Anda di halaman 1dari 12

PENDEKATAN ARSITEKTUR PARADOKS DENGAN INTEGRASI

KEISLAMAN
STUDI KASUS: PERANCANGAN PUSAT PEMBINAAN DAN
PEMBERDAYAAN WANITA DI KOTA MALANG

Siti Aisyah
Teknik Arsitektur, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
Malang, Indonesia

Wanita memiliki peranan penting dalam berbagai aspek, mulai dari sosial, budaya,
agama, hingga kehidupan berbangsa. Wanita adalah madrasah pertama bagi generasi
penerus. Dibalik peranan penting seorang wanita terdapat sebuah paradoks yang sangat
bertentangan. Wanita berada dalam berbagai masalah sayang cukup kompleks.
Keterpurukan wanita terjadi dalam segala bidang, bahkan budaya patriarki telah
memarjinalkan kaum wanita. Pendidikan yang rendah, keterpurukan ekonomi, hingga
kekerasan.
Perancangan pusat pembinaan dan pemberdayaan ini memberikan solusi untuk
permasalah wanita atau Women’s Crisis. Dalam lingkup pembinaan objek ini memberikan
wadah untuk fungsi pembinaan psikologis, kesehatan, pendidikan, dan spiritual.
Pembinaan di bidang pendidikan sendiri terdiri dari fasilitas pelatihan dalam bentuk kelas
maupun workshop. Workshop terdiri dari kerajinan tangan, menjahit, membatik, memasak,
dan budidaya tanaman hias. Dalam lingkup pemberdayaan terdapat pemberdayaan di
bidang ekonomi, hukum dan HAM. Pemberdayaan ekonomi berupa penyediaan fasilitas
UKM yaitu industri pastry serta pemasarannya. Sedangkan bidang hukum dan HAM
menyediakan fasilitas konsultasi advokasi dan penelitian isu gender terkait masalah hukum
dan undang-undang.
Perancangan pusat pembinaan dan pemberdayaan menggunakan tema arsitektur
paradoks dengan konsep terbuka dan tertutup. Konsep ini membuat bangunan tampak
tertutup dari luar namun terbuka di dalam. Terbuka dan tertutup merupakan dua kata
berlawanan yang merupakan prinsip dari arsitektur paradoks. Konsep tersebut
menghasilkan sebuah rancangan kawasan yang bertentangan dengan pendapat orang secara
umum. Pada umumnya sebuah desain kawasan akan menunjukkan keterbukaan di luar dan
ketertutupan di dalam, namun karena pertimbangan karakteristik objek yaitu sebuah
bangunan untuk kaum wanita maka desain yang dihasilkan memunculkan sebuah peradoks
pemikiran.

Aisyah, Siti. 2014. Perancangan Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan Wanita di Kota
Malang. Dosen Pembimbing Sukmayati Rahmah, MT. dan Arief Rahman S, MT.

Kata kunci: Arsitektur Paradoks, Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan Wanita, konsep
terbuka dan tertutup.

1
I. PENDAHULUAN seksual. Fakta yang mengejutkan lagi
adalah bahwa kekerasan yang dilakukan
Latar Belakang
pasangan merupakan kasus pelecehan
Saat ini wanita menjadi topik
yang paling umum terjadi,
pembicaraan yang penting, terlebih
mempengaruhi 30% perempuan di dunia.
setelah munculnya gerakan emansipasi
Sebanyak 38% pembunuhan perempuan,
wanita dengan pandangan yang berbeda-
dilakukan oleh pasangannya. Korban
beda. Masalah ini menjadi sangat penting
pelecehan dengan pelaku pasangan
setelah selama ribuan tahun perempuan
sendiri mengalami depresi dan
berada di bawah kekuasaan laki-laki.
kegelisahan dua kali lebih besar. Korban
Keadaan tersebut yang akhirnya menjadi
serangan seksual dan kekerasan yang
sebuah ideologi yang mendunia dan
dilakukan bukan oleh pasangan akan
dianggap kodrat Tuhan.
mengalami depresi dan kegelisahan 2,6
Masalah yang dialami wanita sangat
kali lebih besar dibandingkan dengan
kompleks, keterpurukan wanita terjadi
perempuan yang tidak mengalami
dalam segala bidang, bahkan budaya
kekerasan. Korban cenderung memiliki
patriarki telah memarjinalkan kaum
masalah dengan alkohol, aborsi, dan
wanita. Permasalahan kekerasan dalam
penyakit yang dibawa dalam hubungan
rumah tangga (KDRT), kekerasan,
seksual, misalnya HIV.
trafiking, dan rendahnya pendidikan
Kasus di atas hanya kasus yang
wanita terjadi di setiap daerah.
berada di Indonesia, permasalahan yang
Menurut data SA-KPPD 1
di alami TKW masih banyak yang belum
November sampai 30 Oktober 2013,
tertangani. Sebanyak 338 imigran
tahun 2013 disebut sebagai tahunnya
Indonesia meninggal di 18 negara.
kekerasan seksual. Sepanjang tahun
Banyak TKW Indonesia yang menjadi
2013, kasus kekerasan terhadap
korban trafiking dan kemudian menjadi
perempuan mencapai angka 847 kasus.
korban kekerasan.
Hal ini cukup mengkhawatirkan
Selain bentuk kekerasan, masalah
mengingat ini adalah fenomena gunung
lain yang dialami wanita adalah masalah
es dalam lautan, artinya kasus yang
kesehatan. Berdasarkan data dari WHO,
mencuat kepermukaan hanyalah
angka kematian ibu hamil dan
sebagian kecil sedangkan yang masih
melahirkan mencapai 350.000 per tahun
tersembunyi sangat banyak. Berbeda
atau lebih dari 1000 orang perhari.
dengan tahun-tahun sebelumnya yang
Pandangan masyarakat tentang
selalu didominasi kasus KDRT, pada
pendidikan juga masih menjunjung
tahun 2013, kasus kekerasan publik
budaya patriarki. Misalnya dalam suatu
adalah kasus kekerasan yang terbanyak
keluarga, pendidikan anak laki-laki lebih
yaitu 33,77% dari 847 kasus. Angka
diutamakan oleh orang tuanya. Padahal
KDRT mencapai 286 kasus atau 33,53%,
menununtut ilmu bukan hanya hak
yang kemudian disusul dengan Anak
manusia, tetapi juga kewajiban. Ayat
Konflik Hukum sebanyak 22,43%.
pertama Al-qur’an yang diturunkan Allah
Menurut Badan Kesehatan Dunia
swt adalah perintah untuk menuntut ilmu.
(WHO) satu dari 3 perempuan di dunia
Pendidikan wanita menjadi penting
mengalami kekerasan dan pelecehan
sebab kesejahteraan tiap keluarga

2
nantinya akan membantu terwujudnya berwawasarn luas melalui keterbukaan,
kesejahteraan suatu negara. Wanita dengan tema ini pengguna (wanita) akan
sering disebut-sebut sebagai madrasah lebih berinteraksi dengan alam sebagai
pertama. Pendidikan generasi bangsa bukti Kebesaran Penciptanya.
dimulai dari seorang wanita. Membina Sifat tertutup mengarah kepada nilai
seorang wanita berarti membina generasi keislaman yang diwujudkan dalam
bangsa. bangunan yang dapat melindungi aurat
‫واليخش الذ ين لوتركوام خلفهم ذرية ضعفا خا فواعليهم‬ wanita. Islam menempatkan kaum
.‫فليتقوهللاا وليقولواقوالسديدا‬ perempuan pada kedudukan yang tinggi.
“Dan hendaklah takut kepada Allah Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan
orang-orang yang seandainya Wanita ini menyediakan berbagai
meninggalkan dibelakang mereka fasilitas pembinaan dan pemberdayaan,
anak-anak yang lemah, yang mereka yaitu pemberdayaan ekonomi,
khawatir terhadap (kesejahteraan) pembinaan spiritual, pendampingan
mereka. Oleh sebab itu hendaklah psikologi, pemberdayaan kesehatan dan
mereka bertakwa kepada Allah dan pendidikan
hendaklah mereka mengucapkan Perancangan Pusat Pembinaan dan
perkataan yang benar.” (QS An-Nisa: Pemberdayaan Wanita ini berlokasi di
ayat 9) Kota Malang. Malang memiliki jumlah
Perancangan Pusat Pembinaan dan kasus kekerasan perempuan yang cukup
Pemberdayaan Wanita ini mengambil tinggi. Di tahun 2012 sebanyak 532 jiwa
tema Arsitektur paradoks Open and tercatat mengalami kasus kekerasan di
Close. Paradoks menyatakan dua hal Malang. Di Kota Malang sendiri
yang berlawanan namun mengandung mencapai 350 kasus kekerasan yang
kebenaran yang tinggi. Perempuan terlapor, sedangkan di Kabupaten
sebagai pengguna dari Pusat Pembinaan Malang tercatat sebanyak 182 kasus. Dari
dan Pemberdayaan wanita mempunya 2 jumlah tersebut 60% merupakan kasus
sifat yang berlawanan, yaitu terbuka kekerasan seksual terhadap anak, 30
(open) dan tertutup (close). Terbuka yang kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga
dimaksud di sini bahwa perempuan juga (KDRT), dan 10 penganiayaan terhadap
mempunyai hak untuk membuka perempuan.
wawasannya. Islam mewajibkan bagi
laki-laki dan perempuan muslim untuk Rumusan Masalah
menuntut ilmu. Islam mengajarkan para Adapun permasalahan dari
wanita untuk cerdas dan berwawasan perancangan Pusat Pembinaan dan
luas, karena dari ibu yang cerdas akan Pemberdayaan Wanita di Kota Malang
melahirkan anakanak yang berkualitas. adalah.
Wanita adalah madrasah pertama bagi 1. Bagaimana rancangan Pusat
anak-anaknya yang selanjutnya menjadi Pembinaan dan Pemberdayaan
generasi penerus bangsa. Wanita Wanita yang dapat menjadi solusi dari
mempunyai posisi yang sama dengan berbagai masalah sosial, hukum,
laki-laki dalam hal membuka wawasan. moral, psikologi, pendidikan, dan
Prinsip keterbukaan bukan hanya kesehatan wanita?
ingin menyampaikan citra wanita yang

3
2. Bagaimana rancangan Pusat keterampilan, spiritual, ekonomi, dan
Pembinaan dan Pemberdayaan dampingan psikologis.
Wanita yang menerapkan tema - Lingkup Pelayanan
paradoks? Lingkup pelayanan Pusat Pembinaan
Tujuan Perancangan dan Pemberdayaan Wanita ini adalah
Dalam peracangan objek ini memiliki skala Provinsi Jawa Timur.
tujuan sebagai berikut: - Pengguna
1. Menghasilkan rancangan Pusat Pengguna utama dari objek rancangan
Pembinaan dan Pemberdayaan yaitu wanita usia remaja (13 tahun)
Wanita yang terkait dengan masalah hingga wanita dewasa (45 tahun).
sosial, moral, hukum, psikologi, - Lokasi
pendidikan, dan kesehatan wanita Berdasarkan latar belakang di atas,
2. Menghasilkan rancangan Pusat Kota Malang dipilih sebagai lokasi Pusat
Pembinaan dan Pemberdayaan Pembinaan dan Pemberdayaan Wanita.
Wanita yang dapat merubah citra - Tema
wanita dengan tema paradoks. Perancangan Pusat Pembinaan dan
Manfaat Perancangan Pemberdayaan Wanita menggunakan
Dalam dunia akademis tema Arsitektur Paradoks dengan konsep
Perancangan Pusat Pembinaan dan Open and Close atau terbuka dan
Pemberdayaan Wanita di Kota Malang tertutup.
dapat memberikan manfaat bagi
penerapan teori-teori arsitektur pada II. TINJAUAN PUSTAKA
perancangan Pusat Pembinaan dan a) Tinjauan Objek
Pemberdayaan Wanita. Di samping itu Objek adalah Perancangan
juga dapat mengintegrasikan objek Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan
dengan wawasan keislaman. Bagi Wanita yang difungsikan sebagai
masyarakat dapat memberikan fasilitas wadah untuk memperoleh akses dan
khususnya bagi wanita untuk pemecahan control terhadap sumber daya,
masalah yang dialaminya, baik masalah ekonomi, moral, spiritual, pendidikan,
sosial, hukum, moral, pendidikan dan dan psikologi, agar perempuan dapat
kesehatan. Perancangan ini juga dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa
merubah persepsi masyarakat tentang percaya diri untuk mampu berperan
citra wanita yang lemah melalui tema dan berpartisipasi aktif dalam
paradoks. Sedangkan bagi pemerintah memecahkan masalah, sehingga
dapat menjadi mitra Pemerintah yang mampu membangun kemampuan dan
menangani kasus kekerasan, asusila, dan konsep diri.
kesehatan wanita yang belum dapat b) Tinjauan Tema
ditangani secara merata. Secara etimologi, paradoks berarti
1.4 Batasan polaritas, bertentangan, kontradisksi,
- Objek inkonsistensi, dan konflik. Paradoks
Pusat Pembinaan dan Pemberdayaan merupakan pernyataan yang seolah-
Wanita meliputi penyediaan layanan olah bertentangan (berlawanan)
advokasi (hukum), kesehatan, dengan pendapat umum/kebenaran,
tetapi kenyataannya mengandung

4
kebenaran. Paradoks mengandung khayal, linguistik, empirik,
opini/argumen yang bersilangan pertentangan sifat dua hal, metafisik
dengan apa yang dianggap secara menjadi fisik, serta berbicara paradoks
umum oleh orang-orang. Paradoks dengan istilah non paradoks.
juga mengandung dua gagasan dimana Paradoks menyatakan dua hal
yang satunya mengherankan namun yang berlawanan namun mengandung
keduanya memberikan kebenaran yang kebenaran yang tinggi. Perempuan
tidak bisa dibantah. sebagai pengguna dari Pusat
Paradoks merupakan pernyataan Pembinaan dan Pemberdayaan wanita
yang seolah-olah bertentangan dengan mempunya 2 sifat yang berlawanan,
pendapat umum atau kebenaran, tetapi yaitu terbuka (open) dan tertutup
kenyataannya mengandung kebenaran. (close). Terbuka yang dimaksud disini
Paradoks mencakup dua gagasan yang bahwa perempuan juga mempunyai
salah satunya mengherankan namun hak untuk membuka wawasannya.
keduanya memberikan kebenaran yang Tertutup lebih mengarah kepada fitrah
tidak dapat dibantah. Arsitektur wanita yang mempunya aurat atau
paradoks sering kali berkatian dengan batasan dalam bertingkah laku.
arsitektur metafisik. Metafisik adalah Batasan inilah yang menuntut wanita
sesuatu yang tidak terlihat, non fisik dalam pemenuhan haknya sehingga
atau yang tidak diketahui. Unsur emansipasi gender yang disemarakkan
metafisik pada arsitektur paradoks selama ini tidak menyimpang dari nilai
menunjukkan adanya realistik dan keislaman.
fantasi, sebab paradoks sendiri adalah c) Integrasi Keislaman
split antara realita dan khayalan. Permasalahan wanita yang
Tujuan dari paradoks arsitektur adalah paling utama terkait dengan minimnya
untuk menciptakan kenyamanan pendidikan wanita. Padahal,
metafisik. Arsitektur paradoks pendidikan wanita sangat penting
seringkali berupa sindiran-sindiran sebab kesejahteraan tiap keluarga
yang bertujuan untuk mendekatkan nantinya akan membantu terwujudnya
pengguna kepada ilahi. kesejahteraan suatu negara. Wanita
Arsitektur Paradoks adalah media sering disebut-sebut sebagai madrasah
penyampaian metafisik melalu pertama. Wanita memiliki peran besar
sindiran. Selain itu, prinsip arsitektur dalam pembinaan anak. Wanita selaku
paradoks adalah abtrak dan tidak orang tua merupakan cermin bagi
mudah dimengerti. Arsditektur anak-anaknya. Seorang anak akan
paradoknya menentang kebenaran menjadi buruk jika meniru perilaku
yang ada. Kaitannya dengan arsitektur orang tuanya meskipun hakikatnya
matafisik adalah arsitektur paradoks anak dilahirkan dalam keadaan suci.
menciptakan kenyamanan nin fisik. ‫واليخش الذ ين لوتركوام خلفهم ذرية ضعفا خا فواعليهم‬
Bernard Tchumi dalam bukunya .‫فليتقوهللاا وليقولواقوالسديدا‬
The Paradox Architecture juga “Dan hendaklah takut kepada
menjelaskan tentang prinsip-prinsip Allah orang-orang yang seandainya
arsitektur paradoks. Prinsip-prinsip meninggalkan dibelakang mereka
tersebut yaitu split antara realita dan anak-anak yang lemah, yang mereka

5
khawatir terhadap (kesejahteraan) tertutup mengarah kepada nilai
mereka. Oleh sebab itu hendaklah keislaman yang diwujudkan dalam
mereka bertakwa kepada Allah dan bangunan yang dapat melindungi aurat
hendaklah mereka mengucapkan wanita.
perkataan yang benar.” (QS An-
Nisa: ayat 9) III. PEMBAHASAN
Islam memandang laki-laki dan a) Hasil Rancangan Kawasan
wanita dalam posisi yang sama, tanpa Paradoks terbuka tertutup memiliki
ada perbedaan. Masing-masing adalah nilai-nilai yang tinggi dalam menjaga
ciptaan Allah yang dibebani dengan aurat dan menjunjung tinggi martabat
tanggungjawab melaksanakan ibadah wanita. Konsep tersebut menghasilkan
kepada-Nya, menunaikan titah-titah- sebuah kawasan yang tertutup di luar
Nya dan menjauhi laranganlarangan- namun terbuka di dalam. Meski demikian
Nya. Dalam aktualisasi diri, laki-laki desain kawasan tetap empertimbangkan
maupun perempuan memiliki hak yang akses, sirkulasi, dan visibilitas, sehingga
sama. Seperti dijelaskan dalam surat pengguna masih dapat mengakses
An Nahl ayat 97, yaitu: kawasan meski kawasan memiliki prinsip
‫من عمل صالحامن دكر اواثى وهومؤمن فلنحيينه خيو ة‬ tertutup di luar.
.‫طيبة ولنجز ينهم اجرهم باحسن ما كا نوايعملون‬
Barangsiapa yang mengerjakan
amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.
Perancangan Pusat Pembinaan
dan Pemberdayaan Wanita diharapkan
dapat menjawab permasalahan wanita Kawasan terdiri dari empat massa
ini. Perancangan ini menggunakan utama dan tiga massa penunjang. Setiap
tema Arsitektur Paradoks, tepatnya massa utama terdiri dari dua fungsi
paradoks Open and Close. Paradoks berbeda namun memiliki kemiripan
menyatakan dua hal yang berlawanan fungsi atau fungsi yang kedua merupakan
namun mengandung kebenaran yang lanjutan dari fungsi pertama. Misalnya
tinggi. Perempuan sebagai pengguna pada massa paling depan yaitu massa
dari Pusat Pembinaan dan drop in center yang digabungkan dengan
Pemberdayaan wanita mempunya dua terapi psikologi atau pendampingan
sifat yang berlawanan, yaitu terbuka psikologi. Pendampingan psikologi
(open) dan tertutup (close). Terbuka adalah penanganan pertama setelah
yang dimaksud disini bahwa wanita korban women’s crisis diamankan
perempuan juga mempunyai hak untuk di drop in center. Antara kedua zona ini
membuka wawasannya. Sedangkan terdapat sebuah taman yang merupakan

6
area transisi antara zona pelaporan atau masuk terdapat di sebelah sebab
pengaduan (drop in center) ke area kendaran dominan datang dari sisi
penanganan pertama (terapi psikologi) tersebut (dari kota malang). Di bagian
sebelum selanjutnya mendapatkan enterance ini juga terdapat
dampingan keterampinan dan ekonomi. pemberhentian angutan umum.
Area transisi yang terdapat di Siskulasi kendaraan hanya
antara dua fungsi dalam satu massa terdapat di bagian depan atau sisi luar
dibuat transparan sehingga area tertutup dari objek. Hal ini disebabkan objek yang
ini menjadi terbuka. pengguna wanita memliki privasi yang
b) Spesifikasi Desain pada Tapak tinggi dan terlindung dari dunia luar.
Hasil rancangan kawasan Pengguna atau pengunjung yang datang
memiliki lima bangunan utama dan tiga akan memarirkan kendaraan di bagian
bangunan penunjang. Bangunan utama depan kawasan. Setalah pengguna
terdiri dari drop in center, gedung memarkirkan kendaraannnya maka akan
pelatihan, klinik, dan shelter. Sedangkan diarahkan menuju sebuah plaza yang
bangunan penunjang terdiri dari masjid, terdapat di antara bangunan drop in
kantin dan toko souvenir. Setiap massa center dan klinik. Plaza ini adalah zona
utama memiliki dua fungsi yang peralihan antara bagian luar dan bagian
dipisahkan oleh taman sebagai area dalam kawasan. Ketika pengguna berada
transisi. Drop in center menjadi satu di zona ini maka saat itulah pertama kali
massa dengan terapi psiklogi, kinik pengguna melihat keterbukaan dari
dengan perpustakaan, pelatihan dan objek.
industri pastry, sedangkan shelter dan
studio siar. e) Spesifikasi Bangunan
Drop in center
c) View Kawasan Bangunan ini terdiri dari dua area
Kawasan memiliki dua yaitu area drop in center dan area terapi
karakteristik view, terbuka dan tertutup. atau pendampingan psikologi. Area drop
View dari depan atau dari sisi luar in center terdiri dari dua lantai sedangkan
kawasan bersifat tertutup sedangkan terapi psikologi terdiri dari satu lantai.
view dari luar bersifat terbuka, Lantai satu drop in center terdapat ruang
sedangkan view dari dalam kawasan drop in, ruang pengaduan, ruang
bersifat tertutup. konseling, ruang pendampingan hukum,
serta tempat penitipan anak. Pada lantai
dua terdapat ruang-ruang pengelola,
yaitu ruang pimpinan, sekretaris,
administrasi, dan ruang staf.

d) Sirkulasi Kawasan
Sirkuasi kawasan dibagi menjadi
dua yaitu di bagian luar dan di bagian
dalam. Kawasan memiliki satu akses
masuk dan satu akses keluar. Akses

7
Klinik dan perpustakaan
berorientasi ke dalam kawasan sehingga
jika di lihat dari luar kawasan maka
Drop in center memiliki fasad bangunan ini cukup tertutup. Tidak ada
tertutup oleh shading namun memiliki akses ke sisi luar kawasan kecuali pada
bukaan-bukaan yang cukup lebar. Fasad klinik yang membutuhan akses khusus
yang demikian membuat bangunan ini bagi tenaga medis laki-laki.
nampak seperti bangunan masif namun
Gedung Pelatihan
sebenarnya terbuka. Di tengah bangunan
Gedung pelatihan berada di
ini terdapat sebuah ruang terbuka semi
sebelah drop in center.Gedung pelatihan
tertutup berupa taman yang diselubungi
adalah wadah bagi pelatihan
tanaman rambat. Gedung drop in center
keterampilan sebagai wujud
berorientasi ke dalam kawasan sehingga
pemberdayaan wanita. Bangunan ini
jika di lihat dari luar kawasan maka
terdiri dari dua area yaitu area pelatihan
bangunan ini cukup tertutup. Tidak ada
dan area industry pastry.
akses ke sisi luar kawasan kecuali pada
Area pelatihan terdiri dari dua
ruang terapi yang membutuhkan akses ke
lantai sedangkan industri pastry terdiri
kolam terapi.
dari satu lantai. Lantai satu pelatihan
Klinik dan Perpustakaan terdapat beberapa workshop, yaitu
Klinik dan perpustakaan adalah workshop boga, menjahit, florist, dan
bangunan paling depan pada kawasan membatik, sedangkan di lantai terdapat
yang berada di depan drop in center. ruang-ruang kelas dan ruang pengajar.
Bangunan ini terdiri dari dua area yaitu
area klinik dan area perpustakaan. Area
perpustakaan terdiri dari dua lantai
sedangkan klinik terdiri dari satu lantai.
Lantai satu perpustakaan terdapat ruang
koleksi, ruang baca, dan ruang audio,
sedangkan di lantai dua terdapat
auditorium.

8
Shelter berorioentasi ke dalam
kawasan sehingga jika dilihat dari luar
kawasan maka bangunan ini cukup
tertutup. Hanya ada satu akses yang
berorientasi ke arah luar kawasan yang
merupakan akses menuju kantin.

f) Hasil Rancangan Interior


Gedung pelatihan berorientasi ke Ruang Transisi
dalam kawasan sehingga jika dilihat dari Pada setiap massa utama terdapat
luar kawasan maka bangunan ini cukup ruang transisi yang merupakan ruang
tertutup. Tidak ada akses ke sisi luar dalam namun didesain seperti ruang luar.
kawasan kecuali pada industri pastry Batas antara ruang ini dan ruang luar
yang membutuhan akses khusus bagi berupa tanaman rambat sehingga dapat
pengadaan barang (loading dock). menyatu dengan ruang luar maupun
dengan lanskapnya. Ruang ini
Shelter (Asrama) menunjukan paradoks ruang dalam
Bangunan ini terdiri dari dua area seperti ruang dalam maupun ruang luar
yaitu asrama dan studio siar. Area asrama tetapi ada di dalam bangunan.
terdiri dari tiga lantai sedangkan studio
siar terdiri dari satu lantai. Lantai satu
asrama merupakan asrama bagi
pengasuh, lantai dua merupakan asrama
bagi peserta pelatihan, sedangkan lantai
tiga merupakan perlindungan sementara
bagi korban kekerasan.

Ruang Drop In Center


Pada bangunan drop in center
terdapat ruang drop in center atau
pengamanan pertama bagi client maupun
wanita korban women’s crisis. Ruang ini
berupa ruang istirahat dengan beberapa
sofa agar wanita merasa nyaman.
Ruangan ini cukup luas dengan bukaan
yang lebar. Bukaan yang lebar
meminimalkan perasaan tertekan, sesak,

9
dan bosan. Namun disamping itu wanita interaksi antar peserta pelatihan yang
juga memerlukan privasi yang tinggi cukup kental.
sehingga bagian luar ruangan digunakan
shading device untuk membatasi
pandangan dari luar ruangan.

g) Detail Desain Paradoks Terbuka


Ruang Pendampingan Psikologi dan Tertutup
Pada zona pendampingan psikologi Pada ke empat massa utama
terdapat ruang pendampingan. Pada yaitu drop in center, klinik, gedung
ruangan ini terdapat sofa dan tempat pelatihan dan shelter terdapat selubung
tidur. Ruangan ini menggunakan warna bangunan berupa shading device.
yang soft agar wanita atau client merasa Shading yang terdiri dari lingkaran-
nyaman. Satu jendela digunakan pada sisi lingkaran yang ditumpuk menyerupai
terluar ruangan agar privasi pengguna bunga tersebut menutup bangunan agar
tetap terjaga. Pencahayaan buatan pada orang yang berada di luar bangunan tidak
ruangan ini disembunyikan di balik kisi- dapat leluasa melihat ke dalam
kisi. Munculnya cahaya dari sela-sela bangungan, sedangkan orang yang
kisi-kisi tanpa terlihat sumber cahayanya berada di dalam bangunan masih dapat
secara langsung membuat ruangan ini melihat ke luar dengan leluasa. Meski
terkesan tertutup namun terang (terbuka). menutupi, shading tersebut tetap
mempertimbangan pencahayaan,
penghawaan, dan view. Oleh sebab itu
sisi bangunan di sebelah barat memiliki
shading yang lebih masif dari pada di
sebelah timur, begitu pula sebaliknya.

Workshop Florist
Pada gedung pelatihan terdapat
ruang workshop florist. Ruangan ini
memiliki bukaan yang sedikit pada sisi
yang berorientasi keluar kawasan.
Ruangan ini terdiri dari dua jenis meja
kerja, meja kerja dengan kelompok besar
dan kelompok kecil. Peserta pelatihan
Selain itu shading juga hanya
akan belajar secara berkelompok agar
digunakan pada lantai dua, ataupun lantai
suasana ruang lebih terbuka karena
satu pada satu sisi saja yaitu barat, misal
pada klinik yang membutuhkan

10
perlindungan lebih dari paparan matahari keterusterangan, transparan, toleransi
pada sore hari. Bangunan tidak hanya dan aktif. Dengan plaza di tengah
ditutup oleh shading GRC, namun juga bangunan membuat aktifitas sangat
dengan memanfaatkan tanaman rambat kental di dalamnya sehingga memiliki
dan sistem pembuangan air hujan. kesan aktif. Interaksi antar pengguna
Semuanya memiliki fungsi yang sama memunculkan keterusterangan antar
yaitu untuk menghalangi pandangan dari client dan pengelola. Ini dapat
luar namun pandangan dari dalam masih memulihkan percaya diri wanita korban
tetap optimal. Dengan desain yang women’s crisis. Tertutup memiliki arti
seperti itu maka privasi maupun aurat prifat, bawah tanah, terselimuti,
wanita dapat dijaga tanpa harus ternaungi, dan terselungi. Bentuk yang
menimbulkan perasaan terkurung pada membuat selubung bangunan dan
wanita. penutup atap menjadi satu membuat
bangunan semakin tertutup.
IV. KESIMPULAN Konsep tersebut menunjukan
Perancangan Pusat Pembinaan dan bahwa paradoks arsitektur dapat menjadi
Pemberdayaan wanita ini menggunakan solusi untuk permasalahan yang paradoks
tema arsitektur pardoks dengan konsep seperti paradoks antara eksistensi dan
terbuka dan tertutup. Terbuka memiliki peranan wanita dengan aurat dan
nilai bahwa wanita mempunyai hak privasinya.
untuk membuka wawasan dan eksistensi
diri. Sedangkan konsep tertutup
berhubungan dengan aurat wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Konsep tertutup juga untuk menjaga
keamanan penggunan. Pengguna Ching, Francis D.K. 1999. Arsitektur:
merupakan wanita yang mengalami Bentuk Ruang dan Susunannya.
women’s crisis dan sebagian besarnya Jakarta: Erlangga.
adalah korban kekerasan. Keamanan
wanita di dalamnya menjadi aspek yang Chris Younes. 2013. Architecture and
harus benar-benar dipertimbangkan. Philosophy: Paradoxes and
Terbuka dan tertutup merupakan dua Metamorphoses Of Their Meeting.
kata berlawanan yang merupakan prinsip
dari arsitektur paradoks. Konsep tersebut Firework, Manifesto. 1974. The
menghasilkan sebuah rancangan Architectural Paradoks.
kawasan yang bertentangan dengan
pendapat orang secara umum. Pada Hays, Michael. 1998. Architecture
umumnya sebuah desain kawasan akan Theory. New York: A Columbia
menunjukkan keterbukaan di luar dan book of architecture.
ketertutupan di dalam, namun karena
pertimbangan karakteristik objek yaitu Miraza, Adam. 2009. Pusat Pelayanan
sebuah bangunan untuk kaum wanita Terpadu Perempuan dan Anak.
maka desain yang dihasilkan Medan: USU Repository.
memunculkan sebuah peradoks
pemikiran. Terbuka sendiri memiliki arti

11
Mulyadi, Rosady, April 2004, “Telaah
Beberapa Karya Arsitek Aldo
Rossi Melalui Intuisi Metafisika”.
RONA Jurnal Arsitektur FT-
Unhas. Volume 1, No.1

Neufert, Ernst. 1992. Data Arsitek Edisi


Kedua. Jakarta: Erlangga.

Salim, Hidayah. 1994. Wanita Islam:


Kepribadian dan Perjuangannya.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Al-Qur’an

12

Anda mungkin juga menyukai