MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teori Grup yang Dibina oleh Drs. Santi Irawati, M.Si, Ph.D.
oleh
Muhsang Sudadama Lieko Leidokto
NIM 190313718002
1.4 Tujuan
Tujuan pada makalah ini adalah menjelaskan Teorema Lagrange dan
akibat-akibat yang diperoleh.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam Bab II ini akan disajikan terlebih dahulu definisi-definisi dan sifat-
sifat yang diperlukan di Bab III
positif yang kurang dari n dan relatif prima dengan n . Misalkan (1) = 1 .
U n = k 1 k n dan ( k , n ) = 1
Untuk contoh, U12 = 1, 5, 7,11
order dari suatu elemen a G , dinotasikan a adalah order dari subgrup yang
dibangun oleh a .
U n adalah ( n )
Un = ( n)
Teorema 2.5 (Durbin, 71)
Misalkan p adalah prima dan r bilangan bulat positif, berakibat
1
( p r ) = p r − p r −1 = p r 1 −
p
Secara khusus, ( p ) = p − 1
sehingga a n = e
3. a k = e jika dan hanya jika a membagi k
aH = bH a −1b H
(iv) Jika ℛ adalah himpunan koset kanan-koset kanan berbeda dari H di G
dan ℒ adalah himpunan koset kiri-koset kiri dari H di G , maka |ℛ| = |ℒ|
BAB III
PEMBAHASAN
Contoh 3.1.2
Tentukan indeks dari 4ℤ subgrup dari ℤ, 𝐻 = {1, −1} subgrup dari 𝐺 =
{1, −1, 𝑖, −𝑖} dan 𝐾 = {0̅, 2̅, 4̅, 6̅, 8̅} subgrup dari ℤ10
Jawab:
Koset kanan-koset kanan dari 4ℤ adalah 4ℤ, 4ℤ + 1, 4ℤ + 2 dan 4ℤ + 3. Jadi,
indeks dari 4ℤ di ℤ adalah [ℤ: 4ℤ] = 4.
Koset kanan-koset kanan dari H adalah H dan Hi . Jadi, indeks dari H di G
adalah G : H = 2 .
Koset kanan-koset kanan dari K adalah K dan K + 1 . Jadi, indeks dari K di ℤ10
adalah [ℤ10 ∶ 𝐾] = 2.
Jika sembarang dua indeks ini hingga maka ketiganya juga hingga.
Bukti:
Berdasarkan Akibat 2.8(i), grup G adalah gabungan koset kanan-koset kanan dari
H di G
G= Hai
iI
Berdasarkan Akibat 2.8(i), grup H adalah gabungan koset kanan-koset kanan dari
K di H
H= Kb j
jJ
b j ai = kbr at (1)
Perhatikan bahwa
ai ( b j ai ) = ai ai −1b j −1 = b j −1 H
−1
Sehingga
bj ai = kbr at bj ai = kbr ai b j = kbr
Dengan demikian
G= Kb j ai
( i , j )I J
G : K = I J [karena Kb j ai saling lepas]
G : K = I J
G : K = G : H H : K ∎
Akibat 3.1.4 Teorema Lagrange (Hungerford, 39)
Jika H adalah subgrup dari grup G , maka G = G : H H . Secara khusus jika
Bukti:
Karena e H G maka menurut Teorema 3.1.3 diperoleh
G : e = G : H H : e
G = G : H H
G : e = G : a a : e
G = G : a a ∎
Contoh 3.1.5
Misalkan G = S3 = e, , 2 , , , 2 dimana = (1 2 3) dan = (1 2 ) .
G = G : H H
S3 = S3 :
6 = S3 : 2
S3 : = 3
subgrup dari G . Ternyata konvers dari Teorema Lagrange itu tidak selalu benar.
Kontra contoh, A4 (grup alternating berderajat 4) adalah subgrup dari S 4 dimana
elemen-elemennya dapat dibentuk ke dalam sebuah trasposisi (sebuah cycle
dengan panjang 2) dan banyaknya trasposisi adalah genap.
A4 = (1) , (1 2 )( 3 4 ) , (1 3 )( 2 4 ) , (1 4 )( 2 3 ) , (1 2 3 ) , (1 3 2 )
(1 3 4 ) , (1 4 3 ) , ( 2 3 4 ) , ( 2 4 3 ) , (1 2 4 ) , (1 4 2 )
1, 2,3, 4,6 dan 12. Setelah diselidiki ternyata A4 hanya memiliki subgrup yang
berorder 1, 2, 3, 4 dan 12 saja.
• Subgrup dari A4 yang berorde 1 adalah (1)
• Subgrup dari A4 yang berorde 2 adalah (1) , (1 2 )( 3 4 ) dan
(1) , (1 3)( 2 4 )
(1) , (1 2 4 ) , (1 4 2 )
6 12 .
Akibat 3.1.6 (Adkins, 13)
Jika G = n maka a n = e untuk semua a G
Bukti:
Misalkan G = n dan a = m untuk a G . Karena G hingga dan a G maka
Bukti:
Misalkan G adalah grup dengan elemen identitas e dan G = p dengan p
( n)
a =1
(n)
a =1
1( mod n )
(n)
a ∎
a p a ( mod p )
Bukti:
Jika p adalah prima dan p | a maka ( p ) = p − 1 dan ( a, p ) = 1 . Berdasarkan
1( mod p )
( p)
a
a p −1
1( mod p )
Jadi, a p a ( mod p ) ∎
Contoh 3.1.10
Misalkan dihitung sisa pembagian dari 5148 oleh 7.
Menurut Akibat 3.1.9 kita punya 57 −1 1( mod 7 ) atau 56 1( mod 7 ) .
dan G
Bukti: Ini konsekwensi langsung dari Teorema Lagrange, karena bilangan prima
tidak mempunyai pembagi positif kecuali 1 dan dirinya sendiri. ∎
tentu subgrup. Misalkan H dan Ki adalah subgrup dari G untuk semua i maka
bisa dibuktikan bahwa
n n
H Ki = HKi (4)
i =1 i =1
n n
Ambil sembarang t H K i maka t = hk untuk suatu h H dan k Ki .
i =1 i =1
sebarang a G .
Bukti:
Didefinisikan pemetaan f : H → aH oleh f ( h ) = ah untuk semua h H Akan
Dari Teorema 3.2.1 ini bisa kita gunakan untuk membuktikan Teorema
Lagrange. Misalkan H adalah subgrup dari grup G . Akan dibuktikan bahwa H
kanan dari H mempartisi G menjadi klas-klas yang saling lepas. Misalkan klas-
klasnya
Ha1 , Ha2 ,..., Han
adalah semua koset kanan dari H yang saling lepas dalam G , maka didapat
G = Ha1 + Ha2 + + Han
Bukti:
Jika H dan K adalah subgrup maka C = H K adalah subgrup dari K .
Berdasarkan Akibat 3.1.4
K = K : C C K : C = K H K
n
Misalkan n = K : C maka K = Cki untuk suatu ki K dan Cki saling lepas.
i =1
Perhatikan bahwa
n
HK = H Cki
i =1
n
= HCki ( 4)
i =1
n
= Hki Hki saling lepas
i =1
∎
Contoh 3.2.3 Misalkan G = ℤ12 , H = 6 dan K = 2 maka H K = 6 .
6 2
6 2 =
6 2
26
= =6
2
6 2 = 0 + 2, 0 + 4, 0 + 6, 0 + 8, 0 + 10, 6 + 2, 6 + 4, 6 + 6, 6 + 8, 6 + 10
= 2, 4, 6, 8,10, 8,10, 0, 2, 4
= 0, 2, 4, 6, 8,10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1. Teorema Lagrange mengakibatkan:
a. Order dari unsur di grup membagi habis order grup itu sendiri
b. Suatu unsur di grup dipangkatkan order grup menghasilkan unsur
identitas
c. Order dari suatu grup adalah prima maka grup itu adalah grup siklik
d. Teorema Euler dan Teorema Kecil Fermat
e. Grup berorder prima tidak mempunyai subgrup kecuali e dan
dirinya sendiri
f. Grup berorder prima p isomorfik ke grup tambah ℤ𝑝
3. Hasil kali dari order dua subgrup dari suatu grup habis dibagi oleh order
irisan dari dua subgrup tersebut.
4.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
DAFTAR RUJUKAN
Adkins A.W., Weintraub S.H. 1999. Algebra An Approach via Module Theory.
New York: Springer Verlag.