Anda di halaman 1dari 74

ORGANOGENESIS : TURUNAN

MESODERM

Kelompok 2 :

Mardani (18062030100)
Maulinda Yani (18062030100)
Samsuar (18062030100)
Siti Zuhra (1806203010015)
 Organogenesis adalah suatu proses pembentukan
organ yang berasal dari 3 lapisan germinal embrio
yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap
gastrulasi. Salah satu lapisan germinal tersebut adalah
mesoderm.
Lapisan mesoderm akan membentuk notokord,
sistem rangka, sistem otot, lapisan otot lambung dan
usus, sistem ekskresi, sistem sirkulasi dan limfatik,
sistem reproduktif (kecuali sel-sel germinal), dermis
kulit, pelapis rongga tubuh, dan korteks adrenal.
A. Mesoderm Aksial
Mesoderm aksial (Chordamesoderm) akan
menghasilkan notochord. Notocord pada vertebrata
bersifat temporer. Pada nantinya notocord akan
menghilang, didistribusi oleh columna vertebralis.
B. Mesoderm Kepala
Mesoderm kepala, akan membentuk tengkorak,
dentin, sclera, jaringat ikat kepala dan otot-otot
wajah.

1. Pembentukan Tengkorak (Cranium)


Tengkorak berasal dari mesenchim sklerotom,
neural crest, lekuk atau celah visceral. Sel-sel
mesenchim ini kemudian mengalami kodensasi sehingga
terbentuk matrix rawan (proses chondrifficasi).
Matrix rawan dengan proses osifikasi kemudian
membentuk matrix tulang. Proses pembentukan tulang
ini memerlukan induksi, fusi dan lain-lain. Induksi
notocord, bagian otak dan faring.
Pada dasar tengkorak terdapat tulang rangka
platinum (langit-langit). Langit-langit ada 2 macam,
yaitu : langit-langit primer (langit didaerah premaxilla)
dan langit-langit sekunder (langit-langit paling utama).
2. Proses Pembentukan Langit-
Langit
Pada lengkung visceral I, yaitu lengkung maxilla
akan terbentuk processus, yaitu processus mexilaris
(kiri dan kanan). Processus mexilaris ini nantinya
menjadi rahang atas, processus maxillaris terjadi
penonjolan vertikal yang diakibatkan oleh kondensasi
sel-sel mesenchym sehingga disebut processus
palatina. Penonjolan vertikal ini akan bergerak kearah
horizontal kemudian kearah medial, sehingga bertemu
ditengah-tengah, kadang-kadang-kadang penutupannya
tidak sempurna (terbentuk langit-langit bercelah),
karena kurang energi untuk proses penyatuan
(pergerakan) dan kurang bahan dasar, yaitu
mesenchyum.
C. Mesoderm Paraksial
Mesoderm paraksial ini dibedakan atas :
• Sklrotorm : Rangka sumbu
• Miotom : Otot tubuh, rangka
anggota dan otot anggota
• Dermatom : Jaringan ikat kulit
Spesifikasi Ektermitas Kerangka
1. Pembentukan Vertebrata
a. Pembentukan vertebrata melibatkan mesenlarn
kepala, mesenkim dorsal (sklerotom), lengkung
viseral neural crest.
b. Notorchord dan bumbung neural, neural
menginduksi somit sklerotom menjadi mesenkim
berimigrasi ke :
• Leher, badan : - Seludang notocord
- Menyelubungi bumbung neural
• Bagian ekor : - Seludang notocord
- Menyelubungi bumbung neural
- Arteri caudalis
- Vena caudalis
Mula-mula terbentuk kondensasi sklerotom yang
berada didepan miotom sehingga seolah-olah terdapat
kondensasi sklerotom yang bersegmen-segmen.
Diantaranya dilapisi oleh sklerotom. Yang tidak
berkondensasi dan ditengahnya terdapat notocord.
Kondensasi akan membentuk notocord sehingga
notocord hanya berada dibagian tengah (pada sklerotom
yang tidak berkondensasi). Sisa notocord ini disebut
nukleus purposus. Kemudian tiap-tiap segmen kondensasi
pecah/membelah 2 yaitu pecahan atas bersatu dengan
pecahan bawah segmen sebelumnya dan pecahan bawah
bersatu dengan pecahan atas segmen berikutnya,
sehingga sekarang segmenkondensasi berada diantara
miotom. Setelah dewasa jaringan ikat mengisi seluruhnya
sehinggan notocord hilang.
2. Pembentukan Rangka
Apendicular

Bakal anggota tubuh terbentuk dari bagian


proximal ke distal.
• Bagian proximal disebut stylopodium akan
membentuk femur dan humerus.
• Bagian median disebut zeugopodium akan
membentuk tibia, fibula,radius dan ulna.
• Bagian distal disebut autopodium akan
membentuk tarsal, metatarsal, falanks, karpal,
metakarpal, falanks.
3. Proses Pembentukan Anggota Tubuh
• Mesoderm somatik menebal sehingga terjadi
migrasi sel-sel mesenkim sehingga sel-sel
mesenkim akan berakumulasi serta mendesak
ektoderm didepannya sehingga terjadi penonjolan
yaitu tunas kaki/tunas tangan.
• Sel-sel mesoderm pada tunas kaki/tunas tangan
akan mengindasi ektoderm epidermis didepannya
untuk membentuk penonjolan seperti tudung
disebut AER (apical ectodermal ridge) atau PEA
(pematang ektodermis apikal) atau TEA (tudung
ektodermis apikal).
• AER dapat tetap bertahan jika tidak ada
mesoderm AER akan menciut anggota tubuh tidak
berbentuk. Oleh karena itu mesoderm disebut
maintenance factor. Mesoderm ini juga merupakan
penentu bagi pembentukkan anggota tubuh bagian
yang mana (depan/belakang).
Efek AER, ZPA dan Mesenkim untuk
Pembuatan Ekstermitas
Mesoderm Paraxial

 Lapisan mesodermal yang tipis,


berkembang dan mengalami
proliferasi membentuk paraxial
mesoderm yang akan menjadi
somites.
 Pada waktu yang sama, mesoderm
intermediate juga terbentuk dan
lateral plate berpisah menjadi dua
lapisan yaitu lapisan mesoderm
parietal dan lapisan mesoderm
visceral.
 Kedua-dua lapisan ini akan
berkembang dan membentuk
lengkung yang melapisi kaviti
intraembrionik.
Mesoderm Intermediet

 Mesoderm ini akan menyambung paraxial mesoderm dengan


lateral plate sementara dan berdifferensiasi membentuk struktur
urogenital (sistem urinary dan gonad).
 Ginjal merupakan turunan dari mesoderm intermedier
(mesomer). Pembentukan ginjal embrio vertebrata ditandai
dengan adanya penonjolan pada mesoderm intermedier di daerah
anterior embrio, yang disebut nefrotom. Selanjutnya
perkembangan ginjal berlangsung dari anterior ke posterior,
dimulai dengan pembentukan ginjal tipe pronefros, kemudian
mesonefros, dan terakhir metanefros. Semua tahapan terjadi pada
pembentukan ginjal hewan amniota. Perkembangan ginjal hewan
anamniota hanya sampai tahap mesonefros.
Ket gambar : Perkembangan ginjal embrio manusia. A,.Menunjukkan bakal pronefros,
mesonefros dan metanefros pada jaringan nefrogenik. B, pronefros berdegenerasi,
pembentukan mesonefros. C, Pertumbuhan tunas ureter mencapai jaringan
nefrogenik untuk merangsang pembentukan metanefros. D, mesonefros
berdegenerasi, metanefros sedang berkembang. E, perkembangan sistem urogenitas
fetus laki-laki sekitar umur 3 bulan kehamilan.
Tahap-tahap perkembangan ginjal

Pada manusia terbentuk tiga sistem ginjal yang berbeda, agak saling
tumpang tindih, dengan urutan dari kranial ke kaudal selama
kehidupan dalam kandungan, yaitu: pronefros, mesonefros dan
metanefros.
Pada mudigah manusia, pronefros digambarkan oleh 7-10 kelompok
sel padat di daerah leher. Kelompok-kelompok yang pertama
membentuk nefrotom vestigium yang menghilang sebelum nefrotom
yang di sebelah kaudalnya terbentuk, dan pada akhir minggu ke-4,
semua tanda sistem pronefros telah menghilang.
 Nefrotom membentuk pronefros, yang terdiri dari nefrostom yang
berhubungan dengan coelom, tubulus pronefros, dan duktus pronefros yang
berjalan ke arah posterior. Bagian anterior mesoderm intermedier bersegmen,
tetapi bagian posteriornya bersatu membentuk jaringan nefrogenik. Pada
embrio amniota pronefros sangat vestigial dan segera berdegenerasi.

 Pada umur embrio yang lebih tua, jaringan nefrogenik di sebelah posterior
pronefros akan membentuk mesonefros yang terdiri dari: tubulus-tubulus
mesonefros yang akan bermuara di dalam duktus pronefros bagian posterior
yang disebut duktus mesonefros (saluran Wolff), dan kapsula yang akan
diisi oleh glomerulus.

 Mesonefros dan saluran-saluran mesonefros berasal dari mesoderm intermedia


dari segmen dada bagian atas hingga lumbal bagian atas. Pada perkembangan
minggu ke-4, ketika sistem pronefros mengalami regresi, saluran ekskresi
mesonefros pertama mulai tampak. Saluran-saluran ini memanjang dengan
cepat, membentuk sebuah gelung yang berbentuk huruf S, dan mendapatkan
sebuah glomerulus pada ujung medialnya. Disini, saluran itu membentuk
simpai Bowman. Simpai ini bersama-sama glomerulus membentuk
korpuskulus mesonefrikus (renalis).
 Pada umur embrio yang lebih lanjut, dari bagian posterior saluran
Wollf timbul tunas mesonefros yang akan memanjang menjadi
ureter, bagian ujungnya melebar dalam jaringan nefrogenik yang
tersisa untuk menginduksi pembentukan metanefros, yang
merupakan ginjal definitif pada amniota.

 Mesonefros merupakan ginjal definitif pada hewan anamniota,


sedangkan pada amniota hanya berfungsi sebelum terbentuknya
ginjal metanefros. Metanefros merupakan ginjal yang paling
sempurna, masing-masing ginjal mengandung ribuan nefron.
Metanefros atau ginjal tetap tampak pada minggu ke-5.

 Pada embrio amniota jantan, ketika ginjal mesonefros


berdegenerasi, tubulus-tubulus mesonefros dan saluran
mesonefros akan berkembang menjadi saluran reproduksi
(epididimis dan duktus deferen), sedangkan pada embrio amniota
betina seluruh bagian mesonefros akan berdegenerasi.
 Saluran-saluran pengumpul ginjal permanen berkembang dari
tunas ureter, suatu tonjolan saluran mesonefros di dekat
muaranya ke kloaka. Tunas ureter ini menembus jaringan
metanefros, yang menutup ujung distalnya sebagai topi.
 Selanjutnya, tunas ini melebar membentuk piala ginjal (pelvis
renalis) primitif, dan terbagi menjadi bagian kranial dan kaudal,
yang kelak akan menjadi kalises mayores.
 Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk, dibagian ujungnya ditutupi oleh
topi jaringan metanefrik. Dibawah pengaruh induktif tubulus ini, sel-
sel topi jaringan ini membentuk gelembung-gelembung kecil, yaitu
vesikel renalis, yang selanjutnya akan membentuk saluran-saluran
kecil.

 Saluran-saluran ini, bersama dengan berkas-berkas kapiler yang dikenal


sebagai glomeruli, membentuk nefron atau satuan ekskresi. Ujung
proksimal masing-masing nefron membentuk simpai bowman, yang di
dalamnya berisi glomerulus.

 Ujung distalnya membentuk hubungan terbuka dengan salah satu


saluran pengumpul, sehingga terbentuklah jalan penghubung dari
glomerulus ke satuan pengumpul. Pemanjangan saluran ekskresi yang
berlangsung terus mengakibatkan pembentukan tubulus kontortus
proksimal, ansa henle, dan tubulus kontortus distal. Oleh karena itu,
ginjal berkembang dari dua sumber yang berbeda: (a) mesoderm
metanefros, yang membentuk satuan ekskresi dan (b) tunas ureter,
yang membentuk sistem pengumpul.
Posisi ginjal
 Ginjal, yang semula terletak di daerah panggul, kemudian bergeser kedudukan
lebih ke kranial di rongga perut. Naiknya ginjal disebabkan oleh kurangnya
kelengkungan tubuh maupun pertumbuhan tubuh di daerah lumbal dan sakral.
 Di panggul, metanefros menerima aliran darah dari sebuah cabang panggul dari
aorta. Dalam perjalanan naik ke rongga perut ini, ginjal diperdarahi oleh
pembuluh-pembuluh nadi yang berasal dari aorta yang letaknya semakin
meninggi. Pembuluh-pembuluh yang lebih rendah biasanya akan
berdegenerasi.
Kantung kemih dan uretra
 Metanefros atau ginjal tetap baru berfungsi pada akhir trisemester pertama. Air
kemih mengalir ke rongga amnion dan bercampur dengan cairan amnion.
Selama masa janin, ginjal tidak berfungsi untuk ekskresi bahan-bahan sisa,
karena plasenta menjalankan fungsi ini.
 Selama perkembangan minggu ke-4 hingga ke-7, septum urorektal membagi
kloaka menjadi saluran anorektal dan sinus urogenitalis. Selaput kloaka
sendiri kemudian terbagi menjadi membrana urogenitalis di anterior dan
membrana analis di posterior.
 3 bagian sinus urogenitalis primitif tersebut dapat dibedakan:
1. Bagian atas yang paling besar adalah kantung kemih. Mula-
mula, kandung kemih berhubungan langsung dengan allantois,
tetapi setelah rongga allantois menutup, akan tersisa suatu korda
fibrosa yang tebal, yaitu urakus, dan korda fibrosa ini
menghunungkan puncak kandung kemih dengan umbilikus.
Pada orang dewasa, ligamentum ini dikenal sebagai ligamentum
umbilikalis medial.
2. Bagian selanjutnya berupa sebuah saluran yang agak sempit,
yaitu sinus urogenitalis bagian panggul, yang pada pria
membentuk uretra pars prostatika dan pars membranosa.
3. Bagian terakhir adalah sinus urogenitalis tetap, yang juga
dikenal sebagai sinus urogenitalis bagian penis. Bagian ini
sangat memipih ke samping dan terpisah dari dunia luar oleh
membrana urogenitalis.
 Epitel uretra pria dan wanita berasal dari endoderm, sedangkan jaringan
penyambung dan jaringan otot polos disekitarnya berasal dari mesoderm
splangnik. Pada akhir bulan ke-3, epitel uretra pars prostatika mulai
berproliferasi dan membentuk sejumlah tonjolan keluar yang menembus
mesenkim disekitarnya. Pada pria, tunas-tunas ini membentu kelenjar
prostat. Pada wanita, bagian kranial uretra membentuk kelenjar uretra dan
kelenjar parauretra.
Sistem Reproduksi (Gonad)
 Diferensiasi sex merupakan proses komplek yang dipengaruhi oleh
banyak gen. Kuncinya adalah kromosom Y yang mengandung gen SRY
(Sex-determining region on Y). Produk protein gen ini adalah faktor
transkripsi yang memulai rangkaian rudimentari organ seksual. Protein
SRY yang mempengaruhi pembentukan genital laki-laki. Gonad pada
mulanya berupa sepasang garis longitudinal disebut garis genital. Gonad
ini dibentuk oleh proliferasi epitel dan kondensasi mesenkim.

 Sel germinal primordial pertama kali muncul pada tahap awal


perkembangan diantara sel endoderm pada dinding yolk sac dekat dengan
allantois. Mereka bermigrasi dengan gerakan amoeboid sepanjang bagian
dorsal mesentrium hindgut, sampai di gonad primitif pada awal minggu
ke-5 dan menginvasi garis genital pada minggu ke-6.

Jika gagal mencapai garis genital, maka gonad tidak akan terbentuk. Oleh
karena itu sel germinal primordial memiliki pengaruh induktif pada
perkembangan gonad menjadi ovarium atau testis. Segera sebelum dan selama
kedatangan sel germinal primordial, epitel garis genital berproliferasi dan sel
epitel melakukan penetrasi mesenkim, membentuk sejumlah primitif sex cord.
Pada embrio wanita dengan sex kromosom XX dan tanpa kromosom Y,
primitif sex cord memisahkan diri dengan kelompok sel. Permukaan epitel
gonad perempuan, tidak seperti pada laki-laki, terus berproliferasi. Pada
minggu ke-7, primitif sex cord membentuk generasi kedua yaitu cortocal
cords yang memasuki lapisan dalam mesenkim tetapi masih dekat dengan
permukaan. Pada bulan ke-4, cortical cords berubah menjadi kelompok sel
terisolasi, yang masing-masing mengelilingi satu atau lebih sel germinal
primitif. Sel germinal selanjutnya berkembang menjadi oogenia.
 Pada awalnya embrio laki-laki maupun perempuan memiliki dua pasang
duktus genital: duktus mesonefrikus (Wolffian) dan duktus para
mesonefrikus (mullerian). Duktus paramesonefrikus muncul sebagai
invaginasi longitudinal epitel diatas permukaan anterolateral daerah
urogenital. Pada bagian atas duktus terbuka ke dalam kavum abdomen
dengan struktur menyerupai corong. Pada garis tengah menempel
dengan duktus paramesonefrikus dari bagian samping. Dua duktus pada
mulanya dipisahkan oleh septum tetapi kemudian berfusi menjadi
saluran uterus.

 Regulasi molekuler dalam perkembangan duktus genital.


SRY memacu testis mengeluarkan faktor kemotaktik yang menyebabkan
tubulus dari duktus mesonefrikus menembus gonad dan memacu perkembangan
testikuler lebih lanjut. Tanpa adanya penetrasi oleh tubulus tersebut, diferensiasi
testis akan gagal. SRY juga mengatur faktor steroidogenesis 1 (SF1) yang
bekerja melalui faktor transkripsi lain, seperti sel sertoli dan sel leydig. Serl
sertoli kemudian memproduksi mullerian inhibiting substance (MIS) atau juga
disebut anti mullerian hormone (AMH) yang menyebabkan regresi duktus
paramesonefrikus. Sel leydig memproduksi testosteron yang memasuki jaringan
sel target dalam kondisi tetap .
Saluran Genital (Periode Indifferen)
 Duktus paramesonefrikus berkembang menjadi duktus genital utama
wanita. Mulanya, 3 bagian dapat dikenali yaitu:
(a) Bagian kranial yang terbuka pada kavum abdomen
(b) Bagian horizontal yang melintasi duktus mesonefrikus
(c) Bagian kaudal yang bergabung dengan duktus mesonefrikus dari sisi
yang berlawanan
 Dengan penurunan ovarium, kedua bagian pertama berkembang menjadi
tuba uterina dan bagian kaudal bergabung membentuk saluran uterus.
Saat bagian kedua duktus paramesonefrikus bergerak ke mediokaudal,
garis urogenital bertahap mengarah pada bidang transversal. Setelah
duktus berfusi pada garis tengah, lipatan transversal pelvik terbentuk.
Lipatan ini, yang meluas dari bagian samping duktus paramesonefrikus
yang berfusi menuju dinding pelvis adalah ligamentum latum uteri.
 Tuba uterina terletak pada batas atas dan ovarium terletak pada
permukaan belakang. Uterus dan ligamentum latum membagi kavum
pelvis menjadi kavum uterorektal dan kavum uterovesikal. Duktus
paramesonefrikus yang berfusi membentuk corpus dan servix uteri, yang
dikelilingi oleh lapisan mesenkim yang membentuk pelindung muscular
uterus yaitu miometrium dan lapisan peritoneum yaitu perimmetrium.
Saluran genital pada wanita
 Setelah ujung duktus paramesonefrikus mencaai sinus urogenital, dua
evaginasi padat muncul dari bagian pelvis sinus. Evaginasi tersebut,
bulbus sinovaginal berproliferasi dan membentuk lempeng vagina padat.
Proliferasi berlanjut pada bagian kranial lempeng vagina, melebarkan
jarak antara uterus dan sinus urogenital.
 Pada bulan ke-5, vagina sudah seluruhnya mengalami kanalisasi.
Perluasan vagina menyerupai sayap disekitar uterus disebut fornik vagina
berasal dari paramesonefrik. Sehingga vagina memiliki dua pembentuk,
bagian atas berasal dari uterus dan bagian bawah dari sinus urogenital.
Lumen vagina tetap terpisah dari sinus urogenital oleh selaput tipis yaitu
hymen, yang terdiri dari lapisan epitelial sinus dan lapisan tipis sel
vagina. Ini biasanya membentuk lubang kecil selama masa perinatal.
 Wanita masih menyisakan beberapa jaringan tubulus eksekretorius
kaudal dan kranial di mesovarium, dimana mereka membentuk
epoophoron dan paroophoron. Duktus mesonefrikus menghilang kecuali
sedikit bagian kranial ditemukan di epoophoron dan biasanya bagian
kecil dikaudal yang ditemukan di dinding uterus atau vagina seperti kista
gartner.
Pembentukan Organ Reproduksi Luar

Jika pada pembentukan organ


reproduksi dalam,
pembentukan ovarium
(perempuan) dan testis (laki-
laki) dipicu oleh precursor
(pemicu) yang berbeda, di
mana precursor ovarium
adalah korteks primordial
gonad, sedangkam precursor
testis adalah medula
primordial gonad, maka pada
pembentukan organ
reproduksi luar, baik
perempuan maupun laki-laki
memiliki precursor yang
sama yaitu "bipotential
precursor".
 Pada saat janin berusia 2 bulan di masa kehamilan, organ reproduksi
luar terdiri atas empat bagian, yaitu:
1. Gland, yang akan berdiferensiasi menjadi kepala penis (pada laki-laki)
atau klitoris (pada perempuan),
2. Urethral Fold, yang akan mengalami peleburan (pada laki-laki) atau
melebar menjadi labia minor (pada perempuan),
3. Badan Lateral (Lateral Body), yang akan menjadi batang penis (pada
laki-laki) atau menjadi penutup/tudung klitoris (pada perempuan),
4. Labioscrotal Swelling, yang akan menjadi skrotum (pada laki-laki)
atau menjadi labia mayor (pada perempuan).
 Seperti halnya perkembangan organ reproduksi dalam, perkembangan
organ reproduksi luar juga dikontrol oleh ada atau tidak adanya
hormon testosteron. Jika ada, maka perkembangannya akan menuju ke
organ reproduksi laki-laki. Jika tidak, menjadi organ reproduksi
wanita.
Asal BSK pada Hewan Berbeda-beda:

Katak : Migrasi aktif dan pasif berasal dari genital


crescent.
Ayam : Berasal dari sel-sel anterior dan
epidermis, sewaktu kantung yolk dibentuk
BSK akan pindah dari mesoderm splanknik
dari kantung yolk kepembuluh vitelin
berimigrasi kepematang genetilal
(lewat pembuluh udara secara pasif).
Mamalia : Berasal dari sel bagian posterior dekat
alantois.
Fase Perkembangan Somit
 Sel mesoderm yang telah melalui epithelisasi akan tersusun
mengelilingi rongga kecil (cavity). Sel dari dinding ventral dan
medial somit akan menjadi tidak tersusun dan bermigrasi
mengelilingi neural tube dan notochord. Sel-sel ini merupakan
sclerotome yang akan membentuk tulang belakang dan tulang
rusuk.
 Sel di bagian dorsomedial dan ventrolateral berdifferensiasi
kepada sel prekursor otot manakala sel yang kekal di antara
dua lokasi ini akan membentuk dermatome. Kedua kelompok
sel prekursor otot ini akan menjadi mesenchymal dan
bermigrasi ke bawah dermatome untuk membentuk
dermomyotome. Beberapa sel dari kelompok ventrolateral
juga bermigrasi ke lapisan parietal, lateral plate mesoderm.
 Sel dermatome juga akan menjadi mesenchymal dan
bermigrasi ke bawah ectoderm untuk membentuk dermis
belakang
Anggota badan
Skeleton
E. Mesoderm Lateral
Somatic mesoderm dan splanchnic mesoderm akan
menumbuhkan :
• Kantung insang (branchial pouches) di daerah pharynx
foregut. Kantung-kantung insang itu berpasangan, dibina
oleh endoderm sebelah dalam, ectoderm sebelah luar,
dan mesoderm di tengah.
• Selaput rongga tubuh dan alat dalam : pericardium,
pleura, peritonium, mesenterium. Semua selaput ini
terdiri dari sel sel epitel gepeng disebut mesothelium,
serta jaringan pengikat.

Splanchnic mesoderm sendiri di daerah jantung membina


epimyocardium, serta mesocardium yang merupaka selaput
penggantung jantung. Somatic mesoderm sendiri
1. Sistem Peredaran Darah
 Pembentukan Jantung:
• Jantung dibentuk sangat awal sebelum embrio dari
kantung yolk tumbuh. Embrio pada tahap ini terletak
diatas permukaan yolk dan mesoderm
lateralnyaterdapat mengarah ke blastoderm.
Mesoderm tidak dapat bertemu pada bagian ventral
embrio karena terhalang oleh yolk. Mesoderm bakal
jantung terdapat pada dua daerah terpisah, masing-
masing terletak pada kedua sisi tubuh embrio yang
merupakan bagian dari mesoderm akan menjadi usus
• Portal usus memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembentukan jantungserta masing-masing bakal
jantung mampu berkembang menjadi jantung utuh.
• Jantung pada awalnya merupakan tabung yang lurus
dan tidak mempunyai ruang-ruang khusus didalamnya.
Baru kemudian tabung ini berubah melalui
beberapacara. Mulai dari belakang jantung ini tumbuh
kedepan, lalu belok ke bawah dankekanan kemudian
membelok lagi kekiri mengarah keatas dan kedepan.
• Jantung sekarang berbentuk huruf S. Jantung
kemudian pada beberapa tempat membuat konstriksi
dan pada tempat ini menggelembung sehingga terbagi
menjadi empat bagian utama.
• Sinus venosus terletak pada bagian posterior dan
berkelanjutan dengan vena viteling. Atrium terdapat
pada ujung belokan pertama, ventrikel terdapat pada
bagian turun belokan pertama dan kedua. Bagian yang
mengarah kedepan dari belokan kedua menjadi
trunkus arterorius berkelanjutan dengan aorta.
• Sebelum pembagian ini berlangsung, jantung telah
berfungsi dan mulai berdenyut dengan teratur. Dari
seluruh organ pada hewan jantung merupakan organ
yang pertama kali berfungsi.
2. Pembentukan Pembuluh Darah
• Pembuluh darah utama pada embrio adalah
pembuluh yang membawa nutrisi ke tubuh dan gas
ketempat terjadinya respirasi. Vena vitelin
dibentuk dari kumpulan sel-sel mesoderm
splanknik terjadi pulau-pulau darah
kemudian berongga membentuk tabung berdinding
rangkap seperti hal nya pada jantung.
• Lapisan dalam sel-selnya memipih dan menjadi
endotelium dan sel-sel sebelah luar menjadi otot
polos. Kelompok sel pulau darah yang berada
ditengah berdiferensiasi menjadi sel darah
embrio. Sambil pulau darah tumbuh, mereka
lalu bersatu membentuk jaringan kapiler yang
bermuara di kedua pembuluh vitelin membawa
makanan dan darah kedalam jantung yang baru
dibentuk.
• Pembentukan pembuluh darah dalam tubuh
berlangsung sama seperti halnya pembentukan
darah ekstra-embrio pada kantung yolk. Hanya
disini sel-selnya dari mesenkim. Sel-sel darah
dan kapiler berkembang di dalam mesoderm
ekstra embrional dari jonjot-jonjot dan
tangkai penghubung. Dengan terus
bertunasnya pembuluh ekstra-embrional
terbentuklah hubungan dengan pembuluh
darah mudigah,sehingga menghubungkan
mudigah dan plasenta.
Lateral Plate Mesoderm

Pemisahan Lateral Plate Mesoderm


 Mesoderm dari lapisan parietal termasuk sekali dengan ectoderm
akan membentuk dinding tubuh lateral dan ventral. Lapisan
visceral dan endoderm embrionik akan membentuk dinding
usus.
 Sel mesoderm pada lapisan parietal, yang mengelilingi kaviti
intraembrionik akan membentuk membran nipis yaitu membran
mesothelial atau membrane serous; yang akan melapisi rongga
peritoneal, pleural dan pericardial dan melakukan sekresi cairan
serous. Sel mesoderm pada lapisan visceral akan membentuk
membran serous yang nipis yang melapisi setiap organ.
Viseral mesoderm
(heart tube)
Pembentukan Lengkung Jantung
Cardiac loop
Cardiac septa
Atrio ventricular canal
Atrioventricular Valves
Septum Formation in the Truncus
Arteriosus and Conus Cordis
Arterial System
Pada Mamalia

• Lengkung aorta 1 & 2 hilang, tetapi


bagian utama aorta menjadi arteri
karotid eksterna & arteri karotid
interna.
• Arteri karotid interna berhubungan
dengan lengkung aorta 3.
• Lengkung aorta 4 ke kiri sampai
dewasa; kanan arteri subklavia
• Tidak ditemukan perkembangan
seluruh lengkung aorta pada waktu
yang sama.
• Lengkung aorta 5 (tidak
berkembang)
• Lengkung aorta ke-6 tidak
berkembang secara individual;
merupakan hasil fusi dari arteri ke
arah paru-paru dengan lengkung
aorta ke-6.
Sirkulasi sebelum dan sesudah
kelahiran
Pembentukan Pembuluh Darah
 Pembentukan pembuluh darah terjadi dengan dua cara yaitu
vasculogenesis dan angiogenesis.
 Pembuluh darah terjadi melalui vasculogenesis daripada pulau darah
manakala angiogenesis adalah dari pembuluh yang telah wujud
sebelumnya. Pulau darah muncul di mesoderm yang mengeliling
dinding kantong kuning telur pada minggu ke-3. Pulau ini terbentuk
dari sel mesoderm yang di induksi oleh fibroblast growth factor 2 untuk
membentuk hemangioblasts; satu prekursor umum untuk pembentukan
pembuluh dan sel darah.
 Hemangioblasts yang berada di tengah pulau darah akan membentuk
sel stem hematopoietic; prekursor untuk semua sel darah, manakala
peripheral hemangioblasts berdifferensiasi kepada angioblasts;
prekursor pembuluh darah. Angioblasts akan berproliferasi dan di
induksi oleh vascular endothelial growth factor (VEGF) yang di
hasilkan oleh sel mesoderm untuk membentuk sel endothelial. Faktor
yang sama juga akan meregulasi pergabungan sel endothelial ini untuk
membentuk pembuluh darah primitive.
Pembentukan pembuluh darah.
Vasculogenesis (atas), Angiogenesis (bawah)
• Apabila proses vasculogenesis selesai mengatur primary
vascular bed, pembuluh darah tambahan akan ditambah
melalui angiogenesis. Proses ini di mediatasi oleh VEGF yang
menstimulasikan proliferasi sel endothelial yang akan
membentuk pembuluh baru. Pematangan pembuluh darah akan
diatur oleh faktor pertumbuhan yang lain.
• Sel darah yang pertama akan terbentuk dalam pulau darah
kantong kuning telur, tetapi populasi darah ini bersifat
sementara. Sel stem hematopoietic akan berkembang dari
mesoderm yang terdapat di aorta di situs yang disebut aorta-
gonad-mesonephros region (AGM). Sel ini akan
mengkolonisasikan hati; yang akan menjadi organ
hematopoietic major pada fetus. Kemudian sel stem ini akan
mengkolonisasikan tulang sumsum; jaringan yang
menghasilkan darah.
1.Cambridde. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem
Reproduksi. Jakarta: EGC; 1998
2.Sadler, T.W. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: EGC; 1996
3.Garrison, Fielding. An Introduction to the History of Medicine.
Saunders; 1921; pages 566-567.
4.Bruce M. Carlson. Human Embryology and Developmental
Biology. 5th edition; Elsevier.
5.Pristiani R, Hartono B; Buku ajar biologi kedokteran. 3rd edition.
Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana; 2010. h.205-73
6.T. W. Sadler. Langman’s Medical Embryology. 9th edition; 2009
7.T. W. Sadler. Langman’s Medical Embryology. 12th edition; 2012.
8.[Online] Implantation. Retrieve from
http://meded.duke.edu/symbrio/site/early.html; on 27 January
2014
9.Fullick A. Edexcel AS biology United Kingdom: Pearson
Education Limited; 2009.
10.Anne Scott. Salters-Nuffield Advanced Biology for Edexcel AS
Biology. UK: Pearson Education Limited; 2008.

Anda mungkin juga menyukai