Turunan Mesoderm
Turunan Mesoderm
Diferensiasi Kordamesoderm
Fungsinya secara khusus yaitu membentuk notochord atau sumbu tubuh yang
berfungsi sebagai penyokong tubuh itu sendiri.
Diferensiasi Mesoderm Dorsal ( Paraksial )\
Ada yang bersifat segmental maupun yang tidak, tergantung pada hewannya.
Pada Ayam
Sel-sel mesoderm (yang tidak membentuk notochord) menyebar ke arah lateral
membentuk lempengan yang tebal disebut dengan mesoderm paraksial (terlentang
sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung neural).
Sementara daerah unsure primitive memendek dan bumbung neural terbentuk.
Dari mesoderm paraksial terpisah balok-balok berbentuk segitiga yang disebut
somit.
Somit pertama dibentuk pada bagian interior dari embrio, dan somit-somit baru
dibentuk dibelakang secara teratur.
Sel-sel yang menyusun somit sangat mampat dan tersusun atas suatu epitel.
Perkembangan selanjutnya sel-sel pada bagian ventral dari somit bermitosis
(kehilangan sifat epithelnya) dan menjadi mesenkim (kendur), daerah ini disebut
sklerotum.
Sel-sel mesenkim akan bermigrasi ke arah bumbung neural dan notochord menjadi
kondrosit akan membangun rangka tubuh.
Selanjutnya sel-sel sklerotum memisahkan diri dari somit.
Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung padat berlapis-lapis.
Pembentukan Otot
Pembentukan otot melaui proses yang disebut Myogenesis.
- Dibentuk dari sel mesenkim membentuk mioblast (sel otot)
- Terdiri dari 4 tingkatan:
1. Sel (somit) sebagai precursors
2. Sel ini mengalami proliferasi membentuk populasi sel otot
3. Diferensiasi membentuk protein spesifik
4. Menjadi sel otot yang matang
Otot Rangka
Miotom yang berjejer sepasang-sepasang terbentang di kedua sisi vertebrae.
Setiap miotom membentuk 2 daerah otot pada trncus:
1. Daerah dorsal: epaxial
2. Daerah ventral: hypaxial
3.
Otot Anggota
Berasal dari sel-sel mesenkim (dari miotom)
Miotom berasal dari bagian luar Pre-cartilage rangka dalam kuncup anggota.
Otot Kepala
1. Berasal dari miofom dan
2. Brasal dari Pre-chorda
Otot Lidah
Tumbuh dari daerah pharynx
Otot Jantung
Tumbuh dari lapisan splanknopleura
Otot Polos
1. Berasal dari dermaton
2. Membina otot polos cutis dan subcutis
Catatan :
Hipertropi (membesar tapi tidak terjadi penambahan substansial)
Hipertransia (membesar dan terjadi penambahan substansial)
• Pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise (terjadi pusat ossifikasi sekunder)
sehingga terbentuk tulang spongiosa
• Sisa tulang rawan dikedua ujung epiphise yang berperan penting dalam pergerakan
sendi
• Selama pertumbuhan , sel-sel tulang rawan pada cakram epiphise terus menerus
membelah, kemudia sel-sel hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah
diaphise
• Dengan demikian tebal cakram epiphise tetap, sedangkan tulang akan tumbuh
memanjang
• Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang ,tulang di daerah rongga sumsum (canalis
medularis) dihancurkan (osteoclast)sehingga rongga sumsum membesar
Catatan :
Cairan sinofial sebagai pelumas pada sendi
Pertumbuhan tulang dipengaruhi juga oleh hormone :
- Giantisme , hormone ini meningkat pada saat pertumbuhan epiphise masih aktif
- Gigantisme, hormone maningkat pada saat epiphise
Cranium
Terdiri dari :
1. Neurocranium (tempurung otak)
• Awal terbentuk berupa sel-sel mesenkim yang menyusun diri berupa keping (disebut
pre-cartilage)
• Kemudian berubah menjadi cartilage (chondrocranium) yang terdiri dari beberapa
keeping tulang rawan di anterior notochord
• Terbentuk pula kapsul-kapsul tulang rawan sekeliling alat indera (hidung, mata,
telinga)
• Semua keeping dan kapsul kemudian bersatu
2. Spalanchnocranium (tulang-tulang muka)
• Awal berupa tulang rawan yang berasal dari ascus visceralis 1
• Kemudian diganti oleh tulang di sebelah luarnya yang tumbuh secara membranus
• Sebagian sisa tulang rawan rahang itu pindah membina ossicula telinga tengah
Pertumbuhan Gigi
• Tumbuh dari ectoderm dan mesoderm
• Lapisan enamel tumbuh dari ameloblast ( ameloblast barasal dari ectoderm )
• Lapisan dentin, pulpa, semen dan periodontium tumbuh dari odontoblast ( berasal dari
mesoderm )
• Jaringan mesoderm sebagai inductor terhadap ektoderm untuk menumbuhkan gigi
• Ectoderm menebal menjorok ke dermisi bawah bahan gusi
• Pada dental lamina terdapat :
1. Kuncup gigi susu
2. Kuncup gigi permanent, yang akan tumbuh secara eruption setelah gigi susu tanggal
Macam Gigi susu Gigi permanent
Seri atau incisor 7 - 9 bulan 7- 8 tahun
Taring atau caninus 18 bulan 9 – 11 tahun
Premolar - 10 – 12 tahun
Molar 1,5 – 2 tahun 6 – 20 tahun
PRONEFROS
o Dibentuk dari segmen-segmen nefrotomi
o Sel-sel nefrotom berpisah dan membentuk rongga yaitu nefrocoel
o Tubulus pronefros dibentuk dari nefrotom yang mengandung nefrocoel serta bermuara
dan berhubungan dengan coelom melalui nefrostom
o Pada ujung saluran pronefros yang lainnya bersatu membentuk ductus pronefros
o Ductus pronefros memanjang ke arah posterior dan bersatu dengan kloaka
o Glomerulus merupakan suatu gulungan pembuluh darah sebagai cabang dari aorta
dorsal berhubungan dengan corong dekat nefrostom
o Kemudian masuk melalui nefrostom ke dalam pronefros untuk kemudian dialirkan ke
kloaka.
MESONEFROS
o Tubulus mesonefros dibentuk dari nefrotom bagian posterior dari daerah pronefros
o Tubulus mesonefros berhubungan dengan ductus pronefros
o Ductus pronefros sekarang disebut ductus mesonefros atau ductus wolff
o Pembentukan tubulus mesonefros diinduksi oleh ductus pronefros, sewaktu ductus
pronefros tumbuh memanjang ke arah posterior tubuh
o Aorta dorsalis membuat cabang pembuluh darah yang menggelung membentuk
glomerulus yang berhubungan dengan ductus mesonefros
o Bagian tubulus yang berhubungan dengan gomerulus akan berinvaginasi membentuk
kapsula bowman
o Pada daerah dekat dengan daerah dimana ductus mesonefros bersatu dengan kloaka,
tumbuh suatu tonjolan yaitu tonjolan ureter
o Tunas ureter tumbuh melebar dan bercabang masuk ke dalam posterior dari
mesonefros yang merupakan bakal metanefros
o Tunas ureter menginduksi jaringan nefrogenik metanefros yang membentuk tubulus
metanefros.
Mula-mula sel lapisan benih mesoderm membentuk lembaran tipis jaringan ikat pada
kedua sisi garis tengah berkembang membentuk mesoderm paraksial, lebih ke lateral
tetap tipis disebut lempeng lateral. Dengan timbulnya serta bersatunya rongga
interselular pada lempeng lateral jaringan ini terpecah menjadi dua lapisan yaitu :
a. Mesoderm parietal yang meliputi amnion
b. Mesoderm viseral yang meliputi kandung kuning telur.
Kedua selaput ini membatasi suatu rongga baru yang disebut rongga selom intra-
embrional, dimana melanjutkan diri dengan selon ekstra-embrional pada kedua sisi
mudigah. Jaringan yang menghubungkan mesoderm paraksial dan lempeng lateral
disebut mesoderm intermediat. Menjelang akhir minggu ketiga mesoderm paraksial
terpecah dalam kelompok-kelompok sel epiteloid yang disebut somit. Pasangan somit
pertama timbul pada bagian leher mudigah. Setiap hari akan timbul 3 somit sehingga
pada akhir minggu kelima terdapat 42 sampai 44 pasang somit. Pasangan somit ini
adalah; 4 oksipital, 8 servikal, 12 torakal, 5 lumbal, 5 sakral dan 8 sampai 10 pasang
koksigeal. Somit oksipital pertama dan sampai 7 somit koksigeal yang terakhir
kemudian menghilang.
1. Diferensiasi somit
Menjelang permulaan minggu keempat sel-sel epiteloid yang membentuk dinding
ventral dan dinding medial somit kehilangan bentuk epitelnya menjadi polimorf dan
berpindah mengelilingi korda dorsalis. Sel-sel ini bersama-sama disebut sklereton,
membentuk jaringan yang dikenal sebagai mesenkim. Mereka akan mengelilingi
sumsum tulang belakang dan korda dorsalis untuk membentuk kolumna vertebralis.
Dinding korsal somit yang masih tertinggal dinamakan dermatom membentuk suatu
lapisan sel baru. Segera setelah terbentuk sel ini gagal membelah diri dan jaringan yang
terbentuk ini disebut miotom. Setiap miotom mempersiapkan otot-otot untuk
segmennya sendiri.
Setelah sel-sel dermatom membentuk, miotom dan menyebar di bawah ectoderm
sekitarnya. Di sini sel-sel tersebut membentuk dermis dan jaringan subkutan. Karena itu
setiap somit membentuk skleroton (komponen tulang rawan dan tulang), mioton
(mempersiapkan komponen otot segmental) dan dermatom (komponen kulit
disegmennya). Sebagaimana akan terlihat kemudian, setiap mioton dan dermatom
masing-masing mempunyai komponen saraf disegmennya sendiri.
2. Mesoderm intermediat
Jaringan ini berdiferensiasi dengan cara yang berbeda dengan somit. Di daerah servikal
dan torakal bagian atas jaringan ini secara segmental menyusun kelompokkelompok sel
yang kelak menjadi nefrotom, sedangkan lebih kaudal membentuk massa jaringan yang
tak bersegmen dikenal sebagai korda nefrogenik yang nantinya berkembang menjadi
satuan ekskresi susunan kemih.
3. Lapisan-lapisan mesoderm parietal dan viseral
Kedua lapisan ini membatasi selom intra-embrional. Mesoderm pariental bersama
ektoderm disekitarnya membentuk dinding lateral dan ventral tubuh. Mesoderm viseral
dan entoder embrional membentuk dinding usus.
4. Darah dan pembuluh darah
Sel-sel darah dan kapiler berkembang di dalam mesoderm ekstraembrional dari jonjot-
jonjot dan tangkai penghubung. Dengan terus bertunasnya pembuluh ekstraembrional
terbentuklah hubungan dengan pembuluuh darah mudigah, sehingga menghubungkan
mudigah dan plasenta. Sel-sel darah dan pembuluh darah intra-embrional termasuk
tabung jantung dibentuk dengan cara yang sama dengan pembuluh ekstra-embrional
yakni dari sel-sel mesoderm yang membentuk kelompok sel-sel angiogenetik yang
membentuk rongga karena bergabungnya celah antar sel-sel. Yang terletak di tengah
membentuk sel darah sederhana sedangkan sel yang terletak di tepi yang bersatu
membentuk pembuluh kecil. Jaringan-jaringan dan organ berikut ini dipertimbangkan
berasal dari mesoderm :
a. Jaringan penunjang seperti jaringan penyambung, tulang rawan dan tulang.
b. Otot-otot serat lintang dan polos
c. Sel-sel darah dan getah bening dan dinding jantung, pembuluh darah dan pembuluh
getah bening.
d. Ginjal, kelenjar kelamin dan saluran keluarnya
e. Korteks anak ginjal dan limpa.
Tubulasi
Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut juga
dengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih
ectoderm, mesoderm dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung,
berongga. Yang tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif.
Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap bumbung
ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan alat (organ)
bentuk definitif. Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi
awal pada daerah-daerah bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon (otak)
dan bagian belakang menjadi medulla spinalis bagi bumbung neural (saraf). Pada
bumbung endoderm terjadi differensiasi awal saluran atas bagian depan, tengah dan
belakang. Pada bumbung mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot
rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat
urogenitalia.
Organogenesis
2. Bumbung endoderm
• Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
• Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang
mengandung enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.
• Lapisan epitel paru atau insang.
• Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum),
dan kelamin (ductus genitalis).
• Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.
4. Bumbung mesoderm
• Otot lurik, polos dan jantung.
• Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.
• Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
• Ginjal dan ureter.
• Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica
musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubh, seperti pencernaan, kelamin,
trakea, bronchi, dan pembuluh darah.
• Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: plera, pericardium,
peritoneum dan mesenterium.
• Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjar buntu.
• Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya
ORGANOGENESIS
SISTEM UROGENITALIA
Mesoderm intermediat
• Berlokasi dorsolateral antara somit dan mesoderm lateral
• Membentuk system urogenital:
– Ginjal (membentuk urin), ureter (transpor urin dari ginjal ke kantung kemih) dan
uretra (transport urin dari kantung kemih ke luar tubuh)
– Gonad: kelenjar reproduksi utama
• Pematang nefrogenik merupakan bagian pematang urogenital yang membentuk sistem
urinaria