Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI UNTUK


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DEVITA CAHYANI NUGRAHENY


STKIP Kusuma Negara
devitacahyaninugraheny@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran audio visual
pengolahan limbah industri dan mengetahui kualitas media yang telah dikembangkan
berdasarkan penilaian guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelompok teknologi dan
rekayasa. Media pembelajaran audio visual pengolahan limbah industri dikembangkan dengan
mengadaptasi model pengembangan Brog dan Gall. Pengembangan media mendapat masukan
dari peer reviewer, ahli media, dan guru SMK. Penilaian kualitas media menggunakan
instrumen penilaian berupa angket. Instrumen penilaian tersebut berisi lima aspek penilaian.
Berdasarkan penilaian lima guru di SMK kelompok teknologi dan rekayasa, media audio visual
ini memperoleh skor rata-rata 97. Skor rata-rata ini lebih kecil dari skor ideal 100 sehingga
media ini mempunyai kualitas baik (B). Oleh karena itu, media audio visual ini layak digunakan
sebagai sumber belajar bagi peserta didik di SMK kelompok teknologi dan rekayasa.

Kata Kunci: media audio visual, pengolahan limbah industri, SMK

PENDAHULUAN limbah industri dapat dihadirkan melalui media


Media pembelajaran merupakan bagian audio visual yang dilengkapi dengan video.
yang tidak dapat dipisahkan dari proses Penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran. Proses pembelajaran pengo-lahan proses pembelajaran kimia dapat memotivasi
limbah industri di SMK yang didukung dengan peserta didik untuk tertarik mempelajari materi
media pembelajaran yang relevan perlu pembelajaran kimia terutama tentang
dilaksanakan secara intensif. Media pembelajran pengolahan limbah industri. Selain itu media
yang dapat dimanfaatkan untuk proses audio visual mempunyai sifat yang infor-matif,
pembelajaran limbah industri adalah media interaktif, mendidik dan menghibur. Media
pembelajaran audio visual. Media audio visual audio visual ini sangat mudah dalam
merupakan suatu media atau perantara yang mengoperasikannya sehingga media ini dapat
bekerja secara interaktif dan dapat dinikmati dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di
oleh indera pendengaran dan penglihatan. kelas oleh guru dan sebagai sumber belajar bagi
Media pembelajaran audio visual merupakan peserta didik.
salah satu masukan (input) dalam proses Media pembelajaran audio visual
pembelajaran yang diharapkan akan mempunyai merupakan perwujudan dari pemanfaatan hasil-
pengaruh terhadap keluaran (output). Media hasil teknologi untuk memperjelas isi materi
pembelajaran ini menyajikan materi pengolahan pembelajaran maupun dapat merang-sang
limbah industri secara audio visual. Media audio peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran
visual dilengkapi dengan video yang dapat dapat berupa perangkat lunak (software) dan
memanipulasi waktu dan ruang yang mengajak perangkat keras (hardware). Perangkat lunak
peserta didik untuk melihat suatu proses adalah program yang terdapat pada komputer
pengolahan limbah industri yang terdapat di ataupun pesan yang ada dalam perangkat keras
lokasi yang jauh, walaupun dibatasi dengan (Azhar Arsyad, 2009 : 6-7).
ruang kelas. Visualisasi dari proses pengolahan

Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 20


Salah satu software yang digunakan dalam c. Pengembangan draf produk (develop
pembuatan media audio visual yaitu preliminary form of product). Pengem-
Macromedia Flash Profesional 8. Program ini bangan bahan pembelajaran, proses
merupakan perangkat lunak komputer yang pembelajaran, dan instrumen evaluasi.
mempunyai bahasa pemprograman yang bekerja d. Uji coba lapangan awal (preliminary field
pada sistem operasi windows dan mempunyai testing). Uji coba di lapangan pada 1
kemampuan memvisualkan teks, movie klip, sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12
simulasi dan animasi. Macromedia Flash subjek uji coba (guru). Selama uji coba
Profesional 8 juga memiliki kemampuan untuk diadakan pengamatan, wawancara, dan
mengatur susunan objek dalam tumpukan (Tim pengedaran angket.
Divisi Penelitian dan Pengembangan e. Merevisi hasil uji coba (main product
MADCOMS-Madiun, 2007:3). revision). Memperbaiki atau menyem-
purnakan hasil uji coba.
f. Uji coba lapangan (main field testing).
KAJIAN PUSTAKA Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5
Penelitian Pengembangan sampai dengan 15 sekolah dengan 30
Penelitian pengembangan adalah suatu sampai dengan 100 orang subjek uji coba.
proses atau langkah-langkah untuk me- Data kuantitatif penampilan guru sebelum
ngembangkan suatu produk baru atau dan sesudah penggunaan media yang
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil
dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut pengumpulan data dievaluasi dan kalau
tidak selalu berbentuk benda atau perangkat mungkin dibandingkan dengan kelompok
keras (hardware) seperti buku, modul, alat pembanding.
bantu pembelajaran di kelas atau laboratorium, g. Menyempurnaan produk hasil uji la-pangan
tetapi dapat juga perangkat lunak (software), (operasional product revision).
seperti program komputer untuk pengolahan h. Uji pelaksanaan lapangan (oprasional field
data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau testing). Dilaksanakan pada 10 sampai
laboratorium, ataupun model-model pendidikan, dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai
pembela-jaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, dengan 200 subjek. Penggujian dilakukan
manajemen, dan lain-lain (Nana Syaodih melalui angket, wawancara, dan observasi
Sukmadinata, 2010:164-165). dan analisis hasil.
Ada beberapa model penelitian yang dapat i. Penyempurnaan produk akhir (final product
digunakan dalam penelitian pengem-bangan revision). Penyempurnaan dida-sarkan
antara lain Brog dan Gall dan James D Russel. masukan dari uji pelaksanaan lapangan.
Langkah-langkah penelitian pe-ngembangan j. Diseminasi dan implementasi
dari Brog dan Gall yang dikutip oleh Nana (dissemination and implementation).
Syaodih Sukmadinata (2010:169-170) meliputi: Melaporkan hasilnya dalam pertemuan
a. Penelitian dan pengumpulan data (research profesional dan dalam jurnal. Bekerja sama
and information collecting). Pengukuran dengan penerbit untuk penerbitan.
kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam Memonitor penyebaran untuk pengon-
skala kecil, dan pertimbangan- trolan kualitas.
pertimbangan dari segi nilai. Apabila langkah-langkah pada tiap
b. Perencanaan (planning). Menyusun ren- tahapan penelitian pengembangan tersebut
cana penelitian, meliputi kemampuan- diikuti dengan benar, dapat dihasilkan sebuah
kemampuan yang diperlukan dalam produk media pembelajaran yang baik dan layak
pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan digunakan dalam proses pembelajaran di
yang hendak dicapai dengan penelitian sekolah
tersebut, desain atau langkah-langkah
penelitian, kemungkinan pengujian dalam Media Audio Visual
lingkup terbatas. Wina Sanjaya (2006:170) berpendapat
bahwa media pembelajaran berdasarkan sifatnya
Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 21
dapat diklasififasikan menjadi tiga macam yaitu: kita melakukan kegiatan melihat maka kita ingat
(a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat 30% dari apa yang kita lihat. (d) Apabila kita
didengar saja, atau media yang hanya memiliki melakukan kegiatan melihat dan mendengar
unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. (b) maka kita ingat 50% dari apa yang kita lihat dan
Media visual, yaitu media yang hanya dapat kita dengar. (e) Apabila kita melakukan
dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. kegiatan mengatakan maka kita ingat 70% dari
Media ini dapat berupa flim slide, foto, apa yang kita katakan dan (f) Apabila kita
transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai melakukan kegiatan mengatakan dan melakukan
bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis maka kita ingat 90% dari apa yang kita katakan
dan lain sebagainya. (c) Media audio visual, dan kita lakukan.
yaitu jenis media yang selain mengandung Media audio visual dari sotfware dan
unsur suara juga mengandung unsur gambar hardware yang terdiri dari gambar, fotografi,
yang bisa dilihat. grafik, dan animasi dengan suara, teks, dan data
Contoh media audio visual adalah video, yang dapat dikendalikan dengan program
berbagai ukuran flim, slide suara, dan lain komputer. Proses pembelajaran menggunakan
sebagainya. Media yang memiliki kemampuan satu indera memberikan rang-sangan belajar
paling baik dari ketiga media tersebut adalah yang terbatas, penggunaan media audio visual
media audio visual. Media audio visual akan memberikan rang-sangan yang lebih baik,
memiliki kemampuan lebih baik dan lebih karena mengunakan audio dan visual
menarik dibandingkan dengan media yang lain. terintegrasi dalam satu sofware.
Hal ini disebabkan media audi visual memiliki
kedua unsur jenis media auditif dan media SMK Kelompok Teknologi dan Rekayasa
visual. Perkembangan ilmu pengetahuan,
Penggunaan media pembelajaran dalam teknologi dan kebutuhan dunia kerja yang pesat,
proses pembelajaran berhubungan erat dengan menuntut adanya perubahan pada spektrum
pengalaman belajar peserta didik. Penggunaan keahlian menengah kejuruan yang berlaku.
media audio visual dalam pembelajaran dapat Berdasarkan keputusan Derektorat Jendral
membantu peserta didik menyerap atau Majenamen Pendidikan Dasar dan Menengah
memahami materi sampai 50 %, nilai ini lebih Nomor: 251/C/KEP/MN/2008 tanggal 27
tinggi dari pada proses pembelajaran dengan Agustus 2008. Dalam keputusan tersebut
menggunakan media audio dan media visual program pendidikan pada SMK dikelompokkan
saja. Hal ini dapat dilihat dari kerucut menjadi (a) Teknologi dan Rekayasa, (b)
pengalaman belajar pada Gambar 1. Teknologi Informasi dan Ko-munikasi, (c)
Kesehatan, (d) Seni, Kerajinan, dan Pariwisata,
(e) Agribisnis dan Agrotek-nologi, dan (f)
Bisnis dan Manajemen
Pada penelitian pengembangan ini,
peneliti lebih mengkhususkan pada pengem-
bangan media audio visual pembelajaran
pengolahan limbah yang ada di SMK kelompok
teknologi dan rekayasa dengan program studi
keahlian teknik kimia dan kompetensi keahlian
kimia industri. Standar isi di SMK kelompok
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Belajar teknologi dan rekayasa dibuat dan ditetapkan
oleh Departemen Perindustrian dan Departemen
Berdasarkan Mansur Muslich (2009: 75) Pendidikan Nasional. Departemen pendidikan
Gambar 1 dapat dipahami bahwa: (a) Apabila menyusun standar isi untuk kelompok normatif
kita melakukan kegiatan membaca maka kita dan adaptif. Program normatif berisi mata pela-
ingat 10% dari apa yang kita baca. (b) Apabila jaran yang lebih menitikberatkan pada norma,
kita melakukan kegiatan mendengar maka kita sikap, dan perilaku yang harus diajar-kan,
ingat 20% dari apa yang kita dengar. (c) Apabila ditanamkan, dan dilatih pada peserta didik,
Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 22
disamping kandungan pengeta-huan dan kepada peer reviewer dan ahli media untuk
keterampilan yang ada di dalamnya. Program memberikan revisi dan masukan.
adaptif berisi mata pelajaran yang lebih
menitikberatkan pada pemberian kesempatan Tahap III
pada peserta didik untuk memahami dan Tahap ketiga, mengadakan validasi media
menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan audio visual untuk pembelajaran kimia SMK
teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan materi pengolahan limbah industri kepada 5
sehari-hari dan atau melandasi kompetensi orang guru kimia di SMK program kelas
kerja. Sedangkan Departemen Perindustrian produktif sebagai reviewer, dengan disertakan
menyusun standar isi untuk kelompok produktif. instrumen penilaian kualitas media audio visual.
Program produktif bersifat melayani permintaan Subjek dan Objek Penelitian
pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan Subjek penelitian pada penelitian
oleh dunia usaha atau industri atau asosiasi pengembangan ini adalah media audio visual
profesi. Pada penelitian ini lebih mengkhu- untuk pembelajaran pengolahan limbah industri
suskan pada program produktif pada program di SMK kelompok teknologi dan rekayasa yang
studi keahlian teknik kimia dan kompetensi dikemas dalam bentuk CD (Compact Disc)
keahlian kimia industri (kimia dasar, proses mulitimedia interaktif. Sedangkan objek
industri kimia, operasi teknik kimia, perawatan penelitian dalam penelitian ini adalah kualitas
dan ilmu bahan, kontrol proses, pengolahan produk hasil pengem-bangan media audio visual
limbah industri, dan lain-lain). untuk pembela-jaran pengolahan limbah industri
di SMK kelompok teknologi dan rekayasa
METODE PENELITIAN dalam bentuk CD (Compact Disc) multimedia
Rancangan Penelitian interaktif.
Penelitian pengembangan media audio Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
visual untuk pembelajaran pengolahan lim-bah Penelitian ini menggunakan instrumen
industri di SMK kelompok teknologi dan penilaian kualitas media pembelajaran audio
rekayasa merupakan penelitian deskriptif visual. Penilaian kualitas media dilakukan oleh
prosedural. Model penelitian pengembangan lima orang guru kimia yang ada di SMK
media audio visual ini mengadaptasi dari model kelompok teknologi dan rekayasa (reviewer)
Brog dan Gall. Pengembangan dalam penelitian pada instansi yang berbeda. Penilaian media
ini melalui beberapa tahap yaitu: dengan menggunakan angket yang berupa check
list. Penilaian media meliputi beberapa aspek
Tahap I (Pendahuluan) penilaian antara lain: (1) aspek kebenaran,
Tahap pendahuluan terdapat beberapa kedalaman, dan keluasan konsep, (2) aspek
kegiatan antara lain: (a) Menentukan materi kebahasaan yang digunakan, (3) aspek tingkat
pembelajaran yang akan dikembangkan, yaitu keterlaksanaan, (4) aspek tam-pilan, dan (5)
Pengolahan Limbah Industri. (b) aspek kemudahan penggunaan Penilaian media
Mengumpulkan referensi yang berhubugan dilakukan oleh lima orang guru di SMK
dengan materi pengolahan limbah industri di kelompok teknologi dan rekayasa yang berbeda.
SMK kelompok teknologi dan rekayasa. (c) Aspek kebenaran, kedalaman, dan ke-
Membuat rancangan dan menentukan jenis luasan konsep. Pada aspek ini memiliki enam
media yang sesuai dengan indikator pencapaian indikator (1) Tidak ada aspek yang menyim-
hasil belajar. (d) Membuat media audio visual pang, (2) Kelogisan dan sistematika uraian, (3)
dalam bentuk CD multimedia interaktif berisi Kesesuaian materi dengan standar kompetensi
tentang materi pokok pengolahan limbah dan kompetensi dasar, (4) Pengembangan
industri. konsep, (5) Proporsi materi esensial dengan
materi penunjangnya, dan (6) Daya ukur soal
Tahap II
Tahap kedua, media pembelajaran yang latihan terhadap keberhasilan peserta didi
sudah dikembangkan dikonsultasikan kepada Aspek kebahasaan yang digunakan. Pada
aspek ini memiliki tiga indikator yaitu: (1)

Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 23


Pengunaan bahasa yang baku, (2) Penggunaan ̅ = skor rata-rata
bahasa yang tidak menimbulkan penafsiran Mi = mean idea
ganda, dan (3) Penggunaan bahasa yang mudah SBi = simpangan baku ideal
dipahami dan komunikatif
Aspek tingkat keterlaksanaan. Aspek ini
memiliki lima indikator yaitu (1) Penggu-naan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
keterampilan proses, (2) Kesesuaian jenis Hasil penelitian pengembangan yang
kegiatan yang digunakan, (3) Informasi atau pertama berupa produk media audio visual
pesan sesuai dengan taraf berpikir peser-ta didik untuk pembelajaran pengolahan limbah industri
(4) Membantu efektivitas belajar dan (5) di SMK kelompok teknologi dan rekayasa.
Penyajian materi secara menarik Produk media audio visual ini berupa CD
Aspek tampilan. Aspek ini memliki (Compact Disc) multimedia interaktif yang
sembilan indikator yaitu: (1) Tata letak, (2) Tata dilengkapi dengan fungsi autorun, sehingga
warna, (3) Tampilan huruf, (4) Tam-pilan begitu CD masuk dalam drive CD-ROM, maka
gambar, (5) Tampilan animasi atau video, (6) CD multimedia interaktif ini akan berjalan
Tingkat interaktif, (7) Volume suara, (8) secara otomatis.
Kejelasan vokal, dan (9) Kese-suaian suara Media audio visual ini memiliki 6 menu
dengan penunjukan objek. utama, yaitu: (1) Pendahuluan, menu
Aspek kemudahan penggunaan. Aspek ini pendahuluan terdapat standar kompetensi (SK),
memiliki dua indikator yaitu (1) Kemu-dahan kompetensi dasar (SK), dan indikator
mengoperasikan media audio visual dan (2) pengolahan limbah industri di SMK kelompok
Kepraktisan dalam penggunaan media audio teknologi dan rekayasa. (2) Materi, menu materi
visual berisi tiga materi pembelajaran, yaitu
pengolahan limbah padat, pengolahan limbah
Analisis Data cair dan pengolahan limbah gas. (3) Galeri
Penelitian ini menggunakan analisis data Video, menu ini berisi kumpulan video-video
secara deskriptif dengan satu variabel yaitu yang berhubungan dengan materi pengolahan
variabel kualitas media pembelajaran audio limbah padat, pengolahan limbah cair dan
visual yang telah disusun berdasarkan beberapa pengolahan limbah gas. (4) Evaluasi, menu
aspek penilaian antara lain aspek kebenaran, evaluasi berisi dua evaluasi, setiap evaluasi
kedalaman, dan keluasan konsep, aspek berisi 10 soal yang berkaitan dengan materi
kebahasaan yang digunakan, aspek pembelajaran. (5) Daftar Pustaka, menu daftar
keterlaksanaan, aspek tampilan, aspek pustaka berisi referensi yang dipakai dalam
kemudahan penggunaan. Skor rata-rata tiap menyusun media audio visual. (6) Game, Menu
aspek diubah menjadi nilai kualitatif sesuai ini berisi game yang masih ada kaitanya dengan
dengan kriteria katagori penilaian yang materi. (7) Profil, Menu profil berisi identitas
dijabarkan dalam Tabel 2 (Anas Sudjiono, penyusun media audio visual ini.
2009:175). Media audio visual ini juga dilengkapi
Tabel 2. Kriteria Katagori Penilaian Ideal dengan menu home yang berfungsi untuk
No. Rentang skor (i) Kriteria kembali ke menu utama, menu next fung-sinya
kuantitatif Kualitatif untuk menuju ke menu berukutnya, menu back
1 ̅ Sangat Baik fungsinya untuk kembali ke menu sebelumnya,
2 Mi + 0,5 SBi < ≤ Baik̅ menu minimize untuk memper-kecil tampilan
Mi + 1,5 SBi media audio visual, menu maximize untuk
3 Mi - 0,5 SBi < ̅ ≤ Cukup memperbesar tampilan media audio visual dan
Mi + 0,5 SBi menu close fungsinya untuk keluar dari media
4 Mi - 1,5 SBi < ̅ ≤ Kurang audio visual.
Mi - 0,5 SBi Hasil penelitian yang kedua berupa
5 ̅ < Mi – 1,5 SBi Sangat Kurang kualitas media audio visual yang dihasilkan
Keterangan : berdasarkan penilaian reviewer. Daftar reviewer
terlampir pada Lampiran 4. Berdasarkan kriteria
Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 24
katergori penilaian ideal, media ini memperoleh dugunakan sebagai media pembelajaran di kelas
skor rata-rata sebesar 97 dibanding dengan skor oleh guru dan sumber belajar bagi peserta didik.
ideal sebesar 100. Hasil skor ini menunjukkan Hasil penilaian secara ringkas dapat ditampilkan
katagori kualitas media audio visual adalah baik pada Tabel 3.
(B). Sehingga produk media ini layak

Tabel 3 Data Skor Penilaian Kualitas Media


Aspek Reviewer ∑ Skor Skor Skor
Katagori
Penilaian I II III IV V Total Rata-rata Ideal
A 26 23 27 23 23 122 24,4 24 SB
B 11 14 12 13 7 57 11,4 12 B
C 20 20 20 18 15 93 18,6 20 B
D 38 31 37 40 26 172 34,4 35 B
E 9 8 8 10 6 41 8,2 8 SB
Jumlah
104 96 104 104 77 485 97 100 B
Skor

Keterangan : materi esensial lebih banyak dari pada materi


Skor ideal berdasarkan perhitungan penunjangnya. Pemaparan materi pengolahan
dengan rumus Mi + 1,5 Sbi untuk menen-tukan limbah industri ditampilkan secara logis dan
kualitas media audio visual pembela-jaran sistematis. Soal yang ada dapat mengukur
pengolahan limbah indistri di SMK kelompok tingkat keberhasilan peserta didik dalam
teknologi dan rekayasa adalah 100. memahami meteri pengolahan limbah industri.
A = Aspek kebenaran, kedalaman, dan Pada indikator ke tiga dan ke empat memiliki
keluasan konsep skor paling kecil, pada media audio visual ini
B = Aspek kebahasaan yang digunakan masih perlu pengembangan materi tentang
C = Aspek tingkat keterlaksanaan pengolahan limbah industri agar lebih sesuai
D = Aspek tampilan dengan standar kompetensi dan kompetensi
E = Aspek kemudahan penggunaan dasar.
Skor rata-rata penilaian media pem- Aspek kebahasaan yang digunakan
belajaran audio visual oleh lima guru sebesar meliputi 3 indikator dan diperoleh skor rata-rata
97. Skor ideal untuk 25 indikator pada 11,4. Skor rata-rata ini lebih kecil dari pada skor
instrumen penilaian media audio visual adalah ideal sebesar 12, sehingga termasuk katagori
100. Berdasarkan penilaian skor ideal, media kualitas baik (B). Berdasarkan penilaian
audio visual ini memiliki katagori kualitas baik reviewer pada aspek kebahasan, dapat
(B). disimpulkan bahwa bahasa yang digunakan
Penilaian media audio visual untuk tidak menumbulkan penafsiran ganda. Pada
pembelajaran pengolahan limbah industri indikator pertama dan ketiga memiliki skor
dilakukan oleh lima (reviewer) guru di SMK lebih kecil karena pada media audio visual ini
kelompok teknologi dan rekayasa, dilakukan masih terdapat istilah-istihah yang belum sesuai
dengan menggunakan 5 aspek dan 25 indikator. dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan
Aspek kebenaran, kedalaman dan keluasan pada tampilan video menggunakan bahasa
konsep meliputi 6 indikator dan diperoleh skor asing, sehingga bahasa yang digunakan dalam
rata-rata 24,4. Skor rata-rata ini lebih besar dari media audio visual ini masih kurang
pada skor ideal sebesar 24, sehingga termasuk komunikatif bagi peserta didik.
katagori kualitas sangat baik (SB). Berdasarkan Aspek tingkat terlaksanaan meliputi 5
penilaian lima orang reviewer indikator pertama indikator dan diperoleh skor rata-rata 18,6. Skor
memiliki skor paling tinggi hal ini menunjukkan rata-rata ini lebih kecil dari pada skor ideal
tidak terjadi penyimpangan materi. Proporsi sebesar 20, sehingga termasuk katagori kualitas
Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 25
baik (B). Berdasarkan penilaian reviewer, pada Produk awal yang dihasilkan berupa
aspek tingkat keterlaksanaan dapat disimpulkan media audio visual untuk pembelajaran
bahwa media audio visual ini dapat membantu pengolahan limbah industri yang dikemas dalam
efektifitas pembelajaran, materi pengolahan CD (Compact Disc) merupakan produk yang
limbah industri disajikan secara menarik belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu,
dilenglapi dengan animasi, gambar, video, dan produk media audio visual ini dikonsultasikan
sound, sehingga dapat memotifasi peserta didik dengan peer reviewer untuk mendapatkan
untuk belajar. Pada aspek ini indikator ketiga masukan sebagai bahan revisi tahap I.
memiliki skor paling kecil dari pada indikator Masukan dari peer reviewer antara lain:
yang lain, hal ini dikarenakan pada media ini (1) Aspek kebahasaan yang digunakan, Audio di
menampil-kankan video pengolahan limbah di dalam video sebaiknya dalam bahasa Indonesia.
industri besar yang menggunakan tahap (2) Aspek tampilan, kuran huruf sebaiknya
pengolahan yang cukup rumit dan penjelasan diperbesar, terdapat bebe-rapa kesalahan dalam
proses yang sedang terjadi mengunakan bahasa penulisan, pada video sebaiknya diberi
asing, sehingga kurang sesuai dengan taraf penjelasan berupa audio dan teks, gambar pada
berfikir peserta didik. pengkomposan tanda panah sebaiknya diluar
Aspek tingkat terlaksanaan meliputi 9 gambar, video aeration tank tidak dapat dibuka,
indikator dan diperoleh skor rata-rata 34,4. Skor pada judul sebaiknya diberi animasi agar lebih
rata-rata ini lebih kecil dari pada skor ideal menarik. (3) Aspek kemudahan penggunaan,
sebesar 35, sehingga termasuk katagori kualitas pada metode pembuatan kompos sebaiknya
baik (B). Berdasarkan penilaian reviewer pada dibuat link dan pada latihan, sebaiknya setelah
aspek tampilan dapat disimpulkan bahwa tata diklik jawaban langsung pindah ke nomor
letak dan tata warna serasi dengan konsep selanjutnya.
materi yang disajikan. Tampilan huruf dan Selain itu, media audio visual yang
tampilan gambar jelas, sehingga media audio dikembangkan juga ditinjau oleh 2 orang ahli
visual ini dapat dimanfaatkan dalam proses media untuk memperoleh masukan bagi revisi
pembelajaran. Dalam media audio visual, suara tahap II. Masukan dari ahli media antara lain:
yang terdapat pada beberapa video kurang jelas (1) Aspek kebenaran, keluasan, dan kedalaman
dalam menjelaskan proses yang sedang terjadi konsep, sistematika penu-lisan, beberapa perlu
sehingga indikator volume suara dan kesesuaian disesuaikan agar konsisten, sumber / acuan
suara dan penunjukan objek memiliki skor perlu dicantumkan, judul perlu penyesuaian, SK
paling kecil. dan KD, perlu disesuaikan dengan isi, Perlu
Aspek kemudahan penggunaan meli-puti penyesuaian istilah penting yang digunakan,
2 indikator dan diperoleh skor rata-rata 8,2. Kesinam-bungan soal dengan jawaban beberapa
Skor rata-rata ini lebih besar dari pada skor perlu disesuaikan, bila memungkinkan,
ideal sebesar 8, sehingga termasuk katagori sebaiknya dibuat latihan dengan dua konsep
kualitas sangat baik (SB). Berda-sarkan yang berbeda, Petunjuk latihan 1 perlu
penilaian reviewer, media audio visual diperjelas. (2) Aspek tampilan, video flotation
pembelajaran pengolahan limbah industri sangat dan video lagoon aeration, jika mungkin pilih
mudah dalam pengunaannya, terbukti dari skor video yang lebih jelas, bagan dapat
yang diperoleh aspek kemudahan pengunaan dianimasikan, Masing-masing tombol video
yang tinggi. Hal ini karena media audio visual diberi kete-rangan, Animasi dalam setiap
ini dilengkapi dengan fungsi autorun, sehingga pergantian teks, tambahkan efek suara pada
waktu CD masuk ke dalam drive CD-ROM, tombol, ketikan beberapa soal perlu dicermati
maka CD pembelajaran ini akan berjalan secara kembali
otomatis. Selain itu media audio visual ini Media audio visual yang telah melalui
mudah dioprasikan, yaitu pengguna dapat revisi tahap II selanjutnya dinilai oleh lima
memilih bagian menu yang diinginkan dengan orang guru kimia di SMK kelompok teknologi
klik menu-menu yang ada. dan rekayasa sebagai reviewer untuk
mengetahui kualitas media audio tahap III
Revisi Produk (revisi akhir) media audio visual. Masukan dari
Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 26
kelima reviewer tersebut antara lain: (1) Aspek pembelajaran yang mendukung penyampaian
kebenaran, keluasan, dan kedalaman konsep, meteri pengolahan limbah industri dalam proses
Materi pengolahan lim-bah sebaiknya lebih pembelajaran di kelas oleh guru. Sedangkan
diperinci lagi agar peserta didik benar-benar untuk peserta didik dapat digunakan sebagai
mempunyai gambaran bahkan dapat sumber belajar mandiri. Media audio visual
mempraktikan sendiri apa yang sudah dipelajari dilengkapi gambar, animasi dan video yang
di sekolah khususnya setelah melihat media dapat mendukung penyajian materi sehingga
audio visual. Pengolahan limbah juga perlu peserta didik dapat lebih termotifasi untuk
ditambah lagi, misalnya pembuatan briket, dan belajar pengolahan limbah industri. Peserta
lain-lain. Identifikasi hasil proses pengolahan didik dapat lebih memahami materi pengolahan
(contoh untuk biogas, juga se-baiknya limbah indus-tri dan penerapanya pada
diperjelas. Pada pengendalian pencemaran udara kehidupan sehari-hari dengan memahami materi
akan lebih sempurna jika diperbanyak tampilan yang ada di media yang didukung dengan video
peralatan yang ada di industri. Dampak yang dapat menampilkan ketrampilan proses
pencemaran udara terhadap kesehatan, efek yang terkait dengan materi dan mencoba
rumah kaca, dll. Pada pengolahan limbah cair menerapkan pada kehidupan nyata. Selain itu,
(primary treatment) akan lebih sempurna jika dengan adanya media ini dapat melatih peserta
ditampilkan animasi agar peserta didik lebih didik untuk belajar mandiri yang dapat
memahami materi. (2) Aspek tampilan, video menumbuhkan kreatifitas berpikir, memberikan
yang digunakan sebaiknya video yang memberi jiwa yang inovatif dan membe-rikan
gambaran teknologi aplikatif. Video masih sulit keterampilan memecahkan masalah.
untuk ditangkap apalagi dengan bahasa asing. Pembelajaran dengan menggunakan
media audio visual, diharapkan peserta didik
Kajian Produk Akhir mengetahui beberapa cara pengolahan limbah
Produk akhir dari penelitian pengem- yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
bangan ini berupa media audio visual untuk Video yang ada dalam media audio visual dapat
pembelajaran pengolahan limbah industri dalam memberikan gambaran pengolahan limbah yang
bentuk CD. Kualitas Media audio visual dinilai ada di industri yang dijika kunjungan industri
oleh lima orang reviewer (guru di SMK secara langsung untuk melihat proses
kelompok teknologi dan rekayasa). Media audio pengolahan limbah atau melakukan praktik di
visual ini berisi tentang materi limbah padat, laboratorium memer-lukan waktu dan biaya
limbah cair dan limbah gas yang didukung yang besar, sehingga pembelajaran lebih efisien.
dengan video, gambar dan audio. Adapun Berdasarkan penilaian lima orang
komponen dalam media ini terdiri dari : reviewer, media audio visual pembelajaran
pendahulan, materi, galeri video, evaluasi, pengolahan limbah industri ini memperoleh
daftar pustaka, game dan profil. Pendahuluan media ini termasuk katagori baik (B).
berisi standar kompetensi, kompetensi dasar dan Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan,
indikator. Materi berisi materi pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa media audio
tentang limbah industri. Galeri video berisi visual yang dikembangkan layak didiguna-kan
kumpulan video yang berhubungan dengan sebagai media pembelajaran di kelas dan
materi. Evaluasi berisi soal-soal yang yang sumber belajar bagi peserta didik.
digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman Media audio visual untuk pembelajaran
peserta didik terhadap materi yang ada. Daftar pengolahan limbah industri yang dihasilkan
pustaka berisi tentang rujukan pustaka yang di memiliki beberapa kelebihan dan kekurang-an.
gunakan. Game berisi permainan yang masih Kelebihannya antara lain: (1) Menyajikan
ada hubungan dengan materi yang materi pengolahan limbah industri secara
dikembangkan. Profil merupakan menu yang menarik sehingga dapat memotifasi peserta
berisi tentang identitas penyusun media audio didik untuk belajar dan menambahkan
visual. wawasan tentang pengolahan limbah industri.
Media audio visual yang dikemas dalam (2) Materi yang relatif abstrak dan sulit
CD dapat dimanfaatkan sebagai media dipahami dapat dikongkritkan melalui gambar,
Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 27
animasi dan video, sehingga peserta didik akan SMK kelompok teknologi dan rekayasa sesuai
lebih tertarik untuk mempelajari materi dengan kriteria kualitas media yang baik. (2)
pengolahan limbah industri. (3) Media audio Kualitas media audio visual pembelajaran
visual ini dilengkapi dengan video yang pengolahan limbah industri yang telah disusun
mendukung penjelasan materi dan memberikan dan dinilai oleh lima reviewer memperoleh skor
gambaran pengolahan limbah yang ada di rata-rata sebesar 97. Skor ini lebih kecil dari
industri, sehingga pembelajaran lebih efisien. skor ideal 100 sehingga media audio visual yang
(4) Media audio visual ini mudah untuk dikembangkan memiliki kualitas baik (B).
dioprasikan. Media audio visual ini layak digunakan sebagai
Kekurangan yang ada pada media audio media pembelajaran di kelas oleh guru dan
visual untuk pembelajaran pengolahan limbah sebagai sumber belajar bagi peserta didik.
industri yaitu: (1) Media audio visual ini belum
diujicobakan dalam proses pembelajaran di Saran
kelas untuk mengetahui efektifitas media ini. (2) Saran yang dapat diajukan oleh peneliti
Tidak semua materi pengolahan limbah industri mengenai penelitian pengembangan adalah (1)
dapat dijelaskan dengan dukungan gambar, Media audio visual ini perlu diujicobakan dalam
animasi dan video. Sehingga ada beberapa kegiatan pembelajaran untuk mengetahui
materi yang harus dijelaskan dalam bentuk kekurangan, kelebihan dan keefektifan media.
tulisan. (2) Perbaikan media audio visual untuk
pebelajaran pengolahan limbah industri dapat
dilakukan oleh pihak-pihak yang berkompeten
SIMPULAN DAN SARAN dibidang tersebut. (3) Perlu dikembangkan
Simpulan media sejenis untuk materi-materi pembelajaran
Kesimpulan yang dapat diambil dari yang belum digunakan dalam pengembangan
penelitian pengembangan ini adalah: (1) Telah media audio visual.
berhasil disusun media audio visual untuk
pembelajaran pengolahan limbah industri di
DAFTAR RUJUKAN
Anas Sudjiono. 2009. Pengantar Statistik Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Metode
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Remaja Rosdakarya
Jakarta: Rajawali Perss Russel, James D. 1973. A Guide To The Design,
Ermita Kusuma Sagitadini. 2009. Selection, Utilization and Evaluation of
Pengembangan Media Audio Visual Modular Materials. Minnesota: Urgess
“Bahan Kimia Rumah Tangga” SMP Publishing Company
Kelas VII. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan
UNY MADCOMS-Madiun. 2007. Mahir dalam
Masnur Muslich. 2009. Pembelajaran Berbasis 7 Hari Macromedia Flash Pro 8.
Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT Yogyakarta: ANDI
Bumi Aksara Wahyu Adi Wibowo. 2004. Pengembangan
Bambang Sudibyo. 2006. Peraturan Mendiknas Media Audio Visual Praktikum Larutan
No. 22 Tahun 2006. Jakarta: Departemen Elektrolit dan Non Elektrolit sebagai
Pendidikan Nasional. Media Pembelajaran Mandiri bagi
Mulyanta dan Marlon Leong. 2009. Tutorial Peserta Didik SMA/MA Kelas X Semester
Membangun Multimedia Interaktif Media 2. Skripsi. Yogyakarta: FMIPA UNY
Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran
Atma Jaya Yogyakarta. Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Preneda Media

Jurnal Edukasi Gemilang, Volume 3 No. 2, Mei – Agustus 2018 | 28

Anda mungkin juga menyukai