Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN VIRUS CACAR AIR

OLEH
KELOMPOK 2

ANGGOTA KELOMPOK
1. Aenaya Fitriyanti
2. Andhia Rosyantari
3. Cholifatullah
4. Elma Vanani Emilga
5. Fatimatuzzohrah
6. Inta Alifia Imansah
7. Maulidya Atha Rifkia
8. Ririn Hidayati
Guru Pembimbing : Husna Tuhura S.pd

MAN 2 MODEL MATARAM


TA 2015/2016
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah yang Maha Esa karena berkat-Nya lah kami
dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Kami juga sangat berterima kasih kepada blog-blog
yang dengan bebas bisa memberikan kami materi tentang cacar dengan susunan yang cukup lengkap.
Kami tahu bahwa makalah ini disusun dengan tangan manusia yang penuh dengan kesalahan
untuk itu kami mengharapkan permakluman serta kritik dan saran agar kami dapat memperbaikinya
di kemudian hari. Sekian dan terimakasih atas segala bantuan dari beberapa pihak yang membuat
makalah ini dapat terselesaikan .

Wassalamualikum Wr.Wb

Penyusun

(Kelompok 2)

VARICELLA  ZOSTER(Virus Cacar Air)

1. Varicella zoster
Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% kasus
cacar air dialami oleh anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun, dan lebih dari 90% orang
telah mengalami penyakit cacar air pada usia 15 tahun. Penyakit cacar air ini disebabkan oleh
infeksi primer dari virus varicella zoster, namun setelah sembuh, virus ini tidak benar-benar
hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya akan me-
nyebabkan herpes zoster  atau  cacar ular. Herpes  zoster hanya terjadi sekali seumur hidup
dan pada usia di atas 60 tahun.

2. Morfologi
Pembungkus berasal dari selaput inti sel yang terinfeksi. Pembungkus ini
mengandung DNA, lipid, karbohidrat, dan protein, dan dapat menghilangkan eter. Berbentuk
bulat.Varicella zoster merupakan kelompok virus herpes, yang berukuran 140-200 µ, berinti
DNA.

3. Klasifikasi Varicella Zoster


Varicella zoster diklasifikasikan sebagai berikut:
Family             : Herpesviridae
Sub family       : Alphaherpesvirinae
Genus              : Varicellovirus
Species            : Varicella zoster 

A. CACAR AIR
Varisela berasal dari bahasa Latin, varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan
istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama chicken-pox. Varisela ada-
lah penyakit infeksi menular yang  disebabkan oleh virus Varicella zoster, ditandai oleh
erupsi yang khas pada kulit. Pada umumnya menyerang anak-anak, tapi dapat juga terjadi
pada orang dewasa yang belum pernah terkena sebelumnya. Banyak menyerang anak usia
sekolah dasar (antara 5-9 tahun). Penularan memang cukup sering terjadi antar teman
sekolah. Bersifat sangat menular dengan masa penularan antara 1 hari sebelum timbul ruam
sampai 7 hari setelah munculnya gejala. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dan
percikan ludah (droplet infection).
Masa inkubasi (masa sejak terpapar oleh virus sampai timbulnya gejala pertama) bi-
asanya berkisar antara 2-3 minggu. Cacar air dapat dicegah dengan pemberian Zoster Imun
Globulin (ZIG), yang didapat dari serum pasien yang mengalami penyembuhan dari herpes
zoster, atau dengan varicella - zoster imun globulin (VZIG), yang diperoleh dari pool plasma
yang  mengandung titer  anti bodi spesifik yang tinggi. Bagi orang sehat, untuk pencegahan
bisa dilakukan imunisasi dengan vaksin varisela zoster  (Okastrain). Pada anak sehat usia 1 -
12 tahun di berikan satu kali, satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan
kekebalan menjadi 60 - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, diberikan sekali saat
dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa betahan sampai 10 tahun.
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung.
Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain atau ke
orang lain kalau terjadi persentuhan. Khusus varisela zoster juga dapat ditularkan melalui
udara, walau daya tularnya tidak sebesar cacar air. Jika seseorang tertular dan sebelumnya
belum pernah sakit cacar air, ia akan terkena cacar air dulu dan tidak langsung herpes zoster.
Gejalanya juga tidak sehebat herpes zoster.
Persoalannya, tidak semua orang tahu apakah dirinya pernah menderita cacar air
atau belum. Chicken pox (cacar air), terutama pada anak kecil, memang tidak selalu me-
nimbulkan ruam di kulit sehingga terkadang tak disadari. Gejalanya mirip demam biasa yang
beberapa hari  kemudian  sembuh sendiri. Namun, di saat ia dewasa, virusnya tiba-tiba
langsung menyerang sebagai herpes zoster dengan gejala lebih berat.
Lokasi munculnya gelembung di kulit sebenarnya mengikuti area persarafan yang
selama itu menjadi tempat varisela zoster  mendekam. Maka lokasinya juga sama dengan
lokasi serangan ketika cacar air dulu. Serangan bisa terjadi pada satu atau beberapa area
persarafan sekaligus. Inilah yang menyebabkan serangannya bisa meluas ke beberapa bagian
tubuh, termasuk ke bagian kepala. Namun, kebanyakan hanya menyerang area persarafan di
sekitar dada.
Mengingat umumnya muncul di satu sisi tubuh, ada mitos menyatakan, jika serangan
sampai terjadi di dua sisi, penderita sudah mendekati pintu surga. Jangan takut, ini cuma
mitos. Namun bisa diartikan juga, jika herpes zoster sudah menyerang beberapa area per-
sarafan, penyakitnya memang tergolong parah. Apalagi jika usia penderita masih tergolong
muda.
Virus Varicella zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar neuron pada ganglion
akar dorsal sumsum tulang belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam
bentuk herpes zoster. Cepatnya penanganan herpes zoster penting agar tidak menimbulkan
gejala sisa,yang disebut nyeri pascaherpes atau postherpetic neuralgia.
Penyakit ini merupakan episode lanjutan dari herpes zoster yang diusahakan jangan
sampai terjadi. Sebab, penderitaannya hebat dan bisa bertahun-tahun. Terjadinya nye-
ri pascaherpes disebabkan lambatnya pengobatan  saat varisela zoster bikin ulah. Akibatnya,
virus  sempat merusak  atau terjadi disfungsi sementara jaringan saraf di sekitarnya. Jika
gejala ini terlanjur terjadi, kulit yang terkena sentuhan sedikit saja bisa menimbulkan nyeri.
Atau, kadang saraf memancarkan sinyal nyeri terus-menerus. Sekitar 75% penderita nyeri ini
mengaku,rasanya seperti terbakar.
Faktor usia sangat menentukan kerentanan serangan nyeri pasca herpes. Semakin tua
seseorang saat terkena herpes  zoster, semakin besar kemungkinannya menderita nyeri.
Jumlah mantan penderita herpes zoster yang berlanjut ke nyeri pascaherpes kira-kira 10 -
15% populasi. Di atas 50 tahun kemungkinannya menjadi 40%, di atas 60 tahun jadi 50%,
dan di atas 80 tahun menjadi 80% dari populasi.
Penderita herpes zoster berusia muda yang terkena serangan parah, misalnya sampai
kemata, semakin  besar kemungkinannya terkena nyeri pasca herpes. Pada serangan yang
sampai menuju ke mata ini, biasanya disarankan untuk berobat juga ke dokter mata, agar
kerusakan saraf di sekitarnya dapat dicegah. Kerusakan saraf yang disebabkan herpes zoster
sangat sulit dipulihkan - jika tidak bisa dibilang tidak akan bisa sembuh. Setiap pasien juga
punya pe-ngobatan sendiri yang berbeda tergantung kecocokannya. Untuk kasus seperti ini,
dokter spesialis kulit tidak bekerja sendirian lagi. Ahli lain juga dilibatkan seperti ahli saraf,
rehabilitasi medik, bahkan psikiatri. Psikiatri dilibatkan, karena derita nyeri berlebihan bisa
mengakibatkan depresi.
Kendati dapat sembuh sendiri, namun yang sering kali dikhwatirkan adalah kom-
plikasinya yang sangat jarang namun bisa menyertai, diantaranya adalah rdang paru-paru
yang biasanya disebabkan oleh inspeksi sekunder, tapi dapat disembuhkan. Radang otak
juga, menjadi komplikasi akibat penyakit ini, walaupun bisa disembuhkan, namun dapat
meninggalkan gejala sisa seperti kejang, retardasi mental dan gangguan tingkah laku.
I. Gejala
Gejalanya mulai timbul 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang usia-
nya berkisar 10 tahun gejala pertamanya adalah sakit kepala, demam sedang, dan rasa
tidak enak di badan. Gejala tersebut tidak ditemukan pada anak-anak di bawah usia 10
tahun dan akan menjadi gejala yang berat jika menyerang anak yang lebih dewasa. 24-36
jam pertama setelah timbulnya gejala awal, muncul ruam di badan dan kemudian tersebar
ke wajah, tangan, dan kaki. Selain itu ruam juga akan muncul di selaput mukosa seperti
di bagian dalam mulut atau vagina. Ruam yang awalnya berbentuk  bintik-bintik merah
datar (makula), akan menjadi bintik-bintik menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi
cairan (vesikel), yang terasa gatal, dan pada akhirnya mengering. Proses ini memakan
waktu 6-8 jam, selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan baru.
Pada hari kelima biasanya tidak terbentuk lepuhan baru, seluruh lepuhan akan
mengering pada hari keenam, dan akan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari
Penularan.
Virus varicella zoster menyebar melalui udara. Orang dengan daya tahan tubuh
rendah dapat terserang virus ini. Penularan dapat muncul sejak 48 jam sebelum ruam
pertama muncul hingga 5 hari setelahnya. Setelah tertular, biasanya dibutuhkan waktu
sekiter 10-21 hari geja-la pertama muncul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa
inkubasi. Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan
ruam, dan kontak dengan cairan yang tekena cairan ruam, seperti handuk, seprei, atau
selimut. Gejala yang timbul dibagi menjadi dua tahap, yakni :
1. Tahap awal (fase prodormal)
Tahap diamana terjadi 24 jam sebelum timbul gejala kelainan pada kulit yang ditandai
dengan gejala demam, perasaan lemah, malas, tidak nafsu makan dan kadang disertai
bintik kemerahan seperti biang keringat.
2. Tahap selanjudnya (fase erupsi)
Tahap yang dimulai dengan timbulnya bintik merah kecil yang berubah menjadi
benjolan berisi cairan jernih dan mempunyai dasar kemerahan. Cairan vesikel setelah
beberapa hari berubah menjadi keruh dan keropeng dalam waktu 24 jam. Biasanya
vesikel menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh. Erupsi ini dimulai dari dada
lalu ke muka, bahu dan anggota gerak. Erupsi ini disertai perasaan gatal.

II. Pengobatan
Pengobatan di rumah pada cacar air ditujukan untuk meringankan gejala, yang
dapat dilakukan dengan:
o Istirahat secukupnya
o Mandi dengan air hangat atau air dingin setiap 3-4 jam pada hari-hari pertama un-
tuk mengurangi rasa gatal
o Pemberian calamine lotion untuk mengurangi rasa gatal
o Dapat diberikan bedak basah atau bedak kering yang mengandung salisil 2%  atau
mentol 1-2%
o Bagi anak kecil, dianjurkan untuk memakai sarung tangan untuk mencegah mengga-
ruk ruam-ruam
o Makan makanan yang lembut dan berikan minum air dingin jika terdapat ruam di
dalam mulut.
o Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, seperti jus jeruk, dan hindari juga
garam
o Kulit dicuci sebersih mungkin dengan sabun
o Menjaga kebersihan tangan
o Kuku dipotong pendek 
o Baju harus kering dan bersih

Sedangkan untuk pengobatan medis dapat dilakukan dengan menggunakan:


o Paracetamol untuk menurunkan demam, atau asetaminofen
o Antibiotik, jika ada infeksi bakteri
o Obat anti-virus asiklovir, jika kasusnya terlalu berat (diberikan pada anak berusia
lebihdari 2 tahun atau remaja karena pada remaja, penyaakit ini lebih berat)
o Obat anti-virus vidarabin

III. Pencegahan
Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi diberikan pada
ke-lompok-kelompok berikut:
o Anak-anak dengan usia 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air
diberikan satu dosis vaksin
o Anak-anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami
cacar air diberikan satu dosis vaksin
o Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal
dilingkungan yang sangat mudah terjangkit cacar air 
o Wanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam kondisi
sedang hamil
o Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal
dengan anak-anak 
o Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air 
Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG) adalah zat kekebalan terhadap virus
penyebab cacar air. VZIG hanya diberikan pada kelompok-kelompok tertentu:
o Orang dengan sistem kekebalan rendah
o Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah terkena cacar air sebe-
lumnya
o Bayi dibawah usia 28 hari yang lahir dari usia kehamilan kurang dari 28 minggu
atau berat lahirnya kurang dari 1000 gram
o Bayi dibawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau yang mengalami
cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan

IV. Komplikasi
Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang
dewasa, berupa ensepalitis, pneumonia, glumerulonephritis, karditis, hepatitis, keratitis,
konjunc-tivitis,otitis, arteritis dan beberapa macam purpura.
Infeksi yang timbul pada trimester pertama kehamilan dapat menimbulkan
kelainan konginetal, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran
dapat me-nyebabkan varisela konginetal pada neonatus.

V. Penatalaksanaan
 Pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan analgesik, untuk
menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedativ. Secara lokal diberikan bedak yang
ditambah dengan zat antigatal (antipruritus) seperti menthol, kamfor dll, untuk mencegah
pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal. Jika timbul infeksi sekunder
dapat diberikan antibiotika berupa salep dan oral. Dapat pula diberikan obat-obat anti
virus seperti asiklovir dengan dosisi 5 x 400 mg sehari selama 7 hari dengan hasil yang
cukup baik. Selain itu dapat pula diberikan imunotimulator seperti isoprinosin. Satu tablet
500 mg. Dosisnya 50 mg/kg berat badan sehari, Dengan dosisi maksimum 3000 mg
sehari. Umumnya dosis untuk orang dewasa 6 x 1 tablet atau 4 x 1 tablet sehari. Lama
pengobatan sampai penyakit membaik. Obat ini diberikan jika la-ma penyakitnya telah
lebih 3 hari.

VI. Saran untuk mencegah supaya tidak terkena cacar air


a) Jangan bersentuhan secara langsung dengan anak yang terkena cacar air.
b) Hindari berdekatan atau bersentuhan secara langsung dengan anak yang terkena cacar air.
c) Lakukan tindakan isolasi pada anak yang terkena penyakit cacar air.

Bayi yang terkena cacar air Orang dewasa yang terkena cacar air

 Kesimpulan
o Varisela adalah penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus varisella atau
disebut varisella zoster (virus V-Z)
o Gejala klinis yang timbul melalui fase prodormal dan fase erupsi
o Penularan cacar air melalui percikan udara, sekresi lender, batuk maupun bersin
o Cara penanggulangan cacar diatasi dengan obat sedangkan virusnya dilawan dengan
meningkatkan daya tahan tubuh

Anda mungkin juga menyukai