Anda di halaman 1dari 247

MODUL PRAKTIKUM

KEPERAWATAN DASAR

Penyusun :

Ns. Dian Fitria, M.Kep.,Sp.Kep.J

Ns. Ika Mustafida, S.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


RS HUSADA JAKARTA
PRODI D3 KEPERAWATAN
2020
MODUL PRAKTIKUM
KEPERAWATAN DASAR

Nama Mahasiswa : .................................................................................

NPM : ................................................................................

Tahun Akademik : ................................................................................

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


RS HUSADA
PRODI D3 KEPERAWATAN
2020
MODUL PRAKTIKUM

KEPERAWATAN DASAR

Penyusun :
Ns. Dian Fitria, M. Kep., Sp.Kep.J
Ns. Ika Mustafida, S. Kep

Editor :
Ns. Jehan Puspasari, M. Kep

Cetakan II, 2018

Diterbitkan oleh :
Akademi Keperawatan RS Husada Jakarta
Mangga Besar Raya No. 17-139 Jakarta
Telp. (021) 6259984
Email: akper_rs_husada_89@yahoo.com

Stikes RS Husada
VISI PRODI D3 KEPERAWATAN

Pada tahun 2026 menjadi program studi pendidikan D III keperawatan yang
menghasilkan lulusan berbudi pekerti luhur dengan kekhususan
keperawatan gawat darurat medikal dewasa melalui pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan D III keperawatan yang menghasilkan


lulusan ahli madya keperawatan yang berbudi pekerti luhur
2. Menghasilkan lulusan ahli madya keperawatan yang dengan kekhususan
keperawatan gawat darurat medikal dewasa.
3. Mendorong sivitas akademika mampu melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dalam ilmu keperawatan.
4. Menanamkan nilai-nilai pelayanan dengan sepenuh hati, komitmen
terhadap kualitas dan bertanggungjawab di kalangan sivitas akademika
5. Membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga terkait baik regional,
nasional maupun internasional untuk meningkatkan kualitas lulusan
6. Melakukan monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan dalam
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi

Stikes RS Husada
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih sayang-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan modul praktikum untuk mata ajar
Keperawatan Dasar. Modul ini disusun sebagai panduan bagi pengajar dan
mahasiswa dalam memahami prinsip dan menerapkan keterampilan klinik
keperawatan yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan.

Kami telah mencoba menyusun pedoman yang merefleksikan nilai-nilai


keperawatan yang kami pahami untuk membantu proses belajar mengajar di
laboratorium pada mata kuliah keperawatan dasar.

“the complete, mature, or excellent nurse is the one who


remains compassionate and sensitive to patients, who has
thoroughly mastered nursing’s technical skills, but who
uses-and has the opportunity to use-her emotional and
technical responses in unique design that suits the peculiar
needs of the person she serves and the situation in which she
finds herself”
(Virginia Henderson, 1996)

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang
sudah memberikan banyak dukungan dalam penyusunan modul praktikum ini.
Semoga modul ini bermanfaat.

Penyusun
DAFTAR ISI
Visi Misi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Deskripsi Mata Kuliah
Kebutuhan Dasar Oksigenasi
A. Fisioterapi Dada …………………………………………………………... 1
B. Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif ……………………………… 10
C. Mengumpulkan Sputum ………………………………………………… 15
D. Inhalasi …………………………………………………………………… 20
E. Pemberian Oksigen ……………………………………………………….. 26
Kebutuhan Dasar Nutrisi
A. Mengukur Antropometri ……………………………………………......... 35
B. Mengukur IMT ………………………………………………………….. 44
C. Pemberian Nutrisi Per Oral ……………………………………………….. 49
Kebutuhan Dasar Cairan
A. Pemasangan Infus ……………………………………………………….. 54
B. Menghitung Tetesan Infus ………………………………………………. 65
C. Mengganti Cairan Infus …………………………………………………... 70
D. Melepas Infus ……………………………………………………………. 75
E. Merawat Luka Infus ……………………………………………………... 79
F. Membalance Cairan ……………………………………………………… 86
G. Pemeriksaan Rumple Leed ……………………………………………… 91
Kebutuhan Dasar Aktifitas
A. Keramas dan Perawatan Rambut ……………………………………….. 96
B. Memandikan ……………………………………………………………. 100
C. Oral Hygiene ……………………………………………………………. 107
D. Perawatan Kuku ……………………………………………………....... 111
E. Pengaturan Posisi ……………………………………………………….. 115
F. Latihan Aktif Pasif …………………………………………………........ 129
G. Melatih Berjalan ………………………………………………………… 135
H. Memindahkan Klien …………………………………………………...... 139
Kebutuhan Dasar Aman Dan Nyaman
A. Alat Pelindung Diri …………………………………………………...… 141
B. Back Rub ………………………………………………………………… 148
C. Bed Making ……………………………………………………………. 153
D. Cuci Tangan ……………………………………………………………. 157
E. Mengganti Pakaian Pasien ……………………………………………… 161
Kebutuhan Dasar Eliminasi
A. Huknah ………………………………………………………………...... 164
B. Kateter Kondom ……………………………………………………….. 168
C. Mengganti Diapers ……………………………………………………... 172
D. Pemberian Pispot dan Urinal …………………………………………… 175
E. Pengambilan Spesimen Urin …………………………………………… 179
Kebutuhan Keseimbangan Suhu Tubuh
A. Mengukur Suhu ………………………………………………………… 185
B. Pemberian Kompres …………………………………………………….. 190
Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan Fisik ……………………………………………………… 194
B. Pengukuran TTV ……………………………………………………….. 203
Daftar Pustaka
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti semua praktikum (100%) secara


daring ataupun luring dan harus sudah mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan praktikum pada hari tersebut.
2. Mahasiwa harus hadir di ruang laboratorium atau diruang zoom pada waktu
yang ditentukan pada jadwal yang ada. Mahasiswa yang datang terlambat
lebih dari 15 menit tidak diperkenankan mengikuti praktikum di lab.
3. Mahasiswa wajib menyalakan kamera saat zoom, bila mahasiswa tidak
mengaktifkan kamera, dan tidak merespon ketika dipanggil oleh pembimbing
maka pembimbing diperkenankan meremove mahasiswa tersebut dari ruang
Zoomeeting.
4. Alat praktikum yang dipakai menjadi tanggung jawab mahasiswa, diharapkan
mahasiswa berhati-hati dalam menggunakannya.
5. Apabila dalam proses praktikum ada alat yang rusak atau hilang, maka
mahasiswa yang bersangkutan harus mengganti alat tersebut paling lambat 1
minggu setelah alat tersebut rusak/ hilang.
6. Selesai praktikum ruangan harus ditinggalkan dalam keadaan bersih dan rapih.
7. Di dalam ruang laboratorium dilarang merokok, makan, minum atau kegiatan
serupa lainnya.
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia dalam kondisi
normal dan gangguan serta upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut
sebagai landasan dalam menerapkan asuhan keperawatan. Pada mata kuliah ini
akan membahas tentang teori keperawatan dasar meliputi: kebutuhan dasar
oksigen, cairan, nutrisi, istirahat dan tidur, aman dan nyaman, memiliki dan
dimiliki, harga diri, aktualisasi diri melalui proses pembelajaran ceramah, diskusi,
tanya jawab, , audiovisual, demonstrasi dan redemonstrasi.

TUJUAN UMUM MATA KULIAH


Mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar dalam kondisi normal, melakukan
pengkajian untuk mengidentifikasi gangguan pemenuhan kebutuhan dasar,
mrencanakan dan melakukan tindakan keperawatan dasar, mengevaluasi asuhan
keperawatan, melakukan dokumentasi keperawatan dengan benar, melakukan
rujukan keperawatan.

TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekan keterampilan
1. Pasien dengan gangguan kebutuhan dasar oksigen (melakukan fisioterapi
dada, terapi nafas dalam, batuk efektif, mengumpulkan sputum, terapi
inhalasi, pemberian oksigen, menghitung frekuensi nafas)
2. Pasien dengan gangguan kebutuhan cairan (memasang infus, melepaskan
infus, menghitung tetesan infus, merawat luka infus, pemeriksaan rumple
leed, menghitung keseimbangan balance cairan
3. Pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi (mengukur antropometri,
memberikan makan oral)
4. Pasien dengan gangguan kebutuhan aktivitas (memindahkan pasien,
melatih berjalan, pengaturan posisi pasien, personal hygiene)
5. Pasien dengan gangguan kebutuhan aman dan nyaman (penggunaan APD,
mencuci tangan, bed making, backrub, menggantikan pakaian pasien)
6. Pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi (pemasangan
kateter kondom, pemberian pispot dan urinal, pengumpulan spesimen urin
dan feses, mangganti diapers)
7. Pasien dengan gangguan keseimbangan suhu tubuh (pengukuran suhu
tubuh, kompres)
8. Pasien dengan gangguan kebutuhan memiliki dan dimiliki, harga diri,
aktualisasi diri
9. Pemeriksaan fisik
10. TTV

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Sesuai jadwal

BOBOT NILAI
Tugas 20%, UTS 20%, UAS 20%, Lab 40%
Batas nilai Lulus 3,00

STRATEGI PEMBELAJARAN LABORATORIUM LURING


Strategi pelaksanaan kegiatan laboratorium Keperawatan Dasar adalah :
a. Setiap mahasiswa akan melaksanakan praktek laboratorium sesuai jadwal
yang ditentukan
b. Mahasiswa dinyatakan LULUS pembelajaran laboratorium jika mendapat
nilai minimal 2.85, memenuhi kehadiran 100% mematuhi semua tata tertib
dan memenuhi target kompetensi
c. Sebelum memasuki Lab Praktikum mahasiswa wajib membuat laporan
pendahuluan mengenai seluruh materi mata ajar dan di jilid dalam satu
map (sesuai dengan format yang ada)
d. Seluruh topik akan dijelaskan dan didemonstrasikan sebanyak 1x, setelah
dijelaskan setiap mahasiswa akan melakukan satu persatu dengan metode
peer to peer minimal 2x/mahasiswa.
e. Setelah mahasiswa telah mencapai target maka, akan diadakan ujian
topik/prasat tersebut sesuai dengan jadwal yang ada.
f. Her praktikum dilakukan hanya satu kali dan dilakukan pada hari yang
sama.
g. Mahasiswa wajib membawa buku referensi minimal 1 buku setiap orang.

Tata Tertib
Di dalam praktek laboratorium mahasiswa mempunyai kewajiban sebagai
berikut :
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum yang diadakan di
laboratorium Akper Husada
2. Kehadiran dalam praktek laboratorium harus mencapai 100%.
3. Tiba di Lab lebih awal (10 menit)
4. Menghubungi pembimbing praktek lapangan bila menemui kesulitan-
kesulitan yang ditemukan saat melakukan praktek klinik.
5. Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang digunakan dalam praktikum
laboratorium.
6. Aktif dalam memperkaya pengalaman praktek laboratorium.
7. Tidak diperkenankan menerima tamu selama menjalankan praktek
laboratorium.
8. Menjaga kuku selalu pendek dan bersih, serta tidak bercat.
9. Memakai pakaian yang sesuai peraturan yang ada rambut WAJIB di
hairnet dengan poni diikat kebelakang.
10. Tidak diperkenankan memakai perhiasan selama memakai pakaian
seragam kecuali jam tangan.
11. Mahasiswa tidak diperkenankan menerima telepon untuk urusan pribadi
selama menjalani praktek Laboratorium dan telepon seluler WAJIB
disimpan didalam tas.
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia dalam kondisi
normal dan gangguan serta upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut
sebagai landasan dalam menerapkan asuhan keperawatan. Pada mata kuliah ini
akan membahas tentang teori keperawatan dasar meliputi: kebutuhan dasar
oksigen, cairan, nutrisi, istirahat dan tidur, aman dan nyaman, memiliki dan
dimiliki, harga diri, aktualisasi diri melalui proses pembelajaran ceramah, diskusi,
tanya jawab, , audiovisual, demonstrasi dan redemonstrasi.

TUJUAN UMUM MATA KULIAH


Mengidentifikasi berbagai kebutuhan dasar dalam kondisi normal, melakukan
pengkajian untuk mengidentifikasi gangguan pemenuhan kebutuhan dasar,
mrencanakan dan melakukan tindakan keperawatan dasar, mengevaluasi asuhan
keperawatan, melakukan dokumentasi keperawatan dengan benar, melakukan
rujukan keperawatan.

TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa diharapkan dapat mempraktekan keterampilan
1. Pasien dengan gangguan kebutuhan dasar oksigen (melakukan fisioterapi
dada, terapi nafas dalam, batuk efektif, mengumpulkan sputum, terapi
inhalasi, pemberian oksigen, menghitung frekuensi nafas)
2. Pasien dengan gangguan kebutuhan cairan (memasang infus, melepaskan
infus, menghitung tetesan infus, merawat luka infus, pemeriksaan rumple
leed, menghitung keseimbangan balance cairan
3. Pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi (mengukur antropometri,
memberikan makan oral)
4. Pasien dengan gangguan kebutuhan aktivitas (memindahkan pasien,
melatih berjalan, pengaturan posisi pasien, personal hygiene)
5. Pasien dengan gangguan kebutuhan aman dan nyaman (penggunaan APD,
mencuci tangan, bed making, backrub, menggantikan pakaian pasien)
6. Pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi (pemasangan
kateter kondom, pemberian pispot dan urinal, pengumpulan spesimen urin
dan feses, mangganti diapers)
7. Pasien dengan gangguan keseimbangan suhu tubuh (pengukuran suhu
tubuh, kompres)
8. Pasien dengan gangguan kebutuhan memiliki dan dimiliki, harga diri,
aktualisasi diri
9. Pemeriksaan fisik
10. TTV

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Sesuai jadwal

BOBOT NILAI
Tugas 20%, UTS 20%, UAS 20%, Lab 40%
Batas nilai Lulus 3,00

STRATEGI PEMBELAJARAN LABORATORIUM LURING


Strategi pelaksanaan kegiatan laboratorium Keperawatan Dasar adalah :
a. Setiap mahasiswa akan melaksanakan praktek laboratorium sesuai jadwal
yang ditentukan
b. Mahasiswa dinyatakan LULUS pembelajaran laboratorium jika mendapat
nilai minimal 2.85, memenuhi kehadiran 100% mematuhi semua tata tertib
dan memenuhi target kompetensi
c. Sebelum memasuki Lab Praktikum mahasiswa wajib membuat laporan
pendahuluan mengenai seluruh materi mata ajar dan di jilid dalam satu
map (sesuai dengan format yang ada)
d. Seluruh topik akan dijelaskan dan didemonstrasikan sebanyak 1x, setelah
dijelaskan setiap mahasiswa akan melakukan satu persatu dengan metode
peer to peer minimal 2x/mahasiswa.
e. Setelah mahasiswa telah mencapai target maka, akan diadakan ujian
topik/prasat tersebut sesuai dengan jadwal yang ada.
f. Her praktikum dilakukan hanya satu kali dan dilakukan pada hari yang
sama.
g. Mahasiswa wajib membawa buku referensi minimal 1 buku setiap orang.

Tata Tertib
Di dalam praktek laboratorium mahasiswa mempunyai kewajiban sebagai
berikut :
1. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum yang diadakan di
laboratorium Akper Husada
2. Kehadiran dalam praktek laboratorium harus mencapai 100%.
3. Tiba di Lab lebih awal (10 menit)
4. Menghubungi pembimbing praktek lapangan bila menemui kesulitan-
kesulitan yang ditemukan saat melakukan praktek klinik.
5. Bertanggung jawab terhadap alat-alat yang digunakan dalam praktikum
laboratorium.
6. Aktif dalam memperkaya pengalaman praktek laboratorium.
7. Tidak diperkenankan menerima tamu selama menjalankan praktek
laboratorium.
8. Menjaga kuku selalu pendek dan bersih, serta tidak bercat.
9. Memakai pakaian yang sesuai peraturan yang ada rambut WAJIB di
hairnet dengan poni diikat kebelakang.
10. Tidak diperkenankan memakai perhiasan selama memakai pakaian
seragam kecuali jam tangan.
11. Mahasiswa tidak diperkenankan menerima telepon untuk urusan pribadi
selama menjalani praktek Laboratorium dan telepon seluler WAJIB
disimpan didalam tas.
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |0

KEBUTUHAN DASAR
OKSIGEN

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |1

MEMBERIKAN FISIOTERAPI DADA


1. Pengertian
Tindakan untuk melepaskan secret dari saluran nafas bagian bawah
Fisioterapi dada terdiri dari tiga prosedur yaitu postural drainage, perkusi dan
clapping, dan vibrasi. Tindakan ini dapat dilkaukan bukan hanya oleh fisioterapi,
tetapi kegiatan ini bisa dilakukan oleh perawat, ataupun tim kesehatan yang lain.
a) Postural drainage : yaitu teknik mengeluarkan secret dengan menggunakan
pemberian posisi dengan prinsip gravitasi. Posisi yang diberikan sesuai
dengan letak dari sputum pada klien. Prinsip gravitasi ini lebih bermanfaat
pada secret yang berada pada lobus bawah. Pemberian fisioterapi dada akan
lebih efektif bila didahului dengan pemberian bronchodolator dan telah
dilakukan rebulasi untuk mengencerkan sputum. Penjadwalan dapat
dilakukan 2-3 x/hari. Waktu terbaik dilakukan postural drainage adalah
sebelum makan siang, sore hari dan sebelum tidur. Pengkajian yang harus
dilakukan sebelum melakukan terapi ini adalah pemeriksaan TTV, tanda-
tanda intoleransi seperti pucat, diaphoresis, dispnea, nausea, dan kelelahan.
Perhatikan kontraindikasi pemberian setiap posisi, sesuai dengan keadaan
pasien
b) Perkusi/ clapping : yaitu teknik mengeluarkan secret yang menempel kuat
pada bronkus dengan cara memberikan tepukan pada bagian posterior.
Perhatikan kontraindikasi pemberian terapi ini
c) Vibrasi : yaitu teknik membersihkan jalan nafas dengan memberikan getaran
di daerah posterior dada. Pemberian terapi ini dilakukan setelah clapping
diberikan.

2. Tujuan
a) Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
b) Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret

3. Indikasi
Pasien dengan sputum lebih dari 15 cc

4. Prinsip
Bersih

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |2

5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Bantal
2) Meja sandaran
3) Kertas tissue
4) Bengkok/ plastik kuning
5) Perlak/alas
6) Sputum pot berisi desinfektan
7) Selimut
8) Air minum hangat
b. Persiapan Klien:
1) Identifikasi letak sputum pasien
2) Identifikasi kesulitan pasien dalam mengeluarkan sputum
3) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan prosedur

6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi karakteristik sputum (warna, jumlah, konsistensi)
c. Mengevaluasi respirasi rate
d. Melakukan pendokumentasi

7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |3

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien perempuan tampak batuk batuk, berusaha mengeluarkan dahak
yang ada dijalan nafasnya. Pasien tampak kelelahan dan sedikit sesak. Hasil
pemeriksaan TTV pasien TD: 100/80; N: 80x/mnt; S: 38,5 C; P: 21/mnt. Ronkhi
di kedua apeks paru.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada


kasus diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |4

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MEMBERIKAN FISIOTERAPI DADA
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Melakukan auskultasi paru (melakukan
validasi)
h) Memastikan pasien telah berkemih dan
sudah selesai makan minimal 2 jam
sebelum dilakukan fisioterapi dada
i) Menganjurkan pasien untuk
mengungkapkan keluhan jika terasa ingin
muntah, nyeri dada, atau sesak yang
meningkat selama dilakukan fisioterapi
dada.
Postural Drainase
2 Melepaskan pakaian pasien, memberikan
tempat penampung sputum, menyiapkan
tissue
3 Berikan posisi* sesuai dengan letak sekret
pada paru, gunakan bantal, tutup area terbuka
dengan selimut (lihat pada buku Fundamental
Of Nursing)

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |5

4 Pertahankan posisi sampai 5 menit

5 Setelah 5 menit, minta pasien untuk batuk dan


mengeluarkan sputum
Perkusi/Clapping
7 Memasang perlak/alas dan bengkok
(dipangkuan pasien bila duduk dan didekat
mulut pasien bila tidur miring)
8 Melakukan clapping dengan cara tangan
perawat menepuk punggung pasien secara
bergantian

Posisi tangan melakukan


perkusi
Vibrasi
10 Menganjurkan pasien tarik nafas dalam, tahan
sebentar, kedua tangan perawat berada di
punggung pasien
11 Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi,
pada saat bersamaan tangan perawat
melakukan vibrasi
12 Menganjurkan pasien tarik nafas dalam, tahan
sebentar, kedua tangan perawat berada di
punggung pasien
Tindakan akhir
13 Meminta pasien untuk menarik nafas,
menahan nafas, dan membatukkan dengan
kuat
14 Menampung sputum dalam sputum pot/
plastic kuning
15 Melakukan auskultasi paru
16 Mengembalikan pasien pada posisi yang
nyaman
17 Membereskan alat-alat
18 Mencuci tangan
Evaluasi Kegiatan
19 Respon pasien sebelum, selama dan sesudah
tindakan fisoterapi dada
20 Suara nafas pasien
21 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan
konsistensi)

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |6

DOKUMENTASI
22 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan
sesudah tindakan fisioterapi dada
23 Suara nafas pasien
24 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan
konsistensi)
25 Tanggal dan jam pelaksanaan fisioterapi dada
26 Mencatata nama dan tandatangan perawat
yang melakukan fisioterapi dada
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |7

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |8

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

Penilaian
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Melakukan auskultasi paru (melakukan validasi)
h) Memastikan pasien telah berkemih dan sudah selesai makan
minimal 2 jam sebelum dilakukan fisioterapi dada
Menganjurkan pasien untuk mengungkapkan keluhan jika
terasa ingin muntah, nyeri dada, atau sesak yang meningkat
selama dilakukan fisioterapi dada
Postural Drainage
2 Melepaskan pakaian pasien, memberikan tempat penampung
sputum, menyiapkan tissue
3 Berikan posisi sesuai dengan letak sekret pada paru, gunakan
bantal, tutup area terbuka dengan selimut
4 Pertahankan posisi sampai 5 menit
5 Setelah 5 menit, minta pasien untuk batuk dan mengeluarkan
sputum
Perkusi/Clapping
6 Memasang perlak/alas dan bengkok (dipangkuan pasien bila duduk
dan didekat mulut pasien bila tidur miring)
7 Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
punggung pasien secara bergantian
Vibrasi
8 Menganjurkan pasien tarik nafas dalam, tahan sebentar, kedua
tangan perawat berada di punggung pasien
9 Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat bersamaan
tangan perawat melakukan vibrasi
Tindakan Akhir
10 Meminta pasien untuk menarik nafas, menahan nafas, dan
membatukkan dengan kuat
11 Menampung sputum dalam sputum pot
12 Melakukan auskultasi paru
13 Mengembalikan pasien pada posisi yang nyaman
14 Membereskan alat-alat
15 Mencuci tangan
Evaluasi

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |9

16 Respon pasien sebelum, selama dan sesudah tindakan fisoterapi


dada
17 Suara nafas pasien
18 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan konsistensi)
Dokumentasi
19 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan sesudah tindakan
fisioterapi dada
20 Suara nafas pasien
21 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan konsistensi)
22 Tanggal dan jam pelaksanaan fisioterapi dada
23 Mencatat nama dan tandatangan perawat yang melakukan
fisioterapi dada
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |0

KEBUTUHAN DASAR
OKSIGEN

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |1

MEMBERIKAN FISIOTERAPI DADA


1. Pengertian
Tindakan untuk melepaskan secret dari saluran nafas bagian bawah
Fisioterapi dada terdiri dari tiga prosedur yaitu postural drainage, perkusi dan
clapping, dan vibrasi. Tindakan ini dapat dilkaukan bukan hanya oleh fisioterapi,
tetapi kegiatan ini bisa dilakukan oleh perawat, ataupun tim kesehatan yang lain.
a) Postural drainage : yaitu teknik mengeluarkan secret dengan menggunakan
pemberian posisi dengan prinsip gravitasi. Posisi yang diberikan sesuai
dengan letak dari sputum pada klien. Prinsip gravitasi ini lebih bermanfaat
pada secret yang berada pada lobus bawah. Pemberian fisioterapi dada akan
lebih efektif bila didahului dengan pemberian bronchodolator dan telah
dilakukan rebulasi untuk mengencerkan sputum. Penjadwalan dapat
dilakukan 2-3 x/hari. Waktu terbaik dilakukan postural drainage adalah
sebelum makan siang, sore hari dan sebelum tidur. Pengkajian yang harus
dilakukan sebelum melakukan terapi ini adalah pemeriksaan TTV, tanda-
tanda intoleransi seperti pucat, diaphoresis, dispnea, nausea, dan kelelahan.
Perhatikan kontraindikasi pemberian setiap posisi, sesuai dengan keadaan
pasien
b) Perkusi/ clapping : yaitu teknik mengeluarkan secret yang menempel kuat
pada bronkus dengan cara memberikan tepukan pada bagian posterior.
Perhatikan kontraindikasi pemberian terapi ini
c) Vibrasi : yaitu teknik membersihkan jalan nafas dengan memberikan getaran
di daerah posterior dada. Pemberian terapi ini dilakukan setelah clapping
diberikan.

2. Tujuan
a) Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
b) Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret

3. Indikasi
Pasien dengan sputum lebih dari 15 cc

4. Prinsip
Bersih

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |2

5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Bantal
2) Meja sandaran
3) Kertas tissue
4) Bengkok/ plastik kuning
5) Perlak/alas
6) Sputum pot berisi desinfektan
7) Selimut
8) Air minum hangat
b. Persiapan Klien:
1) Identifikasi letak sputum pasien
2) Identifikasi kesulitan pasien dalam mengeluarkan sputum
3) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan prosedur

6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi karakteristik sputum (warna, jumlah, konsistensi)
c. Mengevaluasi respirasi rate
d. Melakukan pendokumentasi

7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |3

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien perempuan tampak batuk batuk, berusaha mengeluarkan dahak
yang ada dijalan nafasnya. Pasien tampak kelelahan dan sedikit sesak. Hasil
pemeriksaan TTV pasien TD: 100/80; N: 80x/mnt; S: 38,5 C; P: 21/mnt. Ronkhi
di kedua apeks paru.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada


kasus diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |4

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MEMBERIKAN FISIOTERAPI DADA
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Melakukan auskultasi paru (melakukan
validasi)
h) Memastikan pasien telah berkemih dan
sudah selesai makan minimal 2 jam
sebelum dilakukan fisioterapi dada
i) Menganjurkan pasien untuk
mengungkapkan keluhan jika terasa ingin
muntah, nyeri dada, atau sesak yang
meningkat selama dilakukan fisioterapi
dada.
Postural Drainase
2 Melepaskan pakaian pasien, memberikan
tempat penampung sputum, menyiapkan
tissue
3 Berikan posisi* sesuai dengan letak sekret
pada paru, gunakan bantal, tutup area terbuka
dengan selimut (lihat pada buku Fundamental
Of Nursing)

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |5

4 Pertahankan posisi sampai 5 menit

5 Setelah 5 menit, minta pasien untuk batuk dan


mengeluarkan sputum
Perkusi/Clapping
7 Memasang perlak/alas dan bengkok
(dipangkuan pasien bila duduk dan didekat
mulut pasien bila tidur miring)
8 Melakukan clapping dengan cara tangan
perawat menepuk punggung pasien secara
bergantian

Posisi tangan melakukan


perkusi
Vibrasi
10 Menganjurkan pasien tarik nafas dalam, tahan
sebentar, kedua tangan perawat berada di
punggung pasien
11 Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi,
pada saat bersamaan tangan perawat
melakukan vibrasi
12 Menganjurkan pasien tarik nafas dalam, tahan
sebentar, kedua tangan perawat berada di
punggung pasien
Tindakan akhir
13 Meminta pasien untuk menarik nafas,
menahan nafas, dan membatukkan dengan
kuat
14 Menampung sputum dalam sputum pot/
plastic kuning
15 Melakukan auskultasi paru
16 Mengembalikan pasien pada posisi yang
nyaman
17 Membereskan alat-alat
18 Mencuci tangan
Evaluasi Kegiatan
19 Respon pasien sebelum, selama dan sesudah
tindakan fisoterapi dada
20 Suara nafas pasien
21 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan
konsistensi)

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |6

DOKUMENTASI
22 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan
sesudah tindakan fisioterapi dada
23 Suara nafas pasien
24 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan
konsistensi)
25 Tanggal dan jam pelaksanaan fisioterapi dada
26 Mencatata nama dan tandatangan perawat
yang melakukan fisioterapi dada
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |7

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |8

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

Penilaian
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Melakukan auskultasi paru (melakukan validasi)
h) Memastikan pasien telah berkemih dan sudah selesai makan
minimal 2 jam sebelum dilakukan fisioterapi dada
Menganjurkan pasien untuk mengungkapkan keluhan jika
terasa ingin muntah, nyeri dada, atau sesak yang meningkat
selama dilakukan fisioterapi dada
Postural Drainage
2 Melepaskan pakaian pasien, memberikan tempat penampung
sputum, menyiapkan tissue
3 Berikan posisi sesuai dengan letak sekret pada paru, gunakan
bantal, tutup area terbuka dengan selimut
4 Pertahankan posisi sampai 5 menit
5 Setelah 5 menit, minta pasien untuk batuk dan mengeluarkan
sputum
Perkusi/Clapping
6 Memasang perlak/alas dan bengkok (dipangkuan pasien bila duduk
dan didekat mulut pasien bila tidur miring)
7 Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
punggung pasien secara bergantian
Vibrasi
8 Menganjurkan pasien tarik nafas dalam, tahan sebentar, kedua
tangan perawat berada di punggung pasien
9 Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada saat bersamaan
tangan perawat melakukan vibrasi
Tindakan Akhir
10 Meminta pasien untuk menarik nafas, menahan nafas, dan
membatukkan dengan kuat
11 Menampung sputum dalam sputum pot
12 Melakukan auskultasi paru
13 Mengembalikan pasien pada posisi yang nyaman
14 Membereskan alat-alat
15 Mencuci tangan
Evaluasi

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar |9

16 Respon pasien sebelum, selama dan sesudah tindakan fisoterapi


dada
17 Suara nafas pasien
18 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan konsistensi)
Dokumentasi
19 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan sesudah tindakan
fisioterapi dada
20 Suara nafas pasien
21 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan konsistensi)
22 Tanggal dan jam pelaksanaan fisioterapi dada
23 Mencatat nama dan tandatangan perawat yang melakukan
fisioterapi dada
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 10

LATIHAN NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF

Pengertian :
Latihan nafas dalam adalah latihan pernafasan untuk pengambilan oksigen dengan
maksimal melalui pengembangan paru yang optimal. Batuk efektif adalah cara
mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu disaluran pernafasan melalui
batuk yang benar dan efektif sehingga pasien dapat menghemat energi dan tidak mudah
lelah pada saat mengeluarkan sputum.

Tujuan :
a. Meningkatkan kapasitas paru-paru
b. Mencegah atelektasis
c. Membebaskan jalan nafas dan akumulasi sekret
d. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
e. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret pada jalan nafas

Indikasi:
Latihan nafas dalam dilakukan pada :
a. Pasien dengan gangguan paru obstruktif maupun restriktif
b. Pasien Tahap penyembuhan dari post pembedahan torak
c. Pasien yang membutuhkan relaksasi

Batuk efektif dilakukan pada:


a. Pasien dengan gangguan pernafasan dengan akumulasi sekret lebih dari 15 cc
b. Pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostik sputum
c. Pasien post pemberian terapi inhalasi

Alat dan Bahan :


a. Tisue
b. Stetoskop
c. Bengkok/plastik infeksius/kuning
d. Sputum pot
e. Air minum hangat
f. Sarung tangan
g. Alat tulis

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon pasien
b. Mengevaluasi sputum pasien

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 11

e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam sudah 3
hari mengalami batuk-batuk. Hasil TTV pasien N: 85x/menit; T:120/90; S: 37,5;
P: 22x/mnt. Pasien tampak berusaha mengeluarkan sputum dengan berusaha
batuk. Pasien mengatakan sulit mengeluarkan sputum. Lakukan intervensi
keperawatan pada pasien tersebut?

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 12

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan
pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan
memberikan persetujuan
7 Berikan posisi semifowler
8 Gunakan sarung tangan
9 Minta pasien melakukan melakukan nafas
perut (menarik nafas dalam melalui
hidung, dengan kondisi mulut tertutup),
tetap rileks
10 Minta pasien untuk membuang nafas
secara perlahan (lewat mulut dengan posisi
mulut meniup)
11 Lakukan nafas dalam 3 kali sampai pasien
merasa rileks dan nafasnya teratur.
12 Berikan bengkok/plastik kuning/sputum
pot) untuk batuk efektif
13 Memasang perlak/ alas dan bengkok
(dipangkuan klien bila duduk/didekat
mulut bila tidur miring
14 Minta pasien bernafas dalam tahan lalu
lakukan ekspirasi dengan cara
membatukkan.
15 Menampung sputum dalam sputum pot
atau plastik kuning
16 Merapikan klien dan alat
17 Mengucapkan salam
18 Mencuci tangan
19 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 13

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 14

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian PENGUJI
1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan persetujuan
7 Berikan posisi semifowler
8 Gunakan sarung tangan
9 Minta pasien melakukan melakukan nafas perut (menarik nafas
dalam melalui hidung, dengan kondisi mulut tertutup), tetap rileks
10 Minta pasien untuk membuang nafas secara perlahan (lewat mulut
dengan posisi mulut meniup)
11 Lakukan nafas dalam 3 kali sampai pasien merasa rileks dan
nafasnya teratur.
12 Berikan bengkok/plastik kuning/sputum pot) untuk batuk efektif
13 Memasang perlak/ alas dan bengkok (dipangkuan klien bila
duduk/didekat mulut bila tidur miring
14 Minta pasien bernafas dalam tahan lalu lakukan ekspirasi dengan
cara membatukkan.
15 Menampung sputum dalam sputum pot atau plastik kuning
16 Merapikan klien dan alat
17 Mengucapkan salam
18 Mencuci tangan
19 Pendokumentasian
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 10

LATIHAN NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF

Pengertian :
Latihan nafas dalam adalah latihan pernafasan untuk pengambilan oksigen dengan
maksimal melalui pengembangan paru yang optimal. Batuk efektif adalah cara
mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu disaluran pernafasan melalui
batuk yang benar dan efektif sehingga pasien dapat menghemat energi dan tidak mudah
lelah pada saat mengeluarkan sputum.

Tujuan :
a. Meningkatkan kapasitas paru-paru
b. Mencegah atelektasis
c. Membebaskan jalan nafas dan akumulasi sekret
d. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
e. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret pada jalan nafas

Indikasi:
Latihan nafas dalam dilakukan pada :
a. Pasien dengan gangguan paru obstruktif maupun restriktif
b. Pasien Tahap penyembuhan dari post pembedahan torak
c. Pasien yang membutuhkan relaksasi

Batuk efektif dilakukan pada:


a. Pasien dengan gangguan pernafasan dengan akumulasi sekret lebih dari 15 cc
b. Pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostik sputum
c. Pasien post pemberian terapi inhalasi

Alat dan Bahan :


a. Tisue
b. Stetoskop
c. Bengkok/plastik infeksius/kuning
d. Sputum pot
e. Air minum hangat
f. Sarung tangan
g. Alat tulis

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon pasien
b. Mengevaluasi sputum pasien

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 11

e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam sudah 3
hari mengalami batuk-batuk. Hasil TTV pasien N: 85x/menit; T:120/90; S: 37,5;
P: 22x/mnt. Pasien tampak berusaha mengeluarkan sputum dengan berusaha
batuk. Pasien mengatakan sulit mengeluarkan sputum. Lakukan intervensi
keperawatan pada pasien tersebut?

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 12

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan
pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan
memberikan persetujuan
7 Berikan posisi semifowler
8 Gunakan sarung tangan
9 Minta pasien melakukan melakukan nafas
perut (menarik nafas dalam melalui
hidung, dengan kondisi mulut tertutup),
tetap rileks
10 Minta pasien untuk membuang nafas
secara perlahan (lewat mulut dengan posisi
mulut meniup)
11 Lakukan nafas dalam 3 kali sampai pasien
merasa rileks dan nafasnya teratur.
12 Berikan bengkok/plastik kuning/sputum
pot) untuk batuk efektif
13 Memasang perlak/ alas dan bengkok
(dipangkuan klien bila duduk/didekat
mulut bila tidur miring
14 Minta pasien bernafas dalam tahan lalu
lakukan ekspirasi dengan cara
membatukkan.
15 Menampung sputum dalam sputum pot
atau plastik kuning
16 Merapikan klien dan alat
17 Mengucapkan salam
18 Mencuci tangan
19 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 13

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 14

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian PENGUJI
1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan persetujuan
7 Berikan posisi semifowler
8 Gunakan sarung tangan
9 Minta pasien melakukan melakukan nafas perut (menarik nafas
dalam melalui hidung, dengan kondisi mulut tertutup), tetap rileks
10 Minta pasien untuk membuang nafas secara perlahan (lewat mulut
dengan posisi mulut meniup)
11 Lakukan nafas dalam 3 kali sampai pasien merasa rileks dan
nafasnya teratur.
12 Berikan bengkok/plastik kuning/sputum pot) untuk batuk efektif
13 Memasang perlak/ alas dan bengkok (dipangkuan klien bila
duduk/didekat mulut bila tidur miring
14 Minta pasien bernafas dalam tahan lalu lakukan ekspirasi dengan
cara membatukkan.
15 Menampung sputum dalam sputum pot atau plastik kuning
16 Merapikan klien dan alat
17 Mengucapkan salam
18 Mencuci tangan
19 Pendokumentasian
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 15

MENGUMPULKAN SPUTUM UNTUK PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pengertian :
Sputum adalah istilah yang digunakan untuk mendeskribsikan mukus dari paru-paru telah
terakumulasi, sputum merupakan sekret yang dibatukan dari paru dan jalan nafas. adanya
sputum dapat dipertimbangkan sebagai adanya kondisi yang abnormal, karena pada orang
yang sehat maka sekret yang dihasilkan bronkial akan tertelan. Pemeriksaan diagnostik
sputum sangat penting untuk memastikan suatu diagnosa penyakit seperti pnemonia,
tuberkulosis, abses paru dan kanker paru.

Perawat harus melakukan pendokumentasian atas warna, jumlah, konsistensi sputum


yang dikumpulkan. Sputum yang telah dikumpulkan harus segera dikirim kelaboratorium
untuk dilakukan pemeriksaan agar mendapatkan hasil yang valid. Untuk mendapatkan
sputum yang baik untuk pemeriksaan waktu yang paling baik adalah pagi hari karena
sputum pada pagi hari mengandung lebih banyak kuman. Untuk memudahkan pasien
mengeluarkan sputum pasien dapat diberikan teh manis pada malam hari sebelum
pemeriksaan sputum pada pagi hari. Bila sputum tidak dapat keluar maka dapat dilakukan
inhalasi terlebih dahulu dengan NaCl 0.9%.

Tujuan :
Mengumpulkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic

Alat dan Bahan :


a. Wadah spesimen
b. Sarung tangan
c. Sputum pot
d. Air minum hangat
e. Obat kumur
f. Label untuk sputum pot

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon pasien
b. Mengevaluasi sputum pasien

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 16

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam sudah 3
hari mengalami batuk-batuk. Hasil TTV pasien N: 85x/menit; T:120/90; S: 37,5;
P: 22x/mnt. Pasien sudah batuk selama 3 bulan, pasien mengalami penurunan
berat badan dan berkeringat pada malam hari. Pasien hari ini direncanakan untuk
dilakukan pemeriksaan sputum.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 17

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan
pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan
memberikan persetujuan
7 Berikan posisi semifowler
8 Gunakan sarung tangan
9 Berikan pasien posisi semi fowler untuk
memfasilitasi agar posisi pengembangan
paru lebih optimal
10 Minta psien untuk memegang wadah
spesimen. Atau jika pasien tidak mampu
memegang sendiri maka bantu pasien
11 Minta pasien melakukan batuk efektik
dengan cara tarik nafas dalam dan
keluarkan lewat batuk. Minta pasien
keluarkan sputum ke sputum pot tanpa
kontak dengan bagian luar wadah sputum
pot.
12 Ulangi batuk jika sputum belum keluar,
atau jumlah belum tercukupi (5-10ml)
13 Tutup dengan segera wadah yang telah
terisi sputum
14 Jika sputum kontak dengan wadah bagian
luar maka lakukan desinfektan bagian luar
* sesuaikan dengan kebijakan rumah sakit
15 Lepas sarung tangan
16 Merapikan klien dan alat
17 Mengucapkan salam
18 Mencuci tangan
19 Pendokumentasian
20 Kirimkan sputum segera ke bagian lab
dengan label yang lengkap
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 18

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 19

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan persetujuan
7 Berikan posisi semifowler
8 Gunakan sarung tangan
9 Berikan pasien posisi semi fowler untuk memfasilitasi agar posisi
pengembangan paru lebih optimal
10 Minta psien untuk memegang wadah spesimen. Atau jika pasien
tidak mampu memegang sendiri maka bantu pasien
11 Minta pasien melakukan batuk efektik dengan cara tarik nafas
dalam dan keluarkan lewat batuk. Minta pasien keluarkan sputum
ke sputum pot tanpa kontak dengan bagian luar wadah sputum pot.
12 Ulangi batuk jika sputum belum keluar, atau jumlah belum
tercukupi (5-10ml)
13 Tutup dengan segera wadah yang telah terisi sputum
14 Jika sputum kontak dengan wadah bagian luar maka lakukan
desinfektan bagian luar * sesuaikan dengan kebijakan rumah sakit
15 Lepas sarung tangan
16 Merapikan klien dan alat
17 Mengucapkan salam
18 Mencuci tangan
19 Pendokumentasian
20 Kirimkan sputum segera ke bagian lab dengan label yang lengkap
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 20

TERAPI INHALASI NEBULIZER


1. Pengertian
Pemberian inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran
nafas melalui penghisapan. Salah satu jenis inhalasi adalah inhalasi nebulizer.

2. Tujuan
1. Mengobati peradangan saluran pernapasan bagian atas
2. Lendir menjadi encer dan mudah keluar
3. Selaput lendir tetap dalam keadaan lembab
4. Pernapasan menjadi lega
5. Pembengkakan selaput lendir menjadi berkurang

3. Indikasi
1. Sesak napas
2. Asma bronkhiale
3. Paska trakheostomi
4. Bronkhopneumonia
5. Rhinitis dan sinusitis

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Set nebulizer
2) Medikasi untuk terapi aerosol
3) Stetoskop
4) Tissue
b. Persiapan Klien:
1) Menjelaskan prosedur dan tujuan pemberian terapi inhalasi nebulizer
2) Memberikan posisi yang nyaman bagi klien; semifowler; atau duduk
3) Identifikasi kesulitan pasien dalam mengeluarkan sputum
4) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan Prosedur

6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi karakteristik sputum (warna, jumlah, konsistensi)
c. Mengevaluasi respirasi rate
d. Melakukan pendokumentasi

7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 21

e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki mengatakan batuk berdahak, sulit sekali mengeluarkan
dahaknya. Perawat membantu pasien mengeluarkan sputum dengan mengajarkan
pasien batuk efektif dan fisioterapi dada, tetapi hasil evaluasi, sputum pasien
masih tetap banyak dan sulit keluar. Sehingga pasien direncanakan untuk
diberikan terapi inhalasi dengan terapi mukolitik dan bronkodilator.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada


kasus diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 22

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MEMBERIKAN INHALASI
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Memberikan pasien kesempatan untuk
bertanya
e) Meminta persetujuan pasien
f) Persiapan alat
g) Jaga privasi klien
h) Cuci tangan
2 Memberikan pasien posisi semifowler
3 Memasukan obat kedalam masker nebulizer
4 Berikan plastik kuning bila pada saat proses
ingin batuk/mengeluarkan sputum
5 Sambungkan masker dengan alat
nebulizer/oksigen sentral
6 Pasangkan kepada pasien
7 Minta pasien untuk menghirup uap yang
keluar dari masker, sampai obat habis
8 Matikan alat, rapikan pasien
9 Ajarkan pasien batuk efektif untuk membantu
pengeluaran sputum
Tindakan akhir
10 Meminta pasien untuk menarik nafas,
menahan nafas, dan membatukkan dengan
kuat
11 Menampung sputum dalam sputum
12 Melakukan auskultasi paru
13 Mengembalikan pasien pada posisi yang
nyaman
14 Membereskan alat-alat
15 Mencuci tangan
Evaluasi Kegiatan
16 Respon pasien sebelum, selama dan sesudah
tindakan inhalasi
17 Suara nafas pasien
18 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan
konsistensi)
DOKUMENTASI
19 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan
sesudah tindakan fisioterapi dada
20 Suara nafas pasien

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 23

21 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan


konsistensi)
22 Tanggal dan jam pelaksanaan fisioterapi dada
23 Mencatat nama dan tandatangan perawat yang
melakukan inhalasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 24

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 25

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN


PENILAIAN
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Memberikan pasien kesempatan untuk bertanya
e) Meminta persetujuan pasien
f) Persiapan alat
g) Jaga privasi klien
h) Cuci tangan
2 Memberikan pasien posisi semifowler
3 Memasukan obat kedalam masker nebulizer
4 Berikan plastik kuning bila pada saat proses ingin batuk/mengeluarkan
sputum
5 Sambungkan masker dengan alat nebulizer/oksigen sentral
6 Pasangkan kepada pasien
7 Minta pasien untuk menghirup uap yang keluar dari masker, sampai obat
habis
8 Matikan alat, rapikan pasien
9 Ajarkan pasien batuk efektif untuk membantu pengeluaran sputum
10 Meminta pasien untuk menarik nafas, menahan nafas, dan membatukkan
dengan kuat
11 Menampung sputum dalam sputum
12 Melakukan auskultasi paru
13 Mengembalikan pasien pada posisi yang nyaman
14 Membereskan alat-alat
15 Mencuci tangan
16 Respon pasien sebelum, selama dan sesudah tindakan inhalasi
17 Suara nafas pasien
18 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan konsistensi)
19 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan sesudah tindakan fisioterapi
dada
20 Suara nafas pasien
21 Sputum yang keluar (jumlah, warna, dan konsistensi)
22 Tanggal dan jam pelaksanaan fisioterapi dada
23 Mencatat nama dan tandatangan perawat yang melakukan inhalasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 26

MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN

1. Pengertian
Pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan
menggunakan alat bantu dan oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat
melalui kanula nasal (1-4 liter/menit) dan masker nasal (5-8 liter/menit).

2. Tujuan
Memenuhi kebutuhan oksigen
Mencegah dan mengatasi hipoksia

3. Indikasi
Pasien yang bernafas spontan tetapi membutuhkan alat bantu kanula untuk
memenuhi kebutuhan oksigen (pasien dapat dalam keadaan sesak atau tidak
sesak)

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Kanula Nasal
2) Face mask
Kanula Nasal
3) Selang oksigen
4) Humidifier
5) Cairan steril
6) Tabung oksigen dengan flowmeter
7) Plester
b. Persiapan Klien:
1) Identifikasi kebutuhan oksigen
pasien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat
tindakan Prosedur
c. Ucapkan salam terapeutik
d. Lakukan evaluasi/ validasi
e. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
f. Persiapan alat
g. Jaga privasi klien
h. Cuci tangan
i. Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan secret pada jalan nafas

KANUL NASAL
a. Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke sumber oksigen
b. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada program medis
dan pastikan berfungsi dengan baik
c. Selang tidak tertekuk dan sambungan paten

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 27

d. Ada gelembung udara pada humidifier


e. Terasa oksigen keluar dari kanula
f. Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien
g. Atur pita elastik atau selang plastik ke kepala atau ke bawah dagu sampai
kanula pas dan nyaman
h. Beri plester pada kanula di kedua sisi wajah
i. Periksa kanula setiap 8 jam
j. Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu
k. Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap 8 jam
l. Kaji membrane mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk
melembabkan membrane mukosa jika diperlukan
m. Cuci tangan

FACE MASK
a. Lakukan prosedur c-i seperti pada pemberian oksigen melalui kanula nasal
b. Sambungkan masker ke selang dan ke sumber oksigen
c. Atur pita elastik ke telinga sampai masker terasa pas dan nyaman
d. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran
e. Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam atau lebih cepat, tergantung
kondisi dan keadaan umum pasien
f. Lakukan prosedur 13-16 seperti pada pemberian oksigen melalui kanula
nasal

6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi saturasi oksigen pasien
c. Mengevaluasi respirasi rate Dokumentasi

7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 28

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki mengatakan sesak, sulit bernafas. Pada pasien tampak
bernafas dibantu dengan menggunakan otot bantu pernafasan. TTV pasien RR:
23x/mnt; S: 37,8C; N: 75x/mnt;TD: 120/70. Hasil pemeriksaan saturasi oksigen
menggunakan oksimetri masih menggambarkan hasil dalam batas normal. Hasil
auskultasi didapatkan adanya ronkhi dikedua lapang paru. Hasil ini dilaporkan
kepada dokter yang merawat oleh pasien. Dokter menginstruksikan perawat
untuk diberikan oksigen 4 liter. Perawat melakukan tindakan mandiri yaitu
memberikan pasien posisi semifowler dan mengajarkan pasien untuk mengatur
nafas untuk lebih teratur. Lakukan demonstrasi terhadap kasus diatas.

2. Seorang pasien perempuan post operasi. Kondisi pasien tiba-tiba mengalami sulit
bernafas/sesak, dan pasien tampak bernafas dengan cepat. TTV pasien TD:
100/80; N: 80x/mnt; S: 38,5 C; P: 24/mnt. Hasil pemeriksaan saturasi oksigen
pasien 94%. Hasil ini dilaporkan kepada dokter yang merawat oleh pasien.
Dokter menginstruksikan perawat untuk diberikan oksigen 7 liter. Perawat
melakukan tindakan mandiri yaitu memberikan pasien posisi semifowler dan
mengajarkan pasien untuk mengatur nafas untuk lebih teratur. Lakukan
demonstrasi terhadap kasus diatas.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada


kasus diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 29

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
Memberikan oksigen menggunakan kanul nasal
2 Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan
secret pada jalan nafas
3 Sambungkan kanula nasal ke selang
oksigen dan ke sumber oksigen
4 Berikan aliran oksigen sesuai dengan
kecepatan aliran pada program medis dan
apstikan berfungsi dengan baik
5 Selang tidak tertekuk dan sambungan
paten
6 Ada gelembung udara pada humidifier

7 Terasa oksigen keluar dari kanula


8 Letakkan ujung kanula pada lubang
hidung pasien
9 Atur selang plastik ke kepala atau ke
bawah dagu sampai kanula pas dan
nyaman
10 Beri plester pada kanula di kedua sisi
wajah (bila diperlukan)
11 Periksa kanula setiap 8 jam
Memberikan oksigen menggunakan masker
12 Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan
secret pada jalan nafas
13 Sambungkan masker ke selang dan ke
sumber oksigen
14 Berikan aliran oksigen sesuai dengan
kecepatan aliran
15 Pasang masker dengan posisi menutupi
hidung dan mulut, sesuaikan dengan
kondisi pasien hingga pasien terasa
nyaman

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 30

16 Atur pita elastik ke telinga sampai masker


terasa pas dan nyaman

17 Periksa masker, aliran oksigen setiap 2


jam atau lebih cepat, tergantung kondisi
dan keadaan umum pasien
18 Pertahankan batas air pada botol
humidifier setiap waktu
19 Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen
dan program terapi setiap 8 jam
20 Kaji membrane mukosa hidung dari
adanya iritasi dan beri jelly untuk
melembabkan membrane mukosa jika
diperlukan.
Kaji kulit pada posisi perlekatan pita/karet
pengikat masker pada pipi dan telinga
pasien
21 Cuci tangan
Evaluasi Kegiatan
22 Evaluasi respon klien
23 Evaluasi saturasi oksigen pasien
24 Evaluasi respirasi rate
DOKUMENTASI
25 Mencatat respon klien sebelum, selama,
dan sesudah dilakukan tindakan
pemberian terapi oksigen
26 Mencatat berapa liter/menit oksigen yang
diberikan
27 Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan
tindakan
28 Mencatat nama dan tandatangan perawat
yang memberikan terapi oksigen
29 Mencatat respon klien sebelum, selama,
dan sesudah dilakukan tindakan
pemberian terapi oksigen
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 31

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 32

PENDOKUMENTASIAN KASUS II
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 33

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

PENILAIAN
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
KANUL NASAL
2 Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan secret pada jalan nafas
3 Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke sumber
oksigen
4 Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada
program medis dan apstikan berfungsi dengan baik
5 Selang tidak tertekuk dan sambungan paten
6 Ada gelembung udara pada humidifier
7 Terasa oksigen keluar dari kanula
8 Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien
9 Atur selang plastik ke kepala atau ke bawah dagu sampai kanula
pas dan nyaman
10 Beri plester pada kanula di kedua sisi wajah (bila diperlukan)
11 Periksa kanula setiap 8 jam
MASKER
12 Kaji adanya tanda dan gejala hipoksia dan secret pada jalan nafas
13 Sambungkan masker ke selang dan ke sumber oksigen
14 Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran
15 Pasang masker dengan posisi menutupi hidung dan mulut,
sesuaikan dengan kondisi pasien hingga pasien terasa nyaman
16 Atur pita elastik ke telinga sampai masker terasa pas dan nyaman
17 Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam atau lebih cepat,
tergantung kondisi dan keadaan umum pasien
18 Pertahankan batas air pada botol humidifier setiap waktu
19 Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap
8 jam
20 Kaji membrane mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly
untuk melembabkan membrane mukosa jika diperlukan.
Kaji kulit pada posisi perlekatan pita/karet pengikat masker pada
pipi dan telinga pasien
21 Cuci tangan
22 Evaluasi respon klien
23 Evaluasi saturasi oksigen pasien
24 Evaluasi respirasi rate

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 34

25 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan sesudah dilakukan


tindakan pemberian terapi oksigen
26 Mencatat berapa liter/menit oksigen yang diberikan
27 Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan
28 Mencatat nama dan tandatangan perawat yang memberikan terapi
oksigen
29 Mencatat respon klien sebelum, selama, dan sesudah dilakukan
tindakan pemberian terapi oksigen
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 34

KEBUTUHAN DASAR
NUTRISI

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 35

ANTROPOMETRI

Pengertian :
Antropometri adalah kegiatan pengukuran dimensi tubuh secara fisik. Bagian dari
antropometri adalah pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LILA), dan pengukuran lingkar paha. Pengukuran tinggi badan
adalah mengukur tinggi atau panjang yang dinyatakan dalam sentimeter dengan
menggunakan mikritois. Pengukuran Berat Badan adalah mengukur berat/massa badan
yang dinyatakan dalam kilogram dengan menggunakan timbangan berat badan.
Pengukuran LILA adalah pengukuran lingkar lengan atas dengan menggunakan pita ukur
LILA. Pengukuran Lingkar Paha, yaitu mengukur titik pertengahan antara titik paling
proksimal tulang patella dan titik pertengahan lipatan paha. Ditentukan terlebih dahulu
SIAS ketika pasien berdiri dan simpisis pubis.

Tujuan :
a. Untuk melihat pertumbuhan
b. Untuk mengetahui/mengidentifikasi status gizi pasien

Indikasi:
a. Pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi
b. Pasien yang berisiko gangguan pemenuhan kebutuhan gizi

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi status gizi pasien
c. Melakukan pendokumentasian

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 36

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dengan gejala mual dan muntah, tidak nafsu
makan, dan mengeluh bb pasien mengalami penurunan dalam 1 bulan terakhir.
Lakukan pengukuran antropometri pada pasien tersebut.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 37

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
Mengukur Tinggi Badan
7 Memposisikan pasien berdiri tegak, tanpa alas kaki,
kaki dirapatkan, dan punggung bersandar pada
dinding
8 Tarik mikrotois setinggi kepala pasien
9 Catat angka yang ada tepat pada garis merah
10 Berat Badan
11 Pastikan jarum pada timbangan berada pada angka
NOL
12 Minta pasien untuk melepas alas kaki dan berdiri pada
timbangan
13 Pastikan pasti menghadap kedepan (tidak menunduk),
tidak membawa tas tidak berpegangan, dan tidak
bersandar.

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 38

14 Catat hasil pengukuran bedan badan pasien


Lingkar Lengan Atas (LILA)
15 Tentukan letak Mid-poin
16 Meminta pasien untuk menggulung lengan pakaian
pasien bagian kiri (bagi yang kidal gunakan tangan
kanan)
17 Meminta pasien menekuk tangan membentuk sudut 90
derajat dengan telapak tangan menghadap keatas
18 Tentukan titik tengah antara tulang atas pada bahu kiri
dan siku

19 Ukur LILA pada posisi midpoint dengan pita LILA


ditempelkan pada kulit ( jangan terlalu menekan kulit
atau tidak boleh ada rongga antara kulit dan pita)
20 Catat LILA
Mengukur Lingkar Paha
21 Tentukan terlebih dahulu titik midpoint
22 Atur Posisi pasien senyaman mungkin, (dengan
berdiri, duduk/baring diatas tempat tidur dengan posisi
kaki diluruskan)
23 Meminta klien untuk menggulung celana yang

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 39

menutupi paha kiri (bagi pasien kidal gunakan paha


kanan)
24 Menentukan titik pertengahan yaitu antara titik paling
proksimal tulang patella dengan titik pertengahan
lipatan paha

25 Tandai titik tersebut


26 Mengukur lingkar paha
27 Dengan posisi tegak atau kaki diluruskan, ukur lingkar
paha pada posisi midpoint dengan melingkarkan
meteran pada titik tersebut ( jangan terlalu longgar dan
jangan terlalu ketat)
28 Catat lingkar paha
29 Rapikan pasien dan alat
30 Evaluasi respon pasien
31 Mengucapkan salam
32 Cuci tangan
33 Lakukan pendokumentasian
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 40

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 41

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan persetujuan
Mengukur Tinggi Badan
7 Memposisikan pasien berdiri tegak, tanpa alas kaki, kaki dirapatkan, dan
punggung bersandar pada dinding
8 Tarik mikrotois setinggi kepala pasien
9 Catat angka yang ada tepat pada garis merah
10 Berat Badan
11 Pastikan jarum pada timbangan berada pada angka NOL
12 Minta pasien untuk melepas alas kaki dan berdiri pada timbangan
13 Pastikan pasti menghadap kedepan (tidak menunduk), tidak membawa tas
tidak berpegangan, dan tidak bersandar.

14 Catat hasil pengukuran bedan badan pasien


Lingkar Lengan Atas (LILA)
15 Tentukan letak Mid-poin
16 Meminta pasien untuk menggulung lengan pakaian pasien bagian kiri

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 42

(bagi yang kidal gunakan tangan kanan)


17 Meminta pasien menekuk tangan membentuk sudut 90 derajat dengan
telapak tangan menghadap keatas.
18 Tentukan titik tengah antara tulang atas pada bahu kiri dan siku

19 Ukur LILA pada posisi midpoint dengan pita LILA ditempelkan pada kulit
( jangan terlalu menekan kulit atau tidak boleh ada rongga antara kulit dan
pita)
20 Catat LILA
Mengukur Lingkar Paha
21 Tentukan terlebih dahulu titik midpoint
22 Atur Posisi pasien senyaman mungkin, (dengan berdiri, duduk/baring
diatas tempat tidur dengan posisi kaki diluruskan)
23 Meminta klien untuk menggulung celana yang menutupi paha kiri (bagi
pasien kidal gunakan paha kanan)
24 Menentukan titik pertengahan yaitu antara titik paling proksimal tulang
patella dengan titik pertengahan lipatan paha

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 43

25 Tandai titik tersebut


26 Mengukur lingkar paha
27 Dengan posisi tegak atau kaki diluruskan, ukur lingkar paha pada posisi
midpoint dengan melingkarkan meteran pada titik tersebut ( jangan terlalu
longgar dan jangan terlalu ketat)
28 Catat lingkar paha
29 Rapikan pasien dan alat
30 Evaluasi respon pasien
31 Mengucapkan salam
32 Cuci tangan
33 Lakukan pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 44

MENGUKUR INDEKS MASSA TUBUH

Pengertian :
Indeks massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Indeks (BMI) merupakan alat atau cara yang
sederhana untuk melakukan pemantauan status gizi orang dewasa, khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat Badan kurang dapat
meningkatkan risiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan
meningkatkan pada penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan
normal memungkinkan seseorang dapat mencapau usia harapan hidup yang lebih
panjang.

Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan dinyatakan dalam rentang normal,
kekurangan, atau kelebihan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur lebih
dari > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan
olahragawan.

IMT= Berat Badan (kg)

(Tinggi badan (m))2

Tujuan :
Untuk mengetahui/mengidentifikasi status gizi pasien

Indikasi:
a. Pasien dengan gangguan kebutuhan nutrisi
b. Pasien yang berisiko gangguan pemenuhan kebutuhan gizi

Alat dan Bahan :


Timbangan
Mikrotois
Catatan
Pen/Pensil

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi status gizi pasien
c. Melakukan pendokumentasian

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 45

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dengan gejala mual dan muntah, tidak nafsu
makan, dan mengeluh bb pasien mengalami penurunan dalam 1 bulan terakhir.
Hasil pengukuran BB pasien saat ini 45 kg, TB 155 cm. Lakukan pengukuran
IMT pada pasien tersebut.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 46

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Mengukur BB Pasien (Kg)
8 Mengukur Tinggi Badan (m)
9 Menghitung IMT
10 Evaluasi respon pasien
11 Mengucapkan salam
12 Cuci tangan
13 Lakukan pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 47

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 48

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Mengukur BB Pasien (Kg)
8 Mengukur Tinggi Badan (m)
9 Menghitung IMT
10 Evaluasi respon pasien
11 Mengucapkan salam
12 Cuci tangan
13 Lakukan pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 49

PEMBERIAN NUTRISI PERORAL

Pengertian :
Pemberian nutrisi peroral adalah suatu proses pemenuhan makanan dan minuman melalui
mulut klien.

Tujuan :
Pemberian nutrisi peroral, antara lain: tercukupinya keseimbangan nutrisi klien, dan
sebagai sosialisasi antara sosialisasi antara perawat dan klien.

Indikasi dan Kontraindikasi :


Adapun indikasi pemberian makan peroral adalah pasien yang tidak mampu makan
secara mandiri atau yang disebabkan karena sakit atau trauma tubuh.

Alat dan Bahan :


a. Piring berisi makanan
b. Sendok
c. Garpu
d. Gelas minum beserta isinya
e. Sedotan
f. Tisue
g. Serbet

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Porsi makan yang dihabiskan
c. Melakukan pendokumentasian

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 50

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dengan diagnosa stroke. Pasien mengalami
kelemahan dikedua tangannya hanya bisa menggeser. Pasien tidak mampu makan
sendiri, pasien masih mampu menelan, BB pasien sejak 3 hari sakit telah
berkurang 1 kg.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 51

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan
memberikan persetujuan
7 Menjaga privasi pasien
8 Dekatkan alat-alat yang akan digunakan
9 Meminta pasien berpartisipsi dalam
mengatur posisi (jika memungkinkan)
10 Tinggikan tempat tidur hingga posisi
semifowler
11 Pasang serbet atau tisue dibawah dagu pasien
12 Menyuapi makanan pasien sedikit demi
sedikit
13 Perhatikan makanan yang dikunyah oleh
pasien
14 Setelah makanan habis, beri minum pasien
15 Bersihkan mulut pasien dengan tisue atau
serbet makan
16 Rapikan alat dan pasien
17 Evaluasi respon pasien
18 Mengucapkan salam
19 Cuci tangan
20 Lakukan pendokumentasian
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 52

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 53

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Menjaga privasi pasien
8 Dekatkan alat-alat yang akan digunakan
9 Meminta pasien berpartisipsi dalam mengatur posisi
(jika memungkinkan)
10 Tinggikan tempat tidur hingga posisi semifowler
11 Pasang serbet atau tisue dibawah dagu pasien
12 Menyuapi makanan pasien sedikit demi sedikit
13 Perhatikan makanan yang dikunyah oleh pasien
14 Setelah makanan habis, beri minum pasien
15 Bersihkan mulut pasien dengan tisue atau serbet makan
16 Rapikan alat dan pasien
17 Evaluasi respon pasien
18 Mengucapkan salam
19 Cuci tangan
20 Lakukan pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 53

KEBUTUHAN DASAR
CAIRAN

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 54

PEMASANGAN TERAPI INTRAVENA (INFUS)

1. Pengertian
Pemasangan terapi intravena merupakan tindakan pemberian cairan ke dalam
tubuh melalui jarum dan set intravena kedalam pembuluh darah vena.

2. Tujuan
Tujuan pemberian terapi intra vena yaitu :
a. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
secara adekuat melalui masukan oral.
b. Memperbaiki keseimbangan asam dan basa
c. Memberikan terapi transfusi darah
d. Memberikan obat intravena
e. Melakukan Hemodialisis
f. Memberikan nutrisi parenteral
g. Mengambil sampel darah
h. Memberikan terapi antikoagulasi.
i. Memonitor Tekanan Vena Sentral (CPV)

3. Indikasi
a. Pasien yg membutuhkan pencegahan gangguan kebutuhan cairan &
elektrolit
b. Kondisi emergency, yang membutuhkan pemberian obat/ cairan/ elektrolit/
darah secara langsung dan cepat ke dalam pembuluh darah Intra Vena
c. Pasien yg mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus-
menerus melalui pembuluh darah Intra vena
d. Sebagai upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur
(contohnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus
intravena untuk persiapan seandainya berlangsung syok, juga untuk
memudahkan pemberian obat)
e. Sebagai upaya profilaksis pada pasien-pasien yg tidak stabil, contohnya syok
(meneror nyawa) & risiko dehidrasi (kekurangan cairan) , sebelum
pembuluh darah kolaps (tak teraba), maka tak mampu dipasang pemasangan
infus.

4. Prinsip
Bersih dan Steril pada area insersi IV kateter dan insersi antara cairan dengan set
infus
5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
1) Infus set
2) Abocath
3) Cairan infus
4) Tornikuet

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 55

5) Kapas alcohol/alkohol swab


6) Kasa steril/modern dress
7) plester, gunting
8) spalk dan pembalut kalau perlu
9) tiang infus
10) perlak kecil dan alasnya
b. Persiapan Klien:
1) Identifikasi kebutuhan pasien terhadap tindakan terapi intravena
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan Prosedur

6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi lokasi sekitar pemasangan/insersi abocath(jarum)
c. Mengevaluasi tetesan infus
d. Melakukan pendokumentasian

7. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 56

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dirumah sakit karena mengalami muntaber.
Hasil pengkajian pasien mengatakan jika pasien mengalami muntah sudah 5 kali,
diare 6 kali dalam sehari. Pasien terlihat lemah dan pucat. Dokter memberikan
terapi cairan Nacl 5% sebanyak 4kolf/24 jam. Perawat menggunakan IV set
dengan faktor tetes 20tetes/menit. Perawat mempersiapkan peralatan dan klien
untuk diberikankan terapi intravena.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada


kasus diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 57

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengecek program terapi cairan
2 Mengucapkan salam terapeutik
3 Evaluasi/ validasi
4 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5 Berikan kesempatan pasien bertanya ketika akan
dilakukan tindakan
6 Persiapkan alat dan bahan
7 Jaga privasi klien
8 Cuci tangan
9 Berikan posisi semi fowler atau supine
10 Berikan penerangan ruangan yang baik
11 Lakukan pemeriksaan kesesuaian identitas pasien
dengan cairan yang akan diberikan.
Jenis-jenis cairan:
a. Isotonik
Suatu cairan yang memiliki tekanan osmotik yang
sama dengan yang ada didalam plasma.
1) NaCI normal 0,9 %
2) Ringer laktat
3) Komponen -komponen darah (albumin 5 %,
plasma)
4) Dextrose 5 % dalam air (D 5 W)
b. Hipotonik
Suatu larutan yang memiliki tekanan osmotik yang
lebih kecil daripada yang ada didalam plasma
darah. Pemberian cairan ini umumnya
menyebabkan dilusi konsentrasi larutan plasma dan
mendorong air masuk kedalam sel untuk
memperbaiki keseimbangan di intrasel dan
ekstrasel, sel-sel tersebut akan membesar atau
membengkak.
1) Dextrose 2,5 % dalam NaCI 0,45 %
2) NaCI 0,45%
3) NaCI 0,2 %
c. Hipertonik
Suatu larutan yang memiliki tekanan osmotik yang
lebih tinggi daripada yang ada di dalam plasma
darah. Pemberian cairan ini meningkatkan
konsentrasi larutan plasma dan mendorong air
masuk kedalam sel untuk memperbaiki
keseimbangan osmotik, sel kemudian akan
menyusut.
1) Dextrose 5 % dalam NaCI 0,9 %
2) Dextrose 5 % dalam NaCI 0,45 % ( hanya
sedikit hipertonis karena dextrose dengan cepat
dimetabolisme dan hanya sementara
mempengaruhi tekanan osmotik).
3) Dextrose 10 % dalam air
4) Dextrose 20 % dalam air
5) NaCI 3% dan 5%

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 58

6) Larutan hiperalimentasi
7) Dextrose 5 % dalam ringer laktat
8) Albumin 25
12 Gunakan sarung tangan
13 Klem selang infus dengan yang telah diklem pada
bagian selang.
14 Hubungkan cairan yang akan diberikan dengan set
infus
15 Isi chamber pada selang infus hingga terisi cairan
infus
16 Buka klem dan alirkan cairan hingga selang infus
terisi oleh cairan dan tidak ada udara, dan klem
kembali
17 Persiapkan pasien, lengan pasien dibebaskan dari
pakaian
18 Lakukan identifikasi vena yang sesuai untuk insersi
IV katetern/abocath.
Vena yang dapat dipergunaakan untuk insersi IV
kateter
Venapunctur perifer
a. vena mediana kubiti
b. vena sefalika
c. vena basilika
d. vena dorsalis pedis
Venapunctur central
a. vena femoralis
b. vena jugularis internal
c. Vena Subklavikula
19 Kencangkan Touniquet
20 Anjurkan pasien mengepalkan tangan
21 Bersihkan area vena yang akan dilakukan insersi
abocath * bersihkan dengan gerakan melingkar dari
dalam keluar
22 Pegang abocath/jarum pada posisi 30 derajat pada
vena yang akan ditusuk lalu lakukan penusukan
perlahan tetapi pasti.

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 59

23 Rendahkan jarum sejajar dengan kulit dan tarik


jarum sedikit demi sedikit, lalu teruskan masuk
kedalam vena

24 Tekan dengan jari ujung plastik iv kateter yang


telah masuk kedalam vena, jangan menekan pada iv
kateter.

25 Tarik jarum infus keluar

26 Sambungkan dengan plastik IV kateter dengan


selang infus

27 Lepaskan tourniquet

28 Buka klem infus sampa cairan keluar dan mengalir


lancar

29 Lakukan fiksasi iv kateter dengan


plester/kassa/modern dress.

30 Atur tetesan infus sesuai dengan ketentuan, pasang


stiker yang sudah diberikan tanggal

Rumus tetesan Infus=

jumlah cairan x faktor tetesan


Jam x 60

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 60

31 Cuci tangan

32 Lakukan dokumentasi

TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 61

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 62

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN


PENILAIAN
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Mengecek program terapi cairan
2 Mengucapkan salam terapeutik
3 Evaluasi/ validasi
4 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5 Berikan kesempatan pasien bertanya ketika akan dilakukan tindakan
6 Persiapkan alat dan bahan
7 Jaga privasi klien
8 Cuci tangan
9 Berikan posisi semi fowler atau supine
10 Berikan penerangan ruangan yang baik
11 Lakukan pemeriksaan kesesuaian identitas pasien dengan cairan yang akan
diberikan.
Jenis-jenis cairan:
a. Isotonik
Suatu cairan yang memiliki tekanan osmotik yang sama dengan yang ada didalam
plasma.
1) NaCI normal 0,9 %
2) Ringer laktat
3) Komponen -komponen darah (albumin 5 %, plasma)
4) Dextrose 5 % dalam air (D 5 W)
b. Hipotonik
Suatu larutan yang memiliki tekanan osmotik yang lebih kecil daripada yang ada
didalam plasma darah. Pemberian cairan ini umumnya menyebabkan dilusi
konsentrasi larutan plasma dan mendorong air masuk kedalam sel untuk
memperbaiki keseimbangan di intrasel dan ekstrasel, sel-sel tersebut akan
membesar atau membengkak.
1) Dextrose 2,5 % dalam NaCI 0,45 %
2) NaCI 0,45%
3) NaCI 0,2 %
c. Hipertonik
Suatu larutan yang memiliki tekanan osmotik yang lebih tinggi daripada yang ada
di dalam plasma darah. Pemberian cairan ini meningkatkan konsentrasi larutan
plasma dan mendorong air masuk kedalam sel untuk memperbaiki keseimbangan
osmotik, sel kemudian akan menyusut.
1) Dextrose 5 % dalam NaCI 0,9 %
2) Dextrose 5 % dalam NaCI 0,45 % ( hanya sedikit hipertonis karena dextrose
dengan cepat dimetabolisme dan hanya sementara mempengaruhi tekanan
osmotik).
3) Dextrose 10 % dalam air
4) Dextrose 20 % dalam air
5) NaCI 3% dan 5%
6) Larutan hiperalimentasi
7) Dextrose 5 % dalam ringer laktat
8) Albumin 25
12 Gunakan sarung tangan
13 Klem selang infus dengan yang telah diklem pada bagian selang.
14 Hubungkan cairan yang akan diberikan dengan set infus
15 Isi chamber pada selang infus hingga terisi cairan infus
16 Buka klem dan alirkan cairan hingga selang infus terisi oleh cairan dan tidak ada
udara, dan klem kembali
17 Persiapkan pasien, lengan pasien dibebaskan dari pakaian
18 Lakukan identifikasi vena yang sesuai untuk insersi IV katetern/abocath.
Vena yang dapat dipergunaakan untuk insersi IV kateter :

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 63

Venapunctur perifer :
• vena mediana kubiti
• vena sefalika
• vena basilika
• vena dorsalis pedis
Venapunctur central :
• vena femoralis
• vena jugularis internal
• Vena Subklavikula
19 Kencangkan Touniquet
20 Anjurkan pasien mengepalkan tangan
21 Bersihkan area vena yang akan dilakukan insersi abocath * bersihkan dengan
gerakan melingkar dari dalam keluar
22 Pegang abocath/jarum pada posisi 30 derajat pada vena yang akan ditusuk lalu
lakukan penusukan perlahan tetapi pasti.

23 Rendahkan jarum sejajar dengan kulit dan tarik jarum sedikit demi sedikit, lalu
teruskan masuk kedalam vena

24 Tekan dengan jari ujung plastik iv kateter yang telah masuk kedalam vena, jangan
menekan pada iv kateter.

25 Tarik jarum infus keluar

26 Sambungkan dengan plastik IV kateter dengan selang infus

27 Lepaskan tourniquet

28 Buka klem infus sampa cairan keluar dan mengalir lancar

29 Lakukan fiksasi iv kateter dengan plester/kassa/modern dress.

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 64

Atur tetesan infus sesuai dengan ketentuan, pasang stiker yang sudah diberikan
tanggal

Cuci tangan

Lakukan dokumentasi

TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 65

MEMONITOR TETESAN INFUS

Pengertian :
Melepas infus adalah suatu proses melepaskan set infus (IV Cannula/abocath, IV
Kateter/selang infus, dan botol infus dari pembuluh darah vena. Menghentikan atau
melepas infus dilakukan bila program terapi cairan telah selesai atau bila sudah waktunya
mengganti area insersi (3 hari) atau bila terjadi flebitis.

Tujuan :
Meningkatkan kenyamanan pasien dan mencegah infeksi

Indikasi:
a. Terapi intravena telah selesai
b. Terjadi Flebitis
c. Inflamasi
d. Terjadi pembentukan trombus pada IV kanula yang menyebabkan kepatenan tetesan
terganggu
e. Jika masa pakai (3hari) telah selesai * sesuai dengan kebijakan rumah sakit

Alat dan Bahan :


a. Sarung tangan bersih
b. Kapas Alkohol/alkohol swab
c. Plester
d. Perlak/pengalas
e. Bengok/plastik kuning

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi lokasi sekitar pemasangan/insersi abocath (jarum)

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 66

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dirumah sakit. dan direncanakan pulang siang
nanti. Pasien telah selesai diberikan obat siang via intravena, proses admistrasi
telah diselesaikan, dan dokter telah memberikan persetujuan pulang. Lakukan
tindakan melepas IV Line pada kasus diatas.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 67

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan
memberikan persetujuan
7 Pasang perlak/pengalas
8 Gunakan sarung tangan bersih
9 Klem selang infus
10 Buka plester / transparan dress pada daerah
tusukan dengan tangan perawat memegang
abocath
11 Tarik keluar secara perlahan dan pasti
abocath infus
12 Tekan area penusukan dengan alkohol swab
selama 2-3 menit
13 Tutup area tusukan dengan alkohol swab dan
plester
14 Selang infus dan abocath dibuang pada
plastik kuning
15 Kaji apakah masih terjadi rembasan darah
pada area penusukan, bila masih terjadi
tekan kembali. Dan ganti alkohol swab lalu
plester kembali
16 Mengkaji respon pasien
17 Merapikan klien dan alat
18 Mengucapkan salam
19 Mencuci tangan
20 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 68

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 69

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Menyiapkan cairan infus yang baru sesuai dengan resep
yang diberikan oleh dokter
8 Buka plastik cairan infus
9 Klem selang infus
10 Buka segel cairan infus
Jika melanjutkan cairan yang sebelumnya, mengganti
setelah memberian antibiotik maka bagian karet atau segel
botol infus diberikan swab alkohol.
11 Lepaskan ujung selang infus dari cairan infus yang lama
dengan gerakan secepat mungkin sambungkan dengan
cairan infus yang baru tanpa menyentuh bagian yang steril
12 Gantung kembali cairan pada tiang infus
13 Cek udara pada sepanjang selang infus
14 Yakinkan bahwa chamber/ ruang udara pada set infus
telah terisi 1/3-1/2 bagian.
15 Atur kembali tetesan infus
16 Kaji tanda-tanda flebitis, ketidaknyamanan, dan
kelancaran tetesan cairan
17 Merapikan klien dan alat
18 Mengucapkan salam
19 Mencuci tangan
20 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 70

MENGGANTI CAIRAN INFUS

Pengertian :
Adalah suatu proses mengganti cairan infus yang sudah habis atau terdapat pergantian
jenis cairan infus. Mengganti cairan infus dilakukan oleh perawat jika cairan yang
terpasang sudah berada dibagian leher botol dan tetesan masih berjalan

Tujuan :
Melanjutkan terapi yang didapat, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit

Indikasi :
Cairan telah habis dan masih melanjutkan terapi cairan

Alat dan Bahan :


Cairan infus sesuai dengan resep dokter
Label tanggal dan waktu pergantian cairan

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi lokasi sekitar pemasangan/insersi abocath(jarum)
c. Mengevaluasi tetesan infus
d. Melakukan pendokumentasian

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 71

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dirumah terpasang IV line. Pasien mendapatkan
terapi cairan 3 kolf NS /24 jam. Pasien membunyikan bel memanggil perawat
karena cairan yang terpasang akan segera habis. Lakukan intervensi keperawatan
pada pasien diatas

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 72

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Menyiapkan cairan infus yang baru sesuai dengan
resep yang diberikan oleh dokter
8 Buka plastik cairan infus
9 Klem selang infus
10 Buka segel cairan infus
Jika melanjutkan cairan yang sebelumnya,
mengganti setelah memberian antibiotik maka
bagian karet atau segel botol infus diberikan swab
alkohol.
11 Lepaskan ujung selang infus dari cairan infus yang
lama dengan gerakan secepat mungkin sambungkan
dengan cairan infus yang baru tanpa menyentuh
bagian yang steril
12 Gantung kembali cairan pada tiang infus
13 Cek udara pada sepanjang selang infus
14 Yakinkan bahwa chamber/ ruang udara pada set
infus telah terisi 1/3-1/2 bagian.
15 Atur kembali tetesan infus
16 Kaji tanda-tanda flebitis, ketidaknyamanan, dan
kelancaran tetesan cairan
17 Merapikan klien dan alat
18 Mengucapkan salam
19 Mencuci tangan
20 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 73

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 74

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Menyiapkan cairan infus yang baru sesuai dengan resep
yang diberikan oleh dokter
8 Buka plastik cairan infus
9 Klem selang infus
10 Buka segel cairan infus
Jika melanjutkan cairan yang sebelumnya, mengganti
setelah memberian antibiotik maka bagian karet atau segel
botol infus diberikan swab alkohol.
11 Lepaskan ujung selang infus dari cairan infus yang lama
dengan gerakan secepat mungkin sambungkan dengan
cairan infus yang baru tanpa menyentuh bagian yang steril
12 Gantung kembali cairan pada tiang infus
13 Cek udara pada sepanjang selang infus
14 Yakinkan bahwa chamber/ ruang udara pada set infus
telah terisi 1/3-1/2 bagian.
15 Atur kembali tetesan infus
16 Kaji tanda-tanda flebitis, ketidaknyamanan, dan
kelancaran tetesan cairan
17 Merapikan klien dan alat
18 Mengucapkan salam
19 Mencuci tangan
20 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 75

MELEPAS INFUS

Pengertian :
Melepas infus adalah suatu proses melepaskan set infus (abocath, cairan infus, set infus)
dari pembuluh darah vena. Melepas atau menggantikan cairan infus dilakukan bila
program terapi telah selesai, sudah sampai pada batas waktu mengganti set infus, terjadi
flebitis.

Tujuan :
Adapun tujuan dari melepas infus adalah: membuat pasien lebih nyaman karena lebih
mudah untuk melakukan aktivitas, dan mengganti set infus dengan yang baru bila terapi
intravena masih dibutuhkan

Indikasi :
1. Terapi intravena telah selesai/dihentikan
2. Mengalami flebitis
3. Masa penggantian infus set *bergantung pada kebijakan RS

Alat dan bahan :


1. Sarung tangan bersih
2. Kapas alkohol
3. Plester
4. Perlak/pengalas
5. Plastik kuning
6. Kassa steril

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 76

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 77

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II II
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengidentifikasi kebutuhanindikasi pasien
2 Cuci tangan
3 Menyiapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
5 Memperjelas tujuan prosedur kegiatan
6 Memberikan kesempatan pasien bertanya
7 Menanyakan persetujuan pasien
8 Memasang perlak / pengalas dibawah vena yang
terpasang infus
9 Gunakan sarung tangan bersih
10 Tutup klem infus
11 Buka plester atau balutan luka pada daerah
penusukan infus
12 Tarik perlahan-lahan abocath infus
13 Tekan area sisa penusukan dengan alkohol swab
2-3 menit
14 Jika darah masih mengalir banyak ganti alkohol
swab dan lakukan penekanan kembali
15 Tutup daerah bekas tusukan dengan plester
16 Selang infus dan cairan di buang pada plastik
kuning/tempat sampah
17 Rapikan klien dan alat
18 Lepaskan sarung tangan
19 Evaluasi hasil dan respon pasien.
20 Akhiri kegiatan pertemuan
21 Cuci tangan
22 Mendokumentasikan hasil
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 78

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Mengidentifikasi kebutuhanindikasi pasien
2 Cuci tangan
3 Menyiapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
5 Memperjelas tujuan prosedur kegiatan
6 Memberikan kesempatan pasien bertanya
7 Menanyakan persetujuan pasien
8 Memasang perlak / pengalas dibawah vena yang terpasang infus
9 Gunakan sarung tangan bersih
10 Tutup klem infus
11 Buka plester atau balutan luka pada daerah penusukan infus
12 Tarik perlahan-lahan abocath infus
13 Tekan area sisa penusukan dengan alkohol swab 2-3 menit
14 Jika darah masih mengalir banyak ganti alkohol swab dan lakukan
penekanan kembali
15 Tutup daerah bekas tusukan dengan plester
16 Selang infus dan cairan di buang pada plastik kuning/tempat sampah
17 Rapikan klien dan alat
18 Lepaskan sarung tangan
19 Evaluasi hasil dan respon pasien.
20 Akhiri kegiatan pertemuan
21 Cuci tangan
22 Mendokumentasikan hasil
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 79

MERAWAT LUKA INFUS

Pengertian :
Merawat luka infus adalah proses melakukan perawatan dan monitoring luka didaerah
insersi IV kateter.

Tujuan :
Mengurangi risiko terjadinya flebitis dan mempertahankan kepatenan aliran infus dari
selang.

Indikasi :
Perawatan infus diindikasikan jika kondisi infus basah, terdapat rembesan darah,
rusaknya fiksasi, nyeri pada area pemasangan infus, sebelum 3 hari (waktu penggantian
IV Kateter), tetesan infus tidak lancar. Monitoring kondisi tersebut diatas dikaji setiap
hari, setiap selesai pemberian obat via IV line.

Alat dan Bahan :


1. Sarung tangan bersih
2. Kapas alkohol/alkohol swab
3. Kasa steril/ modern dress
4. Plester
5. Gunting

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi lokasi sekitar pemasangan/insersi abocath(jarum)
c. Mengevaluasi tetesan infus
d. Melakukan pendokumentasian

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 80

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki dirawat dirumah terpasang IV line. Pasien mengatakan
jika terasa nyeri pada daerah yang terpasang infus. Perawat melakukan
pengecekan tanggal pemasangan infus, infus di pasang satu hari yang lalu.
Lakukan intervensi keperawatan selanjutnya, pada pasien diatas.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 81

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas keluhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan
memberikan persetujuan
7 Gunakan sarung tangan bersih
8 Lepaskan plester dan kasa pada area penusukan/
Observasi area penusukan pada transparan
modern dress.

10 Jika terjadi flebitis maka IV kateter dan IV set


langsung diganti.
Jika kepatenan terganggu: perbaiki kepatenan
selang; jika tidak kembali paten maka ganti IV
kateter tersebut. *tidak boleh dilakukan flushing.
Jika terdapat pembekuan darah menyebabkan
ketidakpatenan maka IV kateter dan IV set

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 82

diganti.
11 Berikan swab alkohol pada bagian area
penusukan
12 Fiksasi kembali dengan kasa dan plester/modern
wound dress *bagian insersi IV kateter harus
terlihat tidak boleh tertutup
13 Pasang kembali label/tanggal dilakukannya
perawatan balutan
14 Rapikan klien dan alat
15 Lepaskan sarung tangan
16 Cuci tangan
17 Evaluasi respon pasien
18 Ucapkan salam
19 Dokumentasi:
a. Kondisi area insersi IV kateter
b. Perawatan atau tindakan yang dilakukan
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 83

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 84

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas keluhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Gunakan sarung tangan bersih
8 Lepaskan plester dan kasa pada area penusukan/
Observasi area penusukan pada transparan modern dress.

10 Jika terjadi flebitis maka IV kateter dan IV set langsung


diganti.
Jika kepatenan terganggu: perbaiki kepatenan selang; jika
tidak kembali paten maka ganti IV kateter tersebut.
*tidak boleh dilakukan flushing.
Jika terdapat pembekuan darah menyebabkan
ketidakpatenan maka IV kateter dan IV set diganti.
11 Berikan swab alkohol pada bagian area penusukan
12 Fiksasi kembali dengan kasa dan plester/modern wound
dress *bagian insersi IV kateter harus terlihat tidak boleh

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 85

tertutup
13 Pasang kembali label/tanggal dilakukannya perawatan
balutan
14 Rapikan klien dan alat
15 Lepaskan sarung tangan
16 Cuci tangan
17 Evaluasi respon pasien
18 Ucapkan salam
19 Dokumentasi:
a. Kondisi area insersi IV kateter
b. Perawatan atau tindakan yang dilakukan
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 86

MENGHITUNG KESEIMBANGAN CAIRAN

Pengertian :
Menghitung keseimbangan cairan adalah mengukur keseimbangan antara cairan yang
masuk dan keluar didalam tubuh untuk mendukung proses metabolisme tubuh sehingga
dapat berfungsi dengan baik.

Tujuan :
1. Mengetahui jumlah masukan cairan
2. Mengetahui jumlah keluaran cairan
3. Mengetahi balance cairan
4. Menentukan kebutuhan cairan

Indikasi:
1. Pasien yang berisiko kekurangan volume cairan

Alat dan Bahan :


1. Gelas Ukur
2. Form balance cairan
3. Alat tulis

Evaluasi :

a. Mengevaluasi jumlah masukan dan pengeluaran pasien


b. Melakukan pendokumentasian

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 87

KASUS PEMICU
1. Seorang anak perempuan usia 5 tahun BB 17kg, dibawa orang tua dengan
keadaan umum lemah, menurut ibunya anak telah muntah (100ml), diare 250cc.
ibu tampak cemas melihat kondisi anaknya. Pada pemeriksaan fisik suhu
39,80C(suhu normal 36,8), Nadi 108/menit, RR 22 X/Menit, diberikan cairan
infus RL 1200 ml/24 jam, mikrodrip 60tts/mnt, anak tersebut hanya minum
700cc/24jam, urin pasien 500 ml. Berapakah Balance cairan pasien?
2. Seorang perempuan. usia 30 tahun, BB 50 kg, TB 160cm, datang ke RS dengan
keluhan mual dan muntah 200 ml, diare 5 kali dengan kurang lebih satu kali diare
sebanyak 100CC , urin : 1050, turgor kulit kurang elastis keadaan umum lemah,
T 110/80mmHg, suhu 38,80 C, Pernafasan 20x/menit, mukosa mulut kering,
tampak pucat, minum sebanyak 1,5 liter, mendapat infus 2000ml/24jam.
Hitunglah Balance cairan pasien per24jam?

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 88

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas keluhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan
memberikan persetujuan
7 Menghitung intake oral (minum) dalam
mL
8 Menghitung intake oral (makan); jika
makan diberikan via NGT
9 Menghitung intake parenteral (jika ada)
10 Menghitung pemberian obat jika pasien
diberikan obat drip dalam Nacl 100 mL
11 Menghitung cairan metabolisme
Air Metabolisme: (5 x BB)/24jam
12 Menghitung out put urine
Rumus= 1cc x 24 jam
13 Menghitung out put feces
14 Menghitung out put abnormal (muntah,
drain, perdarahan dll)
15 Menghitung out put IWL
Tidak demam: 15 x BB
Jika demam: IWL + 200 (suhu demam-
suhu normal)
16 Menghitung balance cairan (input –output)
17 Merapikan alat-alat
18 Evaluasi respon pasien
19 Pendokumentasian
20 Cuci tangan
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 89

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 90

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


Melakukan verifikasi atas keluhan pasien 1 2 3 4
Cuci tangan
Siapkan alat dan bahan
Mengucapkan salam
Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan persetujuan
Menghitung intake oral (minum) dalam mL
Menghitung intake oral (makan); jika makan diberikan via NGT
Menghitung intake parenteral (jika ada)
Menghitung pemberian obat jika pasien diberikan obat drip dalam
Nacl 100 mL
Menghitung cairan metabolisme
Air Metabolisme: (5 x BB)/24jam
Menghitung out put urine
Rumus= 1cc x 24 jam
Menghitung out put feces
Menghitung out put abnormal (muntah, drain, perdarahan dll)
Menghitung out put IWL
Tidak demam: 15 x BB
Jika demam: IWL + 200 (suhu demam-suhu normal)
Menghitung balance cairan (input –output)
Merapikan alat-alat
Evaluasi respon pasien
Pendokumentasian
Cuci tangan
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 91

PEMERIKSAAN RUMPLE LEED

Pengertian :
Pemeriksaan rumple leed adalah pemeriksaan peningkatan permeabilitas dinding
pembuluh darah yang ditandai dengan munculnya petechiae. Pemeriksaan penunjang
untuk klien dengan DHF (Dengue Hemoragic Fever).

Tujuan :
Mengetahui gejala penyakit utama DHF atau DBD atau penyakit lainya

Indikasi:
Pemeriksaan diagnostik DHF

Alat dan Bahan :


a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Alat pengukur waktu
d. Alat tulis

Evaluasi :
a. Mengevaluasi respon klien
b. Adanya Petechiae

Sikap :
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 92

KASUS PEMICU
1. Seorang pasien laki-laki datang kerumah sakit dengan keluhan demam sudah 3
hari, lemas, pusing hebat, mual dan nyeri pada bagian persendian. Lakukan
pemerikasaan Rumple Leed pada pasien tersebut.

 Demonstrasikan tindakan keperawatan pada kasus


diatas dengan teman praktikum.

 Isikan format penilaian peer

 Buatlah pendokumentasian pada format yang


disediakan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 93

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No Aspek Penilaian I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan
pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan
memberikan persetujuan
7 Berikan posisi supine pada pasien
8 Ukur tekanan darah pasien
9 Hitung batas tekanan yang akan
dipertahankan (MAP/MABP)
MAP (Mid Atrial Presure) =
Sistole + (2 x Diastole)
3
10 Lakukan pemompaan tensimeter sampai
pada batas MAP yang dihitung, dan
pertahankan selama 5 menit
11 Perhatikan timbulnya petekie pada lengan
bawah bagian medial sepertiga proximal
12 Membaca hasil tes apakah positif atau
negatif
13 Hasil uji dinyatakan positif jika pada
lengan ditemukan lebih dari 20 petekie
14 Lepaskan manset tensi meter dari lengan
pasien
15 Merapikan klien dan alat
16 Mengucapkan salam
17 Mencuci tangan
18 Pendokumentasian
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 94

PENDOKUMENTASIAN KASUS I
CATATAN KEPERAWATAN
Nama pasien :
No CM :
Ruangan :
Nama Perawat :
S:

O:

A:

P:

TTD Perawat/nama lengkap/ hari,Tanggal, Jam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 95

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No Aspek Penilaian PENILAIAN


1 2 3 4
1 Melakukan verifikasi atas kebutuhan pasien
2 Cuci tangan
3 Siapkan alat dan bahan
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan tindakan dan prosedur
6 Beri kesempatan pasien bertanya dan memberikan
persetujuan
7 Berikan posisi supine pada pasien
8 Ukur tekanan darah pasien
9 Hitung batas tekanan yang akan dipertahankan
(MAP/MABP)
MAP (Mid Atrial Presure) =
Sistole + (2 x Diastole)
3
10 Lakukan pemompaan tensimeter sampai pada batas MAP
yang dihitung, dan pertahankan selama 5 menit
11 Perhatikan timbulnya petekie pada lengan bawah bagian
medial sepertiga proximal
12 Membaca hasil tes apakah positif atau negatif
13 Hasil uji dinyatakan positif jika pada lengan ditemukan
lebih dari 20 petekie
14 Lepaskan manset tensi meter dari lengan pasien
15 Merapikan klien dan alat
16 Mengucapkan salam
17 Mencuci tangan
18 Pendokumentasian
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 95

KEBUTUHAN DASAR
AKTIFITAS

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 96

KERAMAS DAN PERAWATAN RAMBUT


1. Pengertian
Tindakan keperawatan yang membantu menghilangkan kotoran dan menyisir rambut
2. Tujuan
a. Menghilangkan mikroorganisme kulit kepala
b. Meningkatkan rasa nyaman
c. Menghilangkan kutu atau ketombe pada kulit kepala
d. Merangsang sirkulasi pembuluh darah di kulit kepala dengan memberikan pijatan/
massage
3. Indikasi
Klien dengan immobilisasi
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Handuk
2) Perlak
3) Baskom berisi air hangat
4) 2 buah washlap
5) Shampoo
6) Kassa dan kapas
7) Sisir
8) Bengkok
9) Ember
10) Gayung
11) Celemek plastic
12) Talang karet atau bak keramas
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Atur posisi tempat tidur untuk memudahkan pelaksanaan tindakan
f. Cuci tangan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 97

g. Memakai sarung tangan


h. Memakai celemek plastic
i. Tutup badan klien dengan selimut mandi
j. Mengatur posisi klien secara diagonal menyilang tempat tidur
k. Lepaskan bantal dari kepala klien
l. Pasang perlak dan handuk di bawah kepala klien
m. Pasang talang karet dari bawah kepala diarahkan ke ember yang kososng atau pasang bak
keramas
n. Menutup dada dengan handuk sampai leher
o. Menutup mata klien dengan kasa lembab dan lubang telinga dengan kapas
p. Menuangkan air pelan-pelan dari pangkal sampai ke seluruh rambut
q. Beri shampoo, pijit kulit kepala dan gosok sampai berbusa
r. Bilas rambut sampai bersih kemudian keringkan
s. Angkat tutup telinga dan mata
t. Angkat talang karet ke dalam ember dan letakkan handuk di baki
u. Kembalikan klien pada posisi semula
v. Sisir rambut dan keringkan dengan handuk atau hair dryer
w. Sisir rambut sampai rapi
x. Rapihkan alat
y. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kondisi kulit kepala dan rambut
8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b. Mendokumentasikan respon klien
c. Mendokumentasikan kondisi kulit kepala dan rambut setelah tindakan
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 98

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : KERAMAS DAN PERAWATAN RAMBUT
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan
2 Memakai celemek plastik
3 Tutup badan klien dengan selimut mandi
4 Mengatur posisi klien
5 Lepaskan bantal dari kepala klien
6 Pasang perlak dan handuk di bawah kepala klien
7 Pasang talang karet
8 Menutup dada dengan handuk
9 Menutup mata klien dan lubang telinga
10 Menuangkan air ke seluruh rambut
11 Beri shampoo, pijit kulit kepala dan gosok sampai
berbusa
12 Bilas rambut, lalu keringkan
13 Angkat tutup telinga dan mata
14 Angkat talang karet dan handuk
15 Kembalikan klien pada posisi semula
16 Sisir rambut dan keringkan dengan handuk atau hair
dryer
17 Sisir rambut sampai rapi
18 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 99

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Dosen Pembimbing Praktikum
PERFORMANCE CHECKLIST : KERAMAS DAN PERAWATAN RAMBUT
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan
2 Memakai celemek plastik
3 Tutup badan klien dengan selimut mandi
4 Mengatur posisi klien
5 Lepaskan bantal dari kepala klien
6 Pasang perlak dan handuk di bawah kepala klien
7 Pasang talang karet
8 Menutup dada dengan handuk
9 Menutup mata klien dan lubang telinga
10 Menuangkan air ke seluruh rambut
11 Beri shampoo, pijit kulit kepala dan gosok sampai berbusa
12 Bilas rambut, lalu keringkan
13 Angkat tutup telinga dan mata
14 Angkat talang karet dan handuk
15 Kembalikan klien pada posisi semula
16 Sisir rambut dan keringkan dengan handuk atau hair dryer
17 Sisir rambut sampai rapi
18 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 100

MEMANDIKAN KLIEN DI TEMPAT TIDUR


1. Pengertian
Membersihkan seluruh tubuh klien yang terbaring di atas tempat tidur

2. Tujuan
a. Menjaga kebersihan tubuh
b. Mengurangi infeksi akibat kulit kotor
c. Menstimulasi sirkulasi/ peredaran darah
d. Menambah kenyamanan klien

3. Indikasi
a. Klien imobilisasi

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Baskom untuk air mandi
2) Sarung tangan
3) Handuk mandi 2 buah
4) Washlap
5) Sabun
6) Selimut mandi
7) Air hangat (43-460C)
8) Losion, bedak dan deodorant
9) Pakaian bersih sesuai kebutuhan
10) Alat tenun tambahan jika diperlukan
11) Urinal atau pispot
12) Sampiran
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Tinggikan tempat tidur untuk memudahkan pelaksanaan tindakan
f. Cuci tangan
g. Pakai sarung tangan
h. Ganti selimut klien dengan selimut mandi
i. Lepaskan pakaian klien. Jika terdapat ekstremitas yang luka, pelepasan
pakaian dimulai dari bagian yang tidak luka. Jika klien memakai infus
(tabung intravena), lepaskan baju dari lengan yang tidak terdapat infuse

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 101

kemudian turunkan tabung infus, keluarkan tabung infuse dari lengan baju
dan pasang kembali tabung infus. Tutup badan klien dengan selimut
j. Periksa aliran dan kecepatan tetesan infus
k. Letakkan handuk untuk wajah di atas dada klien
l. Bersihkan muka klien tanpa sabun. Usapkan sarung dari kanthus dalam ke
kanthus luar, kemudian keringkan mata. Penggunaan sabun muka tergantung
pada kebiasaan klien
m. Bersihkan daun telinga dan bagian leher menggunakan washlap dan sabun
n. Bersihkan lengan klien: letakkan handuk di bawah lengan klien yang jauh
dari perawat dan meninggikan lengan dengan cara memegang bagian siku,
kemudian mencuci lengan dari pergelangan tangan ke ketiak, bilas dengan air
bersih lalu keringkan. Lakukan hal yang sama pada lengan satu nya
o. Mencuci dada dan perut klien: klien pada posisi supine, turunkan selimut
mandi hingga batas atas pubis, cuci dada hingga perut menggunakan washlap
dan sabun, kemudian bilas dan keringkan lalu tutup kembali dengan selimut
p. Mencuci punggung: miringkan klien kearah membelakangi perawat, lalu
letakkan handuk besar melintang di bawah punggung klien. Bersihkan bagian
kuduk, punggung sampai bokong. Keringkan dengan handuk
q. Tuangkan bedak pada telapak tangan perawat, ratakan kemudian gosokkan
pada kuduk, punggung dan bokong secara merata
r. Kenakan pakaian atas yang bersih, lalu terlentangkan kembali klien
s. Lepaskan pakaian bawah dan masukkan ke dalam tempat pakaian kotor
t. Mencuci kaki: membuka selimut mandi 1 sisi kaki (mulai dari bagian yang
terjauh dari perawat), letakkan handuk di bawah kaki yang akan dicuci, cuci
dengan sabun, bilas dan keringkan. Bila kulit kering, berikan losion atau
pelembab. Lakukan hal yang sama pada kaki yang satu nya
u. Mencuci genitalia: miringkan klien, bentangkan handuk di bawah bokong
lalu bersihkan genitalia dan sekitarnya sampai lipatan paha, kemudian
keringkan dengan handuk. Taburkan sedikit bedak pada lipatan paha, lalu
ratakan dengan kapas
v. Bantu kenakan pakaian bawah klien, atur kembali posisi
w. Tarik selimut ke atas bersamaan dengan mengangkat selimut mandi, lalu
gantungkan pada rak handuk
x. Merapikan klien dan alat

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien

8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan, jika terdapat luka,
dokumentasikan lokasi, jumlah, jenis, kedalaman, luas, dan kondisi luka
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 102

c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 103

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MEMANDIKAN KLIEN DI TEMPAT TIDUR
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan
2 Ganti selimut klien dengan selimut mandi
3 Lepaskan pakaian klien lalu tutup badan
klien dengan selimut
4 Letakkan handuk untuk wajah di atas
dada klien
5 Bersihkan muka klien tanpa sabun.
Usapkan sarung dari kanthus dalam ke
kanthus luar, kemudian keringkan mata.
Penggunaan sabun muka tergantung pada
kebiasaan klien
6 Bersihkan daun telinga dan bagian leher
menggunakan washlap dan sabun
7 Bersihkan lengan klien: letakkan handuk
di bawah lengan klien yang jauh dari
perawat dan meninggikan lengan dengan
cara memegang bagian siku, kemudian
mencuci lengan dari pergelangan tangan
ke ketiak, bilas dengan air bersih lalu
keringkan. Lakukan hal yang sama pada
lengan satu nya
8 Mencuci dada dan perut klien: klien pada
posisi supine, turunkan selimut mandi
hingga batas atas pubis, cuci dada hingga
perut menggunakan washlap dan sabun,
kemudian bilas dan keringkan lalu tutup
kembali dengan selimut
9 Mencuci punggung: miringkan klien
kearah membelakangi perawat, lalu
letakkan handuk besar melintang di
bawah punggung klien. Bersihkan bagian
kuduk, punggung sampai bokong.
Keringkan dengan handuk
10 Tuangkan bedak pada telapak tangan
perawat, ratakan kemudian gosokkan
pada kuduk, punggung dan bokong
secara merata
11 Kenakan pakaian atas yang bersih, lalu
terlentangkan kembali klien

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 104

12 Lepaskan pakaian bawah dan masukkan


ke dalam tempat pakaian kotor
13 Mencuci kaki: membuka selimut mandi 1
sisi kaki (mulai dari bagian yang terjauh
dari perawat), letakkan handuk di bawah
kaki yang akan dicuci, cuci dengan
sabun, bilas dan keringkan. Bila kulit
kering, berikan losion atau pelembab.
Lakukan hal yang sama pada kaki yang
satu nya
14 Mencuci genitalia: miringkan klien,
bentangkan handuk di bawah bokong lalu
bersihkan genitalia dan sekitarnya sampai
lipatan paha, kemudian keringkan dengan
handuk. Taburkan sedikit bedak pada
lipatan paha, lalu ratakan dengan kapas
15 Bantu kenakan pakaian bawah klien, atur
kembali posisi
16 Tarik selimut ke atas bersamaan dengan
mengangkat selimut mandi, lalu
gantungkan pada rak handuk
17 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 105

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : MEMANDIKAN KLIEN DI TEMPAT TIDUR
PENILAIAN
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Ganti selimut klien dengan selimut mandi
3 Lepaskan pakaian klien lalu tutup badan klien dengan selimut
4 Letakkan handuk untuk wajah di atas dada klien
5 Bersihkan muka klien tanpa sabun. Usapkan sarung dari kanthus
dalam ke kanthus luar, kemudian keringkan mata. Penggunaan
sabun muka tergantung pada kebiasaan klien
6 Bersihkan daun telinga dan bagian leher menggunakan washlap dan
sabun
7 Bersihkan lengan klien: letakkan handuk di bawah lengan klien
yang jauh dari perawat dan meninggikan lengan dengan cara
memegang bagian siku, kemudian mencuci lengan dari pergelangan
tangan ke ketiak, bilas dengan air bersih lalu keringkan. Lakukan hal
yang sama pada lengan satu nya
8 Mencuci dada dan perut klien: klien pada posisi supine, turunkan
selimut mandi hingga batas atas pubis, cuci dada hingga perut
menggunakan washlap dan sabun, kemudian bilas dan keringkan
lalu tutup kembali dengan selimut
9 Mencuci punggung: miringkan klien kearah membelakangi perawat,
lalu letakkan handuk besar melintang di bawah punggung klien.
Bersihkan bagian kuduk, punggung sampai bokong. Keringkan
dengan handuk
10 Tuangkan bedak pada telapak tangan perawat, ratakan kemudian
gosokkan pada kuduk, punggung dan bokong secara merata
11 Kenakan pakaian atas yang bersih, lalu terlentangkan kembali klien
12 Lepaskan pakaian bawah dan masukkan ke dalam tempat pakaian
kotor
13 Mencuci kaki: membuka selimut mandi 1 sisi kaki (mulai dari
bagian yang terjauh dari perawat), letakkan handuk di bawah kaki
yang akan dicuci, cuci dengan sabun, bilas dan keringkan. Bila kulit
kering, berikan losion atau pelembab. Lakukan hal yang sama pada
kaki yang satu nya
14 Mencuci genitalia: miringkan klien, bentangkan handuk di bawah
bokong lalu bersihkan genitalia dan sekitarnya sampai lipatan paha,
kemudian keringkan dengan handuk. Taburkan sedikit bedak pada
lipatan paha, lalu ratakan dengan kapas
15 Bantu kenakan pakaian bawah klien, atur kembali posisi
16 Tarik selimut ke atas bersamaan dengan mengangkat selimut mandi,

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 106

lalu gantungkan pada rak handuk


17 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 107

ORAL HYGIENE

1. Pengertian
Kegiatan perawatan rongga mulut mulai dari gigi, mukosa mulut dan bibir

2. Tujuan
a. Mengangkat sisa makanan dari sekeliling gigi
b. Menghindari bau mulut dan meningkatkan kesegaran mulut
c. Mencegah gigi berlubang dan infeksi di jaringan mulut
d. Meningkatkan nafsu makan

3. Indikasi
a. Klien immobilisasi
b. Klien penurunan kesadaran

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Klien sadar
a) Handuk
b) Sarung tangan dispossible
c) Sikat gigi
d) Pasta gigi
e) Gelas berisi air bersih
f) Bengkok
g) Sedotan bila diperlukan
h) Tissue
2) Klien penurunan kesadaran
a) Sarung tangan dispossible
b) Tongue spatel
c) NaCl 0,9%
d) Kom kecil
e) kassa
f) Bengkok
g) Perlak
h) Arteri klem
i) Pinset anatomis
j) Tissue
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 108

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Cuci tangan
f. Pakai sarung tangan
g. Bantu klien mengatur posisi, miringkan kepala klien dan bentangkan perlak
atau handuk dibawah dagu
h. Berikan air kepada klien untuk berkumur, tampung air bekas kumur-kumur
pada bengkok
i. Lembabkan sikat gigi ke dalam air yang hangat-hangat kuku dan bubuhkan
pasta gigi ke permukaan sikat gigi, beri kesempatan pada klien untuk
menyikat giginya sampai bersih
j. Jika telah selesai berikan air bersih untuk berkumur kembali
k. Letakkan sikat gigi pada gelas yang telah kosong
l. Jika klien penurunan kesadaran, celupkan kassa kedalam NaCl, lalu peras
menggunakan pinset dan jepit dengan arteri klem
m. Buka mulut klien menggunakan tongue spatel/ sudip lidah, lalu bersihkan
rongga mulut mulai langit-langit, gigi bagian dalam ke bagian luar, gusi,
lidah dan bibir
n. Bersihkan daerah sekitar mulut dengan tissue
o. Rapihkan alat
p. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kondisi kebersihan rongga mulut

8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b. Mendokumentasikan respon klien
c. Mendokumentasikan kondisi rongga mulut setelah dilakukan perawatan

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 109

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : ORAL HYGIENE
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan
2 Atur posisi, miringkan kepala klien dan
bentangkan handuk dibawah dagu
3 Berikan air untuk berkumur, tampung air bekas
kumur-kumur pada bengkok
4 Bubuhkan pasta gigi ke permukaan sikat gigi,
beri kesempatan pada klien untuk menyikat
giginya sampai bersih
5 Jika telah selesai berikan air bersih untuk
berkumur kembali
6 Letakkan sikat gigi pada gelas yang kosong
7 Jika klien penurunan kesadaran, celupkan kassa
kedalam NaCl, lalu peras menggunakan pinset
dan jepit dengan arteri klem
8 Buka mulut klien menggunakan tongue spatel/
sudip lidah, lalu bersihkan rongga mulut mulai
langit-langit, gigi bagian dalam ke bagian luar,
gusi, lidah dan bibir
9 Bersihkan daerah sekitar mulut dengan tissue
10 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 110

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : ORAL HYGIENE
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Bantu klien mengatur posisi, miringkan kepala klien dan bentangkan
perlak atau handuk dibawah dagu
3 Berikan air kepada klien untuk berkumur, tampung air bekas kumur-
kumur pada bengkok
4 Bubuhkan pasta gigi ke permukaan sikat gigi, beri kesempatan pada
klien untuk menyikat giginya sampai bersih
5 Jika telah selesai berikan air bersih untuk berkumur kembali
6 Letakkan sikat gigi pada gelas yang telah kosong
7 Jika klien penurunan kesadaran, celupkan kassa kedalam NaCl, lalu
peras menggunakan pinset dan jepit dengan arteri klem
8 Buka mulut klien menggunakan tongue spatel/ sudip lidah, lalu
bersihkan rongga mulut mulai langit-langit, gigi bagian dalam ke
bagian luar, gusi, lidah dan bibir
9 Bersihkan daerah sekitar mulut dengan tissue
10 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 111

PERAWATAN KUKU

1. Pengertian
Tindakan keperawatan yang membantu klien melakukan perawatan kuku

2. Tujuan
Menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku
yang panjang dan kotor

3. Indikasi
Klien dengan imobilisasi

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Gunting dan sikat kuku
2) Handuk
3) Bengkok
4) Kapas alkohol
5) Sarung tangan dispossible
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Cuci tangan
f. Memakai sarung tangan
g. Atur posisi klien semi foeler untuk memudahkan pelaksanaan tindakan
h. Letakkan handuk dan bengkok di bawah tangan atau kaki
i. Gunting kuku jari tangan bundar, sedangkan jari kaki lurus
j. Bersihkan pinggir kuku yang kotor dan hitam dengan kapas alkohol
k. Kumpulkan potongan kuku dikumpulkan dalam bengkok
l. Rapihkan peralatan
m. Cuci tangan

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kondisi kuku dan jari

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 112

8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b. Mendokumentasikan respon klien
c. Mendokumentasikan kondisi kuku dan jari setelah tindakan

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 113

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PERAWATAN KUKU
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan
2 Atur posisi klien semi foeler untuk
memudahkan pelaksanaan tindakan
3 Letakkan handuk dan bengkok di
bawah tangan atau kaki
4 Gunting kuku jari tangan bundar,
sedangkan jari kaki lurus
5 Bersihkan pinggir kuku yang kotor
dan hitam dengan kapas alkohol
6 Kumpulkan potongan kuku
dikumpulkan dalam bengkok
7 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 114

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : PERAWATAN KUKU
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Atur posisi klien semi foeler untuk memudahkan pelaksanaan
tindakan
3 Letakkan handuk dan bengkok di bawah tangan atau kaki
4 Gunting kuku jari tangan bundar, sedangkan jari kaki lurus
5 Bersihkan pinggir kuku yang kotor dan hitam dengan kapas alkohol
6 Kumpulkan potongan kuku dikumpulkan dalam bengkok
7 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 115

PENGATURAN POSISI KLIEN

1. Pengertian
Memberikan/ mengubah posisi klien sesuai dengan posisi yang digunakan/ protap
yang ada

2. Tujuan
a. Mencegah rasa tidak nyaman pada otot
b. Mencegah terjadinya ulkus dekubitus, kerusakan saraf superficial dan
pembuluh darah
c. Mencegah kontraktur
d. Mempertahankan tonus otot

3. Prinsip
a. Pada saat menempatkan klien di tempat tidur, pertahankan agar kasur yang
digunakan dapat mendukung tubuh dengan baik
b. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering karena alas tidur yang
lembab atau terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus
c. Letakkan alat-alat bantu di tempat- tempat yang dibutuhkan, sesuai dengan
jenis posisi
d. Jangan meletakkan satu bagian tubuh di atas bagian tubuh yang lain,
terutama dengan daerah penonjolan tulang
e. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur

4. Macam-macam posisi
a. Posisi Supine (terlentang)
1) Pengertian
Posisi supine adalah posisi berbaring terlentang dengan kedua tangan dan
kaki lurus dalam posisi horizontal
2) Indikasi
Klien dengan perawatan tulang belakang
3) Peralatan
a) Persiapan Alat
 Tempat tidur
 Bantal
 Gulungan handuk
 Footboard
 Sarung tangan (bila perlu)
b) Persiapan klien
 Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 116

e)
Jaga privasi klien
f)
Cuci tangan
g)
Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur
h)
Letakkan bantal di bawah kepala, leher, dan bahu atas.
Mempertahankan body alignment yang benar dan mencegah
kontraktur fleksi pada vertebra cervical
i) Jika diperlukan, dapat ditempatkan:
 Handuk kecil/ bantal kecil di bawah punggung pada kurva
lumbal guna menyangga kurva lumbal dan mencegah terjadinya
fleksi lumbal
 Gulungan bantal kecil/ gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit guna mencegah ketidaknyamanan dari adanya
hiperekstensi lutut dan tekanan pada tumit
 Footboard di bawah telapak kaki guna mempertahankan posisi
dan mengurangi resiko foot-drop
 Bantal di bawah lengan bawah yang telungkup untuk
memepertahankan lengan atas sejajar tubuh
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
b) Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan

b. Posisi Fowler dan Semifowler


1) Pengertian
Posisi tidur klien dengan kepala dan dada lebih tinggi daripada posisi
panggul dan kaki. Pada posisi semifowler, kepala dan dada dinaikkan ke
atas dengan sudut 300- 450. Sedangkan pada posisi high fowler, posisi
kepala dan dada dinaikkan hingga 450 - 800.
2) Indikasi
a) Klien dengan gangguan pernapasan
b) Klien dengan imobilisasi
3) Peralatan
a) Persiapan alat

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 117

 Tempat tidur
 Footboard
 Bantal
b) Persiapan klien
 Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Buatlah posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja (sesuai
dengan tinggi perawat)
g) Kaji daerah- daerah yang mungkin tertekan pada posisi tidur klien,
seperti tumit, prosesus spinosus, sacrum dan scapula
h) Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum dinaikkan
i) Letakkan satu tangan perawat di bawah bahu klien sedangkan tangan
lain di bawah paha klien, mintalah klien untuk mendorong kakinya
agar posisi naik
j) Naikkan posisi tempat tidur bagian kepala 300 - 400
j) Jika diperlukan, dapat ditempatkan:
 Handuk kecil/ bantal kecil di bawah punggung pada kurva
lumbal guna menyangga kurva lumbal dan mencegah terjadinya
fleksi lumbal
 Gulungan bantal kecil/ gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit guna mencegah ketidaknyamanan dari adanya
hiperekstensi lutut dan tekanan pada tumit
 Footboard di bawah telapak kaki guna mempertahankan posisi
dan mengurangi resiko foot-drop
 Bantal di bawah lengan bawah yang telungkup untuk
memepertahankan lengan atas sejajar tubuh
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
b) Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 118

g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan

c. Posisi Trendelenburgh
1) Pengertian
Posisi tubuh terlentang dengan bagian kepala dan dada lebih rendah
daripada bagian kaki
2) Indikasi
a) Klien dengan shock
b) Klien dengan hipotensi
c) Klien dengan pembedahan pada daerah perut
3) Peralatan
a) Persiapan alat
 Tempat tidur yang dapat diatur batas ketinggiannya
b) Persiapan klien
 Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Posisikan klien berbaring terlentang, kemudian angkat bantal di
bawah kepala
g) Memasang balok pada kedua kaki klien atau menaikkan ada bagian
kaki bila ada tempat tidur yang bisa diatur
h) Memperhatikan keadaan umum klien seperti nadi, tekanan darah,
suhu, pernapasan dan ekspresi wajah
5) Evaluasi
a) Evaluasi respon klien
b) Evaluasi keadaan umum klien
6) Dokumentasi
a) Dokumentasikan tindakan ang telah dilakukan
b) Dokumentasikan respon dan hasil evaluasi keadaan umum klien
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 119

d. Posisi prone (tengkurap)


1) Pengertian
Posisi klien berbaring telungkup dengan kepala menoleh ke samping
2) Indikasi
a) Klien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung
b) Klien dengan post operasi mulut dan kerongkogan
3) Peralatan
a) Persiapan alat
 Tempat tidur
 Bantal
 Sarung tangan (bila perlu)
b) Persiapan klien
 Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu
f) Baringkan klien terlentang mendatar di tempat tidur
g) Gulingkan klien dengan lengan diposisikan dekat dengan tubuhnya
dengan siku lurus dan tangan di atas pahanya, posisikan tengkurap di
tengah tempat tidur yang datar
h) Hadapkan kepala klien ke satu sisi, letakkan bantal kecil di bawah
kepala, tetapi tidak sampai bahu
i) Letakkan bantal kecil di bawah abdomen pada area antara diafragma
(atau payudara pada wanita) dan iliac crest
j) Letakkan bantal kecil di bawah kaki, mulai dari lutut hingga tumit
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
b) Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 120

e. Posisi Sims
1) Pengertian
Posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk memberi
kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria)
2) Indikasi
 Klien yang akan dilakukan huknah
 Klien yang akan diberikan obat melalui anus
3) Peralatan
a) Persiapan alat
 Tempat tidur
b) Persiapan klien
 Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Jika akan miring ke kiri, miringkan klien ke kiri dengan posisi badan
setengah telungkup dan kaki kiri lurus lutut dan paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada
g) Tangan kiri di atas kepala atau dibelakang punggung dan tangan
kanan di atas tempat tidur
h) Lakukan sebaliknya jika akan memiringkan ke kanan
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
b) Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 121

f. Posisi dorsal recumbent


1) Pengertian
Posisi tidur terlentang dengan kedua lutut fleksi ( ditarik atau
direnggangkan) di atas tempat tidur
2) Indikasi
a) Klien yang akan dilakukan pemasangan kateter
b) Klien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia
c) Persalinan
3) Peralatan
a) Persiapan alat
 Tempat tidur
 Selimut
b) Persiapan klien
 Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Klien dalam keadaan berbaring terlentang
g) Tekuk kedua tungkai klien, renggangkan sedikit dan tempelkan
kedua kaki pada tempat tidur
h) Posisi tangan tergantung pada tujuan, pada proses persalinan kedua
tangan diletakkan di samping kepala. Sedangkan pada proses
pemeriksaan kedua tangan diletakkan di samping pinggul klien
i) Pasang selimut untuk menutupi area genitalia
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
c) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 122

g. Posisi litotomi
1) Pengertian
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut
2) Indikasi
a) Klien yang akan silakukan pemeriksaan rongga panggul, seperti
vaginal touché, cytoscopy, rectoscopy
b) Memudahkan pelaksanaan tindakan, seperti persalinan, operasi
hemoroid, pemasangan IUD, curretage
3) Peralatan
a) Persiapan alat
Tempat tidur khusus dengan penyangga kaki
b) Persiapan klien
 Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Klien dalam keadaan berbaring terlentang, kemudian angkat kedua
paha dan tarik kea rah perut
g) Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
h) Letakkan bagian lutu/ kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi
litotomi
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 123

h. Posisi knee chest


1) Pengertian
Posisi tidur dengan lutut pasien ditekuk sampai menempel pada dinding
dada
2) Indikasi
a) Pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid
b) Pada persiapan pemeriksaan lumbal pungsi
c) Pada kehamilan akhir, trimester ketiga dengan letak bayi sungsang
3) Peralatan
a) Persiapan alat
 Tempat tidur
 Selimut
b) Persiapan klien
 Identifikasi kebutuhan merubah posisi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
4) Prosedur
a) Ucapkan salam terapeutik
b) Lakukan evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Jaga privasi klien
e) Cuci tangan
f) Minta klien untuk mengambil posisi menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada matras tempat tidur
g) Kedua tangan ditekuk, diletakkan di samping kepala
h) Kepala menghadap ke kanan atau ke kiri sesuai dengan keinginan
klien
i) Pada lumbal pungsi, posisi klien miring ke samping, tidak
menungging
j) Pasang selimut untuk menutupi daerah perineal klien
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi respon klien
6) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b) Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan
tindakan
7) Sikap
a) Sistematis
b) Hati-hati
c) Berkomunikasi
d) Mandiri
e) Teliti
f) Tanggap terhadap respon klien
g) Rapih
h) Menjaga privacy
i) Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 124

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PENGATURAN POSISI KLIEN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan bila
perlu
Posisi Supine
2 Baringkan klien terlentang mendatar
di tengah tempat tidur
3 Letakkan bantal di bawah kepala,
leher, dan bahu atas
4 Letakkan handuk kecil/ bantal kecil di
bawah punggung pada kurva lumbal
5 Letakkan gulungan bantal kecil/
gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit
6 Letakkan footboard di bawah telapak
kaki
7 Letakkan bantal di bawah lengan
bawah yang telungkup
Posisi Fowler dan Semifowler
8 Buatlah posisi tempat tidur yang
memudahkan untuk bekerja (sesuai
dengan tinggi perawat)
9 Minta klien untuk memfleksikan lutut
sebelum dinaikkan
10 Letakkan satu tangan perawat di
bawah bahu klien sedangkan tangan
lain di bawah paha klien, mintalah
klien untuk mendorong kakinya agar
posisi naik
11 Naikkan posisi tempat tidur bagian
kepala 300 - 400
12 Letakkan bantal di bawah kepala,
leher, dan bahu atas
13 Letakkan handuk kecil/ bantal kecil di
bawah punggung pada kurva lumbal
14 Letakkan gulungan bantal kecil/
gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit
15 Letakkan footboard di bawah telapak
kaki

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 125

16 Letakkan bantal di bawah lengan


bawah yang telungkup
Posisi Trendelenbergh
17 Posisikan klien berbaring terlentang,
kemudian angkat bantal di bawah
kepala
18 Pasang balok pada kedua kaki klien
atau menaikkan ada bagian kaki bila
ada tempat tidur yang bisa diatur
19 Perhatikan keadaan umum klien
seperti nadi, tekanan darah, suhu,
pernapasan dan ekspresi wajah
Posisi Prone (telungkup)
20 Baringkan klien terlentang mendatar
di tempat tidur
21 Gulingkan klien dengan lengan
diposisikan dekat dengan tubuhnya
dengan siku lurus dan tangan di atas
pahanya, posisikan tengkurap di
tengah tempat tidur yang datar
22 Hadapkan kepala klien ke satu sisi
dan sokong dengan bantal
23 Letakkan bantal kecil di bawah
abdomen pada area antara diafragma
(atau payudara pada wanita) dan iliac
crest
24 Letakkan bantal kecil di bawah kaki,
mulai dari lutut hingga tumit
Posisi Sims
25 Miringkan klien ke kiri dengan posisi
badan setengah telungkup dan kaki
kiri lurus (bila klien miring ke kanan,
posisikan badan setengah telungkup
dan kaki kanan lurus)
26 lutut dan paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada (bila klien miring
ke kanan, posisikan lutut dan paha kiri
ditekuk diarahkan ke dada)
27 Tangan kiri di atas kepala atau
dibelakang punggung dan tangan
kanan di atas tempat tidur (bila miring
ke kanan, tangan kanan di atas kepala
atau dibelakang punggung dan tangan
kiri di atas tempat tidur)
Posisi Dorsal Recumbent
28 Klien dalam keadaan berbaring
terlentang
29 Tekuk kedua tungkai klien,
renggangkan sedikit dan tempelkan
kedua kaki pada tempat tidur
30 Pasang selimut untuk menutupi area

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 126

genitalia
Posisi litotomi
31 Klien dalam keadaan berbaring
terlentang, kemudian angkat kedua
paha dan tarik kea rah perut
32 Tungkai bawah membentuk sudut 90
derajat terhadap paha
33 Letakkan bagian lutu/ kaki pada
tempat tidur khusus untuk posisi
litotomi
Posisi Knee Chest
34 Minta klien untuk mengambil posisi
menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada
matras tempat tidur
35 Kedua tangan ditekuk, diletakkan di
samping kepala
36 Kepala menghadap ke kanan atau ke
kiri sesuai dengan keinginan klien
37 Pada lumbal pungsi, posisi klien
miring ke samping, tidak menungging
38 Pasang selimut untuk menutupi daerah
perineal klien
39 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 127

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : PENGATURAN POSISI KLIEN
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
Posisi Supine
2 Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur
3 Letakkan bantal di bawah kepala, leher, dan bahu atas
4 Letakkan handuk kecil/ bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal
5 Letakkan gulungan bantal kecil/ gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit
6 Letakkan footboard di bawah telapak kaki
7 Letakkan bantal di bawah lengan bawah yang telungkup
Posisi Fowler dan Semifowler
8 Buatlah posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja (sesuai
dengan tinggi perawat)
9 Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum dinaikkan
10 Letakkan satu tangan perawat di bawah bahu klien sedangkan tangan lain
di bawah paha klien, mintalah klien untuk mendorong kakinya agar posisi
naik
11 Naikkan posisi tempat tidur bagian kepala 300 - 400
12 Letakkan bantal di bawah kepala, leher, dan bahu atas
13 Letakkan handuk kecil/ bantal kecil di bawah punggung pada kurva lumbal
14 Letakkan gulungan bantal kecil/ gguling di bawah lutut sampai
mengangkat tumit
15 Letakkan footboard di bawah telapak kaki
16 Letakkan bantal di bawah lengan bawah yang telungkup
Posisi Trendelenbergh
17 Posisikan klien berbaring terlentang, kemudian angkat bantal di bawah
kepala
18 Pasang balok pada kedua kaki klien atau menaikkan ada bagian kaki bila
ada tempat tidur yang bisa diatur
19 Perhatikan keadaan umum klien seperti nadi, tekanan darah, suhu,
pernapasan dan ekspresi wajah
Posisi Prone (telungkup)
20 Baringkan klien terlentang mendatar di tempat tidur
21 Gulingkan klien dengan lengan diposisikan dekat dengan tubuhnya dengan
siku lurus dan tangan di atas pahanya
22 Hadapkan kepala klien ke satu sisi dan sokong dengan bantal
23 Letakkan bantal kecil di bawah abdomen pada area antara diafragma (atau
payudara pada wanita) dan iliac crest
24 Letakkan bantal kecil di bawah kaki, mulai dari lutut hingga tumit
Posisi Sims
25 Miringkan klien ke kiri dengan posisi badan setengah telungkup dan kaki

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 128

kiri lurus (bila klien miring ke kanan, posisikan badan setengah telungkup
dan kaki kanan lurus)
26 lutut dan paha kanan ditekuk diarahkan ke dada (bila klien miring ke
kanan, posisikan lutut dan paha kiri ditekuk diarahkan ke dada)
27 Tangan kiri di atas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan di
atas tempat tidur (bila miring ke kanan, tangan kanan di atas kepala atau
dibelakang punggung dan tangan kiri di atas tempat tidur)
Posisi Dorsal Recumbent
28 Klien dalam keadaan berbaring terlentang
29 Tekuk kedua tungkai klien, renggangkan sedikit dan tempelkan kedua kaki
pada tempat tidur
30 Pasang selimut untuk menutupi area genitalia
Posisi litotomi
31 Klien dalam keadaan berbaring terlentang, kemudian angkat kedua paha
dan tarik kea rah perut
32 Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
33 Letakkan bagian lutu/ kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi litotomi
Posisi Knee Chest
34 Minta klien untuk mengambil posisi menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada matras tempat tidur
35 Kedua tangan ditekuk, diletakkan di samping kepala
36 Kepala menghadap ke kanan atau ke kiri sesuai dengan keinginan klien
37 Pada lumbal pungsi, posisi klien miring ke samping, tidak menungging
38 Pasang selimut untuk menutupi daerah perineal klien
39 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 129

LATIHAN AKTIF DAN PASIF

1. Pengertian
Kegiatan latihan otot atau persendian yang diberikan kepada klien yang mobilitas
sendinya terbatas karena penyakit, disabilitas atau trauma

2. Tujuan
Mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot

3. Indikasi
Klien dengan keterbatasan mobilitas

4. Prinsip
Dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan klien

5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan dispossible (jjika diperlukan)
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kemampuan mobilisasi klien
2) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Jaga privasi klien
e. Cuci tangan, gunakan sarung tangan bila perlu
f. fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
1) atur posisi lengan klien menjauhi sisi tubuh dan siku
menekuk dengan legan
2) pegang tangan klien dengan satu tangan dan tangan
yang lain memegang pergelangan tangan klien
3) tekuk tangan klien ke depan sejauh mungkin

g. fleksi dan ekstensi siku


1) atur posisi lengan klien dengan menjauhi sisi
tubuh dengan telapak mengarah ke tubuhnya
2) letakkan tangan di atas siku klien dan pegang
tangannya mendekat bahu
3) lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 130

h. pronasi dan supinasi lengan bawah


1) Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh klien
dengan siku menekuk
2) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan
klien dan pegang tangan klien dengan tangan lain
3) Putar lengan bawah klien sehingga telapaknya
menjauhinya
4) Kembalikan ke posisi semula
5) Putar lengan bawah klien sehingga telapak
tangannya menghadap ke arahnya
6) Kembalikan ke posisi semula

i. Pronasi fleksi bahu


1) Atur posisi tangan klien disisi tubuhnya
2) Letakkan satu tangan perawat di atas siku klien
dan pegang tangan klien dengan tangan lainnya
3) Angkat lengan klien pada posisi semula

j. Abduksi dan adduksi bahu


1) Atur posisi lengan klien di samping badannya
2) Letakkan satu tangan perawat di atas siku klien
dan pegang tangan klien dengan tangan lainnya
3) Gerakkan tangan klien menjauh dari tubuhnya
ke arah perawat (abduksi)
4) Gerakkan lengan klien mendekati tubuhnya
(adduksi)
5) Kembalikan ke posisi semula

k. Rotasi bahu
1) Atur posisi lengan klien menjauhi tubuh dengan
siku menekuk
2) Letakkan satu tangan perawat di lengan atas klien
dekat siku dan pegang tangan klien dengan tangan
yang lain
3) Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai
menyentuh tempat tidur, telapak tangan
menghadap ke bawah
4) Kembalikan posisi lengan ke posisi semula
5) Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur,
telapak tangan menghadap ke atas
6) Kembalikan lengan ke posisi semula

l. Fleksi dan ekstensi jari-jari


1) Pegang jari-jari kaki klien dengan satu tangan,
sementara tangan lain memegang kaki
2) Tekuk jari-jari kaki ke bawah

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 131

3) Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang


4) Kembalikan ke posisi semula

m. Infersi dan efersi kaki


1) Pegang separuh bagian atas kaki klien dengan
satu jari dan pegang pergelangan kaki dengan
tangan satunya
2) Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki
menghadap ke kaki lainnya
3) Kembalikan ke posisi semula
4) Putar kaku keluar sehingga bagian telapak kaki
menjauhi kaki yang lain
5) Kembalikan ke posisi semula

n. Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki


1) Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki klien
dan satu tangan yang lain di atas pergelangan kaki,
arahkan jari-jari kaki ke arah dada klien
2) Kembalikan ke posisi semula
3) Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada klien
4) Kembalikan ke posisi semula

o. Fleksi dan ekstensi lutut


1) Letakkan satu tangan di bawah lutut klien dan pegang
tumit klien dengan tangan yang lain
2) Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha
3) Lanjutkan menekuk lutut kea rah dada sejauh mungkin
4) Turunkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat
kaki ke atas
5) Kembali ke posisi semula

p. Rotasi pangkal paha


1) Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan
kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut
2) Putar kaki menjauhi perawat
3) Putar kaki kea rah perawat
4) Kembalikan ke posisi semula

q. Abduksi dan adduksi pangkal paha


1) Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut klien
dan satu tangan pada tumit
2) Jaga posisi kaki klien lurus, angkat kaki kurang
lebih 8cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi
badan klien
3) Gerakkan kaki mendekati badan klien
4) Kembalikan ke posisi semula

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 132

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kemampuan pergerakan klien

8. Dokumentasi
a. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
b. Mendokumentasikan respon klien
c. Mendokumentasikan perkembangan kemampuan pergerakan klien

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Tanggap terhadap respon klien
f. Rapih
g. Menjaga privacy
h. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 133

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : LATIHAN AKTIF DAN PASIF
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Menggunakan sarung tangan bila perlu
2 Melatih fleksi dan ekstensi pergelangan
tangan
3 Melatih fleksi dan ekstensi siku
4 Melatih pronasi dan supinasi lengan
bawah
5 Melatih pronasi fleksi bahu
6 Melatih abduksi dan adduksi bahu
7 Melatih rotasi bahu
8 Melatih fleksi dan ekstensi jari-jari
9 Melatih Infers dan efersi kaki
10 Melatih fleksi dan ekstensi pergelangan
kaki
11 Melatih fleksi dan ekstensi lutut
12 Melatih rotasi pangkal paha
13 Melatih abduksi dan adduksi pangkal
paha
14 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 134

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : LATIHAN AKTIF DAN PASIF
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan, pakai sarung tangan bila perlu
2 Melatih fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
3 Melatih fleksi dan ekstensi siku
4 Melatih pronasi dan supinasi lengan bawah
5 Melatih pronasi fleksi bahu
6 Melatih abduksi dan adduksi bahu
7 Melatih rotasi bahu
8 Melatih fleksi dan ekstensi jari-jari
9 Melatih Infers dan efersi kaki
10 Melatih fleksi dan ekstensi pergelangan kaki
11 Melatih fleksi dan ekstensi lutut
12 Melatih rotasi pangkal paha
13 Melatih abduksi dan adduksi pangkal paha
14 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 135

MELATIH BERJALAN

1. Pengertian
Kegiatan membantu klien untuk melatih kembali kelompok-kelompok otot yaitu
menggerakkan kaki serta tangan secara bergantian tanpa menggunakan alat bantu
berjalan

2. Tujuan
a. Memperbaiki penggunaan mekanika tubuh pada saat melakukan aktivitas
sehari- hari
b. Memulihkan dan memperbaiki ambulasi
c. Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh

3. Indikasi
a. Klien dengan kerusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan
musculoskeletal
b. Klien dengan kelemahan mobilitas kaki

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Persiapan klien:
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Kaji toleransi aktivitas, kekuatan, nyeri, koordinasi dan keseimbangan klien
untuk menentukan jumlah bantuan yang diperlukan
h. Bantu klien untuk bangun dri tempat tidur, lalu berdiri
i. Anjurkan klien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang
telapak tangan anda
j. Berdiri di samping klien dan pegang telapak dan pinggang klien
k. Bantu klien berjalan

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi perkembangan kemampuan aktivitas klien

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 136

8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 137

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MELATIH BERJALAN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Kaji toleransi aktivitas, kekuatan,
nyeri, koordinasi dan
keseimbangan klien untuk
menentukan jumlah bantuan yang
diperlukan
3 Bantu klien untuk bangun dri
tempat tidur, lalu berdiri
4 Anjurkan klien untuk meletakkan
tangan di samping badan atau
memegang telapak tangan anda
5 Berdiri di samping klien dan
pegang telapak dan pinggang
klien
6 Bantu klien berjalan
7 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 138

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : MELATIH BERJALAN
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Kaji toleransi aktivitas, kekuatan, nyeri, koordinasi dan
keseimbangan klien untuk menentukan jumlah bantuan
yang diperlukan
3 Bantu klien untuk bangun dri tempat tidur, lalu berdiri
4 Anjurkan klien untuk meletakkan tangan di samping
badan atau memegang telapak tangan anda
5 Berdiri di samping klien dan pegang telapak dan pinggang
klien
6 Bantu klien berjalan
7 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 139

MEMINDAHKAN KLIEN

1. Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan kemampuan
fungsional untuk berpindah dari tempat tidur kekursi roda/ brankart atau
sebaliknya

2. Tujuan
a. Mengurangi atau menghindarkan pergerakan klien sesuai dengan kesadaran
fisiknya
b. Memelihara rasa aman dan nyaman pada klien

3. Indikasi
a. Klien yang tidak dapat berjalan sendiri
b. Klien tidak sadar

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Persiapan Alat:
 Handscoon atau sarung tangan (bila perlu)
 Kursi roda
 Brankart (stretcher)
b. Persiapan Klien:
 Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
 Posisikan klien sejajar dengan tinggi brankart (stretcher)

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Kaji postural hipotensi
h. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya
1) Kursi roda didorong ke sisi tempat tidur dan roda dibelakangnya dikunci
agar tidak terbalik
2) Letakkan pasien pada posisi miring (sesuai sisi yang diinginkan)
3) Berdiri menghadap klien dan membantu klien untuk duduk dengan cara
letakkan satu tangan perawat yang dekat dengan kepala tempat tidur di
bawah bahu klien, sokong kepala dan leher klien, sedangkan tangan yang
lain di bagian pinggul klien. Gerakkan kaki bawah dan paha klien (agak

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 140

diputar) ke samping tempat tidur sehingga kaki klien terjuntai ke lantai,


angkat bagian bawah sampai klien terduduk
4) Sangga kedua aksila klien dengan kedua tangan perawat
5) Letakkan kaki perawat agak ke samping di depan klien
6) Ambil ancang-ancang dan pakai gerakan koordinasi agar perawat hanya
membantu pergerakan tubuh klien, bukan mengangkat klien
7) Minta klien untuk menggeser duduknya sampai pada posisi yang paling
nyaman
8) Anjurkan klien untuk bersandar pada kursi roda dan letakkan kaki klien
diatas sandaran kaki
i. Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankart (stretcher) atau sebaliknya
1) Klien diangkat sekurang-kurangnya 3 orang perawat (sesuai kebutuhan)
2) Ketiga perawat berdiri pada sisi kanan klien dengan urutan:
Perawat I (paling tinggi) berdiri di bagian kepala
Perawat II berdiri di bagian pinggang
Perawat III berdiri di bagian kaki
3) Lengan kiri perawat I dibawah kepala dan pangkal lengan klien di lengan
kanan di bawah pungguung klien (bila klien gemuk, lengan kanan
perawat melalui badan klien ke bawah pinggang, sehingga berpegangan
dengan tangan kiri perawat II)
4) Lengan kiri perawat II di bawah pinggang klien, lengan kanan di bawah
bokong klien
5) Kedua lengan perawat III mengangkut seluruh tungkai klien
6) Setelah siap salah seorang perawat memberi aba-aba, kemudian bersama-
sama mengangkat klien dari tempat tidur menuju brankart
7) Setelah klien berada di atas brankart, posisi diatur, perhatikan keadaan
umum klien dan pasang selimut

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi keamanan dan kenyamanan posisi klien

8. Dokumentasi
a. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 140

KEBUTUHAN DASAR
AMAN DAN NYAMAN

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 141

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

1. Pengertian
Alat pelindung diri adalah alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh/ sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/ kecelakaan kerja.
2. Tujuan
a. Sebagai proteksi diri, melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko
pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, secret, ekskreta, kulit yang tidak
utuh dan selaput lendir klien
b. Mencegah infeksi nosokomial
3. Indikasi
Seluruh tindakan keperawatan yang berhubungan dengan hal-hal yang beresiko
mencederai atau menimbulkan penyakit atau kecelakaan kerja
4. Prinsip
Alat pelindung diri dapat meliputi beberapa hal, yaitu:
a. Sarung tangan
Sarung tangan digunakan untuk mencegah terjadinya transmisi pathogen baik
secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan sarung tangan menurut
CDC (Center for Disease Control and Prevention) akan menurunkan:
 Kemungkinan terjadinya kontak dengan mikroorganisme yang infeksius
 Resiko penyebaran flora endogen dari perawat ke klien
 Resiko penyebaran mikroorganisme dari klien ke perawat
Sarung tangan yang digunakan untuk tindakan keperawatan terdapat 2
macam, yaitu sarung tangan bersih dan sarung tangan steril. Untuk
pemakaian sarung tangan bersih, tidak memerlukan procedural khusus, lain
hal nya dengan memakai sarung tangan steril yang memerlukan prosedur
khusus.
Sarung tangan bersih Sarung tangan steril

b. Penutup Kepala
Penutup kepala digunakan dengan tujuan mencegah jatuhnya
mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala perawat terhadap alat-
alat steril dan juga melindungi kepala/ rambut perawat dari percikan cairan
tubuh klien. Penutup kepala digunakan pada saat tindakan operasi, tindakan
invasi, tindakan intubasi, dan penghisapan lendir.

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 142

c. Masker
Masker digunakan sebagai alat pelindung yang menutup lubang hidung dan
mulut yang bertujuan mencegah atau mengurangi transmisi mikroorganisme
melalui udara (droplet infection).

d. Skort/ celemek
Celemek adalah bentuk pakaian untuk penutup pakaian yang digunakan pada
waktu melakukan suatu tindakan. Memakai celemek bertujuan untuk
melindungi pakaian dari kotoran atau cairan tubuh klien dan mencegah
bahaya penularan.

e. Gaun operasi
Gaun operasi adalah gaun pelindung yang digunakan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi dari perawat dan mencegah pindahnya
mikroorganisme atau terciprat cairan tubuh klien

5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Gaun operasi
2) Skort/ baraskort
3) Penutup kepala
4) Masker
5) Sarung tangan
6) Kantung infeksius
6. Prosedur
a. Cuci tangan sesuai prosedur
b. Keringkan tangan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 143

c. Menggunakan dan melepaskan gaun operasi:


1) Mengambil baju dengan cara mengambil ban leher dengan tangan kiri,
sedangkan tangan kanan diangkat setinggi bahu
2) Masukkan tangan kanan dengan posisi membentang ke lubang lengan
baju
3) Masukkan tangan kiri ke lubang lengan baju
4) Ikatkan tali bagian leher dan tali bagian pinggang tanpa menyentuh
bagian depan
5) Jika telah selesai, lepaskan ikatan gaun pada leher. Biarkan gaun jatuh
dari bahu.
6) Lepaskan tangan dari lengan baju tanpa menyentuh bagian depan gaun
7) Pegang gaun bagian dalam pada bahu dan lipat dari dalam keluar
8) Letakkan pada kantong infeksius
d. Menggunakan dan melepaskan skort/ celemek
1) Pegang tali penggantung celemek, masukkan melalui kepala
2) Kedua tali pada sisi kanan dan kiri diikat pada bagian belakang tubuh
dengan ikatan yang mudah dilepas
3) Jika telah selesai, buka ikatan celemek
4) Lepaskan celemek melalui kepala
5) Letakkan pada kantong infeksius
e. Menggunakan dan melepaskan penutup kepala
1) Mengambil penutup kepala lalu pasangkan dengan posisi pengikat di
belakang kepala
2) Usahakan seluruh rambut tertutup
3) Ikat penutup kepala sesuai kenyamanan
4) Jika telah selesai, lepaskan ikatan penutup kepala
5) Letakkan pada kantong infeksius
f. Menggunakan dan melepaskan masker
1) Tentukan tepi atas atau bawah masker
2) Pasang masker menutupi hidung dan mulut, kemudian ikat tali nya
3) Jika telah selesai, lepaskan masker dengan melepas ikatan tali-talinya
kemudian lipat masker dengan bagian luar di sebelah dalam
g. Menggunakan dan melepaskan sarung tangan
1) Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri
2) Kenakan sarung tangan pada tangan yang lebih dominan (tangan kanan)
dengan cara memegang tepi sarung tangan dengan ibu jari dan jari
telunjuk tangan non dominan, kemudian masukkan jari tangan ke dalam
sarung tangan
3) Ambil sarung tangan yang kedua dengan tangan dominan dengan
memegang bagian luar sarung tanga, lalu masukkan jari tangan ke dalam
sarung tangan
4) Betulkan dan rapihkan sarung tangan, sesuaikan posisi jari-jari
5) Jaga tangan agar tidak menyentuh area yang tidak steril
6) Jika telah selesai, ambil ujung sarung tangan dari tangan non dominan
dan lepaskan dengan cara membalikkannya, sehingga daerah yang
terkontaminasi berada di dalam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 144

7) Pegang sarung tangan yang sudah terlepas dengan tangan dominan


8) Masukkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan ke dalam
sarung tangan yang masih terpasang
9) Pegang bagian dalam sarung tangan dan lepaskan dengan bagian dalam
sarung tangan disebelah luar, lalu letakkan pada kantong infeksius

Menggunakan sarung tangan Melepaskan sarung tangan

h. Cuci tangan sesuai prosedur

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi apakah ada cairan tubuh klien yang terciprat ke tubuh atau
pakaian perawat
b. Mengevaluasi apakah terjadi cedera saat tindakan keperawatan

8. Dokumentasi
a. Catat jika terjadi cedera atau kecelakaan kerja

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Mandiri
d. Teliti
e. Rapih

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 145

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Persiapan alat
b) Cuci tangan
2 Cuci tangan sesuai prosedur
3 Keringkan tangan
4 Menggunakan dan melepaskan
gaun operasi:
a) Masukkan tangan ke lengan
baju
b) Ikatkan tali tanpa menyentuh
bagian depan
c) Jika telah selesai, lepaskan
ikatan gaun pada leher
d) Lepaskan tangan dari lengan
baju
e) Pegang gaun bagian dalam
pada bahu dan lipat dari dalam
keluar
5 Menggunakan dan melepaskan
skort/ celemek
a) Pegang tali penggantung
celemek, masukkan melalui
kepala
b) Ikat tali pinggang kanan dan
kiri
c) Jika telah selesai, buka ikatan
celemek
d) Lepaskan celemek melalui
kepala
6 Menggunakan dan melepaskan
penutup kepala
a) Mengambil penutup kepala
lalu pasangkan dengan posisi
pengikat di belakang kepala
b) Usahakan seluruh rambut
tertutup
c) Ikat penutup kepala
d) Jika telah selesai, lepaskan
ikatan penutup kepala
7 Menggunakan dan melepaskan
masker
a) Tentukan tepi atas atau bawah
masker
b) Pasang masker menutupi
hidung dan mulut, kemudian
ikat tali nya

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 146

c) Jika telah selesai, lepaskan


ikatan tali-talinya kemudian
lipat masker dengan bagian
luar di sebelah dalam
8 Menggunakan dan melepaskan
sarung tangan
a) Identifikasi sarung tangan
kanan dan kiri
b) Kenakan sarung tangan pada
tangan yang lebih dominan
(tangan kanan)
c) Ambil sarung tangan yang
kedua dengan tangan dominan
d) Betulkan dan rapihkan sarung
tangan, sesuaikan posisi jari-
jari
e) Jaga tangan agar tidak
menyentuh area yang tidak
steril
f) Jika telah selesai, lepaskan
dengan bagian dalam sarung
tangan disebelah luar
9 Letakkan pada kantong infeksius
10 Cuci tangan
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 147

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Persiapan alat
b) Cuci tangan
2 Cuci tangan sesuai prosedur
3 Keringkan tangan
4 Menggunakan dan melepaskan gaun operasi:
a) Masukkan tangan ke lengan baju
b) Ikatkan tali tanpa menyentuh bagian depan
c) Jika telah selesai, lepaskan ikatan gaun pada leher
d) Lepaskan tangan dari lengan baju
e) Pegang gaun bagian dalam pada bahu dan lipat dari dalam keluar
5 Menggunakan dan melepaskan skort/ celemek
a) Pegang tali penggantung celemek, masukkan melalui kepala
b) Ikat tali pinggang kanan dan kiri
c) Jika telah selesai, buka ikatan celemek
d) Lepaskan celemek melalui kepala
6 Menggunakan dan melepaskan penutup kepala
a) Mengambil penutup kepala lalu pasangkan
b) Usahakan seluruh rambut tertutup
c) Ikat penutup kepala
d) Jika telah selesai, lepaskan ikatan penutup kepala
7 Menggunakan dan melepaskan masker
a) Tentukan tepi atas atau bawah masker
b) Pasang masker menutupi hidung dan mulut, kemudian ikat tali
c) Jika telah selesai, lepaskan ikatan
8 Menggunakan dan melepaskan sarung tangan
a) Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri
b) Kenakan sarung tangan pada tangan yang lebih dominan
c) Ambil sarung tangan yang kedua dengan tangan dominan
d) Betulkan dan rapihkan sarung tangan, sesuaikan posisi jari-jari
e) Jaga tangan agar tidak menyentuh area yang tidak steril
f) Jika telah selesai, lepaskan
9 Letakkan pada kantong infeksius
10 Cuci tangan
SUBTOTAL
TOTAL
CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 148

BACKRUB

1. Pengertian
Tindakan keperwatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam
memenuhi kebutuhan rasa nyaman pada daerah superficial atau pada otot/ tulang.
Tindakan masase ini hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat
terganggunya sirkulasi.
2. Tujuan
a. Meningkatkan relaksasi otot
b. Mengurangi ketegangan otot
c. Menstimulasi sirkulasi darah
3. Prinsip
Pilih waktu yang tepat untuk tindakan seperti pada pagi hari setelah mandi,
sebelum tidur dan waktu lain yang sesuai kebutuhan pencapaian relaksasi dan
kenyamanan klien. Terdapat 5 tipe masase, yaitu:
a. Teknik gerakan selang seling
b. Teknik remasan
c. Teknik gerakan menggesek
d. Teknik Effleurage : memijat tubuh (gerakan memutar)
e. Teknik Petrissage : membuat pijatan yang cepat pada kulit, jaringan subkutan
dan otot (seperti mencubit)
f. Teknik tekanan menyikat
4. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Minyak atau body lotion untuk masase
2) Handuk
b. Persiapan klien
1) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
2) Atur posisi klien
5. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Bantu klien untuk tidur telungkup, dan lepaskan baju atau buka bagian
belakangnya saja
h. Hangatkan minyak atau body lotion dengan menggosoknya di tangan perawat
i. Lakukan masase dengan menggunakan telapak tangan dan jari dengan
tekanan halus
j. Teknik masase dengan gerakan tangan
selang seling (tekanan pendek, cepat dan
bergantian tangan) dengan menggunakan
telapak tangan dan jari dengan memberikan
tekanan ringan

k. Teknik remasan (mengusap otot bahu),


dapat dilakukan bila nyeri terjadi pada daerah di sekitar bahu

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 149

l. Teknik masase dengan gerakan menggesek dengan mengunakan ibu jari dan
gerakan memutar. Masase ini dilakukan bila nyeri dirasakan di daerah
punggung dan pinggang secara menyeluruh

m. Teknik effleurage dengan cara menempatkan tangan perawat di punggung


bagian bawah, gunakan telapak tangan dan ibu jari lakukan masase perlahan
ke arah leher

n. Teknik petrissage dengan menekan punggung secara horizontal

o. Teknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari, digunakan pada


akhir masase daerah pinggang

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 150

p. Rapikan alat dan klien


q. Cuci tangan
6. Evaluasi
a. Evaluasi adanya tanda-tanda relaksasi
b. Evaluasi penurunan nyeri
7. Dokumentasi
a. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
b. Dokumentasi respon klien
8. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 151

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : BACKRUB
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam
terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Atur posisi klien
3 Teknik masase dengan gerakan
tangan selang seling
4 Teknik remasan (mengusap otot
bahu)
5 Teknik masase dengan gerakan
menggesek secara memutar
6 Teknik effleurage dengan cara
lakukan masase perlahan dari
punggung bawah ke arah leher
7 Teknik petrissage dengan
menekan punggung secara
horizontal
8 Teknik tekanan menyikat dengan
menggunakan ujung jari pada
daerah pinggang
9 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 152

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : BACKRUB
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Atur posisi klien
3 Teknik masase dengan gerakan tangan selang seling
4 Teknik remasan (mengusap otot bahu)
5 Teknik masase dengan gerakan menggesek secara memutar
6 Teknik effleurage dengan cara lakukan masase perlahan dari
punggung bawah ke arah leher
7 Teknik petrissage dengan menekan punggung secara horizontal
8 Teknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari pada
daerah pinggang
9 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 153

MENGGANTI ALAT TENUN (BEDMAKING)

1. Pengertian
Kegiatan mengganti alat tenun klien yang kotor dengan alat tenun yang bersih

2. Tujuan
a. Meningkatkan kenyamanan klien
b. Meminimalkan sumber-sumber iritasi pada kulit klien

3. Indikasi
a. Klien dengan keterbatasan imobilisasi
b. Alat tenun yang kotor

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Laken (sprei)
b. Perlak
c. Stick laken (pengalas)
d. Selimut
e. Sarung bantal
f. Sarung guling

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Kaji kemampuan mobilisasi klien
h. Pasang pengaman sisi tempat tidur yang berlawanan dari arah perawat
i. Miringkan klien ke sisi yang berlawanan dari arah perawat yang akan
mengganti tenun
j. Buka bagian ujung dari sprei, perlak dan pengalas. Gulung dengan bagian
kotor berada di dalam. Gulung hingga ke tengah tempat tidur
k. Letakkan sprei, perlak dan pengalas yang baru dengan menggulung bagian
yang bersih berada di dalamnya
l. Lakukan penyudutan pada ujung-ujung sprei dan masukkan tepi sprei beserta
perlak dan pengalas
m. Lepaskan pengaman sisi tempat tidur yang tadi dipasang dan pasang kembali
pada sisi seberangnya
n. Miringkan klien ke sisi tempat tidur yang telah dipasangkan sprei, perlak dan
pengalas yang bersih
o. Tarik gulungan sprei, perlak dan pengalas yang kotor, sambil menarik
gulungan sprei, perlak dan pengalas yang bersih
p. Lakukan kembali penyudutan pada ujung-ujung sprei dan masukkan tepi
sprei beserta perlak dan pengalas
q. Posisikan kembali klien pada keadaan terlentang ditengah
r. Ambil perlahan bantal dari bawah kepala klien
s. Satu tangan menggenggam bagian dalam bantal dan tangan yang lain
membuka sarung bantal degan bagian yang luar dimasukkan ke dalam

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 154

t. Pasang sarung bantal yang baru


u. Kebalikan bantal ke bawah kepala klien
v. Ganti selimut klien dengan selimut baru yang bersih
w. Rapihkan klien dan alat tenun yang kotor
x. Cuci tangan

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien

8. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang telah dilakukan
b. Catat respon klien

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
a. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 155

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : BEDMAKING
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Kaji kemampuan mobilisasi klien
3 Pasang pengaman tempat tidur
yang berlawanan arah perawat
4 Miringkan klien ke sisi yang
berlawanan dari arah perawat
5 Buka bagian ujung dari sprei,
perlak dan pengalas. Gulung
hingga ke tengah tempat tidur
6 Letakkan sprei, perlak dan
pengalas yang baru dan
menggulung bagian yang bersih
7 Lakukan penyudutan pada ujung-
ujung sprei dan masukkan tepi
sprei beserta perlak dan pengalas
8 Lepaskan pengaman tempat tidur
yang tadi dipasang dan pasang
kembali pada sisi seberangnya
9 Miringkan klien ke arah
sebaliknya
10 Tarik gulungan yang kotor dan
menarik gulungan yang bersih
11 Lakukan kembali penyudutan
12 Posisikan kembali klien pada
keadaan terlentang ditengah
13 Ambil perlahan bantal dari bawah
kepala klien
14 Satu tangan menggenggam bagian
dalam bantal dan tangan yang lain
membuka sarung bantal dengan
bagian yang luar dimasukkan ke
dalam
15 Pasang sarung bantal yang baru
16 Kebalikan bantal ke bawah kepala
klien
17 Ganti selimut klien dengan
selimut baru yang bersih
18 Lakukan tindakan akhir:
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 156

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : BEDMAKING
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Kaji kemampuan mobilisasi klien
3 Pasang pengaman tempat tidur yang berlawanan arah perawat
4 Miringkan klien ke sisi yang berlawanan dari arah perawat
5 Buka bagian ujung dari sprei, perlak dan pengalas. Gulung hingga
ke tengah tempat tidur
6 Letakkan sprei, perlak dan pengalas yang baru dan menggulung
bagian yang bersih
7 Lakukan penyudutan pada ujung-ujung sprei dan masukkan tepi
sprei beserta perlak dan pengalas
8 Lepaskan pengaman tempat tidur yang tadi dipasang dan pasang
kembali pada sisi seberangnya
9 Miringkan klien ke arah sebaliknya
10 Tarik gulungan yang kotor dan menarik gulungan yang bersih
11 Lakukan kembali penyudutan
12 Posisikan kembali klien pada keadaan terlentang ditengah
13 Ambil perlahan bantal dari bawah kepala klien
14 Satu tangan menggenggam bagian dalam bantal dan tangan yang
lain membuka sarung bantal dengan bagian yang luar dimasukkan
ke dalam
15 Pasang sarung bantal yang baru
16 Kebalikan bantal ke bawah kepala klien
17 Ganti selimut klien dengan selimut baru yang bersih
18 Lakukan tindakan akhir:
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 157

CUCI TANGAN

1. Pengertian
Membersihkan tangan dari kotoran dengan sabun dan air mengalir, ataupun
antiseptic/ handrub

2. Tujuan
a. Menjaga kebersihan
b. Mencegah infeksi nosokomial/ infeksi silang

3. Indikasi
Setiap tindakan keperawatan

4. Prinsip
Cuci tangan wajib dilakukan dalam 5 momen:

5. Peralatan
a. Sabun/ handrub
b. Air mengalir
c. Tisuue pengering

6. Prosedur
a. Basuh tangan dengan air
b. Tuangkan sabun secukupnya atau menggunakan handrub
c. Gosok kedua telapak tangan dengan cara memutar tangan kanan di atas
tangan kiri

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 158

d. Gosok punggung tangan dan sela jari tangan bagian luar dengan berlawanan
arah bergantian
e. Gosok sela-sela jari bagian dalam bergantian
f. Gosok punggung jari dengan gerakan setengah memutar bolak balik
g. Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dan ibu jari bagian bawah dengan
gerakan melingkar bergantian
h. Bersihkan sela kuku/ ujung jari dengan cara menggosokkan ujung jari dengan
memutar di telapak tangan bergantian
i. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
j. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue pengeri

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 159

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : CUCI TANGAN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Basuh tangan dengan air
3 Tuangkan sabun secukupnya atau
menggunakan handrub
4 Gosok kedua telapak tangan dengan cara
memutar tangan kanan di atas tangan kiri
5 Gosok punggung tangan dan sela jari tangan
bagian luar dengan berlawanan arah bergantian
6 Gosok sela-sela jari bagian dalam bergantian
7 Gosok punggung jari dengan gerakan setengah
memutar bolak balik
8 Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dan ibu
jari bagian bawah dengan gerakan melingkar
bergantian
9 Bersihkan sela kuku/ ujung jari dengan cara
menggosokkan ujung jari dengan memutar di
telapak tangan bergantian
10 Bilas kedua tangan dengan air mengalir
11 Keringkan tangan dengan menggunakan tissue
pengering
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikaN
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 160

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : CUCI TANGAN
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Basuh tangan dengan air
3 Tuangkan sabun secukupnya atau menggunakan handrub
4 Gosok kedua telapak tangan dengan cara memutar tangan kanan
di atas tangan kiri
5 Gosok punggung tangan dan sela jari tangan bagian luar dengan
berlawanan arah bergantian
6 Gosok sela-sela jari bagian dalam bergantian
7 Gosok punggung jari dengan gerakan setengah memutar bolak
balik
8 Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dan ibu jari bagian bawah
dengan gerakan melingkar bergantian
9 Bersihkan sela kuku/ ujung jari dengan cara menggosokkan ujung
jari dengan memutar di telapak tangan bergantian
10 Bilas kedua tangan dengan air mengalir
11 Keringkan tangan dengan menggunakan tissue pengering
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 161

MENGGANTI PAKAIAN PASIEN

1. Pengertian
Merupakan tindakan pakaian kotor pasien dengan pakaian yang bersih

2. Tujuan
a. Meningkatkan kenyamanan pasien
b. Menjaga kebersihan diri pasien
c. Meningkatkan hargadiri dan gambaran diri pasien dengan menciptakan
suasana yang rapi, bersih, dan nyaman.
d. Mengontrol penyebab berkembangnya mikroorganisme

3. Indikasi
a. Pasien dengan keterbatasan kemampuan untuk mengganti pakaian secara
mandiri
b. Mengganti pakaian pasien yang kotor

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Pakaian bersih

6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien

7. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang telah dilakukan
b. Catat respon klien

8. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
a. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 162

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MENGGANTIKAN PAKAIAN PASIEN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengidentifikasi kemampuan pasien
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan alat
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur
6 Memberi kesempatan pasien bertanya
7 Menanyakan persetujuan pasien
8 Menjaga privasi pasien
9 Mengenakan sarung tangan bersih
10 Membuka pakaian yang kotor dengan
melepas salah satu sisi lengan.
*bila terpasang infus maka klem
terlebih dahulu bagian yang
terpasang infus. Lepas sisi lengan
yang tidak terpasang infus terlebih
dahulu
11 Menggulung pakaian hingga
kepunggung klien
12 Lepas bagian lengan sisi yang lainnya
13 Lepas dan angkat pakaian yang kotor
lalu letakan ditempat linen kotor
14 Masukan baju bersih kekepala pasien
15 Masukan sisi lengan, jika terpasang
infus, masukan lengan yang
terpasang infus terlebih dahulu.
Jika tidak terpasang infus maka
masukan tangan kanan terlebih
dahulu disusul dengan tangan kiri
16 Rapikan pakaian
17 Berikan posisi nyaman kepada pasien
18 Merapikan pakaian pasien
19 Merapikan alat dan bahan
20 Mengevaluasi respon pasien
21 Mengucapkan salam
22 Mencuci tangan
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 163

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA


Dosen Pembimbing Praktikum
PERFORMANCE CHECKLIST : MENGGANTIKAN PAKAIAN PASIEN
PENILAIAN
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Mengidentifikasi kemampuan pasien
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan alat
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur
6 Memberi kesempatan pasien bertanya
7 Menanyakan persetujuan pasien
8 Menjaga privasi pasien
9 Mengenakan sarung tangan bersih
10 Membuka pakaian yang kotor dengan melepas salah satu sisi
lengan.
*bila terpasang infus maka klem terlebih dahulu bagian yang
terpasang infus. Lepas sisi lengan yang tidak terpasang infus
terlebih dahulu
11 Menggulung pakaian hingga kepunggung klien
12 Lepas bagian lengan sisi yang lainnya
13 Lepas dan angkat pakaian yang kotor lalu letakan ditempat linen
kotor
14 Masukan baju bersih kekepala pasien
15 Masukan sisi lengan, jika terpasang infus, masukan lengan yang
terpasang infus terlebih dahulu.
Jika tidak terpasang infus maka masukan tangan kanan terlebih
dahulu disusul dengan tangan kiri
16 Rapikan pakaian
17 Berikan posisi nyaman kepada pasien
18 Merapikan pakaian pasien
19 Merapikan alat dan bahan
20 Mengevaluasi respon pasien
21 Mengucapkan salam
22 Mencuci tangan
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 163

KEBUTUHAN DASAR
ELIMINASI

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 164

HUKNAH

1. Pengertian
Memasukkan cairan ke dalam rectum dan kolon melalui dubur
2. Tujuan
a. Merangsang peristaltic usus dan defekasi untuk mengatasi konstipasi
b. Mempersihkan kolon untuk persiapan operasi/ pemeriksaan diagnostic
c. Memberikan terapi
3. Indikasi
a. Klien konstipasi
b. Persiapan operasi/ pemeriksaan yang memerlukan pengosongan saluran cerna
(usus)
4. Prinsip
a. Jumlah cairan enema yang diberikan tergantung pada macam dan tujuan
enema, usia dan kemampuan pasien
b. Enema diberikan pada suhu cukup hangat 40,5- 430C (dewasa) dan 370C
(anak)
c. Cairan sabun yang terlalu banyak dapat mengiritasi mukosa kolon
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan
2) Pengalas
3) Enema set
4) Air hangat
5) Cairan enema
6) Selimut mandi
7) Tisu dan bengkok
8) Pispot
9) Jelly
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Pasang pengalas
h. Buka area rectal yang diperlukan. Atur posisi klien miring ke kiri (untuk
enema rendah) atau miring ke kanan (untuk enema tinggi) dengan posisi sims
i. Pakai sarung tangan
j. Siapkan enema set
k. Lumasi ujung kanula dengan jelly 7,5 – 10 cm
l. Anjurkan klien untuk rileks dan bernapas dalam
m. Masukkan ujung kanula secara perlahan 7,5 – 10cm (dewasa), 5 – 7,5 cm
(anak), 2,5 – 3,75 cm (bayi)
n. Alirkan cairan enema degan membuka klem dan tinggikan container
perlahan, 30 - 45cm (untuk enema tinggi) dan 75 cm (untuk enema rendah)
o. Tarik kanula secara perlahan bila sudah seesai
p. Anjurkan klien tidak mengejan selama 5-10 menit atau sesuai kemampuan
klien

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 165

q. Bantu klien defekasi dan bersihkan


r. Rapihkan klien dan alat
s. Cuci tangan
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
c. Mencatat jumlah, warna, konsistensi, bau dari feces
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 166

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : HUKNAH
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang pengalas
3 Atur posisi klien
4 Pakai sarung tangan
5 Siapkan enema set
6 Lumasi ujung kanula dengan jelly
7 Anjurkan klien untuk rileks dan bernapas
dalam
8
Masukkan ujung kanula secara perlahan
9 Alirkan cairan enema degan membuka
klem dan tinggikan container perlahan
10 Tarik kanula secara perlahan bila sudah
seesai
11 Anjurkan klien tidak mengejan selama 5-
10 menit atau sesuai kemampuan klien
12 Bantu klien defekasi dan bersihkan
13 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 167

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : HUKNAH
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang pengalas
3 Atur posisi klien
4 Pakai sarung tangan
5 Siapkan enema set
6 Lumasi ujung kanula dengan jelly
7 Anjurkan klien untuk rileks dan bernapas dalam
8 Masukkan ujung kanula secara perlahan
9 Alirkan cairan enema degan membuka klem dan tinggikan
container perlahan
10 Tarik kanula secara perlahan bila sudah seesai
11 Anjurkan klien tidak mengejan selama 5-10 menit atau sesuai
kemampuan klien
12 Bantu klien defekasi dan bersihkan
13 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 168

PEMASANGAN KATETER KONDOM

1. Pengertian
Kondom kateter adalah alat drainase urin eksternal berbentuk kondom yang
mudah digunakan dan aman, hanya untuk klien pria
2. Tujuan
a. Agar urin tidak mengotori alat tenun klien
b. Menjaga kebersihan dan resiko lecet pada kulit
3. Indikasi
a. Klien dengan masalah inkontinensia
b. Klien yang masih mempunyai kemampuan mengosongkan kandung kemih
secara spontan
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan dispossible
2) Kondom kateter
3) Plester
4) Kassa
5) Urin bag
6) Perlak
7) Handuk dan washlap
8) Air hangat dan sabun
9) Selimut mandi
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
3) Posisikan klien supine
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Pasang perlak
h. Siapkan urin bag dengan menggantungkannya ke sisi tempat tidur
i. Bantu posisikan klien
j. Letakkan selimut di atas perut klien dan tutup ekstremitas bawahnya dengan
selimut mandi, sehingga hanya genitalia yang terlihat
k. Bersihkan genetalia dengan sabun dan air, lalu keringkan
l. Genggam batang penis klien dengan hati-hati menggunakan tangan kiri (non-
dominan)
m. Gunakan tangan kanan (dominan) untuk memegang kantong kondom pada
ujung penis dan dengan perlahan pasangkan pada batang penis

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 169

n. Sisakan 2,5 – 5 cm ruang antara glans penis dan ujung kondom kateter
o. Lilit kondom kateter dengan kassa, lalu berikan plester
p. Hubungkan urin bag pada ujung kondom kateter
q. Posisikan klien pada posisi yang nyaman
r. Rapihkan alat-alat
s. Lepas sarung tangan, cuci tangan
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
c. Mencatat banyaknya urin yang tertampung di urin bag
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 170

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PEMASANGAN KATETER KONDOM
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang perlak
3 Siapkan urin bag dengan
menggantungkannya ke sisi
tempat tidur
4 Bantu posisikan klien
5 Bersihkan genetalia lalu
keringkan
6 Pasangkan kondom kateter pada
penis klien
7 Fiksasi kondom kateter dengan
kassa, lalu berikan plester
8 Hubungkan urin bag pada ujung
kondom kateter
9 Posisikan klien pada posisi yang
nyaman
10 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 171

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : PEMASANGAN KATETER KONDOM
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang perlak
3 Siapkan urin bag dengan menggantungkannya ke sisi tempat tidur
4 Bantu posisikan klien
5 Bersihkan genetalia lalu keringkan
6 Pasangkan kondom kateter pada penis klien
7 Fiksasi kondom kateter dengan kassa, lalu berikan plester
8 Hubungkan urin bag pada ujung kondom kateter
9 Posisikan klien pada posisi yang nyaman
10 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 172

MENGGANTI POPOK/ DIAPERS PASIEN

1. Pengertian
Adalah tindakan mengganti popok atau diapers pasien dengan yang baru.
Penggunaan diapers pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran atau
pasien gangguan mobilitas fisik sehingga tidak dapat melakukan BAB dan BAK
di toilet.
2. Tujuan
a. Memantau pola eliminasi
3. Indikasi
Klien dengan keterbatasan mobilisasi
Pasien dengan gangguan mobilitas fisik
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan dispossible
2) Popok/diapers
3) Air bersih
4) Pengalas
5) Tissue basah atau kertas kloset
6) Tempat sampah / plastik kuning infeksius
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan penggantian diapers pada pasien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada pasien
6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
7. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
c. Mencatat jumlah, warna, konsistensi, bau dari urin pada diapers
8. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 173

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MENGGANTI POPOK ATAU DIAPERS
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Gunakan sarung tangan
3 Tempatkan pengalas di bawah bokong
klien, lalu lepaskan pakaian bawah
pasien
4 Lepaskan perekat diapers pasien,
dikedua sisi, kemudian menggulung
bagian ujung diapers depan kebagian
bawah genitalia
5 Menggulung sisi samping terjauh dari
sisi diapers di gulung kebawah hingga
kebagian samping bokong
6 Bantu pasien mengubah posisi menjadi
sims
7 Lepaskan diapers pasien, masukan
kedalam plastik kuning
8 Bersihkan area genitalia hingga bokong
dengan gerakan dari depan kebelakang
dengan air atau pun dengan tisue basah
9 Setelah bersih, pasang popok yang baru,
masukan diapers ke bagian bokong yang
membelakangi perawat, masukan hingga
kelipatan paha
10 Bantu pasien kembali keposisi semula
supine
11 Merapikan ujung diapers yang terjauh
dari perawat, rapikan posisi diapers,
lekatkan
Merapikan pasien dan alat
Mengevaluasi respon pasien terhadap
tindakan yang dilakukan
Memberi salam
Cuci tangan
Dokumentasikan hasil kegiatan
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 174

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : MENGGANTI DIAPERS PASIEN
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Gunakan sarung tangan
3 Tempatkan pengalas di bawah bokong klien, lalu lepaskan
pakaian bawah pasien
4 Lepaskan perekat diapers pasien, dikedua sisi, kemudian
menggulung bagian ujung diapers depan kebagian bawah
genitalia
5 Menggulung sisi samping terjauh dari sisi diapers di gulung
kebawah hingga kebagian samping bokong
6 Bantu pasien mengubah posisi menjadi sims
7 Lepaskan diapers pasien, masukan kedalam plastik kuning
8 Bersihkan area genitalia hingga bokong dengan gerakan dari
depan kebelakang dengan air atau pun dengan tisue basah
9 Setelah bersih, pasang popok yang baru, masukan diapers ke
bagian bokong yang membelakangi perawat, masukan hingga
kelipatan paha
10 Bantu pasien kembali keposisi semula supine
11 Merapikan ujung diapers yang terjauh dari perawat, rapikan
posisi diapers, lekatkan
Merapikan pasien dan alat
Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan
Memberi salam
Cuci tangan
Dokumentasikan hasil kegiatan
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 175

PEMBERIAN PISPOT DAN URINAL

1. Pengertian
Pispot adalah alat yang digunakan untuk menampung feces dan urin, sedangkan
urinal adalah alat yang digunakan untuk menampung urin, terutama urin klien
pria
2. Tujuan
a. Menjaga kebersihan dan mencegah lecet pada kulit
b. Membantu pemenuhan eliminasi pada kien dengan keterbatasan gerak
c. Untuk membiasakan klien mengosongkan rectum atau kandung kemih pada
tertentu
3. Indikasi
Klien dengan keterbatasan mobilisasi
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Sarung tangan dispossible
2) Pispot atau urinal
3) Selimut mandi
4) Pengalas
5) Tissue basah atau kertas kloset
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Pasang selimut mandi dan turunkan selimut
h. Tempatkan pengalas di bawah bokong klien
i. Buka pakaian bawah klien
j. Minta klien menekuk lutut dan mengangkat bokongnya
k. Pakai sarung tangan dispossible
l. Tempatkan pispot atau urinal dengan hati-hati di bawah bokong klien
m. Rapikan selimut mandi menutupi klien di atas pispot
n. Minta klien memencet bel jika telah selesai
o. Angkat urinal atau pispot jika klien telah selesai
p. Bersihkan daerah kemaluan, dubur dan anus klien
q. Kembalikan klien ke posisi semula
r. Angkat selimut mandi klien
s. Rapihkan dan bersihkan alat
t. Cuci tangan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 176

7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
c. Mencatat jumlah, warna, konsistensi, bau dari urin dan feces
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 177

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PEMBERIAN PISPOT DAN URINAL
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan
dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang selimut mandi
3 Tempatkan pengalas di bawah
bokong klien
4 Buka pakaian bawah klien
5 Minta klien menekuk lutut dan
mengangkat bokongnya
6 Pakai sarung tangan dispossible
7 Tempatkan pispot atau urinal dengan
hati-hati di bawah bokong klien
8 Minta klien memencet bel jika telah
selesai
9 Angkat urinal atau pispot jika klien
telah selesai
10 Bersihkan daerah kemaluan, dubur
dan anus klien
11 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 178

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : PEMBERIAN PISPOT DAN URINAL
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
2 Pasang selimut mandi
3 Tempatkan pengalas di bawah bokong klien
4 Buka pakaian bawah klien
5 Minta klien menekuk lutut dan mengangkat bokongnya
6 Pakai sarung tangan dispossible
7 Tempatkan pispot atau urinal dengan hati-hati di bawah bokong
klien
8 Minta klien memencet bel jika telah selesai
9 Angkat urinal atau pispot jika klien telah selesai
10 Bersihkan daerah kemaluan, dubur dan anus klien
11 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 179

PENGAMBILAN SPECIMEN URIN DAN FECES

1. Pengertian
Suatu tindakan mengambil sejumlah urin atau feces sebagai sampel untuk
pemeriksaan laboratorium
2. Tujuan
Mengambil sampel yang tidak terkontaminasi untuk menganalisa tes diagnostik
3. Indikasi
Klien yang akan dilakukan pemeriksaan tes urin dan feces
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Botol/ wadah tempat sampel urin
2) Botol/ wadah tempat sampel feces
3) Sarung tangan dispossible
4) Pispot/ urinal
5) Bengkok
6) Pengalas
7) Lidi watton steril
8) Etiket
9) Formulir pemeriksaan
10) Menurut cara pengambilan sampel urin:
a) Melalui kateter:
 Spuilt 10cc bila kateter mempunyai port menggunakan jarum no
21G atau 22G
 Arteri klem
 Alcohol swab
b) Dengan cara mmid stream:
 Baskom berisi air hangat dan sabun
 Washlap/ handuk
 Pinset steril dan kapas bethadin
b. Persiapan klien
1) Identifikasi kebutuhan ambulasi klien
2) Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan pada klien
6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Pakai sarung tangan dispossible
h. Melakukan pengambilan sampel urin
1) Melalui kateter
a) Klem selang urin bag selama kurang lebih 30 menit
b) Letakkan pengalas di bawah tempat pengambilan urin
c) Kateter dengan port:
 Mendesinfeksi lokasi penusukan dengan alkohol swab
 Menusukkan jarum dengan sudut 900 pada port
 Melakukan aspirasi urin sebanyak ± 3 – 5 cc untuk pemeriksaan
kultur urin, atau ± 10-20 cc untuk pemeriksaan urin lengkap

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 180

 Pindahkan urin dari spuilt ke dalam botol/ wadah tempat sampel


urin
d) Kateter tanpa port:
 Mendesinfeksi sambungan kateter dan selang urin bag dengan
alkohol swab
 Membuka sambungan tersebut dengan hati-hati, pegang selang di
atas sambungan ± 5cc, jaga jarak agar tidak terkontaminasi
 Memasukkan urin ke dalam botol/ wadah tempat sampel urin
(jangan sampai bersentuhan dengan ujung kateter)
 Mendesinfeksi selang kateter dengan alkohol swab kemudian
sambungkan kembali selang kateter dengan urin bag
e) Buka klem
2) Dengan cara mid stream
a) Letakkan pengalas di bawah bokong klien
b) Lepaskan pakaian bawah klien, dan atur posisi dorsal recumbent
(wanita), atau supine (pria)
c) Bersihkan area genitalia klien dengan menggunakan air hangat +
sabun, kemudian keringkan dengan handuk
d) Bersihkan area meatus uretra dengan kapas/ kassa yang telah diberi
bethadine atau antiseptic yang direkomendasikan
e) Anjurkan klien untuk berkemih
f) Tampung urin yang pertama keluar dalam wadah, kemudian tampung
urin yang keluar selanjutnya dalam wadah sampai 10-20 cc dan
anjurkan klien untuk menuntaskan berkemihnya
i. Melakukan pengambilan sampel feces
1) Pengambilan feces segar:
a) Letakkan pengalas di bawah bokong klien
b) Lepaskan pakaian bawah klien, atur posisi untuk buang air besar
c) Letakkan penampung feces dibawah bokong klien
d) Ambil sampel feces sebanyak yang dibutuhkan dengan lidi:
 Feces padat : 2-5 g
 Feces cair: 10-15 cc
2) Pengambilan feces secara usap rectal:
a) Letakkan pengalas di bawah bokong klien
b) Lepaskan pakaian bawah klien, atur posisi
c) Ambil feces menggunakan lidi watton steril
d) Putar 3600 pada mukosa rectal dengan kedalaman 1-2 cm
e) Masukkan ke dalam wadah pemeriksaan feces dan tutup rapat
j. Tempelkan etiket pemeriksaan pada botol/ wadah yang telah terisi, lalu
tempatkan di tempat yang aman
k. Kembalikan posisi klien
l. Rapihkan klien dan alat
m. Cuci tangan
7. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien
8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah dilakukan tindakan
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 181

d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 182

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST: PENGAMBILAN SPECIMEN URIN DAN FECES
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tindakan awal:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Evaluasi/ validasi
c) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d) Persiapan alat
e) Jaga privasi klien
f) Cuci tangan
g) Pakai sarung tangan dispossible
Melakukan pengambilan sampel urin
2 Klem selang urin bag selama kurang lebih
30 menit
3 Letakkan pengalas di bawah tempat
pengambilan urin
4 Kateter dengan port:
a. Mendesinfeksi lokasi penusukan
b. Menusukkan jarum dengan sudut 900
pada port
c. Melakukan aspirasi urin
d. Pindahkan urin dari spuilt ke dalam
botol/ wadah tempat sampel urin
5 Kateter tanpa port:
a. Mendesinfeksi sambungan kateter
b. Membuka sambungan tersebut dengan
hati-hati
c. Memasukkan urin ke dalam botol/
wadah tempat sampel urin (jangan
sampai bersentuhan dengan ujung
kateter)
d. Mendesinfeksi selang kateter kemudian
sambungkan kembali selang kateter
dengan urin bag
6 Buka klem
7 Dengan cara mid stream
a. Letakkan pengalas di bawah bokong
klien
b. Lepaskan pakaian bawah klien
c. Atur posisi klien
d. Lakukan perineal hygiene/
membersihkan area genital
e. Anjurkan klien untuk berkemih
f. Tampung urin dalam wadah
Melakukan pengambilan sampel feces
8 Letakkan pengalas di bawah bokong klien
9 Lepaskan pakaian bawah klien, atur posisi
untuk buang air besar
10 Pengambilan feces segar:

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 183

a. Letakkan penampung feces dibawah


bokong klien
b. Ambil sampel feces sebanyak yang
dibutuhkan dengan lidi
11 Pengambilan feces secara usap rectal:
a. Ambil feces menggunakan lidi watton
steril
b. Putar 3600 pada mukosa rectal dengan
kedalaman 1-2 cm
c. Masukkan ke dalam wadah
pemeriksaan feces dan tutup rapat
12 Tempelkan etiket pemeriksaan pada botol/
wadah yang telah terisi, lalu tempatkan di
tempat yang aman
13 Lakukan tindakan akhir:
a) Merapikan klien dan alat
b) Mengevaluasi respon klien
c) Melakukan kontrak kegiatan
selanjutnya
d) Mengucap salam
e) Cuci tangan
f) Dokumentasi
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
Modul Praktikum Keperawatan Dasar | 184

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : PENGAMBILAN SPECIMEN URIN DAN FECES
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
Melakukan pengambilan sampel urin
2 Klem selang urin bag selama kurang lebih 30 menit
3 Letakkan pengalas di bawah tempat pengambilan urin
4 Kateter dengan port:
a. Mendesinfeksi lokasi penusukan
b. Menusukkan jarum dengan sudut 900 pada port
c. Melakukan aspirasi urin
d. Pindahkan urin dari spuilt ke botol/ wadah tempat sampel urin
5 Kateter tanpa port:
a. Mendesinfeksi sambungan kateter
b. Membuka sambungan tersebut dengan hati-hati
c. Memasukkan urin ke dalam botol/ wadah tempat sampel urin
(jangan sampai bersentuhan dengan ujung kateter)
d. Mendesinfeksi kemudian sambungkan kembali dengan urin bag
6 Buka klem
7 Dengan cara mid stream
a. Letakkan pengalas di bawah bokong klien
b. Lepaskan pakaian bawah klien
c. Atur posisi klien
d. Lakukan perineal hygiene/ membersihkan area genital
e. Anjurkan klien untuk berkemih
f. Tampung urin dalam wadah
Melakukan pengambilan sampel feces
8 Letakkan pengalas di bawah bokong klien
9 Lepaskan pakaian bawah klien, atur posisi untuk buang air besar
10 Pengambilan feces segar:
a. Letakkan penampung feces dibawah bokong klien
b. Ambil sampel feces sebanyak yang dibutuhkan dengan lidi
11 Pengambilan feces secara usap rectal:
a. Ambil feces menggunakan lidi watton steril
b. Putar 3600 pada mukosa rectal dengan kedalaman 1-2 cm
c. Masukkan ke dalam wadah pemeriksaan feces dan tutup rapat
12 Tempelkan etiket pemeriksaan pada wadah yang telah terisi
13 Lakukan tindakan akhir
SUBTOTAL
TOTAL
CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 184

KEBUTUHAN
KESEIMBANGAN
SUHU TUBUH

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 185

PENGUKURAN SUHU TUBUH

1. Pengertian
Tindakan melakukan pemeriksaan suhu tubuh baik secara oral, aksila, maupun
rectal dengan menggunakan thermometer

2. Tujuan
a. Mendapatkan data dasar untuk proses keperawatan berikutnya
b. Mengidentifikasi apakah suhu tubuh dalam batas normal
c. Menentukan perubahan suhu tubuh sebagai respon terapi tertentu (mis, pada
pemberian antipiretik, terapi immunosuppressive, prosedur invasive)
d. Memonitor klien yang beresiko mengalami gangguan suhu tubuh

3. Indikasi
Pasien baru, dan perkembangan kondisi klien

4. Prinsip
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi panas dengan
pelepasan panas tubuh. Suhu permukaan tubuh (suhu kulit, jaringan subkutan dan
lemak) berfluktuasi sesuai respon terhadap faktor lingkungan sehingga tidak
akurat untuk pemantauan status kesehatan klien. Oleh karena itu, lebih tepat
mengukur suhu inti tubuh yang dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu oral, rectal,
aksila, membran timpani.

Tempat Keuntungan Kerugian


Oral Mudah  Bila menggunakan thermometer air raksa kaca
dilakukan dan mudah pecah jika tergigit, terutama pada klien
sesuai/ cocok dibawah 6 tahun dan klien yang mengalami
penurunan kesadaran
 Ketidak-akuratan jika klien baru makan, dan minum
yang panas atau dingin atau merokok
 Ketidak-akuratan jika klien bernafas melalui mulut,
seperti pada kasus klien pasca pembedahan hidung
Rectal Pengukuran  Tidak nyaman atau kurang menyenangkan klien,
yang paling sulit untuk klien yang tidak bisa miring
dipercaya  Menyebabkan cedera pada klien pembedahan rectum
 Adanya fecesyang mempengaruhi penempatan
thermometer. Jika feces lunak, thermometer dapat
menyela feses tanpa mendesak dinding rectum. Jika
feses keras, kedalaman insersi thermometer menjadi
kurang
 Pada bayi baru lahir dan infant, insersi thermometer
rectal dapat menyebabkan ulserasi dan perforasi.
Aksila Paling aman Thermometer harus ditempatkan pada ketiak lebih
dan non lama dari pengukuran lain
invasive
Membrane Mudah, Alat mahal, kurang nyaman dan menyebabkan resiko
timpani mencerminkan mencederai membrane jika insersi terlalu dalam
temperature
tubuh utama

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 186

5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Thermometer
2) Jelly, jika mengukur suhu rectal
3) Sarung tangan
4) Alkohol swab
b. Persiapan klien
1) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
2) Atur posisi klien

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Gunakan sarung tangan jika perlu
h. Atur posisi klien
i. Pemeriksaan suhu oral
1) Tentukan letak bawah lidah
2) Turunkan suhu thermometer dibawah 340-350C
3) Letakkan thermometer di bawah lidah sejajar dengan gusi
4) Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit
5) Angkat thermometer dan baca hasilnya
j. Pemeriksaan suhu rectal
1) Tentukan thermometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan jelly
2) Letakkan telapak tangan pada sisi glutea klien dan masukkan
thermometer ke dalam rectal pada bayi 1,5cm, pada anak-anak 2,5cm dan
3,5cm pada dewasa. Jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu
3) Setelah 3-5 menit, angkat thermometer dan baca hasilnya
k. Pemeriksaan suhu aksila
1) Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan
tisu
2) Letakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan klien fleksi di atas
dada
3) Setelah 3-10 menit angkat thermometer dan baca hasilnya
l. Pemeriksaan suhu membrane timpani
1) Tempatkan thermometer pada lubang telinga, masukkan prove
thermometer secara perlahan-lahan ke dalam saluran telinga yang
mengarah ke titik tengah
2) Setelah 3-5 menit, angkat thermometer dan baca hasilnya
m. Catat hasil pengukuran
n. Bersihkan thermometer dengan desinfektan atau kapas alkohol
o. Cuci tangan

7. Evaluasi
a. Evaluasi respon klien

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 187

8. Dokumentasi
a. Mencatat tindakan yang telah dilakukan
b. Mencatat respon klien
c. Mendokumentasikan hasil pengukuran suhu tubuh

9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 188

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PENGUKURAN SUHU TUBUH
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Atur posisi klien
Pemeriksaan suhu oral
3 Tentukan letak bawah lidah
4 Turunkan suhu thermometer
5 Letakkan thermometer di bawah
lidah sejajar dengan gusi
6 Anjurkan mulut dikatupkan selama
3 menit
7 Angkat thermometer dan baca
hasilnya
Pemeriksaan suhu rectal
8 Tentukan thermometer dan atur
lalu oleskan jelly
9 Masukkan thermometer ke dalam
rectal
10 Setelah 3-5 menit, angkat
thermometer dan baca hasilnya
Pemeriksaan suhu aksila
11 Bersihkan daerah aksila
12 Letakkan thermometer pada aksila
dan lengan klien fleksi di atas dada
13 Setelah 3-10 menit angkat
thermometer dan baca hasilnya
Pemeriksaan suhu membrane timpani
14 Tempatkan thermometer pada
lubang telinga
15 Setelah 3-5 menit, angkat
thermometer dan baca hasilnya
16 Lakukan tindakan akhir
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 189

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : PENGUKURAN SUHU TUBUH
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
2 Atur posisi klien
Pemeriksaan suhu oral
3 Tentukan letak bawah lidah
4 Turunkan suhu thermometer
5 Letakkan thermometer di bawah lidah sejajar dengan gusi
6 Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit
7 Angkat thermometer dan baca hasilnya
Pemeriksaan suhu rectal
8 Tentukan thermometer dan atur lalu oleskan jelly
9 Masukkan thermometer ke dalam rectal
10 Setelah 3-5 menit, angkat thermometer dan baca hasilnya
Pemeriksaan suhu aksila
11 Bersihkan daerah aksila
12 Letakkan thermometer pada aksila dan lengan klien fleksi di atas
dada
13 Setelah 3-10 menit angkat thermometer dan baca hasilnya
Pemeriksaan suhu membrane timpani
14 Tempatkan thermometer pada lubang telinga
15 Setelah 3-5 menit, angkat thermometer dan baca hasilnya
16 Lakukan tindakan akhir
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 190

PEMBERIAN KOMPRES

1. Pengertian
Metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan ciran atau alat yang
dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan
2. Tujuan
a. Kompres Panas
1) Memperlancar sirkulasi darah
2) Mengurangi rasa sakit
3) Memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
4) Merangsang peristaltic usus
b. Kompres dingin
1) Mencegah peradangan meluas
2) Mengurangi kongesti
3) Mengurangi perdarahan setempat
4) Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
3. Indikasi
a. Kompres panas
1) Klien dengan perut kembung
2) Spasme otot
3) Adanya abses, hematoma
b. Kompres dingin
1) Klien dengan batuk dan muntah darah
2) Pasca tonsilektomi
3) Radang, memear
4. Prinsip
Bersih
5. Peralatan
a. Persiapan alat
1) Kompres panas
 Kom berisi air hangat sesuai kebutuhan
 Bak steril berisi dua buah kassa dengan ukuran yang sesuai
 Kassa perban
 Bengkok
 Pinset anatomi 2 buah
 Korentang
 Washlap
 Pengalas
2) Kompres dingin
 Pengalas
 Kom berisi air biasa/ air es
 Washlap
b. Persiapan klien
1) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
2) Atur posisi klien

Stkes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 191

6. Prosedur
a. Ucapkan salam terapeutik
b. Lakukan evaluasi/ validasi
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
d. Persiapan alat
e. Jaga privasi klien
f. Cuci tangan
g. Kompres panas
1) Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dilakukan kompres
2) Gunakan sarung tangan lalu buka balutan perban, lalu buang bekas
balutan ke dalam bengkok
3) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak steril, lalu masukkan
ke dalam kom yang berisi cairan hangat. Kemudian ambil kasa tersebut,
peras sedikit lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
4) Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/ dilapisi
dengan kasa kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban dan tutup
dengan kasa kering, lalu plester
5) Lakukan tindakan ini selama 15-30 menit atau sesuai program dang anti
balutan kompres setiap 5 menit
6) Lepaskan sarung tangan, atur kembali posisi klien
h. Kompres dingin
1) Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
2) Masukkan washlap ke dalam air biasa atau air es lalu diperas sampai
lembab
3) Letakkan washlap tersebut pada area yang akan dikompres
4) Ganti washlap tiap kali dengan washlap yang sudah terendam dalam air
biasa atau air es
5) Rapikan klien dan bereskan alat-alat
7. Evaluasi
a. Evaluasi respon klien
8. Dokumentasi
a. Dokumentasi tindakan ang telah dilakukan
b. Dokumentasikan respon klien
9. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
i. Sopan

Stkes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 192

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : PEMBERIAN KOMPRES
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
Kompres panas
2 Pasang pengalas
3 Gunakan sarung tangan lalu buka
balutan perban
4 Masukkan kasa ke dalam kom
yang berisi cairan hangat, lalu
peras dan bentangkan pada area
yang akan dikompres
5 Tutup dengan kasa kering, lalu
plester
6 Lakukan tindakan ini selama 15-
30 menit dan ganti balutan
kompres setiap 5 menit
Kompres dingin
7 Pasang pengalas
8 Masukkan washlap ke dalam air
biasa atau air es lalu diperas
sampai lembab
9 Letakkan washlap tersebut pada
area yang akan dikompres
10 Ganti washlap tiap kali dengan
washlap yang sudah terendam
dalam air biasa atau air es
11 Lakukan tindakan akhir
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stkes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 193

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : PEMBERIAN KOMPRES
PENGUJI
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Lakukan tindakan awal
Kompres panas
2 Pasang pengalas
3 Gunakan sarung tangan lalu buka balutan perban
4 Masukkan kasa ke dalam kom yang berisi cairan hangat, lalu
peras dan bentangkan pada area yang akan dikompres
5 Tutup dengan kasa kering, lalu plester
6 Lakukan tindakan ini selama 15-30 menit dan ganti balutan
kompres setiap 5 menit
Kompres dingin
7 Pasang pengalas
8 Masukkan washlap ke dalam air biasa atau air es lalu diperas
sampai lembab
9 Letakkan washlap tersebut pada area yang akan dikompres
10 Ganti washlap tiap kali dengan washlap yang sudah terendam
dalam air biasa atau air es
11 Lakukan tindakan akhir
SUBTOTAL
TOTAL

CATATAN/ MASUKAN : ..................................................................................................


..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stkes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 193

PEMERIKSAAN FISIK

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 194

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

Pengertian
Pemeriksaan tubuh pasien secara menyeluruh dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk
mengetahu adanya kelainan dari suatu system atau suatu organ bagian tubuh dengan cara
inspeki, auskultasi, palpasi, dan perkusi.

Tujuan Pemeriksaan
a. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan pasien
b. Untuk menambah, menginformasi, dan menyangkal data yang diperoleh dalam
riwayat keperawatan
c. Untuk menginformasi dan dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan
d. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan kesehatan klien dan
penatalaksanaannya
e. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 195

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST
No TINDAKAN I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I PENGKAJIAN
1. Mengkaji identitas pasien :
- Nama
- Jenis kelamin
- Usia
- Status perkawinan
- Agama
- Suku bangsa
- Pendidikan
- Bahasa yang digunakan
- Pekerjaan
- Alamat
- Sumber biaya(pribadi/perusahaan/dll)
- Sumber informasi (pasien/keluarga)
2. Riwayat keperawatan :
- Riwayat kesehatan sekarang (keluhan utama,
kronologis keluhan)
- Riwayat kesehatan masa lalu (riwayat
alergi,riwayat kecelakaan, riwayat dirawat di
rumah sakit, Riwayat pemakaian obat)
- Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat penyakit yang pernah diserita oleh
anggota keluarga yang menjadi factor resiko
- Riwayat Psikososial dan Spiritual
- Pola kebiasaan (nutrisi, eliminasi, personal
hygiene, istirahat dan tidur, aktivitas dan
latihan, kebiasaan yang mempengaruhi
kesehatan)
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Sarung tangan
2. Stetoskop
3. Spignomanometer
4. Thermometer
5. Kapas/kasa
6. Othoskop
7. Tang spatel
8. Garpu tala
9. Reflex hamer
10. Snelen cart
11. Pen light
12. Kapas
13. kassa
14. Nerbeken
15. Lampu kepala
16. Jam tangan
17. Meteran
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan
dan tujuan pengkajian fisik

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 196

2. Menutup sampiran
3. Memastikan pencahayaan yang baik
4. Posisi pasien aman dan nyaman bagi pasien
dan juga perawat
III IMPLEMENTASI
1. Cuci tangan
2. Mengucapkan salam dan sapa kepada pasien
dan keluarga
3. Menyiapkan alat
4. Melakukan pemeriksaan fisik umum
- Berat badan
- Tinggi badan
- Tekanan darah
- Nadi
- Frekuensi nafas
- Suhu
5. kepala/rambut
Kepala
- Ukuran : simestris/tidak simetris
- Bentuk : bulat/tidak
- Konsistensi : keras dan rata/tidak
Rambut
- Warna :
- Distribusi : tersebar rata/botak
- Kekuatan : Mudah dicabut/tidak
- Kulit Kepala : bersih/tidak
6. Muka
- Bentuk :
simestris/bulat/oval/panjang/persegi/lain-
lain
7. Mata
- Posisi mata : simetris/asimetris
- Kelopak mata : normal/ptosis
- Pergerakan bola mata : normal/abnormal
- Konjungtiva : merah muda/anemis/sangat
merah
- Kornea : normal/keruh, berkabut/terdapat
perdarahan
- Sclera : ikterik/anikterik
- Pupil : isokor/anisokor/midriasis/miosis
- Otot-otot mata : juling ke dalam/juling ke
luar/berada di atas/ TAK
- Alis mata : simetris/asimetris
- Fungsi penglihatan : baik/kabur/ diplopia
- Tanda-tanda radang
- Pemakaian kaca mata : ya/tidak
- Pemakaian lensa kontak : ya/tidak
- Reaksi terhadap cahaya
8. Hidung
- Bentuk : simetris/asimetris
- Warna : sama dengan wajah/ merah,
bengkak
- Cairan : ada/tidak
ada/minimal/banyak/encer/kental
9. Mulut dan Bibir
- Warna : merah muda/merah
- Hidrasi : lembab/kering/pecah-pecah

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 197

- Mukosa : normal/terdapat lesi


- Gigi : karies/ TAK
- Penggunaan gigi palsu : ya/tidak
- Lidah kotor : ya/tidak
- Lesi : ya/tidak
10. Telinga :
- Daun telinga : normal/tidak
- Karakteristik serumen (warna, konsistensi,
bau)
- Cairan dari telinga : ya/tidak
- Perasaan penuh di telinga : ya/tidak
- Fungsi pendengaran : normal/kurang/tuli
- Tinnitus : ya/tidak
- Pemakaian alat bantu: ya/tidak
11. Leher
- Posisi : normal/tidak
- Pembesaran kelenjar getah bening :
ya/tidak
12. Thorax dan Dada
- Bentuk : simetris/tidak
- Kecepatan nafas : normal/tidak
- Penggunaan otot bantu : ya/tidak
- Suara nafas :
vesikuler/cracles/wheezing/ronchi/stidor
- Irama : teratur/tidak teratur
- Kedalaman : dalam/dangkal
- Batuk: ya/tidak
- Sputum : ya/tidak
- Konsistensi : kental/encer
- Nyeri saat nafas : ya/tidak
13. Jantung
- Bunyi jantung : S1, S2 normal/ ada
kelainan
- Irama : teratur/tidak teratur
- Denyut apical : … x/menit
- Nyeri dada :
Timbulnya: saat aktivitas/istirahat
Karakteristik: ditusuk-
tusuk/terbakah/tertimpa benda berat
Skala nyeri : ….(0-10)\
14. Abdomen
- Bentuk : normal/tidak
- Netri daerah perut : ya/tidak
- Karakteristik : ditusuk-
tusuk/terbakar/melilit/kram
- Lokasi : setempat/menyebar/berpindah-
pindah/kanan atau kiri bawah/ kanan atau
kiri atas
- Hepar : teraba/tidak
15. Kulit
- Warna : kemerahan/pucat/sianosis
- Tekstur : halus/kasar
- Keadaan kulit : baik/lesi/ luka/ulkus
- Lokasi:
- Kondisi: gatal-gatal/luka bakar
- Turgor : baik/jelek/kurang
- Kondisi kulit daerah pemasangan infuse :

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 198

16. Pemeriksaan reflex


- Reflek mengedip : normal/tidak
- Reflek gag : normal/tidak
- Reflek biseps : normal/tidak
- Reflek trisep : normal/tidak
- Reflek lutut : normal/tidak
- Reflek tendo achiles : normal/tidak
17. Fungsi motorik
- Kesulitan dalam pergerakan : ya/tidak
- Sakit pada tulang, sendi, kulit : ya/tidak
- Fraktur : ya/tidak
- Kelainan struktur tulang belakang :
skoliasis/lordosis/kiposis
- Keadaan tonus otot : baik/hemiparise/
hemiplegi/paraplegi
18. Genitalia
- Kebersihan : bersih/tidak
- Bau: ya/tidak
- Lesi : ya/tidak
- Bentuk : normal/tidak
- Nyeri : ya/tidak
- Cairan : ada/tidak
Warna:
Gatal : ya/tidak
IV EVALUASI
1. Mengevaluasi respon pasien selama dilakukan
pengkajian
2. Menyampaikan hasil pengkajia kepada pasien

V DOKUMENTASI
1. Mencatat semua hasil pengkajian pada pasien
2. Mencatat tanggal dan jam pengkajian
3. Mencatat nama dan tandatangan perawat yang
mengkaji
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 199

LEMBAR EVALUASI KERJA DOSEN

No TINDAKAN PENILAIAN
1 2 3 4
I PENGKAJIAN
Mengkaji identitas pasien :
- Nama
- Jenis kelamin
- Usia
- Status perkawinan
- Agama
- Suku bangsa
- Pendidikan
- Bahasa yang digunakan
- Pekerjaan
- Alamat
- Sumber biaya (pribadi/perusahaan/dll)
- Sumber informasi (pasien/keluarga)
Riwayat keperawatan :
- Riwayat kesehatan sekarang (keluhan utama, kronologis keluhan)
- Riwayat kesehatan masa lalu (riwayat alergi,riwayat kecelakaan,
riwayat dirawat di rumah sakit, Riwayat pemakaian obat)
- Riwayat kesehatan keluarga
- Riwayat penyakit yang pernah diserita oleh anggota keluarga yang
menjadi factor resiko
- Riwayat Psikososial dan Spiritual
- Pola kebiasaan (nutrisi, eliminasi, personal hygiene, istirahat dan
tidur, aktivitas dan latihan, kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan)
II INTERVENSI
A. Persiapan Alat :
1. Sarung tangan
2. Stetoskop
3. Spignomanometer
4. Thermometer
5. Kapas/kasa
6. Othoskop
7. Tang spatel
8. Garpu tala
9. Reflex hamer
10. Snelen cart
11. Pen light
12. Kapas
13. kassa
14. Nerbeken
15. Lampu kepala
16. Jam tangan
17. Meteran
B. Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan pengkajian
fisik
2. Menutup sampiran
3. Memastikan pencahayaan yang baik
4. Posisi pasien aman dan nyaman bagi pasien dan juga perawat
III IMPLEMENTASI
1. Cuci tangan
2. Mengucapkan salam dan sapa kepada pasien dan keluarga

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 200

3. Menyiapkan alat
4. Melakukan pemeriksaan fisik umum
- Berat badan
- Tinggi badan
- Tekanan darah
- Nadi
- Frekuensi nafas
- Suhu
5. kepala/rambut
Kepala
- Ukuran : simestris/tidak simetris
- Bentuk : bulat/tidak
- Konsistensi : keras dan rata/tidak
Rambut
- Warna :
- Distribusi : tersebar rata/botak
- Kekuatan : Mudah dicabut/tidak
- Kulit Kepala : bersih/tidak
6. Muka
- Bentuk : simestris/bulat/oval/panjang/persegi/lain-lain
7. Mata
- Posisi mata : simetris/asimetris
- Kelopak mata : normal/ptosis
- Pergerakan bola mata : normal/abnormal
- Konjungtiva : merah muda/anemis/sangat merah
- Kornea : normal/keruh, berkabut/terdapat perdarahan
- Sclera : ikterik/anikterik
- Pupil : isokor/anisokor/midriasis/miosis
- Otot-otot mata : juling ke dalam/juling ke luar/berada di atas/
TAK
- Alis mata : simetris/asimetris
- Fungsi penglihatan : baik/kabur/ diplopia
- Tanda-tanda radang
- Pemakaian kaca mata : ya/tidak
- Pemakaian lensa kontak : ya/tidak
- Reaksi terhadap cahaya
8. Hidung
- Bentuk : simetris/asimetris
- Warna : sama dengan wajah/ merah, bengkak
- Cairan : ada/tidak ada/minimal/banyak/encer/kental
9. Mulut dan Bibir
- Warna : merah muda/merah
- Hidrasi : lembab/kering/pecah-pecah
- Mukosa : normal/terdapat lesi
- Gigi : karies/ TAK
- Penggunaan gigi palsu : ya/tidak
- Lidah kotor : ya/tidak
- Lesi : ya/tidak
10. Telinga :
- Daun telinga : normal/tidak
- Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau)
- Cairan dari telinga : ya/tidak
- Perasaan penuh di telinga : ya/tidak
- Fungsi pendengaran : normal/kurang/tuli
- Tinnitus : ya/tidak
- Pemakaian alat bantu: ya/tidak

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 201

11. Leher
- Posisi : normal/tidak
- Pembesaran kelenjar getah bening : ya/tidak
12. Thorax dan Dada
- Bentuk : simetris/tidak
- Kecepatan nafas : normal/tidak
- Penggunaan otot bantu : ya/tidak
- Suara nafas : vesikuler/cracles/wheezing/ronchi/stidor
- Irama : teratur/tidak teratur
- Kedalaman : dalam/dangkal
- Batuk: ya/tidak
- Sputum : ya/tidak
- Konsistensi : kental/encer
- Nyeri saat nafas : ya/tidak
13. Jantung
- Bunyi jantung : S1, S2 normal/ ada kelainan
- Irama : teratur/tidak teratur
- Denyut apical : … x/menit
- Nyeri dada :
Timbulnya: saat aktivitas/istirahat
Karakteristik: ditusuk-tusuk/terbakah/tertimpa benda berat
Skala nyeri : ….(0-10)\
14. Abdomen
- Bentuk : normal/tidak
- Netri daerah perut : ya/tidak
- Karakteristik : ditusuk-tusuk/terbakar/melilit/kram
- Lokasi : setempat/menyebar/berpindah-pindah/kanan atau
kiri bawah/ kanan atau kiri atas
- Hepar : teraba/tidak
15. Kulit
- Warna : kemerahan/pucat/sianosis
- Tekstur : halus/kasar
- Keadaan kulit : baik/lesi/ luka/ulkus
- Lokasi:
- Kondisi: gatal-gatal/luka bakar
- Turgor : baik/jelek/kurang
- Kondisi kulit daerah pemasangan infuse :
16. Pemeriksaan reflex
- Reflek mengedip : normal/tidak
- Reflek gag : normal/tidak
- Reflek biseps : normal/tidak
- Reflek trisep : normal/tidak
- Reflek lutut : normal/tidak
- Reflek tendo achiles : normal/tidak
17. Fungsi motorik
- Kesulitan dalam pergerakan : ya/tidak
- Sakit pada tulang, sendi, kulit : ya/tidak
- Fraktur : ya/tidak
- Kelainan struktur tulang belakang : skoliasis/lordosis/kiposis
- Keadaan tonus otot : baik/hemiparise/ hemiplegi/paraplegi
18. Genitalia
- Kebersihan : bersih/tidak
- Bau: ya/tidak
- Lesi : ya/tidak
- Bentuk : normal/tidak
- Nyeri : ya/tidak
- Cairan : ada/tidak

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 202

Warna:
Gatal : ya/tidak
IV EVALUASI
1. Mengevaluasi respon pasien selama dilakukan pengkajian
2. Menyampaikan hasil pengkajia kepada pasien

V DOKUMENTASI
1. Mencatat semua hasil pengkajian pada pasien
2. Mencatat tanggal dan jam pengkajian
3. Mencatat nama dan tandatangan perawat yang mengkaji
VI SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 203

PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL


1. Pengertian
Pemeriksaan yang menjadi bagian dari tanda-tanda vital adalah tekanan darah,
denyut nadi, pernafasan, dan suhu tubuh. Tekanan darah adalah tekanan yang
dibutuhkan jantung untuk berkontraksi memompa darah keseluruh tubuh serta
keparu-paru dan tekanan yang dibutuhkan relaksasi sehingga darah kembali ke
jantung dari seluruh tubuh. Pemerikasaan denyut nadi dapat dilakukan dengan
memeriksa denyut nadi apikal dan perifer. Denyut nadi apikal dapat diperiksa
pada bagian apeks jantung, sedangkan denyut nadi perifer dapat diperiksa pada
bagian arteri radialis, arteri brankialis, arteri karotis, arteri temporalis, arteri
femoralis, arteri dorsalis pedis. Lokasi pengukuran yang paling umum dilakukan
pada arteri radialis. Hal yang perlu diperhatikan pada saat mengukur nadi dalam
satu menit adalah keteraturan irama denyut, frekuensi denyut, kekuatan denyut
nadi, dan elatisitas arteri. Hasil pemeriksaan frekuensi jika kurang dari 60x/mnt
maka dinyatakan bradikardi. Hasil lebih dari 100x/menit bradikardi. Frekuensi
pernafasan pasien dikaji dalam waktu 1 menit, lakukan pemeriksaan keteraturan
dan frekuensi nafas pasien. Pada saat mengukur frekuensi nafas pasien dilakukan
bersamaan dengan menghitung nadi, karena jika pasien mengetahui frekuensi
nafas sedang dilakukan penghitungan maka irama nafas dapat diatur oleh pasien.
Suhu tubuh merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas (lihat pada bab keseimbangan suhu tubuh)

2. Tujuan
Memonitor kondisi keadaan pasien atau perkembangan kondisi pasien.

3. Indikasi
Setiap pasien yang dirawat dirumah sakit wajib dilakukan monitor tanda-tanda
vital agar memperoleh data dasar untuk memantau perubahan kondisi kesehatan
pasien

4. Prinsip
Bersih

5. Peralatan
a. Stetoskop
b. Tensimeter
c. Stopwatch
d. Swab alkohol

6. Evaluasi
a. Mengevaluasi respon klien
b. Mengevaluasi kenyamanan klien

7. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang telah dilakukan
b. Catat respon klien

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 204

8. Sikap
a. Sistematis
b. Hati-hati
c. Berkomunikasi
d. Mandiri
e. Teliti
f. Tanggap terhadap respon klien
g. Rapih
h. Menjaga privacy
a. Sopan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 205

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Peer Group
PERFORMANCE CHECKLIST : MENGUKUR TTV PASIEN
I II III
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengidentifikasi kemampuan pasien
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan alat
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur
6 Memberi kesempatan pasien bertanya
7 Menanyakan persetujuan pasien
8 Menjaga privasi pasien
9 Mengenakan sarung tangan bersih
10 Letakan tensi sejajar dengan mata
perawat
11 Menggulung lengan baju pada sisi
lengan yang terdekat dengan perawat.
Melakukan pengukuran tekanan darah
diatas baju pasien akan menyebabkan
hasil yang tidak akurat
12 Posisikan lengan atas sejajar dengan
atrium kanan

Jika posisi lengan lebih rendah dari


atrium kanan maka tangan akan hasil
akan menjadi lebih rendah dari yang
seharusnya
Jika posisi lengan lebih tinggi dari
atrium kanan maka akan lebih tinggi
dari yang seharusnya
13 Pasang manset 2-3 cm dari fossa

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 206

antekubital, dan lakukan kencangkan


manset 80%, sisakan untuk meletakan
stetoskop.
14 Raba denyut Brakhialis letakan
stetoskop
15 Raba denyut radialis dengan tangan
nondominan, pompa manset dengan
tangan dominan sampai dengan denyut
radialis tidak terdengar, tambahkan 30
mmHg
16 Pindahkan tangan nondominan ke nadi
brakhialis, buka katup perlahan dengan
penurunan 2-3 mmHg.
Jika penurunan lebih dari 2 -3 mmHg
maka akan menyebabkan pembacaan
hasil sistolik akan lebih rendah dan
diastolik akan lebih tinggi.
17 Dengarkan bunyi yang terdengan
pertama kali sebagai tekanan sistol dan
bunyi yang terdengar teakhir adalah
diastol
18 Rapikan alat tensimeter dan pasien
19 Hitung nadi dan RR secara bersamaan
20 Letakan termometer pada aksila
21 Rapikan pasien
22 Berikan posisi nyaman kepada pasien
23 Dokumentasikan hasil pemeriksaan
TTV
24 Mengevaluasi respon pasien
25 Mengucapkan salam
26 Mencuci tangan
SUBTOTAL
TOTAL
Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 207

LEMBAR EVALUASI KERJA MAHASISWA

Dosen Pembimbing Praktikum


PERFORMANCE CHECKLIST : MENGGANTIKAN PAKAIAN PASIEN
PENILAIAN
No Prosedur Tindakan
1 2 3 4
1 Mengidentifikasi kemampuan pasien
2 Mencuci tangan
3 Menyiapkan alat
4 Mengucapkan salam
5 Menjelaskan tujuan dan prosedur
6 Memberi kesempatan pasien bertanya
7 Menanyakan persetujuan pasien
8 Menjaga privasi pasien
9 Mengenakan sarung tangan bersih
10 Letakan tensi sejajar dengan mata perawat
11 Menggulung lengan baju pada sisi lengan yang terdekat dengan
perawat. Melakukan pengukuran tekanan darah diatas baju
pasien akan menyebabkan hasil yang tidak akurat
12 Posisikan lengan atas sejajar dengan atrium kanan

Jika posisi lengan


lebih rendah dari
atrium kanan maka
tangan akan hasil akan
menjadi lebih rendah
dari yang seharusnya
Jika posisi lengan
lebih tinggi dari
atrium kanan maka
akan lebih tinggi dari
yang seharusnya

13 Pasang manset 2-3 cm dari fossa antekubital, dan lakukan


kencangkan manset 80%, sisakan untuk meletakan stetoskop.
14 Raba denyut Brakhialis letakan stetoskop
15 Raba denyut radialis dengan tangan nondominan, pompa manset
dengan tangan dominan sampai dengan denyut radialis tidak
terdengar, tambahkan 30 mmHg
16 Pindahkan tangan nondominan ke nadi brakhialis, buka katup
perlahan dengan penurunan 2-3 mmHg.
Jika penurunan lebih dari 2 -3 mmHg maka akan menyebabkan

Stikes RS Husada
M o d u l P r a k t i k u m K e p e r a w a t a n D a s a r | 208

pembacaan hasil sistolik akan lebih rendah dan diastolik akan


lebih tinggi.
17 Dengarkan bunyi yang terdengan pertama kali sebagai tekanan
sistol dan bunyi yang terdengar teakhir adalah diastol
18 Rapikan alat tensimeter dan pasien
19 Hitung nadi dan RR secara bersamaan
20 Letakan termometer pada aksila
21 Rapikan pasien
22 Berikan posisi nyaman kepada pasien
23 Dokumentasikan hasil pemeriksaan TTV
24 Mengevaluasi respon pasien
25 Mengucapkan salam
26 Mencuci tangan
SUBTOTAL
TOTAL

Keterangan :
1 = Tidak Dilakukan
2 = Dilakukan dan perlu banyak perbaikan
3 = Dilakukan dan perlu sedikit perbaikan
4 = Dilakukan dengan sempurna

Stikes RS Husada
BUKU SUMBER

Kozier.,et.al.(2012). Fundamental Of Nursing Concepts, Prosess,and Parctice


(9thed).New Jersey: Pearson Education.
Taylor.,et.al.(2011). Fundamental of Nrsing The art And Science of Nursing
Care.(7thed).Philadelpia: Wiliams & Wilkins.
Potter & Perry.(2009). Fundamental Of Nursing (7th ed).St.Louis: Mosby Elsevier
Wilkinson & Nancy.(2011).Buku saku diagnosis keperawatan: diagnosis NANDA,
intervensi NIC, kriteria hasil NOC (Esty Wayuningsih,Penerjemah).
Jakarta:EGC.
Herdman,T.(2012). Diagnosa keperawatan: definisi dan klasifikasi 2012-2014 (Made
Sumarwati, Penerjemah). Jakarta: EGC.
Marion, J.(2006).Noc & Nic linkage to Nanda I and clinical condition supporting critical
reasoning, and quality care. USA: Elsevier Mosby.
Suparmi Yulia (2008).Kebutuhan dasar manusia. PT.Intan Sejati, Klaten, Indonesia.
Smith, Sandra F. (2005). Clinical Nursing Skill. New Jersey: Pretice Hall
Ray, G. M., PharmD., Nawarskas, J. J., PharmD., & Anderson, J. R., PharmD. (2012).
Blood pressure monitoring technique impacts hypertension treatment. Journal of
General Internal Medicine, 27(6), 623-9. doi:http://dx.doi.org/10.1007/s11606-
011-1937-9
Thomas, G., et.al. (2005). Recomendation For Blood Pressure measurement in Human
and Experimental animals. AHA journals.
https://doi.org/10.1161/01.HYP.0000150859.47929.8e Hypertension.
2005;45:142-161
Care of peripheral venous cannula sites. (2012, Aug 17). NursingTimes.Net, Retrieved
from https://search.proquest.com/docview/1033785781?accountid=17242
Phlebitis: Treatment, care and prevention. (2011, Sep 11). NursingTimes.Net, Retrieved
from https://search.proquest.com/docview/888432840?accountid=17242
Securing peripheral cannulae: Evaluation of a new dressing. (2003). Paediatric
Nursing, 15(5), 23-26. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/218871531?accountid=17242
Anderson, B., Nix, E., Norman, B., & McPike, H. D. (2014). An evidence based
approach to undergraduate physical assessment practicum course
development. Nurse Education in Practice, 14(3), 242-6.
doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.nepr.2013.08.007
Denver, E. (2013, Jul). Improving the accuracy of BP measurement. Nursing Times, 109,
18. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1411117165?accountid=17242
Dougherty, L. (2008). Peripheral cannulation. Nursing Standard (through 2013), 22(52),
49-56; quiz 58. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/219843155?accountid=17242
Entwistle, F. (2013, Jul 01). Improving the accuracy of BP measurement. Nursing Times.
Net, Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1372793919?accountid=17242
Fraser, R. (2014). Performing a head-to-toe assessment on social media to identify its
potential. Fredericton: Nurses Association of New Brunswick. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1512531133?accountid=17242
Higginson, R., & Parry, A. (2011, Sep). Phlebitis: Treatment, care and prevention.
Nursing Times, 107, 18-21. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1039305281?accountid=17242
McCallum, L., & Higgins, D. (2012, Aug). Care of peripheral venous cannula sites.
Nursing Times, 108, 12-5. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1034897338?accountid=17242
Myatt, R. (2017). Sputum collection and analysis: What the nurse needs to know.Nursing
Standard (2014+), 31(27), 40. doi:http://dx.doi.org/10.7748/ns.2017.e10228
Rose, A. J., Shimada, S. L., Rothendler, J. A., Reisman, J. I., Glassman, P. A., Berlowitz,
D. R., & Kressin, N. R. (2008). The accuracy of clinician perceptions of "usual"
blood pressure control. Journal of General Internal Medicine, 23(2), 180-3.
doi:http://dx.doi.org/10.1007/s11606-007-0464-1
Shepherd, E. (2012, Aug 20). How can nurses aid care of peripheral venous cannula
sites? NursingTimes.Net, Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1034343052?accountid=17242
Waitt, C., Waitt, P., & Pirmohamed, M. (2004). Intravenous therapy. Postgraduate
Medical Journal, 80(939), 1. doi:http://dx.doi.org/10.1136/pmj.2003.010421
Workman, B. (1999). Peripheral intravenous therapy management. Nursing Standard
(through 2013), 14(4), 53-60; quiz 62. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/219817893?accountid=17242
World Health Organisation (WHO).(2016) .Slide For hand Hygiene Co-ordinator.
http://www.who.int/gpsc/5may/Slides_for_Hand_Hygiene_Coordinator.ppt
World Health Organisation (WHO). (2016). Clean your hand: safe your life.
http://www.who.int/gpsc/5may/tools/en/
Liddle, C. (2013, Jun). Principles of monitoring postoperative patients. Nursing
Times, 109, 24-6. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1370351179?accountid=17242
Miller-ACCS-CRC, K. (2015). Oxygen administration: What is the best choice?. Los
Angeles: Anthem Media Group. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1721784126?accountid=17242
Warnock, L., Gates, A., & van der Schans, C.,P. (2013). Chest physiotherapy
compared to no chest physiotherapy for cystic fibrosis. The Cochrane Database
of Systematic Reviews, (9), 1.
doi:http://dx.doi.org/10.1002/14651858.CD001401.pub2
Topcu, Sacide Yildizeli, BSN,M.Sc, PhD., Rizalar, Selda, BSN,M.Sc, PhD., Önüt, F.,
BSN, Isikli, Ayse Gökçe,B.S.N., M.Sc, & Ünver, S. (2016). Relations between
patients' breathing practices and mobilisation after lung resection
surgery.International Journal of Caring Sciences, 9(2), 653-657. Retrieved
from https://search.proquest.com/docview/1817087460?accountid=17242
Leiva-Fernández, J., Leiva-Fernández, F., García-Ruiz, A., Prados-Torres, D., &
Barnestein-Fonseca, P. (2014). Efficacy of a multifactorial intervention on
therapeutic adherence in patients with chronic obstructive pulmonary disease
(COPD): A randomized controlled trial. BMC Pulmonary Medicine, 14, 70.
doi:http://dx.doi.org/10.1186/1471-2466-14-70
Anderson, B., Nix, E., Norman, B., & McPike, H. D. (2014). An evidence based
approach to undergraduate physical assessment practicum course
development. Nurse Education in Practice, 14(3), 242-6.
doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.nepr.2013.08.007
GIGLIOTTI, F., ROMAGNOLI, I., & SCANO, G. (2003). Breathing retraining and
exercise conditioning in patients with chronic obstructive pulmonary disease
(COPD): A physiological approach. Respiratory Medicine, 97(3), 197-204.
doi:http://dx.doi.org/10.1053/rmed.2003.1434
Workman, B. (1999). Peripheral intravenous therapy management. Nursing Standard
(through 2013), 14(4), 53-60; quiz 62. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/219817893?accountid=17242
Uslusoy, Esin,B.S.N., M.S., & Mete, Samiye, BSN,M.S.N., PhD. (2008). Predisposing
factors to phlebitis in patients with peripheral intravenous catheters: A
descriptive study. Journal of the American Academy of Nurse
Practitioners, 20(4), 172-80. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/212891701?accountid=17242
Shepherd, A. (2011, Jul). Measuring and managing fluid balance. Nursing Times, 107,
12-6. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1038833471?accountid=17242
Pinnington, S., Ingleby, S., Hanumapura, P., & Waring, D. (2016). Assessing and
documenting fluid balance. Nursing Standard (Royal College of Nursing (Great
Britain) : 1987), 31(15), 46-54. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1846722343?accountid=17242
Kriemler, S., Radtke, T., Christen, G., Kerstan-huber, M., & Hebestreit, H. (2016).
Short-term effect of different physical exercises and physiotherapy
combinations on sputum expectoration, oxygen saturation, and lung function
in young patients with cystic fibrosis. Lung, 194(4), 659-664.
doi:http://dx.doi.org/10.1007/s00408-016-9888-x

Anda mungkin juga menyukai