Genetika
Individu gen
(2n)
Gamet
(n)
1
Bahan ajar
Genetika
Tt Tt
tt
Semua tinggi Tinggi : Pendek
1 : 1
Hasil uji silang I semuanya tinggi, ini berarti bahwa individu yang
diuji itu tinggi homozigotik. Pada uji silang II, muncul fenotipe pendek, ini
hanya mungkin bila kedua parental membawa gen pendek dalam
kromosomnya, jadi individu yang diuji itu tinggi heterozigotik.
Penyilangan yang menggunakan satu pasang sifat yang berbeda
seperti yang dilakukan oleh Mendel itu, disebut penyilangan monohibrida.
Hijau X Hijau
Gg Gg
1 GG 2 Gg 1 gg
Brachydactyl X Brachydactyl
Bb Bb
1 BB : 2 Bb : 1 bb
Meninggal Normal
Brachydactyl
Gen letal lain pada manusia ialah gen resesif yang menyebabkan
penyakit sel sabit “sickle cell”, yaitu sel darah merah penderita berbentuk
seperti sabit, bila konsentrasi oksigen berkurang. Bentuk demikian karena
disebabkan hemoglobin yang dikandung oleh sel darah penderita
(hemoglobin S), lain dengan hemoglobin sel darah merah normal
(hemoglobin A). Daya pengikatan oksigen dari hemoglobin S kecil sekali,
sehingga penderita penyakit ini tak dapat memenuhi kebtuhan oksigen
bagi tubuhnya.
Penyakit ini sering dijumpai di daerah tertentu di Afrika, India
Selatan dan di beberapa Negara yangberbatasan dengan laut Tengah.
Individu yang homozigotik (ss) untuk gen sel sabit ini akan mengalami
pertumbuhan yang terhambat, perusakan darah yang hebat bila terkena
infeksi, peradangan dan problema-problema lain. Kematian dapat terjadi
semasa bayi atau anak-anak, tetapi kadang ada pula yang dapat bertahan
1
Bahan ajar
Genetika
♀ TM Tm tM tm
♂
TM TTMM TTMm TtMM TtMm
Tm TTMm TTmm TtMm Ttmm
tM TtMM TtMm ttMM ttMm
tm TtMm Ttmm ttMm ttmm
1. BbKK x Bbkk
Jawb
Rasio Fenotif :
3 B------------4 K
1 b ------------4 K
Rasio genotif :
1 BB ---------------4 Kk
2 Bb----------------4 Kk
1 bb------------------4 Kk
Jadi rasio genotifnya 4 BBKk : 8 BbKk : 4 bbKk atau
1 BBKk : 2 BbKk : 1 bbKk
1
Bahan ajar
Genetika
B D ABcD
c ABcd
d
A D AbCD
C
d AbCd
b AbcD
D
c d Abcd
D aBCD
C
1
d aBCd
B c D
d aBcD
aBcd
Bahan ajar
Genetika
n
Rumus mencari jumlah macam gamet = 2
P---Q------R------S------T------U-----V------W= PQRSTUVW
p----Q-----R------S------T------U-----V------W= pQRSTUVW
3D 81 ABCD
3C 1d 27 ABCd
3B 27 ABcD
3D
1c 1d 9 ABcd
3A 3D 27AbCD
3C
1d 9 AbCd
1b 9 AbcD
3D
1c 1d 3 Abcd
3D 27 aBCD
3C 9 aBCd
1d
3B
3D 9 aBcD
1c
1d 3 aBcd
1a
3D 9 abCD
3C
1d 3 aBCD
1b
3D 3 abcD
1c 1 abcd
1d
P : AaBbCcDd x AaBbCcDd
1
Bahan ajar
Genetika
Jawab :
Rasio fenotif
3 C 3 D = 81 ABCD
1 d = 27 ABCd
1c 3D = 27 ABcD
1d = 9 ABcd
3 A 3 B 3C 3D = 81 ABCD
1d = ABCd
1c 3D = 27 ABcD
1d = 9 ABcd
1b 3C 3 D
1d
1c 3D
1d
1 a 3 B
1b
P : AaBbCcDd X AaBbCcDd
Rasio genotif
1
Bahan ajar
Genetika
! AA
2Aa
1 aa
PR :
3.1 INTERAKSI
Contoh dari 2 pasang gen yang mengadakan interaksi adalah gen-
gen yang menentukan bentuk jengger/pial pada ayam. Pial rose
disebabkan oleh adanya gen R dan pp, sedangkan pial biji disebabkan
1
Bahan ajar
Genetika
oleh adanya gen P dan rr. Bila 2 gen dominan R dan P berada bersama,
maka pial akan terbentuk walnut, sedangkan bila kedua gen dalam
keadaan resesif, jengger akan berbentuk tunggal.
Penyilangan antara ayam yang pial rose dengan yang berpial biji,
keduanya homozigotik akan menghasilkan keturunan sebagai berikut :
R●pp = rose
rrP● = biji
R●P● = walnut
rrpp = tunggal
P Rose X Biji
RRpp rrPP
F1 Walnut X Walnut
RrPp RrPp
P : Rose X Biji
Rrpp X rrPp
1
Bahan ajar
Genetika
Jawab
2 Rr ------- 2 Pp 4 RrPp
2 pp ...... 4 Rrpp
2 rr 2 Pp ....... 4 rrPp
3.2 EPISTASIS
Penutupan ekspresi dari suatu gen oleh gen lain yang bukan
alelnya disebut epistasis, sedangkan gen yang ditutup disebut hipostasis.
Bila yang menutup adalah gen yang dominan, maka keadaan ini
disebut epsitasis dominan. Misalnya, gen A menutup ekspresi gen B dan
b, atau dikatakan bahwa A epistatik terhadap B dan b. Dapat pula yang
menutup itu adalah gen yang resesif, maka keadaan ini disebut epistasis
resesif.
Dengan adanya penutupan ekspresi oleh pasangan gen lain, maka
sudah tentu rasio fenotipik dari F2 pada penyilangan dihibrida ini akan
menyimpang dari rasio Mendel yang klasik 9 : 3 : 3 : 1. Bermacam-macam
bentuk epistasis ini menyebabkan pula bermacam-macam modifikasi rasio
dalam penyilangan-penyilangan dengan 2 pasang gen, Aa dan Bb.
a) Epistasis dominan
Bila A epistatik terhadap B dan b.
Rasio fenotipik F2 menjadi 12 : 3 : 1.
1
Bahan ajar
Genetika
..I. = putih
F2 nya
Jawab
2 Bb 2 BbII putih
4 BbIi putih
2 Bbii hitam
1 bb 1 bbII putih
2 bbIi putih
1 bbii
1
Bahan ajar
Genetika
P : BbIi X Bbii
b) Epistasis resesif
Bila aa epistatik terhadap B dan b.
Rasio fenotipik F2 menjadi 9 : 3 : 4
P : RRCc x rrCC
Hitam x krem
Rasio fenotif dan genotifnya bagaimana ?
8 RrCC
8 RrCc
1
Bahan ajar
Genetika
W = mata merah
Terpaut kelamin
w = mata putih
Mata putih w w
Mata putih w
1
Bahan ajar
Genetika
P Betina
♀ W w X w ♂ Jantan
Merah Putih
F1 Betina ♀ W w X W ♂ Jantan
Merah Merah
F2 W W W w W w
♀ ♂
Rasio fenotipik : jantan : 100% bermata merah
H h h
H h h h H h
♀ ♀ ♂ ♂
pembawa Hemofilia Normal Hemofilia
1 : 1 : 1 : 1
P
♀ Normal X Normal
♂
C c C
C C C c C c
F1