Anda di halaman 1dari 10

Absolute Justice

By : Akiyoshi Rikako

Keterkejutan Kazuki saat menerima selembar undangan berawarna


gentian. Nama Noriko yang tertera sebagai pengirimlah yang
membuat Kazuki tak habis pikir. Bagaimana sosok yang sudah
meninggal dapat mengirimkan sebuah undangan. Kazuki sudah
sangat yakin Noriko telah mati, karena dengan tangannya sendirilah
nyawa Noriko berakhir.

Takaki Noriko.

Gadis itu menjadi role-model di sekolahnya. Karena tak hanya


akademisnya yang bagus, pegangannya yang teguh pada
kebenaran membuat banyak wali murid yang menginginkan anak
mereka untuk mencontoh tindak-tanduk gadis itu.

Kazuki, Yumiko, Riho, dan Reika adalah orang-orang yang pertama


kali dekat dengan gadis itu. Mereka dengan segera menjadi dekat
satu sama lain. Bahkan masing-masing dari mereka pernah
mendapatkan bantuan Noriko dan berterima kasih oleh itu.

Meski begitu, lama kelamaan pendapat mereka yang baik terhadap


Noriko mulai berubah. Saat pelan-pelan mereka menyadari ada
yang salah dengan gadis itu. Noriko bertingkah seperti ‘monster’,
yang enggan peduli pada apapun kecuali kebenaran yang ia
tuhankan.

Kemudian pada suatu sore, bertahun-tahun setelah mereka tidak


saling bertemu satu sama lain, Kazuki dan kawan-kawan menerima
surat beramplop ungu. Sebuah undangan untuk kembali
mengadakan reuni persahabatan seperti yang mereka lakukan
beberapa tahun lalu. Namun yang membuat mereka terkejut adalah,
undangan tersebut dikirim oleh Monster itu.

Awalnya, Imamura Kazuki sangat berterima kasih sama Takaki


Noriko yang sudah menolongnya dari tindakkan pelecehan seksual
di bus saat menuju sekolah. Kazuki sangat ketakutan. Tiba-tiba ada
cahaya flash kamera, Noriko memfoto pelaku tindakkan pelecehan
seksual itu, lalu melaporkannya ke polisi. Kazuki sangat tertolong
dengan tindakkan Noriko. Noriko pun mendapat penghargaan dari
kepala sekolah dan piagam dari kepolisian.

Melihat Noriko seperti itu, Yumiko kagum dan berfikir bahwa Noriko
hebat. Riho dan Rieka pun juga merasa kagum pada Noriko.

Kebanggaan Kazuki memiliki teman seperti Noriko berubah menjadi


tidak nyaman saat tengah pelajaran berlangsung di kelas.

Pada masa belum ada media sosial dan ponsel, para murid diam-
diam bertukar surat saat jam pelajaran berlangsung. Bertukar surat
dan buku harian bisa diniai sebagai tanda mempererat
persahabatan, sehingga dianggap sangat penting pada saat itu.
Sebuah kertas melewati bangku Noriko.
Tapi… Noriko tiba-tiba berdiri di depan kelas memegang kertas itu,
lalu tanpa ragu membaca isi surat itu di depan semua murid.

“Untuk Nacchin. Muramoto-kun sepertinya


sedang tidak punya pacar. Katanya dia suka anak
yang feminim. Bagaimana kalau Nacchin coba
memanjangkan rambut? Hari ini sepulang ekskul,
kita coba tunggu diam-diam, yuk! Tomoko.”

Nacchin pun jadi sangat malu. Kazuki menganggap tindakkan Noriko


itu telah mengkhianati teman, tapi bagi Noriko, tindakan bertukar
surat saat jam pelajaran merupakan pelanggaran.

Tiba-tiba, Inspeksi mendadak dilakukan oleh Komite Kedisiplinan


pada bulan Juni untuk memastikan seluruh murid memakai seragam
yang sesuai.

Sementara itu… Para siswi harus berutut di matras untuk


memastikan ujung rok harus menyentuh matras. Dengan kata lain,
panjang rok harus cukup menutupi lutut. Tapi, ujung rok Kazuki
sedikit mengambang di atas matras. Hanya sedikit sekali… Pada
dasarnya, Kazuki adalah cewek tomboi dan tidak berkeinginan
memendekkan rok nya dengan sengaja.
“Oke, tidak apa-apa.” Ucap Kamikawa Maiko—anggota Komite
Kedisiplinan — kepada Kazuki. Tapi… Noriko tiba-tiba berkata,
“Tidak, itu pendek.” Kemudian Noriko meminta Kazuki berlutut sekali
lagi. Punggung Kazuki didorong oleh Noriko sehingga ujung roknya
terangkat sedikit. “Hei kenapa? Kenapa kau berbuat seperti itu?
Padahal aku tidak sengaja memendekkan rok. Kita teman, kan?”
Ucap Kazuki.
“Tidak ada hubungannya sengaja atau tidak dan teman atau tidak,
kan? Ini peraturan sekolah.” Jawab Noriko. “Tapi—”

Begitulah sosok Noriko sebagai pahlawan kebenaran…

Sesuatu pun terjadi saat perayaan festival di sekolah. Kazuki


menjadi petugas kebersihan. Setelah festival berakhir Kazuki
mengetari kompleks sekolah untuk memunguti sampah bersama
Noriko. Tiba-tiba terlihat percikan api kecil dan asap dari semak-
semak. Ada beberapa murid sedang merokok! Sebelum Noriko
menghampiri anak-anak yang sedang merokok di kompleks sekolah
itu, muncul Yakazawa sensei, guru olahraga. Yakazawa sensei
menasehati murid-murid yang merokok itu tanpa menghukum. Tapi,
ceritanya tidak selesai sampai di situ…

Tiba-tiba polisi datang! Noriko menunjuk Yakazawa sensei dan


murid-murid yang merokok. Tapi, setelah mendengar penjelasan
Yakazawa sensei dan kepala sekolah, polisi itu akhirnya pergi.
Kazuki pun pulang dengan lega, sambil berfikir, betapa
menyeramkannya Noriko sampai melapor polisi tanpa berdiskusi
dulu dengan guru. Tapi, ternyata masih belum selesai dan kejadian
itu menjadi masalah besar keesokkan harinya.

Noriko menghubungi dinas pendidikan tingkat prefektur dan


mengirim faksimile ke media,

‘Di SMA X, seorang guru bernama Yazaka Motonori


melindungi siswa yang merokok dan polisi bernama
Matsushita Kouji membiarkan kenakalan para siswa
itu. Dengan kata lain, baik sekolah maupun polisi
bekerja sama menyembunyikan pelanggaran para
siswa. Saya memprotes keras tindakan kotor yang
tidak bisa dimaafkan ini.’

Murid Kelas 1-2 SMA X,


Takaki Noriko

Berita ini menjadi headline news di koran. Padahal pensiunnya


tinggal 3 bulan lagi, tapi opini publik tidak memaafkannya. Akhirnya
Yazawa sensei mengundurkan diri sebelum masa pensiunnya.
Peluang untuk menjadi guru kembali pun tertutup. Kepala sekolah
dan koordinator guru juga ikut mengundurkan diri.

Noriko… Kenapa sampai seperti ini… Kazuki pun berfikir bahwa


Noriko adalah cyborg… Noriko seolah hanya diprogram untuk
melakukan kebenaran… Noriko si pahlawan kebenaran. Mungkin
semua teman-teman menganggapnya seperti itu.

Saat Ishimori Rieka terlibat dalam serial drama pada masa ia masih
SMA, Rieka berpacaran dengan aktor dalam serial drama itu hingga
ia hamil. Orang yang Rieka percaya untuk berbagi masalahnya
adalah Noriko. Dan Noriko tidak menyalahkan Rieka yang sudah
hamil padahal masih duduk di bangku SMA. Noriko juga menyetujui
tindakan Rieka untuk aborsi.

Setelah lulus SMA, Imamura Kazuki melanjutkan kuliah di


Universitas di Kyushu, setelah lulus Kazuki berkerja di Penerbit
Kaede sebagai penulis nonfiksi. Lalu, Riho kuliah di universitas di
Amerika dan menikah dengan orang Amerika bernama Joy, lalu
pulang ke Jepang membangun bisnis di bidang pendidikan dengan
mendirikan sekolah internasional. Kemudian, Rieka pergi ke Tokyo
untuk mengejar impiannya di dunia hiburan. Hanya Yumiko dan
Noriko yang menetap dikota asal, Yamanashi. Yumiko melanjutkan
ke sekolah kejuruan, sedangkan Noriko ke Universitas.

Setelah lulus, Yumiko mendapat kontrak kerja, langsung pergi ke


Okinawa dan meninggalkan Noriko di kota asal… Kemudian, Yumiko
menikah dengan Masahiko. Karena akan menikah, Yumiko
mengundurkan diri dari pekerjaannya. Tapi ternyata, pernikahannya
tidak bahagia.

Tiba-tiba, Yumiko mendapat tagihan dan harus membayar hutang


Masahiko sebesar 500.000 yen… Hutang itu bertambah banyak lagi
dan lagi. Mungkin sekarang 2 juta yen…

Yumiko harus mencari pekerjaan baru dengan penghasilan yang


lebih tinggi. Yumiko membawa kedua anaknya saat interview, dan
pulang tepat saat jam sibuk. Saat Yumiko sedang kerepotan
membawa 2 anaknya dan stoller di dalam kereta, Yumiko dimaki
orang-orang di dalam kereta kerena stoller-nya mengganggu
penumpang. Tiba-tiba, terdengar suara “Anak-anak maupun seorang
ibu juga berhak menggunakan kereta di jam sibuk.”

Suara itu… Itu Noriko! Pahlawan kebenaran muncul di waktu yang


tepat…

Setelah sekian lama berpisah sejak lulus SMA, akhirnya mereka


berlima dipertemukan kembali… Pertemuan rutin pun mereka
jadwalkan dua bulan sekali berkat pertemuan Yumiko dan Noriko di
dalam kereta api. Undangan reuni pun mulai disebar… Namun,
sesuatu terjadi antara Yumiko dan Noriko setelah pertemuan itu…
Apa yang telah terjadi? Yumiko sangat takut kehilangan anaknya—
Atsushi dan Yuuto—karena sikap Noriko yang ‘selalu benar’.

Saat Kazuki menginvestigasi ulang kasus Yamamoto yang terjadi


sepuluh tahun lalu—yang kini mulai disebut-sebut sebagai salah
satu kandidat perdana menteri periode selanjutnya—sesuatu terjadi
antara Kazuki dan Noriko—sang pahlawan kebenaran—dan nyaris
membuat Kazuki kehilangan pekerjaannya… Kebencian Kazuki
terhadap Noriko pun semakin menjadi-jadi.

Kesalahan besar telah dilakukan Riho dengan memperkerjakan


Noriko di sekolahnya… Ya… Bencana besar menimpa Riho di
sekolah maupun kehidupan pribadinya… Riho yang kesulitan hamil
tidak rela menerima donor sperma dari Noriko… Riho tidak ingin
mengandung anak Noriko. Tapi, suaminya—Joy—yang sangat ingin
memiliki anak, memaksa.

Saat Rieka mendapat undangan reuni itu, orang yang paling ingin ia
temui adalah Noriko. Dadanya dipenuhi kenangan dan perasaan…
Kini, Rieka beralih dari artis cilik menjadi artis dewasa. Ia juga
terlibat dalam cinta segitiga yang cukup aneh. Rieka menjalin
hubungan dengan Ryoji—pria beristri dan memiliki 2 anak—yang
merupakan kreator di film terbarunya.

Pertemuan rutin mereka berlima kali ini diadakan di Yamanashi.


Untuk mengenang masa SMA, mereka memutuskan pergi ke
Gunung Masaki setelah makan siang di sebuah restoran. Saat mulai
menanjak gunung, tiba-tiba…

Yumiko mencekik Noriko. Kemudian, dari jok belakang, Riho


memegangi tangan Noriko yang meronta-ronta. “Yumiko, cepat!
Cekik lehernya dengan benar!” Teriak Riho. Dari jok depan Kazuki
muncul kemudian menahan kaki Noriko yang menendang-nendang
dasbor.
Tiba- tiba Rieka menginjak rem dan mereka pun sadar, Noriko
sudah tidak bergerak. Rieka menghentikan mobil. Yumiko, Riho dan
Kazuki melepaskan tangannya. Tapi, tiba-tiba Noriko membuka
mata, kemudian membuka pintu mobil. Noriko kabur!

Dengan cepat, Rieka menggerakkan mobil melaju kencang ke arah


Noriko. Brak!

Takaki Noriko yang merupakan personifikasi dari kebenaran itu,


terkubur oleh tindak kriminal yang sempurna. Pada tanggal 11
Oktober, Noriko yang hebat pun mati dan tidak bisa membeberkan
kejahatan ini.

Lima tahun berlalu… Kazuki, Yumiko, Riho dan Rieka menerima


surat undangan. Undangan apa? Amplopnya berwarna bunga
gentian. Warna itu… adalah warna baju terakhir yang Noriko pakai
saat mereka membunuhnya. Pengirimnya… Noriko!

Diakhir cerita, ternyata mereka berempat sadar jika yang mengirim


undangan itu adalah anaknya Noriko, dan undangan itu adalah
pertemuan untuk mengenang kematian Noriko.

Di pertemuan itu, anak Noriko mengatakan akan memutar video dari


kamera yang selalu ibunya bawa kemanapun. Ke empat teman
Noriko tidak menyadari tentang kamera itu, dan itu adalah akhir
kebebasan mereka. Pembunuhan yang dianggap sudah terkubur,
malah mencuat lagi dari video yang diputar malam itu.
Kejutan belum selesai, ternyata semua itu adalah rencana anaknya
Noriko yang bernama Ritsuko. Dia juga amat sangat membenci
ibunya karena kegilaannya tentang hukum hingga membuat hidup
Ritsuko layaknya dipenjara, ia memikirkan cara untuk menyingkirkan
ibunya tapi ternyata ke empat teman ibunya sudah melenyapkan
sang ibu tanpa repot-repot mengotori tangan Ritsuko.

Ada suatu adegan dimana salah satu teman ibunya berlutut untuk
meminta maaf tapi Ritsuko malah tersenyum menandakan ia
berterimakasih karena orang-orang itu telah membunuh ibunya.
Ritsuko menyadari kenapa ibunya tergila-gila dengan hukum dan
membuatnya terinspirasi untuk mengikuti jejak ibunya.

Keempat teman Noriko itu pun mau tidak mau harus mendekam di
penjara dan mengubur masa depan masing-masing. Semua itu
karena perbuatan mereka sendiri. Hanya bisa pasrah dan tertunduk
sambil berfikir. Kenapa pada akhirnya tetaplah Noriko yang menang
dan benar. Miris. Tragis. Tapi itu lah akhir dari kebenaran yang
menyakitkan.

Anda mungkin juga menyukai