Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UAS TAUHID

Nama : Vidya Azani


Nim : 1213010172
Mata Kuliah : Ilmu Tauhid
Kelas/Jurusan : 1D/Hukum Keluarga

1. Mahasiswa dipersilahkan untuk menguraikan makna Iman menurut cara pandang


mahasiswa!
Iman yaitu keyakinan dan rasa percaya di dalam hati. Setiap manusia mempunyai
keimanannya masing masing, yang membedakanya hanyalah besar dan kecilnya tingkat
keimanan mereka. Manusia hanya percaya apa yang mereka percayai dan yakin
terhadap apa yang mereka Yakini. Terkadang mereka bisa keras kepala untuk sesuatu
yang menjadi keyakinan mereka. Besar kecilnya keimanan mereka tergantung dari
perilaku mereka untuk mengamalkanya. Berbicara tentang iman tidak hanya semata
mata mengucapkanya saja tetapi harus dibarengi dengan pencerminanya dalam
kehidupan sehari hari. Seorang manusia harus mengakui keimananya dengan lisan
mereka sendiri, dan membenarkanya dengan hati. Hanya saat itulah keimananya bisa
dipercaya. Jika keimanan di dalam hati seorang manusia sudah kuat, maka tidak aka
nada yang bisa mengganggunya. Ia akan hidup sebagai insan yang memiliki keimanan
yang tinggi. Keimanan tersebuat akan semakin besar setiap harinya dan akan
memberikan ketenangan di dalam hidupnya.
Keimanan ditentukan dari apa yang ia praktekan dalam kehidupan sehari hari. Jika
kita sudah mengetahui materiya maka kita harus menanamkan didalam hati dan
menunjukanya dengan perilaku. Jika seseorang itu imanya lemah, makai a akan mudah
terhasut oleh godaan syaiton. Hal tersebut dikarenakan kepercayaan dan keyakinannya
masih rendah dan kecil yang menyebabkan ia mudah terhasut. Tentu itu akan
mengakibatkan perilaku yang buruk yang akan kita lakukan. Sebagai contoh, seorang
siswa sedang membaca bukunya di kamar karena ia akan mengikuti ujian tengah
semester. Ia harus belajar sebelumnya agar nanti di dalam ujian ia bisa menjawab
pertanyaan pertanyaan yang diajukan. Tentu jika usaha nya maksimal maka hasil nya
pula akan memuaskan dirinya dan tidak akan mengecewakanya karena itu hasil kerja
keras sendiri. Namun sewaktu ia sedang belajar ia tergoda oleh game yang ada di
gadget. Hal tersebut akan sangat mengganggu dirinya yang tengah belajar. Jika
keimananya tidak kuat ia akan melupakan tujuanya untuk belajar dan malah memainkan
game. Tentu itu semua adalah godaan yang menimpanya.
Seperti juga contoh lain yaitu jika seseorang sedang menjalankan puasa di bulan
Ramadhan, tetapi ia sedang berada di dalam perjalanan. Jika kita sedang keluar kota
untuk keperluan mendadak yang mengharuskanuntuk pergi se segera mungkin. Tentu
kita tau jika dalam perjalanan kita akan mudah haus dan capek. Kita juga akan lapar
karena jarak yang tidak sedikit itu. Seorang manusia pasti membutuhkan minum untuk
meredakan dahaganya. Kita juga sering tidak sadar bahwa kita meminum sebuah
minuman. Terkadang kita akan lupa jika kita sedang berpuasa untuk menunjukan iman
kita kepada Allah. Sesungguhnya jika kita sedang dalam godaan syaitan untuk ada di
jalan yang sesat, jalan yang tidak diridhoi Allah. Teapi jika iman kita kuat, kita tidak akan
mudah terhasut dengan hal hal tersebut. Kita akan lebih kuat untuk bisa menahanya
agar tidak terjerumus kedalam lingkaran api neraka.
2. Mahasiswa dipersilahkan untuk membuat suatu uraian berkenaan dengan makna
dan hakikat Iman kepada Allah SWT menurut cara pandang mahasiswa!

Iman adalah percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah adalah tuhan maha
agung yang menciptakan dan menjaga seluruh umat yang ada di semesta. Namun kita tidak
hanya dituntut percaya dan yakin saja, sebagai umat, manusia harus mengakui dengan
lisanya, membenarkan dengan hati, dan mengamalkan dengan perbuatan dalam kehidupan
sehari hari. Manusia harus mempraktekan keimanan mereka kepada Allah SWT, agar rasa
keimanan itu menjadi nyata dan terus meningkat setiap harinya. Untuk menunjukan rasa
iman kepada Allah dibutuhkan niat dan rasa ikhlas serta keinginan untuk dicintai oleh Allah.
Karena serajin apapun seorang makhluk untuk beribadah kepada tuhanya, akan percuma
bila tidak ada rasa iman tersebut.
Di dalam agama islam merupakan suatu kewajiban untuk beribadah kepada Allah
SWT dengan melaksanakan apa yang menjadi perintah baginya dan menjauhi larangannya.
Perintah disini yaitu manusia harus melakukan apa yang diperintah Allah semasa hidup
didunia sebagai bekal nanti diakhirat, seperti sholat, puasa, dan ibadah lainya. Seseorang
tersebut harus memiliki iman untuk bisa melakukanya, karena akan percuman jika
melaksanakanya tanpa ada iman kepada Allah. Nanti akan timbul pertanyaan ‘mengapa saya
melakukan hal ini’, ‘untuk siapa saya melakukan hal ini’, ‘manfaat apa yang bisa saya
daparkan dengan mengerjakan ini semua’. Padahal jika seseorang itu islam dan meyakini
adanya Allah SWT, mereka tidak akan mempunyai pertanyaaan seperti itu karena pada
dasarnya pengertian iman itu senidir adalah kepercayaan dan keyakinan kita sebagai umat
islam kepada tuhan pencipta alam semesta, yaitu Allah SWT.
Selain perintah, terdapat juga larangan yang Allah berikan kepada umatnya.
Larangan itu harus dijauhi sebisa mungkin oleh manusia, karena jika tidak kita akan
mendapatkan dosa yang sangat besar dari Allah SWT. Tentu sebagai seorang muslim kita
tidak ingin jika Allah berpaling dari hambanya. Bagaiman jika Allah tidak lagi menyayangi kita
lagi, bukanya manusia sering tidak tahu diri untuk meminta sesuatu kepada Allah sedangkan
mereka sendiri tidak mematuhi larangan Allah. Sebagai contoh larangan yang Allah berikan
yaitu tidak bersifat jahat kepada siapapun. Bagi seorang siswa dilarang untuk mencuri
barang yang bukan kepemilikan kita. Kita juga tidak boleh untuk berkhianat dan
membohongi teman. Berkhianat, mencuri dan berbohong itu perbuatan tercela yang harus
dijauhi umat muslim untuk menunjukan keimananya keapada Allah SWT.
Mayoritas warga negara di Indonesia beragama islam. Bahkan Indonesia menjadi
negara dengan umat muslim terbanyak. Namun, di jaman sekarang ini bukanya semakin
mendekat kepada Allah manusia malah semakin banyak yang berbuat kemaksiatan. Seperti
kasus yang sedang ramai diperbincangkan sekarang ini yaitu pelecehan seksual yang sudah
pasti menjadi larangan Allah dan akan menciptakan dosa yang sangat berat bagi pelakunya.
Pemerkosaan terjadi karena sedikitnya iman yang ada di hati manusia sehingga mereka
melakukan perbuatan hina seperti itu. Apalagi kasus yang viral di Bandung yang pelakunya
adalah seorang guru di sebuah pesantren. Korbanya yaitu belasan santri yang masih
dibawah umur, apalagi dari belasan santri tersebut ada yang sudah melahirkan dan
mempunyai bayi. Tentu di dalam pesantren, perempuan tersebut berpakaian tertutup dan
tidak ada alasan bagi pria untuk merasakan birahi. Tetapi kiamat semakin dekat, banyak
orang orang keahilangan iman mereka dan menjurus kepaada perbuatan tercela yang akan
merugikan mereka di akhirat kelak.
Tidak perlu jauh jauh untuk menemukan contoh tentang keimanan manusia, disekiar
kita juga sudah banyak. Tidak sedikit umat manusia yang sudah memasuki masa baligh
tetapi mereka tidak melakukan kewajiban yang harusnya mereka lakukan. Terkadang
mereka tidak sholat dan lebih memilih untuk bermain dengan teman temanya. Padahal
sholat adalah hal terpenting dan pahalanya sangat besar jika dikerjkan, tentu harus ada
iman untuk melaksanakan sholat tersebut. Sholat merupakan tiang agama yang akan menu
jukan seberapa besar keimanan umat muslim baik itu perempuan atau laki laki. Orang yang
lalai akan sholat, iman mereka masih dangkal dan msih terpengaruh oleh kehidupan luar
yang penuh kemaksiatan dan dosa. Untuk itu sangat penting untuk memilah circle mana
yang bia membawa pengaruh positif dan negative bagi mahasiswa, karena circlr sangat
berpengaruh untuk kehidupan dimasa perkuliahan mahasiswa.
Dosa tersebut akan sangat susah untuk ditebus dengan kebaikan. Tetapi Allah sangat
murah hati, jika sang hamba meminta pertolongan dan pengampunan maka Allah akan
memberikanya dengan senang hati karena Allah maha mengampuni. Manusia hanya perlu
berdoa dan memberikan penyeasalan atas perbuatanya dengan catatan mempunyai rasa
iman kepada Allah. Mereka harus yakin bahwa Allah akan memberikan bantuan kepada
dirinya dengan pengampunanya. Tetapi mereka harus sadar diri dengan tidak melakukan
kesalahan yang sama, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Allah tidak akan pernah
tidur untuk mendengarkan hambanya yang meminta pengampunan, ia akan merasa senang
jika hamba meminta kepadanya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk kita agar
mengimani Allah dengan cara melaksanakan perintahnya dan menjauhi laranganya.

3. Mahasiswa dipersilahkan untuk membuat suatu uraian berkenaan dengan makna


dan hakikat Iman kepada malaikat-malaikat menurut cara pandang mahasiswa!

Malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah dari nur/cahaya. Penciptaan
malaikat ada sebelum nabi Adam diciptakan. Begitu juga dengan jin yang penciptaanya
sama dengan penciptaan malaikat. Namun jin tidak diciptakan dengan cahaya melainkan
dengan api neraka yang sangat panas. Kedudukan malaikat juga jauh lebih tinggi daripada
jin, karena ia merupakan makhluk yang taat kepada Allah. Malaikat begitu suci disbanding
ciptaan Allah yang lain. Ia tidak pernah mempersekutukan Allah dan mengkhianatinya.
Malaikat merupakan makhluk yang setia untuk menyembah Allah. Mereka selalu menaati
perintah-Nya dan menjauhi laranganya. Malaikat tidak mempunyai nafsu seperti manusia,
karena kesucianya sangat terjaga. Iman mereka sangat tinggi untuk menyembah Allah.
Setelah Nabi Adam diciptakan, Allah meminta malaikat dan juga jin untuk bersujud
kepada makhluk yang diciptakanya untuk hidup di bumi. Malaikat taat dan patuh dengan
perintah itu dan bersujud kepada Nabi Adam. Tetapi berbeda dengan jin, ia tidak bersujud
sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah. Ia bahkan tidak sudi dan malah
menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa kedudukanya lebih tinggi. Hanya karena ia
diciptakan dari api sedangkan manusia diciptakan dari tanah. Jin merasa harusnya ia yang
lebih dihormati bukanya makhluk yang diciptaakan dari tanah itu. Allah merasa marah dan
murka setelah mendengar dan melihat respon dari jin terhadap makhluk yang diciptakanya.
Lain dengan malaikat, ia tidak berfikiran seperti jin, ia patuh tanpa mempertanyaakan
perintah dari Allah yang ia dapatkan. Karena malaikat begitu suci dan sangat taat, tidak ada
kendala baginya untuk mempertanyakan dan tidak melakukan apa yang penciptanya
inginkan.
Malaikat juga sebagai perantara untuk Nabi Adam dan Allah SWT. Ia menyampaikan apa
yang Allah ingin sampaikan kepada para Nabi. Kita sebagai umat manusia yang penciptaanya
sangat diagungkan dan disayangi oleh Allah, kita harus bisa untuk mengimani malaikat.
Karena selain mengimani sang pencipta, malaikat juga merupakan hal wajib untuk kita
Imani. Manusia harus yakin dan percaya bahwa malaikat itu ada. Mereka harus percaya
bahwa Allah juga menciptakan malaikat yang umumnya terbuat dari cahaya. Malaikat harus
menjadi contoh dan panutan untuk kita beribdah kepada Allah. Namun tetap saja keimanan
yang paling penting dan wajib adalah iman kepada tuhan sang pencipta yaitu Allah SWT.
Allah memerintahkan manusia untuk beriman kepada malaikat sesuai dengan rukun iman. Ia
menjadi kewajiban mengimani nomor 2 setelah Allah. Kita akan mendapatkan ganjaran
pahala jika mengimani malaikat. Begitu juga akan mendapatkan dos ajika kita tidak
mengimaninya.
Jumlah malaikat sangat banyak sekali, namun yang perlu kita ketahui yaitu ada 10,
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu Allah SWT kepada nabi dan rasul, Malaikat
Mikail bertugas memberikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup di dunia, Malaikat Israfil
bertugas meniup sangkakala di hari kiamat, Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa,
Malaikat Munkar bertugas menanyakan amal soleh dan keimanan manusia yang sudah
meninggal di alam kubur, Malaikat Nakir bertugas menanyakan amal perbuatan manusia
selama hidup di dunia, Malaikat Raqib bertugas mencatat amal perbuatan baik manusia,
Malaikat Atid brtugas mencatat amal perbuatan manusia yang buruk, Malaikat Malik
bertugas menjaga pintu neraka, Malaikat Ridwan bretugas menjaga pintu surga.

4. Mahasiswa dipersilahkan untuk membuat suatu uraian berkenaan dengan makna


dan hakikat Iman kepada Kitab-kitab menurut cara pandang mahasiswa!

Allah menurunkan mukjijat berupa kitab kepada rasul. Setiap rasul yang ia turunkan
kitab merupakan orang orang pilihan yang ia percaya untuk menunjukan kebenaran kepada
hambanya yang lain. Mengimani kitab Allah swt berarti kita harus mempercayai dan
mengamalkan segala sesuatu yang terkandung di dalam kitab tersebut. petunjuk Allah swt
yang termaktub di dalam kitab-kitab yang diturunkan-Nya merupakan panduan untuk
kebahagiaan manusia di dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, kitab itu benar-benar berisi
cara untuk membimbing kita untuk meraih kebahagiaan. Sungguh rugi manusia yang tidak
mengimani kitab-kitab Allah swt, tidak pernah membaca, memahami, memegang teguh
serta melaksanakan isi kitab suci itu

Iman memiliki makna bahwasanya kitab-kitab tersebut turun dari Allah swt secara
langsung. Pembenaran terhadap berita-berita yang shahih, seperti berita-berita yang ada
dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab suci sebelumnya selama kitab-kitab tersebut belum dirubah
atau diselewengkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Alquran merupakan kitab penyempurna
kitab kitab terdahulu. Pengamalan terhadap apa -apa yang tidak di-nasakh dari kitab-kitab
tersebut, kita harus menerimanya dan berserah diri.

Kitab zabur diwahyukan kepada Nabi Daud AS untuk para umatnya, yaitu bangsa Bani
Israil. Isinya menggunakan bahasa Qibti. Di dalam kitab zabur terdapat doa, zikir, nasehat,
dan hikmah. Kitab Taurat diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS sekitar abad 12 SM.
Kala itu, Nabi Musa menyampaikan ajaran yang terkandung di dalam kitab Taurat kepada
bangsa Bani Israil. Isi kitab tersebut menggunakan bahasa Ibrani. Di dalamnya terdapat
beberapa hukum-hukum syariat dan sistem kepercayaan yang dapat dibenarkan.
Kitab Injil diwahyukan Allah SWT untuk Nabi Isa AS pada awal abad 1 M. Injil diturunkan di
Yerusalem dan ditulis melalui bahasa Suryani. Kitab ketiga ini menjadi pegangan bagi kaum
Nasrani. Dan yang terakhir dari daftar kitab Allah SWT adalah Al-Quran. Kitab tersebut
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 M atau tahun 611-632 M. Nabi
Muhammad SAW merupakan nabi sekaligus rasul yang terakhir. Maka, tidak ada lagi nabi
dan rasul setelahnya sekaligus tidak ada lagi kitab Allah berikutnya. Di dalam Al-Quran,
terdapat isi yang menghapuskan beberapa ajaran kitab Taurat, Zabur, dan Injil lantaran tidak
sesuai dengan zaman. Dengan kata lain, Al-Quran juga bisa disebut sebagai penyempurna
dan pembenar bagi kitab-kitab Allah yang sudah ada sebelumnya.

5. Mahasiswa dipersilahkan untuk membuat suatu uraian berkenaan dengan makna


dan hakikat Iman kepada Rasul-rasul menurut cara pandang mahasiswa!

Anda mungkin juga menyukai