Perspektif Modul 8 & 9
Perspektif Modul 8 & 9
MODUL 8
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR
A. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
Pendidikan di sekolah dikenal dengan istilah pendidikan formal karena semua aspek
dalam pendidikan di sekolah ditata secara formal. Menurut Sukmadinata (2005: 2) salah satu
karakteristik pendidikan formal adalah bahwa pendidikan di sekolah memiliki rancangan
pendidikan atau kurikulum tertulis.
Dengan adanya rancangan atau kurikulum secara tertulis pendidikan di sekolah
berlangsung secara terencana, sistematis, dan lebih didasari karakteristik pendidikan formal
tersebut menunjukkan bahwa kurikulum merupakan syarat mutlak bagi terjadinya pendidikan
di sekolah.
Kurikulum merupakan panduan yang memberikan jawaban atas pertanyaan untuk apa
pendidikan dilakukan apa yang disampaikan dalam proses pendidikan bagaimana pendidikan
akan dilaksanakan serta Bagaimana mengukur hasil dan proses pendidikan. Hal ini sesuai
dengan pengertian kurikulum yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 19 yang menyatakan bahwa kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
2. Prinsip Efektivitas
Prinsip efektivitas prinsip efektivitas dalam pengembangan kurikulum mengacu
pada sejauh mana kurikulum yang dirancang dapat diimplementasikan atau dilaksanakan
dan dicapai di sekolah.
3. Prinsip Efisiensi
Makna efisiensi secara umum makna efisiensi berkenaan dengan penggunaan
sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan dan menerapkan prinsip ini dalam
pengembangan kurikulum kurikulum yang dirancang dapat dilaksanakan dengan lancar
dan optimal.
4. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas penerapan prinsip fleksibilitas dalam pengembangan
kurikulum menurut kurikulum dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah tempat
kurikulum diimplementasikan.
5. Prinsip berkesinambungan
Prinsip berkesinambungan prinsip ini didasarkan pada pandangan bahwa
perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan. Oleh karena
itu kurikulum yang dikembangkan neneknya berkesinambungan antara 1 tingkatan kelas
dengan kelas berikutnya antara suatu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan
berikutnya.
KEGIATAN BELAJAR 2.
KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
A. Hakikat KTSP
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang bersifat
desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan. Meskipun KTSP bersifat
desentralistik, kurikulum yang dikembangkan satuan pendidikan harus mengacu pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan secara nasional oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP terdiri atas dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
1. Tujuan Pendidikan SD
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum SD
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek yang harus tercantum
dalam struktur dan muatan kurikulum mencakup Mata Pelajaran, Muatan Lokal,
Pengembangan Diri, Pengaturan Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas dan
Kelulusan, Pendidikan Kecakapan Hidup, serta Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan
Global.
3. Kalender Pendidikan SD
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
4. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok ada pelajaran
atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi kompetensi dasar, materi pokok atau
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar.
KB. 2
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI SEKOLAH DASAR
Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Penulisan sendiri.
Dengan menulis sendiri, guru dapat menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik siswa yang dihadapainya serta kondisi lingkungan. Tetapi guru dituntut untuk
memiliki keterampilan dan pengalaman dalalm menulis bahan ajar serta waktu dan sumber
belajar yang tersedia.
2. Penggunaan bahan ajar yang sudah tersedia.
Dalam hal ini, guru tinggal menggunakan bahan ajar yang ada. Tetapi tidak semua
bahan ajar yang ada sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapi guru serta kondisi
lingkungan.