Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN

ARTIKEL
TENTANG

“STRATEGI
SISTEM
PENGENDALIAN MANAJEMEN
UMKM DALAM MENGHADAPI
PANDEMI COVID 19”

PENULIS : CHARLES MELIANUS HAEKASE


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
I.ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang berbagai strategi dan kebijakan pemerintah maupun pemilik
UMKM terkait sistem pengendalian UMKM di Indonesia agar tetap berjalan dan bertahan di
tengah kondisi pandemi virus corona yang saat ini sedang melanda dunia khususnya negara
Indonesia.

Tak bisa dipungkiri,bahwa pandemi virus corona bukan saja berdampak pada masalah
kesehatan namun lebih dari itu mempengaruhi perekonomian Indonesia.UMKM sebagai
kelompok usaha terbesar di Indonesia mengalami penurunan lebih dari 30 %.

Berbagai upaya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dirasakan cukup membantu para
pelaku usaha UMKM untuk membuat strategi usaha yang baru selama masa pandemi agar
tetap dapat menjalankan usaha mereka.Tidak sedikit pelaku UMKM yang memanfaatkan e-
commerce untuk menjalankan usahanya selama masa pandemi.

I.ABSTRACT

This article discusses various strategies and policies of the government and UMKM owners
related to the UMKM control system in Indonesia so that it will continue to run and survive
in the midst of the corona virus pandemic which is currently sweeping the world, especially
Indonesia.

It is undeniable, that the corona virus pandemic not only has an impact on health problems
but more than that affects the Indonesian economy. UMKM as the largest business group in
Indonesia has decreased more than 30%.

Various policy measures issued by the government are felt to be sufficient to help UMKM
entrepreneurs to create new business strategies during the pandemic so that they can
continue to run their businesses. Not a few MSME entrepreneurs who use e-commerce to run
their businesses during the pandemic.
II.PENDAHULUAN

Awal kasus virus Corona diketahui lewat penyakit misterius yang melumpuhkan Kota
Wuhan, China. Tragedi pada akhir 2019 tersebut terus berlanjut hingga penyebaran virus
Corona mewabah ke seluruh dunia. Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi
COVID-19 yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen
dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh
penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani
kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

Pada 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien
positif Covid-19 di Indonesia.Dan sampai saat ini,Pandemi virus corona di Indonesia masih
belum mereda. Angka kasus positif virus corona atau COVID-19 ini bahkan telah menembus
2000 kasus. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk mencegah agar virus tersebut
tidak meluas.Dan tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi covid 19 tidak hanya berefek pada
kesehatan masyarakat namun berdampak lebih luas pada perekonomian Indonesia tidak
terkecuali UMKM.

UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN.Sekitar 88,8-
99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah bentuk usaha mikro,kecil dan menengah dengan
penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7 – 97,2 %.Bisnis ini memiliki proporsi sebesar 99,9%
dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak 56,54 Juta Unit.

Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah
kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu, kelompok ini terbukti tahan
terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Kriteria usaha yang termasuk dalam
UMKM telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang. Berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistika (BPS), jumlah pengusaha di Indonesia meningkat dari 1,56% pada
tahun 2014 menjadi 3,1% pada tahun 2016. Ini membuktikan bahwa ada banyak minat
masyarakat dalam bidang usaha kecil menengah atau pun usaha mikro kecil
menengah.Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas dari dukungan
perbankan dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM.Bank Indonesia telah
mengeluarkan ketentuan yang mewajibkan kepada perbankan untuk mengalokasikan
kredit/pembiayaan kepada UMKM.

Presiden Joko Widodo menegaskan pandemi virus corona Covid-19 tak hanya terkait dengan
kesehatan dan keselamatan masyarakat, namun juga dampak ekonomi yang mengikutinya.
Untuk menyelamatkan ekonomi di tengah pandemi ini, Jokowi pun mengumumkan sembilan
kebijakan yang ia sampaikan pada Selasa (24/3/2020).Pemerintah terus bekerja keras untuk
mengantisipasi hal ini, untuk mengatasi daya beli masyarakat, untuk mengurangi risiko PHK
dan mempertahankan produktivitas ekonomi, produktivitas masyarakat diseluruh wilayah
tanah air Indonesia. Selain berdampak terhadap industri-industri besar, virus Corona atau
Covid-19 juga berimbas terhadap Usaha Mikro,Kecil,dan Menengah (UMKM). Aktivitas
ekonomi dan kegiatan usaha di sektor UMKM pun mengalami penurunan lebih dari 30 %.
Karena itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan membebaskan pembayaran bunga dan
penundaan pokok angsuran KUR untuk usaha yang terkena dampak Covid-19, paling lama 6
bulan.
III.KAJIAN TEORI

A.VIRUS CORONA(COVID-19)
1. Definisi Virus Corona(COVID-19)
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan
pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.Severe
acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan
nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa
saja, mulai dari bayi,anak-anak hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu
menyusui.
2. Gejala Virus Corona (COVID-19)
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala
dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat
bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan
nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus
Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius),Batuk kering,Sesak
napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun
lebih jarang, yaitu:Diare,Sakit kepala,Konjungtivitis,Hilangnya kemampuan
mengecap rasa atau mencium bau,Ruam di kulit.
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona.
3. Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus
hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan
tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia,
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS).Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia.
Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke
manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang
memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah,
misalnya pada penderita kanker.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga
medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan
orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat
pelindung diri (APD).
4. Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian atau tinggal di
daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul. Dokter juga
akan menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang menderita atau
diduga menderita COVID-19.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan berikut:
 Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh
tubuh untuk melawan virus Corona
 Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi virus
Corona di dalam dahak
 CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Hasil rapid test COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa Anda
memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti Anda terinfeksi
kuman atau virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19 negatif belum
tentu menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.
5. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus, yaitu:
 Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan
karatina di rumah sakit rujukan
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh
6. Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
berikut ini:
 Pneumonia (infeksi paru-paru)
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian
7. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-
19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-
faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
 Terapkan physical  distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk
saat pergi berbelanja bahan makanan.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang
tisu ke tempat sampah.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang
dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah
yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
 Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
 Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu
pihak rumah sakit untuk menjemput.
 Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.
Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di rumah sakit,
seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak, perlu ditangani secara
berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi COVID-19. Tujuannya adalah
untuk mencegah penularan virus Corona selama Anda berada di rumah sakit.

B.UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH)

1. Pengertian UMKM
 Usaha Mikro
Usaha Mikro adalah sebuah badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
usaha mikro yang telah diatur oleh undang – undang
 Usaha Kecil
Usaha Kecil adalah sebuah usaha yang memiliki 50 orang anggota tenaga
kerja dan menurut undang – undang nomor 9 tahun 1995 usaha kecil adalah
usaha yang memiliki kekayaan bersih sebesar Rp.200.000.000,- (tidak
termasuk bangunan dan tanah).dan penjualan paling banyak Rp.1.000.000,
 Usaha Menengah
Usaha Menengah adalah badan usaha yang bukan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang menjadi bagian langsung ataupun tidak langsung
dengan usaha kecil dan usaha besar.
Adapun Kriteria UMKM yang harus dipenuhi menurut Undang – undang no 20 tahun
2008

2. Kriteria UMKM

UMKM dibedakan dengan beberapa kriteria, antara lain:

 Usaha Mikro:
Mempunyai aset maksimal 50 Juta dan Omsetnya maksimal 300 juta
 Usaha Kecil:
Mempunyai aset lebih dari 50 juta sampai dengan 500 juta, sedangkan omsetnya
adalah lebih dari 300 hingga 2,5 Miliar.
 Usaha Menengah:
Mempunyai aset diatas 500 juta sampai dengan 10 Miliar, dan omsetnya 2,5 Miliar
hingga 50 Miliar
 Usaha Besar:
Usaha besar merupakan usaha ekonomi produktif yang dijalankan suatu badan usaha
dengan kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar daripada usaha
menengah, yang mencakup usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan,
usaha asing yang menjalankan aktivitas ekonomi di Indonesia.

3. Syarat UMKM

Apabila ingin mendirikan UMKM, diperlukan Surat Izin Pendirian Usaha(SIUP) agar
usaha sah dan lebih lancar. Dan dengan SIUP, membuat kita lebih mudah dan
dipercaya saat hendak meminjam sejumlah dana usaha ke bank atau forum keuangan
lainnya. Berikut adalah syarat untuk membuat SIUP :

 Mengajukan permohonan rekomendasi kepada walikota atau bupati. Pastikan Anda


mengisi formulir surat rekomendasi (lengkapi data pemohon seperti nama, alamat,
dan pekerjaan) dan memberikan informasi lengkap seputar luas tanah usaha, lokasi,
jenis tanah, status tanah, kondisi fisik, dan sebagainya. Lengkapi surat tersebut
dengan foto kopi KTP, foto kopi NPWP, foto kopi tanda lunas PBB, akta pendirian
perusahaan (jika ada), gambar situasi, bukti kepemilikan tanah, IMB bangunan, serta
surat izin dari tetangga dengan sepengetahuan lurah dan camat.
 Apabila Anda belum memiliki surat Izin Mendirikan Bangunan atau IMB, buatlah
dengan cara mengisi formulir pengajuan IMB nan ditujukan ke bupati atau walikota
setempat. Pastikan formulir tersebut memiliki tembusan ke kepala dinas pemukiman.
Jangan lupa sertai dengan dokumen-dokumen yang diminta.
 Membuat pengajuan permohonan izin gangguan.
 Melengkapi surat pernyataan kesanggupan buat mematuhi ketentuan-ketentuan teknis.
 Membuat Tanda Daftar Industri (TDI)

4. Tujuan UMKM

UMKM didirikan dengan tujuan, antaralain:

 Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM agar usahanya dapat


tangguh dan mandiri.
 Mewujudkan peningkatan struktur perekonomian negara.
 Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah,penciptaan lapangan
kerja,pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemisikinan.

5. Jenis UMKM

Terdapat 3 jenis usaha yang termasuk UMKM antaralain:

 Usaha Kuliner, Ini adalah salah satu bisnis UMKM yang paling banyak digandrungi
terutama di kalangan muda. Hanya mengandalkan inovasi dalam bidang makanan
serta modal yang tidak terlalu besar, bisnis ini terbilang cukup menjanjikan mengingat
setiap hari semua orang membutuhkan makanan.
 Usaha Fashion Selain kuliner, UMKM di bidang fashion juga sedang diminati, setiap
tahuan mode tren fashion baru selalu hadir yang tentunya meningkatkan pendapatan
pelaku bisnis fashion.
 Usaha Agribisnis Siapa bilang usaha agribisnis di bidang pertanian harus
bermodalkan tanah yang luas, kalian bisa memanfaatkan perkarangan rumah yang
disulap menjadi lahan agrobisnis yang menguntungkan.

6. Ciri-ciri UMKM

UMKM memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Jenis komoditi atau barang yang terdapat pada usaha tidak tetap, dan sewaktu-waktu
bisa saja berganti.
 Tempat menjalankan usaha dapat berpindah sewaktu-waktu.
 Usaha yang belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi dan keuangan
usaha masih disatukan.
 Sumber daya manusia (SDM) yang ada belum memiliki jiwa pengusaha yang bisa
dihandalkan.
 Tingkat pendidikan SDM rendah.
 Seringkali pelaku UMKM belum mempunyai akses perbankan, tetapi sebagian sudah
mempunyai akses ke Lembaga Keuangan non Bank.
 Pada umumnya belum mempunyai surat izin usaha atau yang bersifat legalitas,
termasuk NPWP.
7. Pajak UMKM

Mengenai pajak UMKM yaitu sebagai berikut:

 Pemerintah memotong tarif pajak penghasilan (PPh) final bagi para pengusaha dari
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari 1% menjadi 0,5%.
 Mengutip keterangan Direktorat Jendral Pajak Kebijakan itu diumumkan Presiden
Jokowi, per hari jum’at tanggal 22 juni 2018 di JX International (Jatim EXPO)
Surabaya. Diluncurkan sebuah peraturan pemerintahan (PP) Nomr 23 tahun 2018
tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh
wajib pajak yang memilki peredaran bruto tertentu sebagai pengganti atas
pemerintahan nomor 46 tahun 2013.

8. Contoh UMKM

 Warung Makan, Restoran, Kafe.


 Kaos Distro,
 Butik Batik, Jilbab Kekinian, Aksesoris Wanita.
 Jual bibit Buah-buahan, Jual bibit Bunga, Jual bibit Tanaman
 Jual alat elektronik seperti Handphone, Laptop, dll.
 Perlengkapan dapur.
 Servis Sepeda Motor, Servis Handphone, Servis Laptop, dll.
IV.PEMBAHASAN
1. PERKEMBANGAN UMKM DI INDONESIA
Cara mengembangkan UMKM di Indonesia secara maksimal,sebagai berikut:
 Event UMKM

Untuk bisa meningkatkan produktivitas UMKM, pemerintah bisa mengadakan


berbagai event UMKM yang potensial. Contohnya seperti pameran memperingati hari
tertentu atau menyediakan stand bagi UMKM di acara penting, seperti pameran
kerja.Dengan begitu, berbagai usahawan bisa mempromosikan UMKM yang sedang
mereka jalankan, sekaligus memperluas peluang ekspansi lewat sistem franchise.

 Sosialisasi Pemasaran

Salah satu kendala majunya UMKM bukan hanya terletak pada kualitas produk, tetapi
bagaimana sebuah UMKM mampu melakukan pemasaran yang baik.Sosialisasi
pemasaran ini bisa dilakukan oleh lembaga terkait yang mengurus UMKM di
Indonesia. Caranya adalah dengan melakukan pelatihan, seminar, dan
sebagainya.Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, seminar ini bahkan
bisa dilakukan secara daring seperti menggunakan video (online seminar).

 Menemukan investor
Ada banyak usaha yang stagnan dan tidak dapat berkembang dengan baik karena
kekurangan modal. Dua solusi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.Pertama,
bisa diadakan sebuah pertemuan antara pihak UMKM dengan para investor yang
tertarik untuk berinvestasi di bidang tersebut. UMKM dengan konsep menarik dan
menguntungkan akan menarik banyak investor.Sementara itu, kredit usaha rakyat bisa
membantu para pelaku UMKM dalam mendapatkan modal.

2. KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT PANDEMI VIRUS CORONA(COVID-


19) DI INDONESIA
 Pertama, Jokowi memerintahkan seluruh menteri, gubernur dan wali kota memangkas
rencana belanja yang bukan belanja prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
 Kedua, Jokowi meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk
mengalokasikan ulang anggarannya untuk mempercepat pengentasan dampak corona,
baik dari sisi kesehatan dan ekonomi. Langkah tersebut sesuai dengan Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Tentang Refocussing Kegiatan,
Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019.
 Ketiga, Jokowi meminta pemerintah pusat serta pemerintah daerah menjamin
ketersediaan bahan pokok, diikuti dengan memastikan terjaganya daya beli
masyarakat, terutama masyarakat lapisan bawah.
 Keempat, Jokowi meminta program Padat Karya Tunai diperbanyak dan dilipat
gandakan, dengan catatan harus diikuti dengan kepatuhan terhadap protokol
pencegahan virus corona, yaitu menjaga jarak aman satu sama lain. Jokowi secara
khusus menyoroti program Padat Karya Tunai di beberapa kementerian, seperti
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian
Perhubungan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Dana desa dan program-program pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota
juga harus mengutamakan cara-cara padat karya. Ini akan membantu masyarakat,
membantu petani, membantu para buruh tani, nelayan di pedesaan di seluruh tanah
air.
 Kelima, Jokowi menyebut pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50.000 pada
pemegang kartu sembako murah selama enam bulan.
 Keenam, Jokowi mempercepat impelemntasi kartu pra-kerja guna mengantisipasi
pekerja yang terkena PHK, pekerja kehilangan penghasilan, dan penugusaha mikro
yang kehilangan pasar dan omzetnya.
 Ketujuh, pemerintah juga membayarkan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang
selama ini dibayar oleh wajib pajak (WP) karyawan di industri pengolahan. Alokasi
anggaran yang disediakan mencapai Rp 8,6 triliun.
 Kedelapan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi kredit di bawah Rp
10 miliar untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Relaksasi tersebut
berupa penurunuan bunga dan penundaan cicilan selama setahun, baik dari perbankan
dan industri keuangan non bank. Selain itu, penangguhan cicilan selama setahun juga
berlaku bagi ojek, supir taksi dan nelayan yang memiliki cicilan kendaraan. Jokowi
pun meminta pihak perbankan dan keuangan non bank untuk tidak mengejar para
debitur.Pihak perbankan dan industri keuangan non bank dilarang mengejar-ngejar
angsuran. Apalagi menggunakan jasa penagihan atau debt collector.
 Kesembilan, masyarakat berpenghasilan rendah yang melakukan kredit kepemilikan
rumah (KPR) bersubsidi, akan diberikan stimulus. Pemerintah memberikan subsidi
bunga hingga masa angsuran 10 tahun.

 Pemerintah mengeluarkan kebijakan membebaskan pembayaran bunga dan


penundaan pokok angsuran KUR untuk usaha yang terkena dampak Covid-19, paling
lama 6 bulan. Pembebasan pembayaran bunga dan penundaan pembayaran pokok
KUR akan diikuti relaksasi ketentuan KUR dengan memberikan perpanjangan jangka
waktu dan tambahan plafon. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 April 2020.
Keputusan tersebut merupakan tindak lanjut atas keputusan Rapat Terbatas Tingkat
Menteri pada 20 Maret 2020, di mana Presiden RI Joko Widodo telah menegaskan
bahwa diberlakukan penundaan pembayaran pokok dan bunga untuk semua skema
KUR yang terdampak Covid-19 selama 6 bulan.Hal ini diperkuat lagi dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.11/POJK.03/2020, yang antara lain
mencantumkan bahwa restrukturisasi kredit atau pembiayaan dilakukan terhadap
kredit atau pembiayaan yang diberikan sebelum maupun setelah debitur terkena
dampak penyebaran Covid-19, termasuk debitur UMKM.
3. STRATEGI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN UMKM DALAM
MENGHADAPI PANDEMI COVID 19

 Strategi Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)


untuk lindungi UMKM di Indonesia selama Pandemi covid-19,sebagai
berikut:

 mekanisme ekonomi ditujukan bagi pelaku usaha yang masih bisa


bertahan.

 mekanisme bantuan sosial atau bansos untuk mereka yang terimbas,


terutama di sektor mikro dan ultra mikro, seperti mereka yang tidak
bisa lagi berjualan.

 Enam Program Utama yang telah ditetapkan,sebagai berikut :

 Stimulus relaksasi kredit cicilan dan bunganya selama 6 bulan


untuk penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), maupun juga
penerima kredit ultra mikro di bawah 10 juta disalurkan lewat
LPDB, PNM, Program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM),
Mekaar dan lewat ventura serta melalui pegadaian.

 Bahwa pemerintah ingin memberikan suntikan pembiayaan


baru, kredit baru khususnya ultra mikro dengan menggunakan
seluruh penyaluran kredit melalui kur, yang diperluas lewat
berbagai saluran lewat BLU pemerintah, koperasi simpan
pinjam, BPR maupun BMT.

 Penghapusan pajak untuk UMKM selama enam bulan.

 Kementerian akan memberikan perluasan bansos bagi ultra


mikro yang memang tidak bisa lagi berusaha.

 Stimulus daya beli produk UMKM.

 Program Integrasi pelaksanaan bansos, kartu sembako murah


dengan pelibatan warung-warung tradisional.

 Berbagai Strategi UMKM,sebagai berikut :

 Sektor UMKM Kuliner dapat mengubah bisnis dengan menyediakan


bahan baku makanan siap masak menggunakan opsi jasa pengantaran
untuk mendukung social distancing.
 sektor UMKM Ritel Fashion penurunan terjadi karena UMKM di
sektor ritel belum bisa memaksimalkan layanan online. Untuk
mendorong transaksi, UMKM dapat mendorong penjualan online.
 Sektor UMKM Bisnis Layanan Kecantikan,UMKM bisa mengubah
layanan jasa menjadi produk yang bisa digunakan oleh konsumen di
rumah.

V.PENUTUP

1. Kesimpulan
 Pandemi Virus Corona yang melanda dunia termasuk Indonesia mempunyai
dampak bukan hanya bagi kesehatan masyarakat namun juga terkait dengan
perekonomian Indonesia.
 Aktivitas UMKM mengalami penurunan sebagai dampak dari pandemi virus
corona.
 Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi masalah perekonomian
Indonesia selama masa pandemi virus corona.
 Kementrian Koperasi dan UMKM mengeluarkan berbagai strategi untuk
membantu kelompok-kelompok UMKM yang ada.
 Berbagai sektor UMKM membuat strategi masing-masing agar usahanya tetap
bertahan selama masa pandemi virus corona,sebagaian besar memanfaatkan e-
commerce.
2. Saran-saran
 Sektor-sektor UMKM dapat memanfaatkan berbagai kebijakan pemerintah
agar dapat mempertahankan usahanya.
 Agar semua sektor UMKM dapat memanfaatkan jasa penjualan online.
 UMKM dapat mencari usaha baru yang lebih bermanfaat dan dibutuhkan oleh
masyarakat saat ini.Misalnya, dengan usaha penjualan alat-alat kesehatan yang
sangat dibutuhkan selama masa pandemi ini.
Sumber-sumber :

 Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Bisnis Anjlok akibat Pandemi
Corona, UMKM Bisa Ubah Strategi Usaha" ,
https://katadata.co.id/berita/2020/04/15/bisnis-anjlok-akibat-pandemi-corona-umkm-
bisa-ubah-strategi-usaha
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Kebijakan Ekonomi Jokowi
di Tengah Pandemi Covid-19: Penangguhan Cicilan hingga Relaksasi Pajak",
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/26/07412441/9-kebijakan-ekonomi-
jokowi-di-tengah-pandemi-covid-19-penangguhan-cicilan.
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Krisiandi
 https://new.detik.com/berita /d.-4943950/latar-belakang--virus-corona-
perkembangan-hingga-isu-terkini
 https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/11/130600623/diumumkan-awal-maret-
ahli-virus-corona-masuk-indonesia
 https://www.alodokter.com/virus-corona
 https://dosenpintar.com/pengertian-umkm/
 https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-jenis-dan-perkembangan-umkm-di-
indonesia/artikel by.dina amalia
 https://salamadian.com/umkm-ukm-indonesia/
 Htpps://www.liputan6.com/bisnis/read/4228971/strategi/kemenkop-lindungi-umkm-
di-tengah-pandemi-corona-sumber merdeka.com

Anda mungkin juga menyukai