Biografi Tokoh
Main Talent
Nama : Nova
Umur : 25 Tahun
Pekerjaan : Desainer
Hobi : Design Grafis
Ekonomi : Menengah ke atas
Latar Belakang : Nova tengah melakukan proses pengambilan gambar
pre wedding saat pasangannya, Haikal menghilang
secara misterius. Nova yang berteguh hati, berusaha
mencari keberadaan Haikal. Namun sungguh
disayangkan Haikal yang dulu dikenalnya kini telah
berubah. Haikal tak lagi kenal Nova, Haikal tak lagi
sayang pada Nova, dan kini Haikal telah bersama
wanita lain.
Nama : Haikal
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hobi : Photography
Ekonomi : Menengah ke atas
Latar Belakang : Haikal menderita penyakit Alzaimer dan hal itu
dimanfaatkan oleh Andi untuk memisahkannya dengan
Nova. Ingatan Haikal yang mulai timbul tenggelam,
berusaha mencari keberadaan Nova dengan bantuan
perawat pribadinya.
Nama : Andi
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Dokter
Hobi : Design Grafis
Ekonomi : Menengah ke atas
Latar Belakang : Andi yang terlebih dahulu mengenal dan menyayangi
Nova, sangat tidak menyukai Haikal yang begitu saja
dapat meminang dan memenangkan hati Nova
seutuhnya. Saat Andi menyadari kelainan pada Haikal
ia memaksa Haikal untuk berobat di rumah sakit milik
keluarga. Dan tentu saja, Andi tak memberitahukan
kondisi Haikal yang sebenarnya pada Nova maupun
Haikal sendiri. Andi malah memanfaatkan penyakit itu
untuk memisahkan Haikal dan Nova.
Supporting Talent
Nama : Dion
Umur : 25 Tahun
Pekerjaan : Photografer
Hobi : Photography
Ekonomi : Menengah ke Atas
Latar Belakang : Dion sepupu terdekat Haikal yang juga sangat akrab
dengan Nova. Bersama, mereka berdua mencari
keberadaan Haikal namun tak kunjung membuahkan
hasil. Sampai bertahun – tahun berlalu, Dion merelakan
Nova yang kini dipinang oleh Andi.
Nama : Lili
Umur : 25 Tahun
Pekerjaan : Perawat
Hobi :-
Ekonomi : Menengah
Latar Belakang : Perawat yang diutus oleh Andi untuk menjaga Haikal
dan menjauhkannya dari ingatan masa lalunya.
Sinopsis :
INI AKU ?
Cinta Segitiga
Scene Plot
Dari dalam mobil, Nova melihat Lili berjalan merangkul Haikal. Kontan Nova
meminta Dion untuk menghentikan mobilnya. Nova berlari mengejar Haikal disusul
oleh Dion. Tanpa kontrol Nova memeluk Haikal dan menangis sejadinya. Sekian
detik Nova tenggelam dalam harunya, Haikal berusaha melepaskan Nova dan
beralih menggenggam tangan Lili. Belum sempat Haikal bertanya ‘kamu siapa?’
Nova tertegun dan kembali menghujani Haikal dengan berbagai macam pertanyaan
dan pernyataan. Haikal hanya terdiam.
CUT TO:
Flashback
Scene 02. Ext. Taman – Pagi
Cast. Nova, Haikal, Andi, Dion, beberapa crew foto
Nova dan Haikal tengah melakukan foto pre wedding, dengan Dion sebagai
Photographer dan Andi pendamping pria dan wanita yang menyiapkan segala
sesuatunya.
1. Nova dan Haikal terlihat begitu bahagia, berbagai jepretan dengan kostum,
ekspresi dan lokasi yang berbeda.
2. Dion terlihat nyaman dan antusias mengarahkan gaya bagi Nova dan Haikal,
ia pun banyak terlibat dalam canda tawa hari itu.
3. Begitu pula dengan Andi, benar-benar terlihat seperti kakak yang siap
menjadi dan menyiapkan keperluan apa pun untuk Nova. Andi pun terlihat
akrab dengan Haikal dan Dion.
Nova, Andi dan Dion melihat hasil jepretan di laptop dan berkomentar tiap kali
melihat sesuatu yang lucu, sambil bercanda ria. Tiba-tiba HP Nova berdering. SMS
masuk. “Maafkan aku!”
Nova tersenyum, tak menganggap serius SMS dari Haikal tersebut dan
menelponnya.
CUT TO:
End of Flashback
Scene 04 & 05. Int/Ext. Kolam Renang/ Rumah Sakit – Malam
Cast. Nova, Haikal, Andi, Dion
Nova tengah menelpon Andi untuk cepat datang ke pesta lajang sahabat dekatnya.
Andi telah berjanji untuk menjadi partnernya malam itu. Namun apa daya, Andi
tengah ada operasi yang menunggu. Nova pun dengan sedikit rasa kecewa
merelakan Andi untuk melakukan operasi dan segera menyusulnya ke pesta. Di
tengah pesta Nova berkenalan dengan Dion, sahabat mempelai pria yang juga
berprofesi sebagai photographer. Saat itu lah, Nova berkenalan dengan Haikal yang
datang sebagai partner Dion, sepupunya.
Dengan sabar Nova menunggu Andi datang menjemput. Tiba – tiba mobil Haikal
berhenti di depannya. Dan menawari Nova untuk diantar. Nova sempat bimbang,
namun ia pun mengiyakan ajakan Haikal. Dalam saat yang bersamaan, Andi datang
dan mengklakson Nova untuk naik ke dalam mobilnya. Andi menyapa Haikal,
singkat. Dengan berat hati Nova meninggalkan Haikal dan berkata maaf karena
harus menolak niat baiknya.
Nova menaiki mobil Andi dan melesat pergi. Tinggal Haikal yang menyesal tidak
memaksa Nova untuk diantar olehnya. Dion menghampiri Haikal dan bertanya
kenapa ia tak jadi pulang bersama Nova. Haikal hanya bisa tersenyum kecut dan
menyuruhnya untuk cepat naik.
Andi meminta maaf atas keterlambatannya menemani Nova. Namun tak ada
tanggapan berarti dari Nova. Malah, Nova terlihat senyum-senyum sendiri. Nova
tersadar dan memaafkan Andi dengan syarat ia harus membantunya dalam proses
pemotretan yang akan dilakukannya lusa.
Nova bersiap pergi ke lokasi pemotretan, baju rancangannya yang akan dipakai
dalam proses pemotretan telah di packing dan menuju lokasi bersama para
asistennya. Lagi-lagi Nova menelpon Andi yang tak kunjung datang untuk
menjemput dan mengantarnya ke lokasi. Nova sedikit kesal, karena Andi tidak bisa
di hubungi, ia pun memutuskan untuk pergi sendiri ke lokasi.
Sungguh berjodoh, tepat Nova keluar butik, mobil haikal melintas dan langsung
berhenti. Haikal kembali menawarkan Nova untuk mengantarnya. Dengan senang
hati Nova menerimanya.
Scene 09. Ext. Taman – Pagi
Cast, Nova, Haikal, Dion
Nova bergegas keluar mobil tanpa berpamitan. Menyerahkan buket bunga pada
asistennya dan menyesal tidak bertukar nomor telepon dengan Haikal. Saat ia
berbalik, mobil Haikal telah pergi.
Proses pemotretan siap di mulai. Namun Nova tak bersemangat seperti biasanya.
Sampai akhirnya ia dikagetkan oleh Dion yang ternyata photographer hari ini. Ia
bersama asistennya, Haikal.
Pemotretan hari itu berjalan dengan baik, malah lebih menyenangkan. Pikir Nova.
Haikal sesekali mencuri foto Nova, begitu pula dengan Dion, mencuri foto keakraban
Nova dengan Haikal.
Nova, Haikal dan Dion tengah menikmati makan siang. Andi pun tiba, dengan
membawa berbagai macam camilan kesukaan Nova. Mencoba untuk meminta maaf
karena pagi itu ada operasi dadakan. Dan sore ini, ada dua operasi yang
menantinya, jadi Andi tak bisa mendampingi Nova hingga pemotretan selesai. Andi
pamit pada Nova, Haikal dan Dion. Ia pun berjalan meninggalkan Nova. Namun
Nova terlihat tak menghiraukannya dan kembali bersenda gurau dengan Haikal dan
Dion. Andi terlihat geram.
Dari dalam mobil Andi terlihat cemburu dan kesal pada Haikal. Ia meremas stir mobil
menahan amarah. Andi terlihat meraih telepon genggamnya.
Pemotretan hampir selesai, rintik hujan mulai membasahi area pemotretan. Seluruh
crew lari berpencar sambil menyelamatkan perlengkapan mereka. Begitu pula
dengan Haikal dan Nova.
Taman sudah terlihat mulai sepi, Nova masih terlihat menyelamatkan buket dan
perlengkapan lainnya. Haikal pun berlari menarik tangan Nova untuk menghindari
hujan dan berakhir di sebuah kotak telepon (kotak kaca tanpa pintu).
Nova sedikit kikuk karena Haikal ikut berteduh dalam kotak telepon yang sempit.
Nova mencoba meremas rambutnya yang kuyup. Haikal sadar diri dan keluar dari
kotak telepon agar Nova lebih leluasa. Nova tidak tega melihat Haikal berdiri di luar
dan kehujanan. Nova terharu melihat Haikal yang begitu menjaganya.
Akhirnya Nova mempersilahkan Haikal untuk masuk dan berteduh, tak lama tampak
sebuah mobil melaju kencang, Haikal yang menyadari mobil dan genangan air
dihadapannya, berbalik menutupi Nova tepat saat genangan air menciprat ke arah
mereka. Keduanya saling berpandangan dan mendekatkan wajah mereka. Telepon
di saku Nova berdering.
Andi menjenguk Nova yang terbaring sakit di kamarnya. Namun raut wajahnya tak
menandakan ia terbebani oleh demam yang dideritanya. Tanpa bertanya, Andi
sudah mendapat cerita lengkap dari Nova. Siapa Haikal, bagaimana ia, darimana
asalnya, bagaimana keluarganya.. bla.. bla.. bla.. bla..
Andi sedikit kesal, namun melihat Nova yang begitu bahagia, ia pun ikut bahagia
dan merestui mereka berdua.
Andi berjalan memasuki rumah sakit, ia pun melihat Haikal yang keluar dari kantor
dokter syaraf, termenung. Andi bermaksud menyapa dan mengajaknya minum kopi,
tapi yang ditegur seperti kehilangan akal sehat, kosong. Haikal sama sekali tidak
mengenali Andi. Andi mengerenyitkan dahinya sambil melihat punggung Haikal yang
terlihat gontai.
Nova, Andi dan Dion melihat hasil jepretan di laptop dan berkomentar tiap kali
melihat sesuatu yang lucu, sambil bercanda ria. Tiba-tiba HP Nova berdering. SMS
masuk. “Maafkan aku!”
Nova tersenyum, tak menganggap serius SMS dari Haikal tersebut dan
menelponnya. Namun Haikal tak dapat dihubungi. Nova mulai terlihat cemas. Nova,
dibantu oleh Andi dan Dion mulai mencari Haikal.
1. Di pelosok taman
2. Di toilet
3. Di mana-mana
Nova tengah melihat album dirinya bersama Haikal. Tetes air mata pun tak
terbendung, sampai akhirnya Andi masuk dan mengajaknya untuk pergi menghirup
udara segar.
Andi pamit dan melesat dengan mobilnya. Nova memasuki butiknya sambil
membawa beberapa hadiah dari taman hiburan.
Di dalam Dion dan beberapa asistennya tengah mengepak barang untuk pemotretan
besok. Dion sempat menyinggung kedekatannya kembali bersama Andi. Nova
sedikit merasa bersalah, namun Dion memaklumi dan merestui mereka berdua.
Mereka berdua pun berpelukan.
Nova terlihat tengah sibuk membantu calon mempelai wanita memakai gaun
pemotretannya. Di kejauhan terlihat Andi menghampiri Dion dan berbincang
dengannya. Perbincangan mereka terlihat serius. Namun Nova mengurungkan
keingin tahuannya. Proses pemotretan pun berjalan lancar.
Tidak biasanya seluruh crew tidak langsung berkemas seusai pemoretan. Hanya
Nova sendiri yang terlihat sibuk membereskan perlengkapannya. Tiba-tiba lampu
studio padam, hanya lampu sorot yang menerangi langkah Andi menuju Nova. Nova
celingukan sendiri merasa malu, terlebih saat Andi mengeluarkan kotak cincin dan
melamarnya di hadapan seluruh crew yang mulai bersiul dan berteriak
mengucapkan terima dan selamat. Nova menatap Andi cukup lama. Ia sungguh tak
percaya akan di lamar tepat satu tahun menghilangnya Haikal. Nova enggan untuk
menerima Andi karena masih terbayang-bayang akan Haikal. Dion pun berinisiatif
meraih tangan Nova untuk menyambut cincin yang akan dipakaikan oleh Andi.
Sorak sorai pun riuh terdengar. Nova memeluk Dion bahagia. Dan memeluk Andi
dengan haru.
Scene 22. Int. Rumah Nova – Kamar – Malam
Cast. Nova, Dion
Dion membantu menyiapkan pakaian Nova untuk bulan madu bersama Andi.
Mereka berencana langsung pergi setelah acara pernikahan selesai. Nova meyakini
dirinya sendiri bahwa ini adalah pilihan yang tepat, begitu pula dengan Dion. Ia
dengan senang hati merelakan Nova bersama Andi. Karena mengetahui Nova tulus
menyayangi Haikal, dan Andi pun tulus menyayangi Nova.
Dion membawakan koper Nova dan keluar lebih dahulu dari kamar Nova, Nova
menggenggam kenop pintu, menoleh, melihat foto dirinya bersama Haikal yang
tersenyum, berbalik, menutup frame foto tersebut dan berlalu keluar kamar.
Nova memasuki mobil Dion dan melaju pergi ke lokasi resepsi pernikahan.
Nova terlihat bersandar lemas sambil menatap jalanan yang dilaluinya. Dari dalam
mobil, Nova melihat Lili berjalan merangkul Haikal. Kontan Nova meminta Dion
untuk menghentikan mobilnya. Nova berlari mengejar Haikal disusul oleh Dion.
Tanpa kontrol Nova memeluk Haikal dan menangis sejadinya. Sekian detik Nova
tenggelam dalam harunya, Haikal berusaha melepaskan Nova dan beralih
menggenggam tangan Lili. Belum sempat Haikal bertanya ‘kamu siapa?’ Nova
tertegun dan kembali menghujani Haikal dengan berbagai macam pertanyaan dan
pernyataan. Haikal hanya terdiam.
Lili membawakan minuman untuk Haikal yang duduk sendirian menatap jauh
sekelilingnya. Lili mencoba memulai percakapan dengan menanyakan siapa Nova
sebenarnya. Namun Haikal tak mampu mengingatnya sama sekali. Haikal pun lupa
siapa Lili. Lili hanya tersenyum dan membantunya meminum dan memakan
camilannya.
Andi memasukan cincin pada jari manis Nova yang mulai menangis. Bukan karena
bahagia, namun sedih menerima kenyataan hilangnya Haikal karena wanita lain.
Dion menatap sedih pada Nova yang matanya sembab. Andi melihat kejanggalan
itu. Namun ia berusaha menepis kecurigaan dan kegelisahannya itu.
Haikal hanya duduk dan menatap kosong sampai ia mendengar kerumunan dan
kebahagiaan sekelompok orang yang melakukan proses pemotretan. Mereka terlihat
bahagia. Haikal mulai tersadar, menggali memori masa lalunya bersama Nova yang
sempat hilang. Tanpa aba-aba ia berlari menjauh, Lili mengejarnya.
Nova bersiap melempar buket bunga pernikahannya. Para tamu sudah riu
berdesakan untuk mengambilnya. Bunga pun dilempar.
Haikal membuka pintu apartemennya dan melihat buket bunga yang telah kering di
atas meja. Di setiap dindingnya terdapat foto dirinya bersama Nova. Ia mengerang
dan menangis sejadi-jadinya. Di ambang pintu Lili hanya mampu melihatnya tanpa
berbuat apa-apa.
Andi tengah berganti pakaian lengkap dengan kopernya siap pergi bersama Nova,
namun betapa kagetnya mereka saat tahu, Nova tidak ada di kamar gantinya. Andi
dan Dion pun berusaha untuk mencarinya.
Scene 34. Int. Apartemen Haikal – Malam
Cast. Nova
Nova memasuki apartemen Haikal. Tak ada Haikal, hanya barang-barangnya tanpa
perubahan apa pun. Nova mencari di dapur maupun toilet, tak ada siapa pun. Nova
membuka lemari baju Haikal, memeluk deretan kemeja dan baju yang tergantung
sambil menangis meraung. Merindukan Haikal.
Haikal terduduk lemas bersandar pada gerbang rumah Nova, Lili pun berusaha
meraih dan mengajaknya pulang. Selisih, mobil Andi pun tiba, Dion melihat rumah
Nova masih sepi tak ada siapa pun. Andi berusaha membuka pintu gerbang, sampai
akhirnya Dion melihat Nova yang berjalan lunglai sendirian. Andi menghampiri dan
langsung memeluknya. Nova kembali menangis sejadinya. Dion miris melihat
pemandangan itu.
Nova tengah terlelap, wajahnya terlihat begitu lelah. Dion pun menceritakan kejadian
di taman sebelum resepsi terjadi. Andi sangat terkejut. Andi terlihat resah dan
meminta Dion untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Dion pun menurut. Andi
pasti lebih mampu menjaga Nova.
Di samping kasur Nova, Andi menggenggam erat tangan Nova dan menciumnya.
Meminta maaf dan berjanji akan terus menjaga dan membuatnya bahagia. Serta
menghapus ingatannya mengenai Haikal untuk selamanya.
Andi membawakan sarapan untuk nova yang masih terlelap diatas tempat tidur, andi
berusaha untuk membangunan nova namun nova tetap saja tertidur. Andi mencium
kening nova dan meninggalkan nova bersama sarapannya untuk melakukan
aktivitasnya yang padat.
Cast. Nova
Nova menggeliat terbangun dari tidurnya, matanya masih terlihat sembab. Dalam
lamunannya nova mengeluarkan air mata mengingat apa yang terjadi hari-hari
kemarin. Hape nova bordering terlihat telpon dari dion.