Salam jumpa,
Di forum diskusi ke-6 ini Anda diminta untuk memberikan tanggapan dalam bentuk pendapat
ataupun pertanyaan berkenaan dengan kohesi.
Jawaban:
Kohesi merupakan alat linguistik yang memiliki peran mentautkan leksikogramatika menjadi suatu
teks atau wacan yang utuh dan holistik. Jika kita tidak memahami uraian tentang kohesi, kita akan
membuat wacana baik lisan maupun tulisan yang tidak runut, tidak ada sangkut-pautnya antara
konsep atau kalimat yang satu dengan yang selanjutnya. Sehingga akan menimbulkan kesan
penyampaian pesan yang tidak nyambung atau bahkan melompat-lompat dari ide yang sebelumnya
tidak berhubungan dengan ide berikutnya.
Kohesi, seperti unit linguistik lainnya juga memiliki sistem tersendiri yang berbeda dengan sistem
leksikogramatika, baik fonologi maupun grafologi, dan bahkan struktur teks. Widdowson dan rekan
(1980) yang merupaka para ahli bahasa atau linguis membedakan antara definisi kohesi dan
koherensi:
Berbeda dengan Halliday dan Hasan (1976) beserta kolega, bagi mereka kohesi digunakan untuk
merujuk keduanya, baik bentuk maupun makna sekaligus. Sebab bentuk merupakan simbol yang
merealisasikan maknanya. Sehingga kohesi merupakan pertautan bentuk dan sekaligus makna
Dengan catatan pertautan bentuk dan makna ini lebih ditujukan sebagai pertautan makna ideasional
(yang mencakup eksperiensial dan logikal), interpersonal, dan tekstual dalam teks.
Maka, kohesi mewakili makna pengalaman dan sekaligus makna logisnya, serta makna interpersonal,
dan tekstual di dalam teks.
Menuru Santosa (2003), Bersama-sama dengan struktur teks, kohesi menjadikan bahasa sebagai
teks dalam konteks situasi dan konteks kultural tertentu, yang mengemban fungsi atau tujuan sosial
tertentu.
1. Kohesi gramatikal
Pertautan logis antara bentuk dan makna sebagai hasil dari hubungan gramatikal baik di
dalam klausa maupun antarklausa.
Martin (1992), dari masing-masing jenis tersebut akan terbagi-bagi lagi menjadi beberapa
subjenis.
Kohesi Leksikal
Intan Putri R.
Taksonomis Nontaksonimis
030920003
Superordinasi Komposisi Nuklir Harapan Aktivitas
Eksperiensial
Konstitusi
Kohesi Leksikal didasarkan pada hubungan taksonomis dan nontaksonomis antarleksis di dalam
teks atau wacana. Kohesi leksikal taksonomis kemudian diklasifikasi atas dasar hubungan antara
leksis yang terdapat di dalam teks atau wacana.
Secara umum hubungan tersebut taksonomis dapat diklasifikasikan menjadi superordinasi dan
komposisi. Kemudian masing-masing masih memiliki subklasifikasi pula. Superordanasi memiliki
subklasifikasi inklusi dan similaritas. Sedangkan klasifikasi komposisi memiliki subklasifikasi
kolektivitas, konsistensi, dan konstitusi.
Di sisi lain, hubungan klasifikasi nontaksonomis didasarkan pada kaitan nuklir ekperiensial dengan
harapan aktivitas atau urutan antaraktivitas. Masing-masing klasifikasi ini lagi-lagi juga mempunyai
subklasifikasi lanjutan dengan fungsi menyatakan kaitan aktivitas yang berbeda.
Klasifikasi nuklir ekperiensial terdiri atas subklasifikasi eksistensi dan enhasi. Sedangkan klasifikasi
harapan aktivitas berdiri di atas subklasifikasi urutan waktu dan konsekuensial.
Hubungan leksikal antaraktivitas berperan membantu menganalisis struktur teks dengan fungsi
retoriknya. Karena di dalam kohesi ini bagian-bagiannya dapat memberikan input apakah
sekelompok klausa dapat masuk sebagai pembukaan, isi, atau penutup.
Referensi:
Materi Inisiasi 6 kelas tuton Pengantar Linguistik Umum (04) dalam file PPT, “Kohesi”.
Wiratno, Tri & Ruyadi Santosa. 2017. Pengantar Linguistik Umum. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/index.php
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kohesi
Terima kasih.
Best Score:
Anda juga diminta untuk menanggapi pernyataan mahasiswa lainnya, nilai diskusi Anda akan
diberikan jika Anda telah memberikan minimal 1 tanggapan terhadap pernyataan yang diberikan
oleh mahasiswa lain.
Rubrik Skoring
80-100
Merespon semua materi diskusi dan menampilkan kata kunci: Kohesi leksikal dan kohesi
gramatikal
Saya ingin menanggapi dua pertanyaan Anda mengenai subklasifikasi item referensi dan ekstensi.
Sebelumnya, Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa kohesi terdiri atas dua jenis yaitu kohesi
gramatikal dan kohesi leksikal. Semua pertanyaan Anda ada jawabannya di BMP, modul 4 “Kohesi”.
Eksternal Internal
Secara spesifik, pertenyaan mengenai apa itu item rujukan atau reference item sudah ada
jawabannya di modul halaman 4.3:
Secara spesifik, pertenyaan mengenai apa itu item rujukan atau reference item sudah ada
jawabannya di modul halaman 4.3:
“Item rujukan: pronomina digunakan untuk merujuk sesuatu ide secara anaforis, kataforis, ataupun
endoforis.
Anaforis: merujuk kembali pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya dalam wacana
(anteseden) dengan pengganti “-nya” misalnya. Contoh: Bu Sani itu yang suaminya yang berambut
keriting ikal. -nya menunjuk pada Bu Sani.
Kataforis: pengacuan pada sesuatu yang disebut di belakang, misal -nya pada kalimat contoh: cara
bicaranya yang terbata-bata, Henry sangat ketakutan. -nya mengacu pada Henry.
Endoforis: hal atau fungsi yang menunjuk kembali pada hal-hal yang ada dalam wacana, mencakup
anafora dan katafora.
Contoh:
I, you, we, she, he, they, dan it dalam bahasa Inggris untuk merujuk fungsi subjek di dalam
konstituen gramatikal di dalam klausa.
Me, you, us, her, him, them, dan it dalam bahasa Inggris untuk merujuk sesuatu di dalam slot
pelengkap (objek).
Aku, ku, dia, mereka, dan kami dalam bahasa Indonesia juga merupakan item rujukan untuk
merujuk sesuatu baik sebagai subjek, bisa juga sebagai objek.
This (dalam bahasa Inggris) dan hal ini (dalam bahasa Indonesia) merupakan item rujukan
untuk merujuk ide.
Contoh item rujukan dalam kalimat:
1. Bonnie and Clyde love to read the popular fictional novel about Dr. Jekyll and Mr Hyde. They
enjoy reading it together during winter at home. (they pada kalimat kedua merujuk pada
Bonnie and Clyde pada kalimat sebelumnya)
2. Pandemi telah membatasi interaksi sosial langsung dan ruang gerak kita di tempat umum.
Hal ini bisa membuat kita jenuh dan merasa hampa. Namun dengan kesadaran berpikir
meresapi segala syukur dan privilese yang kita miliki, kita bisa merasa lebih tenang dan
menikmati masa sulit ini bersama dengan lebih berkontemplasi. (hal ini merujuk pada situasi
selama pandemi dan ini merujuk pada masa sulit, yaitu masih ada hubungannya dengan
kalimat pertama, yaitu pandemi.
Selanjutnya beralih ke kohesi leksikal yang ada pada modul 4, kegiatan belajar 2. Akan lebih mudah
jika melihat flow chart atau struktur dari kohesi leksikal sebagai gambaran dimana klasifikasi kohesi
leksikal terdiri atas kohesi leksikal taksonomis dan kohesi leksikal nontaksonomis lalu diikuti dengan
turunannya masing-masing. Berikut saya gambarkan dalam struktur klasifikasi yang lebih lengkap:
Taksonomis Nontaksonimis
Konstitusi
Kohiponimi
Sinonimi
Meronimi
Repetisi
Komeronimi
Antonim
i
Konversi Non-relasional
Pertanyaan kedua Anda adalah apakah yang dimaksud dengan subklasifikasi eksistensi dari kohesi
leksikal?
Harap dilihat bahwa eksistensi termasuk dalam turunan dari subklasifikasi Nuklir eksperiensial.
Nuklir Eksperiensial termasuk dalam klasifikasi Nontaksonomis, dan nontaksonomis termasuk dalam
klasifikasi kohesi leksikal. Lihatlah flow chart-nya agar lebih mudah dipahami.
Eksistensi sendiri menunjukkan hubungan leksikal yang bersifat menambahkan ide, misal dalam
klausa, kelompok verba, dan kelompok nomina.
Contohnya:
Contoh lain sebagai tambahan, subklasifikasi repetisi termasuk dalam turunan dari subklasifikasi
similaritas. Similaritas termasuk dalam klasifikasi superordinasi, dan superordinasi termasuk dalam
klasifikasi kohesi leksikal taksonomis. Tengok ke flow chart-nya lagi agar lebih mudah dipahami.
Repetisi sendiri menunjukkan hubungan leksikal yang bersifat pengulangan realitas yang sama
dengan leksis yang sama pula.
Contohnya:
Silakan jika tutor atau teman mahasiswa lainnya ingin menambahkan. Dengan membuat struktur
turunan dari klasifikasi masing-masing kohesi gramatikal dan kohesi leksikal, ini sangat membantu
saya memahami gambaran besar konsep kohesi dan mempermudah proses belajar. Tetap semangat
belajarnya, ya Sekar!
Referensi:
Materi Inisiasi 6 kelas tuton Pengantar Linguistik Umum (04) dalam file PPT, “Kohesi”.
Wiratno, Tri & Ruyadi Santosa. 2017. Pengantar Linguistik Umum. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/index.php
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kohesi
Terima kasih.
Kohesi Gramatikal
Intan Putri R.
Elaborasi ekstensi Enhansi
Anafora Katafora Endofora 030920003
Peran dan Fungsi Konjungsi
Eksternal Internal