Ketua : Bagaimana dengan pihak Tergugat?

KHT : Kami juga mohon agar sidang tetap dilanjutkan, dan kami juga akan tetap
mengusahakan perdamaian dengan pihak Penggugat.

Hakim Ketua : Baiklah, sidang akan dilanjutkan, dan sesuai dengan perintah agenda sidang yang lalu
maka agenda sidang hari ini adalah Penyampaian Kesimpulan. Apakah saudara Kuasa Hukum Penggugat
sudah siap untuk menyampaikan kesimpulan?

KHP : Siap yang mulia. (maju menyerahkan pada hakim).


Hakim Ketua : Bagaimana dengan saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara juga sudah siap
untuk menyampaikan kesimpulan?

KHT : Siap yang mulia. (maju menyerahkan pada hakim)

Hakim ketua dan hakim anggota berunding dulu

Hakim anggota I: sidang akan dilanjutkan kembali 7 hari dari sekarang, tanggal berapa panitera?

Panitera : tanggal 23 April 2013 Yang Mulia.

Hakim Anggota 1:Apakah ada jadwal persidangan lain pada hari itu?

Panitera : Tidak ada. Majelis Hakim

Hakim Ketua : Baiklah, untuk itu sidang hari ini ditunda dan sidang akan dilanjutkan kembali pada hari
Selasa tanggal 23 April 2013 jam 09.00 WITA di tempat yang sama, yaitu Pengadilan Negeri Donggala,
dengan agenda sidang Pembacaan PUTUSAN, dan kepada para pihak diperintahkan agar datang
menghadap sidang tanpa dipanggil kembali. Sidang dinyatakan ditutup (ketuk 1X).

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

PREMEMORI

SIDANG IX : Selasa, 23 April 2013

Panitera : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pada hari ini, Selasa tanggal 23 April 2013, sidang perkara perdata
No.02/Pdt.G/2013/PN Donggala akan segera dimulai, Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang,
hadirin dimohon berdiri………(pre memori)

hadirin dipersilahkan duduk kembali.

Hakim Ketua : Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sidang perkara perdata No.02/Pdt.G/2013/PN Donggala tentang perkara gugatan


perbuatan melawan hukum antara JOHNY WONGSO sebagai PENGGUGAT dan PEMERINTAH
KABUPATEN DONGGALA sebagai TERGUGAT dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. (ketok 3X)
………
Hakim Ketua : Apakah pihak penggugat atau yang mewakilinya sudah siap untuk melanjutkan
persidangan?

KHP : Siap yang mulia.

Hakim Ketua : Apakah pihak tergugat atau yang mewakilinya sudah siap untuk melanjutkan
persidangan?

KHT : Siap yang mulia.

Hakim Ketua : Sebelum persidangan ini dilanjutkan, Majelis Hakim ingin bertanya kepada para pihak,
apakah upaya perdamaian telah dilakukan? Dan apakah sudah mendapat kesepakatan untuk berdamai?
Bagaiamana Kuasa Hukum Penggugat?

KHP : Upaya perdamaian sudah kami lakukan, namun tidak berhasil. Untuk itu kami mohon
agar sidang tetap dilanjutkan, dan kami akan tetap mengusahakan perdamaian dengan pihak Tergugat.

Hakim Ketua : Bagaimana dengan pihak Tergugat?

KHT : Kami juga mohon agar sidang tetap dilanjutkan, dan kami juga akan tetap
mengusahakan perdamaian dengan pihak Penggugat.

Hakim Ketua : baiklah.. sidang akan dilanjutkan sesuai dengan perintah agenda sidang yang lalu, maka
agenda sidang hari ini adalah Pembacaan Putusan dan diperintahkan kepada para pihak untuk
memperhatikan isi putusan. Sebelumnya kami tanyakan pada pihak Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa
Hukum Tergugat apakah putusan ingin dibacakan seluruhnya atau hanya amarnya saja?

KHP : Cukup amarnya saja yang mulia

KHT : Cukup amarnya saja yang mulia

MEMBACAKAN AMAR PUTUSAN

Ketok 1x

Hakim Ketua : Atas putusan Majelis Hakim, para pihak dapat menanggapi isi putusan dan diberi
kesempatan untuk mempergunakan hak-haknya. Apabila tidak puas dengan putusan Majelis Hakim ini,
maka dapat mengajukan banding dalam jangka waktu 14 hari sejak putusan ini dibacakan.

Terimakasih atas perhatian para pihak dan para hadirin dalam sidang perkara ini.
Dengan ini sidang dinyatakan ditutup. (ketuk 3x)

Panitera : Majelis Hakim akan meninggalkan ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

Unknown di 03.15

Anda mungkin juga menyukai