Skenario Sidang
Skenario Sidang
Sidang I : MEDIASI
Hakim Ketua (Ariz) : Silahkan kepada para pihak untuk duduk di tempat yang telah disiapkan
(Tergugat sama penggugat duduk depan majlis hakim)
Hakim Ketua (Ariz) : Saudara penggugat dan tergugat, saudara datang kesini berdasarkan
panggilan yang telah sampai kepada saudara beberapa hari lalu dan pada tentu itu dinyatakan
telah resmi dan patut melalui kuasa hukum saudara.
Tergugat & Penggugat (Andiena&Farhan) : Iya yang mulia
Hakim Ketua (Ariz) : Saudara penggugat sebelum dimulai, terlebih dahulu saya akan
meminta identitas saudara, dapatkah saudara menunjukan identitas saudara?
Penggugat (Andiena) : Iya yang mulia (kedepan tunjukin kartu identitasnya)
Hakim Ketua (Ariz) : saudara tergugat sebelum sidang dimulai, terlebih dahulu saya akan
meminta identitas saudara, dapatkah saudara memberikan identitas saudara?
Tergugat (Farhan) : Iya yang mulia (kedepan tunjukin identitas)
Hakim Ketua : Penggugat apakah saudara datang sendiri atau bersama kuasa hukum?
Penggugat (Andiena) : Saya bersama kuasa hukum saya
Hakim Ketua (Ariz) : saudara sebagai kuasa hukum dari penggugat adalah sebagai advokat?
KHP (Adit&Azra) : Iya benar yang mulia
Hakim Ketua (Ariz) : Coba perlihatkan kartu advokat saudara didepan sidang
KHP (Adit&Azra) : (maju tunjukin kartu advokat ke hakim)
Hakim Ketua (Ariz) : Tergugat apakah saudara datang kesini sendirian atau bersama kuasa
hukum?
Tergugat (Farhan) : Saya datang bersama kuasa hukum saya
Hakim Ketua (Ariz) : saudara sebagai kuasa hukum dari penggugat adalah sebagai advokat?
KHP (Amrin) : Iya benar yang mulia
Hakim Ketua (Ariz) : Coba perlihatkan kartu advokat saudara didepan sidang
KHT (Amrin) : (maju tunjukin kartu advokat ke hakim)
Hakim Ketua (Ariz) : baik, tergugat dan penggugat kami berkewajiban untuk menasehati
tergugat dan penggugat disini, karena dengan perceraian berarti ikatan suci yang selama ini
kalian bangun akan hancur, alangkah baik segala permasalahan yang timbul dalam rumah
tangga ini kita selesaikan secara kekeluargaan, silahkan hakim anggota satu untuk melakukan
upaya perdamaian terlebih dahulu kepada kedua belah pihak.
Hakim Anggota 1 (Dini) : baik yang mulia
Hakim Anggota 1 (Dini) : Pernikahan adalah tujuan untuk memperoleh ketenangan hidup,
kasih sayang, dan ketentraman. Maka sebaikanya pernikahan ini tetap dilanjutkan.
Hakim Anggota 2 (Aqlia) : Kita sebagai manusia harus saling memaafkan apalagi orang
yang sangat berharga dalam hidup kalian, karena dampak yang sangat besar itu terjadi kepada
anak kalian, jadi kami harapkan kepada saudara penggugat dan tergugat untuk mengulurkan
niat kalian. Saya kembalikan lagi kepada hakim kerua.
Hakim ketua (Ariz) : baiklah kalo begitu, apakah saudara penggugat dan tergugat semoga
arahan dari kami semua dan nasehan menciptakan perdamaian serta mengunggah hati saudara
untuk mengurungkan niat saudara dalam perceraian ini, bagaimana saudara penggugat?
Penggugat (Andiena) : Tidak yang mulia, saya sudah berpikir matang-matang, saya tetap
pada guggatan yang telah saya ajukan, karena setiap hari saya selalu ada percekcokan diantara
kami.
Hakim Ketua (Ariz) : bagaimana saudara tergugat?
Tergugat (Farhan) : kalau saya, saya mau istri saya mempertimbangkan kembali karena
anak-anak masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tuannya.
(tiga hakim musyawarah)
Hakim Ketua (Ariz) : baiklah saudara tergugat dan penggugat sesuai dengan keterangan
nomor 1 tahun 2016 majlis memberikan kesempatan bahwasannya kepada saudara tergugat
dan pengvugat untuk menyelesaikan masalahnya secara proses mediasi diluar persidangan
dengan (nama mediator) sebagai mediator, baik sidang kami nyatakan terbuka untuk umum
(ketuk 1x). Untuk memberi kesempatan kepada para pihak mengikuti mediasi maka
pemeriksaan perkara ini ditunda karena akan dilanjutkan minggu depan pada hari (masukin)
dengan perintah kepada tergugat dan pengguggat agar hadir pada hari dan jam yang telah
ditentukan tanpa kurang panggilan dan kami nyatakan panggilan ini adalah panggilan yang
resmi, dan sidang pada hari ini selesai dan tutup (ketuk 3x).
(KHP,KHT, Penggugat dan Tergugat keluar)
Hakim Ketua (Ariz) : Silahkan kepada para pihak untuk duduk di tempat yang telah disiapkan
(Tergugat sama penggugat duduk depan majlis hakim)
Hakim Ketua (Ariz) : kepada hakim anggota satu silahkan melakukan upaya agar
para pihak berdamai
Hakim A1 (Dini) : Baik terima kasih yang mulia, saudara penggugat dan tergugat
sebaiknya saudara berdamai saja, karena demi kerukunan rumah tangga dan kebaikan
anak karena sesungguhnya anak adalah jatung hati yang membutuhkan kasih sayang
kedua orang tua nya
Hakim Ketua (Ariz) : hakim anggota dua silahkan untuk menyampaikan laporan
mediasi.
Hakim A2 (Aqlia) : terima kasih kepada yang mulia, berdasarkan laporan hasil
mediator kedua belah pihak tidak bisa didamaikan, saya serahkan kembali kepada
yang mulia.
Hakim Ketua (Ariz) : saudara tergugat dan penggugat, mengingat upaya damai
melalui mediasi tidak berhasil, maka perkara ini akan dilanjutkan, namun mengingat
perkara ini adalah perkara perceraian yang hanya boleh diketahui oleh para pihak saja,
sehingga tidak boleh sembarang orang untuk mengikuti sidang ini, maka untuk itu saya
menetapkan tertutup (ketuk 1x) bagi ibu bapak hadirin sekalian yang tidak
berkepentingan dimohon untuk meninggalkan ruang sidang ini terima kasih,
selanjutnya sesuai dengan berita acara persidangan, bahwa agenda hari ini pembacaan
surat gugatan yang telah terdaptar di pengadilan negri Bandung dengan nomor
216/Pdt.G/2021/PN.Bdg saudara tergugat apakah saudara sudah menerima Salinan
surat gugatan penggugat?
Hakim ketua (Ariz) : Baiklah, Kuasa hukum tergugat telah menerima salinannya.
Maka silahkan kuasa hukum penggugat untuk membacakan secara lisan.
KHP (Adit) : Baik terima kasih yang mulia, (Membacakan surat gugatan)
Hakim Ketua (Ariz) : Bagaimana tanggapan saudara kuasa hukum tergugat terhadap gugatan
yang telah dibacakan oleh kuasa hukum penggugat?
KHT (Amrin) : baik yang mulia, Saya akan memberikan jawaban secara tertulis atas gugatan
tersebut, oleh karena itu saya membutuhkan satu minggu untuk membuatnya.
Hakim Ketua (Ariz) : Bagaimana saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara bersedia?
KHP (Adit dan Azra) : bersedia yang mulia
Hakim Ketua (Ariz) : (berdiskusi dengan hakim anggota) sidang dinyatakan terbuka
untuk umum (ketuk palu 1x) sidang ditunda sampai hari Kamis, tanggal 21 Oktober
2021 dengan agenda pembacaan jawaban dari tergugat. Sidang No. Perkara
216/Pdt.G/2021/PN.Bdg. dengan ini ditunda (ketuk palu 1x)
Hakim Ketua (Ariz) : Baiklah, untuk memberi kesempatan kepada para pihak tergugat dan
kuasanya untuk membuat jawaban gugatan. Diperintahkan kepada para pihak atau kuasa
hukumnya untuk hadir pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan tanpa di panggil kembali.
Dengan ini Sidang dinyatakan ditutup. (Ketuk Palu 3X)
Tergugat (Farhan): Dilanjutkan saja yang mulia, saya mengikuti keinginan penggugat
Hakim Ketua (Ariz) : Sidang dinyatakan tertutup untuk umum (ketuk palu 1x) agenda
sidang selanjutnya adalah pembacaan jawaban tertulis dari kuasa hukum tergugat,
maka silakan kuasa hukum tergugatuntuk membacakan jawabannya
Hakim Ketua (Ariz) : Bagaimana? apakah ada tanggapan dari saudara kuasa hukum
penggugat?
KHP (Azra) : Ya, yang mulia, saya akan memberi tanggapan berupa replik secara tertulis atas
jawaban tergugat tersebut.
Hakim ketua (Ariz) : Baiklah, mau sekarang dibacakan atau nanti?
KHP (Azra) : Sekarang yang mulia
Hakim ketua (Ariz) : baik, coba bacakan
KHP : baik yang mulia , (Membacakan Replik)
Hakim Ketua (Ariz) : Baik, saudara tergugat mempunyai hak untuk mananggapinya,
apakah saudara tergugatakan mengajukan duplik secara tertulis atau lisan ?
KHT : Baik yang mulia, saya akan menanggapi secara lisan yang mulia.
Hakim Ketua (Ariz) : Baiklah, tanya jawab antara penggugat dan tergugat dianggap
cukup. Dengan ini sidang selanjutnya dilanjutkan dengan acara pembuktian. Pada
sidang yang akan datang penggugat dan tergugatdipersilakan untuk membawa bukti-
bukti surat dan saksi yang mengetahui permasalahan rumah tangga dan sudah dewasa.
Sidang dinyatakan terbuka untuk umum (ketuk palu 1x)
(saksi diperiksa satu persatu, saksi 1 diperiksa terlebih dahulu, saksi 2 diperintahkan
keluar ruang sidang)
Saksi P1 (Zaki) :Tahu yang mulia, mereka menikah sekitar tahun 1998. Saya juga
hadir saat pernikahannya
Hakim A1 (Dini) :Bagaimana keadaan rumah tangga mereka yang saudara tahu?
Saksi P1 (Zaki) :Yang saya tahu mereka sudah tidak rukun yang mulia
Saksi P1 ( Z a k i ) :Pernah melihat yang mulia, pada saat saya tinggal bersama
mereka
Saksi P1 (Zaki) :Kurang tau yang mulia, karena saya sudah tidak serumah lagi dengan
mereka
Saksi P1 (Zaki) :karena tergugat suka berbuat kasar dan pernah beberapa kali memukul
penggugat.
Saksi P1 (Zaki) : pernah beberapa kali saya melihat tergugat menampar penggugat, dan
saat bertengkar tergugat sering kali menggebrak meja dan berkata kasar
Hakim A1 (Dini) :Dari pihak keluarga sudah ada upaya mendamaikan atau menasehati
atau belum ?
Saksi P1 (Zaki) : sudah yang mulia, tapi tergugat tetap saja suka berkata kasar pada
penggugat.
Hakim A1 (Dini) : baiklah saudari tergugat, apakah anda menerima keterangan saksi
dari penggugat? atau ada pertanyaan?
KHT (Amrin) : iya yang mulia, saya keberatan terhadap keterangan saksi.
Panitera (Azka) : Dipanggil masuk ruang sidang saksi kedua penggugat dari saudara
SITI MARIAM SLAMET AKHO.
Hakim A2 (Aqlia) :rumah saudara dekat dengan mereka? Pernah melihat mereka
bertengkar?
Saksi P2 : setahu saya karena kurangnya perhatian dari tergugat dan tergugat kurang
menafkahi penggugat, selain itu tergugat juga sering berkata kasar terhadap
penggugat, tetapi saya juga kurang tau detail keseharian tergugat
Hakim A2 (Aqlia) : apakah saudara melihat sendiri saat tergugat dan penggugat
bertengkar?
Saksi P2 (Dudi) : saya pernah melihat dan saya pun yang menengahi antara mereka
berdua
Saksi P2 (Dudi) : sudah sekitar 1 tahun tergugat dan penggugat pisah rumah
Hakim A2 (Aqlia) : apakah sudah ada usaha keluarga untuk merukunkan mereka
berdua?
Saksi P2 (Dudi) : setahu saya sudah yang mulia, tapi tidak berhasil.
KHT (Amrin): iya yang mulia, saya keberatan keterangan dari saksi penggugat.
Hakim ketua : baik, saudara tergugat apakah sudah siap bukti- bukti surat dan
saksinya?
Tergugat (Farhan) : saya tidak menyertakan bukti-bukti dan saksi yang mulia
Hakim Ketua (Ariz) : baik, agenda sidang selanjutnya adalah mendengarkan hasil
kesimpulan, saudara penggugat apakah saudara bisa menyampaikan hasil kesimpulan
atas selama persidangan perkara ini berlangsung?
Hakim Ketua (Ariz) : baiklah saudara tergugat apakah saudara bisa menyampaikan
hasil kesimpulan atas selama persidangan perkara ini berlangsung?
Hakim Ketua (Ariz) :Baik, agenda sidang selanjutnya adalah musyawarah majelis.
Sidang dinyatakan terbuka untuk umum (ketuk palu 1x) sidang No. Perkara
216/Pdt.G/2021/PN.Bdg. ditunda sampai hari Senin tanggal 4 Oktober 2021 dengan
agenda pembacaan putusan (ketuk palu 1x)
Sidang Pengadilan Negri Bandung pada hari ini selesai dan ditutup ketuk palu 3x)