3. Keracunan
1. Keracunan
bisa hewan
bahan kimia
4. Keracunan
2. Keracunan gas
Makanan
1. Keracunan Bahan Kimia
Aseton
Bisa keracunan apabila meminum dalam jumlah banyak
Gejala : sakit kepala, Lambung rasa perih dan sesak nafas.
Tindakan pertolongan:
- Cuci tangan dengan air mengalir.
- Cuci lambung dengan larutan soda kue melalui mulu
dan dubur.
- Usahakan agar dimuntahkan.
- pergi ke rumah sakit.
Formalin/Formaldehida
Ketika formalin hadir di udara pada tingkat yang
melebihi 0,1 ppm.
Beberapa orang mungkin mengalami efek
samping seperti mata berair, sensasi terbakar di
mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, mual,
iritasi kulit dan sakit dada. Paparan konsentrasi
tinggi dapat memicu serangan asma pada orang
yang memilikinya, juga dapat menyebabkan
bronkitis.
Detergent
Gejala: muntah, sakit perut, menceret, mual
Tindakan pertolongan:
―Minum air putih atau susu
―Pergi ke dokter
―Apa bila cukup parah infus untuk menetralisir racun yang masuk ke dalam
darah.
2. Keracunan Makanan
– Jengkol
Yang tercepat adalah 2 jam dan yang terlambat adalah 36 jam sesudah
konsumsi biji jengkol. Hal itu terjadi karena kandungan asam jengkolat
didalamnya.
Gejala :
― Nyeri, mual, muntah
― Perut kembung dan susah BAB
― Nafas dan Urine berbau jengkol
Tindakan pertolongan :
Minum air putih yang banyak supaya kadar asam jengkolat lebih encer,
sehingga lebih mudah dibuang melalui urin.
– Singkong
Penyebab keracunan singkong ialah asam sianida (HCN) yang terkandung
didalamnya.
Gejalan:
―Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah dan diare.
―Sesak nafas
―Perasaan pusing, lemah, kesadaran menurun
Tindakan pertolongan:
―Segera dimuntahkan
―Beri nafas buatan/oksigen
―Bila gejala sangat berat, bawa kerumah sakit
– Jamur
Racun yang hadir adalah metabolit sekunder yang diproduksi oleh jamur .
Inocybe erubescens yang diketahui
menyebabkan kematian.
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Gas
beracun ini biasanya muncul dari proses pembakaran bahan
bakar tertentu. Karbon monoksida juga bisa muncul saat ada
kebakaran di area pertambangan di bawah tanah,knalpot dll.
Gejala : karbon monoksida akan membuat mata iritasi, batuk-
batuk, dan mengganggu indra penciuman. Jika terus menerus
terhirup, karbon monoksida akan mengganggu hemoglobin (sel
darah merah), sehingga udara yang masuk ke tubuh terus
berkurang.
Penanganan
1. Antidotum
2. Penanganan syok
3. Stabilisasi
4. Terapi Oksigen Hiperbarik
5. Tes Diagnostik
– Elektrokardiografi
– Radiologi
– Analisa GasDarah, elektrolit dan pemeriksaan laboratorium lain
– Tes fungsi ginjal Beberapa toksik mempunyai efek nefrotoksik secara
lengsung.
– Skrin toksikologi