KEPERAWATAN DASAR
Penyusun :
NPM : ................................................................................
KEPERAWATAN DASAR
Penyusun :
Ns. Dian Fitria, M. Kep., Sp.Kep.J
Ns. Ika Mustafida, S. Kep
Editor :
Ns. Jehan Puspasari, M. Kep
Diterbitkan oleh :
Akademi Keperawatan RS Husada Jakarta
Mangga Besar Raya No. 17-139 Jakarta
Telp. (021) 6259984
Email: akper_rs_husada_89@yahoo.com
Stikes RS Husada
VISI PRODI D3 KEPERAWATAN
Pada tahun 2026 menjadi program studi pendidikan D III keperawatan yang
menghasilkan lulusan berbudi pekerti luhur dengan kekhususan
keperawatan gawat darurat medikal dewasa melalui pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi
MISI
Stikes RS Husada
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih sayang-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan modul praktikum untuk mata ajar
Keperawatan Dasar. Modul ini disusun sebagai panduan bagi pengajar dan
mahasiswa dalam memahami prinsip dan menerapkan keterampilan klinik
keperawatan yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang
sudah memberikan banyak dukungan dalam penyusunan modul praktikum ini.
Semoga modul ini bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Visi Misi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Deskripsi Mata Kuliah
Kebutuhan Dasar Oksigenasi
A. Fisioterapi Dada …………………………………………………………... 1
B. Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif ……………………………… 10
C. Mengumpulkan Sputum ………………………………………………… 15
D. Inhalasi …………………………………………………………………… 20
E. Pemberian Oksigen ……………………………………………………….. 26
Kebutuhan Dasar Nutrisi
A. Mengukur Antropometri ……………………………………………......... 35
B. Mengukur IMT ………………………………………………………….. 44
C. Pemberian Nutrisi Per Oral ……………………………………………….. 49
Kebutuhan Dasar Cairan
A. Pemasangan Infus ……………………………………………………….. 54
B. Menghitung Tetesan Infus ………………………………………………. 65
C. Mengganti Cairan Infus …………………………………………………... 70
D. Melepas Infus ……………………………………………………………. 75
E. Merawat Luka Infus ……………………………………………………... 79
F. Membalance Cairan ……………………………………………………… 86
G. Pemeriksaan Rumple Leed ……………………………………………… 91
Kebutuhan Dasar Aktifitas
A. Keramas dan Perawatan Rambut ……………………………………….. 96
B. Memandikan ……………………………………………………………. 100
C. Oral Hygiene ……………………………………………………………. 107
D. Perawatan Kuku ……………………………………………………....... 111
E. Pengaturan Posisi ……………………………………………………….. 115
F. Latihan Aktif Pasif …………………………………………………........ 129
G. Melatih Berjalan ………………………………………………………… 135
H. Memindahkan Klien …………………………………………………...... 139
Kebutuhan Dasar Aman Dan Nyaman
A. Alat Pelindung Diri …………………………………………………...… 141
B. Back Rub ………………………………………………………………… 148
C. Bed Making ……………………………………………………………. 153
D. Cuci Tangan ……………………………………………………………. 157
E. Mengganti Pakaian Pasien ……………………………………………… 161
Kebutuhan Dasar Eliminasi
A. Huknah ………………………………………………………………...... 164
B. Kateter Kondom ……………………………………………………….. 168
C. Mengganti Diapers ……………………………………………………... 172
D. Pemberian Pispot dan Urinal …………………………………………… 175
E. Pengambilan Spesimen Urin …………………………………………… 179
Kebutuhan Keseimbangan Suhu Tubuh
A. Mengukur Suhu ………………………………………………………… 185
B. Pemberian Kompres …………………………………………………….. 190
Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan Fisik ……………………………………………………… 194
B. Pengukuran TTV ……………………………………………………….. 203
Daftar Pustaka
TATA TERTIB PRAKTIKUM
TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekan keterampilan
1. Pasien dengan gangguan kebutuhan dasar oksigen (melakukan fisioterapi
dada, terapi nafas dalam, batuk efektif, mengumpulkan sputum, terapi
inhalasi, pemberian oksigen, menghitung frekuensi nafas)
2. Pasien dengan gangguan kebutuhan cairan (memasang infus, melepaskan
infus, menghitung tetesan infus, merawat luka infus, pemeriksaan rumple
leed, menghitung keseimbangan balance cairan
3. Pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi (mengukur antropometri,
memberikan makan oral)
4. Pasien dengan gangguan kebutuhan aktivitas (memindahkan pasien,
melatih berjalan, pengaturan posisi pasien, personal hygiene)
5. Pasien dengan gangguan kebutuhan aman dan nyaman (penggunaan APD,
mencuci tangan, bed making, backrub, menggantikan pakaian pasien)
6. Pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi (pemasangan
kateter kondom, pemberian pispot dan urinal, pengumpulan spesimen urin
dan feses, mangganti diapers)
7. Pasien dengan gangguan keseimbangan suhu tubuh (pengukuran suhu
tubuh, kompres)
8. Pasien dengan gangguan kebutuhan memiliki dan dimiliki, harga diri,
aktualisasi diri
9. Pemeriksaan fisik
10. TTV
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Sesuai jadwal
BOBOT NILAI
Tugas 20%, UTS 20%, UAS 20%, Lab 40%
Batas nilai Lulus 3,00
Tata Tertib
Di dalam praktek laboratorium mahasiswa mempunyai kewajiban sebagai
berikut :
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum yang diadakan di
laboratorium Akper Husada
2. Kehadiran dalam praktek laboratorium harus mencapai 100%.
3. Tiba di Lab lebih awal (10 menit)
4. Menghubungi pembimbing praktek lapangan bila menemui kesulitan-
kesulitan yang ditemukan saat melakukan praktek klinik.
5. Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang digunakan dalam praktikum
laboratorium.
6. Aktif dalam memperkaya pengalaman praktek laboratorium.
7. Tidak diperkenankan menerima tamu selama menjalankan praktek
laboratorium.
8. Menjaga kuku selalu pendek dan bersih, serta tidak bercat.
9. Memakai pakaian yang sesuai peraturan yang ada rambut WAJIB di
hairnet dengan poni diikat kebelakang.
10. Tidak diperkenankan memakai perhiasan selama memakai pakaian
seragam kecuali jam tangan.
11. Mahasiswa tidak diperkenankan menerima telepon untuk urusan pribadi
selama menjalani praktek Laboratorium dan telepon seluler WAJIB
disimpan didalam tas.
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia dalam kondisi
normal dan gangguan serta upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut
sebagai landasan dalam menerapkan asuhan keperawatan. Pada mata kuliah ini
akan membahas tentang teori keperawatan dasar meliputi: kebutuhan dasar
oksigen, cairan, nutrisi, istirahat dan tidur, aman dan nyaman, memiliki dan
dimiliki, harga diri, aktualisasi diri melalui proses pembelajaran ceramah, diskusi,
tanya jawab, , audiovisual, demonstrasi dan redemonstrasi.
TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekan keterampilan
1. Pasien dengan gangguan kebutuhan dasar oksigen (melakukan fisioterapi
dada, terapi nafas dalam, batuk efektif, mengumpulkan sputum, terapi
inhalasi, pemberian oksigen, menghitung frekuensi nafas)
2. Pasien dengan gangguan kebutuhan cairan (memasang infus, melepaskan
infus, menghitung tetesan infus, merawat luka infus, pemeriksaan rumple
leed, menghitung keseimbangan balance cairan
3. Pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi (mengukur antropometri,
memberikan makan oral)
4. Pasien dengan gangguan kebutuhan aktivitas (memindahkan pasien,
melatih berjalan, pengaturan posisi pasien, personal hygiene)
5. Pasien dengan gangguan kebutuhan aman dan nyaman (penggunaan APD,
mencuci tangan, bed making, backrub, menggantikan pakaian pasien)
6. Pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi (pemasangan
kateter kondom, pemberian pispot dan urinal, pengumpulan spesimen urin
dan feses, mangganti diapers)
7. Pasien dengan gangguan keseimbangan suhu tubuh (pengukuran suhu
tubuh, kompres)
8. Pasien dengan gangguan kebutuhan memiliki dan dimiliki, harga diri,
aktualisasi diri
9. Pemeriksaan fisik
10. TTV
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Sesuai jadwal
BOBOT NILAI
Tugas 20%, UTS 20%, UAS 20%, Lab 40%
Batas nilai Lulus 3,00
Tata Tertib
Di dalam praktek laboratorium mahasiswa mempunyai kewajiban sebagai
berikut :
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum yang diadakan di
laboratorium Akper Husada
2. Kehadiran dalam praktek laboratorium harus mencapai 100%.
3. Tiba di Lab lebih awal (10 menit)
4. Menghubungi pembimbing praktek lapangan bila menemui kesulitan-
kesulitan yang ditemukan saat melakukan praktek klinik.
5. Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang digunakan dalam praktikum
laboratorium.
6. Aktif dalam memperkaya pengalaman praktek laboratorium.
7. Tidak diperkenankan menerima tamu selama menjalankan praktek
laboratorium.
8. Menjaga kuku selalu pendek dan bersih, serta tidak bercat.
9. Memakai pakaian yang sesuai peraturan yang ada rambut WAJIB di
hairnet dengan poni diikat kebelakang.
10. Tidak diperkenankan memakai perhiasan selama memakai pakaian
seragam kecuali jam tangan.
11. Mahasiswa tidak diperkenankan menerima telepon untuk urusan pribadi
selama menjalani praktek Laboratorium dan telepon seluler WAJIB
disimpan didalam tas.
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |0
KEBUTUHAN DASAR
OKSIGEN
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |1
2. Tujuan
a) Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
b) Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
3. Indikasi
Pasien dengan sputum lebih dari 15 cc
4. Prinsip
Bersih
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |2
5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Bantal
2) Meja sandaran
3) Kertas tissue
4) Bengkok/ plastik kuning
5) Perlak/alas
6) Sputum pot berisi desinfektan
7) Selimut
8) Air minum hangat
b. Persiapan Klien:
1) Identifikasi letak sputum pasien
2) Identifikasi kesulitan pasien dalam mengeluarkan sputum
3) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan prosedur
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi karakteristik sputum (warna, jumlah, konsistensi)
c. Mengevaluasi respirasi rate
d. Melakukan pendokumentasi
7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |3
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien perempuan tampak batuk batuk, berusaha mengeluarkan dahak
yang ada dijalan nafasnya. Pasien tampak kelelahan dan sedikit sesak. Hasil
pemeriksaan TTV pasien TD: 100/80; N: 80x/mnt; S: 38,5 C; P: 21/mnt. Ronkhi
di kedua apeks paru.
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |4
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |5
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |6
DOKUMENTASI
22 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan
sesudah tindakan fisioterapi dada
23 Suara nafas pasien
24 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan
konsistensi)
25 Tanggal dan jam pelaksanaan fisioterapi dada
26 Mencatata nama dan tandatangan perawat
yang melakukan fisioterapi dada
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |7
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |8
Penilaian
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Melakukan auskultasi paru (melakukan validasi)
h) Memastikan pasien telah berkemih dan sudah selesai makan
minimal 2 jam sebelum dilakukan fisioterapi dada
Menganjurkan pasien untuk mengungkapkan keluhan jika
terasa ingin muntah, nyeri dada, atau sesak yang meningkat
selama dilakukan fisioterapi dada
Postural Drainage
2 Melepaskan pakaian pasien, memberikan tempat penampung
sputum, menyiapkan tissue
3 Berikan posisi sesuai dengan letak sekret pada paru, gunakan
bantal, tutup area terbuka dengan selimut
4 Pertahankan posisi sampai 5 menit
5 Setelah 5 menit, minta pasien untuk batuk dan mengeluarkan
sputum
Perkusi/Clapping
6 Memasang perlak/alas dan bengkok (dipangkuan pasien bila duduk
dan didekat mulut pasien bila tidur miring)
7 Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
punggung pasien secara bergantian
Vibrasi
8 Menganjurkan pasien tarik nafas dalam, tahan sebentar, kedua
tangan perawat berada di punggung pasien
9 Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat bersamaan
tangan perawat melakukan vibrasi
Tindakan Akhir
10 Meminta pasien untuk menarik nafas, menahan nafas, dan
membatukkan dengan kuat
11 Menampung sputum dalam sputum pot
12 Melakukan auskultasi paru
13 Mengembalikan pasien pada posisi yang nyaman
14 Membereskan alat-alat
15 Mencuci tangan
Evaluasi
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |9
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |0
KEBUTUHAN DASAR
OKSIGEN
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |1
2. Tujuan
a) Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
b) Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret
3. Indikasi
Pasien dengan sputum lebih dari 15 cc
4. Prinsip
Bersih
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |2
5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Bantal
2) Meja sandaran
3) Kertas tissue
4) Bengkok/ plastik kuning
5) Perlak/alas
6) Sputum pot berisi desinfektan
7) Selimut
8) Air minum hangat
b. Persiapan Klien:
1) Identifikasi letak sputum pasien
2) Identifikasi kesulitan pasien dalam mengeluarkan sputum
3) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan prosedur
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi karakteristik sputum (warna, jumlah, konsistensi)
c. Mengevaluasi respirasi rate
d. Melakukan pendokumentasi
7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |3
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien perempuan tampak batuk batuk, berusaha mengeluarkan dahak
yang ada dijalan nafasnya. Pasien tampak kelelahan dan sedikit sesak. Hasil
pemeriksaan TTV pasien TD: 100/80; N: 80x/mnt; S: 38,5 C; P: 21/mnt. Ronkhi
di kedua apeks paru.
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |4
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |5
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |6
DOKUMENTASI
22 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan
sesudah tindakan fisioterapi dada
23 Suara nafas pasien
24 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan
konsistensi)
25 Tanggal dan jam pelaksanaan fisioterapi dada
26 Mencatata nama dan tandatangan perawat
yang melakukan fisioterapi dada
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |7
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |8
Penilaian
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Melakukan auskultasi paru (melakukan validasi)
h) Memastikan pasien telah berkemih dan sudah selesai makan
minimal 2 jam sebelum dilakukan fisioterapi dada
Menganjurkan pasien untuk mengungkapkan keluhan jika
terasa ingin muntah, nyeri dada, atau sesak yang meningkat
selama dilakukan fisioterapi dada
Postural Drainage
2 Melepaskan pakaian pasien, memberikan tempat penampung
sputum, menyiapkan tissue
3 Berikan posisi sesuai dengan letak sekret pada paru, gunakan
bantal, tutup area terbuka dengan selimut
4 Pertahankan posisi sampai 5 menit
5 Setelah 5 menit, minta pasien untuk batuk dan mengeluarkan
sputum
Perkusi/Clapping
6 Memasang perlak/alas dan bengkok (dipangkuan pasien bila duduk
dan didekat mulut pasien bila tidur miring)
7 Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
punggung pasien secara bergantian
Vibrasi
8 Menganjurkan pasien tarik nafas dalam, tahan sebentar, kedua
tangan perawat berada di punggung pasien
9 Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat bersamaan
tangan perawat melakukan vibrasi
Tindakan Akhir
10 Meminta pasien untuk menarik nafas, menahan nafas, dan
membatukkan dengan kuat
11 Menampung sputum dalam sputum pot
12 Melakukan auskultasi paru
13 Mengembalikan pasien pada posisi yang nyaman
14 Membereskan alat-alat
15 Mencuci tangan
Evaluasi
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |9
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 10
Pengertian :
Latihan nafas dalam adalah latihan pernafasan untuk pengambilan oksigen dengan
maksimal melalui pengembangan paru yang optimal. Batuk efektif adalah cara
mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu disaluran pernafasan melalui
batuk yang benar dan efektif sehingga pasien dapat menghemat energi dan tidak mudah
lelah pada saat mengeluarkan sputum.
Tujuan :
a. Meningkatkan kapasitas paru-paru
b. Mencegah atelektasis
c. Membebaskan jalan nafas dan akumulasi sekret
d. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
e. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret pada jalan nafas
Indikasi:
Latihan nafas dalam dilakukan pada :
a. Pasien dengan gangguan paru obstruktif maupun restriktif
b. Pasien Tahap penyembuhan dari post pembedahan torak
c. Pasien yang membutuhkan relaksasi
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon pasien
b. Mengevaluasi sputum pasien
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 11
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam sudah 3
hari mengalami batuk-batuk. Hasil TTV pasien N: 85x/menit; T:120/90; S: 37,5;
P: 22x/mnt. Pasien tampak berusaha mengeluarkan sputum dengan berusaha
batuk. Pasien mengatakan sulit mengeluarkan sputum. Lakukan intervensi
keperawatan pada pasien tersebut?
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 12
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 13
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 14
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian PENGUJI
1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan persetujuan
7 Berikan posisi semifowler
8 Gunakan sarung tangan
9 Minta pasien melakukan melakukan nafas perut (menarik nafas
dalam melalui hidung, dengan kondisi mulut tertutup), tetap rileks
10 Minta pasien untuk membuang nafas secara perlahan (lewat mulut
dengan posisi mulut meniup)
11 Lakukan nafas dalam 3 kali sampai pasien merasa rileks dan
nafasnya teratur.
12 Berikan bengkok/plastik kuning/sputum pot) untuk batuk efektif
13 Memasang perlak/ alas dan bengkok (dipangkuan klien bila
duduk/didekat mulut bila tidur miring
14 Minta pasien bernafas dalam tahan lalu lakukan ekspirasi dengan
cara membatukkan.
15 Menampung sputum dalam sputum pot atau plastik kuning
16 Merapikan klien dan alat
17 Mengucapkan salam
18 Mencuci tangan
19 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 10
Pengertian :
Latihan nafas dalam adalah latihan pernafasan untuk pengambilan oksigen dengan
maksimal melalui pengembangan paru yang optimal. Batuk efektif adalah cara
mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu disaluran pernafasan melalui
batuk yang benar dan efektif sehingga pasien dapat menghemat energi dan tidak mudah
lelah pada saat mengeluarkan sputum.
Tujuan :
a. Meningkatkan kapasitas paru-paru
b. Mencegah atelektasis
c. Membebaskan jalan nafas dan akumulasi sekret
d. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
e. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret pada jalan nafas
Indikasi:
Latihan nafas dalam dilakukan pada :
a. Pasien dengan gangguan paru obstruktif maupun restriktif
b. Pasien Tahap penyembuhan dari post pembedahan torak
c. Pasien yang membutuhkan relaksasi
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon pasien
b. Mengevaluasi sputum pasien
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 11
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam sudah 3
hari mengalami batuk-batuk. Hasil TTV pasien N: 85x/menit; T:120/90; S: 37,5;
P: 22x/mnt. Pasien tampak berusaha mengeluarkan sputum dengan berusaha
batuk. Pasien mengatakan sulit mengeluarkan sputum. Lakukan intervensi
keperawatan pada pasien tersebut?
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 12
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 13
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 14
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian PENGUJI
1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan persetujuan
7 Berikan posisi semifowler
8 Gunakan sarung tangan
9 Minta pasien melakukan melakukan nafas perut (menarik nafas
dalam melalui hidung, dengan kondisi mulut tertutup), tetap rileks
10 Minta pasien untuk membuang nafas secara perlahan (lewat mulut
dengan posisi mulut meniup)
11 Lakukan nafas dalam 3 kali sampai pasien merasa rileks dan
nafasnya teratur.
12 Berikan bengkok/plastik kuning/sputum pot) untuk batuk efektif
13 Memasang perlak/ alas dan bengkok (dipangkuan klien bila
duduk/didekat mulut bila tidur miring
14 Minta pasien bernafas dalam tahan lalu lakukan ekspirasi dengan
cara membatukkan.
15 Menampung sputum dalam sputum pot atau plastik kuning
16 Merapikan klien dan alat
17 Mengucapkan salam
18 Mencuci tangan
19 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 15
Pengertian :
Sputum adalah istilah yang digunakan untuk mendeskribsikan mukus dari paru-paru telah
terakumulasi, sputum merupakan sekret yang dibatukan dari paru dan jalan nafas. adanya
sputum dapat dipertimbangkan sebagai adanya kondisi yang abnormal, karena pada orang
yang sehat maka sekret yang dihasilkan bronkial akan tertelan. Pemeriksaan diagnostik
sputum sangat penting untuk memastikan suatu diagnosa penyakit seperti pnemonia,
tuberkulosis, abses paru dan kanker paru.
Tujuan :
Mengumpulkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon pasien
b. Mengevaluasi sputum pasien
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 16
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam sudah 3
hari mengalami batuk-batuk. Hasil TTV pasien N: 85x/menit; T:120/90; S: 37,5;
P: 22x/mnt. Pasien sudah batuk selama 3 bulan, pasien mengalami penurunan
berat badan dan berkeringat pada malam hari. Pasien hari ini direncanakan untuk
dilakukan pemeriksaan sputum.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 17
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 18
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 19
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 20
2. Tujuan
1. Mengobati peradangan saluran pernapasan bagian atas
2. Lendir menjadi encer dan mudah keluar
3. Selaput lendir tetap dalam keadaan lembab
4. Pernapasan menjadi lega
5. Pembengkakan selaput lendir menjadi berkurang
3. Indikasi
1. Sesak napas
2. Asma bronkhiale
3. Paska trakheostomi
4. Bronkhopneumonia
5. Rhinitis dan sinusitis
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Set nebulizer
2) Medikasi untuk terapi aerosol
3) Stetoskop
4) Tissue
b. Persiapan Klien:
1) Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian terapi inhalasi nebulizer
2) Memberikan posisi yang nyaman bagi klien; semifowler; atau duduk
3) Identifikasi kesulitan pasien dalam mengeluarkan sputum
4) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan Prosedur
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi karakteristik sputum (warna, jumlah, konsistensi)
c. Mengevaluasi respirasi rate
d. Melakukan pendokumentasi
7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 21
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki mengatakan batuk berdahak, sulit sekali mengeluarkan
dahaknya. Perawat membantu pasien mengeluarkan sputum dengan mengajarkan
pasien batuk efektif dan fisioterapi dada, tetapi hasil evaluasi, sputum pasien
masih tetap banyak dan sulit keluar. Sehingga pasien direncanakan untuk
diberikan terapi inhalasi dengan terapi mukolitik dan bronkodilator.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 22
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 23
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 24
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 25
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 26
1. Pengertian
Pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan
menggunakan alat bantu dan oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat
melalui kanula nasal (1-4 liter/menit) dan masker nasal (5-8 liter/menit).
2. Tujuan
Memenuhi kebutuhan oksigen
Mencegah dan mengatasi hipoksia
3. Indikasi
Pasien yang bernafas spontan tetapi membutuhkan alat bantu kanula untuk
memenuhi kebutuhan oksigen (pasien dapat dalam keadaan sesak atau tidak
sesak)
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Kanula Nasal
2) Face mask
Kanula Nasal
3) Selang oksigen
4) Humidifier
5) Cairan steril
6) Tabung oksigen dengan flowmeter
7) Plester
b. Persiapan Klien:
1) Identifikasi kebutuhan oksigen
pasien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat
tindakan Prosedur
c. Ucapkan salam terapeutik
d. Lakukan evaluasi/ validasi
e. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
f. Persiapan alat
g. Jaga privasi klien
h. Cuci tangan
i. Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan secret pada jalan nafas
KANUL NASAL
a. Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke sumber oksigen
b. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada program medis
dan pastikan berfungsi dengan baik
c. Selang tidak tertekuk dan sambungan paten
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 27
FACE MASK
a. Lakukan prosedur c-i seperti pada pemberian oksigen melalui kanula nasal
b. Sambungkan masker ke selang dan ke sumber oksigen
c. Atur pita elastik ke telinga sampai masker terasa pas dan nyaman
d. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran
e. Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam atau lebih cepat, tergantung
kondisi dan keadaan umum pasien
f. Lakukan prosedur 13-16 seperti pada pemberian oksigen melalui kanula
nasal
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi saturasi oksigen pasien
c. Mengevaluasi respirasi rate Dokumentasi
7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 28
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki mengatakan sesak, sulit bernafas. Pada pasien tampak
bernafas dibantu dengan menggunakan otot bantu pernafasan. TTV pasien RR:
23x/mnt; S: 37,8C; N: 75x/mnt;TD: 120/70. Hasil pemeriksaan saturasi oksigen
menggunakan oksimetri masih menggambarkan hasil dalam batas normal. Hasil
auskultasi didapatkan adanya ronkhi dikedua lapang paru. Hasil ini dilaporkan
kepada dokter yang merawat oleh pasien. Dokter menginstruksikan perawat
untuk diberikan oksigen 4 liter. Perawat melakukan tindakan mandiri yaitu
memberikan pasien posisi semifowler dan mengajarkan pasien untuk mengatur
nafas untuk lebih teratur. Lakukan demonstrasi terhadap kasus diatas.
2. Seorang pasien perempuan post operasi. Kondisi pasien tiba-tiba mengalami sulit
bernafas/sesak, dan pasien tampak bernafas dengan cepat. TTV pasien TD:
100/80; N: 80x/mnt; S: 38,5 C; P: 24/mnt. Hasil pemeriksaan saturasi oksigen
pasien 94%. Hasil ini dilaporkan kepada dokter yang merawat oleh pasien.
Dokter menginstruksikan perawat untuk diberikan oksigen 7 liter. Perawat
melakukan tindakan mandiri yaitu memberikan pasien posisi semifowler dan
mengajarkan pasien untuk mengatur nafas untuk lebih teratur. Lakukan
demonstrasi terhadap kasus diatas.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 29
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 30
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 31
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 32
PENDOKUMENTASIAN KASUS II
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 33
PENILAIAN
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
KANUL NASAL
2 Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan secret pada jalan nafas
3 Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke sumber
oksigen
4 Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada
program medis dan apstikan berfungsi dengan baik
5 Selang tidak tertekuk dan sambungan paten
6 Ada gelembung udara pada humidifier
7 Terasa oksigen keluar dari kanula
8 Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien
9 Atur selang plastik ke kepala atau ke bawah dagu sampai kanula
pas dan nyaman
10 Beri plester pada kanula di kedua sisi wajah (bila diperlukan)
11 Periksa kanula setiap 8 jam
MASKER
12 Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan secret pada jalan nafas
13 Sambungkan masker ke selang dan ke sumber oksigen
14 Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran
15 Pasang masker dengan posisi menutupi hidung dan mulut,
sesuaikan dengan kondisi pasien hingga pasien terasa nyaman
16 Atur pita elastik ke telinga sampai masker terasa pas dan nyaman
17 Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam atau lebih cepat,
tergantung kondisi dan keadaan umum pasien
18 Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu
19 Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap
8 jam
20 Kaji membrane mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly
untuk melembabkan membrane mukosa jika diperlukan.
Kaji kulit pada posisi perlekatan pita/karet pengikat masker pada
pipi dan telinga pasien
21 Cuci tangan
22 Evaluasi respon klien
23 Evaluasi saturasi oksigen pasien
24 Evaluasi respirasi rate
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 34
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 34
KEBUTUHAN DASAR
NUTRISI
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 35
ANTROPOMETRI
Pengertian :
Antropometri adalah kegiatan pengukuran dimensi tubuh secara fisik. Bagian dari
antropometri adalah pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LILA), dan pengukuran lingkar paha. Pengukuran tinggi badan
adalah mengukur tinggi atau panjang yang dinyatakan dalam sentimeter dengan
menggunakan mikritois. Pengukuran Berat Badan adalah mengukur berat/massa badan
yang dinyatakan dalam kilogram dengan menggunakan timbangan berat badan.
Pengukuran LILA adalah pengukuran lingkar lengan atas dengan menggunakan pita ukur
LILA. Pengukuran Lingkar Paha, yaitu mengukur titik pertengahan antara titik paling
proksimal tulang patella dan titik pertengahan lipatan paha. Ditentukan terlebih dahulu
SIAS ketika pasien berdiri dan simpisis pubis.
Tujuan :
a. Untuk melihat pertumbuhan
b. Untuk mengetahui/mengidentifikasi status gizi pasien
Indikasi:
a. Pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi
b. Pasien yang berisiko gangguan pemenuhan kebutuhan gizi
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi status gizi pasien
c. Melakukan pendokumentasian
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 36
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dengan gejala mual dan muntah, tidak nafsu
makan, dan mengeluh bb pasien mengalami penurunan dalam 1 bulan terakhir.
Lakukan pengukuran antropometri pada pasien tersebut.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 37
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 38
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 39
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 40
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 41
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 42
19 Ukur LILA pada posisi midpoint dengan pita LILA ditempelkan pada kulit
( jangan terlalu menekan kulit atau tidak boleh ada rongga antara kulit dan
pita)
20 Catat LILA
Mengukur Lingkar Paha
21 Tentukan terlebih dahulu titik midpoint
22 Atur Posisi pasien senyaman mungkin, (dengan berdiri, duduk/baring
diatas tempat tidur dengan posisi kaki diluruskan)
23 Meminta klien untuk menggulung celana yang menutupi paha kiri (bagi
pasien kidal gunakan paha kanan)
24 Menentukan titik pertengahan yaitu antara titik paling proksimal tulang
patella dengan titik pertengahan lipatan paha
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 43
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 44
Pengertian :
Indeks massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Indeks (BMI) merupakan alat atau cara yang
sederhana untuk melakukan pemantauan status gizi orang dewasa, khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat Badan kurang dapat
meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan
meningkatkan pada penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan
normal memungkinkan seseorang dapat mencapau usia harapan hidup yang lebih
panjang.
Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan dinyatakan dalam rentang normal,
kekurangan, atau kelebihan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur lebih
dari > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan
olahragawan.
Tujuan :
Untuk mengetahui/mengidentifikasi status gizi pasien
Indikasi:
a. Pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi
b. Pasien yang berisiko gangguan pemenuhan kebutuhan gizi
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi status gizi pasien
c. Melakukan pendokumentasian
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 45
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dengan gejala mual dan muntah, tidak nafsu
makan, dan mengeluh bb pasien mengalami penurunan dalam 1 bulan terakhir.
Hasil pengukuran BB pasien saat ini 45 kg, TB 155 cm. Lakukan pengukuran
IMT pada pasien tersebut.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 46
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Mengukur BB Pasien (Kg)
8 Mengukur Tinggi Badan (m)
9 Menghitung IMT
10 Evaluasi respon pasien
11 Mengucapkan salam
12 Cuci tangan
13 Lakukan pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 47
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 48
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 49
Pengertian :
Pemberian nutrisi peroral adalah suatu proses pemenuhan makanan dan minuman melalui
mulut klien.
Tujuan :
Pemberian nutrisi peroral, antara lain: tercukupinya keseimbangan nutrisi klien, dan
sebagai sosialisasi antara sosialisasi antara perawat dan klien.
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Porsi makan yang dihabiskan
c. Melakukan pendokumentasian
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 50
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dengan diagnosa stroke. Pasien mengalami
kelemahan dikedua tangannya hanya bisa menggeser. Pasien tidak mampu makan
sendiri, pasien masih mampu menelan, BB pasien sejak 3 hari sakit telah
berkurang 1 kg.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 51
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 52
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 53
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 53
KEBUTUHAN DASAR
CAIRAN
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 54
1. Pengertian
Pemasangan terapi intravena merupakan tindakan pemberian cairan ke dalam
tubuh melalui jarum dan set intravena kedalam pembuluh darah vena.
2. Tujuan
Tujuan pemberian terapi intra vena yaitu :
a. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
secara adekuat melalui masukan oral.
b. Memperbaiki keseimbangan asam dan basa
c. Memberikan terapi transfusi darah
d. Memberikan obat intravena
e. Melakukan Hemodialisis
f. Memberikan nutrisi parenteral
g. Mengambil sampel darah
h. Memberikan terapi antikoagulasi.
i. Memonitor Tekanan Vena Sentral (CPV)
3. Indikasi
a. Pasien yg membutuhkan pencegahan gangguan kebutuhan cairan &
elektrolit
b. Kondisi emergency, yang membutuhkan pemberian obat/ cairan/ elektrolit/
darah secara langsung dan cepat ke dalam pembuluh darah Intra Vena
c. Pasien yg mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus-
menerus melalui pembuluh darah Intra vena
d. Sebagai upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur
(contohnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus
intravena untuk persiapan seandainya berlangsung syok, juga untuk
memudahkan pemberian obat)
e. Sebagai upaya profilaksis pada pasien-pasien yg tidak stabil, contohnya syok
(meneror nyawa) & risiko dehidrasi (kekurangan cairan) , sebelum
pembuluh darah kolaps (tak teraba), maka tak mampu dipasang pemasangan
infus.
4. Prinsip
Bersih dan Steril pada area insersi IV kateter dan insersi antara cairan dengan set
infus
5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Infus set
2) Abocath
3) Cairan infus
4) Tornikuet
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 55
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi lokasi sekitar pemasangan/insersi abocath(jarum)
c. Mengevaluasi tetesan infus
d. Melakukan pendokumentasian
7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 56
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dirumah sakit karena mengalami muntaber.
Hasil pengkajian pasien mengatakan jika pasien mengalami muntah sudah 5 kali,
diare 6 kali dalam sehari. Pasien terlihat lemah dan pucat. Dokter memberikan
terapi cairan Nacl 5% sebanyak 4kolf/24 jam. Perawat menggunakan IV set
dengan faktor tetes 20tetes/menit. Perawat mempersiapkan peralatan dan klien
untuk diberikankan terapi intravena.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 57
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 58
6) Larutan hiperalimentasi
7) Dextrose 5 % dalam ringer laktat
8) Albumin 25
12 Gunakan sarung tangan
13 Klem selang infus dengan yang telah diklem pada
bagian selang.
14 Hubungkan cairan yang akan diberikan dengan set
infus
15 Isi chamber pada selang infus hingga terisi cairan
infus
16 Buka klem dan alirkan cairan hingga selang infus
terisi oleh cairan dan tidak ada udara, dan klem
kembali
17 Persiapkan pasien, lengan pasien dibebaskan dari
pakaian
18 Lakukan identifikasi vena yang sesuai untuk insersi
IV katetern/abocath.
Vena yang dapat dipergunaakan untuk insersi IV
kateter
Venapunctur perifer
a. vena mediana kubiti
b. vena sefalika
c. vena basilika
d. vena dorsalis pedis
Venapunctur central
a. vena femoralis
b. vena jugularis internal
c. Vena Subklavikula
19 Kencangkan Touniquet
20 Anjurkan pasien mengepalkan tangan
21 Bersihkan area vena yang akan dilakukan insersi
abocath * bersihkan dengan gerakan melingkar dari
dalam keluar
22 Pegang abocath/jarum pada posisi 30 derajat pada
vena yang akan ditusuk lalu lakukan penusukan
perlahan tetapi pasti.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 59
27 Lepaskan tourniquet
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 60
31 Cuci tangan
32 Lakukan dokumentasi
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 61
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 62
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 63
Venapunctur perifer :
• vena mediana kubiti
• vena sefalika
• vena basilika
• vena dorsalis pedis
Venapunctur central :
• vena femoralis
• vena jugularis internal
• Vena Subklavikula
19 Kencangkan Touniquet
20 Anjurkan pasien mengepalkan tangan
21 Bersihkan area vena yang akan dilakukan insersi abocath * bersihkan dengan
gerakan melingkar dari dalam keluar
22 Pegang abocath/jarum pada posisi 30 derajat pada vena yang akan ditusuk lalu
lakukan penusukan perlahan tetapi pasti.
23 Rendahkan jarum sejajar dengan kulit dan tarik jarum sedikit demi sedikit, lalu
teruskan masuk kedalam vena
24 Tekan dengan jari ujung plastik iv kateter yang telah masuk kedalam vena, jangan
menekan pada iv kateter.
27 Lepaskan tourniquet
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 64
Atur tetesan infus sesuai dengan ketentuan, pasang stiker yang sudah diberikan
tanggal
Cuci tangan
Lakukan dokumentasi
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 65
Pengertian :
Melepas infus adalah suatu proses melepaskan set infus (IV Cannula/abocath, IV
Kateter/selang infus, dan botol infus dari pembuluh darah vena. Menghentikan atau
melepas infus dilakukan bila program terapi cairan telah selesai atau bila sudah waktunya
mengganti area insersi (3 hari) atau bila terjadi flebitis.
Tujuan :
Meningkatkan kenyamanan pasien dan mencegah infeksi
Indikasi:
a. Terapi intravena telah selesai
b. Terjadi Flebitis
c. Inflamasi
d. Terjadi pembentukan trombus pada IV kanula yang menyebabkan kepatenan tetesan
terganggu
e. Jika masa pakai (3hari) telah selesai * sesuai dengan kebijakan rumah sakit
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi lokasi sekitar pemasangan/insersi abocath (jarum)
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 66
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dirumah sakit. dan direncanakan pulang siang
nanti. Pasien telah selesai diberikan obat siang via intravena, proses admistrasi
telah diselesaikan, dan dokter telah memberikan persetujuan pulang. Lakukan
tindakan melepas IV Line pada kasus diatas.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 67
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 68
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 69
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 70
Pengertian :
Adalah suatu proses mengganti cairan infus yang sudah habis atau terdapat pergantian
jenis cairan infus. Mengganti cairan infus dilakukan oleh perawat jika cairan yang
terpasang sudah berada dibagian leher botol dan tetesan masih berjalan
Tujuan :
Melanjutkan terapi yang didapat, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
Indikasi :
Cairan telah habis dan masih melanjutkan terapi cairan
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi lokasi sekitar pemasangan/insersi abocath(jarum)
c. Mengevaluasi tetesan infus
d. Melakukan pendokumentasian
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 71
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dirumah terpasang IV line. Pasien mendapatkan
terapi cairan 3 kolf NS /24 jam. Pasien membunyikan bel memanggil perawat
karena cairan yang terpasang akan segera habis. Lakukan intervensi keperawatan
pada pasien diatas
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 72
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 73
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 74
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 75
MELEPAS INFUS
Pengertian :
Melepas infus adalah suatu proses melepaskan set infus (abocath, cairan infus, set infus)
dari pembuluh darah vena. Melepas atau menggantikan cairan infus dilakukan bila
program terapi telah selesai, sudah sampai pada batas waktu mengganti set infus, terjadi
flebitis.
Tujuan :
Adapun tujuan dari melepas infus adalah: membuat pasien lebih nyaman karena lebih
mudah untuk melakukan aktivitas, dan mengganti set infus dengan yang baru bila terapi
intravena masih dibutuhkan
Indikasi :
1. Terapi intravena telah selesai/dihentikan
2. Mengalami flebitis
3. Masa penggantian infus set *bergantung pada kebijakan RS
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 76
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 77
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 78
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 79
Pengertian :
Merawat luka infus adalah proses melakukan perawatan dan monitoring luka didaerah
insersi IV kateter.
Tujuan :
Mengurangi risiko terjadinya flebitis dan mempertahankan kepatenan aliran infus dari
selang.
Indikasi :
Perawatan infus diindikasikan jika kondisi infus basah, terdapat rembesan darah,
rusaknya fiksasi, nyeri pada area pemasangan infus, sebelum 3 hari (waktu penggantian
IV Kateter), tetesan infus tidak lancar. Monitoring kondisi tersebut diatas dikaji setiap
hari, setiap selesai pemberian obat via IV line.
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi lokasi sekitar pemasangan/insersi abocath(jarum)
c. Mengevaluasi tetesan infus
d. Melakukan pendokumentasian
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 80
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dirumah terpasang IV line. Pasien mengatakan
jika terasa nyeri pada daerah yang terpasang infus. Perawat melakukan
pengecekan tanggal pemasangan infus, infus di pasang satu hari yang lalu.
Lakukan intervensi keperawatan selanjutnya, pada pasien diatas.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 81
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 82
diganti.
11 Berikan swab alkohol pada bagian area
penusukan
12 Fiksasi kembali dengan kasa dan plester/modern
wound dress *bagian insersi IV kateter harus
terlihat tidak boleh tertutup
13 Pasang kembali label/tanggal dilakukannya
perawatan balutan
14 Rapikan klien dan alat
15 Lepaskan sarung tangan
16 Cuci tangan
17 Evaluasi respon pasien
18 Ucapkan salam
19 Dokumentasi:
a. Kondisi area insersi IV kateter
b. Perawatan atau tindakan yang dilakukan
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 83
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 84
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 85
tertutup
13 Pasang kembali label/tanggal dilakukannya perawatan
balutan
14 Rapikan klien dan alat
15 Lepaskan sarung tangan
16 Cuci tangan
17 Evaluasi respon pasien
18 Ucapkan salam
19 Dokumentasi:
a. Kondisi area insersi IV kateter
b. Perawatan atau tindakan yang dilakukan
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 86
Pengertian :
Menghitung keseimbangan cairan adalah mengukur keseimbangan antara cairan yang
masuk dan keluar didalam tubuh untuk mendukung proses metabolisme tubuh sehingga
dapat berfungsi dengan baik.
Tujuan :
1. Mengetahui jumlah masukan cairan
2. Mengetahui jumlah keluaran cairan
3. Mengetahi balance cairan
4. Menentukan kebutuhan cairan
Indikasi:
1. Pasien yang berisiko kekurangan volume cairan
Evaluasi :
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 87
KASUS PEMICU
1. Seorang anak perempuan usia 5 tahun BB 17kg, dibawa orang tua dengan
keadaan umum lemah, menurut ibunya anak telah muntah (100ml), diare 250cc.
ibu tampak cemas melihat kondisi anaknya. Pada pemeriksaan fisik suhu
39,80C(suhu normal 36,8), Nadi 108/menit, RR 22 X/Menit, diberikan cairan
infus RL 1200 ml/24 jam, mikrodrip 60tts/mnt, anak tersebut hanya minum
700cc/24jam, urin pasien 500 ml. Berapakah Balance cairan pasien?
2. Seorang perempuan. usia 30 tahun, BB 50 kg, TB 160cm, datang ke RS dengan
keluhan mual dan muntah 200 ml, diare 5 kali dengan kurang lebih satu kali diare
sebanyak 100CC , urin : 1050, turgor kulit kurang elastis keadaan umum lemah,
T 110/80mmHg, suhu 38,80 C, Pernafasan 20x/menit, mukosa mulut kering,
tampak pucat, minum sebanyak 1,5 liter, mendapat infus 2000ml/24jam.
Hitunglah Balance cairan pasien per24jam?
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 88
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 89
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 90
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 91
Pengertian :
Pemeriksaan rumple leed adalah pemeriksaan peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah yang ditandai dengan munculnya petechiae. Pemeriksaan penunjang
untuk klien dengan DHF (Dengue Hemoragic Fever).
Tujuan :
Mengetahui gejala penyakit utama DHF atau DBD atau penyakit lainya
Indikasi:
Pemeriksaan diagnostik DHF
Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Adanya Petechiae
Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 92
KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam sudah 3
hari, lemas, pusing hebat, mual dan nyeri pada bagian persendian. Lakukan
pemerikasaan Rumple Leed pada pasien tersebut.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 93
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 94
PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:
O:
A:
P:
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 95
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 95
KEBUTUHAN DASAR
AKTIFITAS
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 96
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 97
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 98
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 99
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 100
2. Tujuan
a. Menjaga kebersihan tubuh
b. Mengurangi infeksi akibat kulit kotor
c. Menstimulasi sirkulasi/ peredaran darah
d. Menambah kenyamanan klien
3. Indikasi
a. Klien imobilisasi
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Baskom untuk air mandi
2) Sarung tangan
3) Handuk mandi 2 buah
4) Washlap
5) Sabun
6) Selimut mandi
7) Air hangat (43-460C)
8) Losion, bedak dan deodorant
9) Pakaian bersih sesuai kebutuhan
10) Alat tenun tambahan jika diperlukan
11) Urinal atau pispot
12) Sampiran
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Tinggikan tempat tidur untuk memudahkan pelaksanaan tindakan
f. Cuci tangan
g. Pakai sarung tangan
h. Ganti selimut klien dengan selimut mandi
i. Lepaskan pakaian klien. Jika terdapat ekstremitas yang luka, pelepasan
pakaian dimulai dari bagian yang tidak luka. Jika klien memakai infus
(tabung intravena), lepaskan baju dari lengan yang tidak terdapat infuse
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 101
kemudian turunkan tabung infus, keluarkan tabung infuse dari lengan baju
dan pasang kembali tabung infus. Tutup badan klien dengan selimut
j. Periksa aliran dan kecepatan tetesan infus
k. Letakkan handuk untuk wajah di atas dada klien
l. Bersihkan muka klien tanpa sabun. Usapkan sarung dari kanthus dalam ke
kanthus luar, kemudian keringkan mata. Penggunaan sabun muka tergantung
pada kebiasaan klien
m. Bersihkan daun telinga dan bagian leher menggunakan washlap dan sabun
n. Bersihkan lengan klien: letakkan handuk di bawah lengan klien yang jauh
dari perawat dan meninggikan lengan dengan cara memegang bagian siku,
kemudian mencuci lengan dari pergelangan tangan ke ketiak, bilas dengan air
bersih lalu keringkan. Lakukan hal yang sama pada lengan satu nya
o. Mencuci dada dan perut klien: klien pada posisi supine, turunkan selimut
mandi hingga batas atas pubis, cuci dada hingga perut menggunakan washlap
dan sabun, kemudian bilas dan keringkan lalu tutup kembali dengan selimut
p. Mencuci punggung: miringkan klien kearah membelakangi perawat, lalu
letakkan handuk besar melintang di bawah punggung klien. Bersihkan bagian
kuduk, punggung sampai bokong. Keringkan dengan handuk
q. Tuangkan bedak pada telapak tangan perawat, ratakan kemudian gosokkan
pada kuduk, punggung dan bokong secara merata
r. Kenakan pakaian atas yang bersih, lalu terlentangkan kembali klien
s. Lepaskan pakaian bawah dan masukkan ke dalam tempat pakaian kotor
t. Mencuci kaki: membuka selimut mandi 1 sisi kaki (mulai dari bagian yang
terjauh dari perawat), letakkan handuk di bawah kaki yang akan dicuci, cuci
dengan sabun, bilas dan keringkan. Bila kulit kering, berikan losion atau
pelembab. Lakukan hal yang sama pada kaki yang satu nya
u. Mencuci genitalia: miringkan klien, bentangkan handuk di bawah bokong
lalu bersihkan genitalia dan sekitarnya sampai lipatan paha, kemudian
keringkan dengan handuk. Taburkan sedikit bedak pada lipatan paha, lalu
ratakan dengan kapas
v. Bantu kenakan pakaian bawah klien, atur kembali posisi
w. Tarik selimut ke atas bersamaan dengan mengangkat selimut mandi, lalu
gantungkan pada rak handuk
x. Merapikan klien dan alat
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan, jika terdapat luka,
dokumentasikan lokasi, jumlah, jenis, kedalaman, luas, dan kondisi luka
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 102
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 103
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MEMANDIKAN KLIEN DI TEMPAT TIDUR
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan
2 Ganti selimut klien dengan selimut mandi
3 Lepaskan pakaian klien lalu tutup badan
klien dengan selimut
4 Letakkan handuk untuk wajah di atas
dada klien
5 Bersihkan muka klien tanpa sabun.
Usapkan sarung dari kanthus dalam ke
kanthus luar, kemudian keringkan mata.
Penggunaan sabun muka tergantung pada
kebiasaan klien
6 Bersihkan daun telinga dan bagian leher
menggunakan washlap dan sabun
7 Bersihkan lengan klien: letakkan handuk
di bawah lengan klien yang jauh dari
perawat dan meninggikan lengan dengan
cara memegang bagian siku, kemudian
mencuci lengan dari pergelangan tangan
ke ketiak, bilas dengan air bersih lalu
keringkan. Lakukan hal yang sama pada
lengan satu nya
8 Mencuci dada dan perut klien: klien pada
posisi supine, turunkan selimut mandi
hingga batas atas pubis, cuci dada hingga
perut menggunakan washlap dan sabun,
kemudian bilas dan keringkan lalu tutup
kembali dengan selimut
9 Mencuci punggung: miringkan klien
kearah membelakangi perawat, lalu
letakkan handuk besar melintang di
bawah punggung klien. Bersihkan bagian
kuduk, punggung sampai bokong.
Keringkan dengan handuk
10 Tuangkan bedak pada telapak tangan
perawat, ratakan kemudian gosokkan
pada kuduk, punggung dan bokong
secara merata
11 Kenakan pakaian atas yang bersih, lalu
terlentangkan kembali klien
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 104
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 105
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 106
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 107
ORAL HYGIENE
1. Pengertian
Kegiatan perawatan rongga mulut mulai dari gigi, mukosa mulut dan bibir
2. Tujuan
a. Mengangkat sisa makanan dari sekeliling gigi
b. Menghindari bau mulut dan meningkatkan kesegaran mulut
c. Mencegah gigi berlubang dan infeksi di jaringan mulut
d. Meningkatkan nafsu makan
3. Indikasi
a. Klien immobilisasi
b. Klien penurunan kesadaran
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Klien sadar
a) Handuk
b) Sarung tangan dispossible
c) Sikat gigi
d) Pasta gigi
e) Gelas berisi air bersih
f) Bengkok
g) Sedotan bila diperlukan
h) Tissue
2) Klien penurunan kesadaran
a) Sarung tangan dispossible
b) Tongue spatel
c) NaCl 0,9%
d) Kom kecil
e) kassa
f) Bengkok
g) Perlak
h) Arteri klem
i) Pinset anatomis
j) Tissue
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 108
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Cuci tangan
f. Pakai sarung tangan
g. Bantu klien mengatur posisi, miringkan kepala klien dan bentangkan perlak
atau handuk dibawah dagu
h. Berikan air kepada klien untuk berkumur, tampung air bekas kumur-kumur
pada bengkok
i. Lembabkan sikat gigi ke dalam air yang hangat-hangat kuku dan bubuhkan
pasta gigi ke permukaan sikat gigi, beri kesempatan pada klien untuk
menyikat giginya sampai bersih
j. Jika telah selesai berikan air bersih untuk berkumur kembali
k. Letakkan sikat gigi pada gelas yang telah kosong
l. Jika klien penurunan kesadaran, celupkan kassa kedalam NaCl, lalu peras
menggunakan pinset dan jepit dengan arteri klem
m. Buka mulut klien menggunakan tongue spatel/ sudip lidah, lalu bersihkan
rongga mulut mulai langit-langit, gigi bagian dalam ke bagian luar, gusi,
lidah dan bibir
n. Bersihkan daerah sekitar mulut dengan tissue
o. Rapihkan alat
p. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kondisi kebersihan rongga mulut
8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b. Mendokumentasikan respon klien
c. Mendokumentasikan kondisi rongga mulut setelah dilakukan perawatan
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 109
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : ORAL HYGIENE
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan
2 Atur posisi, miringkan kepala klien dan
bentangkan handuk dibawah dagu
3 Berikan air untuk berkumur, tampung air bekas
kumur-kumur pada bengkok
4 Bubuhkan pasta gigi ke permukaan sikat gigi,
beri kesempatan pada klien untuk menyikat
giginya sampai bersih
5 Jika telah selesai berikan air bersih untuk
berkumur kembali
6 Letakkan sikat gigi pada gelas yang kosong
7 Jika klien penurunan kesadaran, celupkan kassa
kedalam NaCl, lalu peras menggunakan pinset
dan jepit dengan arteri klem
8 Buka mulut klien menggunakan tongue spatel/
sudip lidah, lalu bersihkan rongga mulut mulai
langit-langit, gigi bagian dalam ke bagian luar,
gusi, lidah dan bibir
9 Bersihkan daerah sekitar mulut dengan tissue
10 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 110
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 111
PERAWATAN KUKU
1. Pengertian
Tindakan keperawatan yang membantu klien melakukan perawatan kuku
2. Tujuan
Menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku
yang panjang dan kotor
3. Indikasi
Klien dengan imobilisasi
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Gunting dan sikat kuku
2) Handuk
3) Bengkok
4) Kapas alkohol
5) Sarung tangan dispossible
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Cuci tangan
f. Memakai sarung tangan
g. Atur posisi klien semi foeler untuk memudahkan pelaksanaan tindakan
h. Letakkan handuk dan bengkok di bawah tangan atau kaki
i. Gunting kuku jari tangan bundar, sedangkan jari kaki lurus
j. Bersihkan pinggir kuku yang kotor dan hitam dengan kapas alkohol
k. Kumpulkan potongan kuku dikumpulkan dalam bengkok
l. Rapihkan peralatan
m. Cuci tangan
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kondisi kuku dan jari
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 112
8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b. Mendokumentasikan respon klien
c. Mendokumentasikan kondisi kuku dan jari setelah tindakan
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 113
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PERAWATAN KUKU
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan
2 Atur posisi klien semi foeler untuk
memudahkan pelaksanaan tindakan
3 Letakkan handuk dan bengkok di
bawah tangan atau kaki
4 Gunting kuku jari tangan bundar,
sedangkan jari kaki lurus
5 Bersihkan pinggir kuku yang kotor
dan hitam dengan kapas alkohol
6 Kumpulkan potongan kuku
dikumpulkan dalam bengkok
7 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 114
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 115
1. Pengertian
Memberikan/ mengubah posisi klien sesuai dengan posisi yang digunakan/ protap
yang ada
2. Tujuan
a. Mencegah rasa tidak nyaman pada otot
b. Mencegah terjadinya ulkus dekubitus, kerusakan saraf superficial dan
pembuluh darah
c. Mencegah kontraktur
d. Mempertahankan tonus otot
3. Prinsip
a. Pada saat menempatkan klien di tempat tidur, pertahankan agar kasur yang
digunakan dapat mendukung tubuh dengan baik
b. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering karena alas tidur yang
lembab atau terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus
c. Letakkan alat-alat bantu di tempat- tempat yang dibutuhkan, sesuai dengan
jenis posisi
d. Jangan meletakkan satu bagian tubuh di atas bagian tubuh yang lain,
terutama dengan daerah penonjolan tulang
e. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur
4. Macam-macam posisi
a. Posisi Supine (terlentang)
1) Pengertian
Posisi supine adalah posisi berbaring terlentang dengan kedua tangan dan
kaki lurus dalam posisi horizontal
2) Indikasi
Klien dengan perawatan tulang belakang
3) Peralatan
a) Persiapan Alat
Tempat tidur
Bantal
Gulungan handuk
Footboard
Sarung tangan (bila perlu)
b) Persiapan klien
Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 116
e)
Jaga privasi klien
f)
Cuci tangan
g)
Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur
h)
Letakkan bantal di bawah kepala, leher, dan bahu atas.
Mempertahankan body alignment yang benar dan mencegah
kontraktur fleksi pada vertebra cervical
i) Jika diperlukan, dapat ditempatkan:
Handuk kecil/ bantal kecil di bawah punggung pada kurva
lumbal guna menyangga kurva lumbal dan mencegah terjadinya
fleksi lumbal
Gulungan bantal kecil/ gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit guna mencegah ketidaknyamanan dari adanya
hiperekstensi lutut dan tekanan pada tumit
Footboard di bawah telapak kaki guna mempertahankan posisi
dan mengurangi resiko foot-drop
Bantal di bawah lengan bawah yang telungkup untuk
memepertahankan lengan atas sejajar tubuh
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
b) Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 117
Tempat tidur
Footboard
Bantal
b) Persiapan klien
Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Buatlah posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja (sesuai
dengan tinggi perawat)
g) Kaji daerah- daerah yang mungkin tertekan pada posisi tidur klien,
seperti tumit, prosesus spinosus, sacrum dan scapula
h) Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum dinaikkan
i) Letakkan satu tangan perawat di bawah bahu klien sedangkan tangan
lain di bawah paha klien, mintalah klien untuk mendorong kakinya
agar posisi naik
j) Naikkan posisi tempat tidur bagian kepala 300 - 400
j) Jika diperlukan, dapat ditempatkan:
Handuk kecil/ bantal kecil di bawah punggung pada kurva
lumbal guna menyangga kurva lumbal dan mencegah terjadinya
fleksi lumbal
Gulungan bantal kecil/ gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit guna mencegah ketidaknyamanan dari adanya
hiperekstensi lutut dan tekanan pada tumit
Footboard di bawah telapak kaki guna mempertahankan posisi
dan mengurangi resiko foot-drop
Bantal di bawah lengan bawah yang telungkup untuk
memepertahankan lengan atas sejajar tubuh
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
b) Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 118
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan
c. Posisi Trendelenburgh
1) Pengertian
Posisi tubuh terlentang dengan bagian kepala dan dada lebih rendah
daripada bagian kaki
2) Indikasi
a) Klien dengan shock
b) Klien dengan hipotensi
c) Klien dengan pembedahan pada daerah perut
3) Peralatan
a) Persiapan alat
Tempat tidur yang dapat diatur batas ketinggiannya
b) Persiapan klien
Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Posisikan klien berbaring terlentang, kemudian angkat bantal di
bawah kepala
g) Memasang balok pada kedua kaki klien atau menaikkan ada bagian
kaki bila ada tempat tidur yang bisa diatur
h) Memperhatikan keadaan umum klien seperti nadi, tekanan darah,
suhu, pernapasan dan ekspresi wajah
5) Evaluasi
a) Evaluasi respon klien
b) Evaluasi keadaan umum klien
6) Dokumentasi
a) Dokumentasikan tindakan ang telah dilakukan
b) Dokumentasikan respon dan hasil evaluasi keadaan umum klien
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 119
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 120
e. Posisi Sims
1) Pengertian
Posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk memberi
kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria)
2) Indikasi
Klien yang akan dilakukan huknah
Klien yang akan diberikan obat melalui anus
3) Peralatan
a) Persiapan alat
Tempat tidur
b) Persiapan klien
Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Jika akan miring ke kiri, miringkan klien ke kiri dengan posisi badan
setengah telungkup dan kaki kiri lurus lutut dan paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada
g) Tangan kiri di atas kepala atau dibelakang punggung dan tangan
kanan di atas tempat tidur
h) Lakukan sebaliknya jika akan memiringkan ke kanan
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
b) Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 121
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 122
g. Posisi litotomi
1) Pengertian
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut
2) Indikasi
a) Klien yang akan silakukan pemeriksaan rongga panggul, seperti
vaginal touché, cytoscopy, rectoscopy
b) Memudahkan pelaksanaan tindakan, seperti persalinan, operasi
hemoroid, pemasangan IUD, curretage
3) Peralatan
a) Persiapan alat
Tempat tidur khusus dengan penyangga kaki
b) Persiapan klien
Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Klien dalam keadaan berbaring terlentang, kemudian angkat kedua
paha dan tarik kea rah perut
g) Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
h) Letakkan bagian lutu/ kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi
litotomi
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 123
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 124
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PENGATURAN POSISI KLIEN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan bila
perlu
Posisi Supine
2 Baringkan klien terlentang mendatar
di tengah tempat tidur
3 Letakkan bantal di bawah kepala,
leher, dan bahu atas
4 Letakkan handuk kecil/ bantal kecil di
bawah punggung pada kurva lumbal
5 Letakkan gulungan bantal kecil/
gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit
6 Letakkan footboard di bawah telapak
kaki
7 Letakkan bantal di bawah lengan
bawah yang telungkup
Posisi Fowler dan Semifowler
8 Buatlah posisi tempat tidur yang
memudahkan untuk bekerja (sesuai
dengan tinggi perawat)
9 Minta klien untuk memfleksikan lutut
sebelum dinaikkan
10 Letakkan satu tangan perawat di
bawah bahu klien sedangkan tangan
lain di bawah paha klien, mintalah
klien untuk mendorong kakinya agar
posisi naik
11 Naikkan posisi tempat tidur bagian
kepala 300 - 400
12 Letakkan bantal di bawah kepala,
leher, dan bahu atas
13 Letakkan handuk kecil/ bantal kecil di
bawah punggung pada kurva lumbal
14 Letakkan gulungan bantal kecil/
gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit
15 Letakkan footboard di bawah telapak
kaki
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 125
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 126
genitalia
Posisi litotomi
31 Klien dalam keadaan berbaring
terlentang, kemudian angkat kedua
paha dan tarik kea rah perut
32 Tungkai bawah membentuk sudut 90
derajat terhadap paha
33 Letakkan bagian lutu/ kaki pada
tempat tidur khusus untuk posisi
litotomi
Posisi Knee Chest
34 Minta klien untuk mengambil posisi
menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada
matras tempat tidur
35 Kedua tangan ditekuk, diletakkan di
samping kepala
36 Kepala menghadap ke kanan atau ke
kiri sesuai dengan keinginan klien
37 Pada lumbal pungsi, posisi klien
miring ke samping, tidak menungging
38 Pasang selimut untuk menutupi daerah
perineal klien
39 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 127
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 128
kiri lurus (bila klien miring ke kanan, posisikan badan setengah telungkup
dan kaki kanan lurus)
26 lutut dan paha kanan ditekuk diarahkan ke dada (bila klien miring ke
kanan, posisikan lutut dan paha kiri ditekuk diarahkan ke dada)
27 Tangan kiri di atas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan di
atas tempat tidur (bila miring ke kanan, tangan kanan di atas kepala atau
dibelakang punggung dan tangan kiri di atas tempat tidur)
Posisi Dorsal Recumbent
28 Klien dalam keadaan berbaring terlentang
29 Tekuk kedua tungkai klien, renggangkan sedikit dan tempelkan kedua kaki
pada tempat tidur
30 Pasang selimut untuk menutupi area genitalia
Posisi litotomi
31 Klien dalam keadaan berbaring terlentang, kemudian angkat kedua paha
dan tarik kea rah perut
32 Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
33 Letakkan bagian lutu/ kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi litotomi
Posisi Knee Chest
34 Minta klien untuk mengambil posisi menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada matras tempat tidur
35 Kedua tangan ditekuk, diletakkan di samping kepala
36 Kepala menghadap ke kanan atau ke kiri sesuai dengan keinginan klien
37 Pada lumbal pungsi, posisi klien miring ke samping, tidak menungging
38 Pasang selimut untuk menutupi daerah perineal klien
39 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 129
1. Pengertian
Kegiatan latihan otot atau persendian yang diberikan kepada klien yang mobilitas
sendinya terbatas karena penyakit, disabilitas atau trauma
2. Tujuan
Mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot
3. Indikasi
Klien dengan keterbatasan mobilitas
4. Prinsip
Dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan klien
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan dispossible (jjika diperlukan)
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Cuci tangan, gunakan sarung tangan bila perlu
f. fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
1) atur posisi lengan klien menjauhi sisi tubuh dan siku
menekuk dengan legan
2) pegang tangan klien dengan satu tangan dan tangan
yang lain memegang pergelangan tangan klien
3) tekuk tangan klien ke depan sejauh mungkin
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 130
k. Rotasi bahu
1) Atur posisi lengan klien menjauhi tubuh dengan
siku menekuk
2) Letakkan satu tangan perawat di lengan atas klien
dekat siku dan pegang tangan klien dengan tangan
yang lain
3) Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai
menyentuh tempat tidur, telapak tangan
menghadap ke bawah
4) Kembalikan posisi lengan ke posisi semula
5) Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke atas
6) Kembalikan lengan ke posisi semula
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 131
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 132
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kemampuan pergerakan klien
8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b. Mendokumentasikan respon klien
c. Mendokumentasikan perkembangan kemampuan pergerakan klien
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Tanggap terhadap respon klien
f. Rapih
g. Menjaga privacy
h. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 133
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : LATIHAN AKTIF DAN PASIF
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan bila perlu
2 Melatih fleksi dan ekstensi pergelangan
tangan
3 Melatih fleksi dan ekstensi siku
4 Melatih pronasi dan supinasi lengan
bawah
5 Melatih pronasi fleksi bahu
6 Melatih abduksi dan adduksi bahu
7 Melatih rotasi bahu
8 Melatih fleksi dan ekstensi jari-jari
9 Melatih Infers dan efersi kaki
10 Melatih fleksi dan ekstensi pergelangan
kaki
11 Melatih fleksi dan ekstensi lutut
12 Melatih rotasi pangkal paha
13 Melatih abduksi dan adduksi pangkal
paha
14 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 134
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 135
MELATIH BERJALAN
1. Pengertian
Kegiatan membantu klien untuk melatih kembali kelompok-kelompok otot yaitu
menggerakkan kaki serta tangan secara bergantian tanpa menggunakan alat bantu
berjalan
2. Tujuan
a. Memperbaiki penggunaan mekanika tubuh pada saat melakukan aktivitas
sehari- hari
b. Memulihkan dan memperbaiki ambulasi
c. Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh
3. Indikasi
a. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan
musculoskeletal
b. Klien dengan kelemahan mobilitas kaki
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan klien:
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Kaji toleransi aktivitas, kekuatan, nyeri, koordinasi dan keseimbangan klien
untuk menentukan jumlah bantuan yang diperlukan
h. Bantu klien untuk bangun dri tempat tidur, lalu berdiri
i. Anjurkan klien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang
telapak tangan anda
j. Berdiri di samping klien dan pegang telapak dan pinggang klien
k. Bantu klien berjalan
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 136
8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 137
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 138
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 139
MEMINDAHKAN KLIEN
1. Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan kemampuan
fungsional untuk berpindah dari tempat tidur kekursi roda/ brankart atau
sebaliknya
2. Tujuan
a. Mengurangi atau menghindarkan pergerakan klien sesuai dengan kesadaran
fisiknya
b. Memelihara rasa aman dan nyaman pada klien
3. Indikasi
a. Klien yang tidak dapat berjalan sendiri
b. Klien tidak sadar
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
Handscoon atau sarung tangan (bila perlu)
Kursi roda
Brankart (stretcher)
b. Persiapan Klien:
Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
Posisikan klien sejajar dengan tinggi brankart (stretcher)
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Kaji postural hipotensi
h. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya
1) Kursi roda didorong ke sisi tempat tidur dan roda dibelakangnya dikunci
agar tidak terbalik
2) Letakkan pasien pada posisi miring (sesuai sisi yang diinginkan)
3) Berdiri menghadap klien dan membantu klien untuk duduk dengan cara
letakkan satu tangan perawat yang dekat dengan kepala tempat tidur di
bawah bahu klien, sokong kepala dan leher klien, sedangkan tangan yang
lain di bagian pinggul klien. Gerakkan kaki bawah dan paha klien (agak
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 140
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi keamanan dan kenyamanan posisi klien
8. Dokumentasi
a. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 140
KEBUTUHAN DASAR
AMAN DAN NYAMAN
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 141
1. Pengertian
Alat pelindung diri adalah alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh/ sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/ kecelakaan kerja.
2. Tujuan
a. Sebagai proteksi diri, melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko
pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, secret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir klien
b. Mencegah infeksi nosokomial
3. Indikasi
Seluruh tindakan keperawatan yang berhubungan dengan hal-hal yang beresiko
mencederai atau menimbulkan penyakit atau kecelakaan kerja
4. Prinsip
Alat pelindung diri dapat meliputi beberapa hal, yaitu:
a. Sarung tangan
Sarung tangan digunakan untuk mencegah terjadinya transmisi pathogen baik
secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan sarung tangan menurut
CDC (Center for Disease Control and Prevention) akan menurunkan:
Kemungkinan terjadinya kontak dengan mikroorganisme yang infeksius
Resiko penyebaran flora endogen dari perawat ke klien
Resiko penyebaran mikroorganisme dari klien ke perawat
Sarung tangan yang digunakan untuk tindakan keperawatan terdapat 2
macam, yaitu sarung tangan bersih dan sarung tangan steril. Untuk
pemakaian sarung tangan bersih, tidak memerlukan procedural khusus, lain
hal nya dengan memakai sarung tangan steril yang memerlukan prosedur
khusus.
Sarung tangan bersih Sarung tangan steril
b. Penutup Kepala
Penutup kepala digunakan dengan tujuan mencegah jatuhnya
mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala perawat terhadap alat-
alat steril dan juga melindungi kepala/ rambut perawat dari percikan cairan
tubuh klien. Penutup kepala digunakan pada saat tindakan operasi, tindakan
invasi, tindakan intubasi, dan penghisapan lendir.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 142
c. Masker
Masker digunakan sebagai alat pelindung yang menutup lubang hidung dan
mulut yang bertujuan mencegah atau mengurangi transmisi mikroorganisme
melalui udara (droplet infection).
d. Skort/ celemek
Celemek adalah bentuk pakaian untuk penutup pakaian yang digunakan pada
waktu melakukan suatu tindakan. Memakai celemek bertujuan untuk
melindungi pakaian dari kotoran atau cairan tubuh klien dan mencegah
bahaya penularan.
e. Gaun operasi
Gaun operasi adalah gaun pelindung yang digunakan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi dari perawat dan mencegah pindahnya
mikroorganisme atau terciprat cairan tubuh klien
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Gaun operasi
2) Skort/ baraskort
3) Penutup kepala
4) Masker
5) Sarung tangan
6) Kantung infeksius
6. Prosedur
a. Cuci tangan sesuai prosedur
b. Keringkan tangan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 143
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 144
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi apakah ada cairan tubuh klien yang terciprat ke tubuh atau
pakaian perawat
b. Mengevaluasi apakah terjadi cedera saat tindakan keperawatan
8. Dokumentasi
a. Catat jika terjadi cedera atau kecelakaan kerja
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Mandiri
d. Teliti
e. Rapih
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 145
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Persiapan alat
b) Cuci tangan
2 Cuci tangan sesuai prosedur
3 Keringkan tangan
4 Menggunakan dan melepaskan
gaun operasi:
a) Masukkan tangan ke lengan
baju
b) Ikatkan tali tanpa menyentuh
bagian depan
c) Jika telah selesai, lepaskan
ikatan gaun pada leher
d) Lepaskan tangan dari lengan
baju
e) Pegang gaun bagian dalam
pada bahu dan lipat dari dalam
keluar
5 Menggunakan dan melepaskan
skort/ celemek
a) Pegang tali penggantung
celemek, masukkan melalui
kepala
b) Ikat tali pinggang kanan dan
kiri
c) Jika telah selesai, buka ikatan
celemek
d) Lepaskan celemek melalui
kepala
6 Menggunakan dan melepaskan
penutup kepala
a) Mengambil penutup kepala
lalu pasangkan dengan posisi
pengikat di belakang kepala
b) Usahakan seluruh rambut
tertutup
c) Ikat penutup kepala
d) Jika telah selesai, lepaskan
ikatan penutup kepala
7 Menggunakan dan melepaskan
masker
a) Tentukan tepi atas atau bawah
masker
b) Pasang masker menutupi
hidung dan mulut, kemudian
ikat tali nya
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 146
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 147
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 148
BACKRUB
1. Pengertian
Tindakan keperwatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam
memenuhi kebutuhan rasa nyaman pada daerah superficial atau pada otot/ tulang.
Tindakan masase ini hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat
terganggunya sirkulasi.
2. Tujuan
a. Meningkatkan relaksasi otot
b. Mengurangi ketegangan otot
c. Menstimulasi sirkulasi darah
3. Prinsip
Pilih waktu yang tepat untuk tindakan seperti pada pagi hari setelah mandi,
sebelum tidur dan waktu lain yang sesuai kebutuhan pencapaian relaksasi dan
kenyamanan klien. Terdapat 5 tipe masase, yaitu:
a. Teknik gerakan selang seling
b. Teknik remasan
c. Teknik gerakan menggesek
d. Teknik Effleurage : memijat tubuh (gerakan memutar)
e. Teknik Petrissage : membuat pijatan yang cepat pada kulit, jaringan subkutan
dan otot (seperti mencubit)
f. Teknik tekanan menyikat
4. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Minyak atau body lotion untuk masase
2) Handuk
b. Persiapan klien
1) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
2) Atur posisi klien
5. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Bantu klien untuk tidur telungkup, dan lepaskan baju atau buka bagian
belakangnya saja
h. Hangatkan minyak atau body lotion dengan menggosoknya di tangan perawat
i. Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan
tekanan halus
j. Teknik masase dengan gerakan tangan
selang seling (tekanan pendek, cepat dan
bergantian tangan) dengan menggunakan
telapak tangan dan jari dengan memberikan
tekanan ringan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 149
l. Teknik masase dengan gerakan menggesek dengan mengunakan ibu jari dan
gerakan memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri dirasakan di daerah
punggung dan pinggang secara menyeluruh
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 150
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 151
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : BACKRUB
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam
terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Atur posisi klien
3 Teknik masase dengan gerakan
tangan selang seling
4 Teknik remasan (mengusap otot
bahu)
5 Teknik masase dengan gerakan
menggesek secara memutar
6 Teknik effleurage dengan cara
lakukan masase perlahan dari
punggung bawah ke arah leher
7 Teknik petrissage dengan
menekan punggung secara
horizontal
8 Teknik tekanan menyikat dengan
menggunakan ujung jari pada
daerah pinggang
9 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 152
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 153
1. Pengertian
Kegiatan mengganti alat tenun klien yang kotor dengan alat tenun yang bersih
2. Tujuan
a. Meningkatkan kenyamanan klien
b. Meminimalkan sumber-sumber iritasi pada kulit klien
3. Indikasi
a. Klien dengan keterbatasan imobilisasi
b. Alat tenun yang kotor
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Laken (sprei)
b. Perlak
c. Stick laken (pengalas)
d. Selimut
e. Sarung bantal
f. Sarung guling
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Kaji kemampuan mobilisasi klien
h. Pasang pengaman sisi tempat tidur yang berlawanan dari arah perawat
i. Miringkan klien ke sisi yang berlawanan dari arah perawat yang akan
mengganti tenun
j. Buka bagian ujung dari sprei, perlak dan pengalas. Gulung dengan bagian
kotor berada di dalam. Gulung hingga ke tengah tempat tidur
k. Letakkan sprei, perlak dan pengalas yang baru dengan menggulung bagian
yang bersih berada di dalamnya
l. Lakukan penyudutan pada ujung-ujung sprei dan masukkan tepi sprei beserta
perlak dan pengalas
m. Lepaskan pengaman sisi tempat tidur yang tadi dipasang dan pasang kembali
pada sisi seberangnya
n. Miringkan klien ke sisi tempat tidur yang telah dipasangkan sprei, perlak dan
pengalas yang bersih
o. Tarik gulungan sprei, perlak dan pengalas yang kotor, sambil menarik
gulungan sprei, perlak dan pengalas yang bersih
p. Lakukan kembali penyudutan pada ujung-ujung sprei dan masukkan tepi
sprei beserta perlak dan pengalas
q. Posisikan kembali klien pada keadaan terlentang ditengah
r. Ambil perlahan bantal dari bawah kepala klien
s. Satu tangan menggenggam bagian dalam bantal dan tangan yang lain
membuka sarung bantal degan bagian yang luar dimasukkan ke dalam
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 154
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
8. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang telah dilakukan
b. Catat respon klien
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
a. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 155
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : BEDMAKING
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Kaji kemampuan mobilisasi klien
3 Pasang pengaman tempat tidur
yang berlawanan arah perawat
4 Miringkan klien ke sisi yang
berlawanan dari arah perawat
5 Buka bagian ujung dari sprei,
perlak dan pengalas. Gulung
hingga ke tengah tempat tidur
6 Letakkan sprei, perlak dan
pengalas yang baru dan
menggulung bagian yang bersih
7 Lakukan penyudutan pada ujung-
ujung sprei dan masukkan tepi
sprei beserta perlak dan pengalas
8 Lepaskan pengaman tempat tidur
yang tadi dipasang dan pasang
kembali pada sisi seberangnya
9 Miringkan klien ke arah
sebaliknya
10 Tarik gulungan yang kotor dan
menarik gulungan yang bersih
11 Lakukan kembali penyudutan
12 Posisikan kembali klien pada
keadaan terlentang ditengah
13 Ambil perlahan bantal dari bawah
kepala klien
14 Satu tangan menggenggam bagian
dalam bantal dan tangan yang lain
membuka sarung bantal dengan
bagian yang luar dimasukkan ke
dalam
15 Pasang sarung bantal yang baru
16 Kebalikan bantal ke bawah kepala
klien
17 Ganti selimut klien dengan
selimut baru yang bersih
18 Lakukan tindakan akhir:
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 156
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 157
CUCI TANGAN
1. Pengertian
Membersihkan tangan dari kotoran dengan sabun dan air mengalir, ataupun
antiseptic/ handrub
2. Tujuan
a. Menjaga kebersihan
b. Mencegah infeksi nosokomial/ infeksi silang
3. Indikasi
Setiap tindakan keperawatan
4. Prinsip
Cuci tangan wajib dilakukan dalam 5 momen:
5. Peralatan
a. Sabun/ handrub
b. Air mengalir
c. Tisuue pengering
6. Prosedur
a. Basuh tangan dengan air
b. Tuangkan sabun secukupnya atau menggunakan handrub
c. Gosok kedua telapak tangan dengan cara memutar tangan kanan di atas
tangan kiri
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 158
d. Gosok punggung tangan dan sela jari tangan bagian luar dengan berlawanan
arah bergantian
e. Gosok sela-sela jari bagian dalam bergantian
f. Gosok punggung jari dengan gerakan setengah memutar bolak balik
g. Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dan ibu jari bagian bawah dengan
gerakan melingkar bergantian
h. Bersihkan sela kuku/ ujung jari dengan cara menggosokkan ujung jari dengan
memutar di telapak tangan bergantian
i. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
j. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue pengeri
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 159
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : CUCI TANGAN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Basuh tangan dengan air
3 Tuangkan sabun secukupnya atau
menggunakan handrub
4 Gosok kedua telapak tangan dengan cara
memutar tangan kanan di atas tangan kiri
5 Gosok punggung tangan dan sela jari tangan
bagian luar dengan berlawanan arah bergantian
6 Gosok sela-sela jari bagian dalam bergantian
7 Gosok punggung jari dengan gerakan setengah
memutar bolak balik
8 Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dan ibu
jari bagian bawah dengan gerakan melingkar
bergantian
9 Bersihkan sela kuku/ ujung jari dengan cara
menggosokkan ujung jari dengan memutar di
telapak tangan bergantian
10 Bilas kedua tangan dengan air mengalir
11 Keringkan tangan dengan menggunakan tissue
pengering
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikaN
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 160
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 161
1. Pengertian
Merupakan tindakan pakaian kotor pasien dengan pakaian yang bersih
2. Tujuan
a. Meningkatkan kenyamanan pasien
b. Menjaga kebersihan diri pasien
c. Meningkatkan hargadiri dan gambaran diri pasien dengan menciptakan
suasana yang rapi, bersih, dan nyaman.
d. Mengontrol penyebab berkembangnya mikroorganisme
3. Indikasi
a. Pasien dengan keterbatasan kemampuan untuk mengganti pakaian secara
mandiri
b. Mengganti pakaian pasien yang kotor
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Pakaian bersih
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
7. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang telah dilakukan
b. Catat respon klien
8. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
a. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 162
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MENGGANTIKAN PAKAIAN PASIEN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengidentifikasi kemampuan pasien
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan alat
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur
6 Memberi kesempatan pasien bertanya
7 Menanyakan persetujuan pasien
8 Menjaga privasi pasien
9 Mengenakan sarung tangan bersih
10 Membuka pakaian yang kotor dengan
melepas salah satu sisi lengan.
*bila terpasang infus maka klem
terlebih dahulu bagian yang
terpasang infus. Lepas sisi lengan
yang tidak terpasang infus terlebih
dahulu
11 Menggulung pakaian hingga
kepunggung klien
12 Lepas bagian lengan sisi yang lainnya
13 Lepas dan angkat pakaian yang kotor
lalu letakan ditempat linen kotor
14 Masukan baju bersih kekepala pasien
15 Masukan sisi lengan, jika terpasang
infus, masukan lengan yang
terpasang infus terlebih dahulu.
Jika tidak terpasang infus maka
masukan tangan kanan terlebih
dahulu disusul dengan tangan kiri
16 Rapikan pakaian
17 Berikan posisi nyaman kepada pasien
18 Merapikan pakaian pasien
19 Merapikan alat dan bahan
20 Mengevaluasi respon pasien
21 Mengucapkan salam
22 Mencuci tangan
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 163
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 163
KEBUTUHAN DASAR
ELIMINASI
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 164
HUKNAH
1. Pengertian
Memasukkan cairan ke dalam rectum dan kolon melalui dubur
2. Tujuan
a. Merangsang peristaltic usus dan defekasi untuk mengatasi konstipasi
b. Mempersihkan kolon untuk persiapan operasi/ pemeriksaan diagnostic
c. Memberikan terapi
3. Indikasi
a. Klien konstipasi
b. Persiapan operasi/ pemeriksaan yang memerlukan pengosongan saluran cerna
(usus)
4. Prinsip
a. Jumlah cairan enema yang diberikan tergantung pada macam dan tujuan
enema, usia dan kemampuan pasien
b. Enema diberikan pada suhu cukup hangat 40,5- 430C (dewasa) dan 370C
(anak)
c. Cairan sabun yang terlalu banyak dapat mengiritasi mukosa kolon
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan
2) Pengalas
3) Enema set
4) Air hangat
5) Cairan enema
6) Selimut mandi
7) Tisu dan bengkok
8) Pispot
9) Jelly
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Pasang pengalas
h. Buka area rectal yang diperlukan. Atur posisi klien miring ke kiri (untuk
enema rendah) atau miring ke kanan (untuk enema tinggi) dengan posisi sims
i. Pakai sarung tangan
j. Siapkan enema set
k. Lumasi ujung kanula dengan jelly 7,5 – 10 cm
l. Anjurkan klien untuk rileks dan bernapas dalam
m. Masukkan ujung kanula secara perlahan 7,5 – 10cm (dewasa), 5 – 7,5 cm
(anak), 2,5 – 3,75 cm (bayi)
n. Alirkan cairan enema degan membuka klem dan tinggikan container
perlahan, 30 - 45cm (untuk enema tinggi) dan 75 cm (untuk enema rendah)
o. Tarik kanula secara perlahan bila sudah seesai
p. Anjurkan klien tidak mengejan selama 5-10 menit atau sesuai kemampuan
klien
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 165
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 166
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : HUKNAH
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang pengalas
3 Atur posisi klien
4 Pakai sarung tangan
5 Siapkan enema set
6 Lumasi ujung kanula dengan jelly
7 Anjurkan klien untuk rileks dan bernapas
dalam
8
Masukkan ujung kanula secara perlahan
9 Alirkan cairan enema degan membuka
klem dan tinggikan container perlahan
10 Tarik kanula secara perlahan bila sudah
seesai
11 Anjurkan klien tidak mengejan selama 5-
10 menit atau sesuai kemampuan klien
12 Bantu klien defekasi dan bersihkan
13 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 167
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 168
1. Pengertian
Kondom kateter adalah alat drainase urin eksternal berbentuk kondom yang
mudah digunakan dan aman, hanya untuk klien pria
2. Tujuan
a. Agar urin tidak mengotori alat tenun klien
b. Menjaga kebersihan dan resiko lecet pada kulit
3. Indikasi
a. Klien dengan masalah inkontinensia
b. Klien yang masih mempunyai kemampuan mengosongkan kandung kemih
secara spontan
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan dispossible
2) Kondom kateter
3) Plester
4) Kassa
5) Urin bag
6) Perlak
7) Handuk dan washlap
8) Air hangat dan sabun
9) Selimut mandi
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
3) Posisikan klien supine
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Pasang perlak
h. Siapkan urin bag dengan menggantungkannya ke sisi tempat tidur
i. Bantu posisikan klien
j. Letakkan selimut di atas perut klien dan tutup ekstremitas bawahnya dengan
selimut mandi, sehingga hanya genitalia yang terlihat
k. Bersihkan genetalia dengan sabun dan air, lalu keringkan
l. Genggam batang penis klien dengan hati-hati menggunakan tangan kiri (non-
dominan)
m. Gunakan tangan kanan (dominan) untuk memegang kantong kondom pada
ujung penis dan dengan perlahan pasangkan pada batang penis
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 169
n. Sisakan 2,5 – 5 cm ruang antara glans penis dan ujung kondom kateter
o. Lilit kondom kateter dengan kassa, lalu berikan plester
p. Hubungkan urin bag pada ujung kondom kateter
q. Posisikan klien pada posisi yang nyaman
r. Rapihkan alat-alat
s. Lepas sarung tangan, cuci tangan
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
c. Mencatat banyaknya urin yang tertampung di urin bag
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 170
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PEMASANGAN KATETER KONDOM
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang perlak
3 Siapkan urin bag dengan
menggantungkannya ke sisi
tempat tidur
4 Bantu posisikan klien
5 Bersihkan genetalia lalu
keringkan
6 Pasangkan kondom kateter pada
penis klien
7 Fiksasi kondom kateter dengan
kassa, lalu berikan plester
8 Hubungkan urin bag pada ujung
kondom kateter
9 Posisikan klien pada posisi yang
nyaman
10 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 171
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 172
1. Pengertian
Adalah tindakan mengganti popok atau diapers pasien dengan yang baru.
Penggunaan diapers pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran atau
pasien gangguan mobilitas fisik sehingga tidak dapat melakukan BAB dan BAK
di toilet.
2. Tujuan
a. Memantau pola eliminasi
3. Indikasi
Klien dengan keterbatasan mobilisasi
Pasien dengan gangguan mobilitas fisik
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan dispossible
2) Popok/diapers
3) Air bersih
4) Pengalas
5) Tissue basah atau kertas kloset
6) Tempat sampah / plastik kuning infeksius
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan penggantian diapers pada pasien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada pasien
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
7. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
c. Mencatat jumlah, warna, konsistensi, bau dari urin pada diapers
8. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 173
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MENGGANTI POPOK ATAU DIAPERS
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Gunakan sarung tangan
3 Tempatkan pengalas di bawah bokong
klien, lalu lepaskan pakaian bawah
pasien
4 Lepaskan perekat diapers pasien,
dikedua sisi, kemudian menggulung
bagian ujung diapers depan kebagian
bawah genitalia
5 Menggulung sisi samping terjauh dari
sisi diapers di gulung kebawah hingga
kebagian samping bokong
6 Bantu pasien mengubah posisi menjadi
sims
7 Lepaskan diapers pasien, masukan
kedalam plastik kuning
8 Bersihkan area genitalia hingga bokong
dengan gerakan dari depan kebelakang
dengan air atau pun dengan tisue basah
9 Setelah bersih, pasang popok yang baru,
masukan diapers ke bagian bokong yang
membelakangi perawat, masukan hingga
kelipatan paha
10 Bantu pasien kembali keposisi semula
supine
11 Merapikan ujung diapers yang terjauh
dari perawat, rapikan posisi diapers,
lekatkan
Merapikan pasien dan alat
Mengevaluasi respon pasien terhadap
tindakan yang dilakukan
Memberi salam
Cuci tangan
Dokumentasikan hasil kegiatan
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 174
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 175
1. Pengertian
Pispot adalah alat yang digunakan untuk menampung feces dan urin, sedangkan
urinal adalah alat yang digunakan untuk menampung urin, terutama urin klien
pria
2. Tujuan
a. Menjaga kebersihan dan mencegah lecet pada kulit
b. Membantu pemenuhan eliminasi pada kien dengan keterbatasan gerak
c. Untuk membiasakan klien mengosongkan rectum atau kandung kemih pada
tertentu
3. Indikasi
Klien dengan keterbatasan mobilisasi
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan dispossible
2) Pispot atau urinal
3) Selimut mandi
4) Pengalas
5) Tissue basah atau kertas kloset
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Pasang selimut mandi dan turunkan selimut
h. Tempatkan pengalas di bawah bokong klien
i. Buka pakaian bawah klien
j. Minta klien menekuk lutut dan mengangkat bokongnya
k. Pakai sarung tangan dispossible
l. Tempatkan pispot atau urinal dengan hati-hati di bawah bokong klien
m. Rapikan selimut mandi menutupi klien di atas pispot
n. Minta klien memencet bel jika telah selesai
o. Angkat urinal atau pispot jika klien telah selesai
p. Bersihkan daerah kemaluan, dubur dan anus klien
q. Kembalikan klien ke posisi semula
r. Angkat selimut mandi klien
s. Rapihkan dan bersihkan alat
t. Cuci tangan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 176
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
c. Mencatat jumlah, warna, konsistensi, bau dari urin dan feces
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 177
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PEMBERIAN PISPOT DAN URINAL
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang selimut mandi
3 Tempatkan pengalas di bawah
bokong klien
4 Buka pakaian bawah klien
5 Minta klien menekuk lutut dan
mengangkat bokongnya
6 Pakai sarung tangan dispossible
7 Tempatkan pispot atau urinal dengan
hati-hati di bawah bokong klien
8 Minta klien memencet bel jika telah
selesai
9 Angkat urinal atau pispot jika klien
telah selesai
10 Bersihkan daerah kemaluan, dubur
dan anus klien
11 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 178
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 179
1. Pengertian
Suatu tindakan mengambil sejumlah urin atau feces sebagai sampel untuk
pemeriksaan laboratorium
2. Tujuan
Mengambil sampel yang tidak terkontaminasi untuk menganalisa tes diagnostik
3. Indikasi
Klien yang akan dilakukan pemeriksaan tes urin dan feces
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Botol/ wadah tempat sampel urin
2) Botol/ wadah tempat sampel feces
3) Sarung tangan dispossible
4) Pispot/ urinal
5) Bengkok
6) Pengalas
7) Lidi watton steril
8) Etiket
9) Formulir pemeriksaan
10) Menurut cara pengambilan sampel urin:
a) Melalui kateter:
Spuilt 10cc bila kateter mempunyai port menggunakan jarum no
21G atau 22G
Arteri klem
Alcohol swab
b) Dengan cara mmid stream:
Baskom berisi air hangat dan sabun
Washlap/ handuk
Pinset steril dan kapas bethadin
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Pakai sarung tangan dispossible
h. Melakukan pengambilan sampel urin
1) Melalui kateter
a) Klem selang urin bag selama kurang lebih 30 menit
b) Letakkan pengalas di bawah tempat pengambilan urin
c) Kateter dengan port:
Mendesinfeksi lokasi penusukan dengan alkohol swab
Menusukkan jarum dengan sudut 900 pada port
Melakukan aspirasi urin sebanyak ± 3 – 5 cc untuk pemeriksaan
kultur urin, atau ± 10-20 cc untuk pemeriksaan urin lengkap
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 180
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 181
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 182
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST: PENGAMBILAN SPECIMEN URIN DAN FECES
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Pakai sarung tangan dispossible
Melakukan pengambilan sampel urin
2 Klem selang urin bag selama kurang lebih
30 menit
3 Letakkan pengalas di bawah tempat
pengambilan urin
4 Kateter dengan port:
a. Mendesinfeksi lokasi penusukan
b. Menusukkan jarum dengan sudut 900
pada port
c. Melakukan aspirasi urin
d. Pindahkan urin dari spuilt ke dalam
botol/ wadah tempat sampel urin
5 Kateter tanpa port:
a. Mendesinfeksi sambungan kateter
b. Membuka sambungan tersebut dengan
hati-hati
c. Memasukkan urin ke dalam botol/
wadah tempat sampel urin (jangan
sampai bersentuhan dengan ujung
kateter)
d. Mendesinfeksi selang kateter kemudian
sambungkan kembali selang kateter
dengan urin bag
6 Buka klem
7 Dengan cara mid stream
a. Letakkan pengalas di bawah bokong
klien
b. Lepaskan pakaian bawah klien
c. Atur posisi klien
d. Lakukan perineal hygiene/
membersihkan area genital
e. Anjurkan klien untuk berkemih
f. Tampung urin dalam wadah
Melakukan pengambilan sampel feces
8 Letakkan pengalas di bawah bokong klien
9 Lepaskan pakaian bawah klien, atur posisi
untuk buang air besar
10 Pengambilan feces segar:
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 183
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 184
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 184
KEBUTUHAN
KESEIMBANGAN
SUHU TUBUH
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 185
1. Pengertian
Tindakan melakukan pemeriksaan suhu tubuh baik secara oral, aksila, maupun
rectal dengan menggunakan thermometer
2. Tujuan
a. Mendapatkan data dasar untuk proses keperawatan berikutnya
b. Mengidentifikasi apakah suhu tubuh dalam batas normal
c. Menentukan perubahan suhu tubuh sebagai respon terapi tertentu (mis, pada
pemberian antipiretik, terapi immunosuppressive, prosedur invasive)
d. Memonitor klien yang beresiko mengalami gangguan suhu tubuh
3. Indikasi
Pasien baru, dan perkembangan kondisi klien
4. Prinsip
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi panas dengan
pelepasan panas tubuh. Suhu permukaan tubuh (suhu kulit, jaringan subkutan dan
lemak) berfluktuasi sesuai respon terhadap faktor lingkungan sehingga tidak
akurat untuk pemantauan status kesehatan klien. Oleh karena itu, lebih tepat
mengukur suhu inti tubuh yang dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu oral, rectal,
aksila, membran timpani.
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 186
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Thermometer
2) Jelly, jika mengukur suhu rectal
3) Sarung tangan
4) Alkohol swab
b. Persiapan klien
1) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
2) Atur posisi klien
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Gunakan sarung tangan jika perlu
h. Atur posisi klien
i. Pemeriksaan suhu oral
1) Tentukan letak bawah lidah
2) Turunkan suhu thermometer dibawah 340-350C
3) Letakkan thermometer di bawah lidah sejajar dengan gusi
4) Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit
5) Angkat thermometer dan baca hasilnya
j. Pemeriksaan suhu rectal
1) Tentukan thermometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan jelly
2) Letakkan telapak tangan pada sisi glutea klien dan masukkan
thermometer ke dalam rectal pada bayi 1,5cm, pada anak-anak 2,5cm dan
3,5cm pada dewasa. Jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu
3) Setelah 3-5 menit, angkat thermometer dan baca hasilnya
k. Pemeriksaan suhu aksila
1) Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan
tisu
2) Letakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan klien fleksi di atas
dada
3) Setelah 3-10 menit angkat thermometer dan baca hasilnya
l. Pemeriksaan suhu membrane timpani
1) Tempatkan thermometer pada lubang telinga, masukkan prove
thermometer secara perlahan-lahan ke dalam saluran telinga yang
mengarah ke titik tengah
2) Setelah 3-5 menit, angkat thermometer dan baca hasilnya
m. Catat hasil pengukuran
n. Bersihkan thermometer dengan desinfektan atau kapas alkohol
o. Cuci tangan
7. Evaluasi
a. Evaluasi respon klien
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 187
8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien
c. Mendokumentasikan hasil pengukuran suhu tubuh
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 188
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PENGUKURAN SUHU TUBUH
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Atur posisi klien
Pemeriksaan suhu oral
3 Tentukan letak bawah lidah
4 Turunkan suhu thermometer
5 Letakkan thermometer di bawah
lidah sejajar dengan gusi
6 Anjurkan mulut dikatupkan selama
3 menit
7 Angkat thermometer dan baca
hasilnya
Pemeriksaan suhu rectal
8 Tentukan thermometer dan atur
lalu oleskan jelly
9 Masukkan thermometer ke dalam
rectal
10 Setelah 3-5 menit, angkat
thermometer dan baca hasilnya
Pemeriksaan suhu aksila
11 Bersihkan daerah aksila
12 Letakkan thermometer pada aksila
dan lengan klien fleksi di atas dada
13 Setelah 3-10 menit angkat
thermometer dan baca hasilnya
Pemeriksaan suhu membrane timpani
14 Tempatkan thermometer pada
lubang telinga
15 Setelah 3-5 menit, angkat
thermometer dan baca hasilnya
16 Lakukan tindakan akhir
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 189
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 190
PEMBERIAN KOMPRES
1. Pengertian
Metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan ciran atau alat yang
dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan
2. Tujuan
a. Kompres Panas
1) Memperlancar sirkulasi darah
2) Mengurangi rasa sakit
3) Memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
4) Merangsang peristaltic usus
b. Kompres dingin
1) Mencegah peradangan meluas
2) Mengurangi kongesti
3) Mengurangi perdarahan setempat
4) Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
3. Indikasi
a. Kompres panas
1) Klien dengan perut kembung
2) Spasme otot
3) Adanya abses, hematoma
b. Kompres dingin
1) Klien dengan batuk dan muntah darah
2) Pasca tonsilektomi
3) Radang, memear
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Kompres panas
Kom berisi air hangat sesuai kebutuhan
Bak steril berisi dua buah kassa dengan ukuran yang sesuai
Kassa perban
Bengkok
Pinset anatomi 2 buah
Korentang
Washlap
Pengalas
2) Kompres dingin
Pengalas
Kom berisi air biasa/ air es
Washlap
b. Persiapan klien
1) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
2) Atur posisi klien
Stkes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 191
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Kompres panas
1) Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dilakukan kompres
2) Gunakan sarung tangan lalu buka balutan perban, lalu buang bekas
balutan ke dalam bengkok
3) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak steril, lalu masukkan
ke dalam kom yang berisi cairan hangat. Kemudian ambil kasa tersebut,
peras sedikit lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
4) Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/ dilapisi
dengan kasa kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban dan tutup
dengan kasa kering, lalu plester
5) Lakukan tindakan ini selama 15-30 menit atau sesuai program dang anti
balutan kompres setiap 5 menit
6) Lepaskan sarung tangan, atur kembali posisi klien
h. Kompres dingin
1) Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
2) Masukkan washlap ke dalam air biasa atau air es lalu diperas sampai
lembab
3) Letakkan washlap tersebut pada area yang akan dikompres
4) Ganti washlap tiap kali dengan washlap yang sudah terendam dalam air
biasa atau air es
5) Rapikan klien dan bereskan alat-alat
7. Evaluasi
a. Evaluasi respon klien
8. Dokumentasi
a. Dokumentasi tindakan ang telah dilakukan
b. Dokumentasikan respon klien
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan
Stkes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 192
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PEMBERIAN KOMPRES
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
Kompres panas
2 Pasang pengalas
3 Gunakan sarung tangan lalu buka
balutan perban
4 Masukkan kasa ke dalam kom
yang berisi cairan hangat, lalu
peras dan bentangkan pada area
yang akan dikompres
5 Tutup dengan kasa kering, lalu
plester
6 Lakukan tindakan ini selama 15-
30 menit dan ganti balutan
kompres setiap 5 menit
Kompres dingin
7 Pasang pengalas
8 Masukkan washlap ke dalam air
biasa atau air es lalu diperas
sampai lembab
9 Letakkan washlap tersebut pada
area yang akan dikompres
10 Ganti washlap tiap kali dengan
washlap yang sudah terendam
dalam air biasa atau air es
11 Lakukan tindakan akhir
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stkes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 193
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stkes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 193
PEMERIKSAAN FISIK
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 194
Pengertian
Pemeriksaan tubuh pasien secara menyeluruh dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk
mengetahu adanya kelainan dari suatu system atau suatu organ bagian tubuh dengan cara
inspeki, auskultasi, palpasi, dan perkusi.
Tujuan Pemeriksaan
a. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan pasien
b. Untuk menambah, menginformasi, dan menyangkal data yang diperoleh dalam
riwayat keperawatan
c. Untuk menginformasi dan dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan
d. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan kesehatan klien dan
penatalaksanaannya
e. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 195
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No TINDAKAN I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I PENGKAJIAN
1. Mengkaji identitas pasien :
- Nama
- Jenis kelamin
- Usia
- Status perkawinan
- Agama
- Suku bangsa
- Pendidikan
- Bahasa yang digunakan
- Pekerjaan
- Alamat
- Sumber biaya(pribadi/perusahaan/dll)
- Sumber informasi (pasien/keluarga)
2. Riwayat keperawatan :
- Riwayat kesehatan sekarang (keluhan utama,
kronologis keluhan)
- Riwayat kesehatan masa lalu (riwayat
alergi,riwayat kecelakaan, riwayat dirawat di
rumah sakit, Riwayat pemakaian obat)
- Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat penyakit yang pernah diserita oleh
anggota keluarga yang menjadi factor resiko
- Riwayat Psikososial dan Spiritual
- Pola kebiasaan (nutrisi, eliminasi, personal
hygiene, istirahat dan tidur, aktivitas dan
latihan, kebiasaan yang mempengaruhi
kesehatan)
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Sarung tangan
2. Stetoskop
3. Spignomanometer
4. Thermometer
5. Kapas/kasa
6. Othoskop
7. Tang spatel
8. Garpu tala
9. Reflex hamer
10. Snelen cart
11. Pen light
12. Kapas
13. kassa
14. Nerbeken
15. Lampu kepala
16. Jam tangan
17. Meteran
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan
dan tujuan pengkajian fisik
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 196
2. Menutup sampiran
3. Memastikan pencahayaan yang baik
4. Posisi pasien aman dan nyaman bagi pasien
dan juga perawat
III IMPLEMENTASI
1. Cuci tangan
2. Mengucapkan salam dan sapa kepada pasien
dan keluarga
3. Menyiapkan alat
4. Melakukan pemeriksaan fisik umum
- Berat badan
- Tinggi badan
- Tekanan darah
- Nadi
- Frekuensi nafas
- Suhu
5. kepala/rambut
Kepala
- Ukuran : simestris/tidak simetris
- Bentuk : bulat/tidak
- Konsistensi : keras dan rata/tidak
Rambut
- Warna :
- Distribusi : tersebar rata/botak
- Kekuatan : Mudah dicabut/tidak
- Kulit Kepala : bersih/tidak
6. Muka
- Bentuk :
simestris/bulat/oval/panjang/persegi/lain-
lain
7. Mata
- Posisi mata : simetris/asimetris
- Kelopak mata : normal/ptosis
- Pergerakan bola mata : normal/abnormal
- Konjungtiva : merah muda/anemis/sangat
merah
- Kornea : normal/keruh, berkabut/terdapat
perdarahan
- Sclera : ikterik/anikterik
- Pupil : isokor/anisokor/midriasis/miosis
- Otot-otot mata : juling ke dalam/juling ke
luar/berada di atas/ TAK
- Alis mata : simetris/asimetris
- Fungsi penglihatan : baik/kabur/ diplopia
- Tanda-tanda radang
- Pemakaian kaca mata : ya/tidak
- Pemakaian lensa kontak : ya/tidak
- Reaksi terhadap cahaya
8. Hidung
- Bentuk : simetris/asimetris
- Warna : sama dengan wajah/ merah,
bengkak
- Cairan : ada/tidak
ada/minimal/banyak/encer/kental
9. Mulut dan Bibir
- Warna : merah muda/merah
- Hidrasi : lembab/kering/pecah-pecah
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 197
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 198
V DOKUMENTASI
1. Mencatat semua hasil pengkajian pada pasien
2. Mencatat tanggal dan jam pengkajian
3. Mencatat nama dan tandatangan perawat yang
mengkaji
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 199
No TINDAKAN PENILAIAN
1 2 3 4
I PENGKAJIAN
Mengkaji identitas pasien :
- Nama
- Jenis kelamin
- Usia
- Status perkawinan
- Agama
- Suku bangsa
- Pendidikan
- Bahasa yang digunakan
- Pekerjaan
- Alamat
- Sumber biaya (pribadi/perusahaan/dll)
- Sumber informasi (pasien/keluarga)
Riwayat keperawatan :
- Riwayat kesehatan sekarang (keluhan utama, kronologis keluhan)
- Riwayat kesehatan masa lalu (riwayat alergi,riwayat kecelakaan,
riwayat dirawat di rumah sakit, Riwayat pemakaian obat)
- Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat penyakit yang pernah diserita oleh anggota keluarga yang
menjadi factor resiko
- Riwayat Psikososial dan Spiritual
- Pola kebiasaan (nutrisi, eliminasi, personal hygiene, istirahat dan
tidur, aktivitas dan latihan, kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan)
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Sarung tangan
2. Stetoskop
3. Spignomanometer
4. Thermometer
5. Kapas/kasa
6. Othoskop
7. Tang spatel
8. Garpu tala
9. Reflex hamer
10. Snelen cart
11. Pen light
12. Kapas
13. kassa
14. Nerbeken
15. Lampu kepala
16. Jam tangan
17. Meteran
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan pengkajian
fisik
2. Menutup sampiran
3. Memastikan pencahayaan yang baik
4. Posisi pasien aman dan nyaman bagi pasien dan juga perawat
III IMPLEMENTASI
1. Cuci tangan
2. Mengucapkan salam dan sapa kepada pasien dan keluarga
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 200
3. Menyiapkan alat
4. Melakukan pemeriksaan fisik umum
- Berat badan
- Tinggi badan
- Tekanan darah
- Nadi
- Frekuensi nafas
- Suhu
5. kepala/rambut
Kepala
- Ukuran : simestris/tidak simetris
- Bentuk : bulat/tidak
- Konsistensi : keras dan rata/tidak
Rambut
- Warna :
- Distribusi : tersebar rata/botak
- Kekuatan : Mudah dicabut/tidak
- Kulit Kepala : bersih/tidak
6. Muka
- Bentuk : simestris/bulat/oval/panjang/persegi/lain-lain
7. Mata
- Posisi mata : simetris/asimetris
- Kelopak mata : normal/ptosis
- Pergerakan bola mata : normal/abnormal
- Konjungtiva : merah muda/anemis/sangat merah
- Kornea : normal/keruh, berkabut/terdapat perdarahan
- Sclera : ikterik/anikterik
- Pupil : isokor/anisokor/midriasis/miosis
- Otot-otot mata : juling ke dalam/juling ke luar/berada di atas/
TAK
- Alis mata : simetris/asimetris
- Fungsi penglihatan : baik/kabur/ diplopia
- Tanda-tanda radang
- Pemakaian kaca mata : ya/tidak
- Pemakaian lensa kontak : ya/tidak
- Reaksi terhadap cahaya
8. Hidung
- Bentuk : simetris/asimetris
- Warna : sama dengan wajah/ merah, bengkak
- Cairan : ada/tidak ada/minimal/banyak/encer/kental
9. Mulut dan Bibir
- Warna : merah muda/merah
- Hidrasi : lembab/kering/pecah-pecah
- Mukosa : normal/terdapat lesi
- Gigi : karies/ TAK
- Penggunaan gigi palsu : ya/tidak
- Lidah kotor : ya/tidak
- Lesi : ya/tidak
10. Telinga :
- Daun telinga : normal/tidak
- Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau)
- Cairan dari telinga : ya/tidak
- Perasaan penuh di telinga : ya/tidak
- Fungsi pendengaran : normal/kurang/tuli
- Tinnitus : ya/tidak
- Pemakaian alat bantu: ya/tidak
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 201
11. Leher
- Posisi : normal/tidak
- Pembesaran kelenjar getah bening : ya/tidak
12. Thorax dan Dada
- Bentuk : simetris/tidak
- Kecepatan nafas : normal/tidak
- Penggunaan otot bantu : ya/tidak
- Suara nafas : vesikuler/cracles/wheezing/ronchi/stidor
- Irama : teratur/tidak teratur
- Kedalaman : dalam/dangkal
- Batuk: ya/tidak
- Sputum : ya/tidak
- Konsistensi : kental/encer
- Nyeri saat nafas : ya/tidak
13. Jantung
- Bunyi jantung : S1, S2 normal/ ada kelainan
- Irama : teratur/tidak teratur
- Denyut apical : … x/menit
- Nyeri dada :
Timbulnya: saat aktivitas/istirahat
Karakteristik: ditusuk-tusuk/terbakah/tertimpa benda berat
Skala nyeri : ….(0-10)\
14. Abdomen
- Bentuk : normal/tidak
- Netri daerah perut : ya/tidak
- Karakteristik : ditusuk-tusuk/terbakar/melilit/kram
- Lokasi : setempat/menyebar/berpindah-pindah/kanan atau
kiri bawah/ kanan atau kiri atas
- Hepar : teraba/tidak
15. Kulit
- Warna : kemerahan/pucat/sianosis
- Tekstur : halus/kasar
- Keadaan kulit : baik/lesi/ luka/ulkus
- Lokasi:
- Kondisi: gatal-gatal/luka bakar
- Turgor : baik/jelek/kurang
- Kondisi kulit daerah pemasangan infuse :
16. Pemeriksaan reflex
- Reflek mengedip : normal/tidak
- Reflek gag : normal/tidak
- Reflek biseps : normal/tidak
- Reflek trisep : normal/tidak
- Reflek lutut : normal/tidak
- Reflek tendo achiles : normal/tidak
17. Fungsi motorik
- Kesulitan dalam pergerakan : ya/tidak
- Sakit pada tulang, sendi, kulit : ya/tidak
- Fraktur : ya/tidak
- Kelainan struktur tulang belakang : skoliasis/lordosis/kiposis
- Keadaan tonus otot : baik/hemiparise/ hemiplegi/paraplegi
18. Genitalia
- Kebersihan : bersih/tidak
- Bau: ya/tidak
- Lesi : ya/tidak
- Bentuk : normal/tidak
- Nyeri : ya/tidak
- Cairan : ada/tidak
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 202
Warna:
Gatal : ya/tidak
IV EVALUASI
1. Mengevaluasi respon pasien selama dilakukan pengkajian
2. Menyampaikan hasil pengkajia kepada pasien
V DOKUMENTASI
1. Mencatat semua hasil pengkajian pada pasien
2. Mencatat tanggal dan jam pengkajian
3. Mencatat nama dan tandatangan perawat yang mengkaji
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 203
2. Tujuan
Memonitor kondisi keadaan pasien atau perkembangan kondisi pasien.
3. Indikasi
Setiap pasien yang dirawat dirumah sakit wajib dilakukan monitor tanda-tanda
vital agar memperoleh data dasar untuk memantau perubahan kondisi kesehatan
pasien
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Stetoskop
b. Tensimeter
c. Stopwatch
d. Swab alkohol
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
7. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang telah dilakukan
b. Catat respon klien
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 204
8. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
a. Sopan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 205
Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MENGUKUR TTV PASIEN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengidentifikasi kemampuan pasien
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan alat
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur
6 Memberi kesempatan pasien bertanya
7 Menanyakan persetujuan pasien
8 Menjaga privasi pasien
9 Mengenakan sarung tangan bersih
10 Letakan tensi sejajar dengan mata
perawat
11 Menggulung lengan baju pada sisi
lengan yang terdekat dengan perawat.
Melakukan pengukuran tekanan darah
diatas baju pasien akan menyebabkan
hasil yang tidak akurat
12 Posisikan lengan atas sejajar dengan
atrium kanan
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 206
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 207
Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 208
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna
Stikes RS Husada
BUKU SUMBER