Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Mai Giztha Almajan Tiara

Nim : 201810030311095

Matkul : Psikologi dan Kesehatan Mental – B

Jadi disini saya menjawab 5 soal dengan mempaparkan secara langsung dalam 1 paragraf utuh
agar dapat dipahami dengan jelas apa sebenarnya yang terjadi dalam film yang saya review yaitu
“Girl,Interrupted”

film ini membahas tentang gangguan mental. Di awal cerita aku dibuat bingung sama alurnya.
Kayak maju-mundur gitu. Tiba-tiba pas si tokoh utama lagi bicara trus diem, mendadak muncul
adegan masa lalunya. Gara-gara ini aku menganggapnya si tokoh utama ini menderita
skizofrenia, tapi, kalo skizofrenia itu ‘kan dia berhalusinasi kalau dia melihat orang yang
sebenernya nggak ada. Tapi si tokoh utama ini kayak lagi melamun trus dia kepikiran masa
lalunya, intinya pas lagi bengong dia itu flashback sampe nggak sadar sekitar.

Trus pas lagi konsultasi sama psikiater, dia itu nggak percaya kalau dia (diduga) baru saja
melakukan bunuh diri. Pokoknya ngebingungin deh bagian awal cerita. Pokok yang aku tahu,
setelahnya dia dibawa ke rumah sakit jiwa dengan kebutuhan untuk tidur nyenyak doang. 

Awalnya si tokoh utama ini nggak suka banget tinggal di rumah sakit jiwa. Dia ngga merasa gila,
jadi kenapa harus dibawa ke rumah sakit jiwa? Di Claymoore Hospital itu, dia disambut oleh
seorang perawat berkulit hitam bernama Valerie. Suster inilah yang ngurusin dia selama di
rumah sakit jiwa itu. 

Karena nggak merasa gila, si tokoh utama, Susanna, jadi anti sosial dan lebih memilih tidak
berteman dengan siapa pun. Tapi karena Lisa (pasien veteran di rumah sakit itu) yang terus
ngedeketin dia, akhirnya dia pun mulai membuka diri dan berteman dengan Lisa, Polly, dan
pasien lainnya. 

Susanna, Lisa, Polly, dkk, iseng masuk ke ruang dokter untuk melihat hasil diagnosis mereka.
Susanna didiagnosis mengidap Borderline Personality Disorder dan dikatakan memiliki
sifat promiscuous, yaitu sebuah abnormalitas seksual, dimana pengidapnya ini adalah orang-
orang yang melakukan hubungan seks secara bebas dengan siapa pun , terang-terangan dan tanpa
malu-malu, dikarenakan didorong oleh nafsu 
seks yang tidak wajar.

Nah, setelah Susanna tahu apa gangguan mental yang dideritanya, dia justru menjadi pribadi
yang pemberontak. Dia bersama Lisa kabur dari rumah sakit untuk pergi ke Florida. Tapi mereka
menginap semalam di rumah Daisy, pasien di Claymoore Hospital yang sudah dinyatakan
sembuh. 

Di rumah Daisy inilah, masalah pun terjadi. Lisa yang didiagnosis sosiopat, membuka semua
rahasia yang selama ini ditutupi Daisy. Ceritanya, Daisy itu sebenernya belum sembuh, soalnya
dia masih ketergantungan obat. Dan, Daisy punya hubungan khusus dengan ayahnya kayak
sepasang kekasih. Lisa mendapati banyak bekas goresan pisau di lengan Daisy. 

Karena kata-kata Lisa yang menyinggung Daisy inilah, keesokan harinya, Susanna menemukan
Daisy gantung diri di kamar mandi. Susanna yang awalnya sangat menyukai Lisa mendadak
menjauhi Lisa karena kematian Daisy itu. Semenjak saat itulah Susanna bertekad untuk sembuh
dan berusaha untuk tidak ikut-ikutan tingkah liar Lisa lagi. 

Begitulah ceritanya. Cerita ini diangkat dari novel dengan judul yang sama, dimana penulisnya,
Susanna Kaysen, mengungkapkan kisah nyatanya saat tinggal di rumah sakit jiwa dan mengenai
ketidakadilan terhadap wanita di tahun 60-an. Awalnya aku pikir ceritanya bakal nakutin, tapi
ternyata cukup santai. Kupikir bakal ada kekerasan fisik dan sejenisnya, tapi enggak kok.
Meskipun nggak ada kekerasan fisik, film ini nggak cocok ditonton oleh anak-anak di bawah 18
tahun. Mengandung bahasan yang sensitif, dan kata-kata yang kurang pantas.

Anda mungkin juga menyukai