Anda di halaman 1dari 6

Analisis Film Ditinjau Dari Psikologi Kepribadian

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Marakuliah Psikologi Kepribadian II

Dosen Pengampu :
Eva Yuliana, S.Psi, M.Psi.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Farhan Mursyid Bastoni 228600269
Kholizah RA. Pakpahan 228600349
Sonia Safira 228600238
Eka Novita 228600366

UNIVERSITAS MEDAN AREA


FAKULTAS PSIKOLOGI
2023
Nama Film Black Swan
Tahun Terbit 2010
Genre Thriller
Nama Tokoh • Natalie Potrman As Nina
• Vincent Cassel As Thomas
• Barbara Hershey As Erica
• Mila Kunis As Lily
Sinopsis Black Swan mengungkap sisi lain kehidupan
seorang balerina yang berusaha keras demi
tampil sempurna untuk mendapatkan sebuah
peran penting.
Jatuh bangun usaha sang balerina pun tidak
mudah, bahkan penuh dengan hal-hal di luar
dugaan. Berikut sinopsis film Black Swan.

Cerita ini berfokus pada sosok Nina Sayers


(Natalie Portman) seorang penari di studio
balet New York, yang mempersiapkan diri
untuk pementasan bertajuk Swan Lake
Tchaikovsky.

Semua berawal dari Thomas Leroy (Vincent


Cassel) yaitu sutradara artistik studio balet
New York. Dirinya memberi kabar kepada
seluruh balerina bahwa akan ada pementasan
besar.

Tema pilihan Thomas ialah Swan Lake


Tchaikovsky. Ia membuat tampilan berbeda
pada pentas kali ini, setelah memberhentikan
balerina sebelumnya Beth MacIntyre (Winona
Ryder).

Musim baru Swan Lake Tchaikovsky,


Thomas ingin sosok balerina yang mampu
berperan ganda menjadi white swan
berkarakter anggun dan black swan dengan
ciri khas sensual.

Pencarian karakter bagi kedua peran itu


dimulai dengan audisi. Nina Sayers (Natalie
Portman) yang mendedikasikan hidupnya
sebagai penari, mencoba tampil maksimal
supaya bisa terpilih.

Akan tetapi, Thomas sang sutradara artistik


menilai bahwa Nina hanya mampu menjiwai
satu karakter yaitu white swan dan kurang
cocok untuk menjadi black swan.

Selepas audisi, Nina masih terus berusaha


meyakinkan Thomas. Tapi lagi-lagi, Thomas
mengatakan bahwa black swan kurang tepat
bagi Nina.

Keesokan harinya, Nina mencoba sedikit


berpenampilan menggoda demi meyakinkan
Thomas. Sampai akhirnya Thomas pun
mencium Nina secara paksa.

Kejadian itu membawa Nina mendapat peran


utama sebagai swan queen dan ditandai
dengan sebuah pesta penyambutan sekaligus
melepas masa pensiun Beth MacIntyre
(Winona Ryder).

Musim baru untuk Swan Lake Tchaikovsky


dimulai dengan latihan. Namun ini bukanlah
sesuatu yang mudah untuk Nina lakukan.

Sifat Thomas si perfeksionis membuat Nina


merasa tertekan sampai dirinya mengalami
gangguan halusinasi dan berdelusi tinggi
setiap saat.

Sikapnya yang mudah berubah dan


temperamen membuat Erica (Barbara
Hershey) ibunya Nina cemas sampai bersikap
terlalu protektif.

Gangguan psikis tersebut tak terhindarkan


dalam diri Nina, hingga dihantui oleh pikiran
jahat yang menuntut dirinya sempurna
mendalami peran ganda sebagai white swan
dan black swan.

Analisis Film Black Swan dapat dianalisis dengan


menerapkan psikoanalisis. Berdasarkan Teori
Psikoanalitik Sigmund Freud, film ini
menghadirkan berbagai aspek seperti ID, ego,
dan superego. Ada 3 karakter yang
bertentangan dengan Nina, dan masing-
masing dari mereka mewakili elemen dalam
psikoanalisis Sigmund Freud.

Guru balet Nina, Thomas, merepresentasikan


id. Nina mengalami kesulitan menampilkan
angsa hitam, yang merupakan kebalikan dari
angsa putih polos yang Nina gambarkan
dengan sempurna. Thomas adalah aspek alam
bawah sadar Nina yang menyuruhnya untuk
melepaskan dan melepaskan diri, dan
menggunakan seksualitasnya untuk
meningkatkan performanya. Karena Nina
masih perawan, dia dianggap sebagai balerina
yang murni dan baik. Setelah Thomas
"mencerahkan" dia secara seksual, Nina
dibangkitkan oleh buah terlarang yang
dilarang ibunya untuk dicicipi.

Ibu Nina, Erica, merepresentasikan superego.


Sepanjang film, Erica sangat kaku kepada
Nina dan menguasai segala aspek yang ada
dikehidupan Nina. Dia mengatur pola pikir
Nina untuk balet semata dan mencoba
membuat Nina penari yang sempurna. Sang
ibu membuat Nina melakukan semua gerakan
yang benar pada waktu yang tepat dan
mencoba untuk menahannya dari hidup
mandiri.

Dia mengontrol Nina seolah-olah dia masih


anak-anak dan memaksakan moralnya pada
Nina. Ada beberapa adegan dalam film yang
menunjukkan kamar Nina sebelum dia benar-
benar gila, dan mereka menunjukkan
kamarnya yang diisi dengan benda dan
mainan merah muda yang hanya dimiliki oleh
anak-anak. Ini menggambarkan citra Erica
yang terlalu dilindungi yang memengaruhi
aktualisasi dan evaluasi diri Nina.

Teman Nina yang berada pada sanggar


baletnya, yang bernama Lily, Ia
merepresentasikan ego. Lily sesuai seperti
yang diinginkan Nina, karena Lily berjiwa
bebas dan sangat cocok dengan peran angsa
hitam. Ada klip dari film yang menunjukkan
bahwa Nina dapat melihat dirinya dalam Lily.

Pada film seperti dibuat seperti nina


mempertanyakan tentang siapa dia dan apa
yang ia inginkan akhirnya membuat Nina
membaurkan dirinya dengan Lily dan menjadi
balerina yang sempurna, seseorang yang
dapat menunjukkan angsa putih dan angsa
hitam. Pada akhirnya itu mengarah pada
pembunuhan Lily oleh Nina, seseorang yang
ia takuti karena mencuri perannya. Pada
kenyataannya Nina menusuk dirinya sendiri.

Kesimpulannya, kondisi mental Nina yang


saat itu sedang rapuh adalah akibat
terputusnya hubungan antara fisik dan
batinnya. Secara sejak lahir, dia sudah
berbakat dan berprestasi, namun secara batin
dia merasa kosong dan tidak dicintai. Nina
ingin mengeluarkan sisi angsa hitam atau
black swan dari dirinya yang muncul dalam
mimpinya sebagai pemenuhan keinginan.
Memimpikannya tentang sisi jahat yang ada
pada dirinya adalah bukti ketidaksadaran yang
datang untuk "bermain". Mimpi buruk yang
dialami oleh Nina adalah bentuk visual dari
alam bawah sadar dan egonya.

Saran Perilaku atau respon terhadap stimulus yang


dilakukan Nina merupakan dampak dari
lingkungannya, berupa pola asuh
ibunya,lingkungan yang mendesaknya dan
faktor-faktor eksternal lain. Bukan sebuah hal
yang mustahil ketika pikiran sejalan dengan
kehendak kita serta lingkungan menjadi faktor
pendukung utama setiap individu dapat
menciptakan sebuah perubahan besar.
Berdasarkan carita dari film Black Swan ini
kami mengajak sekaligus menyarankan agar
kita dapat memahami jati diri yang
merupakan aspek yang sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai