23 Januari 1948
Akibat ditinggalkan dua partai besar, Kabinet amir syarifudin goyah. Amir
mengembalikan mandat nya kepada Presiden Soekarno yang segera
menunjuk Mohammad Hatta, wakilnya, untuk membentuk kabinet baru.
26 Februari 1948
20 Mei 1948
26 Mei 1948
23 Juni 1948
16 Juli 1948
10 Agustus 1948
Musso, tokoh PKI, tiba di Indonesia dari Moscow, Uni Soviet. Musso
melarikan diri sampai ke Soviet karena menjadi buronan pemerintah
kolonial Hindia Belanda. Kedatangan Musso memberi angin segar bagi
FDR yang sedang berkonflik dengan Hatta.
23 Agustus 1948
2 September 1948
13 September 1948
Orang-orang PKI menculik dan menuduh dr. Muwardi tokoh militer dari
Barisan Banteng yang anti terhadap FDR. Akibatnya pecah pertempuran di
Solo antara Barisan Banteng dengan pasukan FDR.
17 September 1948
18 September 1948
20 September 1948
21 September 1948
22 September 1948
30 September 1948
Mayor Sambar Atmadinata dan Batalyon Kian Santang, diikuti satu Peleton
Taruna Akademi Militer, memasuki Kota Madiun tanpa perlawanan dari
pasukan PKI. Mereka menduduki tempat-tempat yang penting untuk
mencegah para pemberontak menguasai kembali Madiun, dan menyusun
rencana pengejaran terhadap pasukan PKI yang melarikan diri.
31 Oktober 1948
28 November 1948
29 November 1948