Anda di halaman 1dari 43

Studi Wacana Bahasa

Indonesia

Yusep Ahmadi F., M.Hum.


Pertemuan 1
Pengertian Wacana

1. Secara etimologis kata ‘wacana’ (discourse) berasal dari bahasa latin


discurere (mengalir ke sana ke mari) dari nominalisasi kata discursus
(‘mengalir secara terpisah’) yang ditransfer maknanya menjadi
‘terlibat’ dalam sesuatu ‘ atau memberi informasi tentang sesuatu’
(Vass, 1992 dalam Ticher dkk. 2002)
2. Wacana memuat rentetan kalimat yang berhubungan,
menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi lainnya,
membentuk satu kesatuan informasi (Djajasudarma, 2006)
3. Wacana adalah satuan bahasa terlengkap dalam hierarki gramatikal
merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini
direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (niovel,buku, seri
ensiklopedia, dsb.) paragraf, kalimat, atau kata yang membawa
amanat yang lengkap (Kridalaksana, 2008)
4. Wacana adalah perkataan, ucapan, tutur yang merupakan satu
kesatuan; keseluruhan tutur (Adiwimarta, 1983)
5. Wacana adalah satu peristiwa yang terstruktur diwujudkan di dalam
satu perilaku linguistik (bahasa)atau yang lainnya (Edmonson, 1981)
6. Beberapa pengertian wacana yang berkembang di masyarakat menurut
Vass (1992):
a. Secara umum : tuturan, percakapan, diskusi
b. Penyajian diskursif sederet pemikiran dengan menggunakan
serangkaian pernyataan;
c. Serangkauian pernyataan atau ujaran, sederet pernyataan;
d. Bentuk sebuah rangkaian pernyataan/ ungkapan yang dapat
beruypa )arkeologi): wacana ilmiah, puitis, religius;
e. Perilaku yang diatur kaidah yang menggiring ke arah lahirnya
serangkaian atau sistem pernyataan-pernyataan yang saling terkait
(berbagai bentuk pengetahuan) ( kedokteran psikologi dan
sebagainya) ( misalnya dalam karya Michael Foucoult)
f. Bahasa sebagai sesuatu yang dipraktikkan; bahasa tutur ( misalnya
dalam karya Paul Ricour)
g. Mendiskusikan dan mempertanyakan kriteria validitas dengan tujuan
menghasilkan konsensus di antara peserta wacana (misalnya dalam
karya Jurgen Hubermars)
Jadi, intinya wacana adalah bangunan bahasa yang memiliki kesatuan
informasi yang utuh atau bangunan bahasa yang memiliki toptalitas
makna. Wacana tersebut biasanya hadir dari berbagai gagasan dan
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
Pertemuan 2
Komunikasi dan Konteks
Komunikasi
Komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami; hubungan ;
kontak; 2 perhubungan ;
Komunikasi dua arah
Komunikan dan komunikasi
Konteks komunikasi
Verbal dan nonverbal
Proses Peristiwa Bertutur
Pembicara O1 lawan bicara O2

Maksud (pra ucap) pemahaman (pascaucap)

Persandian (encoding) pembacaan sandi (decoding)

Pengucapan (fonasi) penyimakan (audisi0

konteks
Pertemuan 3

KOHESI DAN KOHERENSI


PENGERTIAN KOHESI
DAN KOHERENSI
Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dan unsur
yang lain dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik
atau koheren. Kohesi merujuk pada perpautan bentuk, sedangkan
koherensi pada perpautan makna. Wacana baik memiliki keduanya.

Kohesi dalam wacana diartikan sebagai kepaduan bentuk yang secara


struktur membentuk ikatan sintaktikal (Mulyana, 2005). Kohesi
wacana terbagi ke dalam dua aspek, yaitu kohesi gramatikal dan
kohesi leksikal. Kohesi gramatikal antara lain adalah referensi,
subtitusi, elipsis, konjungsi, sedangkan yang termasuk kohesi leksikal
Adalah sinonim, repetisi, dan kolokasi ( Halliday, 1976 dalam Mulyana,
2005)
Kohesi Gramatikal
REFERENSI SITUASIONAL (EKSOFORA) DAN REFERENSI
TEKSTUAL (ENDOFORA)

Referensi Situasional : referensi yang tidak terdapat pada


tubuh teks itu sendiri tetapi ada informasi lain diluar teks
yang menjadi acuannya. Biasanya dlm komunikasi langsung.
Contoh:

A: Lihatlah gadis itu?


B: Yang mana?
A: Yang di sebelah kirimu
B: Bajunya norak ya!
A: Banget!
Referensi Tekstual:
REFERENSI ANAFORIS
1. Hati Agus berbunga-bunga. Dia yakin Watik menerima
lamarannya.

Referensi kataforis
2. langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. STUDI KEPUSTAKAAN
b. Ppengambilan data
c. Pengklasifikasian data
d. Pemvalidasian data
e. Penganalisisan dat
f. Penyimpulan data
subtitusi
Subtitusi adalah proses dan hasil penggantian unsur bahasa
oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar. Penggantian
dilakukan untuk memperoleh unsur pembeda atau menjelaskan
struktur tertentu. Contoh:

Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya


penulis sampaikan kepada pembimbing tesis, yaitu Prof.
Sujono dan Prof. Sutoyo . Atas bimbingan beliau berdua
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Elipsis
Elipsis (pelesapan/penghilangan) adalah proses kata atau
satuan-satuan bhs lain. Elipsis juga merupakan penggantian
unsur kosong (zero) unsur yang sebenarnya ada tetapi
dihilangkan. Contoh

Ibu dan ayahku selalu memberikan bimbingan, kekuatan,


ketenangan, dan kedamaian ketika aku menyusun penelitian
tesis ini. Terima kasih ibu dan ayah.

Elipsisnya : ibu dan ayah selalu memberikan


aku mengucapkan
Konjungsi
Konjungsi (kata sambung) adalah bentuk atau satuan
kebahasaan yang berfungsi sebagai penyambung, perangkai,
atau penghubung antara kata dengan kata, frasa dengan
frasa, klausa dengan klausa atau kalimat dengan kalimat.
Jenisnya konjungsi adversatif (namun ,tetapi), Konjungsi
kausal (sebab, karena), konjungsi subordinatif (meskipun
kalau) konjungsi korelatif (apalagi, demikian juga, sementara
itu,) konjungsi temporal ( sebelumnya, sesudahnya, lalu) .
(Kridalaksana, 1984) . Contoh

Ibu dan ayah pergi ke Saudi Arabia menunaikan ibadah haji,


meskipun adik sedang sakit dirawat di rumah sakit.
Kohesi Leksikal
Kohesi leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian
wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif.
Unsur kohesi leksikal terdiri atas sisnonim, antonim, hiponim
(bagian atai isi), repetisi, kolokasi (sanding kata), dan ekivalensi.
Tujuan digunakannya kohesi leksikal adalah memperkuat efek
intensitas makana, dan penjelasan yang lebih memadai atas
sebuah wacana. Bahkan demi keindahan wacana.

Contoh Repetisi.:
Andi pergi ke London untuk melanjutkan studi magister
pendidikan. Andi ditemani Istri dan anaknya.

Contoh Sinonim:
Andi pergi ke Belanda untuk melanjutkan studi magister
linguistik di Universitas Leiden. Kuliah S2 Andi tersebut dibiayai
beasiswa LPDP. Keluarganya pun sangat bahagia dapat
menemani andi belajar di sana.
Pertemuan 4

Kohesi Leksikal
Repetisi
Adalah pengulangan kata yang sama yang mengacu pada hal yang
sama. Contoh:
1. Dalam kehidupan demokrasi, rakyat harus berani. Berani
menyatakan pendapat, berani menentang kezaliman, berani
menyonsong masa depan.
Sinonim
Adalah alat kohesi yang hubungan dua kata atau lebih dan bisa saling
menggantikan karena maknanya sama. Contoh:
Berita surat kabar tempo hari ini mengetengahkan kasus “ Pelindo 2”.
Dala kran tersebut beberapa tokoh disebutkan sebagai tokoh-tokong
yang ditengarai terlibat kasus pelindo 2.
Hiponimi dan hipernimi
Hiponimi dan hipernim adalah hubungan yang memperlihatkan
pencakupan makna beberapa unsur leksikal tertentu.
Contoh:
Dalam setiap rapat kerja atau seminar, selalu tersedia
berbagai kudapan seperti kroket, sus, lapis legit dan
risoles.
Pertemuan 5

Koherensi
Pengertian Koherensi
Istilah “koherensi mengandung makna ‘pertalian’ . Dalam konsep
kewacanaan berarti pertalian makna atau isi kalimat (HG. Tarigan,
1987). Menurut Kridalaksana (1984) hubungan koherensi wacana
sebenarnya adalah hubungan semantis, artinya hubungan trsebut
adalah hubungan antar proposisi. Hubungan semantis yg dimaksud
antara lain:

1. Hubungan sebab-akibat
2. HHubungan sarana tujuan
3. Hubungan latar –kesimpulan
4. Hubungan kelonggaran hasil
5. Hubungan syarat hasil
6. Hubungan perbandingan
7. Hubungan parafrastis
8. Hub. Aplikatif
9. Hub. Aditif waktu dan non waktu
10. Hub. Identifikasi
11. Hubungan generik spesifik
12. Hub. Ibarat
Hubungan Sebab Akibat
Tidak mungkin mobil itu terjual dengan harga satu miliar.
Mobil itu sudah lama tak diurus mesinnya pun sebulan
lebih terendam banjir tahun lalu.

Hubungan Sarana Hasil


Menjawab pertanyaan : mengapa hal ini dapat terjadi
Contoh:

Atlit angkat besi kita akhirnya memeperoleh medali di olimpiade


Beijing. Kita tidk usah heran, mereka berlatih dengan sangat giat
dan disiplin.
.

Hubungan sebab-akibat

Ia tidak mungkin menemukan buku fiksi di


perpustakaan itu. Koleksi perpustakaan itu khusus
buku nonfiksi ilmiah.

Hubungan perbandingan
Pengantin itu sangat anggun. Seperti dewadewi dari
kayangan.

Hubungan syarat- hasil

Beri bumbu dan penyedap rasa yang tepat. Masakanmu


pastti enak.
Perbedaan kohesi dan koherensi
kohesi koherensi
Kepaduan Kerapian
Keutuhan Kesinambungan
Aspek bentuk (Form) Aspek makna (meaning)
Aspek lahiriah Aspek batiniah

Aspek formal Aspek ujaran


Organisasi sintaktik Organisasi semantis

Unsur internal Unsur eksternal


Pertemuan 6
Teks, Konteks, dan Wacana
Teks, Konteks dan Wacana
Menurut Oetomo (1993) istilah teks pemaknaannya lebih
dekat dengan bahasa tulis, sedangkan wacana pada bahasa
lisan. Sementara itu menurut Kusumah (2005) teks itu
bangunan bahasa tanpa koteks sedangkan wacana bangunan
bahasa yang memiliki konteks.

Konteks adalah situasi atau latar terjadinya suatu komunikasi


(language event) . Yang termasuk unsur-unsur konteks
menurut Dell Hymes sebagai berikut.
1. Setting and scene (latar dan suasana)
2. Partisipan (peserta tuturan)
3. End ( hasil atau tanggapan)
4. Act sequence ( amanat)
5. Key ( cara, nada, sikap, dlm percakapan)
6. Instrumentalities (sarana: surat radio)
7. Norms ( norma)
8. Genre ( jenis atau bentuk wacana, puisi ceramah, koran)
Teks dan Wacana
Sebagian ahli adan yang membedakan anmun sebagian ahli
lain tidak membedakan kedua istilah tersebut.

Menurut Hallyday dan Hasan menyatakan teks adalah suatu


satuan bahasa dalam penggunaannya.
Pertemuan 7

Jenis-jenis teks menurut


kurikulum 2013
Pertemuan 8
UTS
Pertemuan 9
Menulis Jenis-jenis teks menurut kurikulum 2013
1. Teks Laporan Hasil Observasi
2. Teks Prosedur Kompleks
3. Teks Eksposisi
4. Teks Anekdot
5. Teks Negosiasi
Pertemuan 10
Wacana dialog dan monolog
1. Wacana monolog adalah jenis wacana yang dituturkan
oleh satu orang. Wacana monolog tidak menghendaki
dan tidak menyediakan alokasi waktu terhadap respon
pendengar atau pembacanya. Penuturannya brsifat satu
arah dari penutur.
Contoh pidato, pembacaan puisi, khotbah Jumat,

2. Wacana dialog adalah jenis wacana yang dituturkan


oleh dua orang atau lebih. Bersifat interaktif. Contohnya
wacana drama, dialog politik, talk show.

Penutur (Addreser), atau orang pertama (O1) terkadang


diseput juga penyapa, pemicara, penulis (wacana tulis).
Sedangkan petutur (Addresee) atau orang kedua (O2)
sama artinya dengan sebutan pesapa, mitra bicara,
lawan bicara, mitra tutur, pendengar, pembaca,
pasangan bicara.
Peertemuan 11
Pengajaran wacana
Tujuan Pengajaran Wacana

Metode Pengajaran wacana

Media Pembelajaran Wacana


Pengajaran 12
Wacana dan komposisi
1. Implikatur
menurut Grice, adlah ujaran yg menyiratkan
sesuatuyang berbeda dg yang sebenarnya diucapkan.
(maksud atau keinginan yang tersembunyai)
2. Presuposisi
yaitu perkiraan atau persangkaan; atau rujukan yang
sama yang dimaksud penutur dan petutur
3. Inferensi (simpulan)
Yaitu pemahaman atau tafsiran pembaca, penangap pada
sebuah konstruk bahasa yg tidak eksplisit.
Pertemuan 13

Wacana dan media massa


Media massa merupakan sarana
penyampaian wacana

Media Massa tidak terlepas dari wacana,


baik yang bersifat nonfiksi dan fiksi

Berita di media massa menjadi data


dalam analisis wacana (kritis)
Pertemuan 14
Wacana dan Ideologi
Wacana dan ideologi
Bagaimana suatu wacana dimaknai? Mengapa seseorang
memaknai dan menafsirkan teks wacana dengan pandangan
tertentu atau bagaimana wacana dibentuk dengan cara
tertentu? Apa yang menyebabkan terjadinya pemaknaan
semacam itu?

Menurut Johns Fiske (1990) makna tidak intrinsik ada di


dalam wacana itu sendiri.

Pengertian ideologi: 1. adalah sistem kepercayaan dari


kelompok tertentu (Raymond William).
Pengertian ideologi
2. Menurut Aiken (2002:2) ideologi bisa kita pahami sebagai
sistem sikap atau cara pandang terhadap sebuah realitas.
3. Senada dengan itu, Lull (1998:1-2) telah lebih awal
mengatakan bahwa ideologi merupakan unkapan yang
mendeskripsikan nilai dan agenda publik dari bangsa, kelompok
agama, kandidat dan pergerakan politik, organisasi bisnis, sekolah,
serikat buruh, bahkan regu olahraga, dan orkes rock. Kemudian
secara singkat Lull (1998) mengatakan bahwa “ideologi adalah
sistem ide-ide yang diungkapkan dalam komunikasi.
Pengertian 15
Analisis Wacana
Mc Carty (1993) mnyatakan bahwa analisis
wacana adalah studi tentang hubungan
antara bahasa dan konteks pemakainya.
Menurut  Stubbs (1983) analisis wacana
merujuk pada upaya mengkaji penggunaan
bahasa di atas kalimat atau klausa; dan oleh
karenanya, analisis wacana mengkaji
satuan-satuan kebahasaan yang lebih luas
seperti percakapan (wacana lisan) atau teks
tulis.
Pertemuan 16
UAS

Anda mungkin juga menyukai