Anda di halaman 1dari 14

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI

5.1 INFRASTRUKTUR TI

Pada bab 1, kita mendefinisikan infrastruktur teknologi informasi sebagai


pembagian sumber daya teknologi yang menyediakan platform untuk
aplikasi sistem informasi yang spesifik untuk perusahaan. Infrastruktur TI
meliputi investasi di bidang perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan
seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan  yang diberikan kepada
seluruh bagian perusahaan atau di seluruh seluruh unit bisnis di
perusahaan. Infrastruktur TI perusahaan menyediakan landasan untuk
melayani pelanggan, bekerja sama dengan vendor, dan mengelola proses
bisnis internal perusahaan.

MENJELASKAN INFRASTRUKTUR TI

Teknologi informasi adalah berbagai fasilitas yang terdiri dari hardware dan


software untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi bagi
masyarakat dengan cepat dan berkualitas.

Menurut Wikipedia, pengertian teknologi informasi (TI) secara bahasa


merupakan istilah dalam bidang teknologi apapun dalam kehidupan manusia
yang bermanfaat untuk mengubah, membantu, mengkomunikasikan,
menyimpan dan menyebarkan informasi.

Infrastruktur TI terdiri dari seperangkat perangkat fisik dan aplikasi


perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengoperasikan seluruh
perusahaan. Tapi infrastruktur TI juga adalah seperangkat layanan
menyeluruh yang dianggarkan oleh manajemen dan terdiri dari manusia
dan kemampuan teknis. Layanan ini meliputi:

Layanan yang dapat diberikan perusahaan kepada pelanggan, pemasok,


dan karyawannya yang secara langsung merupakan fungsi infrastruktur TI.
Idealnya, infrastruktur ini harus mendukung bisnis perusahaan dan strategi
sistem informasi. Teknologi informasi baru memiliki dampak yang kuat
pada bisnis dan Strategi TI, serta layanan yang bisa diberikan kepada
pelanggan.

5.2 KOMPONEN-KOMPONEN INFRASTRUKTUR

Infrastruktur TI saat ini terdiri dari tujuh komponen utama.


PLATFORMS HARDWARE KOMPUTER

Perusahaan A.S. telah menghabiskan sekitar $ 109 miliar pada tahun 2010
untuk perangkat keras komputer. Komponennya meliputi mesin klien (PC
desktop, perangkat komputasi mobile) seperti netbook dan laptop tapi tidak
termasuk iPhone atau BlackBerry) dan mesin server.

PERENCANAAN SISTEM OPERASI

Pada tahun 2010, Microsoft Windows terdiri dari sekitar 75 persen operasi
server pasar sistem, dengan 25 persen server perusahaan menggunakan
beberapa bentuk Sistem operasi Unix atau Linux, yang murah dan open
source yang relatif kuat dari Unix. Microsoft Windows Server mampu
menyediakan seluruh sistem operasi perusahaan dan layanan jaringan,
dan menarik bagi organisasi yang mencari Infrastruktur TI berbasis
Windows (IDC, 2010).

APLIKASI PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE

Selain perangkat lunak untuk aplikasi yang digunakan oleh kelompok atau
unit bisnis tertentu, perusahaan di A.S. telah menghabiskan sekitar $ 165
miliar pada tahun 2010 untuk perangkat lunak kepada perusahaan aplikasi
yang diperlakukan sebagai komponen infrastruktur TI. Penyedia perangkat
lunak aplikasi enterprise terbesar adalah SAP dan Oracle (yang
mengakuisisi PeopleSoft).

PENGELOLAAN DATA DAN PENYIMPANAN

Perangkat lunak manajemen basis data perusahaan bertanggung jawab


untuk mengatur dan mengelola data perusahaan sehingga bisa diakses
dan digunakan secara efisien.

PLATFORMS JARINGAN / TELEKOMUNIKASI

Perusahaan di A.S. menghabiskan $ 100 miliar per tahun untuk jaringan


dan telekomunikasi perangkat keras dan sejumlah besar $ 700 miliar untuk
layanan jaringan (terutama terdiri dari biaya telekomunikasi dan telepon
perusahaan untuk jalur suara dan Akses internet; ini tidak termasuk dalam
diskusi ini).

PLATFORMS INTERNET

Platform internet tumpang tindih dengan, dan harus berhubungan dengan,


jaringan umum infrastruktur perusahaan dan platform perangkat keras
serta perangkat lunak. Perusahaan di A.S. menghabiskan diperkirakan $
40 miliar per tahun untuk infrastruktur yang terkait dengan Internet.
Tujuannya adalah untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan
manajemen untuk mendukung sebuah situs Web perusahaan, termasuk
layanan web hosting, router, dan peralatan kabel atau nirkabel. Sebuah
layanan web hosting memelihara sebuah server Web besar, atau
serangkaian server, dan menyediakan langganan berbayar dengan ruang
untuk memelihara situs Web mereka.

KONSULTASI DAN LAYANAN INTEGRASI SISTEM

Saat ini, bahkan perusahaan besar pun tidak memiliki staf, keterampilan,
anggaran, atau pengalaman yang diperlukan untuk menerapkan dan
memelihara keseluruhan infrastruktur TI-nya. Menerapkan infrastruktur
baru membutuhkan perubahan signifikan dalam proses bisnis dan
prosedur, pelatihan dan pendidikan serta integrasi perangkat lunak.

Fungsi Teknologi Informasi


Secara umum ada enam fungsi TI bagi manusia, diantaranya adalah:

1. Menangkap (Capture)
TI dapat mengkompilasi catatan-catatan secara detail dari berbagai aktivitas.
Misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan lainnya.

2. Mengolah (Processing)
TI dapat mengolah/ memproses data masukan yang diterima yang kemudian
diubah menjadi informasi baru. Olah data ini bisa dalam bentuk konversi,
menganalisis, menghitung, hingga penggabungan berbagai bentuk informasi
dan data.

3. Menghasilkan (Generating)
TI akan menghasilkan atau mengorganisir informasi ke dalam bentuk yang
berguna. Misalnya grafik, tabel, perhitungan, dan lain sebagainya.

4. Menyimpan (Storage)
TI dapat merekam informasi dan data ke dalam suatu media yang kemudian
bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnnya data disimpan ke dalam
flasdisk, CD, dan hardisk.

5. Mencari Kembali (Retrival)
TI mampu mencari dan menelusuri kembali informasi dan data yang sudah
pernah disimpan. Misalnya mencari data klien yang belum melakukan
pembayaran.

6. Sebagai Transmisi (Transmission)


TI dapat mengirimkan data dan informasI dari satu lokasi ke lokasi lainnya
dengan memanfaatkan jaringan komputer. Misalnya mengirim data penjualan
ke tim lain di lokasi yang berbeda.

Komponen Teknologi Informasi


Dalam aktivitas teknologi informasi terdapat 5 komponen utama di dalamnya,
yaitu:

1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware adalah perangkat komputer yang digunakan oleh seorang operator
atau brainware. Hardware terdiri dari:

 Processor
 Memory card
 Peripheral (input dan output device)
 Kabel data

2. Perangkat Lunak (Software)
Software adalah media yang menjembatani antara hardware dan brainware
(operator). Software ini dapat membantu mengoptimalkan fungsi hardware
dengan menerjemahkan berbagai instruksi yang diberikan oleh operator.

Software dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

A. Software Sistem
Software sistem atau kita kenal dengan operating system (OS). Dengan adanya
OS maka hardware bisa menjalankan software aplikasi untuk digunakan oleh
user atau operator.

Beberapa OS yang populer diantaranya:

 Windows
 Linux
 Unix
B. Software Aplikasi
Ini merupakan aplikasi pendukung yang berada pada OS untuk memaksimalkan
kinerja komputer. Beberapa Software aplikasi yang cukup populer diantaranya:

 Microsoft Office
 Photoshop
 CorelDraw
 AutoCad

3. Infoware
Ini adalah suatu dokumentasi dari sebuah informasi atau data.

4. Fireware
Ini merupakan media tempat penyimpanan yang permanen. Fungsinya adalah
sebagai tempat untuk menyimpan berbagai data yang ada di sebuah komputer.

5. Brainware (user)
Brainware adalah komponen paling penting dari teknologi informasi. Tanpa
adanya Brainware maka komputer kita tidak akan bisa beroperasi karena
sebenarnya fungsi komputer itu adalah alat penunjang kebutuhan seorang user.

Contoh Teknologi Informasi


 Komputer
 Laptop
 Smartphone
 Televisi
 Radio

Tujuan Teknologi Informasi


Secara umum, ada tiga tujuan utama dari TI, diantaranya adalah:

 Untuk membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah


 Mendukung dan membuka kreativitas
 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan

Peranan Teknologi Informasi dalam Bisnis


Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara langsung maupun tidak langsung
teknologi informasi berperan penting untuk kelangsungan bisnis atau
perusahaan yaitu diantaranya:

1. Mempermudah komunikasi
Email merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang sudah familiar
sebagai alat komunikasi. Email dalam bisnis digunakan sebagai sarana
komunikasi antar karyawan, supplier dan pelanggan.

Penggunannya yang mudah menjadikan email lebih efisien dan efektif daripada
faksimile dalam hal komunikasi. Seiring berjalannya waktu juga muncul istilah
chatting sebagai alat komunikasi yang lebih cepat daripada email.

2. Manajemen Data
Dengan adanya database perusahaan, maka saat ini tidak lagi dibutuhkan
kumpulan dokumen-dokumen dalam lemari arsip. Pada bisnis profesional saat
ini semua pengarsipan dokumen dilakukan secara digital melalui perangkat
penyimpanan.

3. Sistem informasi manajemen


Teknologi informasi mendukung sistem informasi manajemen perusahaan
dimana alat ini berperan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat
produktivitas perusahaan. Melalui informasi tersebut dapat digunakan untuk
melacak profibilitas dari waktu ke waktu, mengidentifikasi bidang yang
memerlukan perbaikan, dan memaksimalkan laba atas investasi.

4. Customer Relationship Management (CRM)


Bisnis yang menerapkan teknologi informasi terbaru maka berguna untuk
merancang dan mengelola hubungan dengan pelanggan. CRM dapat
menangkap setiap interaksi antara perusahaan dengan pelanggan sehingga jika
sewaktu-waktu membutuhkan data pelanggan, maka data tersebut sudah ter-
record dengan baik. Selain itu, CRM juga dapat memaksimalkan kepuasan
pelanggan dengan adanya pelayanan yang cepat dari perusahaan.

5. Bisnis Dapat Beraktivitas Selama 24 jam Sehari


Dengan adanya teknologi informasi maka bisnis Anda bisa beroperasi selama 24
jam. Dalam hal ini bisnis yang Anda jalankan tidak terbatas ruang dan waktu.
Pemesanan produk bisa dilakukan selama 24 jam dimana hal ini berkaitan
dengan kompetisi. Semakin mudah pelayanan yang Anda berikan maka usaha
Anda akan semakin mudah dikenal masyarakat secara luas.

6. Munculnya Peluang e-Bussiness
Teknologi informasi yang semakin maju maka semakin meningkatkan peluang
untuk mendorong kemajuan bisnis. Dengan adanya e-bussiness atau e-
commerce   maka kebutuhan waktu dan biaya menjadi lebih efisien. E-
bussiness memungkinkan Anda untuk berbisnis secara online melalui internet.

7. Mengurangi Biaya Operasional dan Produksi


Dengan adanya kemajuan di bidang Information Technology maka dapat
membantu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan
pengeluaran yang sedikit. Sehingga dengan penurunan biaya operasional, maka
perusahaan dapat menambah jumlah produksi.

Manfaat Teknologi Informasi


1. Untuk Pendidikan

Dengan adanya teknologi informasi di dunia pendidikan terutama komputer,


membuat siswa lebih efektif dalam belajar. Komputer adalah sarana yang
memudahkan dalam menumbuhkan kreatifitas siswa.

2. Untuk Industri dan Manufaktur

Teknologi informasi dapat membantu membuat rancangan desain sebuah


produk yang akan di keluarkan pada industri serta bisa mengontrol mesin
produksi dengan ketepatan yang baik.

3. Untuk Bisnis dan Perbankan

Dengan teknologi informasi bisa membantu dalam transaksi, menyimpan


berkas dengan lebih aman dan sistem perbankan yang lebih maju.
4. Untuk Militer

Dengan teknologi informasi yang maju, bisa dimanfaatkan untuk navigasi


pada kapal selam, mengendalikan pesawat luar angkasa dengan kemudi atau
tanpa kemudi.

5. Untuk Bidang Teknik dan Pengetahuan

Teknologi informasi bisa digunakan dalam mempelajari struktur tanah, angin


dan juga cuaca serta bisa membantu dalam menghitung.

6. Untuk Kedokteran

Bisa dimanfaatkan dalam mendiagnosa suatu penyakit dan mengambil


gambar semua organ tubuh dengan komputer.

7. Untuk Pemerintahan

Teknologi informasi dapat diaplikasikan dalam mengolah suatu data dan


informasi yang di tujukan kepada masyarakat. Bisa meningkatkan hubungan
di antara pemerintah dan masyarkatnya.

8. Untuk Hiburan dan Permainan

Teknologi komputer bisa digunakan untuk membuat animasi, periklanan,


desain grafis dan juga audio visual supaya menjadi lebih baik dan menarik.

9. Untuk Bidang Kriminal

Teknologi bisa membuat mudah aparat dalam menyelesaikan permasalahan,


bisa dengan mudah terdeteksinya pelanggaran lalu lintas dan sidik jari.

Dampak Positif Kemajuan Teknologi Informasi


 Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang
paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat
berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
 Media pertukaran data, dengan menggunakan email, news group, ftp
dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna
internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat
dan murah.
 Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang
pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang
penting dan akurat.
 Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga
manusia tahu apa saja yang terjadi.
 Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, dan sebagainya.
 Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan
sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran atau
penjualan.

Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Informasi


1. Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi,


memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang
dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Di internet banyak terdapat
gambar – gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

2. Violence dan Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi
pada dunia internet tidak terbatas. Maka para pemilik situs menggunakan
segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan
menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

3. Penipuan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari
serangan penipu. Cara yang terbaik yakni tidak mengindahkan hal ini atau
mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi
tersebut.

4. Carding

Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan


menggunakan Kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam
dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan
dalam bidang ini.

5. Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia,


para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi
keinginannya.
Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem di suatu organisasi/perusahaan dilatarbelakangi karena :

1. Adanya permasalahan yang timbul di sistem lama, hal ini disebabkan karena
ketidak beresan sistem informasi, dan pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan mencapai tujuan manajemen,
3. Adanya instruksi dari manajemen dan/atau pemerintah.

Dengan adanya sistem informasi yang baru diharapkan :

1. Kinerja meningkat karena lebih efektif, misal komunikasi antar bagian/divisi


cukup dengan email tanpa harus dengan kertas.
2. Kualitas informasi, hal ini berkaitan dengan sifat informasi itu sendiri dimana
informasi ada/muncul diwaktu yang dibutuhkan (tidak terlambat).
3. Keuntungan biaya, misal penghematan biaya pekerja.
4. Kontrol (pengendalian), karena merupakan mesin tidak ada kesempatan
untuk lobi-lobi.
5. Pelayanan, hal ini berkaitan dengan kepuasan konsumer.

Dalam setiap pengembangan sistem, secara garis besar terdapat langkah-langkah :

1. Survei sistem / preliminary


2. Analisis Sistem
3. Desain Sistem
4. Pembuatan Sistem
5. Implementasi Sistem
6. Pemeliharaan Sistem

Dari hasil pengamatan dan analisis terhadap suatu perusahaan, pengembangan


sistem informasi dapat dilakukan dengan cara :

Metode Insourcing, pada intinya perusahaan menggunakan karyawan internal


yang mempunyai kemampuan IT untuk mengembangkan Sistem informasi
perusahaan.

Kelebihan :

1. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan


perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam
perusahaan.
2. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak
perusahaan.
3. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat
segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
4. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
5. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)
terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh
karyawan perusahaan tersebut.
6. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk
mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
7. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data
lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
8. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan
lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.

Kelemahan :

1. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi


informasi.
2. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena
konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga
pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
3. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu
perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang
teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up-to-date).
4. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer
sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
5. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem
informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
6. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat
menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan
kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung
sendiri).
7. Perubahan budaya yang sulit jika diatur oleh karyawannya sendiri.

Metode Co-sourcing, perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk


melaksanakan proses penyusunan, pengembangan dan maintenance sistem
informasi yang sesuai dengan perusahaan dengan melibatkan karyawan perusahaan
dalam proses pengembangan tersebut.

Kelebihan :

1. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan


perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam
perusahaan.
2. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak
perusahaan.
3. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat
segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
4. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
5. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)
terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh
karyawan perusahaan tersebut.
6. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk
mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
7. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data
lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan. Sistem informasi yang
dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem
yang sudah ada.
Kelemahan :

1. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena


konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga
pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
2. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu
perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang
teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).
3. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator
dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
4. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem
informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.

Metode Out-sourcing, perusahaan membeli beberapa paket sistem aplikasi yang


siap diimplementasikan yang dibuat oleh vendor yang memiliki spesialisasi di bidang
sistem aplikasi informasi.

Kelebihan :

1. Perusahaan dapat fokus pada core business-nya dengan tetap menikmati


nilai-nilai positif dari sistem dan teknologi informasi.
2. Teknologi yang maju. IT outsourcing memberikan akses kepada organisasi
klien berupa kemajuan teknologi dan pengalaman personil.
3. Waktu yang digunakan menjadi lebih singkat untuk ketetapan dalam
organisasi.
4. Dapat memenuhi kebutuhan perusahaan akan personil IT yang handal.
5. Biaya variabel dapat diubah menjadi biaya tetap dan membuat biaya variabel
menjadi lebih mudah diprediksi dan perusahaan dapat menentukan tingkatan
kualitas yang ingin dicapainya.
6. Akses kepada hak-hak intelektual dan pengalaman dan pengetahuan yang
luas karena Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem teknologi ini
dan pihak outsourcer memilikinya.
7. Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan
dikerjakan sendiri secara internal, karena outsourcer memang spesialisasi dan ahli di
bidang tersebut. Vendor dapat menyediakan solusi menggunakan personilnya,
infrastruktur, jasa pengintegrasian, dan jasa pendukung. Vendor yang
berpengalaman khususnya jenis jasa, banyak menguji sistem dan permasalahan
potensial sehingga dapat diantisipasi lebih baik.
8. Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologi
dan transfer pengetahuan yang dimiliki oleh outsourcer.
9. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi.
10. Meminimalkan risiko kegagalan investasi yang mahal.
11. Katalisator dalam melakukan sebuah perubahan besar yang mungkin tidak
dapat diperoleh jika dilakukan sendiri oleh internal perusahaan.
12. Meminimalkan resiko melalui sharing risk kepada pihak ketiga.
13. Penggunaan sumber daya Sistem Informasi belum optimal. Jika ini terjadi,
perusahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal pada saat-saat
tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi tidak dimanfaatkan
pada waktu yang lainnya.

Kelemahan :

1. Tidak secara fleksibel akan mampu menangani permasalahan-permasalahan


yang unik dalam perusahaan.
2. Rentan dapat ditiru oleh pesaing lain bila aplikasi yang dioutsourcingkan
adalah aplikasi strategik.
3. Kesepakatan dari kontraktual outsourcing harus berjangka waktu lama untuk
menjamin keamanan data dan kelanggengan sistem yang sudah berjalan.
4. Memerlukan waktu, kordinasi dan biaya dalam melakukan perubahan
terhadap isi dari kesepakatan kerja sebelumnya.
5. Adanya kecenderungan outsourcer untuk merahasiakan sistem yang
digunakan dalam membangun sistem informasi bagi pelanggannya agar jasanya
tetap digunakan.
6. Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang dioutsourcekan.
Dalam kasus seperti bila aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang harus
memerlukan penanganan khusus dan cepat maka harus terlebih dahulu
menghubungi pihak vendor.
7. Memiliki ketergantungan kepada pihak ketiga (pengembang dan pengelola)
sehingga cukup sulit bagi perusahaan untuk mengambil alih kembali sistem yang
sudah berjalan saat ini (memerlukan waktu dan tenaga).
8. Memungkinkan terjadinya pencurian atau hilangnya sistem dan data yang
perusahaan sehingga merugikan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai