Makalah Puskes Palmerah
Makalah Puskes Palmerah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat. Puskesmas juga membina peran serta
masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas
merupakan pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif
(upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk. 1
Penyakit diare merupakan suatu masalah yang mendunia. Seperti sebagian besar penyakit anak-
anak lainnya, penyakit diare lebih banyak dinegara berkembang. Penyebab utama penyakit diare
adalah infeksi bakteri atau virus. Dengan jalur masuk utama infeksi melalui feses manusia atau
binatang, makanan, air, dan kontak dengan manusia. Kondisi lingkungan, kebersihan yang buruk,
kurang air minum yang aman, dan sampah dilingkungan mengakibatkan penyakit diare. 2
Menurut survei Kesehatan Rumah Tangga, Departemen Kesehatan RI tahun 1996, 12%
penyebab kematian adalah diare. Akibat diare, dari 1000 bayi, 70 bayi meninggal dunia dibawah usia
1 tahun. Statisktik menunjukkan bahwa setiap tahun, diare menyerang 50 juta penduduk warga
Indonesia, dan 2/3nya adalah balita dengan korban meninggal sekitar 600.000 jiwa. 3
1
Effendy, Nasrul, Dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Ed.2. Jakarta : EGC;1
998: 162.
2Indikator Perbaikan Kesehatan Lingkungan anak/ WHO; alih bahasa, Apriningsih; editor edisi
bahasa Indonesia, Erita A.H. Jakarta : EGC ;2008 : 46.
3 Widjaja M.C. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita.2008;hal. 1.
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
b. Askes
Poli Askes (Asuransi Kesehatan) merupakan poli yang melayani konsultasi kesehatan,
pemeriksaan dan pengobatan pasien PNS atau pasien lanjut usia. Kartu Askes sendiri
biasanya dimiliki oleh pegawai negeri sipil (PNS) dan keluarganya, pensiunan, dan pegawai
swasta. Para pemegang kartu Askes diberi kemudahan dalam membayar biaya pengobatan
dan perawatan. Pada poli Askes, pasien yang memiliki kartu Askes juga dapat melakukan
pemeriksaan laboratorium secara gratis.
c. Poli Umum
Poli umum merupakan poli yang bertugas melakukan penanganan dan perawatan
medis serta seleksi terhadap pasien. Pengunjung dilayani oleh perawat dan dokter
umum yang bertugas melakukan pendataan dan anamnesa, diagnosa awal terhadap
pasien serta pemeriksaan tekanan darah. Kemudian poli umum akan melakukan rujukan
ke poli-poli khusus ataupun ke rumah sakit yang ditentukan untuk melakukan
perawatan lanjutan terhadap pasien tersebut.
d. Poli Gigi
Pedoman pelayanan kesehatan puskesmas (Depkes RI,2004) salah satu jenis pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
khususnya di bidang perawatan adalah pelayanan yang di poli gigi yang merupakan
pelayanan rawat jalan. Puskesmas Palmerah menyediakan Poli gigi untuk merawat
kesehatan gigi masyarakat di daerah sekitar. Terdapat 3 dokter gigi yang bertugas setiap
harinya.
Perawatan yang sering dilakukan oleh Puskesmas antara lain perawatan saluran akar,
penambalan, dan perawatan pasien anak. Perawatan scaling hanya dilakukan setelah
perawatan gigi sudah selesai dilakukan dan hanya dengan perjanjian antara pasien dan
dokter gigi. Pada program BPJS, perawatan yang ditanggung oleh Puskesmas antara lain
premedikasi, perawatan penambalan dengan bahan Amalgam, dan saluran akar. Rata-rata
jumlah pasien yang datang setiap harinya kurang lebih 75 orang menurut ketetapan
Pemerintah dalam UU ... , setiap dokter gigi hanya boleh menangani kurang lebih 15 pasien.
e. Poli KIA
Kesehatan ibu, bayi, dan anak diatur dalam undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang
kesehatan) pada pasal 126-135. Poli KIA adalah tempat mendapatkan pelayanan kesehatan
terkait dengan ibu dan anak yang pelayananannya sebatas pelayanan dasar menyangkut
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah. Poli KIA sering diintegrasikan dengan Poli KB, sehingga pelayanan yang ada
dalam poli KIA nantinya akan ada dua jenis, yaitu pelayanan antenatal neonatus (antenatal
neonatus care) dan pelayanan KB.
Poli KIA psukesmas Palmerah mempunyai program senam ibu hamil yang dilaksanakan
setiap hari selasa. Selain itu setiap minggu melakukan penyuluhan dengan tema tentang ibu
hamil, menyusui, persiapan kehamilan yang. Program lainnya adalah terdapat kelas ibu,
kelas pendukung ibu, serta ibu-balita. Kunjungan perhari pasien sekitar 40 pasien perhari.
Namun para pasien yang hendak melakukan USG harus dirujuk ke rumah sakit/klinik
terdekat karena puskesmas palmerah tidak mempunyai fasilitas USG.
f. KB
Keluarga berencana (KB) adalah program nasional yang bertujuan meningkatkan derajat
kesehatan, kesejahteraan ibu, anak dan keluarga khususnya, serta bangsa pada umumnya.
Salah satunya dengan cara membatasi dan menjarangkan kehamilan dan Keluarga
Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.
Keberhasilan program keluarga berencana merupakan tanggung jawab pemerintah dan
masyarakat sehingga pelaksanaan program ini harus melibatkan berbagai pihak. Di
Puskesmas, pelaksanaan program keluarga berencana dilaksanakan di poli keluarga
berencana, pelayanannya meliputi penyuluhan, pemberian alat kontrasepsi, pemantauan dan
evaluasi.
Puskesmas palmerah, kunjungan pasien sekitar 240-250 orang. Sistem pembayaran tidak
menggunakan BPJS. Poli KB melayani pasien dengan janji pasien terlebih dahulu.
Pengadaan alat dan bahan pada poli KB di suplai dari BKKBN. Salah satu program poli KB
adalah viva test yaitu test deteksi dini kanker rahim. Viva test ini dapat langsung dilihat
hasilnya.
g. Poli Gizi
Program perbaikan gizi keluarga bertujuan untuk menurunkan angka penyakit gizi
kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah
(baik di pedesaan maupun perkotaan), terutama pada anak balita dan wanita. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut di atas, dilakukan beberapa usaha antara lain melalui
perbaikan pada konsumsi pangan yang makin beraneka ragam, seimbang dan bergizi.
a. Penyuluhan gizi
b. Penimbangan bayi/balita
c. Pemberian makanan tambahan (PMT)
d. Pemberian Vitamin A dosis tinggi untuk balita dan ibu hamil setiap bulan
Februari dan Agustus
e. Pemberian tablet besi (Fe) untuk ibu hamil dan menyusui
f. Pelatihan dan pembinaan Posyandu
g. Pemantauan/survei konsumsi gizi
h. Melaksanakan PWS Gizi/Pemantauan Status Gizi (PSG)
.
h. Poli Paru
Kesehatan paru-paru dapat terancam akibat kondisi lingkungan dan gaya hidup yang
tak sehat. Selain rokok, polusi udara di lingkungan kerja pun dapat merusak paru-paru.
TB Paru (Tuberkukosis Paru) merupakan salah satu dari tiga penyakit yang menjadi
permasalahan di Indonesia saat ini. dengan menempati urutan ketiga menyebabkan
kematian. Puskesmas dalam memberantas penyakit TB Paru ini melalui pemeriksaan TB
Paru yang didukung oleh tenaga Laboratorium dan petugas medik lain (Perawat dan
dokter) yang sudah mengikuti pelatihan. Pihak Puskesmas telah berupaya untuk
menjaring suspek sebanyak – banyaknya, selanjutnya mengobati penderita TB Paru
(BTA Positif dan Rontgen Positif) yang keseluruhannya dicatat dalam format pencatatan
dan pelaporan TB yang ada.
i. MTBS
k. Rumah Bersalin
Poli ini melayani masyarakat khususnya pasien yang akan melahirkan. Pada poli ini
terdapat bidan dan para perawat yang bekerjasama dalam menjalankan pelayanannya.
Pada rumah bersalin juga terdapat rawat inap yang digunakan setelah melakukan
persalinan dan digunakan untuk observasi terhadap pasien setelah melakukan persalinan
dan pasien anak apakah dalam keadaan yang baik, dilengkapi dengan tempat tidur (bed)
pasien, satu tempat perawatan bayi baru lahir dengan perlengkapannya, peralatan dan
perlengkapan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal (emergency kit), serta fasilitas
pendukung lainnya.
l. Layanan 24 Jam
Idealnya bila kita membuka puskesmas rawat jalan dengan layanan 24 jam, kita
membutuhkan paling tidak 3-4 dokter umum yang telah mempunyai sertifikat
ATLS/ACLS yang mengisi jaga 24 jam. Dengan formasi, 1 orang untuk shif pagi
dengan durasi 8 jam, 1 orang dengn shif sore dengan durasi 8 jam, 1 orang shif
malam dengan durasi 8 jam dan 1 orang stand by. Begitu juga dengan tenaga bidan
yang harus ada di puskesmas 24 jam sejatinya juga berjumlah 3-4 orang. Sementara
jumlah perawat jaga yang memiliki sertifikat BTLS jumlahnya harus 2 kali lipat,
dengan formasi, 2 orang jaga pagi, 2 orang jaga sore, 2 orang jaga malam dan 2
orang siaga seterusnya
Pelayanan 24 jam pada puskesmas Palmerah sendiri bukannlah pelayanan 24 jam
sebenarnya melainkan semua tindakan yang dilakukan dokter umum seperti
penjahitan, penggantian perban, EKG. Tenaga kerja pada pelayanan ini sendiri
hanya 2 orang yaitu dipegang oleh perawat. Pasien akan ditanganin dokter jika tidak
bisa di tanganin oleh perawat. Pelayanan 24 jam juga menerima rujukan dari klinik
atau puskesmas lain. Ketersediaan alat dan bahan merupakan kendala daari
puskesmas. Pelayanan ini juga sering merujuk ke rumah sakit terdekat apabila tidak
bisa ditangani
m. Apotek
Keputusan Menkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 Apotek merupakan suatu
tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada
masyarakat. Definisi apotek menurut PP 51 Tahun 2009. Apotek merupakan suatu
tempatatau terminal distribusi obat perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker
sesuai standar dan etika kefarmasian..
Unit Farmasi memberikan pelayanan pemberian obat dengan sistem peresepan oleh
dokter. Pelayanan farmasi dilengkapi dengan alat penghancur manual untuk membuat
puyer dan alat pengemas puyer elektrik. Dengan adanya bantuan alat tersebut, pelayanan
farmasi diharapkan dapat dilaksanakan lebih cepat.
n. Laboratorium
Unit Laboratorium dilengkapi dengan tenaga analis yang terampil, dan mampu
mengerjakan pemeriksaan laboratorium, antara lain: golongan darah, kadar gula darah,
tes kehamilan, dahak untuk penderita TBC, darah lengkap/rutin, asam urat, HIV, dan
untuk pemeriksaan infeksi menular seksual. Upaya peningkatan kualitas pelayanan,
Puskesmas bekerjasama dengan rumah sakit apabila dibutuhkan pemeriksaan yang lebih
komplek sehingga dilakukan rujukan.
q. Pengadaan
Pengadaan merupakan tempat untuk pembelian barang barang yang diperlukan oleh
puskesmas, yaitu obat-obatan, peralatan laboratorium, peralatan elektronik, dll. Pengadaan
obat-obatan di puskesmas sudah tidak menggunakan tender, sekarang pengadaan
dilakukan dengan system e-katalog online. Dr. Ari merupakan pengawas pada bagian
pengadaan di Puskesmas Palmerah.
Dalam pemesanan di e-katalog kita dapat memesan barang sesuai dengan jenis barang
yang kan dipesan, kemudian memilih pabriknya. Setiap puskesmas memiliki website
tersendiri untuk pembelian obat-obatan, didalamnya memuat informasi seputar nama obat,
nama penyedia serta distributornya, jenis kemasan, satuan harga terkecil,dll.
Sumber dana berasal dari BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sehingga semenjak
tahun 2002,puskesmas dapa merencanakan, membelanjakan dan mempertanggung
jawabkan sendiri Pembelanjaan dibawah 200 juta dapat langusung memesan di e-katalog,
sedangkan pemesanan diatas 200 juta harus melalui unit pelelangan balaikota.
Pada puskesmas palmerah yang menyusun adalah bagian perencanaan, kemudian bagian
pengadaan yang membeli. Pembelanjaan dilakukan sesuai dengan APBD, apabila pembelanjaan
dibawah dana APBD maka sisa uang dikembalikan.
Gejala Klinis
poliartritis yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sendi dan tulang rawan
disekitarnya. Kerusakan ini terutama mengenai sendi perifer pada tangan dan kaki yang
umumnya bersifat simetris. secara umum, manifestasi klinis yang dapat kita lihat,antara
lain :
- Nyeri sendi, terutama pada saat bergerak. Umumnya terjadi pada sendi penopang
beban tubuh, seperti panggul, tulang belakang,dan lutut.
- Terjadi kemerahan, inflamasi, nyeri, dan dapat terjadi deformitas (perubahan
bentuk)
- Dapat menyebabkan perubahan cara berjalan (tidak progresif)
- Rasa sakit bertambah hebat terutama pada sendi pinggul, lutut, dan jari-jari
- Saat perpindahan posisi pada persendian bisa terdengar suara (cracking)
Faktor Resiko Rematik
Rematik merupakan penyakit yang berhubungan dengan radang pada sendi yang
dapatdisebabkan oleh bermacam-macam faktor. Ada 3 golongan penyebab rematik:
1. Autoimun, artinya karena salah satu unsur tubuh yang ditol;ak dan
menimbulkan reaksiantigen-antibodi yang berakibat ke arah rematik.
2. Infeksi oleh bakteri3. Degenerasi, artinya perkembangan sel yang menurun
biasanya pada usia tua
Selain berdasarkan pada 3 faktor tersebut masih banyak faktor lain yang
dapatmenyebabkan rematik salah satu diantarnya adalah kegemukan hal ini
disebabkan karenatimbunan lemak ditubuh bisa membebani persedian
panggul,pinggang dan (terutamalutut).Karena itu disarankan utuk lebih sering
berolah raga agar dapat mengurangi.
(Ismayadi, (2004).
Asuhan Keperawatan Dengan Rematik (arthritis rheumatoid) pada lansiadi
http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan -ismayadi2.pdf)
Kulit merupakan organ tubuh yang terpenting yang berfungsi sebagai sawar
(barrier), kar ena kulit merupakan organ pemisah antara bagian di dalam tubuh dengan
lingkungan di luar tubuh. Kulit secara terus-menerus terpajan terhadap faktor lingkungan,
berupa faktor fisik, kimiawi, maupun biologik.
Bagian terpenting kulit untuk menjalankan fungsinya sebagai sawar adalah lapisan
paling luar, disebut sebagai stratum korneum atau kulit ari. Meskipun ketebalan kulit
hanya 15 milimikron, namun sangat berfungsi sebagai penyaring benda asing yang masuk
ke dalam tubuh. Apabilaterjadi kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan
melampaui kapasitas toleransi serta daya penyembuhan kulit, maka akan terjadi penyakit
Dermatitis adalah suatu penyakit kulit (ekzema) yang menimbulkan peradangan.
Dermatitis alergika yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dermatitis
atopik. Penyakit ini merupakan reaksi hipersensitivitas tipe I yang diperantarai oleh
Imunoglobulin E. Prevalensi dermatitis atopik adalah 0,69 % dari semua bentuk ekzema
dan kira-kira mengenai 2-3% anak. Karakteristiknya adalah adanya rasa gatal, eritema
dengan perubahan histologik dengan sel radang yang bulat, dan edema epidermal
spongiotik. Dermatitis ditemukan pada 70% penderita dengan faktor predisposisi seperti
asma kongjungtivitis alergika, rhinitis alergika, urtikaria, dan alergi makanan.
Perjalanan penyakit dermatitis atopik umumnya kronik dan sering kambuh. Penyakit
ini cenderung diturunkan (faktor genetik), tetapi faktor lingkungan juga memegang
peranan dalam perkembangan penyakit ini. Obat-obat yang diberikan pada dermatitis
atopik ini umumnya bertujuan untuk mengurangi gejala penyakitnya. Contoh obat-obatan
tersebut adalah kortikosteroid dan antihistamin, namun sayangnya obat-obatan tersebut
dapat menimbulkan berbagai macam efek samping. Efek samping pemberian
kortikosteroid akan menyebabkan moon face, osteoporosis, tukak lambung, dan
hipertensi. Pemberian antihistamin menyebabkan vertigo, tinitus, insomnia, tremor, nafsu
makan berkurang, konstipasi, dan mulut kering
(Djuanda A., Hamzah M., Aisah S., editor. Djuanda S., Sularsito SA., penulis. Dermatitis
Kontak. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Kelima, Jakarta Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2007)
(Pohan SS., Hutomo MM., Sukanto H. Tatalaksana Dermatitis. Pedoman Diagnosis dan
Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Indonesia: Pusat Penerbitan Universitas
Airlangga)
Di lingkungan Rumah Sakit dan sarana kesehatan seperti puskesmas, infeksi dapat
terjadi antar pasien, dari pasien ke petugas, dari petugas ke petugas, dan dari petugas
kepasien.Penularan patogen ini terjadi dengan berbagai cara meliputi kontak fisik, makanan
yang terkontaminasi, cairan tubuh, benda, inhalasi yang ada di udara.Penyakit infeksi yang
sangat infektif ada kalanya disebut menular dan dapat dengan mudah ditularkan.Patogen
penginfeksi meliputi virus, bakteri, fungi, protozoa, parasit multi-seluler dan protein yang
menyimpang yang dikenal sebagai prion.
Istilah infektivitas menyatakan kemampuan organisma untuk masuk, bertahan hidup
dan berkembang biak di dalam tubuh, sementara daya tular penyakit mengindikasikan
penyakit dengan mudah ditularkan kepada tubuh lainnya. Penyakit kulit infeksi yang paling
sering terjadi disebabkan oleh fungi.Suatu kondisi infeksi baik lokal maupun sistemik yang disebabkan
oleh fungiyang menginfeksi tubuh. Prevalensi infeksi fungi menunjukkan baik peningkatan maupun
penurunan.Peningkatan disebabkan olehbertambahnya jumlah orangdengan
kondisiimmunocompromised, serta banyaknya penggunaan obat-obatananti fungi sertaprofilaksis
yang menyebabkan resistensi.Semetara itu, penurunannya disebabkan taraf hidup masyarakat,
sehingga lebih mengerti tentang bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan
yang baik, serta mengedukasikan tentang masalah prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).Jika
dilihat dari faktor iklim, prevalensiinfeksi fungi lebih banyak terjadi di negara beriklim tropis
karena suhu dankelembabannya yang relatif stabil. Usia mulai dari 1-40 tahun biasanya mengalami infeksi
kulit. Pada balita dan dewasa infeksi kulit yang sering dialami ialah impetigo yang disebabkan oleh
staphylococcus, dan streptococcus. Dan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur disebut tinea
capitis (kadas).
1. ISPA
Salah satu penyakit yang sering diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut
saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung
sampai 14 hari yang biasanya diderita oleh balita sampai anak anak. Yang dimaksud dengan
saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru, beserta organ-
organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian
bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak
diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari kunjungan di
Puskesmas adalah penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA
mencakup 20 % -30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan
pada bayi berumur kurang dari 2 bulan .
Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali
disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan berat dan sering disertai
penyulit-penyulit dan kurang gizi. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya
bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik,
namun demikian anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan
antibiotik dapat mengakibat kematian.
Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan
yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya
penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti
rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai
bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah
virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang
ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua
radang telinga akut harus mendapat antibiotik.
ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko
terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban
immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.
Kelainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan
bawah, asma dan ibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada lapangan pediatri.
Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi
pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
2. Penyakit Lainnya
Penyakit lainnya masuk kedalam kategori 10 penyakit yang paling sering terjadi. Penyakit
yang dimaksudkan adalah penyakit-penyakit yang berupa komplikasi antara lain hemoroid,
kolestrol dan lain sebagainya. Hal ini sering ditemukan pada kasus dimana usia telah
meningkat, terutama pada orang yang tidak baik dalam menjaga pola hidup sehat ditambah
dengan menurunnya produktifitas usia.
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh
pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung
berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan
diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan
tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih,
atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah
tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan
darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda;
paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Klasifikasi
Tekanan Darah Pada Dewasa :
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
• Normal Dibawah : 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
• Normal tinggi : 130-139 mmHg 85-89 mmHg (Stadium 1)
• Hipertensi ringan : 140-159 mmHg 90-99 mmHg (Stadium 2)
• Hipertensi sedang : 160-179 mmHg 100-109 mmHg (Stadium 3)
• Hipertensi berat : 180-209 mmHg 110-119 mmHg (Stadium 4)
• Hipertensi maligna : 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan
darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing,
wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau
menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
• sakit kepala
• kelelahan
• mual
• muntah
• sesak nafas
• gelisah
• pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang
memerlukan penanganan segera.
PENGOBATAN
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya komplikasi.
1. Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
• Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
• Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah
tinggi.
• Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram
natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan
kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
• Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.
• Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan
darahnya terkendali.
• Berhenti merokok
PEMBERIAN OBAT-OBATAN
DIURETIK
• Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati
hipertensi.
• Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume
cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah.
• Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
• Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang
diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
• Diuretik sangat efektif pada:
- orang kulit hitam
- lanjut usia
- kegemukan
- penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
Penghambat adrenergik
merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, betablocker
dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis.
Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon
terhadap stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah.
Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker, yang efektif diberikan kepada:
·penderita usia muda
·penderita yang pernah mengalami serangan jantung
·penderita dengan denyut jantung yang cepat
·angina pektoris (nyeri dada)
·sakit kepala migren.
Kelenjar saliva
Penyakit rahang
Penyakit rahang yang sering terjadi adalah gangguan sendi rahang. Temporomandibular
joint (TMJ) disorders atau gangguan sendi rahang menyebabkan nyeri pada sendi
temporomandibular (TMJ). TMJ merupakan sendi yang ada pada setiap sisi kepala di depan
telinga, di mana tulang rahang bawah bertemu dengan tulang tengkorak. Sendi tersebut
memungkinkan untuk berbicara, mengunyah dan menguap.
Gangguan sendi rahang bisa disebabkan oleh berbagai masalah, termasuk radang sendi, cedera
rahang, atau kelelahan otot. Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit dan ketidaknyamanan yang
berhubungan dengan gangguan sendi rahang bisa dikurangi dengan perawatan sendiri atau
perawatan tanpa pembedahan. Gangguan sendi rahang parah mungkin perlu diobati dengan
intervensi pada gigi atau bedah.
4. Penyakit Mata
Penyakit mata sangat beragam dan tidak semuanya dapat menular. Jika penyakit mata disebabkan
oleh virus atau bakteri maka bias menular, sedangkan jika penyebabnya alergi tidak akan
menular. Cara penanganan dan pencegahan macam-macam penyakit mata ini pun berbeda,
tergantung penyebabnya. Berikut ini beragam penyakit mata yang sering terjadi adalah mipoi,
prsbiopi, buta warna, rabun senja, konjungtivitis, trakoma.
LAMPIRAN