Anda di halaman 1dari 27

Al Qur`an dan Teori Atlantis

Oleh : Jhondri Frizal

Al Qur`an menjawab terhadap peristiwa yang dialami oleh Atlantis

Dalam kesimpulan dan tulisan ini saya akan memaparkan dan menjelaskan analisa yang
disampaikan oleh Plato, Oppenheimer dan Arysio Santos dengan apa yang telah diceritakan
oleh Al Qur`an.

Atlantis Menurut Plato

Pada buku Timaeus, Plato berkisah:


Di hadapan “Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat
pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut
samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar
dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak
sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. Negara besar yang mempunyai
peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam.”

Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik
sepupu Critias.

Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam
dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga
mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM). Solon adalah yang paling
bijaksana di antara 7 maha bijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat
pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara garis besar
seperti berikut ini.

“Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh,
yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak
terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding
tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna,
juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa,
bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut
beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.”

● Plato menceritakan bahwa ada sebuah daratan raksasa yang sangat bangga dengan
peradabannya yang menakjubkan. Negeri yang diceritakan oleh Plato memiliki kekayaan dan
menghasilkan emas dan perak yang tidak terhitung banyaknya. Istana negeri tersebut
dikelilingi oleh tembok emas dan perak. Memiliki peradaban yang sangat memukau. Hal ini
sejalan dengan firman Allah SWT melalui Al Qur`an Surat Shaad ayat 20, yang artinya:

Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan
dalam menyelesaikan perselisihan.

1
Telah diketahui bahwa kerajaan Atlantis adalah kerajaan besar. Tidak ada yang bisa
mengimbangi kehebatan dan kekuatan yang dimiliki oleh Negeri Atlantis. Bahkan negeri-
negeri yang berada dekat dengan Negeri Atlantis telah menjadi takluk dan menjadi sekutu
bagian dari Imperium Atlantis. Negeri Atlantis memiliki emas dan perak yang berlimpah.
Coba kita bandingkan di bagian manakah di belahan bumi yang memiliki kekayaan alam
yang melimpah seperti emas dan perak yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Yang tidak lain
adalah sebuah gambaran kekayaan peradaban yang sejalan dengan kekayaan alam yang
dimiliki oleh bangsa Nusantara.

Nabi Sulaiman AS meminta dan berdoa kepada Tuhannya dalam Surat Shaad ayat 35, yang
artinya:

Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.

Doa yang diminta oleh Nabi Sulaiman AS sejatinya telah dikabulkan oleh Allah SWT. Tidak
ada dibelahan bumi manapun yang mampu menandingi kedigjayaan kerajaannya Nabi
Sulaiman AS atau yang dikenal dengan Negeri Atlantis. Atlantis yang telah dikenal oleh
kalangan dunia barat sebagai awal peradaban modern yang pernah ada di dunia. Dan kini
peradaban tersebut hanya tinggal sebuah kisah yang terus diceritakan dari generasi ke
generasi. Sebahagian orang mempercayai bahwa Negeri Atlantis tersebut sungguh benar-
benar ada. Jadi kemungkinan hal yang paling mendekati adalah Negeri Atlantis adalah
sebuah kerajaan besar yang pernah dipimpin oleh Nabi Sulaiman AS.

Dalam bukunya ”Critias dan Timaeus”. Disebutkan oleh Plato bahwa terdapat awal
peradaban yang disebut Benua Atlantis, para penduduknya dianggap sebagai dewa, makhluk
luar angkasa, atau bangsa superior. Memiliki pelabuhan dan bisa membawa orang
terbang. Hal tersebut mungkin saja sungguh benar-benar ada karena bangsa Atlantis pada
masa tersebut telah menciptakan kapal dan pesawat terbang. Yang mungkin belum dikenal
atau dimiliki oleh bangsa lain. Hingga bangsa lain menganggap bangsa Atlantis dianggap
sebagai dewa, makhluk luar angkasa atau bangsa superior. Sesungguhnya hal tersebut adalah
suatu teknologi yang dimiliki oleh bangsa Atlantis.

Relief Kapal pada Borobudur

2
Vimana/Piring Terbang pada Borobudur

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).
Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba: 13)

Dan makna “…piring-piring yang besarnya seperti kolam…” adalah sebuah teknologi
pesawat terbang atau yang dikenal dengan “Piring Terbang” (UFO). Pada masa tersebut
telah dikenal dengan teknologi pesawat terbang yang mampu menundukkan kecepatan angin.
Dalam pengertian ilmiah bukan berarti Nabi Sulaiman AS dapat terbang di atas angin,
melainkan ia telah menciptakan sebuah kendaraan terbang yang dapat melebihi kecepatan
angin.

Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan
perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan
(pula)…(QS. Saba: 12)

Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana
saja yang dikehendakinya, (QS. Shaad: 36)

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang
berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami
Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Anbiya: 81)

Nabi Sulaiman AS dengan bebas menentukan wilayah mana yang ia kehendaki dan akan ia
tempati dengan kendaraan terbang super cepat yang ia miliki. Nabi Sulaiman AS singgah ke
negeri-negeri yang ia kehendaki dan mengajarkan ilmu pengetahuan dan mengajarkan Tauhid
mengenal Tuhan terhadap bangsa lain. Nabi Sulaiman AS melakukan ekspansi ke negeri-
negeri lain bukan semata-mata niatnya untuk memperluas kekuasaan. Namun agar negeri-
negeri tersebut dapat mengenal Tuhan dan bertaqwa dan diberkahi negerinya oleh Allah
SWT.

Negeri-negeri yang disinggahi Nabi Sulaiman AS masih belum memiliki ilmu pengetahuan
yang telah dimiliki oleh umat Nabi Sulaiman AS dan bangsa tersebut yang masih belum
mengenal Tuhan. Sehingga negeri-negeri yang disinggahi oleh Nabi Sulaiman AS akhirnya
menjadi umat yang bertaqwa kepada Tuhan dan telah memiliki ilmu pengetahuan. Dan

3
negeri-negeri tersebut akhirnya menjadi negeri-negeri yang juga telah diberkati oleh Allah
SWT.

● Plato menceritakan ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena,
namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai
sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. Negara besar yang mempunyai
peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam. Setelah dilanda gempa dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.

Apa yang diceritakan oleh Plato telah diceritakan oleh Al Qur`an.

Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka
menganiaya diri mereka sendiri, maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami
hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. (QS.
Saba : 19)

Setelah wafatnya Nabi Sulaiman AS, dikisahkan Negeri Atlantis yang lalim ingin
memperluas kekuasaan mereka dengan berniat melakukan ekspansi (menjajah) terhadap
negeri-negeri luar yang jauh dari kekuasaan Imperium Atlantis. Mereka ingin menaklukkan
bangsa di seluruh dunia agar seluruh negeri-negeri yang jauh takluk terhadap Atlantis
termasuk Athena, Yunani.

Mereka telah memohon kepada Tuhan agar jarak perjalanan mereka semakin jauh, dan dapat
menaklukkan maupun menghancurkan seluruh peradaban bangsa-bangsa di seluruh penjuru
dunia. Namun kesombongan dari ucapan mereka tersebut yang akhirnya membuat mereka
menganiaya diri mereka sendiri, dan menjadi “buah mulut” korban dari ucapan dan prilaku
mereka sendiri (kualat). Bukan bangsa lain yang hancur melainkan negerinya sendiri yang
hancur setelah Allah SWT mengirimkan bencana dengan banjir bah yang sangat besar.

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…(QS.
Saba: 16)

Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami
tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang
sangat kafir. (QS. Saba: 17)

….Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu


benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi
bersyukur. (QS. Saba: 19)

Menurut Edgar Cayce, seorang spiritualis Amerika melalui cenayangnya mengemukakan munculnya
Atlantis sebagai suatu peradaban super power pada saat itu membuat mereka ingin menaklukkan
bangsa-bangsa di dunia, diantaranya Yunani dan Lemuria yang dipandang oleh Atlantean sebagai
peradaban yang kuat.

Negeri Atlantis tersebut akhirnya mendapatkan bencana yang sangat besar. Azab yang
diberikan Allah SWT adalah gempa bumi dahsyat, gunung-gunung meletus, hingga negeri
tersebut dilanda banjir yang sangat besar. Akhirnya Negeri Atlantis menjadi negeri yang
sehancur-hancurnya. Makna hancur di sini bukan berarti negeri tersebut hilang secara

4
keseluruhan. Namun negeri tersebut masih menyisakan beberapa ribuan pulau-pulau besar
dan kecil dampak dari akibat bencana besar tersebut. Dan Negeri Atlantis yang diceritakan
Plato tak lain adalah Nusantara yang kini memiliki 17.000 pulau-pulau.

Atlantis – Nusantara yang telah terpecah-pecah (makna sehancur-hancurnya) Saba :19

Allah SWT pastinya akan meninggalkan bukti-bukti bahwa sebuah peradaban besar tersebut
sungguh benar-benar ada agar kita selaku umat-Nya dapat berfikir. Wallahu A`lam.

Atlantis Menurut Oppenheimer dan Arysio Santos

Mereka berpendapat bahwa Paparan Sunda (Sundaland) adalah merupakan cikal bakal
peradaban kuno atau dalam bahasa agama disebut Taman Eden.

Allah berfirman dalam Al Qur`an Surat Shaad ayat 35, yang artinya:

Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.

Ayat tersebut adalah ucapan dan doanya Nabi Sulaiman AS kepada Allah SWT agar Allah
SWT menganugerahkannya kerajaan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain setelah dirinya.

Atlantis adalah surganya peradaban dan ilmu pengetahuan. Pada masa kejayaan Imperium
Atlantis terdapat keharmonisan alam dan makhluk. Masyarakat pada masa itu bekerja dengan
posisinya masing-masing. Walaupun pekerja rendahan namun terdapat sikap saling
menghargai satu sama lain. Karena setiap manusia dibekali ilmu dan kemampuan masing-
masing dan belum tentu dimiliki oleh manusia lainnya. Hal tersebut membuat mereka saling
menghargai.

Teknologi berkembang dan maju pesat pada masa itu. Masyarakat hidup dalam kedamaian di
dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Nabi Sulaiman AS. Harta kekayaan melimpah ruah,
emas, perak, dan batu mulia seperti bukan barang berharga lagi. Negeri Atlantis banyak
memiliki hasil alam pertanian dan perkebunan. Sebuah negeri indah sehingga negeri-negeri
lain yang hidup berdampingan dengan Negeri Atlantis belajar dan mencontoh apa yang telah
dihasilkan oleh peradaban Atlantis. Mereka menjadi sekutu dekatnya Atlantis. Negeri Saba
yang diceritakan oleh Al Qur`an akhirnya menjadi bagian dalam kekuasaan Imperium
Sulaiman.

5
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat
kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu
(jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari
dengan aman. (QS. Saba: 18)

Dijelaskan pada ayat ini bahwa negeri-negeri yang hidup berdekatan dan berdampingan
dengan Negeri Atlantis juga telah mendapat berkat dari Allah SWT. Karena mereka yang
telah bersekutu dengan Negeri Atlantis. Mereka mendapatkan ilmu pengetahuan yang selama
ini tidak mereka ketahui dan telah mereka dapatkan setelah belajar dengan bangsa Atlantis.
Mereka pun telah mengikuti ajaran Nabi Sulaiman AS untuk bertakwa kepada Allah SWT.
Dan negeri-negeri tersebut juga telah mendapatkan limpahan berkat dari Allah SWT karena
telah hidup berdampingan dengan Negeri Atlantis.

Hingga suatu ketika mereka berjalan pada malam atau pun siang hari di negeri-negeri bagian
Imperium Atlantis. Mereka merasa aman dan tidak merasa was-was sedikitpun karena telah
menjadi saudara seiman. Jadi amatlah pantas bahwa Negeri Atlantis pada masa itu disebut
dengan sebagai gambaran Taman Eden (surga dunia).

● Pada ucapan Oppenheimer selanjutnya mengenai suatu ketika datang banjir besar yang
menyebabkan penduduk Sundaland berimigrasi ke barat yaitu ke Asia, Jepang, serta Pasifik.

Menurut Prof. Santos, Atlantis merupakan tempat ilmu dan penemuan besar manusia muncul
pertama kali (budaya bercocok tanam, bahasa, metalurgi, astronomi, seni), Peradaban
sesudahnya (Yunani, Mesir, Maya, Aztec, Inca, dll) sesungguhnya dibangun oleh bangsa
Indonesia yang mengungsi dari bencana dan mewariskan pengetahuannya ke negeri baru
mereka, sehingga ada banyak persamaan budaya dan arsiktektur di setiap peradaban.

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…(QS.
Saba: 16)

Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami
tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang
sangat kafir. (QS. Saba: 17)

Banjir besar atau Tsunami raksasa yang melanda Negeri Atlantis hingga membuat negeri
indah yang juga disebut surga dunia tersebut hilang hanya dalam waktu sekejab. Karena
disebabkan oleh kesombongan dan kekafiran mereka yang tidak lagi mengenal Tuhan.
Padahal ilmu pengetahuan dan peradaban tersebut adalah anugerah yang diberikan Allah
SWT pada umatnya. Hingga mereka lalai dan mengakibatkan mereka telah menjadi Kafir.

Namun tidak keseluruhan bangsa Atlantis ditenggelamkan oleh bencana banjir besar. Hanya
umat-umat Nabi Sulaiman AS yang beriman diberi petunjuk untuk dapat segera
meninggalkan negeri tersebut. Negeri indah yang telah membutakan hampir seluruh umatnya
hingga mereka disebut lalim dan kafir. Umat-umat beriman tersebut telah mengetahui jika
hampir seluruh penjuru Negeri Atlantis dipenuhi dengan segala kejahatan dan kesombongan
hanya akan menunggu azab yang datang dari Allah SWT. Umat-umat beriman tersebut
akhirnya pindah (hijrah) ke daratan yang belum pernah mereka kenal sebelumnya. Atau bisa
dikatakan daratan yang jauh dari kekuasaan Imperium Atlantis. Bisa jadi mereka pun telah

6
berimigras ke Timur Tengah dan Asia. Hingga mereka pada akhirnya juga membuat
peradaban baru di tanah baru mereka. Wallahu A`lam.

…Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-
orang yang sangat kafir.”

Pengakuan Inggrid Benette

Saya mencoba memaparkan pengakuan dari Inggrid Benette. Inggrid Benette adalah seorang
sarjana barat yang mengaku bisa mengingat kehidupan masa lalunya.

Menurut pandangan saya mungkin saja ia diberi anugerah oleh Allah SWT untuk dapat
sekilas melihat masa lalu yang telah terjadi. Dan juga anugerah dimiliki oleh individu-
individu lain seperti dapat melihat alam gaib, bisa mengobati orang sakit dengan cara yang
tidak masuk akal dan lain sebagainya. Sebagai petunjuk bahwa sebuah peradaban besar yang
diyakini sebagian orang benar-benar sungguh ada. Namun saya tidak sependapat dengan yang
namanya reinkarnasi (kelahiran kembali).

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah “ingatan” Inggrid Bennette tersebut. Dan saya akan
membandingkan ayat-ayat Allah SWT mengenai negeri Nabi Sulaiman AS dan Atlantis.

asan

Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas,
dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik
pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya
beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal
raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota.
Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik
sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian
penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang
lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.

Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti
zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas punggung.
Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut, ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang
diyakini orang Atlantis adalah bahwa “tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat
memperhatikan kebersihan tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam
kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang
diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada. Lelaki berpakaian rok panjang juga rok
pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening
yang sama. Seperti pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini
hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada juga yang
mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama, mereka mengenakan pakaian
yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan. Hubungannya sangat besar dengan
ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.

Point pertama

7
Ia mengaku sebagai “Pelindung Kristal” (yang setara dengan kepala pabrik pembangkit
tenaga listrik sekarang). Terdapat sebuah kristal raksasa yang diletakan di atas dasar alas
hitam. Fungsi dari kristal tersebut menyalurkan energi ke seluruh penjuru kota.

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada
Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba : 13)

“….dan periuk yang tetap (berada di atas tungku)…”

Makna dari periuk tersebut adalah bola kristal sebagai sumber energi penerangan (lampu)
pada kerajaan Nabi Sulaiman AS (Atlantis). Kristal besar tersebut menyalurkan energi besar
ke seluruh penjuru Negeri Atlantis melalui bola-bola kristal (periuk) yang berukuran lebih
kecil dari ukuran bola kristal raksasa (sumber energi).

Bola kristal raksasa tersebut diletakkan di atas dasar alas hitam. Berbentuk apakah dasar alas
hitam tersebut. Mungkinkah yang dimaksud Al Qur`an bermakna “Tungku” sebagai
penghantar energi panas dan listrik. Bola kristal (lampu) sebagai makna “Periuk” yang tetap
berada di atas tungku. Karena setahu saya biasanya tungku jika sering digunakan sebagai alat
perantara energi panas lama-kelamaan akan berubah berwarna hitam.

Seperti banyak dikemukakan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi, bahwa bangsa
Lemurian dan Atlantean (Atlantis) menggunakan kristal secara intensif dalam kehidupan
mereka.

Edgar Cayce, seorang spiritualis Amerika melalui ilmu cenayangnya berkali-kali mengungkapkan hal
yang sama. Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis menempatkan sebuah kristal generator raksasa yang
dikelilingi kristal-kristal lain, baik sebagai sebagai sumber tenaga maupun guna penyembuhan.

Jadi jelaslah yang dimaksud Al Qur`an tersebut.

Kedua

“…Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung
lainnya wanita”.

Seorang lelaki yang cerdas, pintar dan “pelindung” yang dimaksud adalah Nabi Sulaiman AS.
Dan pelindung lainnya wanita yang dimaksud adalah istri Nabi Sulaiman AS yaitu Ratu
Balqis.

Ketiga

“Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis
seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di
atas punggung.”

8
Rambut di kucir di Borobudur

Inilah mungkin rambut yang dimaksud tersebut yang dapat dilihat di relief Candi Borobudur.

Keempat

“Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat
di pinggang belakang setelah disilang di depan dada.”.

Yang dimaksud di sini adalah pakaian sutera yang dapat dilihat tembus pandang atau bening.
Pakaian sutera yang juga dikenakan oleh model patung-patung orang sholeh umat Nabi
Sulaiman AS yang terdapat pada Candi Borobudur yang terlihat pada lipatan kainnya. Cara
mengenakan pakaiannya juga sama dengan patung yang berada pada Candi Borobudur.
Wallahu A`lam

Pakaian sutera yang dikenakan pada patung orang sholeh di Borobudur

Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang
dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa
yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area
danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana,
bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran,
menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan
penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan
masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering

9
berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan
nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh
vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika
saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran
pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya
sudah berada di tempat itu.

Saya paling suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan rumput
di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya, sama seperti ikan lumba-
lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap
kali bertukar pikiran, misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita
lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai
menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran atau
maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.

Saya sering kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya dengan
keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku: “Saat ketika kondisi dunia
kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua orang saling menerima, saling mencintai, saat
itu Unicorn akan kembali”.

Point pertama

Nabi Sulaiman AS diberi mukjijat oleh Allah SWT untuk dapat memahami dan mengerti
bahasa binatang. Dari apa yang ia ceritakan bahwa dirinya sering mendengarkan nasihat
lumba-lumba. Bisa jadi dirinya adalah salah satu orang sholeh yang memilki Ilmu dan
Hikmah sehingga dapat mengerti sebahagian bahasa binatang. Dan mungkin bahasa telepati
dengan binatang pada masa tersebut digunakan.

Seandainya Nabi Sulaiman AS berbicara dengan binatang dengan menggunakan bahasa


percakapan yang keluar dari mulutnya langsung dengan para binatang. Seperti mengikuti atau
mencontoh ucapan semut, kuda, burung, dan lain sebagainya. Bahasa tersebut akan membuat
suatu keanehan atau kejanggalan jika percakapan langsung Nabi Sulaiman AS dengan para
binatang tersebut didengar oleh para pengikutnya. Jadi mungkin saja bahasa yang digunakan
oleh Nabi Sulaiman AS adalah kemampuan Nabi Sulaiman AS dapat berbahasa telepati
terhadap para binatang. Wallahu A`lam Bishawab.

Point Kedua

Ia juga menceritakan bahwa dirinya dapat berpindah tempat ke padang luas yang jauh
jaraknya. Dengan memejamkan mata dengan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Dan
ketika ia membuka mata ia telah berada di tempat tersebut. Saya berasumsi bahwa orang
tersebut adalah seseorang yang memiliki Ilmu dan Hikmah. Hal ini sama dengan Ilmu
Ngrogokusumo yang dimiliki sebahagian bangsa Nusantara, di mana seseorang bisa
melepaskan rohnya untuk melakukan perjalanan ke mana saja dia mau.

Point Ketiga

10
13
Di seluruh wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima
pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi
adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan melihat. Sang murid
santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya
adalah merenung, mata ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam
warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. Bersamaan itu juga diberi
pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke
bagian memori otak besar. Ini merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah
menutup semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar” membimbing si
murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat tertentu
yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak memiliki kesempatan yang sama mengembangkan
potensinya.

Pemikiran maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa belajar dan
meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi tingkat frekwensi getaran pada
otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka
semakin mencerminkan kesadaran ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi,
akan membuka wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada
keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang lain adalah cara
hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.

Dalam buku sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami yang
tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya, memilih binatang untuk
percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras melarang mencampuri kehidupan orang lain.
Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh memaksa atau menghukum orang lain,
sebab setiap orang harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat
itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat baik, dan
sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung kami.

Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud
mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama
sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati.
Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan
hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks
merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur.
Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak
menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.

Ada juga yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh hewan,
misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat mengadakan
transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada alam, namun sebagian orang
melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini
akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan takut
terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar hubungannya dengan keyakinan
kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu
pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya
kehilangan keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak matang.

Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada
sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya,

16
atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat
maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami
mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.

Empat unsur pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari galaksi dan
bumi kami ini, basis materiil yang paling stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok
ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka
“mengalah” pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud “mengendalikan”
4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya
di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur pokok dasar
pada bintang tersebut.

Maksud dari apa yang telah ia ceritakan bahwa bangsa Atlantis pada masa tersebut
mengganggap dirinya sebagai bangsa superior yang tidak akan mampu dikalahkan oleh
bangsa-bangsa lain mana pun. Bangsa Atlantis mencoba mengendalikan seluruh dunia dan
seluruh unsur alam dengan menggunakan teknologi dan untuk mencapai sebuah bangsa yang
abadi dan tidak dapat ditaklukkan. Bangsa Atlantis telah berkhayal dan menggangap dirinya
sebagai Tuhan karena mereka merasa telah mampu mengendalikan dunia dan mengendalikan
seluruh alam. Mereka tidak menyadari bahwa di setiap kekuatan pasti ada kekuatan yang jauh
lebih besar melebihi segalanya.

Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti
jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir
manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai
berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala
penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”.
Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-
saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu
saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba
memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.

Banyak orang meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada juga
menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan baru yang tidak terdapat
di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari peradaban kami, oleh karena itu tidak
dalam perlindungan kami. Banyak yang merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari
lingkungan yang maju dan aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun,
setelah perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka kembali dengan selamat.
Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami pengetahuan tentang kehidupan di luar
Atlantis.

Saya memilih tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun, hingga
akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal ditutup oleh
pelindung transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan,
dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban
Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.

Saya masih tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas, gempa bumi,
letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras. Bumi
sedang mengalami kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap
menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya
ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit
asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah mewarnai

17
langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya,
saya ingat roh saya terbang ke arah terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang
tenggelam. Air laut bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak
ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas suara jeritan. Bumi
seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit
dan menelan semua buruannya. Air laut telah menenggelamkan daratan.

Kehancuran Negeri Atlantis

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar… (QS.
Saba: 16)

Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami
tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang
sangat kafir. (QS. Saba: 17)

Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka
menganiaya diri mereka sendiri, maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami
hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. (QS.
Saba: 19)

● Penduduk Negeri Atlantis yang masih beriman kepada Allah SWT telah meninggalkan
Negeri Atlantis dan berusaha mencari daratan yang baru yang jauh dari kekuasaan Imperium
Atlantis. Setelah wafatnya Nabi Sulaiman AS, para pemimpin dan penduduk negeri tersebut
telah ingkar dan berbuat jauh melampaui batas. Menganggap peradabannya adalah sumber
kekuatan dunia yang tidak dapat dikalahkan karena telah berkembangnya teknologi pada
masa tersebut. Hingga bangsa Atlantis tidak bersyukur dan telah lalai menjalankan perintah
dari Allah SWT. Mereka ingkar terhadap Tuhan karena menganggap diri mereka telah
melampaui kekuatan yang dimiliki oleh Tuhan. Hanya orang-orang beriman dan pengikut
setia Nabi Sulaiman AS yang sudah tidak nyaman lagi hidup di Negeri Atlantis. Mereka
meyakini jika kejahatan merajalela, ambisi kekuasaan besar, kesombongan, dan tidak
berimannya lagi bangsa Atlantis kepada Sang Penguasa Alam telah membuat mereka menjadi
bangsa kafir. Yang nantinya akan mengakibatkan kemarahan alam dan menyebabkan
terjadinya bencana yang sangat besar.

…Dan kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-
orang yang kafir. (QS. Saba: 17)

● Negeri Atlantis yang diindikasikan pernah mengalami banjir besar sehingga telah
menenggelamkan sebagian daratannya. Menyisakan banyak puncak-puncak gunungnya dan
ribuan pulau-pulau besar dan kecil. Negeri Atlantis yang terdapat banyak kekayaan alam
yang menjadikan penduduknya terlena dengan teknologi dan kekuatan sihir yang membuat
penduduknya kafir terhadap Allah SWT.

Tetapi mereka berpaling, dan Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar… (QS.
Saba: 16)

● Kini Negeri Atlantis tersebut telah hancur karena banjir besar hingga air laut menjadi naik
dan menenggelamkan sebagian daratan yang berada di dataran rendah. Hingga Negeri
Atlantis telah terpecah menjadi beberapa pulau-pulau kecil. Dan perjalanan yang biasanya

18
dapat dilalui melalui jalan darat telah terputus sebagian karena daratan yang telah tenggelam
oleh air laut. Hingga biasanya perjalanan dimudahkan dengan jalan darat kini harus melalui
dan melewati lautan luas. Dan kisah kehancuran bangsa Atlantis tersebut telah menjadi cerita
rakyat yang terus diceritakan dari generasi ke generasi penerus bangsa Atlantis. Bahwa
dahulu daratan yang mereka tinggali adalah daratan yang sangat luas dan pernah mengalami
kehancuran besar ditenggelamkan oleh air besar. Dan kini Atlantis atau Nusantara telah
terpecah-pecah menjadi beberapa ribuan pulau.

…dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya... (QS. Saba: 19)

Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis,
berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang. Peradaban seperti ini jauh melampaui
peradaban sekarang. Kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan
mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang
diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan,
namun mengabaikan kekuatan alam.

19
Kehancuran Peradaban Atlantis Menurut Al Qur`an

◙ Pertama

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami
ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah
pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. (QS. Saba: 16)

● “Tetapi mereka berpaling…”

Bangsa Atlantis beranggapan bahwa negerinya adalah satu-satunya negeri yang memiliki
peradaban yang besar dan kuat. Teknologi telah sangat maju saat itu sebagai warisan ilmu
yang diajarkan Nabi Sulaiman AS kepada bangsa Atlantis. Namun bangsa Atlantis telah
menjadi bangsa yang sombong dan mereka telah mengingkari perintah Nabi Sulaiman AS
untuk selalu bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah SWT kepada bangsa Atlantis.

● “…maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…”

Allah SWT telah mengirimkan mereka bencana banjir yang besar kepada bangsa Atlantis.
Hingga peradaban besar tersebut telah hancur dimusnahkan oleh banjir besar hanya dalam
waktu yang singkat.

“…dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-
pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.”

Al Qur`an tidak akan menceritakan sebuah kisah namun tanpa meninggalkan sesuatu yang
bisa menjadi bukti sebagai sisa sebuah peradaban. Bangunan Ka`bah yang didirikan dari
jaman Nabi Ibrahim AS masih berdiri tegak kokoh hingga sekarang. Perahu Nabi Nuh AS
pun telah ditemukan di pegunungan Ararat, Turki. Bangunan Kaum Talmud yang dibentuk
dari bukit-bukit masih dapat dijumpai di lembah Petra, Yordania. Namun bagaimana dengan
sisa peradaban Atlantis itu sendiri?

Sesungguhnya Allah SWT telah menceritakan dalam ayat-Nya sisa kehancuran bangsa
Atlantis. Yang diceritakan adalah peradaban negeri tersebut yang musnah telah diganti Allah
SWT dengan kedua kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit, pohon Atsl, dan
sedikit dari pohon Sidr (teratai).

Bukti tersebut telah dapat kita temui di dekat Candi Borobudur yaitu buah “maja” yang
terkenal pahit. Dan juga bukti di sekitar sungai-sungai Candi Borobudur di mana
ditemukannya lempung hitam yang mengandung serbuk sari dari tanaman teratai (sidr)
setelah di analisa di laboratorium.

◙ Kedua

20
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami
tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang
sangat kafir. (QS. Saba: 17)

“Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka…”

Setelah wafatnya Nabi Sulaiman AS, ayat di atas mengabarkan bahwa betapa jadi demikian
rusaknya moral dan perilaku para pemimpin dan sebagian rakyat bangsa Atlantis warisan
Nabi Sulaiman AS itu hingga Allah SWT menyebutnya dengan kata kafir.

Kafir disini berarti pemimpin dan umumnya rakyat bangsa tersebut itu benar-benar telah
meninggalkan ajaran agamanya, melupakan Allah SWT yang telah memberikan berbagai
kemajuan dan kenikmatan dunia. Jadi mereka saat itu bisa digambarkan tidak lagi bersyukur
kepada Allah SWT atas nikmat karunia yang telah diberikan kepadanya dan menjadi takabur
(sombong) sehingga menyepelekan, meninggalkannya dan menjadi sewenang-wenang
(berdosa).

Apalagi diisyaratkan pula bahwa dijaman Nabi Sulaiman AS ini, sihir sebagai bentuk dari
berbagai tipuan syaitan pada manusia banyak berkembang pada mereka yang memang
memilih tersesat jalan hidupnya saat itu. Sehingga wujud dari kekafiran rakyat sepeninggal
Nabi Sulaiman AS ini bisa diduga banyak pula disebabkan oleh ketersesatan mereka pada
sihir yang banyak berkembang saat itu. Padahal jelas-jelas sihir dengan segala tipu daya
syaitannya amat dilaknat oleh Allah SWT untuk dipelajari dan diikuti oleh hamba-hamba-
Nya yang beriman dan sholeh.

Makanya tak heran jika hingga saat ini keberadaan sisa-sisa sihir yang pernah dipelajari oleh
orang-orang kafir di jaman Nabi Sulaiman AS dalam berbagai bentuknya dari yang sekedar
untuk pembelaan diri seperti ilmu-ilmu kanuragan dan kesaktian hingga yang bersifat jahat
seperti muja, nyupang, tenung, santet dan lain-lain masih banyak terdapat di kepulauan
Nusantara.

Dengan kondisi kekafiran yang sudah sedemikian parah tersebut, maka Allah SWT telah
menimpakan azabnya yang sangat keras kepada pemimpin dan penduduk Atlantis warisan
dinasti Nabi Sulaiman AS sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT dalam ayat
sebelumnya.

”…Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-
orang yang sangat kafir.”

Namun tidak keseluruhan bangsa Atlantis dimusnahkan oleh Allah SWT. Hanya umat
beriman yang mengikuti ajaran Nabi Sulaiman AS yang dapat selamat dari bencana banjir
besar tersebut. Karena azab yang diberikan Allah SWT dikisahkan dalam ayat-Nya tidak
dijatuhkan kepada umat yang beriman, melainkan kepada umat dari bangsa Atlantis yang
sangat kafir.

Sebelum bencana banjir besar tersebut datang, umat-umat beriman tersebut telah
meninggalkan Atlantis. Mereka pergi jauh dari Atlantis agar mereka tidak terkena dari
azabnya Allah SWT. Mereka meyakini bahwa suatu hari Negeri Atlantis akan musnah karena
kekafiran bangsanya. Mereka pun pergi ke suatu tempat yang sangat jauh hingga mereka
tidak terkena dari azab banjir besar tersebut. Kemungkinan mereka pergi berpencar ke

21
penjuru dunia hingga mereka membuat peradaban baru dan mewariskan peradabannya di
tanah baru mereka.

◙ Ketiga

Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat
kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu
(jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari
dengan aman. (QS. Saba: 18)

“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan
berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-
negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. “

Negeri Atlantis adalah negeri yang telah diberikan anugerah yang besar oleh Allah SWT.
Pada masa Nabi Sulaiman AS negeri tersebut menjadi negeri yang mendapatkan seluruh

22
Perbandingan antara Atlantis, Nusantara, dan Kerajaan Nabi Sulaiman
AS

Berikut ini saya akan membandingkan tentang peradaban besar Atlantis, kekayaan alam dan
peristiwa alam bangsa Nusantara, dan kerajaan besar Nabi Sulaiman AS yang dikisahkan
Allah SWT di dalam Al Qur`anul Karim.

◙ Banjir Besar

● Menurut Plato, Atlantis mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam,
tenggelam sama sekali di dasar laut.

● Nusantara pernah mengalami serangkaian bencana alam berupa gempa bumi, gunung
meletus, dan banjir besar. Dibandingkan dengan negara-negara lain hanya Nusantara yang
memiliki 17.000 pulau-pulau.

● Tentang kerajaan Nabi Sulaiman AS dan kehancuran Negeri Nabi Sulaiman AS dijelaskan
dalam Al Qur`an.

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar… (QS.
Saba: 16)

….Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu


benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi
bersyukur.” (QS. Saba: 19)

◙ Peradaban Tinggi

● Menurut Plato Atlantis negara besar yang mempunyai peradaban tinggi. Menghasilkan
emas dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana-istana dikelilingi oleh tembok emas dan
dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang dan
megah.

● Nusantara adalah negara yang memiliki penghasil kekayaan alam terbesar didunia.
Menghasilkan tambang emas, perak, besi, tembaga, batu mulia dsb.

● Kejayaan kerajaan Nabi Sulaiman AS dijelaskan dalam Al Qur`an.

Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan
dalam menyelesaikan perselisihan. (QS. Shaad: 20)

Nabi Sulaiman AS meminta dan berdoa kepada Tuhannya.

Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.
(QS. Shaad: 35)

24
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).
Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba: 13)

◙ Teknologi Pesawat Terbang

● Disebutkan oleh Plato bahwa terdapat awal peradaban Atlantis para penduduknya dianggap
sebagai dewa, makhluk luar angkasa, atau bangsa superior. Memiliki pelabuhan dan bisa
membawa orang terbang.

25
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang
tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada
Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba: 13)

….dan periuk yang tetap (berada di atas tungku)…

Makna dari periuk tersebut adalah bola kristal sebagai sumber energi penerangan (lampu)
pada kerajaan Nabi Sulaiman AS.

◙ Kuda Terbang

● Menurut ingatan Inggrid Benette pada kerajaan Atlantis terdapat Unicorn (kuda terbang)

● Mengenai kisah kuda terbang dijelaskan di dalam Al Qur`an.

(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan
cepat waktu berlari pada waktu sore. (QS. Shaad: 31)

Maka ia berkata: “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik
(kuda) sehingga aku lalai mengingat Rabbku sampai ia (matahari) itu hilang dari
pandangan.” (QS. Shaad: 32)

“Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku” Lalu ia mengusap-ngusap kaki dan lehernya.
(QS. Shaad: 33)

Yang dimaksud sesungguhnya adalah kuda terbang kesayangan Nabi Sulaiman AS. Kuda
terbang tersebut sebagai kendaraan perjalanan dan berjihad di jalan Allah. Setelah Nabi
Sulaiman AS meninggalkan kuda tersebut karena Allah SWT, maka Allah SWT
menggantikannya dengan kendaraan yang lebih baik darinya, yaitu angin.

27

Anda mungkin juga menyukai