Laporan Gerak Lurus
Laporan Gerak Lurus
GERAK LURUS
Disusun Oleh
Nama : Ahmadun
Nim : 1413163049
Kelas : Biologi C / 2
Kelompok : IV (empat)
Asisten : Sutisna
2014
GERAK LURUS
A. Tujuan
B. Dasar teori
Gerak dengan kecepatan tetap setiap saat, Gerak dengan kecepatan berubah beraturan
setiap saat, Gerak dengan kecepatan berubah tidak beraturan
Berdasarkan posisi benda yang bergerak pada bidang kartesius gerak dibagi menjadi
1. Gerak arah sumbu x, misalnya Gerak lurus beraturan arah horisontal (GLB), GLBB
arah horisontal
2. Gerak arah sumbu y, misalnya gerak jatuh bebas (GJB), gerak vertikal ke atas (GVA),
gerak vertika ke bawah
3. Gerak perpaduan arah sumbu x dan y, misalnya Gerak Parabola, Gerak Melingkar.
Gerak dengan lintasan berupa garis lurus dimana kecepatan benda selalu tetap setiap saat
dan nilai percepatannya nol.
Dalam hal gerak lurus maka besarnya perpindahan sama dengan Jarak tempuh dan besar
kecepatan sama dengan kelajuannya sehingga diperoleh rumusan :
Yaitu gerak dengan lintasan berupa garis lurus, dan kecepatannya selalu berubah secara
beraturan setiap waktunya. Perubahan kecepatan tiap satuan waktu inilah yang dimaksud
dengan percepatan. Percepatan dapat bernilai positif atau pun negatif.
(http://www.physicsclassroom.com/mmedia/kinema/pvpa.cfm) :
posisi awal benda, jarak tiap titik menununjukkan delta S atau perubahan posisi benda
Perumusannya :
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus
dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu
kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat...sehingga gerakan benda
dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Dalam pembahasan ini, kita
tidak menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja
menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan
percepatan negatif.
Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian
tertentu di atas permukaan tanah. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini,
perhatikanlah gambar di bawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan
waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.
Perhatikan bahwa selama selang waktu t , kecepatan benda berubah dari vo menjadi vt
sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
B. Bahan
1. Pita kertas
D. Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Disusun rangkaian alat percobaan
3. Mengatur kedudukan trolley kertas pita sehingga gesekan kertas pita pada ticker timer
sekecil mungkin
4. Getaran ticker timer diatur agar penggetar dapat menumbuk kertas karbon yang
terletak dibawahnya dengan baik
5. Power supply dihidupkan, trolley dilepas sehingga pada pita kertas terjadi jejak titik-
titik
6. Diukur secara berurutan jarak antara titik-titik.
7. Hassil selisih pengukuran berturut-turut dihitung pada pelaksanaan 4b
8. Dibuat data dari hasil pelaksanaan 5 dan 6.
E. Hasil pengamatan
tegangan Beban s t v ∆v a
Jarak(m) waktu(s kecepatan(m/s)
)
100 gr 1,3 x 10-2 0,2 6,5 x 10-2 4,9 x 10-2 24,5 x 10-2
2 x 10-2 0,2 10 x 10-2
2,85 x 10-2 0,2 11,4 x 10-2
150 gr 1,2 x 10-2 0,2 1,4 x 10-2 9,6 x 10-2 48 x 10-2
1,9 x 10-2 0,2 9,5 x 10-2
2,2 x 10-2 0,2 11 x 10-2
200 gr 1,5 x 10-2 0,2 7,5 x 10-2 9,5 x 10-2 48 x 10-2
9 volt 3,4 x 10-2 0,2 17 x 10-2
250 gr 2,7 x 10-2 0,2 13,5 x 10-2 29,5 x 10-2 147,5 x 10-2
6,5 x 10-2 0,2 32,5 x 10-2
8,6 x 10-2 0,2 43 x 10-2
1. 100gr
2. 150gr
3. 200gr
a) V = m/s b) V = m/s
4. 250gr
1. 100gr
∆V
∆V = V1 – V2 a =
t
4,9 x 10−2
= 11,4 x 10-2 - 6,5 x 10-2 = 49 x 10-2 = = 24,5 x 10-2
0,2
2. 150gr
∆V
∆V = V1 – V2 a =
t
9,6 x 10−2
= 11 x 10-2 - 7,5 x 10-2 = 9,6 x 10-2 = = 48 x 10-2
0,2
3. 200gr
∆V
∆V = V1 – V2 a =
t
9,5 x 10−2
= 17 x 10-2 - 7,5 x 10-2 = 9,5 x 10-2 = = 47,5 x 10-2
0,2
4. 250gr
∆V
∆V = V1 – V2 a =
t
9,5 x 10−2
= 43 x 10-2 -13,5 x 10-2 = 29,5 x 10-2 = = 147,5 x 10-2
0,2
F. Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu tentang gerak lurus, ada gerak lurus beraturan, yaitu
gerak dengan lintasan berupa garis lurus dimana kecepatan benda selalu tetap setiap saat
dan nilai percepatannya nol. Ada juga gerak lurus berubah beraturan, yaitu gerak benda
dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa
dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat,
sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan.
Alat dan bahan yang disiapkan pada praktikum ini adalah yang pertama alat
yang digunakan Precesion metal rail, Trolley sebagai penggerak arah laju, Katrol sebagai
penggerak benang yang diikat antara beban dan trolley, berikutnya adalah alat bernama
ticker timer yang sebagai alat utama untuk membuat titik-titik pada pita kertas, Benang
untuk mengikat beban supaya trolley bergerak kearah beban, selain itu alat yang
digunkakan adalah penggaris untuk mengukur jarak, Bebean sebagai alat penggerak
trolley, Kabel penghubung untuk menghubungkan kuat arus listrik ke alat ticker timer,
dan Power supply sebagai alat utama untuk memfungsikan alat ticker timer, Pita
kertasdan kertas karbon adalah bahan yang digunakan pada praktikum gerak lurus,
gunanya untuk memberi jejak berupa titik-titik kecil yang ditimbulkan dari getaran alat
ticker timer.
Perhitungan pertama dengan tegangan 9 volt dan beban 100 gram, jarak (m)
1,3 x 10-2, , waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 6,5 x 10 -2 maka ∆v adalah 4,9 x 10-2 dan (a)
adalah 24,5 x 10-2. dengan tegangan masih 9 volt dan beban 100 gram jarak (m) 2 x 10-2,
waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 10 x 10-2 maka ∆v adalah 4,9 x 10-2 dan (a) adalah 24,5
x 10-2. masih dengan tegangan 9 volt dan beban 100 gram jarak (m) 2,85 x 10-2, waktu (s)
0,2 dan kecepatan (m/s) 11,4x10-2 maka ∆v adalah 4,9 x 10-2 dan (a) adalah 24,5x10-2.
Perhitungan ke dua dengan tegangan 9 volt dan beban 150 gram, jarak (m) 1,2 x
10-2 , waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 1,4 x 10-2 maka ∆v adalah 9,6 x 10-2 dan (a)
adalah 4,8 x 10-2. Dengan tegangan masih 9 volt dan beban 150 gram jarak (m) 19 x 10-2,
waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 10 x 10-2 maka ∆v adalah 9,5 x 10-2 dan (a) adalah 24,5
x 10-2. masih dengan tegangan 9 volt dan beban 150 gram jarak (m) 2,2 x 10-2, waktu (s)
0,2 dan kecepatan (m/s) 11 x 10-2 maka ∆v adalah 4,9 x 10-2 dan (a) adalah 24,5 x 10-2.
Perhitungan ke tiga dengan tegangan 9 volt dan beban 200 gram, jarak (m) 1,5 x
10-2 , waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 7,5 x 10-2 maka ∆v adalah 9,5 x 10-2 dan (a)
adalah 47,5 x 10-2. Dengan tegangan masih 9 volt dan beban 200 gram jarak (m) 3,4 x 10-
2
, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 17 x 10 -2 maka ∆v adalah 9,5 x 10-2 dan (a) adalah
47,5 x 10-2.
Perhitungan ke empat dengan tegangan 9 volt dan beban 250 gram, jarak (m)
12,7 x 10-2 , waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 13,5 x 10-2 maka ∆v adalah 29,5 x 10-2 dan
(a) adalah 147,5 x 10-2. Dengan tegangan masih 9 volt dan beban 250 gram jarak (m) 6,5
x 10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 32,5 x 10 -2 maka ∆v adalah 29,5 x 10-2 dan (a)
adalah 147,5 x 10-2. Masih dengan tegangan 9 volt dan beban 250 gram jarak (m) 8,6 x
10-2, waktu (s) 0,2 dan kecepatan (m/s) 43 x 10 -2 maka ∆v adalah 29,5 x 10-2 dan (a)
adalah 147,5 x 10-2.
G. Kesimpulan
1. Pengertian GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah gerak suatu benda dengan kecepatan
tetap, baik besar maupun arahnya, maka percepatannya nol (a=0)
2. Pengertian GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) adalah gerak lurus dengan perubahan
kecepatan yang teratur,sehingga besar dan arah percepatannya konstan.
3. Perbedaan GLB dan GLBB adalah :
a. GLB : kecepatannya dan arahnya tetap.
b. GLBB : kecepatan dan arahnya konstan (berubah-ubah).
4. Pada gerak lurus beraturan,benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang
sama. Dalam gerak lurus beraturan (GLB) kelajuan dan kecepatan dianggap sama.
Lintasan lurus menyebabkan jarak dan perpindahan yang di tempuh besarnya sama.
DAFTAR PUSTAKA
Ttd. (Ahmadun)
Catatan:
1. A-E pada kolom diganti dengan nama teman satu kelompok (nama PENILAI peer
assessment TIDAK disertakan).
2. Nilailah secara objektif.
3. Penilaian menggunakan RANKING (peringkat). Ranking yang terbaik mendapat poin
tertinggi. Misal: Dari 5 mahasiswa yang di nilai, maka nilai terbaik adalah 5 dan nilai
terendah adalah 1.
4. TIDAK boleh ada ranking yang sama pada satu aspek. Misal: Aspek Disiplin mahasiswa
A dan mahasiswa B sama-sama mendapat nilai 5 adalah TIDAK dibenarkan.
5. Cantumkan Peer Assessment pada laporan: Setelah daftar pustaka, sebelum lampiran.