Daftar isi [Buka]
Cara ini dibuat hanya sekali, dan selanjutnya bisa digunakan berulang-
ulang sehingga tidak perlu tiap bulan/tahun kita membuat lagi dan lagi.
Simpel dan cukup powerful!
Kami tidak membahas detil tentang tarif pajak PPh pasal 21, PTKP PPh 21,
dan objek pajak PPh pasal 21. Kami asumsikan anda sudah memahami
materi-materi tersebut, dan bagi yang belum memahami, penjelasan detil
bisa dibaca di website Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, atau tunggu
saja pembahasan berikutnya di sini 🙂
***
Pada Kolom 1 sampai 8 ini tidak ada rumus Excel yang digunakan, semua
data di-input dari database perusahaan.
=H6&”/”&J6
Rumus excel ini digunakan untuk menggabungkan teks di kolom H
dengan J serta di antara keduanya diberi tanda garis miring (/).
Kolom 14: Tunjangan
Di kolom 14 ini tidak menggunakan rumus Excel.
=+O6+P6
Rumus ini digunakan untuk menjumlahkan gaji satu tahun dengan
tunjangan. Perhatikan tabel dibawah ini, tabel tersebut menunjukkan
jumlah gaji satu tahun pada kolom O6 dan tunjangan pada kolom P6.
Kolom 16: Pengurangan – Biaya Jabatan
Pada kolom ini menggunakan rumus Excel IF seperti berikut ini:
=IF((Q6*0,05)<=6000000;(Q6*0,05);6000000)
Rumus Excel ini digunakan untuk menghitung jumlah biaya jabatan
sebagai pengurangan. Secara sederhana rumus di atas dapat dijelaskan
bahwa biaya jabatan diperoleh dengan mengalikan jumlah gaji satu tahun
dengan 5%, jika hasil perhitungan itu dibawah atau sama dengan
6.000.000 dan jika hasil perhitungan di atas 6.000.000, maka biaya
jabatannya 6.000.000.
=+Q6*0
Rumus Excel ini berfungsi untuk menghitung jumlah tunjangan sebagai
pengurang. Dasar perhitungan tunjangan adalah dari kolom Q6 yang
merupakan PPh Bruto, yaitu penjumlahan dari gaji dan tunjangan.
Tabel 3: Kolom 18 sampai 25
Pada 18 sampai 25 terdiri dari: PPh 21 netto, jumlah PPh setahun, PTKP,
PKP< PKP pembulat, PPh bantu, PPh Terhutang, PPh per bulan.
=+Q6-R6-S6
Rumus ini berfungsi untuk menghitung nillai dari PPh Netto, yaitu dengan
mengurangi PPh Bruto di kolom Q6 dengan biaya jabatan di kolom R6 dan
Tunjangan di kolom S6.
Pada contoh tabel berikut ini, nilai kolom Q6 adalah 90.000.000, kolom R6
= 4.500.000, S = 85.000.000.
Dari contoh tabel di atas, untuk mengambil data dari kolom T6 digunakan
formula Excel =+T6.
Kolom 19: PPh Setahun
Nilai yang ada di kolom 19 diambl dari kolom T.
=+T6
=VLOOKUP(K6;$B$35:$C$39;2)
Fungsi Vlookup digunakan untuk mengambil data dari tabel vertikal
kemudian menyajikannya sesuai dengan data yang dikehendaki.
Kriteria data yang dikehendaki adalah sesuai dengan di kolom K6, dan
diambil dari kolom 2 pada tabel 3 dengan range B35 sampai C39, seperti
tampak pada gambar berikut ini:
=IF((U6-V6)<=0;0;(U6-V6))
Nilai PKP pada kolom 21 adalah hasil pengurangan angka di kolom U
dengan V, JIKA hasil pengurangan tersebut lebih besar dari 0, tapi jika hasil
pengurangan tersebut lebih kecil atau sama dengan 0, maka nilai di kolom
21 adalah 0.
=ROUNDDOWN(W6;-3)
Fungsi ROUNDDOWN digunakan untuk melakukan pembulatan ke bawah
nilai numerik berdasarkan digit tertentu.
Kolom 23: PPh Bantu
Rumus Excel yang digunakan untuk mendapatkan nilai pada kolom 23 PPh
Bantu adalah sebagai berikut:
=IF(ISERROR(IF(X6<=50000000;X6*5%;IF(AND(X6>50000000;X6<=2
50000000);(5%*50000000)+((X6-
50000000)*15%);IF(AND(X6>250000000;X6<=500000000);
(5%*50000000)+(15%*200000000)+((X6-
250000000)*25%);IF(X6>500000000;
(5%*50000000)+(15%*200000000)+(25%*250000000)+((X6-
500000000)*30%))))));0;
(IF(X6<=50000000;X6*5%;IF(AND(X6>50000000;X6<=250000000);
(5%*50000000)+((X6-
50000000)*15%);IF(AND(X6>250000000;X6<=500000000);
(5%*50000000)+(15%*200000000)+((X6-
250000000)*25%);IF(X6>500000000;
(5%*50000000)+(15%*200000000)+(25%*250000000)+((X6-
500000000)*30%)))))))
Karena terdapat data dengan beberapa kondisi yang harus dibandingkan,
maka menggunakan fungsi IF bercabang, majemuk atau nested IF.
Kolom 24: PPh Terhutang
Pada kolom 24 atau PPh Terutang masih menggunakan fungsi IF seperti
berikut:
=IF(E6=0;(Y6*120%);(Y6))
=+Z6/12
Kolom 3: NPWP
Kolom 4: NIK
=ROUNDDOWN((G21*50%);-3)
=IF(E21=0;
(IF(ISERROR(IF(H21<=50000000;H21*5%;IF(AND(H21>50000000;H
21<=250000000);(5%*50000000)+((H21-
50000000)*15%);IF(AND(H21>250000000;H21<=500000000);
(5%*50000000)+(15%*200000000)+((H21-
250000000)*25%);IF(H21>500000000;
(5%*50000000)+(15%*200000000)+(25%*250000000)+((H21-
500000000)*30%))))));0;
(IF(H21<=50000000;H21*5%;IF(AND(H21>50000000;H21<=25000
0000);(5%*50000000)+((H21-
50000000)*15%);IF(AND(H21>250000000;H21<=500000000);
(5%*50000000)+(15%*200000000)+((H21-
250000000)*25%);IF(H21>500000000;
(5%*50000000)+(15%*200000000)+(25%*250000000)+((H21-
500000000)*30%)))))))*120%);
(IF(ISERROR(IF(H21<=50000000;H21*5%;IF(AND(H21>50000000;H
21<=250000000);(5%*50000000)+((H21-
50000000)*15%);IF(AND(H21>250000000;H21<=500000000);
(5%*50000000)+(15%*200000000)+((H21-
250000000)*25%);IF(H21>500000000;
(5%*50000000)+(15%*200000000)+(25%*250000000)+((H21-
500000000)*30%))))));0;
(IF(H21<=50000000;H21*5%;IF(AND(H21>50000000;H21<=25000
0000);(5%*50000000)+((H21-
50000000)*15%);IF(AND(H21>250000000;H21<=500000000);
(5%*50000000)+(15%*200000000)+((H21-
250000000)*25%);IF(H21>500000000;
(5%*50000000)+(15%*200000000)+(25%*250000000)+((H21-
500000000)*30%)))))))))
PTKP/bulan:
=+C39/12
Status: K/0
Status: K/1
Status: K/2
Status: K/3
Status: TK/0