Anda di halaman 1dari 6

JPII 3 (2) (2014) 140-145

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA TERPADU


BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN TEMA “KONSERVASI”
BERPENDEKATAN SCIENCE-EDUTAINMENT

M. Taufiq*, N. R. Dewi, A. Widiyatmoko

Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Diterima: 24 Mei 2014. Disetujui: 16 Juli 2014. Dipublikasikan: Oktober 2014

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA terpadu berkarakter peduli lingkungan pada tema
konservasi dengan pendekatan science-edutainment. Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yaitu melalui penelitian
pengembangan (Development Research) yang diarahkan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA terpadu berkarakter
peduli lingkungan tema konservasi bagi siswa SMP, yang berupa puzzle, crossword maupun squareword berbasis TIK. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA terpadu tema konservasi mengalami peningkatan. Secara keseluruhan
peningkatan (gain) hasil belajar sebesar 0,85 yang artinya peningkatannya dengan kriteria tinggi. Rata-rata total skor indikator
karakter peduli lingkungan adalah 93,75 yaitu telah menunjukkan kriteria membudaya (MK) dikalangan siswa.

ABSTRACT

The aim of this research is to develop a character integrated science learning media on the theme of conservation with science
edutainment approach. The method used to achieve the goal of development through Research and Development (R and D)
is directed to develop media integrated science learning environment characterized by caring conservation theme for junior
high school students, in the form of puzzles, crossword and ICT-based squareword. The results of this study indicate that the
integrated science learning outcomes increased conservation theme. Overall of the improvement (gain) learning outcomes of
0.85, means increase with height criteria. The average total score of the indicator is 93.75 environmentally conscious characters
that have shown entrenched criteria (MK) among students.

© 2014 Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang

Keywords: Learning Media; Integrated Science; Conservation theme; Science Edutainment

PENDAHULUAN yang begitu pesat yang menawarkan berbagai


kemudahan dalam pembelajaran memungkin-
Pembelajaran di Indonesia saat ini meng- kan terjadinya pergeseran orientasi belajar dari
hadapi dua tantangan.Tantangan yang pertama outside-guided menjadi selfguided dan dari know-
datang dari adanya perubahan persepsi tentang ledge-as-possesion menjadi knowledge-as-construction
belajar dan tantangan kedua datangnya dari (Nugroho, 2010).
adanya teknologi informasi dan telekomunikasi Untuk menunjang pembelajaran di kelas
(TIK) yang memperlihatkan perkembangan yang diperlukan sarana dan prasarana pendukung be-
luar biasa. Kontruksivisme pada dasarnya telah rupa alat bantu atau media. Dalam dunia pendi-
menjawab tantangan yang pertama dengan mere- dikan, sering kali istilah alat bantu atau media
definisi belajar sebagai proses kontruktif dimana komunikasi digunakan secara bergantian atau
informasi diubah menjadi pengetahuan melalui sebagai pengganti istilah media pendidikan (pem-
proses interpretasi, korespondensi, representa- belajaran). Melalui penggunaan alat bantu beru-
si, dan elaborasi. Sementara itu, kemajuan TIK pa media ini memberi harapan meningkatnya
hubungan komunikasi sehinggga dapat berjalan
*Alamat korespondensi: dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal.
E-mail: mastaufiq86@gmail.com
M. Taufiq, N. R. Dewi, A. Widiyatmoko / JPII 3 (2) (2014) 140-145 141

Sebuah media adalah segala alat fisik yang digu- mulai dari tingkat Sekolah Dasar/ Madrasah
nakan untuk menyampaikan isi materi penga- Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan Sekolah Me-
jaran. Dalam pengertian ini, buku/modul, tape nengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/
recorder, kaset, video recorder, camera video, te- MTs). IPA terpadu merupakan suatu konsep atau
levisi, radio, film, slide, foto, gambar, dan kompu- tema yang dibahas dari berbagai aspek bidang ka-
ter adalah merupakan media pembelajaran. jian dalam bidangkajian IPA, yaitu fisika, bio-
Penelitian tentang media pembelajaran logi, dan kimia. Pembelajaran IPA terpadu dibe-
sebelumnya antara lain pengembangan multi- dakan berdasarkan pengintegrasian materi atau
media pembelajaran untuk mengoptimalkan tema. Dalam pembelajaran IPA terpadu bebera-
pemahaman kognitif mahasiswa (Alimah, 2012), pa konsep yang relevan dapat dijadikan satu tema
pembelajaran berbasis proyek untuk mengem- yang tidak perlu dibahas berulangkali dalam bi-
bangkan alat peraga IPA dengan memanfaatkan dang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan
bahan bekas pakai (Widiyatmoko dan pamela- waktunya dapat lebih efisien dan pencapaian tu-
sari, 2012), penerapan media pembelajaran au- juan pembelajaran diharapkan agar lebih efektif.
dio visual mampu meningkatkan hasil belajar Salah satu usaha untuk mencapai tujuan pembe-
jauh lebih tinggi dibanding pembelajaran yang lajaran yang efektif dan efisien yaitu dengan pen-
dilakukan secara konvensional (Haryoko, 2009), gembangan media pembelajaran IPA berkarakter
penerapan media pembelajaran di sekolah dapat peduli lingkungan.
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses Pembelajaran IPA dan lingkungan saling
pembelajaran (Akhtar, dan Akbar, 2011). Se- berhubungan, sehingga penting dilakukan peneli-
dangkan penelitian terkait pengembangan me- tian mengenai pengembangan media pembelaja-
dia pembelajaran untuk pembudayaan karakter ran IPA berkarakter peduli lingkungan. Konser-
peduli lingkungan berupa modul telah dilakukan vasi erat hubungannya dengan peduli lingkungan,
oleh Setyowati dkk. (2013) yang menunjukkan sehingga tema konservasi sesuai dengan karakter
bahwa modul IPA berkarakter peduli lingkungan peduli ligkungan. Dengan tema konservasi dapat
tema polusi yang dikembangkan efektif digu- menggabungkan beberapa pokok bahasan dari
nakan dalam pembelajaran siswa. Media pembe- bidang fisika, kimia dan biologi yang dapat mem-
lajaran IPA yang dikembangkan dalam penelitian persingkat waktu dalam proses pembelajaran di
ini berupa media dua dimensi yang terdiri atas kelas.
crossword, puzzle dan squareword dalam bentuk Konsep-konsep dalam Kompetensi Dasar
CD interaktif untuk membudayakan karakter (KD) IPA memiliki karakteristik yang berbeda-
peduli lingkungan di kalangan siswa. Menurut beda, sehingga memerlukan model yang sesuai
Nenggala (2007:173) indikator seseorang yang agar memberikan hasil yang optimal. Ada se-
peduli lingkungan yaitu: 1) Selalu menjaga keles- jumlah KD yang mengandung konsep saling
tarian lingkungan sekitar, 2) Tidak mengambil, beririsan/ tumpang tindih, sehingga bila dibela-
menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan jarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisi-
yang terdapat di sepanjang perjalanan, 3) Tidak en. Konsep-konsep semacam ini memerlukan
mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohon, pembelajaran model integrated. Pada model integ-
batu-batu, jalan atau dinding, 4) Selalu membu- rated, materi pembelajaran adalah KD-KD atau
ang sampah pada tempatnya, 5) Tidak membakar konsep-konsep dalam KD yang sepenuhnya be-
sampah di sekitar perumahan, 6) Melaksanakan ririsan.
kegiatan membersihkan lingkungan, 7) Menim- Agar pembelajarannya menghasilkan
bun barang-barang bekas, dan 8) Membersihkan kompetensi yang utuh, maka konsep-konsep
sampah-sampah yang menyumbat saluran air. tersebut harus dipertautkan (connected) dalam
Karakter peduli lingkungan terintregasi di pembelajarannya. Pada model connected KD atau
seluruh mata pelajaran yang diajarkan dari jen- konsep pokok menjadi materi pembelajaran inti,
jang sekolah dasar hingga menengah namun lebih sedangkan contoh atau terapan konsep yang di-
ditekankan terpadu pada pembelajaran sains atau kaitkan berfungsi untuk memperkaya.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena memiliki Sejumlah KD lain mengandung konsep
keterkaitan yang erat dengan kajian bidang IPA. yang saling berkaitan tetapi tidak beririsan. Un-
Karakter peduli lingkungan perlu dikembangkan tuk menghasilkan kompetensi yang utuh, konsep-
dalam dunia pendidikan, agar dapat menjaga dan konsep atau KD tersebut harus dikaitkan dengan
memperbaiki kondisi lingkungan yang ada. suatu tema tertentu hingga menyerupai jaring
Tipe pembelajaran IPA terpadu merupa- laba-laba. Model semacam ini disebut webbed.
kan salah satu tipe pembelajaran yang dianjurkan Oleh karena selalu memerlukan tema pengait,
untuk diaplikasikan pada jenjang pendidikan, maka model webbed lazim disebut model tematik,
142 M. Taufiq, N. R. Dewi, A. Widiyatmoko / JPII 3 (2) (2014) 140-145

terdapat sejumlah KD yang contoh atau terapan


konsepnya bertautan dengan KD lain. METODE
Dalam penelitian ini yang digunakan ada-
lah model Webbed. Karena terdapat beberapa Penelitian ini merupakan penelitian pen-
kompetensi dasar yang konsepnya berkaitan da- gembangan (Development Research) yang diarah-
lam semester yang berbeda sehingga untuk men- kan untuk mengembangkan media pembelajaran
dapatkan pemahaman yang utuh dan kontekstual IPA terpadu berkarakter peduli lingkungan tema
maka dipilihlah tema-tema yang menarik yang konservasi bagi siswa, yang berupa puzzle, cross-
dekat dengan kehidupan sehari-hari. Alasan pe- word maupun squareword. Subjek penelitian ada-
milihan model webbed dalam penelitian ini ada- lah guru IPA dan siswa kelas VII tahun ajaran
lah untuk menggabungkan bidang kajian fisika, 2014/2015.
kimia dan biologi dalam suatu konsep tema Uji pemakaian produk dilaksanakan dalam
“Konservasi” yang disajikan dengan pendekatan kelompok besar. Uji lapangan dilakukan dengan
science-edutainment. pelaksanaan pembelajaran menggunakan media
Pendekatan science-edutainment yaitu pembelajaran yang telah dikembangkan, kemu-
pembelajaran IPA yang menghibur dan meny- dian dilakukan penilaian hasil belajar siswa. Uji
enangkan yang melibatkan unsur ilmu/sains, pemakaian produk dilakukan secara eksperimen
proses penemuan (inkuiri) dan permainan yang yaitu pre-eksperimental desain model one-shot case
mendidik. Pendekatan science-edutainment di da- study.
lamnya memuat pembelajaran IPA yang dalam Pengumpulan data dalam penelitian ini
proses pembelajarannya tanpa menggunakan ru- menggunakan menggunakan metode angket dan
mus dan praktikum untuk menemukan konsep tes. Angket digunakan untuk mendapatkan data
dari materi pelajaran dilakukan dalam bentuk validasi kelayakan media pembelajaran IPA ter-
permainan yang mendidik. Diharapkan dengan padu berkarakter peduli lingkungan tema kon-
menggunakan media pembelajaran pendekatan servasi dari ahli media. Angket juga digunakan
science-edutainment dapat meningkatkan hasil be- untuk mengumpulkan informasi mengenai ka-
lajar dan minat siswa dalam belajar IPA, karena rakter siswa peduli lingkungan terhadap kegiatan
:1) membuat peserta didik gembira dan membuat pembelajaran dengan menggunakan media pem-
belajar menjadi terasa lebih mudah, 2) mende- belajaran IPA terpadu tema konservasi berpen-
sain pembelajaran dengan media pemainan edu- dekatan science-edutainment. Tes digunakan untuk
katif untuk memperkuat pemahaman materi, 3) mendapatkan data hasil belajar siswa pada tema
komunikasi yang efektif dan penuh keakraban, konservasi. Data yang dimaksud adalah hasil be-
4) menyampaikan materi pelajaran yang dibutuh- lajar kognitif. Tes dilaksanakan pada akhir pro-
kan dan bermanfaat, 5) Menyampaikan materi ses pembelajaran. Hasil ini juga digunakan oleh
yang sesuai dengan usia dan kemampuan peserta peneliti untuk mengukur efektivitas penggunaan
didik, 7) memberikan penghargaan (reward) atau media pembelajaran.
hadiah sebagai motivasi agar peserta didik dapat
lebih berprestasi lagi.

Lapisan litosfer
Efek Samping dan Atmosfer
Pengelolaan
Bahan Kimia dalam limbah dan
Lingkungan sampah

KONSERVASI

Peran Manusia dalam Pencemaran dan


Pengelolaan Lingkungan Kerusakan Lingkungan

Gambar 1. Jaringan Tema Konservasi


M. Taufiq, N. R. Dewi, A. Widiyatmoko / JPII 3 (2) (2014) 140-145 143

HASIL DAN PEMBAHASAN peduli lingkungan adalah 87,50 yaitu telah me-
nunjukkan kriteria membudidaya (MK) dikalan-
Hasil presentase kelayakan desain media gan siswa.
pembelajaran sebesar 97,92% maka desain me- Pada uji lapangan melibatkan 38 orang sis-
dia pembelajaran yang dikembangkan termasuk wa kelas VII SMP di Kota Semarang. Uji coba
pada kriteria sangat baik, sehingga desain dapat pemakaian produk dilakukan secara eksperimen
diteruskan untuk dapat diproduksi dengan se- yaitu pre-eksperimental desain model one-shot case
dikit perbaikan yaitu pada aspek jenis dan uku- study. Uji coba dilakukan pada hasil pembelaja-
ran huruf. Dari seluruh aspek penilaian produk ran IPA terpadu tema konservasi dan penumbu-
media yang dilakukan oleh ahli baik oleh dosen han karakter peduli lingkungan. Data hasil uji
maupun oleh guru mendapatkan nilai 4 artinya lapangan peningkatan (gain) tes hasil belajar IPA
produk mendapatkan kriteria sangat layak, hal terpadu tema konservasi siswa disajikan pada Ta-
ini dikarenakan mulai dari desain produk pene- bel 1.
liti selalu berkomunikasi aktif dengan validator Tabel 1 menunjukkan bahwa tiap indika-
dan saran/masukan langsung diterapkan pada tor tes hasil belajar IPA terpadu tema konservasi
saat produksi produk media. Dari hasil ini maka mengalami peningkatan. Secara keseluruhan pe-
produk selanjutnya dapat diuji cobakan pada ningkatan (gain) hasil belajar sebesar 0,85 yang
skala kecil dan uji lapangan untuk dapat dilihat artinya peningkatannya dengan kriteria tinggi.
atau diuji efektivitasnya dalam pembelajaran IPA Sesuai dengan hasil yang disampaikan oleh Ri-
SMP kelas VII. gas dan Ayad (2010) bahwa penggunaan media
Pada uji skala kecil menunjukkan bahwa berbasis edutainment menunjukkan peningkatkan
tiap indikator tes hasil belajar IPA terpadu tema kesenangan (enjoyment) dan retensi belajar user
konservasi mengalami peningkatan. Secara kese- (siswa) atau pemakai media pembelajaran. Anali-
luruhan peningkatan (gain) hasil belajar sebesar sis terhadap hasil pengamatan selama penelitian
0,85 yang artinya peningkatannya dengan krite- menunjukkan kesenangan siswa dalam mengiku-
ria tinggi. Rata-rata total skor indikator karakter ti pembelajaran menggunakan media ini berdam-

Tabel 1. Peningkatan (Gain) Tiap Indikator Tes Hasil Belajar IPA Terpadu Tema Konservasi Siswa
Rata-rata No Indikator tes hasil belajar IPA terpadu tema konservasi siswa Total
Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nilai
gain 0.85 0.83 1 0.73 0.85 0.83 0.85 0.86 0.81 0.85

Keterangan:
Indikator 1 Mendeskripsikan konsep pencemaran lingkungan dengan penuh percaya diri
Mengidentifikasi pengertian dan pengaruh pencemaran air dan tanah, serta kaitan-
Indikator 2 nya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya untuk menumbuhkan sikap
kritis dan peduli lingkungan
Mengidentifikasi pengertian dan pengaruh pencemaran udara dan suara, serta kai-
Indikator 3 tannya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya untuk menumbuhkan si-
kap kritis dan peduli lingkungan
Mengusulkan cara penanggulangan pencemaran lingkungan untuk menumbuhkan
Indikator 4
gaya hidup sehat dalam menciptakan lingkungan yang sehat
Mendeskripsikan pengertian polutan dan bahan kimia rumah tangga dengan man-
Indikator 5
diri
Menyebutkan bahan kimia rumah tangga yang dapat merusak lingkungan secara
Indikator 6
kritis, logis, cermat, dan teliti
Menjelaskan proses pemanasan global dan pengaruhnya pada lingkungan di bumi
Indikator 7
secara sederhana dengan kreatif
Memahami bahwa pencemaran lingkungan memberikan pengaruh negatif terhadap
Indikator 8
kesehatan dengan penuh rasaingin tahu
Menunjukkan keterkaitan antara konsep pencemaran lingkungan dengan bahan ki-
Indikator 9
mia rumah tangga untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis
144 M. Taufiq, N. R. Dewi, A. Widiyatmoko / JPII 3 (2) (2014) 140-145

pak positif terhadap curiousity siswa, sehingga dilakukan Prasetyo dkk. (2008) bahwa media
aktivitas belajar meningkat khususnya penalaran pembelajaran berbasis komputer dengan pende-
sehingga kemandirian siswa juga meningkat. katan chemo-edutainment (CET) berpengaruh posi-
Dari keseluruhan indikator tes hasil bela- tif terhadap hasil belajar kimia pokok materi ter-
jar IPA tema konservasi peningkatan terendah mokimia. Besarnya pengaruh positif penggunaan
pada indikator 4 yaitu mengusulkan cara penang- media pembelajaran berbasis komputer dengan
gulangan pencemaran lingkungan untuk menum- pendekatan chemo-edutainment (CET) terhadap
buhkan gaya hidup sehat dalam menciptakan hasil belajar kimia pokok materi termokimia ada-
lingkungan yang sehat yaitu 0.73, meskipun be- lah sebesar 45,70%.
gitu peningkatannya masih dalam kriteria ting- Data hasil uji coba lapangan skor tiap indi-
gi. Hal ini disebkan selain karena kompleksitas kator karakter siswa peduli lingkungan disajikan
materi juga karena keterbatasan media dalam pada Tabel 2.
menampilkan contoh-contoh dan interaktivitas Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata total
media. Sedangkan indikator 8 yaitu Memahami skor indikator karakter peduli lingkungan adalah
bahwa pencemaran lingkungan memberikan 93,75 yaitu telah menunjukkan kriteria membu-
pengaruh negatif terhadap kesehatan dengan didaya (MK) dikalangan siswa. Hal ini menun-
penuh rasaingin tahu menunjukkan peningkatan jukkan bahwa penggunaan media pembelajaran
tertinggi. Hal ini dikarenakan penggunaan media ipa terpadu berkarakter peduli lingkungan tema
berbasis edutainment membuat siswa lebih merasa “konservasi” berpendekatan science-edutainment
senang (enjoyment) dan retensi belajar user (siswa) dapat membudayakan karakter peduli lingkun-
atau pemakai media pembelajaran meningkat. gan pada siswa kelas VII seperti yang dikemuka-
Analisis terhadap hasil pengamatan selama pe- kan Ahmad (2010), bahwa melalui wahana pen-
nelitian menunjukkan kesenangan siswa dalam didikan, seseorang dapat merubah cara pandang,
mengikuti pembelajaran menggunakan media ini meningkatkan kapasitas wawasan ekologinya
berdampak positif terhadap curiousity atau rasa sehingga dapat menggerakkan perilaku dan gaya
ingin tahu siswa, sehingga aktivitas belajar me- hidup yang ramah lingkungan. Namun ada be-
ningkat khususnya penalaran sehingga kemandi- berapa aspek yang memiliki nilai rendah seperti
rian siswa juga meningkat. Menurut Bisri dkk. pada memanfaatkan barang bekas, siswa masih
(2009) pembelajaran yang sebanyak mungkin kurang perduli pada aspek ini kebanyakan siswa
melibatkan peserta didik, memungkinkan siswa lebih suka untuk membuang langsung barang
mampu bereksplorasi untuk membentuk kompe- yang sudah tidak digunakan lagi. Selanjutnya
tensi dengan menggali berbagai potensi clan ke- pada proses penghijauan di sekolah, siswa juga
benaran secara ilmiah. kurang peduli dengan penghijauan hal ini dikare-
Penggunaan media pembelajaran IPA nakan sudah ada bapak tukang kebun yang mera-
terpadu berkarakter peduli lingkungan tema wat tanaman di sekolah.
“konservasi” berpendekatan science-edutainment Hasil penelitian menunjukkan adanya
berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. pengaruh hasil belajar IPA dengan sikap peduli
Hal ini sejalan dengan Penelitian serupa yang lingkungan siswa. Semakin tinggi hasil belajar

Tabel 2. Karakter siswa peduli lingkungan pada uji lapangan


Nomor indikator Karakter peduli lingkungan
Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8 Total Persentase
Skor 4 4 4 4 4 3 4 3 30 93,75

Keterangan no indikator:
1. Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
2. Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan yang terdapat di sepanjang per-
jalanan.
3. Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohon, batu-batu, jalan atau dinding.
4. Selalu membuang sampah pada tempatnya.
5. Tidak membakar sampah di sekitar perumahan.
6. Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.
7. Menimbun barang-barang bekas.
8. Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air.
M. Taufiq, N. R. Dewi, A. Widiyatmoko / JPII 3 (2) (2014) 140-145 145

siswa maka sikap siswa akan lebih positif. Den- itu dalam mata pelajaran IPA atau pelajaran yang
gan kata lain pemahaman kognitif siswa tentang lainnya. Perlu adanya pembinaan kepada siswa
lingkungan hidup berpengaruh terhadap sikap yang memiliki hasil belajar rendah, karena sema-
peduli lingkungan. Hasil penelitian juga mem- kin baik hasil belajar kognitif siswa maka sikap
berikan data bahwa kualitas pembelajaran IPA siswa untuk peduli lingkungan akan semakin po-
juga berpengaruh terhadap sikap peduli lingkun- sitif pula.
gan siswa di kelas. Kenyataan ini sesuai dengan
pendapat Gagne dalam Kresnawati (2013), yang DAFTAR PUSTAKA
menyatakan bahwa kualitas pembelajaran dan
hasil belajar berpengaruh terhadap pembentukan Ahmad, M. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup dan
sikap. Dalam hal ini kualitas pembelajaran IPA Masa Depan Ekologi Manusia. Jurnal Forum
terpadu dengan media pembelajaran ipa terpadu Tarbiyah, 8: 57-71.
Akhtar, A. dan Akbar, R. 2011. Use of Media for Ef-
berkarakter peduli lingkungan tema “konservasi”
fective instruction its Importance: Some Con-
berpendekatan science-edutainment dan hasil bela- sideration. Journal of Elementary Education, 18
jar IPA terpadu berpengaruh terhadap pembuda- (1): 35-40.
yaan pembentukan karakter peduli lingkungan. Alimah, S. 2012. Pengembangan Multimedia Pembe-
lajaran Embriogenesis Untuk Mengoptimalkan
PENUTUP Pemahaman Kognitif Mahasiswa. Jurnal Pendi-
dikan IPA Indonesia, 1 (2): 131-140.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bisri, K., Samsudi, dan Supraptono. 2009. Efektifi-
penggunaan media pembelajaran ipa terpadu tas penggunaan metode pembelajaran elearning
Berbasis browser based training terhadap Prestasi
berkarakter peduli lingkungan tema “konservasi”
belajar siswa pada kompetensi pemeliharaan/
berpendekatan science-edutainment berpengaruh servis transmisi manual dan komponen. Jurnal
positif terhadap peningkatan tiap indikator tes PTM , 9 (1): 37-42.
hasil belajar IPA terpadu tema konservasi. Secara Haryoko, S. 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media
keseluruhan peningkatan (gain) hasil belajar se- Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi
besar 0,85 yang artinya peningkatannya dengan Media Pembelajaran. Jurnal Edukasi@Elektro,
kriteria tinggi. Rata-rata total skor indikator ka- 5 (1): 1-10.
rakter peduli lingkungan juga tinggi yaitu sebesar Kresnawati, N. 2013. Korelasi Kualitas Pembelaja-
93,75 dan telah menunjukkan kriteria membudi- ran Geografi dan Hasil Belajar Terhadap Si-
kap Peduli Lingkungan Siswa Kelas XII IPS
daya (MK) dikalangan siswa.
SMAN 1 Ponorogo. Jurnal PB, 1 (3): 298-303.
Ada pengaruh yang signifikan antara ha- Nenggala, A.K. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga,
sil belajar IPA dengan sikap peduli lingkungan dan Kesehatan. Bandung: Penerbit Grafindo
siswa. Semakin tinggi hasil belajar siswa maka Media Pratama.
sikap siswa akan lebih positif. Dengan kata lain Nugroho, A. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berori-
pemahaman kognitif siswa tentang lingkungan entasi Objek Dengan Metode USDP (Unifeld Soft-
hidup besar pengaruhnya terhadap sikap peduli ware Development Process). Yogyakarta: Penerbit
lingkungan. Selain itu juga ada pengaruh yang Andi.
signifikan antara kualitas pembelajaran IPA dan Prasetyo, A.T, Priatmoko, S., Miftakhudin. 2008.
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
hasil belajar dengan sikap peduli lingkungan sis-
Berbasis Komputer Dengan Pendekatan Che-
wa kelas. Kualitas pembelajaran dan hasil belajar mo-Edutainment Terhadap Hasil Belajar Kimia
berpengaruh terhadap pembentukan sikap. Jadi Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2 (2):
semakin tinggi kualitas pembelajaran maka sikap 287-293.
siswa akan semakin positif dan semakin bagus Rigas, D. dan Ayad, K. 2010. Using edutainment in
hasil belajar, sikap siswa akan semakin positif e-learning application: an empirical study. In-
pula. ternational Journal Of Computers, 1 ( 4): 36-43.
Perlunya selalu menjaga dan meningkat- Setyowati, R., Parmin, dan Widiyatmoko, A. 2013.
kan kualitas pembelajaran IPA yang bermuatan Pengembangan Modul IPA Berkarakter Peduli
Lingkungan Tema Polusi Sebagai Bahan Ajar
karakter peduli lingkungan di SMP, karena ber-
Siswa SMK N 11 Semarang. Unnes Science Edu-
dasarkan penelitian ini terdapat korelasi kualitas cation Journal, 2 (2) : 243-253.
pembelajaran IPA dengan pembentukan sikap Widiyatmoko, A. dan Pamelasari, S.D. 2012. Pembela-
siswa untuk peduli lingkungan. Karena pema- jaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan
haman siswa tentang lingkungan dapat mencip- Alat Peraga IPA Dengan Memanfaatkan Bah-
takan generasi muda yang peduli lingkungan, an Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
maka perlu membekali siswa SMP dengan pen- 1(1): 51-56.
getahuan tentang lingkungan hidup, terlebih baik

Anda mungkin juga menyukai