Anda di halaman 1dari 2

2.

Alasan saya memilih buku tersebut adalah karena saya tertarik dengan versi
original/novelnya setelah menonton film adaptasinya yang sudah dianimasikan oleh studio
ghibli. Selain itu, menurut saya buku ini juga bagus bagi kita yang merasa kesepian atau yang
sedang berusaha mengatasi rasa kesedihan dan/atau kehilangan secara mental. Ini lebih
membuka mata kita mengenai topik tersebut.

3. Buku ini bercerita mengenai Anna Sasaki, seorang gadis berusia 12 tahun yang tinggal
bersama orang tua angkatnya, Bu Preston dan suaminya. Karena serangan asmanya yang
sering dan stress yang dialaminya di sekolah karena tidak punya teman atau sering sekali
dikucilkan, mereka mengirim Anna ke pedesaan untuk mencari suasana baru. Di sana, Anna
pun tinggal bersama keluarga Pegg.

Saat berjalan-jalan, Anna menemukan sebuah mansion besar di tepi danau. Dia melihat
sekeliling, tetapi karena air pasang yang menghalangi dia pun pergi, karena penasaran dengan
mansion yang sepertinya sudah terbengkalai, Anna melaporkan kejadian itu ke Bu Pegg.
Ternyata mansion itu dulunya adalah rumah peristirahatan bagi beberapa orang asing yang
kaya. Namun, sudah lama kali sejak ada orang yang tinggal di mansion tersebut. Dan pada
malam yang sama, Anna bermimpi melihat seorang gadis pirang di mansion.

Lalu keesokan harinya di sebuah festival lokal, Anna berdebat dengan seorang gadis.
Kemudian, dia melarikan diri dan tersandung di dekat mansion. Di sana, Anna bertemu dengan
gadis pirang impiannya, Marnie. Mereka pun berteman. Dan menjadi sahabat dekat.

Setiap malam ketika semua sedang tidur. Anna akan pergi diam-diam untuk menemui Marnie
karena Marnie hanya bisa keluar di malam hari, di sana mereka bertukar rahasia
masing-masing, bermain bersama dan menjadi sangat dekat.

Seiring berjalannya waktu, Marnie menjadi pertanyaan besar terhadap Anna. Kenapa rasanya
dia sudah mengenal Marnie sejak dia lahir? Mengapa dalam waktu yang sangat singkat, Marnie
dapat memberikan dia rasa kenyamanan yang tidak pernah dia rasakan dengan orang lain,
semasa dia hidup.

Pada akhir cerita, semuanya pun terkuak. Mengenai siapakah Marnie sebenarnya, mengenai
keluarga kandung Anna dan mengenai rahasia mansion tersebut. Di akhir cerita, Anna akhirnya
bebas dari cengkraman masa lalu dan berusaha mencari jati dirinya.

4. Characters:
- Anna Sasaki: Anna adalah seorang gadis berusia 12 tahun.Anna adalah anak yang baik
dan sopan namun karena memiliki low self-esteem, dia sering menganggap dirinya tidak
berguna. Anna juga sering sekali memendam perasaan/emosinya sehingga dia rentan
terhadap emosi ledakan emosi dan rasa sedih yang berlebihan. Namun sejak bertemu
Marnie, Anna sedikit demi sedikit berubah dan mendapat rasa kepercayaan diri.
- Marnie: Marnie adalah orang yang baik hati, ramah dan lincah. Dia selalu ceria dan
memiliki senyum di wajahnya. Marnie berjiwa petualang dan suka berlari di hutan,
memetik jamur, dan mendayung perahu di rawa. Marnie sangat peduli dan simpatik, dia
mendengarkan Anna berbicara tentang kehidupannya di rumah dan dengan penuh kasih
meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

5. Moral Value

Yang saya dapat pelajari dari buku tersebut adalah mengenai perjuangan Anna untuk menerima
dirinya apa adanya. Bahwa kita tidak selalu menyimpan masalah dan insecurity kita untuk diri
kita sendiri. Bahwa terkadang tidak apa-apa untuk terbuka kepada orang lain; dan jujur
mengenai perasaan kita yang sebenarnya.

Di dalam buku ini juga, dari karakter Anna, saya belajar bahwa kita tidak boleh
menghakimi/judge seseorang dari luarnya saja. Ketika seseorang tertutup dan terlihat seperti
“tidak ingin bergaul”, tidak selalu itu berarti mereka sombong atau pemalu. Bisa saja ada
sesuatu yang sedang dialami orang tersebut, bisa saja konflik diri atau krisis identitas. Dan bisa
juga karena sesuatu yang mereka alami di masa lalu, yang membuat mereka susah terbuka
dan percaya pada orang lain. Intinya, semoga kita semua dapat memperlakukan sesama
dengan kasih sayang dan dengan rasa pengertian terhadap sesama.

Anda mungkin juga menyukai