Anda di halaman 1dari 16

By :

Anita Putri Wijayanti, S.Kep., Ners., M.M


PENGERTIAN
Keracunan adalah kondisi yang disebabkan
oleh menelan, mencium, menyentuh, atau
menyuntikkan berbagai macam obat, bahan
kimia, racun, atau gas.
JENIS JENIS KERACUNAN

3. Keracunan
1. Keracunan
bisa hewan
bahan kimia

4. Keracunan
2. Keracunan gas
Makanan
1. Keracunan Bahan Kimia

 Aseton
Bisa keracunan apabila meminum dalam jumlah banyak
Gejala : sakit kepala, Lambung rasa perih dan sesak nafas.
Tindakan pertolongan:
- Cuci tangan dengan air mengalir.
- Cuci lambung dengan larutan soda kue melalui mulu
dan dubur.
- Usahakan agar dimuntahkan.
- pergi ke rumah sakit.
 Formalin/Formaldehida
Ketika formalin hadir di udara pada tingkat yang
melebihi 0,1 ppm.
Beberapa orang mungkin mengalami efek
samping seperti mata berair, sensasi terbakar di
mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, mual,
iritasi kulit dan sakit dada. Paparan konsentrasi
tinggi dapat memicu serangan asma pada orang
yang memilikinya, juga dapat menyebabkan
bronkitis.
 Detergent
Gejala: muntah, sakit perut, menceret, mual
Tindakan pertolongan:
―Minum air putih atau susu
―Pergi ke dokter
―Apa bila cukup parah infus untuk menetralisir racun yang masuk ke dalam
darah.
2. Keracunan Makanan

– Jengkol
Yang tercepat adalah 2 jam dan yang terlambat adalah 36 jam sesudah
konsumsi biji jengkol. Hal itu terjadi karena kandungan asam jengkolat
didalamnya.
Gejala :
― Nyeri, mual, muntah
― Perut kembung dan susah BAB
― Nafas dan Urine berbau jengkol
Tindakan pertolongan :
Minum air putih yang banyak supaya kadar asam jengkolat lebih encer,
sehingga lebih mudah dibuang melalui urin.
– Singkong
Penyebab keracunan singkong ialah asam sianida (HCN) yang terkandung
didalamnya.
Gejalan:
―Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah dan diare.
―Sesak nafas
―Perasaan pusing, lemah, kesadaran menurun
Tindakan pertolongan:
―Segera dimuntahkan
―Beri nafas buatan/oksigen
―Bila gejala sangat berat, bawa kerumah sakit
– Jamur
Racun yang hadir adalah metabolit sekunder yang diproduksi oleh jamur .
Inocybe erubescens yang diketahui
menyebabkan kematian.

Chlorophyllum molybdites (greengills) -


menyebabkan gangguan pencernaan yang
hebat

Jack-O-Lantern , jamur beracun


Chanterelle, bisa dimakan.
kadang-kadang keliru sebagai
chanterelle.
3. Keracunan Bisa Hewan
– Gigitan ular
Bisa tersebut bersifat:
– Eurotoksin: kelumpuhan otot pernafasan, kardiovaskuler yang terganggu, derajat
kesadaran menurun sampai dengan koma.
– Haemotoksin: luka bekas gigitan yang terus berdarah, haematoma pada tiap
suntikan IM, hematuria, hemoptisis, hematemesis, gagal ginjal.
– Myotoksin: mengakibatkan rhabdomiolisis yang sering berhubungan dengan
mhaemotoksin. Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan
hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot.
– Kardiotoksin: merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan
otot jantung.
– Cytotoksin: dengan melepaskan histamin dan zat vasoaktifamin lainnya
berakibat terganggunya kardiovaskuler.
– Enzim-enzim: termasuk hyaluronidase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa.
– Gigitan Serangga
Sebuah gigitan atau sengatan dapat
menyuntikkan bisa (racun) yang disebut
Pteromone

Penatalaksanan gigitan serangga:


Segera lepas serangga dari tempat gigitannya, dengan menggunakan minyak
pelumas Setelah terlepas (kepala dan tubuh serangga) luka dibersihkan dengan
sabun dan diolesi calamine (berfungsi untuk mengurangi gatal) atau krim
antihistamin seperti diphenhidramin (Benadryl). Bila tersengat lebah, ambil
sengatnya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim antihistamin atau
kompres es bagian yang tersengat.
4. Keracunan Gas
• Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Gas
beracun ini biasanya muncul dari proses pembakaran bahan
bakar tertentu. Karbon monoksida juga bisa muncul saat ada
kebakaran di area pertambangan di bawah tanah,knalpot dll.
Gejala : karbon monoksida akan membuat mata iritasi, batuk-
batuk, dan mengganggu indra penciuman. Jika terus menerus
terhirup, karbon monoksida akan mengganggu hemoglobin (sel
darah merah), sehingga udara yang masuk ke tubuh terus
berkurang.
Penanganan
1. Antidotum
2. Penanganan syok
3. Stabilisasi
4. Terapi Oksigen Hiperbarik
5. Tes Diagnostik
– Elektrokardiografi
– Radiologi
– Analisa GasDarah, elektrolit dan pemeriksaan laboratorium lain
– Tes fungsi ginjal Beberapa toksik mempunyai efek nefrotoksik secara
lengsung.
– Skrin toksikologi

Anda mungkin juga menyukai