Anda di halaman 1dari 6

Observasi Karakter Morfologi Batang Kelapa Dalam Mapanget

Akibat Penyerbukan Sendiri

DONATA S. PANDIN

Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain, Manado


Jalan Raya Mapanget, Kotak Pos 1004 Manado 95001
Diterima 10 Maret 2010 / Direvisi 14 April 2010 / Disetujui 27 Mei 2010

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui depresi silangdalam pada karakter batang tanaman
kelapa Dalam Mapanget No. 32 (DMT-32), akibat penyerbukan sendiri pada generasi S2, S3, dan
S4. Pengamatan terhadap karakter batang (lingkar batang pada 20 cm dan 150 cm, dan tinggi
batang 11 bekas daun) dilakukan sesuai STANTECH COGENT. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa depresi silangdalam ditemukan pada karakter-karakter batang yang diamati. Untuk
DMT-32 S2 ditemukan pada karakter lingkar batang 150 cm di atas permukaan tanah sebesar
3.28%. Pada DMT-32 S3 ditemukan pada ketiga karakter batang yang diamati yaitu karakter
lingkar batang 20 cm dan 150 cm di atas permukaan tanah masing-masing 13.01% dan 8.03%,
tinggi 11 bekas daun sebesar 11.80. Pada DMT-32 S4 depresi silangdalam ditemukan pada ketiga
karakter batang yang diamati dengan persentase yang semakin besar, yaitu lingkar batang
20 cm dan 150 cm di atas permukaan tanah (5.39% dan 14.41%), dan tinggi 11 bekas daun
(17.40%). Hasil ini menunjukkan bahwa pada generasi keempat kelapa Dalam Mapanget sudah
semakin kecil dan pendek, yang dapat digunakan sebagai tetua dalam merakit kelapa Dalam
yang berbatang lebih pendek.

Kata kunci: Kelapa Dalam Mapanget, depresi silangdalam, karakter batang kelapa.

ABSTRACT

Observation on Morphological Stem Characters of Mapanget Tall


Coconut, Following Selfing

The objective of this research was to determine inbreeding depression on stem characters of
second, third, and fourth generations of selfed Mapanget Tall coconut line No. 32 (DMT-32).
Observation on morphological sterm characters based on STANTECH COGENT. The result
showed that inbreeding depression expressed in all three characters of sterm observed and the
percentage of inbreeding depression increased in each selfed generation. Inbreeding depression
in DMT-32 S2 expressed only in characters girth of stem 100 cm from soil (3.28%). In DMT-32 S3,
inbreding depression expressed in girth of stem 20 cm and 100 cm from soil (13.01% and 8.03%),
height of 11 leafscars (11.80%). In DMT-32 S4, inbreeding depression expressed in all three sterm
characters i.e., girth of stem 20 cm and 100 cm from soil (5.39% and 14.41%), and height of 11
leafscars (17.40%).

Keywords: Mapanget Tall, inbreeding depression, stem characters

Buletin Palma No. 38, Juni 2010 67


Donata S. Pandin

PENDAHULUAN periode antesis bunga jantan dan reseptif


bunga betinanya.
Pada tanaman menyerbuk terbuka
Tanaman kelapa digolongkan atas
seperti kelapa Dalam yang dibuat
2 tipe, yaitu kelapa tipe Dalam dan tipe
menyerbuk sendiri, akan mengakibatkan
Genjah. Kelapa tipe Dalam umumnya
turunnya kekekaran pada karakter-
memiliki batang yang tinggi sekitar 15
karakter tertentu akibat terjadinya
meter dan bagian pangkal membengkak
depresi silangdalam. Depresi silang-
(disebut bol), mahkota daun terbuka
dalam dapat terjadi pada tumbuhan
penuh berkisar 30 - 40 daun, panjang
menyerbuk terbuka karena mengalami
daun berkisar 5 - 7 meter, berbunga per-
penyerbukan sendiri (selfing), atau
tama lambat berkisar 7 - 10 tahun setelah
penyatuan gamet haploid yang
tanam, buah masak sekitar 12 bulan
dihasilkan oleh individu yang memiliki
setelah penyerbukan, umur tanaman
genetik sama, dikenal sebagai autogamy
dapat mencapai 80 - 90 tahun, lebih
(Silvertown dan Charlesworth 2001).
toleran terhadap macam-macam jenis
Depresi silangdalam didefinisikan
tanah dan kondisi iklim, kualitas kopra
sebagai perkawinan antara individu
dan minyak serta sabut umumnya baik
yang memiliki nenek moyang bersama
(Rompas et al., 1988), pada umumnya
(Falconer dan Mackay, 1996). Keba-
menyerbuk silang (Menon dan Pandalai
nyakan bunga bersifat hermaphroditic,
1960; Child 1974; Fremond et al., 1966;
sehingga pada umumnya reproduksi
Foale, 1992).
mayoritas tanaman melalui penyerbukan
Kelapa tipe Genjah pada umum-
sendiri (Bawa dan Beach, 1981). Selain
nya memiliki batang pendek berkisar 12
itu, banyak tanaman memiliki beberapa
meter dan agak kecil, tidak memiliki bol,
bunga atau inflorescensia per individu,
panjang daun berkisar 3 - 4 meter, ber-
yang memungkinkan terjadinya per-
bunga pertama cepat berkisar 3 - 4 tahun
silangan dalam tanaman yang sama dari
setelah tanam, buah masak berkisar 11-12
bunga atau tandan berbeda yang disebut
bulan sesudah penyerbukan, umur
geitonogamy (Jain, 1976). Darwin (1876)
tanaman dapat mencapai 35 - 40 tahun,
pada awal penelitiannya menyatakan
kualitas kopra dan minyak serta sabut
bahwa jenis selfing pada bunga yang
kurang baik (Rompas et al., 1988), umum-
sama berbeda dari selfing antara bunga
nya menyerbuk sendiri (Foale, 1992).
berbeda pada tanaman yang sama,
Perbedaan masa antesis bunga
dalam hal kualitas keturunan yang di-
jantan dan reseptif bunga betina pada
hasilkan. Karena perbanyakan tanaman
kelapa Dalam tidak bersamaan sehingga
dapat dilakukan secara vegetatif, dan
lebih cenderung bersifat menyerbuk
apomictically (bibit memiliki genotipe
silang. Sedangkan pada tipe Genjah
yang sama dengan tetua betina),
terdapat masa tumpang tindih antara
sehingga perbedaan individu dapat
masa reseptif bunga betina dan antesis
mengekspresikan genetik klonnya (Bawa
bunga jantan sehingga tipe Genjah lebih
dan Beach, 1981, Silvertown dan
cenderung menyerbuk sendiri. Selain itu
Charlesworth, 2001). Oleh karena itu,
antar populasi kelapa dan antar pohon
selfing dapat terjadi pada individu
dalam satu populasi kelapa terdapat
berbeda yang identik secara genetis
perbedaan waktu awal dan lamanya
(Silvertown dan Charlesworth, 2001).

68 Observasi Karakter Morfologi Batang Kelapa Dalam Mapanget Akibat Penyerbukan Sendiri
Observasi Karakter Morfologi Batang Kelapa Dalam Mapanget Akibat Penyerbukan Sendiri

Pada tanaman kelapa proses sebanyak 9 pohon, generasi ketiga


penyerbukan sendiri telah dilakukan (DMT-32 S3) sebanyak 38 pohon, dan
pada kelapa Dalam Mapanget (DMT) generasi keempat (DMT-32 S4) sebanyak
menggunakan polen dari pohon-pohon 40 pohon. Bahan tanaman berasal dari
terseleksi. Penyerbukan sendiri ini telah koleksi Balai Penelitian Tanaman Kelapa
dilakukan selama empat generasi, dan Palma Lain di Kebun Percobaan
sehingga depresi silangdalam diduga Kima Atas, Sulawesi Utara.
telah terjadi pada karakter-karakter
utama kelapa Dalam Mapanget (DMT). Metode Penelitian
Pandin (2009) mendapatkan bahwa
Pengamatan tinggi batang dila-
depresi silangdalam terjadi pada karak- kukan pada setiap individu dari generasi
ter vegetatif, generatif, dan komponen kedua, ketiga, dan keempat populasi
buah yang diamati dan persentasenya
hasil penyerbukan sendiri kelapa Dalam
cenderung meningkat dari generasi ke
Mapanget No. 32 (DMT-32 S2, DMT-32
generasi
S3, dan DMT-32 S4). Pengamatan ter-
Salah satu prioritas pemuliaan
hadap lingkar batang pada 20 cm dan
tanaman kelapa untuk masa depan
150 cm di atas permukaan tanah, dan
adalah mendapatkan kelapa Dalam yang
tinggi batang 11 bekas daun dilakukan
berbatang lebih pendek, oleh karena itu
sesuai STANTECH COGENT (Santos et
perlu dilakukan penelitian pada karakter
al., 1996). Pengukuran lingkar batang
tinggi batang yang menjadi salah satu pada 20 cm dan 150 cm, dilakukan pada
karakter pembeda antara kelapa tipe
ketinggian masing-masing 20 cm dan
Genjah dan Dalam.
150 cm di atas permukaan tanah. Peng-
Penelitian ini bertujuan untuk
ukuran tinggi batang 11 bekas daun
menganalisis pengaruh perkawinan
dilakukan pada ketinggian satu meter
sendiri pada karakter-karakter morfologi
dari permukaan tanah ke arah atas
batang yaitu lingkar batang pada 20 cm
dengan mengukur tinggi dari sebelas
dan 150 cm di atas permukaan tanah,
bekas daun pada batang kelapa.
dan tinggi batang pada 11 bekas daun
tanaman kelapa Dalam Mapanget. Analisis Data
Untuk mengetahui besarnya depresi
BAHAN DAN METODE silangdalam berdasarkan penanda mor-
fologi digunakan rumus (Lande dan
Bahan Tanaman Schemke, 1985):
Bahan tanaman yang digunakan Fib
dalam penelitian ini adalah semua ID = 1 − x100%
Fo b
populasi kelapa Dalam Mapanget No. 32
(DMT-32) dari setiap generasi yang
ID =nilai depresi silangdalam
terdapat di lapang sebagai berikut:
Fib =nilai rata-rata fenotipik suatu karak-
kelapa Dalam Mapanget No. 32 me-
ter yang diserbuk sendiri
nyerbuk terbuka (DMT-32 OP) sebanyak
Fob =nilai rata-rata karakter yang me-
10 pohon dan populasi hasil penyer-
nyerbuk bebas
bukan sendiri kelapa Dalam Mapanget
nomor 32 generasi kedua (DMT-32 S2)

BUletin Palma No. 38, Juni 2010 69


Donata S. Pandin

HASIL DAN PEMBAHASAN Kelapa Dalam Mapanget No. 32


(DMT-32) mengalami depresi silang-
dalam yang semakin meningkat pada
Penyerbukan sendiri yang dila-
setiap generasi hasil penyerbukan ter-
kukan terhadap kelapa Dalam Mapanget
tutup, baik dalam jumlah karakter yang
No. 32 (DMT-32) selama empat generasi
diamati maupun persentase depresi
telah menyebabkan terjadinya penurun-
silangdalam (Pandin, 2009). Hal yang
an kekekaran pada karakter vegetatif,
sama didapatkan oleh Akuba (2002) pada
generatif, dan komponen buah ( Pandin,
karakter komponen buah pada kelapa
2009).
Dalam Mapanget.
Hasil penelitian terhadap karakter
Depresi silangdalam dapat terjadi
vegetatif pada kelapa Dalam Mapanget
pada tanaman melalui perkawinan
No. 32 (DMT-32) hasil penyerbukan
antara keluarga dekat, yang disebut
menggunakan serbuksari campuran be-
depresi silangdalam biparental untuk
berapa pohon terpilih ini menunjukkan
membedakannya dari selfing, yaitu
telah terjadi penurunan kekekaran akibat
perkawinan yang terjadi dalam individu
depresi silangdalam pada beberapa
yang sama (Griffin dan Eckert, 2003).
karakter batang kelapa. Generasi kedua
Pada penyebaran propagules terbatas,
hasil penyerbukan DMT-32 S2 meng-
individu-individu yang terkait secara
alami depresi silangdalam pada karakter
genetik cenderung meningkatkan silang-
lingkar batang 150 cm di atas permukaan
dalam biparental (Loveless dan Hamrick
tanah. Pada generasi DMT-32 S3 karakter
1984, Griffin dan Eckert, 2003).
yang mengalami depresi silangdalam
Karakter vegetative yang meng-
adalah lingkar batang pada 20 cm dan
alami depresi silangdalam pada sifat
150 cm di atas permukaan tanah, dan
lingkar batang 20 cm dari permukaan
tinggi 11 bekas daun. Pada DMT-32 S4
tanah terutama pada DMT-32 S4,
ditemukan ketiga karakter batang yang
mengakibatkan ukuran bole semakin
diamati mengalami depresi silangdalam
kecil. Depresi silangdalam pada sifat
dengan nilai yang semakin besar. Hasil
lingkar batang 150 cm dari permukaan
ini ditunjukkan oleh semakin kecil dan
tanah, dan pada sifat tinggi 11 bekas
pendek batang pohon kelapa yang
daun yang semakin besar pada setiap
diamati.

Tabel 1. Depresi silangdalam pada karakter vegetatif generasi kedua, ketiga, dan
keempat kelapa Dalam Mapanget (DMT-32).
Table 1. Inbreeding depression on vegetative characters in the 1st, 2nd, 3rd and 4th selfed
generation of Mapanget Tall No. 32 (DMT-32).
Depresi inbreeding/
Rata-rata/Average
Karakter/Character Inbreeeing depression
OP S2 S3 S4 S2 S3 S4
Lingkar batang 20 cm
Girth of stem 20 cm 166.80 167.22 145.10 157.89 -0.25 13.01 5.39
Lingkar batang 150 cm
Girth of stem 150 cm 101.10 97.78 92.98 86.53 3.28 8.03 14.41
Tinggi 11 bekas daun (cm)
Height of 11 leafscars (cm) 113.90 115.56 100.45 94.08 -1.45 11.80 17.40

70 Observasi Karakter Morfologi Batang Kelapa Dalam Mapanget Akibat Penyerbukan Sendiri
Observasi Karakter Morfologi Batang Kelapa Dalam Mapanget Akibat Penyerbukan Sendiri

generasi menyerbuk sendiri, meng- dalam tidak selalu berakibat kurang


akibatkan batang kelapa menjadi lebih diinginkan pada tanaman. Program
kecil dan tanaman lebih pendek sehingga pemuliaan kelapa dalam merakit
cenderung mendekati penampilan ke- tanaman kelapa Dalam unggul berbatang
lapa Genjah. lebih pendek dapat memanfaatkan
Pada kelapa tipe Dalam diameter populasi ini sebagai pohon induk.
dasar batang yang disebut bole (20 cm di
atas permukaan tanah) dapat mencapai
KESIMPULAN
80 cm yang dengan cepat menurun
menjadi + 40 cm (150 cm di atas per-
mukaan tanah) (Child, 1974). Kelapa Penyerbukan sendiri yang dila-
yang memiliki batang besar dan kekar kukan pada tanaman kelapa Dalam
diduga memiliki perakaran lebih banyak Mapanget mengakibatkan batang men-
sehingga dapat mengabsorbsi air dan jadi lebih kecil dan lebih pendek.
unsur hara lebih banyak untuk Populasi generasi keempat hasil penyer-
menunjang pertumbuhan lebih baik bukan sendiri kelapa Dalam Mapanget
(Novarianto et al., 1999). Karakter tinggi dapat digunakan sebagai tetua dalam
batang 11 bekas daun berkaitan dengan merakit kelapa Dalam unggul berbatang
kecepatan tumbuh pohon kelapa. Di lebih pendek.
tahap awal laju pertambahan tinggi
batang terbesar mencapai 150 cm per
DAFTAR PUSTAKA
tahun dan akan semakin menurun
hingga mencapai 10-15 cm per tahun
ketika tanaman kelapa berumur 40 tahun Akuba RH. 2002. Breeding and Popu-
atau lebih (Santos et al., 1996). lation Genetics Studies on
Sifat pertumbuhan batang yang Coconut (Cocos nucifera L) Com-
diinginkan pada tanaman kelapa adalah posite Variety Using Morpho-
pohon yang tidak terlalu cepat tinggi logical and Microsattelite Markers.
artinya pertumbuhan daun pada batang Disertasi Doktor. University of
lebih rapat sehingga lebih mudah dalam Philippines Los Banos.
pemanenan (Novarianto et al., 1999). Bawa KS. and Beach JH. 1981. Evolution
Depresi penangkaran dalam yang terjadi of Sexual Systems in Flowering
pada sifat tinggi 11 bekas daun lebih Plants. Annals of the Missouri
menguntungkan karena tanaman kelapa Botanical Garden. 68(2): 254-274.
menjadi lebih pendek, sehingga lebih Child R. 1974. Coconuts, 2nd edition,
sesuai dengan pertumbuhan batang yang Longmans, Green & Co. London.
diinginkan pada tanaman kelapa di masa p.355.
mendatang. Umur tanaman kelapa Falconer DS and Meckay TFC. 1996.
dewasa berkorelasi positif dengan jum- Introduction to Quantitative Genetics.
lah bekas daun. Jumlah seluruh bekas Longman Group Ltd.p.464.
daun pada batang dibagi dengan 13 akan Foale. 1992. Coconut genetic diversity.
memberikan perkiraan umur pohon Present knowledge and future
dalam tahun (Machindapala dan Pinto, research needs. In Papers of the
1991). Berdasarkan hasil penelitian ini IBPGR workshop on Coconut
dapat diketahui bahwa depresi silang- Genetic Resources. 8-10 Oktober

BUletin Palma No. 38, Juni 2010 71


Donata S. Pandin

1991, Cipanas, Indonesia. IBPGR Menon, KPV and Pandalai KM. 1960. The
Rome. p.46-55. Coconut Palm A Monograph.
Fremond Y, Ziller R and de Nuce de Indian Central Coconut Committee,
Lamothe M. 1966. The coconut Ernakulam-S. India. p.385
palm. International Potash Inst. Novarianto H, Kumaunang J, Maskromo I.
Switzerland. p.227 1999. Keragaman morfologi
Griffin CAM and Eckert CG. 2003. plasma nutfah kelapa. Buletin
Experimental analysis of biparen- Palma 25: 31-38
tal inbreeding in a self-fertilizing Pandin DS. 2009. Inbreeding depression
plant. Evolution. 57(7): 1513-1519. on morphological markers in
Jain SK. 1976. The evolution of in- Mapanget Tall coconut line No.32.
breeding in plants. Annual Review Buletin Palma No.16
of Ecology and Systematics. 7:469- Rompas T, Novarianto H, Tampake H.
495 1989. Pengujian nomor-nomor
Lande R, Schemke DM. 1985. The terpilih Kelapa Dalam Mapanget
evolution of self-fertilization and di Kebun Percobaan Kima Atas.
inbreeding depression in plants. I. Jurnal Penelitian Kelapa 4(2):32-
Genetic models. Evolution 39:24- 34.
40 Santos GA, Santos GA, Batugal PA,
Loveless MB and Hamrick JL. 1984. Othman A, Boudouin L and
Ecological determinants of genetic Labouise JP. 1996. Manual on
structure in plant populations. Standardized Research Techniques
Annual Review of Ecology and in Coconut Breeding. COGENT,
Systematics. 15:65-95. IPGRI.
Machindapala R, & Pinto JLJG. 1991. Silvertown J and Charlesworth D. 2001.
Coconut cultivation. Coconut Introduction to Plant Population
Research Institute, Bandririppuwa Biology. Fourth Edition. Blackwell
Estate, Lunuwila, Sri Lanka. Science. Oxford, UK.
hlm.156.

72 Observasi Karakter Morfologi Batang Kelapa Dalam Mapanget Akibat Penyerbukan Sendiri

Anda mungkin juga menyukai