Suatu hari Tuhan Yesus bercerita tentang kisah seorang bapa yang mempunyai dua orang
anak laki-laki.
Dalam kisah itu, sang bapa adalah seorang yang kaya raya. Tiba-tiba anaknya yang bungsu,
menghampiri bapanya lalu meminta harta warisan yang menjadi haknya.
Si bungsu tidak dapat mengisi perutnya. Lalu si bungsu menyesali perbuatannya. Dan berpikir “ah
senangnya mereka yang ada di rumah bapaku untuk bekerja. Mereka tidak akan kelaparan
sepertiku. Kalau begitu sebaiknya aku kembali ke rumah, meminta maaf kepada bapa dan
memohon untuk menjadi seorang pekerja disana.”
“Anakku !” Katanya.
Si bungsu meminta maaf akan kesalahannya dan ia pun diampuni. Lalu bapanya mengadakan pesta
penyambutan bagi kembalinya si bungsu. Ia menyuruh anak buahnya menyiapkan lembu, makanan-
makanan enak dan lezat dan memberikan si bungsu pakaian terbaik.
Tapi anak sulungnya menjadi marah waktu tahu adiknya sudah kembali. Sang bapa lalu mengibur dan
menasehatinya katanya,
“Anakku, engkau selalu ada disini dengan aku. Semua yang kumiliki adalah milikmu juga. Tetapi
kita harus berpesta dan bergembira, sebab adikmu itu sudah mati tetapi sekarang hidup lagi; ia
sudah hilang tetapi sekarang telah ditemukan kembali.”
Demikianlah kisah perumpamaan ini menggambarkan kepada kita bahwa Tuhan Yesus adalah
Bapa yang mau mengampuni kesalahan anak-anakNya. Dan Ia akan bersukacita kalau ada anak-Nya
yang bertobat.