Analisis Teori Kepemimpinan
Analisis Teori Kepemimpinan
NIM : 21070112130065
Analisis Kepemimpinan Thomas Jefferson
Behavioral Theory
Berdasarkan perilaku Thomas Jefferson selama memimpin, Jefferson termasuk ke dalam
Dimensi Konsiderasi (K). Dimensi ini lebih dikenal dengan falsafah kepemimpinan “people
center” karena di dalam dimensi ini kepentingan bawahan lebih cenderung diperhatikan oleh
seorang di dalam penetapan perilakunya. Beberapa perilaku kepemimpinan Thomas
Jefferson di dalam dimensi ini antara lain:
Thomas Jefferson sangat menjunjung tinggi toleransi khususnya dalam kebebasan
memilih keyakinan beragama yang tertuang dalam Undang-Undang Virginia.
Thomas Jefferson selalu mendukung dan membela rakyat Amerika Serikat dari
perbudakan dengan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan melarang segala
bentuk perbudakan pada semua wilayah baru diakuisis pemerintah federal.
Thomas Jefferson merupakan sosok pemimpin yang mau mendengarkan bawahan.
Contingency Theory
Jefferson selalu mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapinya dengan bawahan dan
selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan dengan bawahan, dan selanjutnya
mendelegasikan pengambilan kepputusan seluruhnya kepada bawahannya. Lalu ia
memberikan bawahannya hak untuk menentukan langkah-langkah bagaimana keputusan
dilaksanakan. Bawahan diberikan wewenang untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan
keputusan sendiri, sebab Jefferson menganggap bawahannya telah memiliki kecakapan dan
dipercaya memikul tanggung jawab untuk mengerahkan dan mengelola dirinya sendiri.
Kalaupun bawahannya itu tidak memiliki kecakapan, Jefferson menyarankan bahwa
pendidikanlah yang diperlukan untuk menjadikan bawahannya itu menjadi cakap dan bisa
menyelesaikan masalahanya.
Integratvive Theory
Nama : Mayang Delima
NIM : 21070112130065
Merupakan teori kepemimpinan yang menitikberatkan gaya kepemimpinan yang banyak
berorientasi pada tujuan dan hubungan dengan bawahannya. Jefferson sangat percaya kepada
bawahannya. Ia selalu mediskusikan berbagai masalah dengan bawahannya sebelum
mengambil keputusan. Hal ini membuat ia mempunyai hubungan yang erat dengan para
bawahannya.