Anda di halaman 1dari 8

A.

Mengenal Bentuk Aljabar


Bentuk aljabar adalah suatu kalimat matematika yang melibatkan simbol-simbol untuk mewakili bilangan yang
belum diketahui. Perhatikan contoh bentuk aljabar berikut.
4 y artinya 4 . (Kali) y (dimana tanda titik di sini diartikan sebagai kali)
2a – 5 artinya 2 . (kali) a – 5
Pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur sebagai berikut.
1. Variabel atau peubah yaitu simbol yang mewakili suatu bilangan, biasanya huruf-huruf abjad berupa huruf kecil.
Misal 4y , jadi variabel nya adalah y. 3𝑛2 + 2𝑚, jadi variabel nya adalah m dan n.
2. Koefisisen, yaitu bilangan yang meyertai variabel, biasanya di mana ada variabel selalu ada koefisien (sepasang).
Contohnya 4y, jadi koefisiennya adalah 4 karena dia sepasang dengan y.
3. Suku, yaitu bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh tanda +.
a. Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel tidak sama, misalnya −𝟐𝒃𝟐 dan 𝟓𝒃, kedua suku ini tak
sejenis meskipun sama-sama mempunyai variabel b, tapi memiliki pangkat yang berbeda atau tak sejenis.
b. Suku-suku sejenis adalah yang mempunyai kesamaan baik variabel ataupun pangkatnya. Misalnya 𝟐𝒙𝟐 𝒚 dan
−𝒙𝟐 𝒚 itu sejenis karena sama-sama 𝒙𝟐 𝒚 (fokuskan ke variabelnya saja).
4. Konstanta, yaitu yang hanya memuat nilai saja tanpa variabel, biasanya dalam aljabar dia hanya sendiri. misalnya
4a – 5 , maka konstanta nya adalah -5.
suatu aljabar kadang variabelnya ada yang diketahui nilainya. Misalnya:
2𝑥 2 + 3𝑥 − 𝑦 + 5 , mempunyai nilai variabel x = 3 dan y = 1
2𝑥 2 + 3𝑥 − 𝑦 + 5 = 2(3)2 + 3(3) − (1) + 5
= 18 + 9 – 1 + 5
= 31

B. Operasi Bentuk Aljabar


1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Untuk penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar hanya dilakukan untuk suku yang sejenis saja,
sedangkan suku tidak sejenis tidak bisa di jumlahkan. Perhatikan contoh berikut.
4𝑥 2 − 2𝑥 + 3𝑥 − 4 (untuk penjumlahan atau pengurangan jika suku sudah sejenis, maka langkah selanjutnya
jumlahkan atau kurangkan koefisien atau angka yang menyertai variabel tersebut, Ingat perhatikan tanda + atau
−)
Dari aljabar tersebut yang suku sejenis hanya −2𝑥 dan 3𝑥 , jadi ini saja yang dijumlahkan atau dikurangkan.
Sedangkan untuk 4𝑥 2 dan −4 tidak ada suku sejenis yang bisa untuk dijumlahkan atau di kurangkan.
Jadi, 4𝑥 2 − 2𝑥 + 3𝑥 − 4 = 4𝑥 2 + 𝑥 − 4 (angka satu dalam bentuk aljabar tidak dituliskan, jika kalian menjumpai
misalnya 𝑥 saja bearti koefisiennya atau nilainya 1)
2. Perkalian Bentuk Aljabar
Untuk perkalian berbeda dengan penjumlahan dan pengurangan. Kalau di penjumlahan dan pengurangan variabel
tidak di hitung, yang di hitung hanya koefisien saja. Sedangkan di perkalian baik koefisien dan variabel keduanya
sama-sama di hitung. Ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan saat mengalikan bentuk aljabar,
diantaranya;
a. Koefisien dan variabel dipisah untuk memudahkan dalam penghitungan
Misalnya : 4𝑎 ∙ 2𝑎 ∙ 2𝑏 kalian pisahkan menjadi (4 ∙ 2 ∙ 2)(𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑏)
b. Kalau sudah kalian pisahkan antara koefisien dengan variabel, selanjutnya kalian hitung
untuk variabel yang sama kalian jumlahkan pangkatnya, misalnya 𝑎 ∙ 𝑎 maka hasilnya menjadi 𝑎2 , karena 𝑎
itu nilai pangkat nya 1 namun tidak di tulis, contoh lain
misalnya 𝑎2 ∙ 𝑎 = 𝑎2+1 = 𝑎3
c. Untuk variabel yang berbeda tidak usah di hitung namun jadikan satu
Misalnya 𝑎 ∙ 𝑏 maka hasinya 𝑎𝑏 saja. Contoh lain, misalnya 𝑎2 ∙ 𝑎 ∙ 𝑏2 = 𝑎2+1 ∙ 𝑏2 = 𝑎3 𝑏2
d. Untuk koefisien kalian hitung seperti biasa
e. Kalau sudah selesai di hitung maka langsung di jadikan satu koefisien dengan variabel
Misalnya seperti contoh di nomor a
4𝑎 ∙ 2𝑎 ∙ 2𝑏 = (4 ∙ 2 ∙ 2)(𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑏) = 16(𝑎1+1 𝑏) = 16𝑎2 𝑏
Untuk kasus soal seperti 1. 5𝑥(2𝑦 − 𝑥) dan 2. (2𝑥 − 𝑦)(𝑥 + 3𝑦), tentu kedua soal ini berbeda dengan yang
sebelumnya, kedua soal ini sebenranya penyelesaian nya sama, hanya bentuknya saja yang sedikit berbeda
dimana untuk soal kedua di rubah bentuknya menjadi bentuk soal nomor 1, untuk lebih jelasnya perhatikan
pembahasan kedua soal berikut
1) 5𝑥(2𝑦 − 𝑥)
Langkah pengerjaannya mudah, jika kalian sudah lancar Bab 1 sebelumnya maka materi ini sebenarnya
mudah, karena pengembangan dari materi tersebut. Jadi kalian hanya mengalikan yang di luar kurung dengan
yang di dalam kurung , yang diluar kurung 5𝑥 sedangkan di dalam kurung 2𝑦 − 𝑥, jadi kalian kalikan atau
dapat di tulis

5𝑥 (2𝑦 − 𝑥) = 5𝑥 ∙ 2𝑦 + 5𝑥 (−𝑥)
Ingat : tanda kurung bearti dikali
Dan langkah selanjutnya sama sperti yang di bahas sebelumnya, yaitu kita pisah mana koefisien dan variabel
(hal ini untuk memudahkan saja, jika sudah mengerti langkah ini bisa di lewati)
(5 ∙ 2)(𝑥 ∙ 𝑦) + (5 ∙ 1)(𝑥 ∙ −𝑥)
Jika sudah mengerti maka bisa langsung ke langkah berikut,
10 𝑥𝑦 + 5(−𝑥1+1 )
𝑥 ∙ −𝑥, kenapa jadi – 𝑥, ingat materi BAB I − ∙ − = +, − ∙ + = − atau + ∙ − = −, jadi tanda + di
kalahkan oleh −.
10𝑥𝑦 + 5(−𝑥 2 ) = 10𝑥𝑦 − 5𝑥 2
2) (2𝑥 − 𝑦)(𝑥 + 3𝑦)
Untuk soal yang kedua ini kalian harus merubah bentukya seperti soal nomor 1, namun di sini kalian akan
melakukan nya dua kali dari yang pertama.
Karena ini sama-sama dalam kurung, maka yang (2𝑥 − 𝑦) ini kita pisahkan jadi 2𝑥 dan −𝑦, sedangkan (𝑥 +
3𝑦) tetap tidak perlu kalian pisah, jadi

(2𝑥 − 𝑦)(𝑥 + 3𝑦) = 2𝑥 (𝑥 + 3𝑦) + (−𝑦)(𝑥 + 3𝑦)


Untuk langkah selanjutnya sama seperti soal nomor 1, atau dapat di tulis

2𝑥 (𝑥 + 3𝑦) + (−𝑦)(𝑥 + 3𝑦) = (2𝑥 ∙ 𝑥 + 2𝑥 ∙ 3𝑦) + (−𝑦 ∙ 𝑥 − 𝑦 ∙ 3𝑦)


Maka
(2𝑥1+1 + 2 ∙ 3 𝑥𝑦) + (−𝑥𝑦 − 3𝑦1+1 )
(2𝑥 2 + 6𝑥𝑦) + (−𝑥𝑦 − 3𝑦 2 )
Selanjutnya kembali kepenjumlahan dan pengurangan, jumlah atau kurang yang mempunyai suku yang sama,
jadi dapat di tulis
(2𝑥 2 + 6𝑥𝑦) + (−𝑥𝑦 − 3𝑦 2 ) = 2𝑥 2 + 6𝑥𝑦 − 𝑥𝑦 − 3𝑦 2
Ingat dalam penjumlahan atau pengurangan hanya yang mempunyai suku sejenis atau sama, jadi
2𝑥 2 + (6 − 1)𝑥𝑦 − 3𝑦 2 = 2𝑥 2 + 5𝑥𝑦 − 3𝑦 2

Ada cara lain untuk mengerjakan tipe soal seperti no. 2 ini yaitu menggunakan tabel
Kalian buat tabel seperti gambar berikut,

Jika sudah, langkah selanjutnya tulis (2𝑥 − 𝑦) di kolom ke dua bagian atas, pertama bagian atas kosongkan
2𝑥 −𝑦

Selanjutnya tulis (𝑥 + 3𝑦) pada kolom paling kiri


2𝑥 −𝑦
𝑥
3𝑦
Lalu kalian kalikan antara 𝑥 dengan 2𝑥 dan 𝑥 dengan – 𝑦
2𝑥 −𝑦
𝑥 2𝑥 2 −𝑥𝑦
3𝑦
Kalikan lagi 3𝑦 dengan 2𝑥 dan 3𝑦 dengan – 𝑦
2𝑥 −𝑦
𝑥 2𝑥 2 −𝑥𝑦
3𝑦 6𝑥𝑦 −3𝑦 2
Kolom yang diberi warna kuning merupakan hasilnya, yakni 2𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 6𝑥𝑦 − 3𝑦 2 , kalian jumlahkan
sesuai aturan di atas, hitung mempunyai suku yang sama, jadi hasilnya adalah 2𝑥 2 + 5𝑥𝑦 − 3𝑦 2
Untuk pengerjaan secara nyata nya tidak dilakukan seperti di atas, ini agar biar lebih jelas
3. Pembagian Bentuk Aljabar
Dalam pembagian bentuk aljabar sama seperti sebelumnya kalian bagi koefisien dengan koefisienn dan variabel
dengan variabel meskipun pangkatnya berbeda asalkan variabelnya sama.
𝑎2
Ingat : untuk Pembagian pangkat nya di kurang untuk yang variabel nya sama, misalnya 𝑎
, maka dapat di tulis
𝑎2−1 hasilnya 𝑎1 , namun di tulis hanya 𝑎 saja, karena pangkat 1 tida perlu ditulis.
Contoh:
24𝑥 2 𝑦: 6𝑥𝑦
Kalian buat dalam bentuk seperti berikut
24𝑥 2 𝑦
6𝑥𝑦
Jika sudah, maka langkah selanjutnya kalian pisahkan antara variabel dan koefisien, untuk variabel di tulis satu-
satu, seperti berikut:
24 𝑥 2 𝑦
∙ ∙
6 𝑥 𝑦
24 : 6 hasilnya adalah 4, 𝑥 2 : 𝑥 = 𝑥 2−1 = 𝑥, sedangkan untuk 𝑦: 𝑦 = 𝑦1−1 = 𝑦 0 = 1 (kenapa hasilnya 1 , kembali
lagi ke BAB 1 jika belum faham)
Contoh soal kedua
(8𝑎2 𝑏 − 6𝑎𝑏): 2𝑎
Caranya sama seperti perkalian, jadi kalian membagi yang di luar kurung dengan yang di dalam kurung, seperti
berikut

(8𝑎2 𝑏 − 6𝑎𝑏): 2𝑎 = 8𝑎2 𝑏: 2𝑎 − 6𝑎𝑏: 2𝑎


Lalu langkah selanjutnya sama,
8𝑎2 𝑏 6𝑎𝑏 8 𝑎2 6 𝑎
− = ∙ ∙𝑏− ∙ ∙𝑏
2𝑎 2𝑎 2 𝑎 2 𝑎
4 ∙ 𝑎2−1 ∙𝑏−3 ∙ 𝑎 1−1
∙ 𝑏 = 4𝑎𝑏 − 3 ∙ 1 ∙ 𝑏 = 4𝑎𝑏 − 3𝑏

Cara di atas hanya berlaku untuk yang mempunyai suku tunggal saja, kalau ada soal yang mempunyai dua suku
atau lebih dengan cara bersusun atau pakai akar, seperti berikut
Contoh:
(2𝑥 2 + 3𝑥 − 9): (𝑥 + 3)
Kalian buat dalam bentuk berikut
𝑥+3
√2𝑥 2 + 3𝑥 − 9
Untuk memudahkan , kalian perhatikan suku pertama yang di dalam akar yaitu 2𝑥 2 kalian bagi dengan x yang di
luar kurung, jadi 2𝑥 2 : 𝑥 = 2𝑥 2−1 = 2𝑥. Jadi 2𝑥 ini kita taruh di atasnya

Jika sudah, 2𝑥 dikalikan dengan 𝑥 + 3, seperti berikut

Selanjunya lakukan langkah yang sama −3𝑥 di bagi dengan 𝑥 atau dapat di tulis
Lalu lakukan langkah yang sama lagi

Jadi hasil dari


(2𝑥 2 + 3𝑥 − 9): (𝑥 + 3) = 2𝑥 − 3

4. Pemangkatan Bentuk Aljabar


Pemangkatan sudah pernah di bahas pada BAB I sebelumnya, dalam aljabar pun sama yakni perkalian berulang
bilangan sebanyak pangkatnya.
Misalnya 𝑎4 bearti 𝑎 nya di kalikan sebanyak 4 kali, yaitu 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑎
Ada dua pemangkatan bentuk aljabar, yaitu;
a. Pemangkatan Bentuk Aljabar Suku Tunggal
Kita hanya mengulang bilangan yang ada dalam kurung,
Misalnya; (2𝑥)3 = 2𝑥 ∙ 2𝑥 ∙ 2𝑥 = 4𝑥 ∙ 2𝑥 = 8𝑥
b. Pemangkatan Bentuk Aljabar Suku Dua
Untuk yang suku dua ini caranya seperti pada pembahasan perkalian contoh soal kedua
Misalnya ;
(𝑥 + 2𝑦)2 = (𝑥 + 2𝑦)(𝑥 + 2𝑦) = 𝑥(𝑥 + 2𝑦) + 2𝑦(𝑥 + 2𝑦)
= (𝑥 ∙ 𝑥 + 𝑥 ∙ 2𝑦) + (2𝑦 ∙ 𝑥 + 2𝑦 ∙ 2𝑦)
= (𝑥1+1 + 2𝑥𝑦) + (2𝑥𝑦 + 2 ∙ 2 ∙ 𝑦1+1 )
= 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 2𝑥𝑦 + 4𝑦 2
= 𝑥 2 + 4𝑥𝑦 + 4𝑦 2
C. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
1. Faktorisasi dengan Sifat Distributif
𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 = 𝑎(𝑏 + 𝑐)  Faktornya 𝑎 dan (𝑏 + 𝑐)
𝑎𝑏 − 𝑎𝑐 = 𝑎(𝑏 − 𝑐)  Faktornya 𝑎 dan (𝑏 − 𝑐)
Contoh:
a. 3𝑥 2 + 6𝑥 = (3𝑥)(𝑥) + (3𝑥)(2) = 3𝑥(𝑥 + 2)
Dimana dari contoh tersebut dapat dijelaskan biar hasil nya 3𝑥 2 dan 6𝑥 maka (3𝑥) (𝑥) di buat dalam kurung
artinya dikali. 3𝑥1+1 = 3𝑥 2 . Lalu (3𝑥)(2) = 6𝑥. Jadi dapatlah hasilnya (3𝑥)(𝑥) + (3𝑥)(2), lalu di
sederhanakn menjadi 3𝑥(𝑥 + 2).
b. 6𝑥 2 𝑦 − 3𝑥𝑦 = (3𝑥𝑦)(2𝑥) − (3𝑥𝑦)(1)
= 3𝑥𝑦(2𝑥-1)

2. Faktorisasi Bentuk 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 2 dan 𝑥 2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦 2


𝑥 2 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 2 = (𝑥 + 𝑦)2
𝑥 2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦 2 = (𝑥 − 𝑦)2
Penjelasan 𝑥 2 merupakan suku pertama, 2𝑥𝑦 merupakan suku kedua dan 𝑦 2 merupakan suku ketiga
Hasil pengkuadratan suku dua mempunyai Ciri-ciri sebagai berikut,
a. Menghasilkan suku tiga
b. Suku pertama dan suku ketiga merupakan bentuk kuadrat kedua suku
c. Suku tengah merupakan dua kali hasil kali kedua suku
Contoh :
- 𝑥 2 − 6𝑥 + 9 = (𝑥)2 − 2(𝑥)(3) + 32 = (𝑥 − 3)2
- 𝑝 2 + 14𝑝 + 49 = 𝑝2 + 2(𝑝 )(7) + 72 = (𝑝 + 7)2

3. Faktorisasi Selisih Dua Bentuk Kuadrat


Kita telah mempelajari perkalian (𝑥 + 𝑦)(𝑥 − 𝑦) = 𝑥 (𝑥 − 𝑦) − 𝑦(𝑥 − 𝑦) = 𝑥 2 − 𝑥𝑦 + 𝑥𝑦 + 𝑦 2 = 𝑥 2 − 𝑦 2 .
Bentuk 𝑥 2 − 𝑦 2 disebut selisih dua bentuk kuadrat.
Faktorisasi selisih dua bentuk kuadrat adalah 𝑥 2 − 𝑦 2 = (𝑥 + 𝑦)(𝑥 − 𝑦)
Contoh:
𝑥 2 − 49 = 𝑥 2 − 72 = (𝑥 + 7)(𝑥 − 7)
4. Faktorisasi Bentuk 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan nilai dari 𝑎 = 1, tidak boleh lebih atau kurang dari 1
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = (𝑥 + 𝑟)(𝑥 + 𝑠)
Dimana (𝑥 + 𝑟)(𝑥 + 𝑠) ini merupakan hasil akhirnya, kalian akan mencari nilai dari 𝑟 dan 𝑠 dengan cara sebagai
berikut
a. 𝑟 ∙ 𝑠 = 𝑐, artinya jika dikalikan hasilnya adalah nilai dari 𝑐 itu sendiri
b. Jika 𝑟 + 𝑠 = 𝑏, artinya jika di jumlahkan atau ada tanda minus yang membuatnya jadi pengurangan maka
nilainya nanti adalah 𝑏
c. Nilai 𝑟 dan 𝑠 baik itu di perkalian atau penjumlahan nilainya harus sama baik tanda −/+ dan atau nilainya

dari contoh tersebut dapat dijelaskan


kita harus mencari nilai r dan s nya terlebih dahulu,
jika sudah ketemu maka otomatis jadi nilai dari r dan s

5. Faktorisasi Bentuk 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan nilai 𝑎 ≠ 1, artinya nila dari 𝑎 tersebut lebih dari 1
Langkah-langkah mengerjakannya sebagai berikut
a. Terlebih dahulu kalikan nilai 𝑎 dan 𝑐, atau dapat di tulis 𝑎 ∙ 𝑐 = 𝑝, artinya jika di kalikan hasilnya adalah
nilai 𝑝
b. Sama seperti pemfaktoran yang pertama, kedua ini juga kalian harus mencari nilai 𝑟 dan 𝑠 yaitu harus sama
nilainya
c. Jika 𝑟 ∙ 𝑠 = 𝑝 dan 𝑟 + 𝑠 = 𝑏
(𝑎𝑥+𝑟)(𝑎𝑥+𝑠)
d. Jika sudah dapat nilai 𝑟 dan 𝑠, masukkan dalam 𝑎
, untuk nilai yang di ubah yaitu 𝑎, 𝑟, 𝑑𝑎𝑛 𝑠.
Untuk nilai 𝑎 diambil dari persamaan, dan bentuknya di sederhanakan untuk jelasnya perhatikan contoh
berikut
2
4𝑝 + 11𝑝 + 6
𝑎 = 4, 𝑏 = 11, 𝑐 = 6
(Pertama kita cari nilai 𝑝 terlebih dahulu, melalui persamaan berikut)
𝑎 ∙𝑐 = 𝑝
4 ∙ 6 = 24
(Masukkan nilai 𝑝 pada persamaan berikut)
𝑟 ∙𝑠=𝑝 ? ∙ ? = 24
𝑟+𝑠 = 𝑏 ? +? = 11
(Cari nilai 𝑟 dan 𝑠, yang jika di kali atau di jumlah hasilnya 24 dan 11, dengan syarat nilai 𝑟 dan 𝑠 harus sama)
𝑟 ∙𝑠=𝑝 3 ∙ 8 = 24
𝑟+𝑠 = 𝑏 3 + 8 = 11
Diperoleh nilai 𝑟 = 3 dan 𝑠 = 8, sehingga
(𝑎𝑥+𝑟)(𝑎𝑥+𝑠)
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 =
𝑎
2 (4𝑝+3)(4𝑝+8)
4𝑝 + 11𝑝 + 6 =
4
(4𝑝+3) (4𝑝+8)
= 1
∙ 4
= (4𝑝 + 3)(𝑝 + 2)
Jadi, 4𝑝2 + 11𝑝 + 6 = (4𝑝 + 3)(𝑝 + 2)

D. Cara Menyelesaikan Pecahan Bentuk Aljabar


1. Pecahan Bentuk Aljabar
Pecahan bentuk alajabar adalah pecahan yang penyebutnya memuat variabel. Oleh karena variabel merupakan
bilangan yang belum diketahui nilainya, sifat-sifat bilangan pecahan juga berlaku pada pecahan bentuk aljabar.
Contoh:
5 4𝑎 + 1 2𝑝𝑞
, ,
𝑝 𝑎 − 2 𝑝 + 3𝑞
2. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dapat disederhanakan jika pembilang dan penyebutnya mempunyai faktor
persekutuan yang sama. Pecahan bentuk aljabar telah disederhanakan jika pembilang dan penyebutnya tidak
memiliki faktor persekutuan kecuali 1.
𝑥 2 − 7𝑥 + 12 (𝑥 − 3)(𝑥 − 4) (𝑥 − 3)
= =
𝑥 2 − 16 (𝑥 + 4)(𝑥 − 4) (𝑥 + 4)
Untuk caranya sudah di bahas pada materi Pemfaktoran

3. Operasi Hitung Pecahan Bentuk Aljabar


a. Penjumlahan dan pengurangan Pecahan Bentuk Aljabar
1) Jika penyebutnya sama pembilang pecahan-pecahan tersebut langsung dijumlahkan/dikurangkan.
𝑎 𝑏 𝑎+𝑏
+ =
𝑝 𝑝 𝑝
Dengan catatan 𝑝 tidak sama dengan 0
Contoh :
2 5 2+5 7
2
+ 2= 2 = 2
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
Jadi, jika penyebutnya sama langsung saja, karena dalam penjumlahan atau pengurangan penyebut tidak
perlu di hitung jika sudah sama, kalian hanya menghitung pembilangnya saja.

2) Jika penyebutnya berbeda, samakan dahulu penyebutnya dengan menggunakan KPK dari penyebut-
penyebut tersebut. Setiap pecahan diubah menjadi pecahan yang senilai dengan penyebutnya merupakan
KPK yang sudah ditentukan. Setelah penyebutnya sama, jumlahkan atau kurangkan pembilangnya.
Contoh:

Atau mengunakan

𝑎 𝑏 𝑎𝑞 + 𝑏𝑝
+ =
𝑝 𝑞 𝑝𝑞
𝑎 𝑏 𝑎𝑞 − 𝑏𝑝
− =
𝑝 𝑞 𝑝𝑞

Cara ini menggunakan pekalian silang dimana 𝑎 kita kalikan dengan 𝑞, lalu 𝑏 kita kalikan dengan 𝑝, dan
dibawahnya kita kalikan sama-sama bawah 𝑝 dikali dengan 𝑞
Contoh:
8 2 8 ∙ 4 − 2 ∙ 3 32 − 6 26
− = = =
3𝑥 4𝑥 (3 ∙ 4)𝑥 12𝑥 12𝑥
Lalu kita sederhakan dengan sama-sama membagi pembilang dan penyebut dengan 2
Jadi hasilnya
13
6𝑥
b. Perkalian dan Pembagian Pecahan Bentuk Aljabar
1) Perkalian Pecahan Bentuk Aljabar
Perkalian pada pecahan bentuk aljabar dilakukan dengan melakukan perkalian antara pembilang dengan
pembilang serta antara penyebut dengan penyebut. Artinya langsung dikalikan sejajar.
𝑎 𝑐 𝑎 ∙𝑐
∙ =
𝑏 𝑑 𝑏 ∙𝑑
Contoh:
5𝑏 2𝑎2 5𝑏 ∙ 2𝑎2 10𝑎2 𝑏
∙ = =
3𝑎 𝑏𝑐 3𝑎 ∙ 𝑏𝑐 3𝑎𝑏𝑐

2) Pembagian Pecahan Bentuk Aljabar


Pada dasarnya, pembagian pecahan bentuk aljabar sama dengan pembagian pecahan biasa. Pembagian
pada pecahan bentuk aljabar dilakukan dengan mengalikan pecahan pertama dengan kebalikan pecahan
pembagiannya yang kedua. Kebalikan suatu pecahan diperoleh dari pembilang dan penyebutnya
dipertukarkan tempatnya.
𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎 ∙𝑑
∶ = ∙ =
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏 ∙𝑐
Contoh :
5𝑎2 𝑏 𝑎 5𝑎2 𝑏 𝑐𝑏 5𝑎2 𝑏 ∙ 𝑐𝑏 5𝑎 2 𝑏2 𝑐 5𝑎𝑏2
∶ = ∙ = = =
𝑐2 𝑐𝑏 𝑐2 𝑎 𝑐2 ∙ 𝑎 𝑎𝑐 2 𝑐

c. Pemangkatan Pecahan Bentuk Aljabar


𝐴 𝑛 𝐴 𝐴 𝐴𝑛
( ) = ∙ ∙ 𝐷𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑛 = 𝑛
𝐵 𝐵 𝐵 𝐵
Contoh:
𝑎𝑏 3 𝑎𝑏 𝑎𝑏 𝑎𝑏 𝑎3 𝑏3
( ) = ∙ ∙ = 3
𝑐 𝑐 𝑐 𝑐 𝑐

Anda mungkin juga menyukai