Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS TIDAK

TERCAPAINYA TARGET
TURN AROUND TIME (TAT)
PADA UNIT TCE
PT GMF AEROASIA

Kelompok 5:
Adam Perkasa
Joni Suroso
Mayang Delima

Latar Belakang

Turn Around Time (TAT ) merupakan waktu perawatan suatu komponen dari
komponen itu datang ke workshop sampai komponen tersebut selesai diperbaiki.
TAT adalah salah satu faktor yg mempengaruhi performa waktu perawatan dan
Key Performance Indicator pada PT GMF AeroAsia
Penerapan

sistem

ERP

menggunakan

SAP

yang

diberi

nama

SWIFT

memungkinkan perusahaan melihat waktu dan status dari perawatan setiap


komponen yang sedang atau telah dikerjakan.
Target TAT di unit TCE tidak tercapai hampir dalam semua periode sehingga perlu
dilakukan evaluasi dari pencapaian TAT sehingga Key Peformance Indicator dari
PT GMF AeroAsia dapat tercapai.

Identifikasi Masalah

Tidak terpenuhinya target Turn Around Time


(TAT) dari unit TCE sesuai dengan target yang
telah ditentukan yaitu 97 %. Untuk dapat
mengatasi masalah tersebut maka dilakukan
pengidentifikasian penyebab tidak terpenuhinya
target TAT menggunakan alat bantu yaitu Root
Cause Analysis

Tujuan Penelitian

Mampu mengetahui proses maintenance component


yang mempengaruhi target TAT
Mampu mengidentifikasi akar penyebab masalah
pencapaian target TAT pada unit TCE di PT GMF
AeroAsia
Mampu

memberikan

rekomendasi

yang

dapat

mengatasi akar penyebab dari masalah yang ada


sehingga dapat memenuhi target TAT

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data banyaknya event tahun 2014 untuk maintenance


component pada unit electro mechanical (TCE)
Total Event
TCE
1069

1200
1000
800
Qty

664

739

736

808

1013

923

964

935

760

615

Event

600
400

205

200
0
Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Periode

Aug Sept

Oct

Nov

Des

Data penapaian TAT tahun 2014 untuk maintenance


component pada unit electro mechanical (TCE)

TCE
TAT Achievement
Target / Month (97%)

TAT Real

100%
98%
97.43%

96%
94%
94.68%

97.08%
95.71%

95.51%

94.50%

92%

95.38% 95.52% 95.07%

92.75%
91.07%

90%

90.33%

88%
86%
Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun
Periode

Jul

Aug

Sept

Oct

Nov

Des

Root Cause Analysis dengan


menggunakan metode 5
whys

Rekomendasi

1. Melakukan pengawasan bersama


dan menerapkan etos budaya
perusahaan

Untuk mengatasi masalah tidak ada pengawasan untuk mengganti


komponen.
Menggunakan layar informasi utama untuk mengetahui status dan alur
proses komponen terkini yang diletakan di masing-masing shop
Bertujuan untuk melihat evaluasi penggantian status komponen dan
memberi peringatan atau warning jika ada sebuah status yang telat atau
lebih lama dari waktu standar dan juga sistem penggantian status dengan
menggunakan scanner untuk mengganti status komponen tersebut
Peningkatan dan penanaman nilai etos budaya perusahaan.

2. Pengkajian BDP yang mahal dan menentukan kebijakan


yang disesuaikan dengan kapabilitas perusahaan

Untuk masalah BDP yang sengaja tidak sediakan karena

harganya mahal
Mencoba mengkaji klasifikasi BDP mana yang masuk kategori

mahal dan mana yang mungkin masih bisa disediakan oleh


perusahaan berdasarkan tingkat keseringan suatu komponen
itu turun dari pesawat untuk dilakukan maintenance
Membuat kebijakan yang disesuaikan dengan kapabilitas

perusahaan.

3. Pengevaluasian dan
merencanakan kebutuhan BDP per 3
bulan

Untuk mengatasi akar penyebab permasalahan tidak


tersedianya BPD karena komponen yang datang
adalah komponen yang unschedule.
Diperlukan evaluasi dan merencanakan BDP per 3
bulan
Diharapkan dapat meminimalkan jumlah komponen
yang tidak bisa langsung dilakukan maintenance
karena BDP tersebut tidak tersedia.

4. Menetapkan batas waktu


untuk melakukan deal dengan
customers

Untuk

mengatasi

masalah

lamanya

proses

kesepakatan untuk menentukan rincian biaya dari


BDP yang tidak tersedia
Proses ini biasanya memakan waktu yang cukup

lama sehingga perlunya menetapkan batas waktu


untuk melakukan deal dengan customer agar proses
tersebut benar-benar segera cepat diselesaikan

5. Melakukan scheduling dan


pengontrolan setiap hari

Load barang yang cukup banyak menjadi sebuah masalah dalam


ketidak tercapaian taget Turn Around Time sebagai akibat dari
antrian komponen dalam menunggu inspeksi atau maintenance
Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan scheduling dan
pengontrolan setiap hari ini dimana disini posisi manager yang
mempunyai peran untuk membagi atau menschedule pengerjaan
komponen, orang yang akan mengerjaaan dan urutan pengerjaan
sebuah komponen serta dilakukan kontroling terhadap pengerjaan
inspeksi maupun maintenance komponen tersebut.

6. Melakukan evaluasi dan mempuat


panduan atau SOP maintenance
komponen yang membutuhkan
troubleshoot

Adanya kendala pada komponen yang perlu dilakukan troubleshoot


untuk penyelesaian maintenance
Terjadi karena kerusakan lebih parah dari apa yang diperkirakan
sebelumnya.
Rekomendasi

yang

diberikan

yaitu

pihak

Planning

Engineering

membuat sebuah panduan atau SOP maintenance komponen, yaitu


BDP apa saja yang perlu diganti, bagaimana cara menangani
permasalahan tersebut sehingga untuk kedepannya ketika menemuhi
masalah yang sama akan dilakukan penangan dengan lebih cepat

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai