Anda di halaman 1dari 2

Film berjudulkan “ KUKIRA KAU RUMAH “ ini bertemakan drama romansa dengan

mengangkat isu tentang kesehatan mental. Film ini mengangkat isu tentang penyakit mental
bernama bipolar dan disutradarai oleh Umay Shahab.
Film ini dibintangi oleh aktris ternama Prilly Latuconsina sebgai Niskala, Jordy Pranata sebagai
Pram, Shenina Cinnamon sebagai Dinda sahabat dari NIskala dan sejumlah aktris lainnya. Prilly
berlakon sebagai Niskala adalah seorang perempuan periang yang ternyata mengidap penyakit
bipolar. Jody berperan sebagai laki-laki yang nantinya akan menjadi teman baru dari Niskala. Dan
Shenina berperan sebagai sahabat dari Niskala yang selalu membantu Niskala saat masa sulitnya.
Film ini menceritakan tentang pertemuan dua insan yang sama-sama terluka. Pram yang terluka
karena kehilangan sosok ayahnya, diabaikan oleh ibunya dan diremehkan oleh orang-orang
tentang bakat bernyanyinya dengan Niskala yang mulai lelah dengan keadaan yang
mengekangnya. Niskala berkuliah secara diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya kemudian
bertemu dengan sosok Pram. Mereka berdua bersama-sama berusaha menyembuhkan diri. Mereka
menghabiskan waktu untuk bersenang-senang menikmati masa kasmaran mereka.
Pertemuan itu membawa Niskala menuju perubahan. Niskala yang awalnya hanya berteman
dengan teman kecilnya, Dinda dan Okta kini mulai jarang bertemu dengan mereka. Sepulang
kuliah Niskala selalu bertemu dengan Pram. Sampai pada puncaknya di suatu hari. Niskala
mengajak Pram untuk menunjukkan kegemarannya, yaitu bernyanyi. Mereka berdua bernyanyi di
sebuah kafe.
Ternyata penampilan mereka tersebar dan mendapat popularitas, orang-orang mulai mengetahui
keberdaan Niskala dan mulai menyukai Pram dan kemampuan bernyanyinya. Mereka mulai sering
tampil berdua dengan banyak orang yang menonton mereka. Namun ternyata kedua sahabatnya
tidak menyukai hal itu. Mereka khawatir karena Niskala itu berbeda, ia seharusnya tidak
menunjukkan dirinya karena untuk berkuliah secara diam-diam saja cukup sulit. Apalagi jika
Niskala mulai terkenal di media sosial.
Kekesalan temnannya, Okta memuncak ketika ia melihat Niskala yang diantar pulang oleh Pram.
Ia lantas memukul Pram. Kejadian ini justru memancing membuat bipolar yang diidap oleh
Niskala kambuh. Selama beberapa waktu, Niskala berada dalam fase depresi sehingga ia memilih
untuk tidak menumui Pram lagi. Pram merasa sangat kehilangan. Ia selalu berusha untuk mencari
Niskala. Ibu Niskala yang mengetahui permasalahan ini pun melarang Pram untuk bertemu dengan
Niskala walau Pram sudah berusaha untuk menemui Niskala. Pram mengetahui bahwa Niskala
mengidap bipolar dari sahabat Niskala bernama Dinda.
Dari Dinda ia tahu bahwa Niskala pertama kali menunjukkan tanda-tanda ketika ia masih
bersekolah di tingkat SMA. Dan dari sanalah ia mendapat kekangan dari ayahnya. Ia di larang
bersekolah oleh ayahnya. Dan inilah alasan mengapa Niskala harus berkuliah diam-diam.
Sampai pada akhirnya Ibu dari Niskala mengizinkan Pram untuk bertemu dengan Niskala. Karena
selama ini Niskala terlihat sangat sedih. Pertemuan mereka rupanya membawa kebaikan. Niskala
sembuh. Mereka kembali seperti semula. Bernyanyi berdua menghibur pengunjung kafe.
Sayangnya itu tidak bertahan lama, tepat pada saat mereka menampilkan lagu berjudulkan “kukira
kau rumah” di sebuah kafe. Ayah Niskala melihat penampilan mereka. Ayahnya yang tidak
mengetahui apa-apa tentang rahasia Niskalapun murka. Ia menyeret Niskala untuk segera pulang
karena dianggap telah melanggar peraturannya. Kemudian memukul Pram yang dainggap merusak
anaknya. Kejadian ini membangkitkan penyakit bipolar Niskala. Sehingga ia memasuki fase
depresi lagi. Niskala berlari ke atap kafe tersebut. Dan dikejar oleh Pram, kedua orang tuanya dan
kedua temannya. Nsikala berdiri di pinggr pembatas atap. Ia mulai meluapkan seluruh emosinya.
Melihat itu Pram hanya terdiam. Isak tangis terdengar dari Niskala dan ibunya. Pram yang melihat
semuanya tetap terdiam. Ia melangkah mendekati Niskala. Meraih kedua tangannya dan berjanji
akan selalu ada untuk Niskala dan tidak ingin kehilangan Niskala. Sembari bermonolog dalam hati
tentang keinginan Niskala untuk terbang kemudian ia lompat dari atas atap. Dan ia meninggal.

Sejauh ini, saya merasa film ini cukup baik. Tema yang diangkat pada film ini sangat bagus.
Karena film-film Indonesia sangat jarang mengangkat isu mengenai kesehatan mental. Akting
yang disuguhkan oleh pemeran-pemerannya pun sangat baik. Dan lagu-lagu yang ditampilkan
dalam film juga bagus dan sangat tepat untuk permasalahan yang sedang dihadapi kedua karakter
utama dalam film ini.
Namun film ini juga memiliki kekurangan, menurut saya untuk film yang diekspektasikan tinggi
karena berani mengambil tema yang jarang diangkat pada ancah perfilman Indonesia. Film ini
agak sedikit mengecewakan. Karena isu yang diangkat tidak dijelaskan dengan baik. Tentang
mengenai apa itu bipolar dan mengapa bipolar itu bisa diidap oleh seseorang dan apa sajakah
penyakit-penyakit mental. Tetapi saya cukup memaklumi karena isu yang diangkat memang agak
berat.
Selain itu menurut saya alur cerita dalam film ini kurang matang. Karena alurnya terlalu cepat.
Saya seperti menonton FTV biasa. Ditambah lagi dengan latar belakang karakter yang kurang
dijelaskan. Terlebih pada bagian akhir film, karena di sana tidak dijelaskan kenapa Pram memilih
bunuh diri.
Dan menurut saya adegan saat Niskala mendengarkan rekaman suara yang dikirim oleh Pram
sangat kurang, adegan tersebut kurang hidup. Seharusnya dialog Pram dengan ibunya(sebelum
tentang Niskala) juga ditunjukkan. Seperti memanggil ibunya kemudian izin menceritakan
pengalamannya.
Hanya itu dari saya. Semoga perfilman Indonesia semakin bagus dan semakin berani mengangkat
isu yang tidak pasaran. Tidak papa untuk hasil yang agak mengecewakan. Kita bisa terus belajar
dan memperbaiki kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai