Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS GANGGUAN KEPRIBADIAN

DALAM FILM ”BLACK SWAN”

Disusun Oleh :
Aziizah Putri Styawan
Fathya Rachma Utami
I Gusti Agung Ayu Indira Trisyanadevi (2206090892)
Irdina Fathiyah Rahvi (2206090854)
Nissha Arjanty
A. Identitas Film
Judul Film : Black Swan
Suradara : Darren Aronofsky
Genre : Drama, psychological thriller.
Pemeneran : Natalie Portman (Nina Sayers / The White Swan / The
Black Swan)
Mila Kunis (Lily / The Black Swan)
Vincent Cassel (Thomas Leroy / The Gentleman)
Barbara Hershey (Erica Sayers / The Queen)
Winona Ryder (Elizabeth "Beth" MacIntyre/The Dying Swan)
Sinopsis :

Film ini diawali dengan adegan Nina yang baru terbangun dari tidurnya dan
menceritakan mimpi anehnya kepada sang ibu sambil menggunakan sepatu balet dan
memakan sarapan yang telah ibunya siapkan. Dalam mimpinya tersebut jelas
menggambarkan bahwa ia merupakan seorang penari balet yang handal. Tanggapan dan
prilaku ibunya yang diberikan kepada Nina menggambarkan bahwa ibunya sangat khawatir
dan overprotective terhadap dirinya terutama saat ibunya melihat sebuah luka (ruam) kecil
di punggung Nina. Dalam obrolan pagi mereka juga sudah terlihat seberapa Nina
menginginkan peran utama dalam penampilan balet selanjutnya.
Cerita berlanjut ketika Nina mengikuti audisi dan ternyata ia terpilih untuk ke tahap
selanjutnya. Sebenarnya penampilan balet ini pernah diperankan sebelumnya oleh Beth
yang mana sudah harus dihentikan karena usianya yang sudah cukup tua, sayangnya nina
melihat kefrustasiannya Beth tersebut dalam ruang riasnya dan tanpa berpikir Panjang ia
mengambil beberapa barang. Kenyataan ternyata tak seindah yang dibayangakan ketika
sang koreo, Thomas Leroy, merasa Nina kurang cukup baik dalam memerankan kedua
peran tersebut. Nina merupakan anak yang lugu, lembut dan selalu sempurna dalam
gerakannya memang sangat cocok untuk memainkan peran White Swan, dengan begitu ia
akan kesulitan dalam memaikan peran Black Swan yang mana dalam tiap gerakannya
menggambarkan suatu kebebasan dan didukung dengan kegairahan.
Hal tersebut menjadi pemicu awal dari kejadian aneh yang dialaminya, saat ia
berjalan di lorong ia melihat sosok perempuan yang berbaju hitam yang ternyata
menyerupai dirinya. Sesampainya di rumah ia memutuskan untuk menyembunyikan
kejadian aneh tersebut kepada ibunya dan justru memaksakan dirinya untuk berlatih lebih
keras. Ketika sang ibu melihatnya, ia langsung menegur Nina untuk jangan terlalu
memaksakan dirinya walaupun sejujurnya ia sangat menginginkan Nina dapat melanjutkan
mimpinya untuk menjadi penari balet terkenal yang harus gugur begitu saja karena dirinya
mengandung Nina. Namun, jelas Nina mengabaikan nasihatnya tersebut demi peran utama
yang sudah ia dambakan dan menurutnya semua itu harus berjalan dengan “sempurna”.
Saat menuju pengumuman ia merasa pesimis karena melihat penampilan teman temannya,
tetapi kenyataan berkata berbeda, Nina terpilih menjadi peran utamanya.
Acara amal untuk pertunjukan pun berlangsung, Nina menjadi center of attention
kegiatan tersbut dan pada acara tersebut ia kembali bertembu Beth. Ketika ia pegi ke kamar
mandi, ia merasa kukunya sakit an ia menarik kulit mati tersebut namun terlalu panjang
dan menyebabkan pendarahan yang tidak sedikit namun, ketika ia membasuh dengan air
luka tersebut hilang. Sesampainya di rumah, ibunya Kembali melihat luka di punggung
Nina yang semakin parah dan memotong kukunya. Keesoka harinya ketika mereka semua
berlatih, terdapat kabar bahwa Beth mengalami kecelakaan dan Nina berinsiatif untuk
menjenguknya. Sesampainya di sana Beth malah menyakiti dirinya, itulah yang ada di
pandangan Nina.
Atas kefrustasiannya itu, keeseokan harinya setelah latihan ia bertemu Lily, ia telah
berkali kali dipuji akan gerakannya yang sangat cocok untuk menjadi Black Swan dan
dijadikan sebagai cadangan untuk menjadi black swan jika saat hari pertunjukan Nina tidak
dapat melakukannya dengan baik, justru mengajaknya untuk sedikit bersantai agar diriya
lebih mendalami peran Black Swan tersebut agar tidak digantikan oleh dirinya. Ketika ia
memikirkan kejadian tersebut di bathup rumahnya ia justru dikagetkan dengan sosok
dirinya yang ada tepat diatasnya dan tangannya yag penuh darah karena telat menggaruk
punggungnya tersebut, ketika ia bercermin pun tiba-tiba muncul sosok seperti dirinya
dengan kepribadian yang 180 derajat terbalik darinya. Tak lama kemudian ternyata Lily
menghampiri kediaman Nina dan mengajaknya untuk menikmati dunia malam dan Nina
pun menurutinya. Sepulangnya, Nina pun bertengkar dengan ibunya dan berhayal akan
beberapa kejadian yang ia kira itu benar terjadi.
Keesekokan harinya, ia telat bangun karena ibunya marah dan tidak
membangunkannya. Sesampainya di ruang latihan, Nina pun marah kepada Lily karena ia
merasa bahwa Lily tidur di kamarnya semalam. Namun Lily tidak membenarkan bahwa
hal tersebut terjadi dan saat itulah Nina mulai bingung dengan dirnya. Saat pengukuran
kostum pun ia melihat dirinya berbicara di cermin dengan dirinya yang lain namun ia terus
memutuskan untuk tidak meceritakannya. Dan ketika semua orang sudah pulang ia melihat
bahwa terdapat seorang sosok hitam yang membuatnya takut, dan ia Kembali dihantui oleh
pandangannya terhadap Beth yang menyakiti dirinya sendiri tersebut. Sesampainya di
rumah pun ia merasa semua lukisan tersebut berbicara dan mulai merasakan dirinya seolah
olah berubah menjadi seekor unggas.
Keesokannya di hari pertunjukan, ibunya melarang dirinya pergi karena ibunya
yakin bahwa ia sakit, namun ia memaksakan diri untuk tetap tampil. Penampilan berjalan
lancar sampai tiba tiba ia terjatuh. Saat Kembali ke ruang riasnya ia melihat Lily sedang
bersiap siap untuk menjadi Black Swan, tampa berfikir panjang terjadilah perkelahian
antara dirinya dan Lily. Tanpa disengaja, ia menancapkan pecahan kaca ke perut Lily lalu
menyembunyikannya ke dalam toilet. Setelah kejadian tersebut ia langsung Kembali ke
panggung dan menampilkan perannya sebagai Black Swan. Penambilannya sangat bagus
dan totalitas, ia pun membayangkan diirnya sebagai seekor unggas. Ketika tepukan tangan
membuatnya senang, tiba-tiba suatu kejadian aneh terjadi, Lily menghampirinya dan
mengucapkan selamat. Seketika dirinya membeku dan bingung, ternyata yang terjadi
hanyalah perkelahian ia dengan dirinya bukan dengan Lily, iapun segera melihat perutnya
yang ternyata sudah tertusuk pecahan cermin.
Namun, baginya pertunjukan harus tetap berjalan dengan sempurna, ia pun
mengahapus tangisnya dan segera mengenakan kostum White Swan lalu kembali ke
panggung untuk adegan terakhirnya. Dan ia pun berhasil menampilkan pertunjukan
akhirnya dengan “sempurna” dimana semua orang memujinya atas penampilannya yang
“sempurna”. Kebahagiaan itu sekita berlarut ketika darah mulai mengalir dari perut Nina
dan secara perlahan mereka sadar bahwa itulah pertunjukan terakhir yang di mainkan oleh
nya. Layarpun berubah menjadi warna putih.
B. Analisis Gangguan Kepribadian
Tokoh yang mengalami : Nina Sayers
Diagnosis : Skizofrenia
Gejala : Tidak bisa membedakan khayalan dan kenyataan,
terjadinya perubahan sikap yang signifikan, kurangnya
pengendalian diri, delusi, ketidak puasan, cemas berlebih.
Penyebab : Ketertarikan berlebih akan menjadi peran utama ,
kecemasan akan ketidak sempurnaan dalam penampilan,
ibunya yang selalu overprotective kepada dirinya, tidak
mau tergantikan, hustle culture, terbebani oleh ekspektasi
ibunya untuk dapat menjadi penari balet yang handal
meneruskan mimpi ibunya.

C. Skizofrenia
Skizofrenia adalah reaksi spesifik terhadap kecemasan yang parah, yang berasal dari masa
kanak-kanak, dan dialami lagi dan diperkuat pada periode kehidupan selanjutnya, dan
umumnya melibatkan penggunaan motivasi dari penurunan lanjutan dari sikap abstrak.
Skizofrenia dapat mengakibatkan beberapa kombinasi halusinasi, delusi, dan pemikiran dan
perilaku yang sangat tidak teratur yang mengganggu fungsi sehari-hari, dan dapat
melumpuhkan. Skizofrenia adalah bagian dari gangguan psikosis yang terutama ditandai
dengan kehilangan pemahaman terhadap realitas dan hilangnya daya tilik diri (insight) (Sadock
et al., 2014). Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani yaitu schizo (split/perpecahan) dan phren
(jiwa). Istilah tersebut digunakan untuk menjelaskan terpecahnya pikiran seseorang dengan
gangguan ini. Istilah skizofrenia tidak menunjukkan beragamnya kepribadian pada individu
(multiple personality) (Sadock et al., 2014).
World Health Organization (2017) mengumumkan pada umumnya gangguan
mental yang terjadi adalah gangguan skizofrenia, Diperkirakan 4,4% dari populasi
global menderita gangguan skizofrenia. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan
Jiwa-lIl (PPDG]-Ill), skizofrenia adalah suatu deskripsi sindroma dengan variasi penyebab
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau
"deteriorating") yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh
genetik, fisik, dan sosial budaya (Departemen Kesehatan RI, 1998). Pada gangguan psikosis,
termasuk juga sizofrenia, biasanya akan merasakan gejala - gejala seperti halusinasi, distorsi
isi pikir (waham), distorsi dalam proses pikir dan bahasa dan distorsi perilaku dan
pengontrolan diri, keterbatasan dalam ekspresi emosi, keterbatasan dalam produktifitas
berpikir (Suryani, 2013). Hal yang sama dijelaskan oleh Kaplan & Sadock (2007) penderita
skizofrenia akan mengalami gangguan dalam kognitif, emosional, persepsi serta gangguan
dalam tingkah laku (Maryatun, 2013). Distorsi pikiran negatif yang muncul pada klien
skizofrenia dapat memicu timbulnya tekanan mental yang akan berakibat pada timbulnya
kecemasan, depresi atau bahkan dorongan untuk bunuh diri.

D. Kesimpulan

E. Daftar Pustaka
American Psychological Association. (n.d.). Apa PsycNet. American Psychological
Association. Retrieved October 8, 2022, from https://psycnet.apa.org/record/1955-07632-
000
Sinopsis Skizofrenia. (2018). (n.p.): Universitas Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai